• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SENI TEATER D I S U S U N OLEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH SENI TEATER D I S U S U N OLEH"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SENI

“TEATER”

D

I

S

U

S

U

N

OLEH :

(2)

XI MIA 4

MADRASAH ALIYAH NEGERI

ENREKANG

TAHUN PEAJARAN 2016/2017

Pengertian teater

Kegiatan berteater dalam kehidupan masyarakat dan budaya Indonesia bukan merupakan sesuatu yang asing bahkan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan, kegiatan teater dapat kita lihat dalam peristiwa-peristiwa Ritual keagamaan, tingkat- tingkat hidup, siklus hidup (kelahiran, pertumbuhan dan kematian) juga hiburan. Setiap daerah mempunyai keunikan dan kekhasan dalam tata cara penyampaiannya. Untuk dapat mengapresiasi dengan baik mengenai seni teater terutama teater yang ada di Indonesia sebelumnya kita harus memahami apa seni teater itu ?

bagaimana ciri khas teater yang berkembang di wilayah negara kita.

Arti luas teater adalah segala tontonon yang dipertunjukan

didepan orang banyak, misalnya wayang golek, lenong, akrobat, debus, sulap, reog, band dan sebagainya.

Arti sempit adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang

diceritakanx diatas pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan media : percakapan,gerak dan laku dengan atau tanpa dekor, didasarkan pada naskah tertulis denga diiringi musik, nyanyian dan tarian.

Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang diwujudkan dalam suatu karya (seni pertunjukan) yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan tentang kehidupan

Sejarah perkembangan teater di Indonesia

Kata tater atau drama berasal dari bahasa Yunani

”theatrom” yang berarti seeing Place (Inggris). Tontonan drama memang menonjolkan percakapan (dialog) dan gerak-gerik para pemain (aktif) di panggung. Percakapan dan gerak-gerik itu

memperagakan cerita yang tertulis dalam naskah. Dengan demikian, penonton dapat langsung mengikuti dan menikmati cerita tanpa harus membayangkan.

(3)

tertulis pengungkapan bahwa teater sudah ada sejak abad kelima SM. Hal ini didasarkan temuan naskah teater kuno di Yunani.

Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi lakonnya berupa persembahan untuk memohon kepada dewa-dewa. Lahirnya adalah bermula dari upacara keagamaan yang dilakukan para pemuka agama, lambat laun upacara keagamaan ini berkembang, bukan hanya berupa nyanyian, puji-pujian,

melainkan juga doa dan cerita yang diucapkan dengan lantang, selanjutnya upacara keagamaan lebih menonjolkan penceritaan. Sebenarnya istilah teater merujuk pada gedung pertunjukan, sedangkan istilah drama merujuk pada pertunjukannya, namun kini kecenderungan orang untuk menyebut pertunjukan drama dengan istilah teater.

1. Teater Tradisional

Kasim Achmad dalam bukunya Mengenal Teater Tradisional di Indonesia (2006) mengatakan, sejarah teater tradisional di

Indonesia dimulai sejak sebelum Zaman Hindu. Pada zaman itu, ada tanda-tanda bahwa unsur-unsur teater tradisional banyak digunakan untuk mendukung upacara ritual. Teater tradisional merupakan bagian dari suatu upacara keagamaan ataupun

upacara adat-istiadat dalam tata cara kehidupan masyarakat kita. Pada saat itu, yang disebut “teater”, sebenarn ya baru

merupakan unsur-unsur teater, dan belum merupakan suatu bentuk kesatuan teater yang utuh. Setelah melepaskan diri dari kaitan upacara, unsur-unsur teater tersebut membentuk suatu seni pertunjukan yang lahir dari spontanitas rakyat dalam masyarakat lingkungannya.

Proses terjadinya atau munculnya teater tradisional di Indonesia sangat bervariasi dari satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater tradisional itu berbedabeda, tergantung kondisi dan sikap budaya masyarakat, sumber dan tata-cara di mana teater tradisional lahir.

(4)

2. Teater Transisi (Modern)

Teater transisi adalah penamaan atas kelompok teater pada periode saat teater tradisional mulai mengalami perubahan karena pengaruh budaya lain. Kelompok teater yang masih tergolong kelompok teater tradisional dengan model garapan memasukkan unsur-unsur teknik teater Barat, dinamakan teater bangsawan. Perubahan tersebut terletak pada cerita yang sudah mulai ditulis, meskipun masih dalam wujud cerita ringkas atau outline story (garis besar cerita per adegan). Cara penyajian cerita dengan menggunakan panggung dan dekorasi. Mulai memperhitungkan teknik yang mendukung pertunjukan. Pada periode transisi inilah teater tradisional berkenalan dengan teater non-tradisi. Selain pengaruh dari teater bangsawan, teater

tradisional berkenalan juga dengan teater Barat yang dipentaskan oleh orang-orang Belanda di Indonesia sekitar tahun 1805 yang kemudia berkembang hingga di Betawi (Batavia) dan mengawali berdirinya gedung Schouwbur pada tahun 1821 (Sekarang

Gedung Kesenian Jakarta).

Perkenalan masyarakat Indonesia pada teater non-tradisi dimulai sejak Agust Mahieu mendirikan Komedie Stamboel di Surabaya pada tahun 1891, yang pementasannya secara teknik telah banyak mengikuti budaya dan teater Barat (Eropa), yang pada saat itu masih belum menggunakan naskah drama/lakon. Dilihat dari segi sastra, mulai mengenal sastra lakon dengan

diperkenalkannya lakon yang pertama yang ditulis oleh orang Belanda F.Wiggers yang berjudul Lelakon Raden Beij Soerio Retno, pada tahun 1901. Kemudian disusul oleh Lauw Giok Lan lewat Karina Adinda, Lelakon Komedia Hindia Timoer (1913), dan lain-lainnya, yang menggunakan bahasa Melayu Rendah.

Setelah Komedie Stamboel didirikan muncul kelompok sandiwara seperti Sandiwara Dardanella (The Malay Opera Dardanella) yang didirikan Willy Klimanoff alias A. Pedro pada tanggal 21 Juni 1926. Kemudian lahirlah kelompok sandiwara lain, seperti Opera

Stambul, Komidi Bangsawan, Indra Bangsawan, Sandiwara Orion, Opera Abdoel Moeloek, Sandiwara Tjahaja Timoer, dan lain

sebagainya. Pada masa teater transisi belum muncul istilah

teater. Yang ada adalah sandiwara. Karenanya rombongan teater pada masa itu menggunakan nama sandiwara, sedangkan cerita yang disajikan dinamakan drama.

Unsur-unsur teater menurut urutannya

(5)

*Gerak sebagai unsur penunjang (gerak tubuh,gerak suara,gerak bunyi dan gerak rupa)

*Suara sebagai unsur penunjang (kata, dialog, ucapan pemeran)

*Bunyi sebagai efek Penunjang (bunyi benda, efek dan musik) * Rupa sebagai unsur penunjang (cahaya, dekorasi, rias dan kostum)

*Lakon sebagai unsur penjalin (cerita, non cerita, fiksi dan narasi)

sebagai unsur utamanya dengan unsur -unsur penunjang dan penjalinnya. Dan dapat dikatakan bahwa teater merupakan perpaduan segala macam pernyataan seni.

Bentuk Teater Indonesia berdasarkan pendukungnya a. Teater rakyat

Teater yang didukung oleh masyarakat kalangan pedesaan bentuk teater ini punya karakter bebas tidak terikat oleh kaidah-kaidah pertunjukan yang kaku, sifat nya spontan,improvisasi.

Contoh : lenong, ludruk, ketoprak dll. b. Teater Keraton

Teater yang lahir dan berkembang dilingkungan keraton dan kaum bangsawan. Pertunjukan dilaksanakan hanya untuk

lingkungan terbatas dengan tingkat artistik sangat tinggi,cerita berkisar pada kehidupan kaum bangsawan yang dekat dengan dewa-dewa. Contoh;teater wayang

c. Teater Urban atau kota-kota.

Teater ini Masih membawa idiom bentuk rakyat dan keraton teater jenis ini lahir dari kebutuhan yang timbul dengan

tumbuhnya kelompok-kelompok baru dalam masyarakat dan sebagai produk dari kebutuhan baru sebagai fenomena modern dalam seni pertunjukaN diIndonesia.

d. Teater kontemporer

Teater yang menampilkan peranan manusia bukan sebagai tipe melainkan sebagai individu . dalam dirinya terkandung

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul : ”Analisis Ketersediaan Bahan Baku dan Kelayakan serta Prospek Agroindustri Kerupuk

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Timur untuk meningkatkan fungsi dan peran yang sangat strategis dalam rangka peningkatan

Negara-negara yang mendasarkan dirinya atas demokrasi konstitusional maka UUD punya fungsi utama dalam negara yaitu membatasi kekuasaan pemerintahan negara sedemikian

Penciptaan karya seni Tugas Akhir dilakukan untuk menggali sumber ide dari pertumbuhan janin manusia dan ajaran asthabrata, yang kemudian diwujudkan dalam

Penggunaan gerak diambil dari pengem- bangan gerak silat tuo Minangkabau, karena gerak tersebut dapat menginterprestasikan sesuai tema yang diwujudkan dalam karya tari Kuaso

 Dengan percobaan dan pengamatan, siswa mampu membandingkan melalui tulisan tentang manfaat energi angin dan energi air serta pemanfaatan kincirair dan kincir angin dalam

mengidentifikasikan penyebab, kita dpat memantukan jenis efusi pleura sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat -Dengan mengkaji kualitas, frekuensi, dan kedalaman

Garis-garis lurus pararel ( sejajar ) ialah garis lurus yang terletak dalam suatu bidang datar dan jika diperpanjang tak terbatas pada ke-2 arahnya tidak akan