• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi pengembangan usaha : studi kasus pada Diana Bakery Kota Bekasi, Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi pengembangan usaha : studi kasus pada Diana Bakery Kota Bekasi, Jawa Barat"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

( Studi Kasus Pada Diana Bakery Kota Bekasi, Ja.wa Barat )

Oleh:

MIRA NURMAGRIBAH

101092123363

JURUSAN SOSIAL EI(ONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS

FAl(ULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

▸ Baca selengkapnya: strategi prediksi adalah

(2)

STRA TEGI PENGEMBANGAN U:SAHA

( Studi Kasus Pada Diana Bakery I(ota Bekasi Jawa Barat )

Oleh:

MIRA NURMAGRIBAH

101092123363

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

FAKULTAS SAINS DAN TEI(NOI,OGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

I

AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOl,OGI

UIN SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis :

Nama : Mira Nunnagribah

NIM : 101092123363

Program Studi : Sosial Ekonomi Pertanian I Agribisnis

Judul : Strategi Pengembangan Urnha (Studi Kasus pada Diana

Bakery Kota Bekasi Jawa Barat)

Dapat diterima sebagi syarat kelulusan memperoleh gelar sarjana pada Jurusan

Sosial Ekonomi Pertanian I Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sayrif Hidayatullah Jakarta

Pembimbing I

r

Jakarta, Juli 2006

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

iイNセセョLmma@

NIP. 150 317 958

Mengetahui,

Pembimbing II

(4)

Pengesahan Ujian

Skripsi yang berjudul "Strategi Pengembangan Usaha (Studi Kasus pada

Diana Bakery Kota Bekasi Jawa Barat)" telah diuji dan dinyatakan lulus dalam

sidang munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pa<la tanggal 14 Juli 2006, Skripsi ini telah diterima sebagi

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (SI) pada Jurusan

Sosial Ekonomi Pertanian I Agribisnis.

Jakarta, Juli 2006

Tim Penguji,

Ir. Nunuk Adiarni, lv

---Mengetahui,

Dekan Ketua Jurusan

(5)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAK.AN BAHWA SK.RIPS! INI

BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH

DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bekasi, Juli 2006

(6)

RINGKASAN

MIRA NURMAGRIBAH. Strategi Pengembangan Usaha (Studi Kasus pada Diana Bakery Kota Bekasi, Jawa Barat) (Dibawah bimbingan MUDATSIR NAJAMUDDIN dan RIZK.I ADI PUSPITA SARI).

Secara umum peran usaha mikro dan kecil dalam PDB mengalami kenaikan dibanding sebelum krisis. Hal ini terlihat pada tahun 1997 sebesar 171.048 menjadi 183.125 di tahun 2003. Begitu pula dengan usaha besar yang mengalami kenaikan dari 183.673 tahun 1997 menjadi 185.352 di tahun 2003. Sedangkan usaha menengah mengalami penurunan, yaitu tahun 1997 sebesar 78.524 menjadi 75.975 di tahun 2003. Meningkatnya jumlah unit usaha di tahun 2003 juga berdampak pada modernisasi di banyak bidang. Modernisasi yang diikuti oleh peningkatan pendapatan, salah satunya berdampak pada pola konsumsi masyarakat. Pengembangan usaha kecil dan menengah dalam menghadapi pasar regional dan global hams didasari pada upaya yang keras dan terns menerus dalam menjadikan UKM sebagai usaha yang tangguh.

Perubahan pola konsumsi masyarakat saat ini dipicu dengan adanya perubahan gaya hidup mengakibatkan perubahan perilaku masyarakat menuntut adanya pemenuhan kebutuhan pangan yang berkualitas, terjangkau daya belinya dan praktis dari sisi penyajian. Hal tersebut menjadi daya tarik bagi para pemilik modal untuk mengembangkan usaha pengolahan antara lain usaha roti.

Diana Bakery Tityan Indah Kota Bekasi, merupakan salah satu perusahaan yang memenuhi kebutuhan roti dan kue di wilayah Kota Bekasi dengan konsumennya adalah semua lapisan masyarakat, dan sudah berjalan sejak tahun 1997. Diana Bakery pada awal berdirinya dalam keadaan baik-baik saja. Namun pada awal tahun 2000, Diana Bakery mengalami krisis keuangan dan produksi sehingga pemilik pertama menjual perusahaan Diana Bakery kepada pihak pengelola saat ini.

Tujuan Penelitian dari penyusunan skripsi ini ada ・ュー。エセ@ Antara lain yaitu : ( 1) Mengidentifikasi faktor-faktor perusahaan yang dapat menjadi peluang maupun ancaman bagi perusahan, (2) Mengidentifikasi faktor-faktor perusahaan yang dapat menjadi kekuatan maupun kelemahan bagi perusahan, (3) Merumuskan strategi alternatif agar perusahaan dapat mengembangkan usahanya. Metode pengolahan data dilakukan secara deskriftif dengan pertimbangan adanya kesediaan dari pemilik perusahaan untuk menganalisis kondisi perusahaan, selanjutnya merumuskan strategi pengembangan perusahaan dengan menggunakan matriks EFE dan IFE, strategi generik, matriks SWOT untuk mendapatkan beberapa alternatif strategi.

(7)

Dari enam faktor peluang, faktor yang mendapat skor tertinggi adalah meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap makanan jadi dengan skor 0,249. Kemudian disusul faktor hubungan baik dengan pemasok dengan skor 0,219 dan pertumbuhan ekonomi dengan skor 0,216. Perusahaan menghadapi lima ancaman. Diantara ancaman tersebut, faktor yang mendapat skor ternndah adalah ancaman pendatang baru (0, 168). kemudian disusul oleh faktor banyaknya usaha sejenis (0,174) dan adanya produk subtitusi (0,180).

Diantara faktor-faktor kekuatan yang mendapat skor tertinggi adalah kualitas produk baik dengan skor 0,300. Kemudian disusul hubungan yang baik antara pimpinan clan karyawan dengan skor 0,292 dan aktivitas penjualan optimal dengan skor 0,276. Perusahaan memiliki delapan kelemahan. Faktor kelemahan yang mendapat skor terendah adalah kurangnya pelatihan bagi pimpinan dan karyawan (0,063), kemudian disusul kapasitas produksi balum optimal (0,070) dan distribusi pemasaran kurang luas (0,097).

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur slalu kita panjatkan hanya kepada Allah SWT

Tuhan semesta alam yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia kepada

makhluk-Nya. Sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Besar

Muhammad SAW yang menjadi tauladan bagi umat-Nya.

Berkat limpahan rahmat dan karunia Allah SWT dan berbekal ilmu yang

diperoleh dari bangku perkuliahan akhirnya penulis dapat mcnyelesaikan skripsi

dengan judul "Strategi Pengembangan Usaha (Studi Kasus pada Diana Bakery

Kota Bekasi, Jawa Barat)". Semoga skripsi ini senantiasa dapat memberikan

manfaat bagi instarisi dimana penulis melakukan penelitian serta dapat dijadikan

sebagai suatu sumbangan baik untuk dunia pendidikan umumnya dan untuk

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta khususnya.

Penulis haturkan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah

banyak membantu penulis, baik secara langsung maupun tidak Jangsung.

Terutama kepada :

I. Ir. Mudatsir Najamuddin, MM sebagai ketua Jurusan Sosial Ekonomi

Pertanian/ Agribisnis dan selaku dosen pembimbing.

2. Rizki Adi Puspita S, SP, MM selaku dosen pembimbing skripsi.

3. Dr. Kusharyono, SE, MM dan Ir. Nunuk Adiami, MM sebagai dosen

penguji skripsi.

4. Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis sebagai Dekan Jl'akultas Sains dan

Teknologi.

5. Pimpinan dan para karyawan Diana Bakery, terima kasih atas bantuan

dan kesediaan waktu serta tempatnya.

6. Ibu Opah, Pak Gun, Pak Mukhsin, nicky serta para stafFakultas Sains

dan Teknologi, terima ksaih atas bantuan dalam pembuatan surat

keterangan dan penyediaan fasilitas akademis.

7. Bapakku Djahri Permana dan Ibuku Ihat Sholihat, kasih sayang serta

(9)

8. Teh Ria Nurfajriah dan K' Jamaludin Daeng Lallo terima kasih atas

do'a dan dukungannya.

9. Secara khusus, kuucapkan terima kasih kepada Abang lam (Ilham

Nurochman) atas cinta, dukungan dan waktunya ... you're my

inspiration.. my lovely prince 0

10. Almarhurnah Windy Oktariyanti (19 Februari 2006), skripsi ini adalah

pernghormatan terakhir dariku dan terima kasih entuk anak-anakmu

peri kecilku sammy dan altof.

11. Annisa Islamiyah dan Nurma Yulianti, terima kasih atas dukungan dan

do'anya.

12. Dian Tri Wahyuningsih, Rahmayantie Adie, Siti Zenab, Andari

Nurochmani, dan Lili Rusmawati; terima kasih telah menjadikanku

manusia yang paling berharga "keindahan persahabatan adalah

bahwa kamu tahu kepada siapa kamu dapat mempercayakan rahasia

(Alessandro Manzoni) ".

13. KKN bulet-bulet: riko, aji dan kiki, isra, accu, odink, TL, shin chan, ochita, topan terima kasih sudah berbagi pengalaman di Cilacap "bikin

hidup lebih hidup".

14. Agibisnis 2001: adel, k' tia dan agung, nia, dwi, ros, ela dan asep,

mova, epoy, gbenk, anja, safar, acan, didin, khotib, anwar.

15. Terima kasih untnk Anggana dan keluarga Besar Pasar Minggu

16. Teman-temanku semua yang tidak bisa disebutkim satu per satu.

Akhir kata, penulis mengharapkan surnbang saran d.an kritik dari berbagai

pihak terhadap skripsi ini. Karena dengan adanya saran dan kritik anda akan

semakin memperkaya diri penulis dalam ilmu pengetahuan.

(10)

DAFTARISI

HALAMAN JUDUL ... .

PERSETUJUAN PEMBIMBING... 11

PENGESAHAN UJIAN ... :... m PERNYATAAN... IV RINGKASAN... ... v

KATA PENGANTAR... ... Vil DAFT AR IS!... x

DAFTAR T ABEL... Xlll DAFT AR GAMBAR:... xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... ... .. .. ... .. .. ... ... .. .. .. ... .. .. ... .. ... . 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian... ... 6

BAB IL TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Usaha Kecil... ... 7

2.2. Karakteristik Usaha Kecil... ... 8

2 .3. Definisi Strategi... .. 10

2.4. Definisi Manajemen Strategi ... ,. ... .,... 11

2.5. Proses Manajemen Strategi 2.5. 1 Perumusan strategi... .... .. .... .. . .. ... .. .. ... .... ... .... 12

2.5.2 Implementasi Strategi... .... 12

2.5.3 Evaluasi Strategi... 13

2.6. Pengertian Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan 2.6.1 Visi Perusahaan... 15

2.6.2 Misi Perusahaan... 16

2.6.3 Tujuan Perusahaan... 17

2. 7. Analisis Lingkungan Ekstemal

(11)

BAB III.

BAB IV.

BABV.

2. 8. Analisis Lingkungan Internal

2.8.l SumberDayaManusia... 21

2.8.2 Keuangan dan Akuntansi... 21

2.8.3 Proses Produksi/Operasi... 21

2.8.4 Pemasaran... 22

2.8.5 Penelitian dan pengembangan... 22

2.9. Strategi Generik... ... 22

2. 10. Strategi Intensif 2.10.1 Penetrasi Pasar... ... ... 24

. 2.10.2 Pengembangan Pasar... ... 25

2.10.3 Pengembangan Produk... ... 25

2.11. Matriks SWOT... 26

2.12. Gambaran Umum Produk Roti... 26

2.13. Penelitian Terdahulu... 29

2.14. Kerangka Pemikiran Konseptual... ...

29

METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian... 31

3.2. Jenis dan Sumber Data... 31

3.3. Metode Pengumpulan Data... 31

3.4. Metode Analisis Data... 32

3.5. Definisi Operasional... 38

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4 .1. Sejarah Perusahaan... .. . .. . . ... . . .. ... . . ... ... . . .. .. .. . .. . . 41

4.2. Lokasi Perusahaan... 43

4.3. Visi, Misi, Dan Tujuan Perusahaan... 43

4.4. Struktur Organisasi... 45

4.5. Proses Produksi... 45

(12)

BABVL

BAB VIL

5.2. Analisis Lingkungan Eksternal

5 .2.1. Peluang... ... . . .. . .. .. ... .. ... .. .... . .. .. . .. .. . . . .. .. . . . .. ... .. .. . 50

5 .2.2. Ancaman... ... .. ... .. . . . .. . . .... ... . . ... .. . . . .. .. ... .. .. ... .. . .. 57

5.3. Identifikasi Lingkungan Internal Diana Bakery... 62

5.4. Analisis Lingkungan Internal 5 .3.1. Kekuatan.. ... . . .. .. . . .. .. . .. . . ... .. . . ... .. .. . .. .. . .. . . .. .. . .. .. . .. 64

5 .3. 2. Kelemahan... ... .... . . .. . ... . 73

PERUMUSAN ALTERNATIF STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DIANA BAKERY 6.1. Kondisi Perusahaan... ... ... . ... ... ... ... .. .... ... 76

6.2. Analisis Strategi Generik... ... ... . ... .. ... ... .. ... ... . ... ... 78

6.3. Matriks EFE (External Factor Evaluation)... 80

6.4. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)... 81

6.5. Matriks SWOT... 83

KESIMPULAN DAN SARAN 7. 1. Kesimpulan... ... .. ... .. .. . . .. . .. ... . . .. . .. .. .. ... .. . .... ... . .. . 88

7.2. Saran... 90

DAFT AR PUST AKA . . . .. .. . .. . . .. . .. .. . . . .. . . . .. . . . ... .. .. . .. .. . . . .. . . . .. . . . .. .. .. ... .. . . . .... . . . ... 92

(13)

DAFT ART AREI,

Tabel 1. Perbandingan Komposisi PDB mセョオイオエ@ Kelompok Usaha Pada Tahun

1997 Dan 2003 Atas Dasar HargaKonstan 1993 (Miliar Rupiah).... 1

Tabel 2. Perkembangan Jumlah lJnit Usaha Tahun 1997, 2000 dan 2003... 2

Tabe\ 3. Laju Konsumsi Makanan Ja<li Meµurnt Pendapatan Perbulan (satuan Kg)... ... ... ... .. . ... 3

Tabel 4. F:ksternal Factor F:valution Matriks ( Matr.il<s

E:FE)

dan}nternal Factor Evaluation Matriks (Matriks JFE)... 33

Tahel 5. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Pernsabrum dan Penilaian Bobot Faktor Internal Perusahaan... .. . ... .. .. . ... ... ... ... 34

Tabel 6. Sarana Produksi Tetap Diana Bakery... 42

Tabel 7. Sarruia Produksi Tidak Tetap Diruia Bakery... 42

Tabel 8. Golongan Pengeluaran Konsumsi Roti Rata-rata per Kapita per Talmn 2002 dan 2003 (Kg)... 50

Tabel 9. Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita per bulan Menumt K.elompok Makanan dan Mim1man Jadi Talmn 2002-2004... 51

Tabel 10. Perkembangan Jumlah PendudukKotaBekasi Ta.lmn 2000-2004... 52

Tabel 11. Jumlal1 Kepala Keluarga Kota Bekasi 2005... ... 53

Tabel 12. Laju Inflasi di Indonesia Talmn 2000-2004... 55

Tabel 13. Fluktuasi Nilai Tukar Rupial1 Terhadap Dollar Amerika... ... 60

Tabel 14. lndeks Harga Ballan Baku Sektor Industri (persenltal1un)... 61

Tabel 15. Jumlah Produksi Diana Bakery tahun 2001-2005... ... 71

Tabel 16. Pilihan Rasa Roti dan Kue Diana Bakery 2006... 72

Tabel 17. JumlabProduks1 Diana Bakery tahun 2001-2005... 77

Tabel 18. Matriks EFE Diana Bakery... .... 80

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar I. Proses Manajemen Strategi... 14

Gambar 2. Lima Strategi Bersaing Generik... 23

Gambar 3 Bagan Alur Kerangka Pemikiran ... 30

Gambar 4. Diagram Analisis SWOT Versi Pearce dan Robinson... 37

Gambar 5. Matriks SWOT... 38

Gambar 6. Alur Proses Produksi Diana Bakery... 46

Gambar 7. Strategi Generik Diana Bakery... 79

Gambar 8. Posisi Diana Bakery pada Diagram Analisis SWOT... 84

(15)

/la! Dt'/llfj""Dl'l/lrf !fM/ biW'iMWf, Pfabifa rfifatalaJr TmイヲエャLヲHLセᄋ@ 7JM"io;tll(?""f'fl/lrfflJ/.

rlo.l'aw

キセ「GNゥ^Z@ waia KオQNFイャ。セ@ .;-1.i>ellJHI lffftiJ,

ak

;re;riu•.f .lefo;Mfar

a.r-t;,/.;,ra.

OM

o;ai1fa rliiatak:

'1let'fili-ila!.

ia....a, Maia

ie!'rili-ifaJ,,

.\'t.i>e«J'a

If

!!a!.

afax hrett1itjf1'.&r

pセャGャOャイヲ@

!l/lr/ bet'tMM rli a,yta/'tl,f(a rfM dセャGャOャイヲ@ JIM/ rftiel'i ilt.ra f'&HFtalwM bebet'o;a

rlet<lffat.

OM

Ill/a!.

;ff oM. [ヲヲLセエN。jNLゥゥ@

o/'«

!l/lr/

,£,,;,,,, ヲL\[ゥj。セN@
(16)

· Bセu@ "21:rr r- ' r-r r' r C r ,

•C-. •C-. •C-. •C-. •C-. •C-. •C-. •C-. •C-. •C-. セ@ t9 wjQコQQセ@ tU11JUR:J..Ja11 DN.U untUF<.. 1ne11sylU{un

:11zr..:..-(memlieri. /ieliaikan) k'!J'acfa anak cucuku. Eliesw!'fyullnya afi:u

liertauliat fieyadir '£.:ns£au dint .sesun:lYur.'nya a£u tenna.su£

J5'fl'a£. ku :l5jaliri tPennana

aan

!fiiu & !filut '81.l'oli!iut

<S.J1&

Zakakku :/J;i,a 'IJKuj''ffriali°J. °Jos/ft.[amaluaain :f5ue'!7 L!lo

(17)

BABI

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia perlu mengembangkan aspek perekonomian agar mampu

bertahan dalam segala kondisi, ha! ini untuk menganti3ipasi apabila terjadi fluktuasi perekonomian makro. Salah satu aspek ー・ョセォッョッュゥ。ョ@ yang bisa dipertimbangkan pengembangannya adalah usaha kecil. Perbandingan komposisi tersebut disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Perbandingan Komposisi PDB Menurut Kelompok Usaha Pada Tahun 1997 dan 2003 Atas Dasar Harga Konstan 1993 (Miliar Rupiah)

No Skala Usaha 1997 2003 Pertumbuhan

I. Usaha Mikro clan Kecil

171.048

183.125

+7,06% (40,45) (41,11)

2. Usaha Menengah 78.524 75.9'75 -3,25%

(17,41) (15,61)

3. UsahaBesar 183.673 185.352 +0,91%

(42,17) (43,28)

JumlahPDB 433.245 444.453 +2,59%

(100) (100)

Sumber : Statistik Indonesia, BPS 2004

Berdasarkan Tabel 1, secara umum peran usaha mikro dan kecil dalam Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami kenaikan dibanding sebelum krisis. Hal ini terlihat pada tahun 1997 sebesar 171.048 menjadi 183.125 di tahun 2003. Begitu pula dengan usaha besar yang mengalami kenaikan dari 183.673 tahun 1997 menjadi 185.352 di tahun 2003. Sedangkan usaha menengah mengalami

penurunan, yaitu tahun 1997 sebesar 78.524 menjadi 75.975 di tahun 2003. Enam

(18)

dan besar mulai pulih pada tahun 2003. Untuk perkcmbangan jumlah unit usaha disajikan pada Tabet 2.

Tabel 2. Perkembangan Jumlah Unit Usaha Tahun 1997, 2000 dan 2003

No Skala Usaha Th. 1997 Th. 2000 Th.2003 Pertumbuhan

1 Usaha Kecil 39,704,661 38,669,335 42,326,519 9.46%

2 Usaha Menengah 60,449 54,632 61,986 13.46%

3 Usaha Besar 2,097 1,973 2 243 13.68%

Jumlah 39.767,207 38 725,940 42.390,748 9.46%

Swnber : Statistik Indonesia, BPS 2004

Kris is ekonomi telah mengakibatkan j un1lah unit usaha menyusut, dari

39,77 juta unit usaha t&hun 1997 menjadi 38,73 juta u:nit usaha tahun 2000. Sedangkan tahun 2003 jumlah unit usaha mengalami kenaikan sebesar •t2,39 juta

unit usaha. Meningkatnya jumlah unit usaha di tahun 2003 juga berdampak pada

sektor ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat, salah satunya

berdampak pada pola konsumsi masyarakat. Perubahan pola konsumsi masyarakat

saat ini dipicu dengan adanya perubahan gaya hidup. Semakin bertambahnya

waktu kerja dan dorongan akan kebutuhan pangan yang serba praktis

menyebabkan masyarakat memilih pangan dengan penyajian yang lebih praktis

tetapi beragam. Selain itu, bagi masyarakat yang terpenling adalah aman bagi

kesehatan dan harganya terjangkau.

Seiring adanya perubahan pola konsumsi makanan pokok yang terjadi

secara alamiah dan peningkatan konsumsi makanan yang diolah dari tepung terigu

seperti roti, biskuit, mie instan, dan lain-lain mengakibatkan perkembangan

konsumsi roti, biskuit, mie instan sangat cepat menjalar ke masyarakat kelas

(19)

membuat produk berkualitas dan harga yang terjangkau. Laju konsumsi makanan

jadi disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Laju Konsumsi Makanan Jadi Menumt Pendapatan per Bulan (kg)

Tahun

Ro ti

1993 2,627

1996 5,022

1999 3,053

2002 2,884

2003 2,955

Jumlah 19,348

Sumber : BPS, 2004

Jenis makanan iadi Mie 0,390 5,894 4,284 4,352 4,061 22,742 Kue: 1,76 10,99 7,99 7 4 6 5 8 8 7,93 8,16 45,08 Jumlah

- .

3,017 21.,910 15,333 15,171 15,184

Berdasarkan Tabel 3, tahun 1999 laju konsumsi makanan jadi menumt

pendapatan per bulan sempat mengalami penumnan akibat clampak krisis ekonomi

menjadi 15,333 dari 21,910 pada tahun 1996. Tetapi pada tahun selanjutnya

konsumsi masyarakat terhadap makanan jadi mulai relatif stabil. laju konsumsi

makanan jadi menumt pendapatan per bulan tahun 2002 rneningkat dari 15,171

menjadi 15,184 di tahun 2003.

Diana Bakery Tityan Indah Kota Bekasi, mempakan salah satu pemsahaan

yang memenuhi kebutuhan roti dan kue di wilayah Kota Bekasi dengan

konsumennya adalah masyarakat kalangan menengah dan suclah berjalan sejak

tahun 1997. Namun pada awal tahl.!Il 2000 Diana Bak.ery mengalami krisis

keuangan dan produksi, sehingga pemilik pertama menjual pemsahaan Diana

Bakery kepada pihak pengelola saat ini.

Seiring dengan waktu, pemsahaan Diana Bakery yang telah di kelola oleh

(20)

Tiap tahunnya permintaan terhadap produk roti Diana Bakery mengalami

peningkatan. Pada tahun 200 I Diana Bakery hanya memproduksi roti sebanyak

200 buah per harinya, tahun 2002 hingga 2003 meningkat menjadi 600 buah per

hari, pada tahun 2004 per harinya meproduksi 900 buah, dan pada tahun 2005

terus meningkat hingga 2000 buah per hari. Awa! tahw1 2005 Diana Bakery

mengembangkan usahanya dengan memproduksi kue. Respon masyarakat

terhadap produk kue yang dihasilkan Diana Bakery sangat baik. Hal ini dapat

dilihat dari permintaan konsumen yang meningkat dari tahun ke tahun.

Perusahaan mengalami perkembangan berupa perubahan lingkungan

eksternal yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan maupun lingkungan internal

dapat dikontrol oleh perusahaan. Sehingga perusahaan harus mampu bersaing

dengan perusahaan laim1ya sehingga diperlukan alternatif strategi pengembangan

usaha agar dapat mengembangkan usahanya.

Pengembangan usaha kecil dan menengah dalam menghadapi pasar

regional dan global harus didasari pada upaya yang keras dan terus menerus

dalam menjadikan UKM sebagai usaha yang tangguh. Oleh karena itu produk

yang diusahakan UKM sekurang-kurangnya mempunyai k'eunggulan komparatif,

bahkan sangat diharapkan mempunyai keunggulan kompetitif. Pendekatan klaster

bisnis merupakan upaya pengembangan usaha UKM secara sistemik, sehingga

UKM yang ada di dalamnya mempunyai peluang untuk melliadi usaha yang

handal dan kompetitif. Strategi pengembangan usaha UKM harus atas dasar

(21)

oleh adanya akses ke swnber dana, pasar, swnber bahan baku, teknologi dan

Informasi serta manajemer (Sulaeman, 2004).

1.2. Perumusan Masalah

Keadaan sosial masyarakat modern yang semakin hari semakin sibuk

mempengaruhi perubahan pola konswnsi masyarakat. Masyarakat saat ini

menyukai makanan siap saji karena kepraktisannya. Hal ini juga menyebabkan

konswnsi makanan yang diolah dari tepung terigu seperh roti, biskuit dan mie

instan meningkat. Sehingga diharapkan Diana Bakery perusahaan yang bergerak

pada usaha roti dan kue dapat menyediakan produk dengan kualitas yang baik.

Diana Bakery menghadapi berbagai permasalahan utama dalam

menjalankan usahanya yang berasal dari lingkungan perusahaan. Pengaruh

lingkungan eksternal berupa munculnya pendatang baru dan pesaing usaha sejenis

menjadi ancaman bagi perusahaan. Adanya fluktuasi nilai tukar rupiah.

Sedangkan untuk lingkungan internal, manajemen dan sistem akuntansi Diana

Bakery masih sederhana serta kurangnya pelatihan terhadap pimpinan dan

karyawan.

Berdasarkan hal tersebut, perusahaan perlu memilik: alternatif strategi

pengembangan usaha dalam mengembangkan perusahaan. Maka dapat

diidentifikasikan beberapa masalah yang dihadaj)i yaitu:

1. Faktor-faktor eksternal apa yang menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan ?

(22)

3. Apa altematif strategi yang diterapkan perusahaan agar dapat berkembang?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalaban yang ada maka tujuan dari penelitian ini adalah :

I. Mengidentifikasi faktor-faktor perusahaan yang dapat menjadi peluang

maupun ancaman bagi perusahan.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor perusahaan yang dapat menjadi kekuatan

maupun kelemahan bagi perusahan.

3. Merumuskan strategi altematif agar perusahaan dapat mengembangkan

usahanya.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat :

I. Menjadi suatu pengalaman berharga bat:i peneliti dalam rangka meningkatkan

ilmu pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan.

2. Berguna sebagai baban masukan bagi pemilik perusahaan roti Diana Bakery

Kota Bekasi, Jawa Barnt.

3. Berguna bagi orang lain yang berminat melakukan penelitian lebih luas lagi

(23)

2.1. Definisi Usaha Kecil

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sebelum pemerintah menerbitkan undang-undang tentang usaha kecil,

pengertian dan batasan usaha kecil sering kali berbeda-beda antara lembaga yang

satu dengan yang lain. Batasan aset yang digunakan merupakan salah satu kriteria

industri kecil menurut beberapa lembaga. Usaha kecil menurut Badan Pusat

Statistik (BPS) adafah perusahan yang memiliki jumlah tenaga kerja 5-19 orang

termasuk pekerja yang dibayar.

Secara umum menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun

1995 tentang usaha kecil, yang dimaksud dengan usaha kecil adalah kegiatan

ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau

hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang. Sedangkan usaha kecil informal menurut UU tersebut adalah berbagai

usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum. Kriteria

usaha kecil dalam undang-Undang No. 9 Tahun 1995 pada pasal 5 ayat 1, yaitu

sebagai berikut :

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- (dua ratus juta),

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000 (satu milyar

rupiah)

(24)

d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan

yang dimilki, dikuasai, atau berafiliasi baik langstmg maupun tidak langsung

dengan usaha menengah atau usaha besar

e. Berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, at-iu

badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Sedangkan untukjumlah nilai nominal yang terdapat dalam ayat (1) huruf a

dan b, dapat berubah sesuai dengan perkembangan perekonomian yang diatur

dengan peraturan pemerintah.

2.2. Karakteristik Usaha Kecil

Selain menjadi wahana usaha dalam penyerapan tenaga kerja, usaha kecil

juga berperan sebagai penggerak roda ekonomi serta pelayanan masyarakat. Hal

ini dimungkinkan karena karakteristik usaha kecil yang d\jalankan rendah akan

ketergantungan terhadap pendanaan sektor moneter. Selain itu keberadaanya

tersebar di seluruh pelosok negeri sehingga merupakan jalur distribusi yang

efektif untuk menjangkau sebagian besar rakyat.

Pengembangan usaha industri roti dengan skala usaha kecil-rnenengah

memiliki prospek yang cukup baik dengan potensi pasar yang sangat mendukung.

Pengembangan industri roti, baik secara berkelompok yang tergabung dalam

wadah koperasi maupun secara individual, masih sangat dimungkinkan. Potensi

bisnis roti terns berkembang dan banyak usaha skala UKM yang berhasil

memanfaatkan. Pengembangan usaha indt·stri roti dengan skala usaha

(25)

a. Keunggulan

Industri roti skala usaha kecil memiliki keunggulan diantaranya :

(1 ). Manajemennya mandiri dan fleksibel serta pengambilan keputusan singkat sehingga mudah beradaptasi dengan kondisi lingkungam yang berubah-ubah. (2). Adanya hubungan yang baik dengan pelanggan.

(3 ). Pensertaan modal relatif kecil dan biaya overhead yang rendah. (4). Hubungan personal dengan pekerja intensif.

(5). Pembuatan roti bisa dilakukan dengan teknologi sederhana. (6). Tidak membutuhkan persyaratan tenaga kerja yang ketat.

(7). Industri ini sering merupakan prioritas bantuan pemerintah.

b. Kelemahan

Kelemahan industri roti skala usaha kecil adalah sebagai berikut: ( l ). Manajerr..en kurang profesional dan kurang berorientasi ke depan. (2). Perencanaan secara tertulis tidak ada atau jarang.

(3). Struktur permodalan lemah dan memiliki keterbatasan dalam memperoleh tambahan modal.

(4). Tidak adajaminan kepastian begi pekerja.

(5). Lemahnya peluang besar dan memperbesar pengsa pasar. (6). Lemahnya pembukuan dan catatan usaha.

(7). Lemahnya daya saing usaha.

(26)

(10). Pendidikan re!atif rendah dan kurang percaya pada ilmu teknologi

modern.

( 11 ). Kurang pengetahuan tentang hukum dan peraturan.

Keunggulan dan kelemahan skala usaha kecil yang telah diketahui atau

teridentifikasi tersebut berguna untuk mengambil menfaatnya agar kemampuan

yang dimiliki dapat dikembangkan dan kenali kelemahan diri untuk sukses dalam

usaha.

2.3. Definisi Strategi

Setiap perusahaan memerlukan strategi agar lebih mudah dalam mencapai

tujuannya. Pengertian strategi yang luas mengandung berbagai macam definisi

dan interpretasi. Berikut adalah pengertian strategi menumt beberapa sumber yang

diperoleh, antara lain :

a. David (2004) : Strategi merupakan cara untuk mencapai sasaran jangka

panjang, strategi termasuk perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi,

pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan, divestasi, likuiditasi, dan

usaha patungan.

b. Hamel dan Prahalad dalam Umar (2003) : Strategi merupakan tindakan yang

bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan

berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan untuk para pe!anggan

di masa mendatang.

c. Jauch dan Glueck (1991) : Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh

(27)

lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.

d. Umar (2003) : Strategi dapat didefinisikw. sebagai alat imtuk mencapai tujuan

karena suatu strategi pada dasamya merupakan suatu skema untuk mencapai sasaran yang dituju.

2.4. Definisi Manajemen Strategi

Perencanaan kinerja keseluruban fungsional perusahaan tercakup dalam

suatu keputusan manajemen strategi perusahaan. Strategi manajemen meliputi

strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan

strategi secara makro misalnya : strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, dan sebagainya (Rangkuti, 2005). Manajc:men strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk pembuatan (fonnulat ing), penerapan

(implementing), dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategi antar

fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai ti.yuan di masa datang. Jadi perencanaan strategi lebih terfokus pada bagaimana manajemen puncak

menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan

perusahaan dalamjangka panjang (Umar, 2003).

Kotler (2000), menyatakan bahwa manajemen ウエイ。エ・ヲセ@ adalah suatu proses manajerial untuk mengembangkan dan mempertahankan kesesuaian yang layak

(28)

peluang dan ancaman di masa yang akan datang sehingga memungkinkan

organisasi untuk dapat mengantisipasi kondisi yang selalu berubah.

2.5. Proses Manajemen Strategi

Proses manajemen strategi adalah alur dimana penyusunan strategi

menentukan sasaran dan menyusun strategi. Didalamnyajuga tersedia dasar untuk

mengenali dan rasinalisasi keperluan akan perubahan bagi seluruh anggota sebuah

perusahaan. Proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap (David, 2004), yaitu

perumusan strategi, implementasi dan evaluasi strategi.

2.5.1. Perumusan Strategi

Perumusan strategi didalamnya termasuk mengembangkan visi dan misi

perusahaan, mengenali peluang dan ancaman, menetapkan kekuatan dan

kelemahan perusahaan, menganalisa pilihan perusahaan dengan menyeimbangkan

antara faktor internal dan eksternal, serta menghasilkan strategi alternatif dan

memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan. Masalah-masalah strategi adalah

tugas yang harus dilakukan oleh manajemen puncak suatu organisai bukan hanya

dengan mempertimbangkan lingkungan internal, melailikan juga lingkungan

eksternal karena mempunyai konsekuensi yang multi fungsional (Umar, 2003 ).

2.5.2. Implementasi Strategi

Implementasi strategi adalah mengimplementasikan pilihan strategi dengan

maksud mengalokasikan sumber daya dan mengorganisasikan sesuai dengan

(29)

Implementasi strategi terrnasuk mengembangkan budaya yang mendukung

strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah arah usaha

pemasaran, serta memenfaatkan dan mengembangkan sistem informasi.

2.5.3. Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam ュ。ョ。ェ・ュQセョ@ strategi. Pada tahap

ini hasil dari implementasi akan dievaluasi untuk memastikan strategi yang telah

disesuaikan dapat mencapai tujuan perusahaan (Jauch dan Glueck, 1991 ). Dalam

mengevaluasi strategi ada tiga macam aktivitas yang rnendasar, yaitu : (1)

meninjau faktor-faktor ekstemal dan internal yang menjadi dasar strategi

sekarang, (2) mengukur prestasi kerja, (3) mengambil tindakan korektif. Evaluasi

strategi diperlukan karena yang dilihat adalah keberhasilan hari ini dan bukan

merupakan jaminan masa depan. Proses manajemen strategi disajikan pada

(30)

Mengembangkan Pemyataan Misi

H Melakukan Melakukan i..

Audit Internal Audit Ekstemal

Menetapkan Tujuan Jangka Panjang

i

I

Membuat, Mengevaluasi, dan Memilih Strategi

i

Menetapkan Kebijakan

dan Tujuan Tahunan

I

i

Alokasi Sumberdaya

l

Mengukur dan Mengevaluasi

Gambar 1. Proses manajemen Strategi (David, 2004)

Manfaat dari manajemen strategi yaitu membantu organisasi membuat

strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis,

logis, dan rasional pada pilihan strategi dalam pengambilan keputusan. Dengan

manajemen strategi memungkinkan perusahaan untnk lebih proaktif dalam

membangun masa depan dengan demikian perusahaan dapat berusaha

(31)

2.6. Pengertian Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

Pada tahap pertama sebelum merumuskan strategi p(:rlu dilakukan analisis

terhadap pernyataan visi, misi, dan tujuan perusahaan karena ketiga komponen

tersebut merupakan langkah awal dalam proses perencanaan. Hal ini clilakukan

agar didapatkan kesesuaian antara strategi dengan ketiga komponen tersebut.

Adapun definisi dari visi, misi dan tujuan itu sendiri dari berbagai sumber akan

dijelaskan di bawah ini.

2.6.1. Visi Perusahaan

Umar (2003)mengemukakan bahwa visi merupakan cita-cita masa depan

yang ada dalam benak pendiri yang kira-kira mewakili seluruh anggota

perusahaan, mulai darijenjang yang paling atas sampai yang paling bawah bahkan

pesuruh sekalipun. Visi juga dapat diartikan sebagai pernyataan tersirat dari "what

do we want to become". Ketika para karyawan dan manajer secara bersama-sama

menghasilkan suatu visi perusahaan, maka dokumen yang dihasilkan dapat

mencerminkan visi secara pribadi sehingga mereka dapat menanamkan visi

tersebut dalan1 hati dan pikiran untuk mewujudkan masa depan dengan arah yang jelas (David, 2004).

Visi merupakan ungkapan manajer puncak terhadap "What the organization

is string to become" dan bersifat semi permanen seperti menghasilkan beberapa

perencanaan strategi yang akan disiapkan tetapi tidak bersifat tidak untuk

selamanya. Visi perusahaan merupakan V.alimat yang un1umnya disusun oleh

(32)

tujuan perusahaan dan cakupan bisnisnya, menyediakan suatu kerangka yang mengatur hubungan antara perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan, serta menyatakan sasaran perusahaan secara luas pada tahap pertumbuhan dan meningkatkan keuntungan.

2.6.2. Misi Perusahaau

Misi Perusahaan merupakan penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi tersebut mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaar1 (Umar,

2003). Menurut Jauch dan Glueck (1991), misi dapat dipandang sebagai mata rantai antara melaksanakan beberapa fungsi sosial dan tuju:m yang lebih khas dari pernsahaan/organisasi. Pernyataan misi pada umumnya digunakan untuk

menetapkan landasan bagi keberadaannya.

Pearce dan Robinson (1997), menyatakan bahwa misi suatu perusahaan adalah tujuan yang unik yang membedakannya dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasi cakupan operasinya. Misi menguraikan produk, pasar, dan bidang teknologi yang dilakukan oleh perusaha<m yang mencerminkan nilai dan prioritas dari para pengambil keputusan strateginya. Oleh sebab itu maka kalimat misi merupakan jawaban atas pertanyaan "what is our business?".

Misi merupakan suatu pernyataan yang mengidentifikasi ruang lingkup operasi perusahaan dalam batasan produk dan pasar. Pernyataan misi yang efektif

memiliki komponen-komponen sebagai berikut : (I) siapa konsumen pemakai

(33)

keuntungan, (6) filsafat organisasi, (7) konsep diri, (8) perhatian terhadap citra perusahaan, dan (9) perhatian terhadap pekerja (David, 2004).

2.6.3. Tujuan Perusahaan

Menurut Jauch dan Glueck (1991), perusahaan urnumnya memiliki tujuan yang bennacam-macam, antara lain : (1) keuntungan, (2) efisiensi, (3) kepuasan dan pembinaan karyawan, (4) produk dan jasa untuk konsurnen, (5) menjadi anggota perusahaan yang memilki tanggung jawab sosial dan hubungan yang baik dengan masyarakat, ( 6) pemimpin pasar, (7) maksimisasi deviden, ( 8)

kelangsungan hidup, (9) kemampuan beradaptasi, dan (I 0) pelayanan masyarakat.

2.8. Analisis Lingkungan E.kstemal

Analisis lingkw1gan eksternal bertujuan membuat daftar terbatas mengenai beberapa peluang yang dapat menguntungkan perusahaan dan berbagai ancaman

yang harus dihindari (David, 2004). Analisis lingkungan eksternal tidak ditujukan

untuk membuat daftar panjang mengenai setiap faktor yang mungkin dapat

mempengaruhi bisnis melainkan ditujukan untuk mengid.entifikasikan variabel-variabel kunci yang dapat memberikan respon yang dapat dilaksanakan. Perusahaan harus mampu merespon terhadap faktor-faktor tersebut dengan

(34)

2.8.1. Lingkungan Janh

Lingkunganjauh perusahaan terdiri dari faktor-faklor yang pada dasamya di

luar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang diperhatikan adalah

faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi atau disingka.t PEST (Umar, 2003 ).

a. Politik

Politik meliputi undang-undang tentang lingkungan dan perburuhan,

peraturan-peraturan tentang perdagangan, dan kebijakan pemerintah baik tingkat

nasional maupun daerah tempat beroperasinya perusahaan ..

b. Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi ik!im

berbisnis atau perusahaan (Umar, 2003). Beberapa faktor kunci yang perlu

diperhatikan dalam menganalisis ekonomi suatu daerah a.tau negara adalah :

pertumbuhan ekonomi, suku bunga, inflasi, nilai tukar ma.ta uang, harga-harga

produk danjasa, produktivitas, dan tenaga kerja.

c. Sosial

Kondisi sosial mencakup beberapa aspek antara lain : sikap, gaya hidup,

adat-istiadat, dan kebiasaan dari orang-orang di luar lingkungan eksternal

perusahaan yang berkembang dari kondisi kultural, ekologis, demografis, religius,

pendidikan, dan etnis.

d. Teknologi

Perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang pesat, baik di bidang

bisnis maupun teknologi pendukung kegiltan bisnis. Hal tersebut tidak hanya

(35)

dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Metode tersebut memberikan gambaran yang

luas, yang meliputi mendesain, menghasilkan, dan mendistribusikan.

2.8.2. Lingkungan Industri

Aspek lingkungan industri lebih mengarnh pada aspek persaingan bisnis

pernsahaan berada. Faktor-faktor yang mempengarnhi kondisi persaingan.

Menurut Porter dalam David (2004 ), sifat persaingan dalam suatu industri dapat

dilihat sebagai gabungan dari lima kekuatan yaitu :

a. Persaingan Antar Industri

Strategi yang dijalankan oleh pernsahaan dapat berhasil jika strategi

tersebut memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) dibandingkan

dengan strategi yang dijalankan oleh pernsahaan pesaing. Pernbahan strategi dapat

diimbangi serangan balasan seperti menurunkan harga, meningkatkan mutu,

menambah fitur, menyediakan pelayanan, memperpanjang garansi, dan

meningkatkan iklan.

b. Masuknya Pendatang Baru

Masuknya perusahaan sebagai pendatang barn akan menimbulkan sejwnlah

implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, diantaranya kapasitas menjadi

bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta p1:rebutan swnber daya

produksi terbatas. Hal ini menimbulkan ancaman bagi pemsahaan yang telah ada.

Ada beberapa faktor penghambat pendatang barn menurut Porter untuk masuk ke

dalam suatu industri yang sering disebut dengan Hambatan Masuk, yaitu : ( 1) skala ekonomi, (2) diferensiasi produk, (3) kecukupan modal, (4) biaya peralihan,

(36)

c. Kekuatau Tawar Pemasok

Pemasok dapat mempengaruhi industri melalui kemampuan menaikkan

harga atau pengurangan kualitas produk atau servis (Umar, 2003). Kekuatan tawar

pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, terutama

ketika jumlah pemasok banyak, terbatasnya bahan baku penganti yang baik, atau

biaya menganti bahan baku sangat tinggi (David, 2004).

d. Kekuatau Tawar Konsumen

Ketika pelanggan jumlahnya besar atau memebeli dalam jumlah banyak,

maka kekuatan tawarnya merupakan kekuatan utama yanga mempengaruhi

intensitas persaingan dalam suatu industri.

e. Potensi Pengembangan Produk Penggauti

Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu akan

bersaing dengan produk pengganti. Walaupun karakte:rnya berbeda, barang

subsitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk

subsitusi kuat bilamana konsumen dihadapkan pada kurang daya beli konsumen

dan jika produk subsitusi mempunyai harga yang lebih murah atau knalitas sama

atau lebih tinggi.

2.8. Aualisis Lingkungan Inte1·nal

Analisis lingkungan internal meliputi kekuatan dan kelemahan dalam

berbagai bidang fungsional bisnis (David, 2004). Analisis lingkungan internal

merupakan proses di mana perencana strategi mengkaji pema.S'aran, penelitian dan

(37)

akuntansi. Analisis ini digunakan untuk menentukan dimana letak kekuatan dan

kelemahan perusahaan (Jauch dan Glueck, 1991).

2.8.1 Sumber Daya Manusia

Manusia men:pakan sumber daya terpenting bagi perusahaan. Adapun

factor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain, langkah-langkah yang jelas

mengenai manajemen SDM, keterampilan dan motivasi ォQセイェ。L@ produktivitas, dan

system imbalan. Sedang kualitas,sikap dan perilaku SDM sangat dipengaruhi oleh

perkembangan sosial, politik, kebudayaan, dan lain-lain.

2.8.2 Keuangan dan Akuntansi

Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan organisasi sangat penting

agar dapat merumuskan strategi seara efektif. Karena kondisi keuangan sering

dianggap satu-satuya barometer terbaik dalam melihat posisi bersaing dan daya

tarik keseluruhan perusahaan bagi investor (David,2004). Faktor-faktor yang

diperhitungkan adalah : kemampuan perusahaan memupuk modal jangka pendek

dan jangka panjang, beban yang arus ditanggung npaya memperoleh modal

tambahan.

2.8.3 Proses Produksi/Operasi

Fungsi produksi/operasi usaha terdiri dari semua aktivitas yang mengubah

masukan menjadi barang danjasa. Manajemen produksi/operasi berkaitan dengan

input, transformasi, dan output yang berbeda antar industli dan pasar. Operasi

(38)

2.8.4 Pemasaran

Pemasaran mengambarkan proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperol<lh apa yng mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain (Kotler, 2004). Aspek permasaran yang dianalisis berhubungan dengan bauran pemasaran yang merupakan konsep pemasaran terpadu dalam sistem pemasaran modern, di mana

didalamnya terdapat 4 aspek yaitu: (a) produk, yang berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran, (b) harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan dan keputusan penetapan harga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perusa.haan, ( c) Distribusi, mencakup aktivitas perusahaan untuk menyediakan produk, dan ( d) promosi,

aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan.

2.8.5 Penelitian dan pengembangan

Perusahaan yang menjalankan strategi pengembangan produk harus mempunyai orientasi litbang yang kuat. Perusahaan berinvestasi dalam kegiatan litbang karena invetasi tersebut akan menghasilkan produk atau jasa yang unggul dan dapat memiliki keunggulan kompetitif. Anggaran Jitbang diarahkan pada

pengembangan produk baru sebelum pesaing melakukannya, memperbaiki mutu produk, atau memperbaiki proses manufaktur untuk mengurangi biaya.

2.9. Strategi Generik

Menurut Hariadi (2002), strategi bersaing merupakan langkah-langkah

(39)

keunggulan bersaing sehingga dapat menarik perhatian konsumen, memperkuat

posisi dalam pasar dan bertahan terhadap tekanan persaingan. Strategi ini juga

merupakan cara untuk menarik perhatian konsumen dan dalam pelaksanaanya, perusahaan dihadapkan pada situasi dan lingkungan pasar spesifik yang memerlukan berbagai variasi. Strategi bersaing dapat dikelompokkan menjadi seperti beri kut :

Pasar Umum

Pasar Khusus

TIPE KEUNGGULAN BERSAING

Biaya lebih Rendah Diferensiasi

Low-cost Leadership ___ _,__..__ ___ Broad Differentiation

Strategy Best-Coat Strategy

Provider Fokus Low-Cost

Strategy

Strategy Focused

Differentiation Strategy

Gambar 2. Lima Strategi Bersaing Generik (Hariadi, 2002)

I. A low-cost leadership strategy, suatu strategi dalam penyediaan produk dan

jasa untuk memenuhi kebutuhan konsmnen secara luas, dengan harga serendah mungkin.]

2. A broad differentiation strategy, suatu strategi dalam penyediaan produk dan

jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara luas dengan cara dan

spesifikasi produk yang ditampilkan beda dibandingkan pesaing.

3. A best-cost provider strategy, suatu strategi dalam penyediaan produk dan jasa

(40)

tersebut merupakan kombinasi antara tampilan produk yang beda dan lebih

baik dibanding pesaing dan dengan harga yang rendah.

4. A fokus or market niche strategy based on lower cost, strategi yang

memfokuskan pada penyediaan produk dan jasa untuk memenuhi pasar yang

sempit dengan harga yang lebih rendah daripada pesaing.

5. A focused or market niche strategy based on ifif[erentition, strategi untuk

melayani pasar yang sempit dan spesifik dengan cara yang betul-betul beda.

2.10. Strategi Intensif

Strategi intensif merupakan salah satu dari 13 tindakan yang dapat diambil

oleh perusahaan. Penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan

produk merupakan tindakan-tindakan yang disebut strategi intensif karena semua

memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan

produk yang ada hendak ditingkatkan (David, 2004).

2.10.1. Penetrasi Pasar

Strategi penetrasi pasar (market development) berusaha meningkatkan

pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah ada di pasar melalui usaha

pemasaran yang gencar. Lima ha! yang d.jadikan landasan kapan penetrasi pasar

sebaiknya dilaksanakan, yaitu ketika pasar saat ini tidak jenuh dengan produk atau

jasa tertentu, ketika angka penggunaan oleh para pelanggan saat ini dapat

ditingkatkan secara signifikan, ketika pangsa pasar para pesaing utama sedang

(41)

2.10.2. Pengembangan Pasar

Pengembangan pasar (market development) terdiri dari upaya memperkenalkan produk ataujasa yang ada ke wilayah geografis baru. Enam hal yang dijadikan patokan kapan strategi pengembangan pasar dapat diterapkan secara efektif, yaitu ketil:a ada saluran-saluran distribusi baru yang dapat diandalkan, murah, dan bermutu baik, ketika organisasi sangat berhasil dalam ha!

yang dikerjakannya, ketika ada pasar baru yang belum · dimanfaatkan dan belum

jenuh, ketika organisa.si mempeunyai modal maupun sumber daya manusia yang

diperlukan untuk mengelola operasi yang semakin besar, ketika organissasi

mempunyai kapasitas produksi yang berlebihan, ketika lingkup industri dasar organisasi menjadi global dengan cepat.

2.10.3. Pengembangan Produk

Pengembanagan produk (product development) adalah strategi yang

berupaya meningkatkan penjualan dengan memeperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang sudah ada. Pengembangan produk memerlukan biaya yang besar untuk penelitian dan pengembangan. Lima hal yang diajadikan pedoman kapan menerapkan strategi pengembangan produk secara ᄋセヲ・ォエゥヲL@ yaitu ketika

organisasi mempunyai produk sukses yang mencapai tahap kematangan dalam

daur hidupnya, ketika organisasi bersaing dalam industri di mana perkembangan teknologi terjadi sangat cepat, ketika pesaing utama menawarkan produk dengan mutu lebih baik dan harga yang sebanding, ketika organisasi bersaing dalam industri yang tumbuh cepat, ketika organisasi mempunyai k(:mampuan penelitian

(42)

2.11. l\fatriks SWOT

Matriks SWOT mengambarkan secara jelas bagaimana peluang dan

ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat sisesuaika'l dengan kekuatan

clan kelemahan yang dimilikinya (Rangkuti, 2005). Matriks ini menghasilkan

empat set kemungkinan alternatif strategi, yaitu stratt:gi SO

(Strengths-Oppurtunities ), strategi WO ( Weaknesses-Oppurtunities ), strategi ST

(Strengths-Threats ), strategi WT (Weaknesses-Threats)

Adapun maksud dari strategi-strategi tersebut adalah Strategi SO

memanfaatkan seloruh kekuatan untuk merebnt dan memanfaatkan peluang

sebesar-besarnya, strategi WO, diterapkan berdasarkan pemanfaatkan peluang

yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada, strategi ST

menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman, dan

strategi WT meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2.12. Gambaran Umum Produk Roti

Roti adalah produk makanan yang terbuat dari fermentasi tepung terigu

dengan ragi atau bahan pengembang lainnya, yang kemudian dipanggang

(Mudjajanto, 2004 ). Roti banyak dikonsumsi di berbagai m:gara sejak beberapa

ratus tahun yang lalu, seperti Cina, India, Pakistan, Mesir, dan beberapa negara

Eropa. Roti sudah lama dikenal masyarakat, bahkan sudah sampai ke

pelosok-pelosok. Hal ini disebabkan karena rasanya relatif enak, bervariasi dan nilai

gizinya lebih tinggi dari makanan karbohidrat lainnya serta penyajiannya relatif

(43)

melalui pasar umum, distributor/agen atau asosiasi yang berada di sekitar lokasi

pabrik atau dari koperasi yang mewadahi para produsen roti.

Dengan berkembangnya teknologi, roti jadi lebih bervariasi dari segi

ukuran, penampilan, bentuk, tekstur, rasa, dan bahan pengisinya. Hal ini

disebabkan karena danya pengaruh terhadap perkembangan pembuatan roti yang

meliputi aspek bahan baku, proses pencampuran, dan m1,tode pengembangan

adonan. Roti beraneka ragam jenisnya. Adapun penggolongannya berdasarkan

rasa, wama, nama daerah/negara asal, nama bahan penyusun, dan cara

pengembangan.

1. Roti berdasarkan rasa

Roti manis adalah roti yang mempunyai cita rasa m:mis yang menonjol,

bertekstur empuk, dan diberi bermacam-macam isi. Selain rasa, daya tarik roti manis terletak pada bentuk yang menarik. Pada umumnya roti manis disantap

sebagai kudapan (snack), hidangan sarapan yang istimewa pada hari raya

tertentu, atau teman minum teh. Roti manis juga dapat disajikan sebagai

makanan penutup (dessert). Sedangkan roti tawar adalah roti yang d;buat dari

adonan dengan sedikit gula atau tidak sama sekali.

2. Roti berdasarkan wama

Berdasrkan wama, roti dibedakan menjadi roti putih (white bread) dan roti

cokelat (brown bread). Pada umunya roti putih dibuat dengan tepung terigu.

Sedangkan roti cokelat pada dasamya terbuat dali tepung gandum hitam sedang

clan gelap. Jenis roti cokelat lebih kaya gizi dan rasa dibandingkan dengan roti

(44)

3. Ro ti berdasarkan asal daerah/negara

Roti berdasarkan asal daerah/negara dibedakan menjadi roti perancis, roti italia, roti wina, dan roti belanda. Rori perancis terbuat dari formula yang tidak

mengandung lemak dari adonan asam, roti italia terbuat dari adonan dengan

formula yang tidak mengandung lemak sama sekali, roti wina adalah roti yang butirannya terbuka dan berlubang-lubang remahnya kering dan susunannya kasar, sedangkan roti belanda berupa roti sup (dinner roll).

4. Roti berdasarkan bahan penyusun

Penggolongan roti berdasarkan bahan penyusunnya dibedakan menjadi roti

kismis, eye bread, egg twist, gandum pecah, dan lain-Iain. 5. Roti berdasarkan cara pengembangan adonan

Berdasarkan cara pengembangannya roti dibedakan menjadi roti tanpa pengasaman (unleavened bread), roti dengan pengasaman ragi atau

mikroorganisme, roti cepat, dan roti pengasaman udara atau uap. Roti tanpa

pengasaman adalah roti yang terbuat dari adonan tanpa menggunakan bahan

pengembang sehingga tidak terjadi fermentasi sama sekali. Roti yang dikembangkan dengan ragi dihasilkan berupa produk yang seragam, rasa, dan aroma yang khas serta tekstur yang lembut. Roti cepat adalah roti yang dibuat dalam waktu singkat dengan cara meniadakan proses fermentasi dan menambahkan bahan pengembangan kimia.

(45)

dari tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti atau campuran dari terigu air dan ragi dengan atau penambahan makanan lain atau ditambahkan soda kue dan dipanggang. Adonan boleh ditambahkan garam, gula, susu, lemak, dan bahan

pelezat seperti coklat, kismis, sukade, dan sebagainya dengan kadar air biasanya

tidak lebih dari 40 persen.

2.13. Penelitian Terdahnlu

Salah satu penelitian yang menggunakan metode SWOT sebagai alat analisis untuk menganalisa faktor-faktor ekstenal clan internal suatu perusahaan antara lain adalah "Kajian Strategi Pengembangan Usaha Kecil Moci Lampion di Kota

Sukabumi" oleh Anggraeni (2004). Strategi yang direkomendasikan Anggraeni

(2004) untuk mengembangkan usaha kecil moci lampion di Kota Sukabumi

berdasarkan analisis SWOT, yaitu (1) melakukan penetrasi pasar, (2) meningkatkan kualitas produk, (3) memanfaatkan bantuan modal dari peme1intah, ( 4) meningkatkan pelayanan konsumen, ( 5) memperbaiki sistem manajemen, ( 6)

menjaga hubungan baik dengan pemasok.

2.14. Kerangka Pemikiran Konseptual

Alur strategi pemikiran diawali dengan visi, misi, dau tujuan. Kemudian lingkungan yang dianalisis meliputi lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Adapun faktor-faktor eksternal terdiri dari ekonomi, demografi, teknologi, politik, sosial dan lain-lain. Lingkungan internal terdiri dari faktor SDM, faktor keuangan,

(46)

Peluang dan ancaman perusahaan teridentifikasi dari lingkungan eksternal

perusahaan tersebut melalui analisis matriks faktor eksternal. Begitupula dengan

kekuatan dan kelemahan dapat teridentifikasi melalui lingkungan internal

perusahaan dengan menggunakan analisis matriks faktor internal. Tahap

selanjutnya menuangkan hasil EFE dan IFE ke dalam matriks SWOT. Alur

pemikiran konseptual disajikan pada Gambar 3.

[ Visi dan Misi Perusahaan

I

i

[

Tujuan Perusahan

l

Analisis Situasi/Lingkungan

i

I I

Analisis Lingkungan

セ[lゥョァォオョァ。ョ@

Internal ksternal

I I

Matriks Faktor G · i k s Faktor

Internal rnternal

I I

Strategi Generik

L

Matriks SWOT

i

(47)

BAB ID

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitiau

Penelitian dilakukan di Perusahaan Diana Bakery yang berlokasi di Tityan

Indah Kota Bekasi, Jawa Barat. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja

dengan pertimbimgan bahwa umur perusahaan ini tergolong muda karena

perusahaan roti エ・イウセ「オエ@ baru berdiri kurang lebih 4 tahun sehingga memerlukan

strategi pengembangan usaha. Penelitian ini dilaksanakan selama Bulan Juli

2005-Januari 2006.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapat

dari Diana Bakery. Selain itu data sekunder dapat diperoleh dari Badan Pusat

Statistik, hasil riset dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan topik penelitian

yang dibahas.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilak.ukan adalah metode wawancara, riset

pustaka, pengisian k:uesioner dan survey lapang. Wawancara dilak:ukan k:epada

pimpinan perusahaan, bagian produksi. Responden sebanyak 5 orang yang terdiri

dari 2 responden berasal dari internal perusahaan yaitu pimpinan perusahaan dan bagian produksi sedangk:an 3 responden berasal dari eksternal perusahaan, yaitu

(48)

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi. Data s1ekunder diperoleh dari

Dinas Perekonomian Rakyat dan Koperasi Kota Bekasi, Badan Pusat Statistik

(BPS), dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi, situs internet.

kemudian diolah secara manual berdasarkan kerangka pemikiran yang digunakan.

Data kuantitatif diolah dengan menggunakan alat analisis matriks berpasangan,

yang kemudian pembobotannya dihitung.

3.4. Metode Analisis Data

Metode pengolahan data dilakukan secara deskriftif dengan pertimbangan

adanya kesediaan dari pemilik perusahaan untuk menganalisis kondisi perusahaan,

selanjutnya merumuskan strategi pengembangan perusahaan dengan

menggunakan matriks EFE dan IFE, strategi generik, rnatriks SWOT untuk

mendapatkan beberapa altematif strategi. Perangkat analisis yang digunakan

untuk menganalisis data adalah sebagai berikut :

1. Ekstema/ Factor Evalut/011 Matriks ( Matriks EFE) dan llltemai Factor Evaluation Matriks (Matriks IFE)

Matriks EFE digunakan untuk menganalisis lingkungan ekstemal sehingga

menghasilkan faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan.

Begitu juga dengan Matriks IFE digunakan untuk menganalisis lingkungan

internal sehingga menghasilkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan

(49)

Tabet 4. Eksternal Factor Evalution Matriks ( Matriks EFE) dan Internal Factor

Evaluation Matriks (Matriks IFE)

Faktor Eksternal Bo bot Rating Robot X Ratio!!

Peluang 1.

2 .

...

10.

An ca man 1.

2 . ... 10.

Total

Faktor Internal Bo bot Ratio!! Robot X Ratimz

Kekua tan

I. 2 .

...

10.

Kelemahan

I. 2 .

.

.

".

10.

Total

Sumber : David, 2004

Tahap-tahap pembobotan faktor-faktor untuk mengembangkan matriks EFE

dan IFE akan dijelaskan di bawah ini.

1. Pada kolom 1, tentukan faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman serta faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan

bagi perusahaan.

2. Pada kolom 2, beri hobot pada setiap faktor dengan skala mulai dari 1,0

(penting) sampai 0 (tidak penting) sesuai dengan pengaruhnya terhadap

(50)

Penentuan bobot setiap variabel dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor internal dan eksternal kepad.a pihak manajemen

perusahaan yang menentukan kebijakan perusahaan dengan menggunakan

metode Paired Comparison (Kinnear, 1996). Metode tersebut digunakan

untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor eksternal dan internal, dengan cara membandingkan variabel horisontal terhadap variabel vertikal. Bobot setiap variabel diberi nilai 1, 2, 3 dimana nilai tersebut adalah sebaga) berikut :

Nilai I= Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal Nilai 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal Nilai 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Bentuk penilaian pembobotan disajikan pada Tabel 6.

Tabel 5. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaan dan Penilaian Bobot Faktor Internal Perusahaan (Metode Paired Comparison)

Faktor Eksternal Total

A

B

c

D

Total

Faktor Internal Total

A

B

c

D

Total

(51)

Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus :

a=

Xi

11

L:;Xi

i=l

Sumber: Kinnear, 1996

' Keterangan :

a = Bobot variabel ke-i

Xi = Nilai variabel ke-i

= 1, 2, 3, ... n n = J umlah variabel

3. Pada kolom 3 :matriks EFE, diberi rating mulai dari I sampai 4 pada setiap faktor eksternal untuk menunj ukkan seberapa efektif strategi perusahaan

saat ini menjawab faktor-faktor tersebut, dimana :

Nilai I = rendah, respon kurang

Nilai 2 = sedang, respon sama dengan rata-rata

Nilai 3 = tinggi, respon diatas rata-rata

Nilai 4 = sangat tinggi, respon superior

Sedangkan denfjtltl kolom 3 matriks !FE, juga diberi rating mulai dari I sampai 4 untuk menunjukkan seberapa besar pengaruhnya sebagai kekuatan maupun kelemalmn, dimana :

Nilai l

=

femii!h,

イ・セーッョ@ kurang

Nilai :!

=

Mfig,

respon san1a dengan rata-rata Nilai 3

=

ubセゥN@ respon diatas rata-rata
(52)

5. Pada kolom 5, jumfahkan bobot skor pada kolom 4 umtuk memperoleh total

skor pembobotan bagi perusahaan. Nilai total ini ュセョオョェオォォ。ョ@ bagaimana

organisasi bereaksi terhadap faktor-faktor strategi eksternal dan internalnya.

2. Matriks SWOT

Sebelum merumuskan alternatif strategi melalui matriks SVIOT maka

dilakukan analisis terhadap posisi perusahaan dengan menggunakan diagram

analisis SWOT (SWOT Analysis Diagram) yang terdiri atas empat kuadran.

Pertama, posisi pada kuadran I(+,+). Yang menandai perusahaan sebagai kuat

dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah pro&resif, artinya

organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk

terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan memaksimalkan

keuntungan.

Kedua, posisi pada kuadran II(+,-) yang menandakan bahwa organisasi

kuat namun memiliki tantangan yang besar. Rekomtmdasi strategis yang

ditawarkan adalah difersifikasi strategi, artinya organisasi dalan1 kondisi mantap

namun memiliki sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan organisasi akan

sulit berkembang bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya,

organisasi disarankan untuk memperbanyak ragam strategi 1taktisnya.

Keliga, posisi pada kuadran III (-,+) yang menandakan posisi perusahaan

lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategis yang ditawarkan adalah

ubah strategi. Artinya perusahaan disarankan untuk mengubah strategi

(53)

Keempat, posisi pada kuadran IV (-,-) yang menandakan perusahaan

lemah dan memiliki tantangan yang banyak. Rekomendasi strategi yang

ditawarkan adalah strategi bertahan.artinya kondisi perusahaan yang Iemah dan

dihadapkan pada kondisi ekstemal yang sulit menyebabkan organisasi mengalami

dilematisasi. Oleh karena itu organisasi disarankan untuk memakai strategi

bertahan untuk mencegah terperosok lebih jauli.

0

Ubah Strategi Progresif

(Il) (I)

w

MMMMMMMMMMセ@

s

Strategi Bertahan Diversifikasi Strategi

(IV) (ill)

T

Gambar 4. Diagram Analisis SWOT versi Pearce dan Robinson (Yusanto, 2004)

Setelah posisi perusahaan diketahui kemudian dilakukan formulasi alternatif

strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks ini mengambarkan

bagaimana peluang dan ancaman disesuaikan dengan kekua.tan dan kelemahan

yang dimiliki perusahaan. Matriks SWOT akan menghasilkan empatjenis strategi,

(54)

セ@

STRENGTH (S) WEAKNESSES (W) Tentukan 5-10 faktor-faktor Tentukan 5-10 faktor-kekuatan internal faktor kelemahan internal

OPPORTUNITIES STRATEGISO STRATEG!WO

(0) Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang Tentukan 5-10 faktor- menggnnakan kekuatan nntuk meminimalkan kelemahan faktor peluang eksternal memanfaatkan peluang nntuk memanfaatkan

oeluang

THREATS(T) STRATEGIST STRATEGIWT

Tentukan 5-10 faktor- Ciptakan strategi yang Ciptakm1 strategi yang faktor ancaman menggnnakan kekuatan nntuk meminimalkan kelemahan

ekstemal mengatasi ancaman nntuk menghindari

ancamllll Gambar 5. Matriks SWOT (Rangkuti, 2005)

Proses analisis SWOT dilakukan melalui wawancara dan pengamatan

langsung di lapangan. Proses pengidentifikasian kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman merupakan hasil penggabungan antara hasil wawancara dan

pengamatan langsung di lapangan.

3.5. Definisi Operasional

1. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil yang memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000 (satu milyar

rupiah).

2. Strategi merupakan alat untulc mencapai tujuan, karena suatu strategi pada

dasarnya merupakan suatu skema untuk mencapai sasaran yang dit

Gambar

Tabel  1.  Perbandingan  Komposisi  PDB  Menurut  Kelompok  Usaha  Pada  Tahun
Tabel 3.  Laju Konsumsi Makanan Jadi Menumt Pendapatan per Bulan (kg)
Gambar  1.  Proses manajemen Strategi (David, 2004)
Gambar 2.  Lima Strategi Bersaing Generik (Hariadi, 2002)
+7

Referensi

Dokumen terkait

internal dan eksternal yang menpengaruhi perusahaan saat ini, (2) Memformulasikan strategi bisnis yang dapat diterapkan perusahaan sesuai dengan kondisi

8.1. Berdasarkan hasil analisis matriks IFE menghasilkan lima kekuatan dan empat kelemahan yang dimiliki perusahaan. Faktor kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam

Perencanaan Strategi Pengembangan Usaha Kain Tenun Sutra dengan Pendekatan Metode Balance Score Card (studi kasus di Pabrik Sutra Tiga Putra).. 01 : Sekolah Tinggi

Grant dalam Analisis Strategi Kontemporer (1997 : 29), mengemukakan empat faktor penentu strategi yang berhasil : (1) Tujuan yang berhasil, (2) Pengamatan lingkungan

Strategi bisnis ( business strategy ) merupakan strategi yang pada level unit bisnis dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa

Hasil analisis dengan matriks SWOT didapatkan alternatif strategi yang dapat diimplementasikan dan dengan matriks QSP diperoleh strategi yang paling tepat untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasikan strategi pemasaran yang selama ini telah dilakukan oleh pemilik usaha dalam memasarkan produk- produk 96 Bakery melalui media

Dimana perusahaan menggunakan strategi dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada, dengan pengembangan pasar dan pemanfaatan teknologi melalui pengembangan