• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pentingnya Peningkatan Iklim Investasi d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pentingnya Peningkatan Iklim Investasi d"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pentingnya Peningkatan Iklim Investasi dan Usaha

Pola ekonomi Indonesia saat ini mengalami penurunan tren dari tahun sebelumnya. Meskipun belum ada publikasi resmi dari pemerintah mengenai kinerja perekonomian Indonesia secara menyeluruh di sepanjang tahun 2014, penurunan pertumbuhan ekonomi sudah dapat dilihat. Menurut Badan Pusat Statistik, pada triwulan III tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,01%, angka ini lebih kecil dibanding dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2013 pada triwulan yang sama yaitu sebesar 5,63%. Fluktuasi ekonomi Indonesia ini tidak dapat dilepaskan dari faktor domestik yang menjadi salah satu akar permasalahan ekonomi di Indonesia serta pola siklus yang mewarnai dinamika perekonomian global yng mempengaruhi jalur perdagangan dan juga jalur pasar keuangan.

Perekonomian global yang melambat, ditambah dengan menurunnya harga komoditas menjadi penyebab terjadi defisitnya transaksi berjalan Indonesia dan menurunya volume perdagangan dunia termasuk kinerja ekspor di Indonesia. Ekspor Indonesia yang masih didominasi komoditas berbasis Sumber Daya Alam (SDA) sangat bergantung pada harga komoditas global, sehingga apabila terjadi penurunan harga global akan berdampak langsung pada penurunan ekspor Indonesia. Ini yang menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi sektor ekspor Indonesia agar dapat bergerak pada ekspor komoditas non Sumber Daya Alam. Selain itu penurunan ekspor juga disebabkan oleh penurunan permintaan dari Negara tujuan utama yaitu China dan India yang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi.

(2)

tertinggal dengan Negara-negara tetangga di Asia Tenggara, seperti Singapura yang berada pada posisi pertama, dan Malaysia yang berada pada posisi enam.

Penurunan investasi ini disebabkan oleh banyak faktor. Menurut Boediono masalah investasi yang pertama adalah infrastruktur dan hampir pada semua jenis infrastruktur Indonesia terlambat dalam hal pengembangan. Selain itu juga masalah pada kepastian hukum bagi para investor. Seringkali ditemukan kebijakan yang tidak konsisten dan tumpang tindih dan peraturan di tingkat pusat dan daerah. Jika ditinjau lebih jauh faktor lain yg mempengeruhi investasi adalah sebagai berikut :

1. Stabilitas politik dan sosial, 2. Stabilitas ekonomi,

3. Kondisi infrastruktur dasar (listrik, telekomunikasi dan prasarana jalan dan pelabuhan), 4. Berfungsinya sektor pembiayaan dan pasar tenaga kerja.

5. Masalah good governance termasuk korupsi, dan kepastian dalam kebijakan pemerintah yang langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keuntungan neto atas biaya resiko jangka panjang dari kegiatan investasi, dan hak milik mulai dari tanah sampai kontrak.

Pembahasan

Iklim investasi merupakan salah satu dari isu dari peningkatan daya saing Indonesia guna sebagai penguat dalam keadaan ekonomi domestik. Investasi dapat mencerminkan daya saing Indonesia diantara Negara-negara lain. Semakin baik investasi akan memperlihatkan tingkat kepercayaan penanaman modal di Indonesia yang baik. Iklim investasi mencerminkan sejumlah faktor yang berkaitan dengan lokasi tertentu yang membentuk kesempatan dan insentif bagi pemilik modal untuk melakukan usaha atau investasi secara produktif dan berkembang. Oleh sebab itu peningkatan iklim investasi dan usaha sangat penting untuk mendorong arus investasi masuk dan berkembangnya usaha di Indonesia. Dengan investasi yang baik akan mendorong aktivitas perekonomian, penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan daya beli masyarakat yang kemudian dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

(3)

Nasional memaparkan mengenai faktor pendukung penguatan ekonomi domestik, yang tercermin dalam skema dibawah ini.

( Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional )

Pada empat faktor pendukung penguatan ekonomi domestik diatas, peningkatan iklim investasi menjadi salah satu isu strategis dalam peningkatan daya saing. Beberapa tahun terakhir pembahasan mengenai peningkatan daya saing semakin intens dilakukan, hal ini dikarenakan arus globalisasi tidak dapat ditawar lagi. Ditambah dengan semakin dekat dengan era MEA di kawasan Asia Tenggara. Daya saing menjadi kunci utama dalam menghadapi persaingan bebas yang semakin ketat. Salah satu cara dalam peningkatan daya saing adalah dengan peningkatan pada iklim investasi dan usaha. Dengan daya saing dan iklim investasi yang baik Indonesia diharapkan siap menghadapi pasar perdagangan bebas selain itu juga akan memperkuat ekonomi domestik di Indonesia, dengan efek ganda (multiplier effect) dari investasi.

(4)

pandangan dari berbagai pemegang kebijakan, investor dan pelaksana lain untuk membentuk iklim investasi yang sehat dan tumbuh.

Beberapa pilihan langkah kebijakan sebaiknya difokuskan pada beberapa hal yang menjadi tinjauan penting, dengan tidak mengenyampingkan faktor lain. Beberapa hal tersebut diantaranya :

1. Penyederhanaan dan harmonisasi berbagai regulasi yang bertujuan untuk memberikan transparansi, kepastian dan kemudahan untuk melakukan investasi dan berusaha.

2. Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk mempercepat dan mempermudah proses perijinan dan non perijinan untuk berinvestasi dan mengembangkan usaha di daerah.

3. Kemudahan dalam proses pembebasan dan perolehan lahan

Beberapa kebijakan dan rencana strategis telah dirumuskan oleh pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung bersentuhan dengan peningkatan iklim investasi dan usaha, seperti Badan Koordinasi Penanaman Modal, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, dan badan-badan lain. Diharapkan arah kebijakan dari berbagai pihak ini dapat berjalan searah dan berkolaborasi bersama menciptakan kebijakan yang saling mendukung dalam kerangka peningkatan iklim investasi di Indonesia.

Penutup

Iklim investasi merupakan salah satu kajian penting dalam penunjang penguatan ekonomi domestik. Efek ganda yang berasal dari investasi memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Iklim investasi yang baik akan mendorong aktivitas perekonomian, penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan daya beli masyarakat yang kemudian dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Kesinambungan ini dibutuhkan alur yang searah untuk dapat mencapai tujuan akhir yaitu kesejahteraan rakyat Indonesia.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Memperkuat Perekonomian Domestik bagi Peningkatan dan Perluasan Kesejahteraan Rakyat(e-book). 2012.

Damayanti, Destry. 2014. Tantangan Ekonomi Domestik 2015. Infobank, Oktober 2014

Badan Pusat Statistik. Berita Resmi Statistik. No. 83/11/Th.XVII, 5 November 2014.

Fuad, Hafid. 2014. Investasi di Daerah Akan Mengandalkan Daya Saing. http://ekbis.sindonews.com/read/890566/33/investasi-di-daerah-akan-mengandalkan-daya-saing-1407852153. Diakses, 26 Desember 2014.

Referensi

Dokumen terkait

14 IF ahli waris = anak laki paman dari bapak sekandung AND IF anak = tidak ada ANDIF cucu = tidak ada ANDIF suami / istri = tidak ada ANDIF bapak / ibu

Karena itu, fungsi penilaian untuk grading ini cenderung membandingkan anak dengan anak yang lain sehingga lebih mengacu kepada penilaian acuan norma (norm- referenced assessment)..

Diharapkan dalam revisi Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana tersebut, bukti digital berupa informasi dan atau dokumen elektronik dapat dimasukan sebagai alat

Selanjutnya pada tahap inti aktivitas guru adalah (1) penguasaan terhadap materi pelajaran, (2) penyampaian materi secara sistematis sesuai dengan indikator, (3) melibatkan siswa

Usaha pemotongan Ayam yang berada di wilayah Kabupaten Bogor secara umum masih dapat meningkatkan produktivitas yang ada, yaitu (1) RPA “X” perluasan pasar akan sangat

Pada proses ini kata sifat yang menjadi bentuk dasar tidak mengalami perubahan kelas kata juga makna kata... Prefiks un- membentuk kata sifat dari bentuk dasar kata

menggunakan buku manual pedoman mesin mobil bersangkutan untuk mengi- dentifikasi titik-titik keputusan penyebab masalah pembakaran yang kurang sempurna. Untuk kasus PT Arief

Besarnya kemampuan mobilisasi dana disertai dengan manajemen portofolio investasi (pembiayaan) yang dihasilkan dengan kontrak kerja sama profit and loss sharing