• Tidak ada hasil yang ditemukan

VANET UNTUK SOLUSI KOMUNIKASI DATA DI KA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "VANET UNTUK SOLUSI KOMUNIKASI DATA DI KA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

 

PROCEEDING

 

SEMINAR NASIONAL

TEKNOLOGI INFORMASI DAN APLIKASINYA

2012

“

Aplikasi Teknologi Informasi dalam Menunjang

Pelestarian Budaya Nasional dan Pengembangan Sektor

Pariwisata

”

Bali, 9 Oktober 2011

Diselenggarakan Oleh :

Program Studi Teknik Informatika

Jurusan Ilmu Komputer

Universitas Udayana

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas terselesainya

penyususnan

Proceeding

SNATIA 2012 ini. Buku ini memuat naskah hasil penelitian dari

berbagai bidang kajian yang telah di

review

oleh pakar dibidangnya dan telah

dipresentasikan dalam acara Seminar SNATIA 2012 pada tanggal 9 Oktober 2012 di

Universitas Udayana kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali.

Kegiatan SNATIA 2012 merupakan yang pertama kali diadakan, dan akan menjadi

agenda tahunan Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Ilmu Komputer, Universitas

Udayana. SNATIA 2012 mengambil tema “Aplikasi Teknologi Informasi dalam

Menunjang Pelestarian Budaya Nasional dan Pengembangan Sektor Pariwisata”, dengan

pembicara utama seminar yang terdiri dari pakar peneliti dibidang teknologi informasi,

pembicara dari praktisi pariwisata Bali, dan pembicara dari Dinas Kebudayaan Propinsi

Bali.

Meskipun kegiatan seminar dan pendokumentasian naskah dalam

proceeding

ini telah

dipersiapkan dengan baik, namun kami menyadari masih banyak kekurangannya. Untuk

itu panitia mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan juga mengucapkan terimakasih atas

kepercayaan dan kerjasamanya dalam kegiatan ini. Kritik dan saran perbaikan sangat

diharapkan untuk penyempurnaan di masa mendatang, yang dapat dikirimkan melalui

e-mail

snatia@cs.unud.ac.id

.

Kepada semua pihak yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung dalam

penyelenggaraan seminar, dan penyusunan

proceeding

SNATIA 2012, panitia

mengucapkan terima kasih.

Denpasar, 9 Oktober 2012

Panitia SNATIA 2012

Ketua Pelaksana

(4)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Analisis Dan Implementasi Algoritma Learning Vector Quantization (Lvq) Dalam Pengenalan Ekspresi Wajah

Kadek Dian Trisnadewi, I Wayan Santiyasa, I Made Widiartha ... 1

Analisis Kualitas Voip Pada Jaringan Yang Menggunakan Active Queue Management Random Early Detection (Red)

I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan ... 6

Analisis Sistem Firewall Pada Jaringan Komputer Menggunakan Iptables Untuk Meningkatkan Keamanan Jaringan ( Studi Kasus : Jaringan Komputer Jurusan Matematika Fakultas Mipa Universitas Udayana)

I Wayan Supriana, I Wayan Santiyasa, Cokorda Rai Adi Pramartha ... 13

Ekstraksi Tepi Dengan Menggunakan Fuzzy Spatial Filtering Dan Slicing Intensity

I Gede Aris Gunadi, Retantyo Wardoyo ... 22

Evaluasi Cluster Menggunakan Metode Prototype-Based Cohesion And Separation Dan Silhouette Coefficient Pada Implementasi Algoritma Som

Gusti Ayu Vida Mastrika Giri, Kadek Cahya Dewi ... 29

Group Decision Support System Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp) Dan Borda Dalam Penentuan Lokasi Bank Dan Pimpinan Cabang Yang Tepat

Desak Made Dwi Utami Putra ... 34

Identifikasi Lagu Menggunakan Algoritma K-Nearestneighbours – Cosine Similarity(KNNCS)

I Gede Suta Lascarya Astawa, Agus Muliantara, Kadek Cahya Dewi... 42

Kompresi Citra Fraktal Dengan Algoritma Genetika Adaptif

Putu Indah Ciptayani1, Zulfahmi Indra2 ... 46

Mobile Information System Untuk Mengidentifikasidefisiensi Unsur Hara Pada Daun

Asti Dwi Irfianti, Endang Sulistyaningsih ... 51

Model Rekayasa Perangkat Lunak Berbasis Komponen (Component-Based Software Engineering)

Herri Setiawan, Edi Winarko... 57

Model Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Dengan Metode Multiplicative Exponent Weighting

Muhammad Syaukani, Sri Hartati ... 65

Optimasi Distribusi Pupuk Bersubsidi Dengan Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: Kab. Jombang Jawa Timur)

(5)

Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Web Service(Studi Kasus : Sim Perpustakaan Dengan Simak F.Mipa Universitas Udayana)

Made Agung Raharja ... 78

Perancangan Dan Implementasi Rekam Medis Berbasis Mobile

Ida Bagus Made Mahendra, Ida Bagus Gede Dwidasmara, Putu Praba Santika ... 88

Pengalokasian Sumber Daya Dalam Sistem Pendukung Keputusan

Rita Wiryasaputra .... ... 95

Perancangan Dan Implementasi Customer Information Gathering Menggunakan Model Ruang Vektor Dan Perluasan Query

Sang Gede Suriadnyana, I Made Widiartha, I Gede Santi Astawa ... 101

Perancangan Dan Implementasi Sistem Pencarian Buku Menggunakan Algoritma Pemetaan Transaksi

Wayan Gede Suka Parwita, Ngurah Agus Sanjaya Er, Luh Gde Astuti ... 107

Pengembangan Cost Driver Model Cocomo Ii Dengan Modifikasi Nilai Atribut Analysis Capability Untuk Estimasi Usaha Perangkat Lunak

Sri Andayani, L. Anang Setiyo ... 111

Prototype Sistem Penyeberangan Jalanbagi Penyandang Tuna Netra Berbasis Rfid( Radio Frequency Identification )

I Made Widhiwirawan ... 119

Review Of Ontology-Based Question Answering System

Eka Karyawati, Azhari S. N. ... 126

Resiko Proyek Teknologi Informasi

Herri Setiawan, Ashari SN ... 134

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pembelian Rumah Menggunakan Analytical Hierarchy Process (Ahp)

Standy Oei, Riah Ukur Ginting ... 140

Vanet Untuk Solusi Komunikasi Data Di Kawasan Pariwisata Bali

I Komang Ari Mogi,Waskitho Wibisono ... 146

Visualisasi Cluster Menggunakan Smoothed Data Histograms (Sdh) Pada Audio Clustering Lagu Daerah Indonesia Menggunakan Self Organizing Map (Som)

(6)

2012

Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Aplikasinya

 

Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana 146  

VANET UNTUK SOLUSI KOMUNIKASI DATA DI KAWASAN PARIWISATA BALI

I Komang Ari Mogi Waskitho Wibisono

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, 60111

E-mail: arimogi11@mhs.if.its.ac.id, waswib@if.its.ac.id

ABSTRACT

Data communication becomes an important issue when infrstruktur in the area of tourism can not be built. Common law or awig awig and local regulations strictly limit infrastructure development in the Bali tourism, are aiming to preserve the tourist area.

Wireless technology and ad hoc communication allow device communicates directly with other devices without any fixed infrastructure. Appropriate technologies are possible to be implemented in areas that do not have fixed infrastructures such as in the site of tourism in Bali. Testing and comparison protocols AODV, AOMDV and DSDV performed to obtain optimal protocols for ad hoc communications on a moving vehicle (VANET) in the tourist area of Kuta, airport and Jimbaran

Komunikasi data menjadi masalah penting ketika infrstruktur di daerah pariwisata tidak dapat dibangun. Hukum adat atau awig-awig dan peraturan daerah yang ketat membatasi pembangunan di kawasan pariwisata Bali, bertujuan untuk melestarikan kawasan pariwisata tersebut.

Teknologi nirkabel dan komunikasi ad hoc memungkinkan perangkat berkomunikasi secara langsung dengan perangkat lainnya tanpa adanya infrastruktur yang tetap. Teknologi tepat diterapkan untuk daerah yang tidak memiliki infrastruktur tetap seperti di kawasan pariwisata Bali. Pengujian dan perbandingan protokol AODV, AOMDV dan DSDV dilakukan untuk mendapatkan protokol yang optimal untuk komunikasi ad hoc pada kendaraan yang bergerak (VANET) di kawasan pariwisata Kuta, Bandara dan pantai Jimbaran Bali.

Dari hasil pengujian, protokol AOMDV menunjukkan kinerja pengiriman paket yang tinggi dengan PDR rata-rata mencapai 97% dan memiliki delay yang cenderung lebih stabil dibandingkan dengan AODV dan DSDV.

Kata Kunci: Ad hoc communication,VANET, AODV, AOMDV, DSDV

1. PENDAHULUAN

Pada umumnya kawasan pariwisata di Bali memiliki topologi geografis yang sulit untuk dilakukan pembangunan infrastruktur penunjang komunikasi data. Selain itu, peraturan daerah dan awig-awig (hukum adat) yang ketat membatasi pembangunan infrastruktur tersebut. Dengan adanya batasan-batasan tersebut, diperlukan suatu bentuk khusus dalam komunikasi data yang dapat digunakan dalam kondisi tersebut. Transmisi yang paling memungkinkan untuk digunakan adalah komunikasi jaringan nirkabel (wireless fidelity) atau lebih dikenal dengan WiFi.

WiFi mengijinkan koneksi perangkat-ke-sentral access point (access point connection) dan koneksi langsung perangkat-ke-perangkat (ad hoc connection) (Mitchell n.d.). Koneksi ad hoc dapat langsung dilakukan tanpa adanya access point, sehingga memudahkan perangkat untuk saling dapat berkomunikasi. Koneksi ini pula yang mendorong berkembangnya teknologi MANET dan VANET, baik untuk komunikasi perangkat bergerak maupun tidak bergerak dan perpaduan perangkat bergerak-tidak bergerak (Camp, Boleng and Davies 2002).

Vehicular Ad hoc Network (VANET) adalah sebuah bentuk baru dalam komunikasi data untuk kendaraan yang bergerak dengan kecepatan tinggi di jalan raya. VANET merupakan turunan dari MANET atau Mobile Ad hoc Network. Bentuk VANET dan MANET cenderung sama, namun terdapat perbedaan pada beberapa karakteristik, antara lain kecepatan node yang cenderung tinggi, pergerakan yang cenderung terarah dan mengikuti pola-pola tertentu, media penyimpanan yang besar, tidak dibatasi oleh sumber daya (listrik), kepadatan node yang tidak dapat diprediksi, dan waktu koneksi (lifetime) yang cenderung singkat (Bhushan and Dorle 2011).

(7)

Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Aplikasinya

2012

 

147 Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana  

Penelitian-penelitian yang dilakukan telah berhasil mengadaptasi protokol-protokol pada MANETs untuk digunakan pada skenario VANET, beberapa di antaranya adalah OLSR oleh (Toutouh and Alba 2011), (Mekbungwan 2011), dan AODV oleh (Chunling, Jingbo and Dengyin 2011), (Chen, et al. 2011), (Chen, et al. 2009), (Abedi, Fathy and Taghiloo 2008), dan (Abedi, Barangi and Azgomi, Improving route stability and overhead of the AODV routing protocol and makeing it usable for VANETs 2009). Berdasarkan sifat pengelolaan topologinya, protokol routing dalam MANET dibagi menjadi 2 (dua), yaitu protokol reaktif dan protokol proaktif. Protokol reaktif akan melakukan pembaharuan topologi jaringan dalam bentuk tabel

routing (routing table) seketika ada komunikasi akan dilakukan, dan protokol proaktif akan melakukan pemantauan dan pembaharuan topologi jaringan terus menerus secara periodik meski tidak ada komunikasi yang dilakukan. Berdasarkan sifat tersebut, protokol reaktif dapat diterapkan untuk karakteristik VANET yang memiliki perubahan topologi yang sangat tinggi, sehingga pembaharuan tabel routing hanya akan dilakukan ketika komunikasi data akan atau sedang terjadi.

AODV adalah protokol reaktif yang juga dikenal sebagai protokol on-demand berdasarkan sifatnya yang tidak menyimpan informasi routing atau melakukan pembaharuan routing jika sedang tidak ada komunikasi data (Vidhale and Dorle 2011). Penelitian oleh (Dorle, Vidhale and Chakole 2011) dan (Vidhale and Dorle 2011) menunjukkan perbandingan kinerja protokol-protokol yang berbasis on-demand, yaitu AODV, DSDV, dan AOMDV. Hasil penelitian tersebut menunjukkan kinerja AODV yang paling stabil dibandingkan DSDV dan AOMDV, baik untuk kepadatan jaringan rendah, sedang dan tinggi.

Pada penelitian ini, diajukan sebuah topologi untuk mengatasi permasalahan komunikasi data dan jaringan komputer di kawasan pariwisata Bali. Tahapan penelitian ini adalah studi literatur, peninjauan wilayah dan topologi jaringan, perancangan sistem, pembangunan sistem dan pengujian sistem. Penelitian ini dujikan melalui simulasi sistem dengan menggunakan program aplikasi simulator Network Simulator ver.2

(NS2). Protokol routing yang diujikan adalah AODV, AOMDV, dan DSDV. Variabel yang diamati dalam sistem yang dibangun adalah end-to-end delay dan packet delivery ration (PDR). Peta yang digunakan adalah peta kawasan pantai Jimbaran, jalan Bypass Ngurah Rai dan Bandara Ngurah Rai. Peta diambil dari Google Earth dan diadaptasi ke dalam simulator menggunakan program aplikasi SUMO.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Vehicular Ad Hoc Network (VANET)

Vehicular Ad Hoc Network (VANET) merupakan kategori khusus dari mobile ad hoc networks

(MANETs), ditandai dengan mobilitas tinggi dan konektivitas yang rendah (Harri, Bonnet and Filali, Kinetic mobility management applied to vehicular ad hoc network protocols 2008). VANET adalah sebuah teknologi baru yang memadukan kemampuan komunikasi nirkabel kendaraan menjadi sebuah jaringan yang bebas infrastruktur (Najafabadi 2011).

Tantangan mendasar dalam VANET adalah (i) bagaimana menyediakan koneksi yang stabil untuk pengguna jaringan ketika berada di jalan raya dan (ii) bagaimana cara mengefisienkan komunikasi antar kendaraan (vehicle-to-vehicle) atau pun komunikasi antara kendaraan dengan infrastruktur sepanjang jalan (road-infrastructur-to-vehicle).

Routing Protokol pada VANET

Dalam rangka pengembangan protokol untuk vehicular network atau jaringan kendaraan, peneliti-peneliti telah dapat menciptakan pendekatan spesifik VANET dengan baik, atau mengadaptasi protokol yang sudah ada untuk topologi VANET. (Wei Lin, Shyan Chen and Ling Lee 2010) dalam penelitiannya membagi protokol-protokol VANET berdasarkan metode dan jalur pancarannya menjadi 5 (lima) kategori, yaitu:

Unicast protocol, Multicast protocol, Geocast protocol, Mobicast protocol, dan Broadcast protocol.

Protokol Routing pada VANET

Berdasarkan penelitian oleh (Wei Lin, Shyan Chen and Ling Lee 2010), protokol-protokol routing dibagi menjadi 5 (lima) kategori, yaitu:

1.

Unicast protocol

Unicast routing protocol adalah fungsi dasar untuk kendaraan dalam membangun routing sumber-ke-tujuan (source-to-destination) di dalam topologi VANET. Unicast routing dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yaitu: (a) Min-delay routing protocol, dan (b) Delay-bounded routing protocol.

2.

Multicast protocol

Multicast protocol didefinisikan sebagai routing yang menyampaikan banyak paket secara serentak dari satu sumber ke seluruh host yang ada pada jaringan melalui komunikasi multi-hop.

3.

Geocast protocol

(8)

2012

Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Aplikasinya

 

Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana 148  

4.

Mobicast protocol

Mobicast routing adalah sebuah pendekatan baru dalam routing dengan memadukan multicast routing dan geocast routing. Tidak seperti multicast dan geocast routing protocol pada umumnya, mobicast yang dipublikasikan oleh (Chen, Lin and Lee 2010) dikenal juga sebagai “spatiotemporary multicast”, akan menyampaikan informasi ke semua node yang terhubung dengan jaringan pada sebuah regional tertentu pada jangka waktu tertentu.

5.

Broadcast protocol

Broadcast routing protocol adalah routing yang memiiki kemampuan untuk menyebarluaskan sebuah pesan broadcast ke semua perangkat pada VANET.

Ad hoc On-demand Distance Vector Routing (AODV)

AODV adalah protokol reaktif yang dikembangkan pada MANET. Algoritma Ad hoc On-Demand Distance Vector (AODV) adalah algoritma yang bersifat dinamis, self-starting, multihop routing antara node-node mobile yang ingin berpartisipasi untuk membangun dan memelihara jaringan ad hoc. AODV memungkinkan node-node yang bergerak untuk mendapatkan rute untuk tujuan yang baru secara cepat, dan tidak memerlukan node-node lain untuk menjaga rute ke tujuan selama tidak ada komunikasi aktif. AODV memungkinkan node-node yang bergerak untuk menanggapi link yang terputus secara cepat dan menanggapi perubahan topologi jaringan pada waktu yang tepat.

AODV menggunakan mekanisme permintaan-balasan (request-reply) sederhana untuk menemukan jalurnya. saat jalur ke tujuan tidak diketahui, AODV membuat paket permintaan jalur dan menyiarkannya ke node tetangganya. Pesan permintaan jalur berisi identitas sumber (source ID), identitas tujuan (destination ID), urutan nomor sumber (source sequence number), urutan nomor tujuan (destination sequence number), penghitung hop (hop counter), dan identitas penyiaran (broadcast ID) (Annamalai 2005).

Ad hoc On-demand Multipath Distance Vector Routing (AOMDV)

Pada routing AODV, permasalahan timbul pada saat path yang terbentuk mengalami kegagalan dalam proses transmisi data. Paket data yang dilewatkan pada path yang mengalami kegagalan tersebut akan hilang dan AODV akan membentuk ulang path yang reliable sebelum mengirim ulang paketnya. Untuk mengatasi masalah ini, dikembangkanlah sebuah protokol yang menghitung multipath dan multiple loop-free

berdasarkan distance vector, yang disebut dengan Ad hoc On-demand Multipath Distance Vector (AOMDV). AOMDV mencari multiple path antara node sumber dan node tujuan dalam setiap proses pencarian rute. Karena bersifat multipath, jika terjadi kegagalan pada path utama saat pengiriman data, maka langsung dapat digunakan path yang lain yang reliable. AOMDV menggunakan minimal hop untuk memilih path utama dan path cadangan (Marina and Das 2006).

Destination Sequence Distance Vector Routing (DSDV)

Protokol DSDV adalah protokol yang bersifat table-driven routing yang digunakan untuk komunikasi pada perangkat bergerak yang diturunkan dari algoritma Bellman-Ford. Table-driven routing adalah routing yang memiliki sebuah tabel yang berisikan informasi koneksivitas dari masing-masing node yang terhubung dengan jaringan. DSDV kali pertama didesain oleh C. Perkins dan P. Bhagwat. Kontribusi utama dari algoritma routing ini adalah untuk mengatasi permasalahan putaran (loop) pada routing. Setiap masukan pada tabel routing terdiri atas angka-angka terurut. Himpunan angka-angka ini akan diset genap jika terdapat sebuah link, dan diset ganjil jika sebaliknya. Dari urutan angka-angka ini, pemancar (perangkat yang mengirimkan data) mengirimkan update selanjutnya dengan angka. Informasi routing penuh akan disebarkan jarang-jarang antar node-node dan pengiriman update yang lebih kecil dilakukan secara berkala (Narra, et al. 2011).

3. METODE PENELITIAN

Tahap-tahap penelitian ini dibagi menjadi 6 (enam) tahapan, yaitu (a) Perumusan masalah, (b) Studi literatur, (c) Analisis dan perancangan sistem, (d) Implementasi sistem, (e) Pengujian dan evaluasi, dan (f) Pengambilan data dan analisis hasil pengujian.

Untuk implementasi sistem, karena penerapan pada dunia nyata memerlukan biaya tinggi, maka alternatif untuk penerapan dilakukan pada keadaan yang mendekati dunia nyata, dalam hal ini menggunakan simulator. Pada tahap implementasi sistem digunakan program aplikasi SUMO dan simulator jaringan NS2.

Simulation of Urban Mobility (SUMO)

(9)

Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Aplikasinya

2012

 

149 Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana  

Network Simulator ver.2 (NS2)

NS (Network Simulator) adalah sebuah aplikasi simulator yang berbasis event diskrit, yang digunakan untuk keperluan riset. NS menyediakan dukungan substansial untuk simulasi protokol TCP, routing, dan multicast melalui jaringan kabel dan nirkabel (lokal dan satelit). NS berawal dari berbagai varian simulator jaringan “REAL” pada tahun 1989 dan telah berkembang secara substansial tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 1995, pengembangan NS didukung oleh DARPA melalui proyek VINT. Saat ini pengembangan NS didukung oleh DARPA melalui SAMAN dan NSF melelaui CONSER. NS selalu menyertakan substansi yang menjadi kontribusi dari ilmuwan-ilmuwan lainnya, termasuk kode nirkabel dari UCB Daedelus, CMU Monarch dan Sun Microsystems (Developer NS2 2011).

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Model Mobilitas dan Perancangan Sistem

Pada tahap ini dirumuskan bagaimana sistem tersebut dikembangkan, algoritma yang digunakan dan teknologi yang dipakai untuk pengembangannya. Pada penelitian ini, sistem dikembangkan dengan menggunakan simulator Network Simulator 2 versi 2.35, dan algoritma routing yang digunakan adalah AODV, AOMDV dan DSDV.

Tahap-tahap dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu pembuatan modul peta (map module), pembuatan modul pergerakan (move module), dan pembuatan modul kendaraan (traffic module). Diagram perancangan sistem diilustrasikan pada gambar 1.

Konfigurasi Simulator dan Pembuatan Modul Peta

Simulator NS2 diinstall pada sistem operasi Linux Ubuntu 12.04. Proses instalasi standar yang didokumentasikan pada website resmi NS2. Skrip protokol yang digunakan adalah skrip standar NS2 yang berupa skrip dengan bahasa pemrograman OTCL. Parameter lain yang dimasukkan adalah parameter untuk protokol routing dalam hal ini adalah CBR (constant bit rate). Pada tabel 1.1. dituliskan parameter-parameter simulasi yang digunakan secara lengkap.

Untuk dapat menghasilkan simulasi yang akurat dan mendekati keadaan nyata, model pergerakan pada peta harus didefinisikan terlebih dahulu. Sebelum model pergerakan didefinisikan, karakteristik jalan harus disesuaikan terlebih dahulu, dalam penelitian ini adalah jalan-jalan di daerah pariwisata seputaran Kuta, Bandara dan pantai Jimbaran.

Gambar 1.Diagram perancangan sistem.

(10)

2012

Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Aplikasinya

 

Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana 150  

.

(a) (b)

Gambar 2. Peta dari Google Earth yang digunakan untuk simulasi.

Tabel 1.1. Parameter-parameter lengkap simulasi No Parameter Spesifikasi

1 Network simulator NS-2, ver.2.35 2 Waktu simulasi 900 detik 3 Area simulasi 2000m x 2000m 4 Banyaknya kendaraan 25, 50, 100 5 Radius transmisi 50m, 75m, 100m 6 Kecepatan 50 km/j - 80 km/j 7 Tipe data Constant Bit Rate (CBR) 8 Source/Destination Random

9 Ukuran paket data 64 bytes, 512 bytes 10 MAC protokol IEEE 802.11 DCF

11 Mode propagasi Two-ray ground reflection model 12 Mobility model Random Way Point

13 Tipe kanal Wireless channel 14 Model antena Omnidirectional

15 Tipe interface antrian Priority queue (64 packets max.)

Skenario Simulasi

Skenario simulasi terdiri dari 3 (tiga) pengujian untuk kepadatan yang berbeda, yaitu kepadatan rendah (25 kendaraan), menengah (50 kendaraan) dan tinggi (100 kendaraan). Pada masing-masing kepadatan diujikan pada kecepatan kendaraan 50 km/j sampai dengan 80 km/j, dan ukuran paket yang digunakan adalah 64 bytes dan 512 bytes.

Dari skenario tersebut, parameter-parameter yang diamati adalah end-to-end delay dan packet delivery ratio (PDR).

Hasil Simulasi

Berikut adalah hasil dari pengujian yang dilakukan dalam simulasi. a. Kepadatan rendah

Pada kepadatan rendah protokol AODV dan AOMDV menunjukkan kinerja yang baik dengan rata-rata

packet delivery ratio 95%, namun tidak demikian dengan DSDV berkisar 70%. Untuk delay, protokol AOMDV memiliki delay yang terbesar, rata-rata mencapai 97ms pada ukuran paket 64bytes dan 145ms pada ukuran paket 512bytes.

(11)

Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Aplikasinya

2012

 

151 Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana  

b. Kepadatan menengah

Pada kepadatan menengah, protokol AODV dan AOMDV memiliki rata-rata packet delivery ratio 95%, namun protokol DSDV turun menjadi 50%. Untuk delay, AOMDV rata-ratanya hampir sama dengan kepadatan rendah, AODV dan DSDV cenderung meningkat.

c. Kepadatan tinggi

Packet delivery ratio tetap stabil untuk AOMDV dan AODV, dan tetap AOMDV lebih baik dibandingkan AODV; sementara DSDV mengalami penurunan hingga 35%. Rata-rata delay masing-masing protokol baik pada ukuran paket 64bytes dan 512bytes cenderung sama dengan kepadatan menengah.

Gambar 5. (kiri) Grafik Packet delivery ratio. (kanan) Grafik end-to-end delay pada kepadatan tinggi

5. KESIMPULAN

Pada penelitian ini dibandingkan protokol AODV, AOMDV dan DSDV yang digunakan dalam skenario jalan-jalan protokol di kawasan pariwisata Kuta, Bandara dan pantai Jimbaran di Bali. Pada 3 (tiga) jenis kepadatan kendaraan, protokol AOMDV menunjukkan kestabilan packet delivery ratio (PDR) rata-rata mencapai 97%, yang artinya hampir semua paket data yang dikirimkan berhasil sampai. Diikuti dengan AODV dengan rata-rata PDR mencapai 95%; sementara DSDV mengalami penurunan dari 70% menjadi 35%. Untuk end-to-end delay, meskipun memiliki delay yang besar, AOMDV cenderung lebih stabil di setiap kepadatan; berbeda dengan AODV dan DSDV yang meningkat seiring dengan meningkatnya kepadatan.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa protokol AOMDV adalah protokol yang paling optimal dibandingkan dengan AODV dan DSDV untuk diterapkan dalam rangka mengatasi permasalahan komunikasi data nirkabel pada jalan protokol di daerah Kuta, Bandara dan pantai Jimbaran.

6. DAFTAR PUSTAKA

Abedi, Omid, Mahmood Fathy, and Jamshid Taghiloo. "Enhancing AODV Routing Protocol Using Mobility Parameters in VANET." Computer Systems and Applications. IEEE/ACS International Conference on, 2008. 229-235.

Abedi, Omid, Reza Barangi, and M. Abdollahi Azgomi. "Improving route stability and overhead of the AODV routing protocol and makeing it usable for VANETs." 29th IEEE International Conference on Distributed Computing Systems Workshops. IEEE Press, 2009. 464-467.

   

   

(12)

2012

Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Aplikasinya

 

Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana 152  

Annamalai, Palaniappan. Comparative Performance Study of Standardized Ad-Hoc Routing Protocols and OSPF-MCDS. Thesis Master of Science in Electrical Engineering Faculty of Virginia , Blacksburg: Polytechnic Institute and State University , 2005.

Bhushan, Vidhale, and S.S. Dorle. "Performance Analysis of Routing Protocols in Realistic Environment for Vehicular Ad Hoc Networks." 21st International Conference on Systems Engineering. 2011. 267-272.

Camp, T., J. Boleng, and V. Davies. "A Survey of Mobility Models for Ad Hoc Network Research." Wireless Communication and Mobile Computing, 2002: 483-502.

Chen, Qi, Nan Cheng, Xinhong Wang, and Fuqiang Liu. "Multi-Metric Opportunistic Routing for VANETs in Urban Scenario." International Conference on Cyber-Enabled Distributed Computing and Knowledge Discovery. IEEE Press, 2011. 118-122.

Chen, Y.S., Y.W. Lin, and S.L. Lee. "A mobicast routing protocl for vehicular ad hoc networks."

ACM/Springer Mobile Networks and Applications, 2010: 20-35.

Chen, Yufeng, Zhengtao Xiang, Wei Jian, and Weirong Jiang. "A Cross-Layer AOMDV Routing Protocol for V2V Communication in Urban VANET." Fifth International Conference on Mobile Ad-hoc and Sensor Networks. IEEE Press, 2009. 353-359.

Chunling, CHENG, HAO Jingbo, and ZHANG Dengyin. "An Expanding Ring Prediction and Location Aided AODV Routing Algorithm." International Conference of Information Technology. Computer Engineering and Management Sciences, 2011.

Developer NS2, Team. The Network Simulator - ns-2. 2011. http://www.isi.edu/nsnam/ns/ (accessed 09 1, 2012).

Dorle, S.S., Bhushan Vidhale, and Megha Chakole. "Evaluation of Multipath, Unipath and Hybrid Routing Protocols for Vehicular Ad Hoc Networks." Fourth International Conference on Emerging Trends in Engineering & Technology. IEEE Press, 2011. 311-316.

Harri, Jerome, Christian Bonnet, and Fethi Filali. "Kinetic mobility management applied to vehicular ad hoc network protocols." Computer Communications, 2008: 2907–2924.

Li, Fan, and Yu Wang. "Routing in Vehicular Ad hoc Networks: A Survey." Vehicular Technology Magazine, June 2007: 12-22.

Marina, M.K., and S.R. Das. "Ad hoc On-demand Multipath Distance Vector Routing." Wireless Communication Mobile Computing, 2006: 969-988.

Mekbungwan, P. "A DTN routing on OLSR for VANET: A preliminary road experiment." Global Information Infrastructure Symposium (GIIS). IEEE Conference Publication, 2011. 1-6.

Mitchell, Bradley. "What is Ad-Hoc Mode in Wireless Networking?" About.com Networking.

http://compnetworking.about.com/cs/wirelessfaqs/f/adhocwireless.htm (accessed 09 10, 2012). Najafabadi, Rasool Tavakoli. "A Survey on Routing Technique for Vehicular Ad-hoc Networks." 2011. Narra, Hemanth, Yufei Cheng, Egemen K. Cetinkaya, Justing P. Rohrer, and James P.G. Sterbenz.

"Destination-Sequenced Distance Vector (DSDV) Routing Protocol Implementation in ns-3."

SIMUTools '11 Proceedings of the 4th International ICST Conference on Simulation Tools and Techniques. Brussels: ICST (Institute for Computer Sciences, Social-Informatics and Telecommunications Engineering) ICST, 2011. 439-446.

SUMO Developer, Team. SUMO at a glance. November 21, 2011. http://sumo.sourceforge.net/doc/current/docs/userdoc/Sumo_at_a_Glance.html (accessed 09 4, 2012).

Toutouh, Jamal, and Enrique Alba. "Optimizing OLSR in VANETS with Differential Evolution: A Comprehensive Study." First ACM International Symposium on Design and Analysis of Intelligent Vehicular Networks and Applications (DIVANet’11). Miami: ACM Press, 2011. 1-8.

Vidhale, Bhushan, and S.S. Dorle. "Performance Analysis of Routing Protocols in Realistic Environment for Vehicular Ad Hoc Networks." 21st International Conference on Systems Engineering. IEEE Press, 2011. 267-272.

Gambar

Gambar 1.Diagram perancangan sistem.
Gambar 3. (kiri) Grafik Packet delivery ratio. (kanan) Grafik end-to-end delay pada kepadatan rendah
Gambar 4. ( kiri) Grafik Packet delivery ratio. (kanan) Grafik end-to-end delay pada kepadatan menengah.

Referensi

Dokumen terkait

Newman’s error Analysis (NEA) adalah teknik analisis data yang terdiri dari 5 tahapan pengerjaan yaitu Readings Error, Comprehensions Error, Transformations Error, Processing

Dari hasil analisa SWOT dihasilkan formulasi strategi pemasaran yang dapat dikembangkan meliputi 4 bentuk dasar : (1) strategi pemasaran berbasis Kekuatan-

Hasil produksi, varietas tahan hama penyakit, daya tumbuh benih, pemupukan sesuai rekomendasi, pengendalian hama dan penyakit dengan pengendalian hama terpadu, tanam

Konsep kualitas tak dapat dilepaskan dari manajemen mutu, sebab kualitas bukan barang tambang yang sudah jadi, melainkan sebuah proses dinamis yang baru dicapai setelah

Oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian mengenai “ Pengaruh E- Service Quality dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Dengan Moderasi Persepsi

Salphingitis adalah Inflamasi pada uterus, tuba fallopi, dan ovarium yang mengarah ke perlukaan dengan perlengketan pada jaringan dan organ sekitar. Yang disebabkan oleh wanita

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar ureum dan kreatinin pada pasien gagal ginjal kronik berdasarkan lama menjalani terapi hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah

Sistem yang telah dibangun dapat membantu pasien dalam mengetahui solusi dari jenis penyakit asma yang diderita pasien yaitu berupa jenis tanaman obat dan resep serta