• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS INSTERPRETASI TERM TEKNOLOGI DA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS INSTERPRETASI TERM TEKNOLOGI DA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN I14

ANALISIS INSTERPRETASI

TERM

TEKNOLOGI DALAM KONTEKSNYA

DENGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI DALAM PROSES

PEMBELAJARAN

Yohanes Vianey Sayangan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, STKIP Citra Bakti

viany.sygn.wikul@gmail.com

Abstrak

Focus dari artikel ini adalah menginterpretasi term teknologi, teknologi pendidikan dan daitannya dengan teknologi dalam pengembangan pembelajaran. Secara etimologi kata

teknologi berasal dari kata “techne” yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional

yang berkaitan dengan kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Teknologi memberi kontribusi penting bagi pendidikan dan perkembangan pembelajaran. Data dianalisis dengan menggunakan model Straus dan Corbin. Hasil penelitian ini menghasilkan dua hal penting.Pertama, teknologi merupakan system yang diciptakan manusia untuk suatu tujuan tertentu.Teknologi merupakan perpanjangan dari kemampuan manusia. Teknologi dapat dipakai untuk menambah kemampuan manusia menyajikan pesan, memproduksi barang lebih cepat, memproses data lebih cepat dan lebih banyak, memberikan berbagai macam kemudahan, serta untuk mengelola proses maupun manusia. Kedua, demikian juga dalam dunia pendidikan, peran teknologi sangat dibutuhkan untuk memfasilitasi dan memudahkan proses pembelajaran dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga dalam perkembangan dunia pendidikan lahirlah istilah teknologi pendidikan atau teknologi pembelajaran.Teknologi pendidikan didefinisikan sebagai teori dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan penelitian proses, sumber, dan sistem untuk belajar.

(2)

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN I15 Abstract

This article focuses on the interpretation of technology relating with the educational technology and technology instructional development. Etimologicaly technology came from word “techne”, it means any principal or rational method in relation with certain competence or knowledge of method and art. Technology has contribution in education and in instructional development. The data were analyzed using Straus and Corbin models. The research results in two main findings. First, technology can be thought as all of means to prepare things for human lives. Technology is the system that designed to achieve human goals. Technology can be used for helping men to transfer information, to product means quickly, to process many datas, both for things and men. Second, Technology also give many affects for education. Technology has facilitated instructional process in reaching goals of instructional. Technology development has inisiated educational technology. Educational technology means theory and practice in designing, developing, using, managing and evaluating instructional process.

(3)

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN I16 PENDAHULUAN

Teknologi merupakan bagian integral dalam setiap budaya. Makin maju suatu budaya, makin banyak dan makin canggih teknologi yang digunakan. Meskipun demikian masih banyak diantara kita yang tidak menyadari akan hal itu. Sebenarnya Menteri Pendidikan Daoed Joesoef di era

1980-an telah menyatakan bahwa

Teknologi diterapkan di semua bidang kehidupan, di antaranya bidang pendidikan.Teknologi pendidikan ini karenanya beroperasi dalam seluruh bidang pendidikan secara integratif, yaitu secara rasional berkembang dan terjalin dalam berbagai bidang penididikan”.Teknologi pendidikan perlu dipikirkan dan dibahas terus menerus karena adanya kebutuhan ril yang

mendukung pertumbuhan dan

perkembangannya ( M i a r s o ,

2 0 0 4 : 1 1 0 ) .

Focus kajian ini adalah mengenai

interpretasi terminologi teknologi, teknologi

pendidikan dan tekknologi dalam

pembelajaran.

Adapaun masalah yang dikaji adalah bagaimana menganisis interpretasi term teknologi yang berkontekskan teknologi

pendidikan dan teknologi dalam

pengembangan pembelajaran?

Tujuan telaahan ini adalah menghasilkan pemahaman, konsep tentang teknologi, teknologi pendidikan dan konteksnya

dengan peran teknologi dalam

pembelajaran.

Beberapa teori yang digunakan dalam

membangun analisis interpretasi

terminologi di atas adalah toeri teknologi, teknologi pendidikan dan teknologi dalam pengembangan pembelajaran.

KONSEP TEKNOLOGI

Technologi berasal dari bahasa Yunani

τέχνη, techne, "seni, skill, ; and -λογία, -logia (Liddell, Henry George; Scott, Robert (1980) yang berarti kumpulan teknik, skill, metode, dan proses yang digunakan dalam menghasilkan pengetahuan.

Secara umum, teknologi dapat

didefinisikan sebagai entitas, benda

maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan, dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat, dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di

dunia nyatai (National Science

Foundation, 2007).

Teknologi adalah terapan sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan seperti yang dikenal saat ini. Sebuah

contoh modern adalah bangkitnya

teknologi komunikasi, yang memperkecil hambatan bagi interaksi sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan sub-sub kebudayaan baru; bangkitnya budaya dunia maya yang berbasis pada perkembangan Internet dan komputer.

Heinich, Molenda, dan Russell, 1993 memperkuat asumsi sebelumnya. Menurut

mereka, “teknologi merupakan penerapan

(4)

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN I17

teknologi sebagai suatu proses atau cara berpikir bukan hanya produk seperti

komputer, satelit, dan sebagainya”. Selain itu, mereka menyatakan “teknologi

sebagai suatu pengetahuan diterapkan oleh manusia untuk mengatasi masalah dan melaksanakan tugas dengan cara sistematis dan ilmiah”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknologi dibedakan menjadi dua macam.Yang pertama dan yang lazim dikenl adalah teknologi fisik atau mekanik yang ditandai oleh mesin, alat dan perangkatnya. Yang kedua kurang sekali dikenal sebagai teknologi, yaitu teknologi social yang merupakan tatanan atau acuan yang diterapka oleh oleh orang lain dalam mengorganisasikan manusia dan

lingkungannya, serta hal-hal yang

mengatur tugas,fungsi, wewenang dan kekuasaan.

SIFAT TEKNOLOGI

Bagi Heiinich teknologi dianggap sebagai suatu disiplin ilmu yang sistematis dan rasional.Ia merumuskan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh suatu teknologi. Sifat-sifat tersebut adalah : (a) dapat ditiru, diulang atau diperbanyak (replicability), (b) diandalkan karena melalui serangkaian ujicoba (reliability), (c) mudah digunakan

dan dilaksanakan untuk mengatasi

masalah (algorithmicdecision making), (d) dapat dikomunikasikan dan dipantau

sehingga teknologi dapat diperbaiki

berdasarkan masukan dari orang / pihak lain (communication and control), (e)

berkaitan dengan sifat pertama,

berdampak skala – karena pengulangan dan penyebarannya, sehingga dampak baik atau buruk teknologi apat cepat tersebar atau menyusut – (effect of scale). (Seels, Barbara B. Richey Rita C, 1994:34)

DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN MENURUT AECT (Amerika Serikat)

AECT Organisasi profesi teknologi

pendidikan tertua ini berulang kali

merumuskan batasan yang memadai mengenai teknologi pendidikan. Beberapa

definisi yang dianggap kokoh dan

permanen diantaranya adalah definisi yang diluncurkan oleh Komisi khusus AECT tahun 1977 dan definisi yang diluncurkan oleh Seels & Richey tahun 1994 dan masih disponsori oleh organisasi profesi ini. Berikut rinciannya.

Rumusan tahun 1972

“Teknologi pendidikan sebagai bidang

garapan yang terlibat dalam penyiapan

asilitas belajar (manusia) melalui

penelusuran , pengembangan, organisasi,

dan pemanfaatan sistematis seluruh

sumbersumber belajar; dan melalui

pengelolaan seluruh proses ini”. Definisi di atas diambil dan disarikan dari rumusan sebelumnya, yaitu tahun 1963, 1970, dan 1971.Sewaktu merumuskan definisi tadi,

para pakar menyatakan teknologi

pendidikan sebagai bidang

garapan.Mereka berusaha mencari

(5)

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN I18

sebagai ‘pekerjaan’ dan mengembangkan

keahlian tersebut berdasarkan

pengalaman kerja yang diperoleh.

Rumusan tahun 1977 Tahun 1977 AECT membedakan dua rumusan teknologi

pendidikan dengan teknologi

instruksional.Berikut uraiannya. (1).

teknologi pendidikan Definisi teknologi pendidikan berbunyi, “….. proses yang rumit dan terpadu, melibatkan orang,

prosedur, gagasan, peralatan, dan

organisasi untuk menganalisis dan

mengolah masalah, kemudian

menggunakan, mengevaluasi, dan

mengelola seluruh upaya pemecahan masalahnya yang termasuk dalam seluruh

aspek belajar (manusia)”. (2). teknologi

instruksional Teknologi instruksional ialah

“satu bagian dari teknologi pendidikan –

dengan asumsi sebagai akibat dari konsep instruksional sebagai bagian pendidikan– bersifat rumit dan terpadu, melibatkan orang, prosedur, gagasan, peralatan, dan

organisasi untuk menganalisis dan

mengolah masalah, kemudian

menerapkan, mengevaluasi dan

mengelola pemecahan masalah pada situasi dimana proses belajar terarah dan terpantau”.

Rumusan tersebut mengandalkan

teknologi pendidikan sebagai suatu proses kegiatan berkesinambungan, dan merinci kegiatan yang harus dilaksanakan oleh para praktisinya.

_ Rumusan tahun 1994.

Setelah 17 tahun menerapkan konsep yang sama, akhirnya AECT melalui 2

anggotanya meluncurkan definisi terbaru.

Rumusan tersebut berbunyi, “teknologi

instruksional merupakan teori dan terapan

atas rancangan, pengembangan,

pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi

atas proses dan sumbersumber belajar”.

Tahun 1994 kembali AECT merumuskan kembali definisi teknologi pendidikan yang

mendasari ketetapan bagi definisi

teknologi selanjutnya, dengan kembali

membentuk Komisi Definisi dan

Terminologi yang dipimpin oleh Barbara B. Seels. Definisi ke lima adalah sebagai berikut: Teknologi Pembelajaran adalah

teori dan praktik dalam desain,

pengembangan, pemanfaatan,

pengelolaan, serta evaluasi tentang

proses dan sumber untuk belajar.

Kemudian definisi ke enam diterbitkan oleh AECT pada tahun 2004 yaitu: Studi dan praktik yang berlandaskan etika

dalam menfasilitasi belajar dan

meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengelolaan berbagai proses dan sumber teknologi yang tepat. Terakhir, pada tahun 2008 AECT kembali

mengeluaarkan definisi teknologi

pendidikan yang mendasari seluruh teori dan praktek teknologi pendidikan di

seluruh dunia. Teknologi pendidikan

didefiniskan sebagai: Educational

(6)

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN I19

Berdasarkan definisi di atas, maka yang

menjadi ruang lingkup teknologi

pendidikan mencakup unsur-unsur berikut.

Kajian atas perubahan rumusan teknologi

pendidikan menghasilkan beberapa

perdebatan, antara lain yaitu sebagai berikut.

1. Alasan konsep teknologi instruksional.

Dengan rumusan teknologi instruksional, menurut para pakar tadi, berkaitan dengan lingkup yang lebih sempit.Dengan asumsi ini, maka teknologi instruksional dianggap lebih tepat dalam menjabarkan peran teknologi, dan teknologi instruksional dianggap mencakup jenjang pendidikan dari TK sampai dengan SMU, bahkan

perguruan tinggi dan termasuk di

dalamnya situasi belajar pada program pelatihan.

2. Alasan kelanggengan nama teknologi pendidikan.

Beberapa pihak masih mempertahankan nama teknologi pendidikan. Mereka tetap

beranggapan bahwa teknologi

instruksional sebagai bagian dari teknologi pendidikan.Istilah teknologi pendidikan digunakan agar bidang garapan menjadi lebih luas(AECT 1977, dan Saettler,

1990). Pendidikan sebenarnya bisa

diterjemahkan sebagai upaya

penyelenggaraan kegiatan belajar di berbagai lingkungan, termasuk di rumah, sekolah, di kantor, atau di mana saja selama masih memungkinkan terjadi. Instruksional bisa dikonotasikan hanya proses belajar di lingkungan sekolah.

3. “Peta” penggunaan kedua istilah.

James D.Finn – perintis teknologi

pendidikan – menggunakan kedua istilah:

teknologi pendidikan dan teknologi

pembelajaran tersebut secara bergantian dan tertukar, selama hampir 30 tahun.

Istlilah teknologi pendidikan banyak

(7)

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN I20

menggunakan istilah teknologi

instruksional.

IKIP-IKIP di Indonesia menamai

jurusannya dengan jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Istilah teknologi pendidikan dan teknologi instruksional terlihat digunakan kedua-duanya dalam

menamai matakuliah yang

ditawarkan.(Seri Pustaka Teknologi

Pendidikan, 1986:17)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan dialektik Nelson, dkk (1996) yaitu suatu pendekatan yang bertumpu pada data empiris, analisis logis, rasional dan

semantis-kemaknaan atas interpretasi

konteks dan konten terminology teknologi dan teknologi pendidikan. Sedangkan

kerangka berpikir dilakukan dengan

menggunakan dasar deduktif – induktif. Sesuai dengan focus telaahan, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif (Creswell, 1994). Ciri lainnya, data penelitian yang berupa wacana (discursus) dan proses analisisnya dilakukan melalui interpretasi tethadap wacana.

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL

TEKNOLOGI DALAM PROSES

PEMBELAJARAN

Teknologi merupakan system yang

diciptakan manusia untuk suatu tujuan

tertentu.Teknologi merupakan

perpanjangan dari kemampuan manusia. Teknologi dapat dipakai untuk menambah

kemampuan manusia menyajikan pesan,

memproduksi barang lebih cepat,

memproses dat lebih cepat dan lebih banyak, memberikan berbagai macam kemudahan, serta untuk mengelola proses maupun manusia.

Demikian juga dalam dunia pendidikan, peran teknologi sangat dibutuhkan untuk memfasilitasi dan memudahkan proses pembelajaran dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga dalam perkembangan dunia pendidikan lahirlah istilah teknologi pendidikan atau teknologi pembelajaran.

Pembelajaran merupakan terjemahan dari

kata ”instruction” yang dalam bahasa

Yunani disebut instructus atau “intruere

yang berarti menyampaikan pikiran.

Dengan demikian arti instruksional

(pembelajaran) adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran.

Oleh karena itu sangat dibituhkan peran teknologi dalam pembelajaran sebagai

fasilitas untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Dimanakah kontriibunsi teknologi bagi kemajuan pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran? Kemajuan teknologi saat ini membawa banyak dampak positif bagi seluruh aspek kehidupan.Teknologi di era modern saat ini juga memiliki peran penting dalam dunia pendidikan.Apa saja peran penting tersebut?

(1) Menambah luas wawasan

Dulu, orang-orang hanya bisa

(8)

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN I21

majalah, koran, atau berita di media elektronik. Namun sekarang itu tidak lagi

berlaku karena kemajuan teknologi

memudahkan semua orang untuk

menambah wawasan mereka.Hal ini tentu dilakukan juga oleh para pelajar dan juga tenaga pengajar.Mereka menggunakan gadget dan internet untuk mendapatkan berbagai macam artikel, foto, video, dan informasi lainnya di mesin pencarian,

seperti Google, Yahoo, dan

Bing.Semuanya bisa didapat dengan gratis dan bisa dilakukan kapanpun dan

dimanapun selama mereka bisa

mengakses internet.

(2) Mempermudah komunikasi

Seberapa pun jauh jaraknya, baik itu di luar kota ataupun di luar negeri, para pengajar dan para pelajar masih bisa tetap berkomunikasi dengan lancar. Mereka tinggal menggunakan akun sosial media mereka, email, atau aplikasi video dan obrolan online, seperti Skype, Tango,

Hangouts.Bagi sekolah yang

menggunakan media internet sebagai

media pembelajaran, mereka bisa

mengirim tugas atau hasil makalah dalam hitungan detik lewat email.

Di lain sisi, saat ini sudah ada banyak

pembelajaran secara virtual yang

memudahkan pengajar dan pelajar tidak

hanya berkomunikasi, tetapi juga

menyampaikan materi pembelajaran dan memahami pelajaran. Salah satu contoh nyatanya adalah sekolah atau kampus yang memiliki kelas virtual di mana para pelajar dari seluruh kota bisa bergabung

dalam kelas virtual yang diselenggarakan di suatu tempat.

(3) Mengurangi pengeluaran

Dengan adanya kemajuan teknologi, para pelajar tidak perlu banyak menghabiskan dana untuk mencari referensi yang

mereka butuhkan. Pelajar/mahasiswa

cukup mengakses internet dan

mendownload data atau informasi yang

dibutuhkan. Di samping itu,

Pelajar/mahasaiswa juga tidak perlu

mengeluarkan ongkos kirim jika ingin mengirimkan tugas ke luar kota jika guru/dosen sedang tidak berada di kota yang sama. Cukup kirim softcopy tugas tersebut melalui email.Tidak hanya itu, pelajar juga bisa melihat hasil ujiannya melalui blog sekolah kapanpun tanpa

harus pergi ke sekolah dengan

menggunakan kendaraan pribadi/umum.

KIPRAH TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Teknologi pendidikan telah berkiprah dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran di dunia. Berikut ini dipaparkan contoh Asosiasi dan Negara

yang telah mengaplikasi teknologi

pendidikan dalam pembelajaran.

(1) AECT (Association for Edicational

Communation and Technology.)

Association for Educational Communications and Technology (AECT) merupakan asosiai resmi dari ribuan pendidik dan lainnya yang akitiviatasnya

(9)

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN I22

memperbaiki pembelajaran melalui

teknologi.

Asosiasi ini menjadi organisasi besar yang terlibat langsung dalam upya mendesain pembelajaran (designing of instruction) dan pendekatan sistematik akan pemebelajaran. Selain itu asosiai ini

menyiapkan forum internasional

mengubah ide-ide atau pengayaan

berbagai ide berkaitan dengan teknologi pendidikann untuk para anggotanya.

(2) Ilmu Teknologi Pendidikan yang dikembangkan di Syracuse University, USA

Universitas Syracuse mengembangakan

ilmu teknologi pendidikan untuk

memajukan bidang pembelajaran dengan memfokus pada aspek The Instructional Design, Development and Evaluation (IDD&E).

Selama 60 tahun IDD&E telah

menunjukkan perhatian yang serius dalam bidang penelitian dan pengembangan, konsultasi, pendidikan secara konsekwen. Pengembagana teknologi pendidikan di

bidang The Instructional Design,

Development and Evaluation (IDD&E) merupakan salah satu universitas top di Amearika.

Fokus pengembangan Universitas Syracus di bidang teknologi pendidikan adalah menyiapkan orang untuk menjadi

disainer pembelajaran (instructional

designers) yang akan menghasilkan

bahan pembelajaran (educational

materials) baik bagi anak-anak hingga

untuk orang dewasa dengan

menggunakan kuliah tatap muka (face to

facce) hingga e- learning. Teknolog

pendidikan dari universitas Syracus akan menjadi profesional yang akan meniti kaarir di bidang bisnis dan industri, pemeraintahan dan militer, kesehatan, museum, dan dibidang pendidikan.

(3) Posisi Teknologi Pendidikan di Kanada: Educational Technology in the Department of Curriculum, Teaching

and Learning at the University of

Manitoba

Teknologi pendidikan berkembang pesat, sehingga terdapat organisasi profesi yang

bernama Association for Media and

Technology in Education in Canada (AMTEC) untuk membahas dan mengembangkan teknologi pendidikan, yang fokus pada penerapan media dan teknologi. AMTEC yang melahirkan ide

pembaharuan yang bernama the

Canadian Network for Innovation in Education (CNIE) yang bergerak dalam bidang pendidikan jarak jauh sebagai bagian dari inovasi dalam pendidikan. CNIE diarahkan untuk menghasilkan

pemimpin (leadership), inovasi

(innovation), dan membuka ruang perubahan (open to change). Apa yang

menjadi fokusnya melalui teknologi

pendidikan?

Fokusnya adalah ada pada teknologi.Itu

berarti penekanan daari penerapan

teknologi pendidikan di Manitoba adalah

memfasilitasi pembelajaran dan

(10)

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN I23

serta alatt-alat produksi yang berbasis web sebagai sumber belajar.

Tabel 1: Perbandingan profil ketiga asosiasi Teknologi Pendidikan tingkat Internasional

AECT (Association for

Edicational Communation and Technology.)

Design of instructiona l 2, facilitating learning

and improving

Technology: the Definition and Domains of the Fields, 1994

(http://soe.syr.edu/acade

Pembahasan mengenai teknologi dan teknologi pendidikan difokuskan pada aspek manfaat dari teknologi pendidikan dalam pembelajaran, bidang garapan teknologi pendidikan dan kontribuusi teknologi bagi pendidikan.

1. Beberapa manfaat dari tenologi pendidikan dalam dunia pendidikan. (1)Teknologi pendidikan diperuntukan bagi kepentingan banyak orang melalui proses, prosedur, ide dan organisasi untuk

menganalisis masalah belajar dan

pembelajaran melalui implementasi,

evaluasi dan mengatur serta mengurus problem-problem yang terlibat dalam

semua aspek pembelajaran. Dalam

teknologi pendidikan, solusi yang diambil

untuk mengatasi persoalan belajar

manusia, bentuknya adalah menyiapkan sumber belajar (learning resources) yang didesain dan diseleksi dan digunakan dalam bentuk pesan (messages), orang

(people) dan bahan (materials), teknik dan setting.

Proses untuk menganalisis probelm

tersebut, dan menjalankan serta

mengevaluasi persoalan tersebut

diidentifikasi melalui fungsi

pengembangan pendidikan mengenai

penelitian-teori (Educational

Development Func- tions of Research-Theory,) desain, produksi, evaluasi, seleksi. (2) Manfaat berikut dari teknologi pendidikan adalah menganalisis berbagai persoalan, menjalankannya, mengevaluasi dan menyelesaikan solusi persoalan yang

ada, dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Dalam teknologi

pendidikan, solusi yang diambil untuk mengatasi persoalan belajar, bentuknya adalah komponen sistem pembelajaran (Instruc- tional System Components)

yang didisain dan diseleksi untuk

(11)

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN I24

(messages), orang (people) dan bahan (materials), teknik dan setting.

Proses untuk menganalisis probelm

tersebut, dan menjalankan serta

mengevaluasi persoalan tersebut

diidentifikasi melalui fungsi manajemen pembelajaran (instructional Management

functions) yang berkaitan dengan manajemen organisasi dan manajemen individu. Hubungan antara elemen-elemen ditujukan melalui domain model teknologi pembelajaran (the Domain of Instructional Technology Model):

Gambar3: Domain of Instructional Technology Mode

Teknologi pendidikan juga berperan

memcahkan masalah pembelajaran

dengan cara memfasilitasi penyiapan sumber daya manusia sebagai bagian

integral dalam proses pembelajaran

termasuk dalam hal memecahkan

persoalan yang berkaitan dengan masalah belajar orang banyak selain melalui pembekalan teori juga melalui aplikasi praktis (Educational technology has practical applications). Aplikasi

teknologi pendidikan mempengaruhi

struktur organisasi pendidikan, karena (a) aplikasi teknologi pendidikan mendoarong dampak teknologi pendidikan pada level

strategi kurikulum dan bahkan

meanetukannya. (b) memungkinkan

keberadaan bentuk institusi alternaatif

untuk memfasilitasi belajara dan dapat melayani semua bentuk institusi alternatif. Aplikasi praktis dari teknologi pendidikan memiliki dampak yang signifikan yang

berkaitan dengan proses khusus

pendidikan: mengubah teknik pelaksanaan pendidikan, penentuan isi (termasuk

standardisasi, pilihan, kualitas dan

kuantitas), desain, produksii dan evaluasi pembelajaran dan penilaian peserta didik. ( 3 ) t e k n o l o g i p e n d i d i k a n m e m i l i k i p e d o m a n p e l a t i h a n (training and certification). Teknologi pendidikan berperan menyusun kerangka

kerja dan kompetensi dasar untuk

pelatihan di bidang teknologi pendidikan..

Kerangka kerja di dasarkan pada

pengelompokan tugas. Pengelompokan

(12)

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN I25

berdasarkan pada wilayah keahlian.

Wilayah keahlian meliputi: (a)

pengembangan program pembelajaran, (b) pengembangan produksi media, (c) manajemen media. Inilah bidang keahlian yang direkomendasikan oleh AECT.

2. Bidang Garapan Teknologi Pendidikan

Teknologi pendidikan merupakan suatu disiplin terapan,artinya ia berkembang karena adanya kebutuhan dilapangan, yaitu kebutuhan untuk belajar–belajar lebih efektif, lebih efisien, lebih banyak,

lebih luas, lebih cepat dan lebih

berkualitas. Untuk itu ada usaha dan produk yang sengaja dibuat dana dan yang ditemukan dan dimanfaatkan.

Namun perkembangan teknologi

komunikasi dan informasi yang sangat pesat akhir-akhir ini dan menawarkan sejumlah kemungkinan yang semula tidak

terbayangkan, telah membalik cara

berpikir kita dengan “bagaimana

mengambil manfaat teknologi tersebut untuk mengatasi masalah belajar”.

Obyek formal teknologi pendidikan dan

profesi teknolog pendidikan, dapat

disimpulkan bahwa bidang garapan atau disebut pula praktek teknologi pendidikan meliputi segala sesuatu dimana ada masalah belajar yang perlu dipecahkan. Dalam Gambar 3 tentang Lapangan

Pengabdian Teknolog Pendidikan,

masalah belajar itu ada pada diri pribadi,

pada keluarga, pada lingkungan

masyarakat, pada lingkungan tempat ibadah, lingkungan lembaga pendidikan formal, lingkungan tempat kerja, dan pada lembaga media (surat kabar, radio, televisi, telematika dsb.).

Gambar 4: Lapangan Penbadian Teknologi Pendidikan. Diadopsi dari Miarso (2004)

Bertolak dari sejarah perkembangan garapan teknologi pendidikan, Saettler

(1968,h.10-14) berpendapat bahwa

awal muasal penggarapan masalah belajar adalah kaum Sufi pada sekitar

abad 600SM. Mereka merupakan

penjaja ilmu pengetahuan yang

mengajarkan ilmunya kepada para

peserta-didik dengan berbagai

(13)

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN I26

dialektik, dialogik, ceramah, dan

penggunaan bahasa tubuh

(bodylanguage) seperti gerakan wajah, gerakan tangan dsb.,dengan maksud agar menarik perhatian dan agar ilmunya dapat ditransfer dengan baik. Ashby(1972:9-10) berpendapat bahwa

dalam dunia pendidikan telah

berlangsung empat revolusi, yaitu

pertama diserahkannya pendidikan

anak dari orantua atau keluarga kepada guru; kedua guru yang dierahi

tanggung jawab mendidik

melakukannya secara verbal dan unjuk kerja; ketiga dengan ditemukannya mesin cetak sehingga bahan pelajaran dapat diperbanyak dan digunakan lebih

luas;dan keempat dengan

berkembangnya secara pesat

teknologi elektronik, terutama media komunikasi. Sekarang ini mungkin perlu

ditambah dengan revolusi kelima

dengan berkembangnya teknologi

informasi yang serba digital.

Dalam lingkup pendidikan

formal,sejarah teknologi pendidikan

dapat diruntut dari Kommensky

(Johann Amos Comenius) dengan bukunya Orbis Sensualium Pictus dan The Great Didactic (terjemahan dalam

bahasa Inggris),dimana digunakan

ilustrasi atau gambar untuk

menjelaskan konsep yang abstrak (Thompson,1963,h.42).

2. Kontribusi Teknologi Pendidikan

Istilah dan konsep “pembelajaran” telah

diciptakan dan digunakan dalam

kalangan teknologi pendidikan sejak

tahun1 978.Namun dalam UU

Sisdiknas 2003, istilah dan konsep tersebut dikukuhkan sebagai keharusan dalam proses pendidikan. Pengertian

“pembelajaran” dalam UU Sisdiknas adalah“proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam lingkungan belajar”.

Penggunaan istilah

“pembelajaran”bukan sekedar

penggantian istilah “pengajaran”.

Berdasarkan Penjelasan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan, dinyatakan bahwa

paradigma pengajaran yang lebih menitikberatkan peran pendidik dalam

mentransfomasikan pengetahuan

bergeser pada paradigm pembelajaran yang memberikan peran lebih banyak

kepada peserta didik untuk

mengembangkan potensi dan

kreativitas dirinya. Fokus kepada pembelajar tersebut telah merupakan kepedulian dalam kalangan teknologi pendidikan, dan dituangkan sebagai

perubahan paradigma teknologi

pendidikan yang ketiga pada tahun 1977 (AECT,1977).

Penetapan standar proses sebagai

salah satu standar nasional

pendidikan, dapat dikatakan

merupakan implementasi dari konsep teknologi pendidikan sebagai proses

untuk memperoleh nilai tambah.

Langkah-langkah dalam standar

(14)

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN I27

pelaksanaan, penilaian dan

pengawasan juga identik dengan proses pembelajaran dalam konsep teknologi pendidikan. Demikian pula istilah dan konsep tentang sumber belajar, pendidikan terbuka dan multi makna, manajemen berbasis sekolah

(yang merupakan pendekatan

bottom-up), dan pendidikan jarak jauh, saya yakin merupakan kontribusi dari konsep teknologi pendidikan.

Kontribusi berupa tenaga profesi, baik akademisi maupun praktisi, dalam

pembangunan pendidikan tidak

diragukan lagi. Para profesi tersebut pada saat ini telah menyebar didalam maupun keluar lingkungan pendidikan, yaitu pada lembaga pelatihan, lembaga

pemerintahan, dan lembaga

masyarakat, lembaga media massa (radio, televise dan surat kabar), serta lembaga atau organisasi bisnis dan industry yang berniat menjadiorganisasi

belajar. Mereka berkarya dalam

berbagai bidang yang berkaitan dengan belajar dan biasanya bekerja dalam satuan regu dengan aneka

tugas,seperti perancang

pembelajaran,artis grafis,ahli media, ahli evaluasi, pemrogram komputer, dan lain sebagainya. Para gurupun

sebagian telah menjadi praktisi

teknologi pendidikan, yaitu dengan

menerapkan kawasan pemanfaatan

dalam konsep teknologi pendidikan.

SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN

Teknologi dalam pendidikan adalah

semua alat atau fasilitas yang digunakan

dalam proses pendidikan yang

dilakukan.Teknologi dalam pendidikan

diartikan sebagai mekanisme untuk

mendistribusikan pesan, termasuk sistem pos, siaran radio dan televisi, telepon, satelit dan jaringan komputer.

Teknologi dan pendidikan memiliki

hubungan yang erat, sehingga disebut

teknologi pendidikan. Teknologi

pendidikan memberikan gambaran

tentang sebuah sistem yang harus dilakukan untuk membuat orang terdidik, dan untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan alat bantu sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai secara optimal.

Teknologi pendidikan menitikberatkan

kepada sistem, prosedur, dan hal-hal teknis lainnya sedangkan teknologi dalam

pendidikan merupakan alat yang

digunakan untuk melakukan pendidikan. Secara konseptual teknologi pendidikan didefinisikan sebagai teori dan praktik

dalam desain, pengembangan,

pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan penelitian proses, sumber, dan sistem untuk mencapai tujuan pembelajaran.

SARAN

Teknologi pendidikan sebagai disiplin keilmuan, profesi dan bidang garapan telah memberikan kontribusinya dalam

pembangunan pendidikan. Namun

(15)

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN I28

berkembang dengan adanya komitmen sungguh-sungguh dari para teknolog pendidikan.

Hal-hal penting untuk dilakukan adalah menyebarkan konsep dan aplikasi teknologi pendidikan melalui berbagai kegiatan seperti penerbitan, penelitian, pengembangan berbagai produk untuk belajar, seminar, lokakarya, pelatihan dll.

Perlu dirumuskan tindakan bersama

untuk menjustifikasi keberadaan

teknologi pendidikan serta untuk meningkatkan kinerja lembaga maupun perorangan.

DAFTAR PUSTAKA

Association for Educational Communications and Technology, 1997.THE DEFINITION OFEDUCATIONAL TECHNOLOGY, Published by Association or Educational Communications and Technology1126 16th Street, N.W. Washington, D.C. 20036)

Barbara B. Seels & Rita C. Richey, 1994.

Instructional Technology: the Definition and Domains of the Fields, Terjemahan Dewi S Prawiradilaga. Jakarta; IPTPI & LPTK.

Borgmann, Albert (2006). "Technology as a Cultural Force: For Alena and Griffin" (fee required).The Canadian Journal of Sociology 31 (3): 351–

360. doi:10.1353/cjs.2006.0050.

Diakses tanggal 2007-02-16.

Creswell, John, W., 1994, Research

design, Qualitative and Quantitative Aproaches, Sage Publications, Thousand Oaks, London

"Industry, Technology and the Global

Marketplace: International

Patenting Trends in Two New Technology Areas". Science and Engineering Indicators

2002.National Science

Foundation.Diakses tanggal 2007-05-07.

Liddell, Henry George; Scott, Robert 1980.A Greek-English Lexicon (Abridged Edition). United Kingdom: Oxford University Press.

Miarso, Yusufhadi. 2005. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Pustekkom.

Nelson, I.J, Dkk. 1996. Critical Issues in Education: A Dialectic Approach,

New York, The McGraw-Hill

Company.Inc

Purwanto. 2005. Jejak Langkah

Perkembangan Teknologi

Pendidikan di Indonesia. Jakarta; Pustekkom Depdiknas

Seels, Barbara B. Richey Rita C. 2000.Instructional Technology: The Definition andDomains of the Field.

Terjemahan Dewi S Prawiradilaga. (Jakarta; IPTPI & LPTK),

Seri Pustaka Teknologi Pendidikan. 1986.

Definisi Teknologi Pendidikan Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT. Jakarta; CV. Rajawali

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi

Pembelajaran (Landasan dan

Gambar

Tabel 1: Perbandingan profil ketiga asosiasi Teknologi Pendidikan tingkat Internasional
Gambar 4: Lapangan Penbadian Teknologi Pendidikan. Diadopsi dari Miarso (2004)

Referensi

Dokumen terkait

Seks sebagai bentuk kebebasan Subjek terlibat (ER) dalam seks bebas karena memang dijadikan sebagai bentuk perlawanan akibat banyaknya masalah keluarga yang ia

Dari hasil wawancara peserta didik setelah implementasi yaitu ketiga peserta didik 100% menyatakan bahwa mereka dapat belajar dengan mandiri menggunakan modul karena di dalam

Berdasarkan implementasi dan peng- ujian aplikasi telepon anti sadap terhadap jaringan wifi dan 3G maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi telepon anti sadap dapat berjalan dengan

Proses mengenai penerapan implementasi aplikasi yang dibuat sesuai dengan hasil analisis pada tahapan sebelumnya, hasil uji coba aplikasi package dependency merger.

Relasi Kuasa adalah hal yang sangat fleksibel, beroperasinya kuasa dapat masuk dalam kehidupan sehari-hari setiap orang. Dapat dikatakan bahwa setiap orang dapat

dengan judul penelitian ini adalah “Pengaruh Perputaran Total Aktiva dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia”. 1.2

Sampel ditambah reagen seliwanorr (resorsinol dalam HCl 3N) akan menghasilkan warna orange/merah, dari adanya warna merah tersebut menunjukkan bahwa ketosa mengalami dehidrasi

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hasil produk lulusan kursus keterampilan menjahit Yayasan Pendidikan