• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaranan Biologi di SMA Negeri 1 Waingapu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaranan Biologi di SMA Negeri 1 Waingapu"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Perkembangan dunia pendidikan nasional mengalami transformasi dari masa ke masa untuk menghasilkan SDM yang terbaik. Pemerintah saat ini berusaha meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam UU Sisdiknas, perlu disusun standar nasional pendidikan, salah satunya adalah Standar Isi dimana Kurikulum menjadi salah satu bagiannya. Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan.

(2)

instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: 1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; 2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan 3) warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

(3)

kemampuan mengajar tenaga pendidik dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

(4)

biologi merupakan salah satu ilmu yang memiliki arti penting bagi pendidikan di sekolah. Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya penguasaan tentang kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan, Nasution dan Hasairin (2016: 31). Oleh karena itu pembelajaran biologi yang paling tepat untuk direalisasikan dengan menggunakan eksperimen. Eksperimen ini merupakan cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan dan praktikum yang kegiatannya dilakukan di laboratorium biologi. Dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 mata pelajaran biologi diperlukan pemahaman yang mendalam dari para pelaksana dalam hal ini guru dan pemahaman tersebut akan menjadi bekal pelaksana dalam menyukseskan implementasi kurikulum.

(5)

pelaksanaan pembelajaran pada jenjang sekolah, kiranya harus memahami posisi tersebut didalam struktur K-13. Selanjutnya guru punya tanggung jawab serta kewajiban untuk melakukan upaya-upaya mendasar dalam berbagai bentuk inovasi pembelajaran agar pelaksanaan proses pembelajaran dapat mencapai kompetensi yang ditetapkan, sekaligus ikut mengantarkan anak-anak bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat dimata bangsanya maupun dimata internasional (Mukminan, 2013: 1). Jadi guru menjadi kunci keberhasilan suatu kurikulum, maka guru dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja dan menerima kebijakan pemerintah mengenai Kurikulum 2013 dengan menguasai program, prinsip mekanisme serta strategi Kurikulum 2013 untuk dapat memperbaiki kegiatan belajar mengajar di kelas. Pendekatan dan strategi pembelajaran 2013 ini yang menonjol adalah pendekatan saintifik.

(6)
(7)

Untuk melakukan evaluasi terhadap implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Waingapu, peneliti menggunakan model evaluasi kesenjangan (Discrepancy Evaluation Model) dengan empat langkah evaluasi yaitu: desain,

instalasi, proses, dan hasil, model ini mencari kesenjangan antara tujuan/ standar dan kriteria yang telah ditetapkan dengan data/ informasi yang diperoleh. Alasan memilih model ini yaitu untuk melihat seberapa besar kesenjangan yang terjadi antara standar kurikulum 2013 mata pelajaran biologi yang baik dengan kenyataan yang terjadi dalam implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran biologi di sekolah. Peneliti berharap bahwa model evaluasi kesenjangan ini dapat membantu menganalisis kelemahan-kelemahan dalam implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Waingapu.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

(8)

2. Bagaimana instalasi implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Waingapu?

3. Bagaimana proses implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Waingapu?

4. Bagaimana hasil implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Waingapu?

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengevaluasi desain implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Waingapu.

2. Mengevaluasi instalasi implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Waingapu.

3. Mengevaluasi proses implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Waingapu.

(9)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu: 1. Manfaat teoritis.

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah referensi ilmu pengetahuan sebagai bahan kajian di bidang manajemen pendidikan khususnya dalam bidang evaluasi implementasi kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Waingapu.

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang evaluasi implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Waingapu yang bermanfaat bagi:

a. Kepala sekolah yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan kajian atau rencana tindak lanjut dalam mengevaluasi implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran biologi dimasa yang akan datang.

b. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru-guru dapat menambah wawasan dan digunakan sebagai bahan panduan untuk memperbaiki implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran biologi yang baik dan benar. c. Dinas Pendidikan Propinsi dapat digunakan

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini akan melihat pengaruh belanja modal, ukuran pemerintah daerah, intergovernmental revenue dan pendapatan asli daerah terhadap kinerja keuangan pemerintah

Pieter, Yustinus Adrian, An Observational Study on Verbal Interaction in Teacher-Student Talk in Reading Comprehension Classes in English Department of the College

Nilai mean Debt ratio (DR) sesudah IPO mengindikasikan bahwa semakin kecil risiko bagi pemberi pinjaman perusahaan sesudah Initial Public Offering (IPO) apabila

Di dalam Undang-Undang ini, terdapat perbedaan sanksi yang diberikan pada pelanggar, yaitu “Setiap orang yang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan,

Latar waktu yang digunakan oleh pengarang dalm cerpen ini memang tidak jelas dan tak banyak disebutkan, hanya ada beberapa keterangan yang menunjukan waktu

Siswa tunarungu merupakan siswa yang mengalami keterbatasan pada pendengaran, ini membuat anak tunarungu mengalami gangguan dalam penerimaan bahasa, sehingga membuat

Buat masq Mochamad Chusnul Taufik (mas inul) makasih ya mas sudah mau biayain ila selama kuliah ini, maksih selalu dukung semua yang ila mau, dan maksih buat

Total harga pokok produk yang dihitung dengan menggunakan pendekatan variabel costing terdiri dari unsur harga pokok produksi variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga