• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT THE ANALYSIS OF ANTECEDENTS OF CUSTOMER LOYALTY TO PRICE ACCEPTANCE (Studies in aviation transport service user LION AIR) Muhammad Durun Nafis F0208088

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ABSTRACT THE ANALYSIS OF ANTECEDENTS OF CUSTOMER LOYALTY TO PRICE ACCEPTANCE (Studies in aviation transport service user LION AIR) Muhammad Durun Nafis F0208088"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

“ANALISIS ANTESEDEN CUSTOMER LOYALTY PADA

PRICE ACCEPTANCE“

(Studi pada pengguna jasa penerbangan LION AIR)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

MUHAMMAD DURUN NAFIS

F0208088

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii ABSTRACT

THE ANALYSIS OF ANTECEDENTS OF CUSTOMER LOYALTY TO PRICE ACCEPTANCE

(Studies in aviation transport service user LION AIR)

Muhammad Durun Nafis F0208088

This study aims to determine the factors that influence of the price acceptance in using the services of Lion Air flight. Factors in this study include: price fairness, private complaint, public complaint, trust, customer satisfaction, and customer loyalty.

This study is a causal research with survey method by using purposive sampling as asampling technique. Population of this study is the service user's Lion Air flight. Samples were taken as many as 185 respondents where samples are customers that are more than twice the services of Lion Air flight and intend to be loyal.

The results of this study indicate the nine hypotheses tested in this study based on analysis of structural model (SEM) which concluded that price fairness has a positive effect on customer satisfaction and customer loyalty. While both forms of complaint, public and private have a negative influence on customer satisfaction. In this study also found that customer satisfaction has a positive effect on trust, customer loyalty and price acceptance. And findings of the latter is the positive influence of customer loyalty on price acceptance.

Based on research results, managerial implications are that Lion Air was able to distinguish differences in complaints and how to overcome them. Maximizing the way to create customer satisfaction and customer loyalty. As for further research are expected to be studied in more depth on different objects to be able to generalize the results obtained in different contexts and broader, so the concept is tested in the model can be improved external validity.

(3)

commit to user

iii ABSTRAK

“ANALISIS ANTESEDEN CUSTOMER LOYALTY PADA PRICE ACCEPTANCE“

(Studi pada pengguna jasa penerbangan LION AIR)

Muhammad Durun Nafis F0208088

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan harga (price acceptance) dalam menggunakan jasa penerbangan Lion Air. Faktor faktor dalam penelitian ini antara lain: price fairness, private complaint, public complaint, trust, customer satisfaction, dan customer loyalty.

Penelitian ini merupakan penelitian kausal dengan metode survey dengan menggunakan purposive sampling sebagai teknik sampling. Target populasi penelitian ini adalah pengguna jasa penerbangan Lion Air. Sampel diambil sebanyak 185 responden dimana sampel adalah pelanggan yang lebih dari dua kali memakai jasa penerbangan Lion Air dan berniat untuk loyal.

Hasil studi ini mengindikasikan sembilan hipotesis dalam penelitian yang diuji berdasarkan analisis model structural (SEM) yang disimpulkan bahwa price fairness berpengaruh positif pada customer satisfaction dan customer loyalty. Sedangkan kedua bentuk complaint baik itu public dan private berpengaruh negatif pada customer satisfaction. Pada penelitian ini di temukan pula bahwa customer satisfaction berpengaruh positif pada trust, customer loyalty dan price acceptance. Dan temuan yang terakhir adalah adanya pengaruh positif dari customer loyalty pada price acceptance.

Berdasarkan hasil penelitian, implikasi manajerial adalah agar Lion Air mampu membedakan perbedaan keluhan kemudian cara dalam mengatasinya. Memaksimalkan cara – cara guna menciptakan kepuasan dan loyalitas konsumen. Sedangkan untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat dikaji secara lebih mendalam pada objek yang berbeda agar mampu menggeneralisasi hasil-hasil yang diperoleh pada konteks yang berbeda dan lebih luas, sehingga konsep yang diuji dalam model dapat ditingkatkan validitas eksternalnya.

(4)

commit to user

(5)

commit to user

(6)

commit to user

vi

HALAMAN MOTTO

Yang terbaik adalah : "Aku telah

mencobanya"

DAN

Yang terburuk adalah : "Aku akan

mencobanya"

ALLAH SELALU ADA DI SAMPINGKU

DAN AKU YAKIN ITU……..

(7)

commit to user

vii

_Allah SWT_

Tuhan semesta alam yang selalu memberikan nikmat, hidayah dan

inyahNYA kepada hambanya yang penuh dengan kesalahan….

_Keluargaku yang sempurna…..

Ibu & Bapak ku tercinta, Kakak dan adik yang selalu ada untuk ku..

_Seseorang juga yang selalu disampingku…

Karena ketidaksempurnaan itu yang membuat semua indah untuk

dijalankan dan dilalui (Intan Silvia Devi)….

_ Pak Wiyono

Terima kasih sudah membimbing dengan penuh kesabaran.

_ BAPEMA

Yah, inilah salah satu tempat yang menarik dalam hidup dan karir

ku….hehehe

_Teman dan para pejuang (Dele2 Kopong, LO-TECH)

Kalian lah inspirasi dalam setiap perjalanan, penyemangat saat tersesat

dan pembuat onar saat sedang aman….haha Tapi kalian tetap yang terhebat dan

tergila n Buat Lo-Tech, Terima kasih karena telah mengantarkaku menjadi best

staf of the year.hehe…. Tidak lupa juga khusus untuk Rian Nanda Musthofa yang

telah membantu dalam bentuk apapun..

(8)

commit to user

limpahan karuniaNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

berjudul ANALISIS ANTESEDEN CUSTOMER LOYALTY PADA PRICE ACCEPTANCE( Studi pada pengguna jasa transportasi penerbangan Lion Air)

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh banyak sekali

petunjuk, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, dengan

segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Drs. Wiyono MM., selaku Pembimbing Skripsi yang telah sabar

memberikan bimbingan dan saran-saran yang sangat berarti dalam

penulisan skripsi ini.

memberikan dukungan, semangat dan doa untuk menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

(9)

commit to user

ix

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan

kesempurnaan karya sederhana ini. Akhirnya, penulis berharap semoga karya

sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, 17 Januari 2012

(10)

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …..……….……… i

ABSTRAK ……….……..…ii

HALAMAN PERSETUJUAN...iii

HALAMAN PENGESAHAN ……….….………. iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN…...…….………...v

KATA PENGANTAR ………. …...vii

DAFTAR ISI ……….………...………..ix

DAFTAR GAMBAR……….. ……..xiii

DAFTAR TABEL………...…....…...xiv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………..……….1

B. Perumusan Masalah...……… ………...7

C. Tujuan Penelitian ……...………..…...8

D. Manfaat Penelitian ...8

1. Bagi Akademisi...8

2. Bagi Praktisi...9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori... 10

1. Customer Satisfaction...10

2. Trust ………….…………....…...………….………...………..13

3. Complaint ……….…………..………....…....….... 15

(11)

commit to user

xi

5. Price Acceptance………..…….………....…20

B. Penelitian Terdahulu ………...……….. 21

C. Rerangka Pemikiran ….……..………..……….….... 21

D. Hipotesis ...………..………..……..….…. 23

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ………..…….……….….……..28

B. Populasi,Sampel, dan Teknik Sampling……...……...…...……...28

1. Populasi ………..… ..28

2. Sampel ………..………… 29

3. Teknik Sampel………...………..…. 30

C. Skala pengukuran Variabel dan Definisi Operasional ………..….30

1. Skala Pengukuran Variabel ………....……...30

2. Definisi Operasional ….………...…...31

D. Sumber Data……...………...34

E. Metode pengumpulan data……….…...…..34

F. Pengujian Instrumen Penelitian………...……….…....35

1. Uji Validitas ... .35

2. Uji Reliabilitas ... .36

G. Metode Analisis Data………..………....…...….37

H. Estimasi dan Pengujian Model Struktural...37

1. Asumsi Kecukupan Sampel………...37

2. Asumsi Normalitas………….……….…...37

3. Asumsi Outliers………...…………..…..38

(12)

commit to user

xii

a. Chi Square ……….………....…39

b. Goodness of Fit Index (GFI) ……….…...39

c. Root mean Square Error of Approximation (RMSEA)…...40

d. Adjusted Goodness Fit of Index (AGFI) ……….…….40

e. Tucker Lewis Index (TLI)… ….……….………...…...40

f. Normed Fit Index………..………...……40

g. Comparative Fit Index (CFI)… ……….……41

h. Normed Chi Square (CMIN/DF)…………...………...41

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Objek Penelitian ……… 42

B. Analisis Deskriptif Responden………...………. 42

1. Karakteristik Responden………...………..…43

2. Tanggapan Responden ..……… ………..… 46

C. Analisis Data………..…..60

1. Uji Validitas………....60

2. Uji Reliabilitas………...………..62

D. Uji Asumsi Model………...………...………..64

1. Normalitas Data………..64

2. Evaluasi Outliers………...……… 66

3. Uji Hipotesis………68

a. Analisis Kesesuaian Model (Goodness-of-Fit)……...68

b. Analisis Uji Hipotesis………....…………..71

E. Interpretasi hasil Penelitian dan Pembahasan……...………....78

(13)

commit to user

xiii BAB V. PENUTUP

A. Simpulan ……….………...………. 85

B. Keterbatasan Penelitian ………...86

C. Saran ………..………..86

DAFTAR PUSTAKA……….………..89

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

(15)

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

IV.1. Deskripsi Responden berdasarkan jenis kelamin...43

IV.2. Deskripsi Responden berdasarkan usia...44

IV.3. Deskripsi Responden berdasarkan jenis pendidikan...44

IV.4. Deskripsi Responden berdasarkan penggunaan jasa...45

IV.5. Deskripsi Responden berdasarkan lama berlangganan...46

IV.6. Tanggapan responden terhadap private complaint...47

IV.7. Tanggapan responden terhadap public complaint...48

IV.8. Tanggapan responden terhadap price fairness...50

IV.9. Tanggapan responden terhadap trust...52

IV.10. Tanggapan responden terhadap customer satisfaction...54

IV.11. Tanggapan responden terhadap customer loyalty...56

IV.12. Tanggapan responden terhadap price acceptance...58

IV.13. Hasil analisis faktor...61

IV.14. Hasil uji reliabilitas...62

IV.15. Hasil uji normalitas...65

IV.16. Hasil uji outlier...67

IV.17. goodness of fit model...68

IV.18. Hasil uji hipotesis...72

(16)

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF ANTECEDENTS OF CUSTOMER LOYALTY TO PRICE ACCEPTANCE

(Studies in aviation transport service user of LION AIR)

Muhammad Durun Nafis F0208088

This study aims to determine the factors that influence of the price acceptance in using the services of Lion Air flight. Factors in this study include: price fairness, private complaint, public complaint, trust, customer satisfaction, and customer loyalty.

This study is a causal research with survey method by using purposive sampling as asampling technique. Population of this study is the service user's Lion Air flight. Samples were taken as many as 185 respondents where samples are customers that are more than twice the services of Lion Air flight and intend to be loyal.

The results of this study indicate the nine hypotheses tested in this study based on analysis of structural model (SEM) which concluded that price fairness has a positive effect on customer satisfaction and customer loyalty. While both forms of complaint, public and private have a negative influence on customer satisfaction. In this study also found that customer satisfaction has a positive effect on trust, customer loyalty and price acceptance. And findings of the latter is the positive influence of customer loyalty on price acceptance.

Based on research results, managerial implications are that Lion Air was able to distinguish differences in complaints and how to overcome them. Maximizing the way to create customer satisfaction and customer loyalty. As for further research are expected to be studied in more depth on different objects to be able to generalize the results obtained in different contexts and broader, so the concept is tested in the model can be improved external validity.

(17)

commit to user ABSTRAK

“ANALISIS ANTESEDEN CUSTOMER LOYALTY PADA PRICE ACCEPTANCE“

(Studi pada pengguna jasa penerbangan LION AIR)

Muhammad Durun Nafis F0208088

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan harga (price acceptance) dalam menggunakan jasa penerbangan Lion Air. Faktor faktor dalam penelitian ini antara lain: price fairness, private complaint, public complaint, trust, customer satisfaction, dan customer loyalty.

Penelitian ini merupakan penelitian kausal dengan metode survey dengan menggunakan purposive sampling sebagai teknik sampling. Target populasi penelitian ini adalah pengguna jasa penerbangan Lion Air. Sampel diambil sebanyak 185 responden dimana sampel adalah pelanggan yang lebih dari dua kali memakai jasa penerbangan Lion Air dan berniat untuk loyal.

Hasil studi ini mengindikasikan sembilan hipotesis dalam penelitian yang diuji berdasarkan analisis model structural (SEM) yang disimpulkan bahwa price fairness berpengaruh positif pada customer satisfaction dan customer loyalty. Sedangkan kedua bentuk complaint baik itu public dan private berpengaruh negatif pada customer satisfaction. Pada penelitian ini di temukan pula bahwa customer satisfaction berpengaruh positif pada trust, customer loyalty dan price acceptance. Dan temuan yang terakhir adalah adanya pengaruh positif dari customer loyalty pada price acceptance.

Berdasarkan hasil penelitian, implikasi manajerial adalah agar Lion Air mampu membedakan perbedaan keluhan kemudian cara dalam mengatasinya. Memaksimalkan cara – cara guna menciptakan kepuasan dan loyalitas konsumen. Sedangkan untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat dikaji secara lebih mendalam pada objek yang berbeda agar mampu menggeneralisasi hasil-hasil yang diperoleh pada konteks yang berbeda dan lebih luas, sehingga konsep yang diuji dalam model dapat ditingkatkan validitas eksternalnya.

(18)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pada era globalisasi, persaingan antar perusahaan menjadi semakin

kompetitif, manajer selalu berusaha untuk meningkatkan efektifitas dengan

mengidentifikasi organisasi yang mampu berkontribusi terhadap keberhasilan

jangka panjang (Deshpande dan Farley, 1999). Namun, tidak semua strategi yang

dilakukan terbukti berhasil, satu alasan yang melandasi ini adalah dukungan dari

lini pemasaran yang belum cukup (Lin et al., 2006). Konsep pemasaran

menyatakan bahwa dalam rangka mencapai kesuksesan yang berkelanjutan,

organisasi harus mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan serta

keinginan pelanggan secara lebih efektif dari pesaing mereka

(Drucker, 1954; McCarthy, 1960; Hari, 1994).

Transportasi merupakan urat nadi perekonomian Negara Indonesia dan

dunia. Sedemikian strategisnya fungsi transportasi sehingga diperlukan manajemen

yang profesional dalam menanganinya. Fungsi transportasi menjadi lebih penting

karena semakin meningkatnya perkembangan jumlah penduduk pada era

globalisasi saat ini. Kenyataan yang ada dalam kasus perusahaan jasa termasuk

tansportasi saat ini, harga masih merupakan faktor penentu yang penting dalam

pembelian dan perannya sebagai postpurchasing. Peran sentral harga yang utama

dapat dilihat dalam hal struktur harga yang lebih kompleks jika dibanding

(19)

commit to user

Dilihat dari ragam bentuk sarana transportasi yang ada, maka tidak dapat

dipungkiri kalau masyarakat pengguna atau konsumen sarana transportasi

dihadapkan pada berbagai pilihan yang ada, seperti transportasi darat

menggunakan bus atau kereta, transportasi laut menggunakan kapal laut dan

transportasi udara menggunakan pesawat terbang. Ada banyak pertimbangan yang

menjadi perhatian pengguna jasa dalam memilih sarana transportasi yang

dipergunakan dalam perjalanan, misalnya jarak dan waktu yang akan ditempuh

dalam perjalanan, resiko yang akan dihadapi serta bentuk pelayanan yang akan

diberikan oleh pihak penyedia jasa transportasi.

Semakin ketatnya persaingan harga pada industri penerbangan, maka

perusahaan berusaha menekan biaya operasional perusahaan. Hal ini dapat

tercermin dari kondisi pesawat yang kurang layak untuk terbang serta maintenance

yang kurang diperhatikan dapat menimbulkan kecelakaan-kecelakaan pesawat.

Tentunya hal ini menjadi fenomena internasional yang menarik untuk dijadikan

bahan kajian. Bukanlah merupakan suatu hal yang mengejutkan bila perusahaan

mengetahui bahwa konsumen melakukan keputusan pembelian dengan informasi

yang terbatas dan lebih tergantung pada tampilan dan gaya produk, serta

kurangnya pengetahuan terhadap mutu teknis, seperti diukur oleh lembaga

pengujian mutu (David dan Denise, 1994). Hal ini juga terjadi pada perusahaan

penyedia jasa. Oleh karena itu, manajemen perusahaan harus lebih cermat dalam

menentukan strategi pemasaran agar dapat mencapai keunggulan kompetitif

perusahaan. Strategi pemasaran yang dimaksud harus mengarah pada terciptanya

(20)

merasa puas dan dapat menerima harga yang diberikan perusahaan (price

acceptance).

Penelitian mengenai price acceptance (penerimaan harga) merupakan isu

yang menarik untuk diteliti dalam menjelaskan perilaku kepuasan konsumen

terhadap suatu layanan jasa angkutan. Hal tersebut didasarkan pada kajian

literature terdahulu yang mengindikasikan bahwa daya terap model bersifat

terbatas . Terbatasnya daya terap model dipengaruhi oleh karakteristik individu

yang menjadi responden atau sample dalam penelitian . Hal ini dapat diketahui

melalui penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Martin et al (2007). Karena

alasan itulah peneliti berusaha menerapkan model dengan mencoba untuk

memperluas karakteristik responden yang kemudian diterapkan pada sebuah objek

penelitian sehingga menarik untuk diteliti. Perbedaan karakteristik penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Martin et al (2007) dengan keadaan yang berbeda

pada objek penelitian ini menguji kemampuan model yang diteliti dalam

mencakup karakteristik yang lebih luas sehingga dapat digeneralisasikan secara

lebih luas pula.

Oliver (1997) dalam Yoo et al (2000) mendefinisikan loyalitas konsumen

merupakan kedalaman komitmen yang dipegang untuk melakukan pembelian

kembali atau berlangganan terhadap produk atau jasa di masa mendatang

meskipun terdapat pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang kuat yang

berpotensi menyebabkan perilaku berpindah merek. Loyalitas konsumen membuat

konsumen membeli produk tersebut secara rutin dan kebal terhadap perilaku

(21)

commit to user

Konsumen yang loyal juga bersikap lebih baik terhadap perusahaan, komit

untuk membeli produk atau jasa, dan merekomendasikan produk pada yang

lainnya (Bowen dan Chen 2001). Beberapa dekade terakhir ini, loyalitas konsumen

menjadi tujuan utama pemasar. Mereka menginvestasikan anggaran dana yang

besar untuk mengembangkan program loyalitas. Loyalitas konsumen ini perlu

dipertahankan dan ditingkatkan karena mempertahankan pelanggan yang sudah

ada lebih mudah dan lebih menghemat biaya dibandingkan dengan mencari

pelanggan baru.

Berdasarkan fenomena tersebut, banyak penelitian dilakukan terkait dengan

pengembangan dan pengetesan model konseptual dari loyalitas konsumen.

Diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Hardiwan dan Mahdi (2005)

menyebutkan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam menciptakan loyalitas

konsumen adalah kepuasan konsumen terhadap kualitas yang diberikan sebuah

produk. Dengan demikian kualitas produk yang baik dimata konsumen akan

menciptakan dan mempertahankan kepuasan serta menjadikan konsumen yang

loyal, yang selalu melakukan pembelian ulang secara terus-menerus. Dengan

begitu, konsumen diharapkan tidak terlalu peka/terpengaruh pada perubahan harga

yang terjadi, sehingga konsumen akan tetap loyal.

Kepuasan konsumen (Customer satisfaction) adalah hasil dari

perbandingan konsumen dari harapan sebelum melakukan pembelian dengan

persepsi setelah membeli (Soderlund dan Vilgon, 1999). Kepuasan adalah tingkat

perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan

(22)

commit to user

Hal yang sangat berhubungan erat dengan kepuasan konsumen adalah

keluhan. Keluhan merupakan argumen yang paling umum untuk menjelaskan

keluhan pelanggan ialah berupa ketidakpuasan (Oliver, 1997). Ketidakpuasan

ini didasarkan pada teori diskonfirmasi dan didefinisikan sebagai pengalaman yang

dirasakan oleh pelanggan lebih rendah dari harapan.

Selanjutnya trust didefinisikan sebagai pondasi dari bisnis. Suatu transaksi

bisnis antara dua pihak atau lebih akan terjadi apabila masing-masing saling

mempercayai. Kepercayaan (trust) ini tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak

lain/mitra bisnis, melainkan harusdibangun mulai dari awal dan dapat dibuktikan.

trust telah dipertimbangkan sebagai katalis dalam berbagai transaksi antara

penjual dan pembeli agar kepuasan konsumendapat terwujud sesuai dengan yang

diharapkan (Yousafzai et al., 2003)

Menurut sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau

ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar

memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Pendapat

lain berpendapat bahwa harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam

pertukaran untuk mendapatkan suatu barang maupun jasa (Lamb et al, 2001).

Harga juga bisa diartikan sebagai jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk

atau jasa, atau jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk memanfaatkan,

memiliki, atau menggunakan produk atau jasa (Kotler dan Amstrong, 1997).

Harga digunakan oleh konsumen sebagai extrinsic- cue yang penting dan

merupakan indikator dari kualitas atau manfaat produk. Merek yang memiliki

(23)

commit to user

dibandingkan dengan merek yang memiliki harga rendah (Blattberg et al, dalam

Yoo, 2000). Penilaian yang obyektif terhadap harga menciptakan persepsi harga

konsumen. Shiffman dan Kanuk (2000) dalam Wahyudi (2005) mengindikasikan

bagaimana konsumen mempersepsikan harga, baik itu tinggi atau rendah, akan

memiliki pengaruh yang kuat terhadap intensitas pembelian dan kepuasan

konsumen. Menurut studi yang dilakukan oleh George et al, (2001) menyatakan,

bila konsumen diberikan referensi harga saat pengiklanan produk, maka sikap

konsumen terhadap produk yang diiklankan akan semakin tinggi.

Sedangkan Level dari price acceptance dapat didefinisikan sebagai harga

maksimum dimana seorang pembeli bersedia untuk membayar suatu barang atau

jasa (Monroe, 1990 dalam Frank et al, 2001). Setiap maskapai penerbangan

tentunya juga harus menyadari bahwa pelayanan pada konsumen yang

mengutamakan keselamatan penumpang merupakan hal yang utama, sehingga

konsumen akan menjadi puas dengan pelayanan yang diberikan.

Lion Air sebagai salah satu persahaan penerbangan yang mulai bersaiang

di Indonesia. Lion Air adalah armada penerbangan yang didirikan pada oktober

1999 dan mulai beroperasai pada 30 juni 2000. Lion Air telah melakukan berbagai

cara guna memposisikan diri sebagai maskapai yang mampu bersaiang. Salah satu

hal yang dilakukan adalah perbaikan dalam penanganan keluhan pelanggan secara

profesional dan juga penerapan sistem harga yang wajar dan sesuai dengan

konsumen. Diharapkan dengan adanya perbaikan penanganan keluhan serta

perbaikan pada system harga ini dapat menimbulkan kepuasan konsumen

(24)

commit to user

konsumen) serta loyalitas konsumen (customer loyalty), sehingga konsumen dapat

mencapai tingkat penerimaan harga yang diinginkan oleh perusahaan (price

acceptance). Pada dasarnya perusahaan cenderung menginginkan tingkat

penerimaan harga yang tinggi dari konsumennya untuk menutup biaya operasional

yang tinggi.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul ”ANALISIS ANTESEDEN CUSTOMER LOYALTY PADA

PRICE ACCEPTANCE” (Studi pada pengguna jasa transportasi penerbangan Lion Air ).

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan , maka rumusan msalah

penelitian ini adalah :

1. Apakah price fairness berpengaruh pada customer satisfaction?

2. Apakah price fairness berpengaruh pada customer loyalty?

3. Apakah trust berpengaruh positif pada customer loyalty?

4. Apakah private complaint berpengaruh pada customer satisfaction?

5. Apakah public complaint berpengaruh pada customer satisfaction?

6. Apakah customer satisfaction berpengaruh pada trust?

7. Apakah customer satisfaction berpengaruh pada customer loyalty?

8. Apakah customer satisfaction berpengaruh pada price acceptance?

(25)

commit to user

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasar rumusan masalah diatas , maka tujuan penelitian adalah untuk

menganalisis dan memperoleh informasi :

1. Mengetahui pengaruh price fairness pada customer satisfaction

2. Mengetahui pengaruh price fairness pada customer loyalty

3. Mengetahui pengaruh trust pada customer loyalty

4. Mengetahui pengaruh private complaint pada customer satisfaction

5. Mengetahui pengaruh public complaint pada customer satisfaction

6. Mengetahui pengaruh customer satisfaction pada trust

7. Mengetahui pengaruh customer satisfaction pada customer loyalty

8. Mengetahui pengaruh customer satisfaction pada price acceptance

9. Mengetahui pengaruh customer loyalty pada price acceptance

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak yang

berkepentingan. Pihak yang berkepentingan menggunakan penelitian ini

adalah :

1. Bagi para akademisi

Penelitian ini menambah wawasan bagi yang berminat

mendalami price acceptance dan juga memberikan bukti tentang

peran customer satisfaction, customer loyalty, complaint, trust, dan

(26)

commit to user 2. Bagi praktisi

Penelitaian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

peodman dan mampu memberikan kontribusi kepada perusahaan

penerbangan Lion Air sebagai perusahaan jasa transportasi udara

dalam mempertahankan pelanggan dan peningkatan pelayanan

kepada para pelanggan yang percaya dan setia pada pelayanan Lion

(27)

commit to user BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Price Fairness

Price fairness adalah persepsi konsumen dimana perbedaan antara harga

yang diterima layak dibanding dengan yang lain, dapat dipertimbangkan atau

harga yang bisa diterima (K. Matzler et al 2007). Price fairness telah

digambarkan sebagai suatu hasil atau proses untuk menjangkau suatu hasil

yang layak , bisa diterima atau adil (Bolton et al ,2003) dalam David martin

consuegra et al 2007) price fairness melibatkan suatu perbandingan dari harga

produsen dengan suatu standart yang bersangkutan, acuan, norma. Ada tiga

“harga acuan” konsumen ketika menilai price fairness (Bolton et al 2003)

dalam ( martin ruiz et al 2008).

a. Harga dimasa lalu

b. Harga yang diterapkan

c. Biaya harga yang diterapkan perusahaan

2. Customer Satisfaction

a. Pengertian Customer satisfaction

Kepuasan konsumen adalah respon terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau

diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau Norma kinerja

(28)

commit to user

(Tjiptono,1996). Dalam empat dekade ini kepuasan merupakan salah satu teori

penting sebagai isu bagi para pemasar dan peneliti konsumen (Jamal,2004) .

Total customer satisfaction adalah upaya perusahaan untuk menaikkan harapan

pembeli dan menghantarkan kinerja yang sesuai (Kotler, 2003). Jadi tingkat

kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan

dengan harapan. Pelanggan dapat mengalami salah satu dari tiga tingkat

kepuasan yang umum. Kalau kinerja di bawah harapan, pelanggan kecewa.

Kalau kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan puas. Kalau kinerja melebihi

harapan, pelanggan sangat puas, senang atau gembira.

Kepuasan (satisfaction) menggambarkan tanggapan sesudah

pembelian dari seorang konsumen terhadap sebuah merek yang diyakini tepat

atau ada kecocokan antara apa yang diharapkan oleh konsumen dengan

kinerja produk yang diterimanya (Dick dan Basu, 1994). Peter dan Olson

(2007) menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan merupakan

perbandingan antara harapan kinerja sebelum membeli dan persepsi kinerja

yang diterima konsumen setelah membeli. Jika harapan kinerja sebelum

membeli lebih besar dari kinerja yang diterima setelah membeli, maka

dikatakan konsumen mengalami ketidakpuasan. Sebaliknya, jika harapan

kinerja sebelum membeli lebih kecil dari persepsi kinerja yang diterima

setelah membeli maka konsumen mengalami kepuasan.

b. Cara mengukur customer satisfaction

Kotler menyatakan ada empat cara untuk mengukur kepuasan pelanggan :

(29)

commit to user

Organisasi yang berwawasan pelanggan akan memudahkan

pelanggannya memberikan saran atau keluhan. Misalnya pada produsen

makanan bayi Nutricia, susu Bendera, dan P&G memiliki telepon khusus

pelanggan dengan nomor gratis 800 untuk memudahkan pelanggan

bertanya, memberi saran atau keluhan. Alur informasi ini memberikan

banyak gagasan baik dan perusahaan dapat bergerak lebih cepat untuk

menyelesaikan masalah.

2) Ghost Shopping

Salah satu cara memperoleh gambaran mengenai kepuasan

pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang ghost shoppers

untuk berperan atau berpura-pura sebagai pelanggan potensial produk

perusahaan dan pesaing. Mereka diminta berinteraksi dengan staf penyedia

jasa dan menggunakan produk atau jasa perusahaan. Berdasarkan

pengalaman tersebut, mereka kemudian diminta melaporkan

temuan-temuannya berkenaan dengan kekuatan dan kelemahan produk perusahaan

dan pesaing. Biasanya para ghost shopper diminta mnegamati secara

seksama dan menilai cara perusahaan dan pesaingnya melayani permintaan

spesifik pelanggan, menjawab pertanyaan pelanggan dan menangani setiap

keluhan.

3) Lost Customer Analysis

Sedapat mungkin perusahaan mneghubungi para pelanggan yang

telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat

(30)

commit to user

perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya. Bukan hanya exit interview

saja yang diperlukan, tetapi pemantauan customer loss rate juga penting,

dimana peningkatan customer loss rate menunjukkan kegagalan

perusahaan dalam memuaskan pelanggannya.

4) Survei kepuasan pelanggan

Melalui survei, perusahaan akan memperoleh tanggapan secara

langsung dari pelanggan dan juga memberikan kesan positif bahwa

perusahaan menaruh perhatian terhadap pelanggannya.

5) Problem analysis

Dalam teknik ini, responden diminta mengungkapkan masalah yang

mereka hadapi berkaitan dengan produk/jasa perusahaan dan saran-saran

perbaikannya. Perusahaan akan melakukan analisis terhadap semua

permasalahan dan saran perbaikan untuk mengidentifikasi bidang-bidang

utama yang membutuhkan perhatian dan tindak lanjut segera.

6) Importance-performance analysis

Dalam teknik ini responden diminta untuk menilai tingkat

kepentingan berbagai atribut relevan dan tingkat kinerja perusahaan pada

masing-masing atribut tersebut, kemudian nilai rata-rata tingkat

kepentingan atribut dan kinerja perusahaan akan dianalisis

3. Trust

Trust merupakan pondasi dari bisnis. Suatu transaksi bisnis antara dua

(31)

commit to user

Kepercayaan (trust) ini tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lain atau mitra

bisnis, melainkan harus dibangun mulai dari awal dan dapat dibuktikan. trust

telah dipertimbangkan sebagai katalis dalam berbagai transaksi antara penjual

dan pembeli agar kepuasan konsumendapat terwujud sesuai dengan yang

diharapkan (Yousafzai et al., 2003)

Beberapa literatur telah mendefinisikan trust dengan berbagai pendekatan

(Mukherjee dan Nath, 2003). Pada awalnya trust banyak dikaji dari

disiplinpsikologi, karena hal ini berkaitan dengan sikap seseorang. Pada

perkembangannya, trust menjadi kajian berbagai disiplin ilmu (Riegelsberger

et al., 2003; Murphy danBlessinger, 2003; Kim dan Tadisina, 2003), termasuk

menjadi kajian dalam e-commerce .Menurut Yousafzai et al. (2003) setidaknya

terdapat enam definisi yang relevan dengan aplikasi e-commerce. Hasil

identifikasi dari berbagai literature tersebut dapat dikemukakan sebagai

berikut:

a. Rotter (1967) mendefinisikan trust adalah keyakinan bahwa kata atau janji

seseorang dapat dipercaya dan seseorang akan memenuhi kewajibannya

dalam sebuah hubungan pertukaran.

b. Morgan dan Hunt (1994) mendefinisikan bahwa trust akan terjadi

apabilaseseorang memiliki kepercayaan diri dalam sebuah pertukaran

denganmitra yang memiliki integritas dan dapat dipercaya.

c. Mayer et al. (1995) mendefinisikan trust adalah kemauan seseorang

untuk peka terhadap tindakan orang lain berdasarkan pada harapan bahwa

(32)

commit to user

mempercayainya,tanpa tergantung pada kemampuannya untuk mengawasi

danmengendalikannya.

d. Rousseau et al. (1998) mendefinisikan trust adalah wilayah psikologis

yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya

berdasarkanharapan terhadap perhatian atau perilaku yang baik dari

orang lain

e. Ba dan Pavlou (2002) mendefinisikan trust adalah penilaian

hubunganseseorang dengan orang lain yang akan melakukan transaksi

tertentumenurut harapan orang kepercayaannya dalam suatu lingkungan

yang penuh ketidak-pastian. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat

dinyatakan bahwa trust adalah kepercayaan pihak tertentu terhadap yang

lain dalam melakukan hubungan transaksiberdasarkan suatu keyakinan

bahwa orang yang dipercayainya tersebut akan memenuhi segala

kewajibannya secara baik sesuai yang diharapkan.

4. Complaint

Salah satu alasan kenapa terjadi perpindahan pelanggan dari satu

perusahaan jasa ke perusahaan jasa yang lain adalah karena pelanggan tidak

puas dengan penyelesaian masalahan atau cara menghadapi masalah dari

perusahaan jasa tersebut (Tronvoll 2007). Ketika pelanggan merasa tidak puas

dengan apa yang telah diterima atau pada saat menemui masalah, pelanggan

mungkin akan merespon dengan keluar beralih pada penyedia jasa lain). Pada

(33)

commit to user a. Private complaint

Private complaint didefinisikan sebagai ungkapan ketidakpuasan

yang dirasakan oleh seorang pelanggan yang tidak sampai disebarkan dan

tidak pula ditunjukkan dengan aksi. Pelanggan dalam hal ini bersikap setia

(tetap bersama penyedia jasa tersebut dan berharap sesuatu yang lebih baik

akan terjadi di kemudian hari) (Hirschman, 1970)

b. Public complaint

Public complaint didefinisikan sebagai ungkapan ketidakpuasan

yang dirasakan oleh seorang pelanggan yang kemudian olehnya

diungkapakan dengan aksi langsung berupa sikap ataupun suara. Komplain

seperti ini memungkinkan pelanggan untuk merespon dengan keluar atau

beralih pada penyedia jasa lain). Bisa di ungkapkan melalui suara

(mencoba untuk memecahkan masalah dengan menyampaikan keluhan

atau komplain kepada orang atau instansi) (Hirschman, 1970)

Penanganan komplain nasabah pada jasa penerbangan saat ini menjadi

salah satu kunci utama suatu masakapai penerbangan dapat terus tumbuh dan

berkembang, karena apabila pelanggan merasa tidak mendapatkan layanan

yang baik saat menyampaikan keluhan maka pelanggan akan dengan

mudahnya untuk berpindah ke penyedia jasa penerbangan lain yang dianggap

bisa memberikan layanan terhadap komplain dengan baik (Nyer 2000; Jarrar

(34)

commit to user

Penanganan komplain berarti perwujudan strategi dan taktik perusahaan

(maskapai penerbangan) dalam menghadapi keungggulan strategi dan taktik

pesaing. Penanganan komplain dapat dijadikan instrument penting dalam

mengendalikan konflik antara perusahaan dengan pelanggan akan

ketidakpuasan (Kau dan Loh 38 2006).

5. Customer Loyalty

a. Pengertian Customer Loyalty

Oliver (1997) mendefinisikan customer loyalty sebagai komitmen

yang secara mendalam dibentuk untuk membeli kembali atau berlangganan

kembali produk atau jasa secara konsisten di masa yang akan datang,

meskipun terdapat pengaruh situasional dan usaha pemasaran produk lain

yang dapat berpotensi untuk menjadikan perilaku perpindahan.

Menurut Aaker (1996), loyalitas merupakan kesetiaan merek

sebagai suatu faktor penting dalam menetapkan nilai dari suatu merek. Nilai

penting dari merek, dapat meliputi kualitas, bentuk serta kegunaan dari

barang dan jasa yang ditawarkan dapat menjadi lebih baik dari pesaing.

Secara umum dikatakan bahwa loyalitas adalah salah satu cara dimana

konsumen mengekspresikan kepuasannya atas performa produk atau jasa

yang diterimanya (Bloemer dan Kasper, 1995). Terdapat aspek yang sangat

penting dari loyalitas pelanggan yang sering terabaikan atau jarang diukur.

Aspek yang dimaksud adalah hubungan emosional antara pelanggan yang

(35)

commit to user

adanya suatu ikatan emosional dengan perusahaan. Pelanggan yang loyal

akan memiliki sikap yang positif terhadap perusahaan, bahkan mereka akan

menceritakan pengalaman positifnya kepada orang lain (membuat

rekomendasi). Karena pelanggan yang loyal dapat menjadi media promosi

yang cukup efektif, maka penting bagi perusahaan untuk memberikan servis

yang baik kepada pelanggan agar tercipta image positif perusahaan dalam

benak pelanggan.

Dick dan Bassu (1994) manyatakan bahwa loyalitas ditentukan oleh

kekuatan dari hubungan antara sikap relatif dan pengulangan

berlangganan,sebagai dasar hubungan sikap perilakuan ini ada 4 kondisi

berhubungan dengan loyalitas:

1) Latent loyalty diasosiasikan dengan sikap relatif tinggi ,namun

pengulangan berlangganan rendah

2) Loyalty signifies yaitu merupakan kesesuaian antara sikap relatif dan

pengulangan berlangganan

3) No loyalty diasosiasikan sebagai sikap relatif rendah dan pengulangan

berlangganan rendah

4) Spurious loyalty adalah sikap relatif yang rendah dengan pengulangan

berlangganan yang tinggi

b. Cara Mengukur Loyalitas

Bowen dan Chen (2001) membagi menjadi tiga pendekatan untuk

(36)

commit to user 1) Pengukuran behavioral

2) Pengukuran attitude

3) Pengukuran composite atau gabungan

Pengukuran behavioral, mengindikasikan loyalitas pada perilaku untuk

membeli secara berulang. Masalah yang timbul adalah perilaku pembelian

berulang belum mencerminkan loyalitas (Tepeci dalam Bowen dan Chen

2001). Peluang untuk berpindah sangat besar. Pengukuran attitude,

menggunakan data sikap untuk mencerminkan pasangan dari emosional dan

psikologi yang inheren pada loyalitas.

Pengukuran composite, merupakan gabungan dari dimensi pertama dan

kedua, dan mengukur loyalitas dari preferensi produk oleh konsumen,

kecenderungan untuk berpindah merek, frekuensi pembelian, jumlah

pembelian (Wong et al dalam Bowen dan Chen 2001). Konsumen yang loyal

juga bersikap lebih baik terhadap perusahaan, komit untuk membeli produk

atau jasa, dan merekomendasikan produk pada yang lainnya (Bowen dan

Chen 2001).

Seperti pendapat Gitomer dalam Kotler (2003), dalam hal menarik

pelanggan adalah bukan menghasilkan pelanggan yang puas, tetapi

(37)

commit to user Menurut Griffin, loyalitas dibagi menjadi empat :

1) Tanpa loyalitas

Dalam kondisi ini pelanggan tidak mengembangkan loyalitas terhadap

prosuk atau jasa tertentu.

2) Loyalitas yang lemah

Pelanggan ini membeli karena terbiasa. Pembeli ini rentan beralih ke

produk pesaing yang dapat menunjukkan manfaat yang jelas

3) Loyalitas tersembunyi

Dalam hal ini pengaruh situasi bukan pengaruh sikap yang menetukan

loyalitas.

4) Loyalitas Premium

Pada tingkat preferensi paling tinggi ini, orang akan bangga

menggunakan produk atau jasa tertentu dan senang membagi

pengetahuan mereka dengan rekan atau keluarga.

6. Price Acceptance

a. PengertianPrice acceptance

Price acceptance dapat didefinisikan sebagai harga maksimum

dimana seorang pembeli bersedia untuk membayar suatu barang atau jasa

(Monroe, 1990). Price acceptance tidak menerima derajat yang sama dari

atensi-atensi yang dibayarkan pada konsekuensi-konsekuensi lain dari

kepuasan, seperti Repurchase Intentions (Anderson dan Sullivan, 1993).

(38)

commit to user

acceptance dan sebagai konsekuensinya, terjadi penurunan price sensitivity

(Marshall, 1980). Anderson (1996) telah meneliti apakah hubungan antara

satisfaction dan Price acceptance adalah positif atau negative. Dari hasil

penelitiannya ini ditemukan hasil bahwa ada hubungan positif antara

perubahan-perubahan dalam customer satisfaction dan perubahan-perubahan

pada Price acceptance.

Monroe, 1973 dalam Martin et al (2007), mengemukakan bahwa

kisaran harga yang dapat diterima berbanding lurus dengan tingkat

penerimaan harga (price acceptance). Linchestenstein et al (1998) dalam

karsono (2008) menegaskan bahwa para konsumen dengan tingkat daya beli

yang tinggi memiliki penerimaan harga (price acceptance) yang lebih mudah

daripada konsumen yang memiliki tingkat daya beli yang rendah.

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi price acceptance range :

1) Variability in price

2) Reference price level

3) Frequency of purchase

4) Level of brand loyalty

B. PENELITIAN TERDAHULU

1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Martin, Molina dan Esteban

(2007). Dalam penelitian ini dikemukakan bahwa price fairness

mempengaruhi customer satisfaction dan loyalty. Dalam penelitian ini

juga dikemukakan bahwa customer satisfaction dan Loyalty merupakan

(39)

commit to user

2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Aydin dan Ozer (2005). Dalam

penelitian ini dikemukakan bahwa terdapat beberapa anteseden

customer loyalty, yaitu corporate image, service quality, trust, dan

switching cost. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua

anteseden tersebut mempunyai pengaruh positif terhadap customer

loyalty. Service quality merupakan hal yang dibutuhkan dalam

pembentukan loyalitas konsumen, namun bukan merupakan hal yang

utama.

C. RERANGKA PENELITIAN

Menurut sekaran (2001) rerangka teoritis merupakan suatu model

konseptual yang menggambarkan atau menjelaskan bagaimana suatu teori atau

gambar menghubungkan antara beberapa faktor yang telah diidentifikasi

sebagai masalah .kerangka teoritis dapat membantu menjelaskan hubungan

antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Dari tinjauan pustaka dan beberapa teori yang ada serta pemahaman

(40)

commit to user Gambar 1. Rerangka penelitian

Seperti terlihat pada gambar 1 diatas. Rerangka penelitian ini merupakan

hasil penggabungan model penelitian kedalam sebuah model terpadu. Dalam

rerangka penelitian diatas menjelaskan adanya H1 menunjukan pengaruh

price fairness pada customer satisfaction, H2 menjelaskan pengaruh customer

satisfaction pada loyalty, H3 menjelaskan pengaruh trust pada loyalty, H4

menjelaskan pengaruh private complain pada customer satisfaction , H5

menjelaskan pengaruh public complaint pada customer satisfaction, H6

menjelaskan pengaruh customer satisfaction pada trust, H7 menjelaskan

pengaruh customer satisfaction pada loyalty, H8 menjelaskan pengaruh

customer satisfaction pada price accpeptance dan H9 menjelaskan pengaruh

(41)

commit to user D. HIPOTESTIS

1. Pengaruh price fairness pada customer satisfaction

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hermann et all ( 2007)

memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Bowman and

Narayandas, 2001; Huffman and Cain, 2001; Kim and Mauborgne, 1996;

Ordinez et al., 2000; Smith et al., 1999). Oliver and Swan (1989) dalam

marketing dan psikologi menunjukan hubungan satisfaction berpengaruh

positif terhadap price fairness. Dalam penelitian ini konsumen menemukan

persepsi kewajaran tergantung pada komitmen supplier dan kualitas yang

baik dan pelayanan terhadap harga yang ditawarkan. Dari dasar tersebut

didapatkan H1

H1. price fairness berpengaruh positif pada customer satisfaction

2. Pengaruh price fairness pada Customer loyalty

Hubungan antara price fairness terhadap loyalty berhubungan

positif dengan customer loyalty. Dalam structural model pada penelitian

martin et al (2007) mendukung hipotesis yang berhubungan dengan loyalty.

Hasil hubungan yang signifikan ini diperkuat dengan penelitian

sebelumnya oleh ( Kalyanaram and little ,1994)

(42)

commit to user 3. Pengaruh trust pada customer loyalty

Ganesan (1994) menemukan bahwa orientasi jangka panjang

dipengaruhi oleh sejauh mana kepercayaan pelanggan dan vendor "mitra

saluran". Setiap mitra berkemampuan untuk memberikan hasil positif untuk

yang lain dan membentuk komitmen dalam setiap hubungan. Oleh karena

itu trust adalah penentu utama dari komitmen (Morgan dan Hunt,

1994. . Lebih khusus, Anderson dan Narus (1990) mendefinisikan

kepercayaan sebagai hubungan produsen-distributor sebagai keyakinan

perusahaan bahwa perusahaan lain akan melakukan tindakan yang akan

menghasilkan hasil yang positif sehingga perusahaan lain tidak akan

mengambil tindakan yang tidak terduga yang mengakibatkan hasil negatif

bagi perusahaan. Demikian pula, Ganesan (1994) mengusulkan bahwa

komponen kunci dari kepercayaan adalah sejauh mana pelanggan percaya

bahwa vendor memiliki niat dan motif yang bermanfaat bagi pelanggan dan

berkaitan dengan menciptakan hasil yang positif bagi pelanggan.

H3. trust berpengaruh positif pada customer loyalty

4. Pengaruh complaint pada customer satisfaction

Keluhan yang dirasakan akibat dari ketidakpuasan yang didapatkan

oleh pelanggan akan membawa efek bagi perusahaan. Perbedaaan cara

orang dalam menyampaikan keluhan memang tergantung dari latar

belakang. Raimond and peter (2001) menyebutkan adanya perbedaan cara

(43)

commit to user

pada karaktar budaya yang individualistik lebih cenderung untuk

menyuarakan keluhan mereka daripada mereka dalam budaya kolektivis,

Tinggi rendahnya complaint menunjukkan pengaruh negatif atau bertolak

belakang dengan kepuasan yang dirasakan oleh konsumen. Karena alasan

tersebut didapat hipotesis.

H4. Private complaint berpengaruh negatif pada customer satisfaction H5. Public complaint berpengaruh negatif pada customer satisfaction

5. Pengaruh customer satisfaction pada trust

Dalam penelitian yang dilakukan oleh ruben et al (2007)

menyatakan bahwa semakin tinggi kepuasan yang dirasakan oleh

konsumen terhadap suatu prduk berupa barang ataupun jasa akan

berpengaruh pada meningkatnya kepercayaan pelanggan pada perusahaan.

Ruben et al (2007) memberikan gambaran tentang sikap pelanggan puas

akan menciptakan sebuah ikatan kepercayaan terhadap apa yang di

dapatkan. Pengaruh customer loyalty pada trust juga dibuktikan oleh studi

yang dilakukan oleh norisan et al (2010) yang mendukung dugaan adanya

hubungan pada variable ini.

H6. Customer satisfaction berpengaruh positif pada trust

6. Pengaruh customer satisfaction pada customer loyalty

Loyalitas ditunjukkan dengan perilaku pembelian berulang dan

(44)

commit to user

maka diperlukan tindakan aktif dari aktifitas pemasaran perusahaan.

Customer satisfaction merupakan elemen sentral pada marketing exchange

process, karena kontribusi pastinya dalam kesuksesan dari para penyedia

jasa (Darian et al., 2001 dalam Martin dan Molina (2007). Beberapa studi

empiris yang berkaitan dengan kasus ini menyatakan bahwa pelanggan

yang puas akan menunjukkan perilaku yang lebih loyal Wong et al, (2006)

dalam Martin dan Molina (2007).

Hubungan antara kepuasan dan loyalitas yang diteliti dalam

beberapa studi : fornell 1992 , Cronin boulding et al 1993 dan selnes 1993

dalam martin et al 2007 , dalam penelitiannya menemukan pengaruh positif

antara kepuasan dan loyalitas. Sehingga didapatkan hipotesis :

H7. customer satisfaction berpengaruh positif pada customer loyalty

7. Pengaruh customer satisfaction pada price acceptance

Marshall 1980 dalam Martin et al ( 2007) mengindikasikan bahwa

kelebihan harga yang akan dibayar oleh konsumen atas apa yang sunguh

konsumen bayar adalah ukuran ekonomi dari kelebihan kepuasan.

Akibatnya ,hal ini nantinya dapat berarti bahwa konsumen memiliki

penerimaan harga yang lebih besar untuk produk produk atau jasa yang

memberikan kepuasan lebih besar .

Menurut Anderson dalam Martin et al (2007) meneliti apakah

hubungan antara kepuasan dan penerimaan harga adalah positif dan negatif,

(45)

commit to user

menemukan suatu asosiasi poitif antara perubahan perubahan dalam

kepuasan konsumen dengan perubahan dalam penerimaan harga.

H8. customer satisfaction berpengaruh positif pada price acceptance

8. Pengaruh customer loyalty pada price acceptance

Lichstenstein (1988) menegaskan bahwa para konsumen dengan

tingkat daya beli tinggi memiliki price acceptance (penerimaan harga)

yang lebih mudah daripada konsumen yang memiliki tingkat daya beli

rendah. Customer loyalty yang tinggi membuat konsumen tetap berfokus

pada manfaat produk daripada berfokus pada harga. Kalyanaram dan Little

(1994) dalam Martin dan Molina (2007) menyatakan bahwa konsumen

dengan rata-rata loyalitas yang lebih tinggi memiliki price acceptance yang

lebih tinggi daripada konsumen dengan loyalitas yang lebih rendah,

sehingga hipotesis dalam penelitian ini adalah:

(46)

commit to user BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Menurut Cooper dan Schindler (2006) berbagai pendekatan yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah formal study (diawali dengan adanya hipotesis dan

bertujuan untuk menguji hipotesis tersebut melalui penelitian ini), communication

study (peneliti menanyai subyek dan mengumpulkan respon mereka), ex post

facto design (peneliti hanya melaporkan apa yang sudah dan sedang terjadi secara

apa adanya), causal study (berusaha menerangkan hubungan antar variabel),

cross-sectional study (hanya melakukan penelitian pada suatu waktu), statistical

study (berusaha menangkap karakteristik-karakteristik suatu populasi, menguji

hipotesis secara kuantitatif dan melakukan generalisasi), serta field setting

(penelitian dilakukan dalam kondisi lingkungan yang sebenarnya).

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah survei konsumen.

Survei dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner kepada responden, yaitu

konsumen yang pernah menggunakan jasa penerbangan Lion Air , dan berniat

untuk menggunakan kembali serta setia pada jasa penerbangan Lion Air .

B. Populasi, Sampel, Dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari obyek atau unit analisis

yang karakteristiknya aka diteliti ( Djarwanto, 2001) . Populasi mengacu

(47)

commit to user

investigasi (Sekaran, 2003). Populasi penelitian ini adalah pengguna jasa

transportasi penerbangan Lion Air .

2. Sample

Sampel dari penelitian ini adalah :

a. Orang yang pernah menggunakan jasa penerbangan Lion Air

b. Setiap responden mempunyai kesempatan sekali dalam pengisian

kuesioner

c. Setiap responden bebas menerima atau menolak survei, dan tidak ada

ikatan kekerabatan, intimidasi atau hadiah-hadiah dalam bentuk

apapun yang dapat menurunkan derajad keyakinan terhadap kualitas

data yang diperoleh.

Karena teknik analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis dengan pendekatan structural equation modelling (SEM),

dimana junlah sampel yang memenuhi tidak dapat ditentukan sebelum

dilakukan analisis uji kecukupan sampel, maka jumlah sampel yang harus

dipenuhi dalam permodelan ini berjumlah 100 hingga 200 sampel atau 5 kali

parameter variabel laten yang digunakan (Hair et al. 2006). Jumlah parameter

yang digunakan adalah 32 item. Sehingga jumlah sampel yang harus

dipenuhi dalam permodelan ini adalah (30+7) x 5 = 185. Pada prakteknya

jumlah kusioner yang di bagikan kepada responden adalah 265. Dan jumlah

sampel yang di pakai dalam penelitian ini sebanyak 185. Hal ini dikarenakan

(48)

commit to user

sampel yang dipakai adalah orang yang pernah menggunakan jasa

penerbangan “Lion Air ”.

3. Teknik Sampling

Sampling merupakan proses peyeleksian sejumlah elemen dari

populasi, sehingga dengan mempelajari sampel dan mengerti karakter

sampel, dimungkinkan melakukan generalisasi karakter karakter elemen

populasi (sekaran, 2000). Pengambilan sampel dalam penelitian ini

ditentukan dengan metode purposive sampling. Purposive sampling

dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan kriteria

tertentu (Jogiyanto, 2004). Kriteria yang digunakan bedasarkan pertimbangan

mengenai karakteristik populasi dan tujuan penelitian ini. Dimana criteria

yang digunakan dalam memilih sampel adalah pengguna jasa transportasi

penerbangan Lion Air yang melakukan penerbangan lebih dari 2 kali dan

berniat untuk loyal serta bersedia mengisi kuesioner.

C. Skala Pengukuran Variabel Dan Definisi Operasional

1. Skala pengukuran

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data premier dalam

penelitian ini adalah kuesioner . Skala yang digunakan dalam penelitian ini

adalah skala itemized rating scale yaitu skala interval dengan rentang poin

satu sampai empat : Setuju ( S ) , Cukup Setuju ( CS ),Kurang Setuju ( KS) ,

(49)

commit to user 2. Definisi Operasional

a. Variabel penelitian

Variabel yang digunakan dalam peneliatian ini adalah:

1) Variabel independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel

dependen (Nazir, 2005: 124). Variabel independen dalam penelitian ini

adalah :

a) Price fairness

Adalah persepsi konsumen dimana perbedaan antara harga

yang diterima layak dibanding dengan yang lain,dapat

dipertimbangkan atau harga yang bisa diterima (K.Matzler et al

2007) . price fairness melibatkan suatu perbandingan dari harga

produsen dengan suatu standart yang bersangkutan , acuan ,

norma. Ada tiga harga acuan konsumen ketika menilai price

fairness (Bolton et al 2003) dalam ( martin ruiz et al 2008).

Harga dimasa lalu, harga yang diterapkan, biaya harga yang

diterapkan perusahaan

b) Customer satisfaction (kepuasan konsumen)

Adalah hasil dari perbandingan konsumen dari harapan

sebelum melakukan pembelian dengan persepsi setelah membeli

(Soderlund dan Vilgon, 1999). Konstruk ini diukur dengan

(50)

commit to user

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

peringkat terperinci (Itemized Rating Scale) dengan rentang

poin satu sampai empat (setuju, cukup setuju, kurang setuju, dan

tidak setuju).

c) trust

trust merupakan pondasi dari bisnis. Suatu transaksi bisnis

antara dua pihak atau lebih akan terjadi apabila masing-masing

saling mempercayai. Kepercayaan (trust) ini tidak begitu

saja dapat diakui oleh pihak lain/mitra bisnis, melainkan

harusdibangun mulai dari awal dan dapat dibuktikan. trust telah

dipertimbangkan sebagai katalis dalam berbagai transaksi antara

penjual dan pembeli agar kepuasan konsumendapat terwujud

sesuai dengan yang diharapkan (Yousafzai et al., 2003)

d) Customer Loyalty

Loyalitas Menurut Raman dalam Bowen dan Chen (2001),

pelayanan pelanggan yang loyal merupakan kekuatan yang

fantastis pada rekomendasi dan penyebaran word of mouth yang

positif; dan ini merupkan iklan terbaik bagi perusahaan.

Menurut Bowen dan Chen (2001), loyalitas konsumen sulit

untuk didefinisikan. Konstruk ini diukur dengan menggunakan

6 (enam) butir pertanyaan (Martin, et al, 2007). Skala yang

(51)

commit to user

(Itemized Rating Scale) dengan rentang poin satu sampai empat

(setuju, cukup setuju, kurang setuju, dan tidak setuju)

e) Public complaint

Public complaint didefinisikan sebagai ungkapan ketidak

puasan yang dirasakan oleh seorang pelanggan yang kemudian

olehnya diungkapakan dengan aksi langsung berupa sikap

ataupun suara. Komplain seperti ini memungkinkan pelanggan

untuk merespon dengan keluar atau beralih pada penyedia jasa

lain). Bisa di ungkapkan melalui suara (mencoba untuk

memecahkan masalah dengan menyampaikan keluhan atau

complain kepada orang atau instansi) (Hirschman, 1970)

f) Private complaint

Private complaint didefinisikan sebagai ungkapan

ketidakpuasan yang dirasakan oleh seorang pelanggan yang

tidak sampai disebarkan dan tidak pula ditunjukkan dengan aksi.

Pelanggan dalam hal ini bersikap setia (tetap bersama penyedia

jasa tersebut dan berharap sesuatu yang lebih baik akan terjadi

di kemudian hari) (Hirschman, 1970)

2) Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

(52)

commit to user g) Price acceptance

Price acceptance dapat didefinisikan sebagai harga

maksimum dimana seorang pembeli bersedia untuk membayar

suatu barang atau jasa (Monroe, 1990). Price acceptance tidak

menerima derajat yang sama dari atensi-atensi yang dibayarkan

pada konsekuensi-konsekuensi lain dari kepuasan, seperti

Repurchase Intentions (Anderson dan Sullivan, 1993). Konstruk

ini diukur dengan menggunakan 4 (empat) butir pertanyaan

(Martin, et al, 2007). Skala yang digunakan dalam penelitian ini

adalah skala peringkat terperinci (Itemized Rating Scale) dengan

rentang poin satu sampai empat (setuju, cukup setuju, kurang

setuju, dan tidak setuju).

D. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu

organisasi atau perorangan langsung dari obyeknya. Data primer mengacu pada

informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan

dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi (Sekaran ,2000). Dalam

penelitian ini , data primer diperoleh dari jawaban responden yang didapat

(53)

commit to user E. Metode Pengumpulan Data

Data yang diolah dalam rangka pengujian hipotesis berupa data primer

yang diperoleh dari hasil tanggapan responden atas daftar pertanyaan

(kuesioner) yang bersifat tertutup yang disebarkan kepada responden. Setelah

kuesioner dinyatakan valid dan reliabel, kuesioner tersebut dinyatakan layak

untuk disebarkan pada sampel besar. Metode pengumpulan data kuesioner

pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode personnally

administrated qustonnaires, yaitu peneliti menyampaikan sendiri kuesioner

kepada responden dan mengambil sendiri kuesioner yang telah diisi oleh

responden, tujuan utamanya supaya tingkat pengembalian kuesioner dapat

terjaga didalam periode waktu yang relatif pendek (Sekaran, 2003: 236)

F. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Pengujian validitas item-item pertanyaan dalam kuesioner bertujuan

untuk mengetahui apakah item-item tersebut benar-benar mengukur

konsep-konsep yang dimaksudkan dalam penelitian ini dengan tepat. Butir-butir

pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini direplikasi dari kuesioner

jurnal yang digunakan dalam penelitian ini dan dipadukan dengan penjabaran

atas definisi teoritis dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Hal

ini memberikan dukungan bahwa butir-butir pengukuran yang dijadikan

indikator konstruk terbukti memiliki validitas isi (content validity) yaitu

(54)

commit to user

representative yang telah sesuai dengan konsep teoritis (Cooper dan

Schindler, 2006: 318). Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa

indikator-indikator pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini telah

divalidasi oleh beberapa peneliti sebelumnya. Namun karena perbedaan

setting penelitian, waktu, dan objek penelitian, peneliti merasa perlu untuk

mengadakan pengujian ulang atas validitas instrument penelitian ini.

Dikarenakan syarat untuk dapat menganalisis model dengan SEM,

indikator masing-masing konstruk harus memiliki loading factor yang

signifikan terhadap konstruk yang diukur maka dalam penelitian ini

pengujian validitas instrument yang digunakan adalah Confirmatory Factor

Analisys (CFA) dengan bantuan SPSS FOR WINDOWS versi 11,5, dimana

setiap item pertanyaan harus mempunyai factor loading yang lebih dari 0,40

(Hair et al., 1998: 111).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsistensi

terhadap instrumen-instrumen yang mengukur konsep. Reliabilitas

merupakan syarat untuk tercapainya validitas suatu kuesioner dngan tujuan

tertentu. Untuk menguji reliabilitas digunakan Cronbach Alpha dengan

bantuan SPSS FOR WINDOWS versi 11,5. Hair et al. (1998:118)

menyatakan bahwa nilai Cronbach Alpha dapat dikatakan reliable (andal)

apabila nilainya > 0,70. Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran

(2000: 312) yang membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai

Gambar

GAMBAR
  TABEL
gambar menghubungkan antara beberapa faktor yang telah diidentifikasi
Gambar 1. Rerangka penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam lembaga sekolah, Pada tahun 2003 pendidikan agama Islam. dipertegas melalui undang-undang

Masalah yang akan menjadi bahasan dalam penelitian ini adalah: Apakah pembiayaan bagi hasil, pembiayaan jual beli, dan financing to deposit rasio berpengaruh

tentang tidak wajib nafkah dan tempat tinggal bagi istri yang ter- thalâq ba’in , menggunakan hadits yang diriwayatkan oleh Asy-Sya’bi dari Fatimah binti Qais dari

Terlihat pada Gambar 1 bahwa ketidak- sempurnaan tingkat efektifitas mesin/alat pada suatu pabrik dikarenakan adanya berbagai ke- hilangan ( losses ), yang berdasarkan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peta sebaran, posisi di tingkat kecamatan, posisi di tingkat kabupaten, strategi pengembangan, dan peta rantai

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR.

Salah satu isolat bakteri dari Danau Kakaban yang menunjukkan aktivitas α-amilase diinokulasi pada 2 mL media MB cair dan diinkubasi dalam shaking incubator pada 30 o C,

Bank BRI Syariah Kantor Cabang Malang dapat digambarkan bahwa komp е nsasi finansial, kompеnsasi non finansial, kеpuasan kompеnsasi, dan kin е rja karyawan sudah