2
STUDI TENTANG FUNGSI (NMS) SEBAGAI SISTEM MONITORING AKSES JARINGAN AREA JATENG - DIY
Muhammad Firdaus[ ], Yuniarto, S. T, M. T[ ]
Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Kerja Praktek PSD III Teknik Elektro Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro
Jalan Prof.Soedharto, Tembalang, Semarang, Indonesia. E-mail : firdaus.muhammad60@ymail.com
ABSTRAK
Pada Sistem telekomunikasi dari waktu kewaktu akan mengalami suatu perkembangan ,hal ini berimbas dari Pertumbuhan penduduk maupun user yang semakin meningkat serta keterbutuhan masyarakan akan kualitas mutu dalam berkomunikasi dan untuk mengakses jaringan internet yang cepat, mudah dan lancar, penggalakan pembangunan fasilitas teknologi pundilakukan demi menjawab keterbutuhan konsumen / user itu sendiri, QOS sebagai mutu standarisasi qualitas jaringan teknologi yang harus bisa di pertahankan ketika dalam kondisi sistem aktif sebaga upaya mereduksi terhambatnya komunikasi seperti karena ada kerusakan sistem, unit server akses dsb.
Maka dari beberapa permasalahan tersebut perlu adanya suatu evaluasi berkala dalam usahanya meningkatkan mutu perkembangan teknologi jaringan juga sebagai upaya dalam usaha mempertahankan kualitas komunikasi akses data jaringan telekomunikasi .untuk memperoleh hasil evaluasi kerja jaringan server diperlukan suatu sistem yang biasa kita sebut dengan (NMS) Network monitoring Sistem
PT. Telkom divre IV telah menerapkan system NMS ini sebagai upaya mempertahankan kualitas akses jaringan di tingkat regional areal kerjanya, dengan memakai cacti sebagai tool / aplikasi yang di gunakan dalam pemonitoringan jaringan kerjanya, sehingga evaluasi berkala suatu lalu lintas akses internet dapat di lakukan dengan baik juga sebagai data real trafik pemakaian bandwidth guna penyediaan sarana telekomunikasi yang lebih baik
Kata kunci : Network Monitoring Sistem, Traffik Monitoring, Jaringan Komputer
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerja Praktek merupakan suatu sarana bagi mahasiswa dalam studi tentang pendidikan dunia kerja, yaitu untuk merealisasikan link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja, dengan adanya kerja praktek ini di harapka mahasiswa dapat menerapkan teori yang di perolareh dari perkuliahan di industri atau instansi terkait.dengan
demikian mahasiswa tidak hanya
memiliki pengetahuan yang teoritis tetapi juga mendapatkan bekal ketrampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
PT. Telkom sebagai penyedia jasa
telekomunikasi mengusahakan
penggalakan pembaharua nteknologi dan berupaya dalam menjaga komunikasi jaringan agar tidak mengalami banyak masalah, Evaluasi dan memonitoring suatu system aktif kerja akses jaringan
secara berkala dilakukan demi
mewujutkan pengembangan teknologi
jaringan dan sebagai pencegahan
kerusakan atau tersendatnya suatu akses komunikasi sebagai upaya meningkatkan Quality of service penyediaan jaringan yang baik bagi costumer / User.
Dengan urgensinya dalam menjaga kualitas layanan diperlukan adanya
pemantauan jaringan dari Telkom
kepelanggan, oleh karena itu NMS (Network Maagemant Sistem) di PT. Telkom Divre IV area kerja Jateng - D.I.Yogyakarta di bahas dalam laporan Kerja Praktek ini sehingga di peroleh pengetahuan mengenai prinsip dasar dari
system pemantauan jaringan di
PT.Telkom area kerja Jateng - DIY
1.2 Tujuan
tujuan yang ingin dicapai dalam
Praktek Kerja Lapangan yang
dilaksanakan di PT. Telkom divre IV Semarang ini yaitu :
a. Mendapatkan Pengetahuan,
Pengalaman serta praktik kerja lapangan di PT. Telkom sebagai bekal dalam mempersiapkan dunia kerja
b. Sebagaiimplementasiilmu yang telah di dapat dari perkuliahan yang di terapkan di dunia kerja
c. Mengetahui tentang manfaat dan
system kerja cacti sebagai
implementasi Sistem (NMS) di wilayah kerja akses jaringan PT. Telkom Divre IV Jateng - DIY d. Memahami macam fitur Cacti yang
telah di buat / di rancang sebagai study tentang efektifitas pemanfaatan kerja pada monitoring system NMS yang telah di gunakan pada kerja akses telekomunikasi wilayah kerja PT. Telkom Divre IV Semarang - Djogja
e. Memahami Sistem kerja dasar NMS
sebagai bentuk manajemen
monitoring jaringan teknologi
Telekomunikasi.
1.3 Batasan Masalah
Agar penulisan laporan Kerja Praktek ini tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :
a. Membahas mengenai dasar kerja
dari system NMS.
b. Membahas mengenai Cara Akses
dan macam fitur opsional system
NMS yang telah di Terapkan sebagai monitoring kondisi area kerja akses jaringan PT. Telkom Divre IV Jateng - DIY
c. Membahas tentang Fungsi /
pemanfaatan kerja NMS pada area kerja Telkom Divre IV.
1.4 Metode Pengumpulan data
Dalam pembuatan laporan Kerja Praktek ini, secara garis besar metode yang dipakai dalam pengumpulan data terdiri dari 3 metode yaitu sebagai berikut :
1. Metode Interview
Yaitu suatu cara pengumpulan data secara langsung berupa pengajuan
pertanyaan dan diskusi dengan
pembimbing KP 2. Metode Observasi
Metode observasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan pengamatan secara langsung kepada suatu objek yang akan diteliti
3. Metode Studi Literatur
Metode studi literature yaitu cara
untuk mengumpulkan dan
mempelajari data atau tulisan dengan cara mencari sumber-sumber literature
ataupun buku dari berbagai
perpustakaan yang ada guna reverensi teori terkait
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jaringan Komputer
Salah satu hal yang melatar
belakangi dari terbentuknya jaringan akses telekomunikasi adalah sejarah dimulainya transmisi data antar computer atau di mulaidenganjaringan internet, di
mulaipadatahun 1969 ketika itu
departemen pertahan, US. Defence
advanced reaserch projects agency
(DARPA) memutuskan untuk
satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan. Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk
jaringan sudah melampaui sejuta
komputer dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator
2.2 Simple Network Management (SNMP)
Dalam model arsitektur TCP/IP, ada
protokol yang digunakan untuk
melakukan proses manajemen jaringan, yaitu SNMP. SNMP merupakan sebuah
protokol yang didesain untuk
memberikan kemampuan kepada
pemakai untuk mengelola jaringan
komputernya dari jarak jauh atau remote. Pengelolaan ini dilaksanakan dengan cara melakukan polling dan setting
variabel-variabel elemen jaringan yang
dikelolanya. (Indarto, Zukhri, Wijaya, 2005)
Arsitektur SNMP secara eksplisit dapat di jabarkan yaitu merupakan kumpulan dari stasiun manajemen dan elemen-elemen jaringan komputer (host, gateway, router dan lainnya). Stasiun
manajemen menjalankan
aplikasi-aplikasi manajemen yang memonitor dan
mengontrol elemen-elemen dalam
jaringan komputer.
SNMP digunakan untuk
mentrasmisikan informasi manajemen antara stasiun manajemen jaringan dengan agen-agen dalam elemen-elemen jaringan (Case, et all, 1988)
Menurut Case, et all, (1988) Tujuan dari SNMP meminimalisir jumlah dan
kompleksitas dari fungsionalitas
manajemen, setidaknya ada 4 hal yang didapat dari tujuan ini:
a. Biaya pengembangan untuk
perangkat lunak manajemen agen yang diperlukan untuk mendukung protokol tersebut berkurang.
b. Terdapat peningkatan dari fungsi manajemen yang didukung secara
remote, sehingga penggunaan
sumber daya internet dalam tugas manajemen dapat diakui/digunakan c. Terdapat peningkatan dari fungsi
manajemen yang didukung secara remote, sehingga dapat melakukan pembatasan dan peningkatan fitur pada tools manajemen
d. Menyederhanakan kumpulan fungsi
manajemen sehingga mudah
dimengerti dan digunakan oleh
pengembang tools manajemen
jaringan komputer.
Gambar 2.2 Lapisan pada Protokol SNMP
Pada Gambar di atas dapat dilihat bahwa SNMP didesain oleh IETF untuk pemakaian di Internet. Saat ini SNMP didesain di atas protokol UDP (User Data gram Protokol).
Karena menggunakan protokol UDP,
SNMP adalah protokol yang
2.3 Network Monitoring Sistem (NMS)
NMS merupakan tool untuk
melakukan monitoring/pengawasan pada elemen-elemen dalam jaringan komputer. Fungsi dari NMS adalah melakukan
pemantauan terhadap kualitas SLA
(Service Level Agreement) dari
Banwidth yang digunakan (Fachruddin, 2009). Hasil dari pantauan tersebut
biasanya dijadikan bahan dalam
pengambilan keputusan oleh pihak
manajemen, disisi lain digunakan oleh administrator jaringan (technical person) untuk menganalisa apakah terdapat kejanggalan dalam operasional jaringan.
Menurut Ipswitch (2010), ada 10 alasan utama menggunakan aplikasi monitoring jaringan komputer, yaitu: a) mengetahui apa yang sedang terjadi
dalam jaringan, dimana solusi NMS selalu memberikan informasi tentang operasional dan konektifitas dari peralatan dan sumber daya yang ada dalam jaringan
b) untuk perencanaan peningkatan
(upgrade) dan perubahan peralatan jaringan
c) dapat digunakan untuk mendiagnosa masalah-masalah dalam jaringan d) sebagai bahan untuk keperluan SLA
(service level agreement)
e) mengetahui kapan saat yang tepat untuk mengimplementasikan solusi disaster recovery system (pemulihan
bencana/masalah) dapat
dilaksanakan
f) memastikan keamanan sistem
beroperasi dengan baik
g) memastikan pengguna (client)
layanan dalam jaringan terkoneksi dengan server yang mereka butuhkan
h) mendapatkan infomasi status
jaringan secara remote
i) memastikan uptime untuk keperluan pengguna yang tergantung dengan ketersediaan jaringan komputer
j) menghemat pengeluaran dengan
menekan jumlah waktu jaringan
down dan memangkas waktu untuk menganalisa masalah
Melakukan monitoring pada
komponen atau elemen-elemen jaringan serta mengumpulkan informasi yang sangat banyak dari aktifitas jaringan, melihat, menganalisa secara tepat dan cepat memerlukan sebuah solusi dalam
menampilkan informasi-informasi
tersebut (dimana di dalamnya termasuk
peta jaringan, pelaporan, sistem
peringatan, informasi historis,
pengelompokan masalah dan informasi yang berguna lainnya) dalam sebuah
dashboard NMS di NOC. Selain
mempermudah troubleshooting, sistem
ini akan membantu dalam
mengumpulkan data historis jaringan untuk melihat kecendrungan yang timbul pada penggunaan sumber daya dan kapasitas jaringan sehingga dapat
didesain dan direncanakan sebuah
jaringan yang akurat dan efektif.
SNMP merupakan protokol fleksibel yang mengizinkan penggunanya untuk
mengelola dan memonitor kinerja
peralatan jaringan, penanganan masalah dan persiapan dalam pengembangan jaringan. Banyak peralatan jaringan yang mendukung penggunaan SNMP, hal ini
memudahkan monitoring dengan
menggunakan NMS yang juga
mendukung SNMP
2.4 Tool Aplikasi NMS
Berikut akan di jelaskan beberapa aplikasi NMS yaitu sbb:
- Cacti
Cacti merupakan frontend yang
lengkap untuk RRDTool, Cacti
menyimpan semua informasi yang
diperlukan untuk membuat grafik dan populasinya di dalam database MySQL.
Frontend Cacti dibuat sepenuhnya
dengan PHP. Seiring dengan kemampuan
untuk mempertahankan konsistensi
mendukung SNMP untuk membuat grafik lalu lintas data dengan MRTG. Bentuk frontend Cacti bisa di lihat pada gambar berikut ini :
Gambar 2.3 Tampilan Utama Tool Cacti
Selain cacti juga ada beberapa Tool yang lain yaitu seperti :
- The dude, MRTG, PRTG, dan Whats
up gold dll
III. FUNGSI NMS SEBAGAI
MONITORING AKSES
JARINGAN AREA KERJA PADA PT TELKOM DIVRE IV
3.1 Implementasi NMS di PT Telkom Divre IV
Sebagai implementasi dalam usaha
untuk menjaga kualitas akses
jaringannya oleh PT Telkom Divre IV, maka telah di terapkan sistem NMS yang memegang peran inti yaitu sebagai
managemen dan monitoring akses
jaringannya dari provider ke costumer, di mana secara umum dapat di jabarkan fungsi yang telah di terapkan dari NMS PT Telkom adalah :
1. Sebagai Monitoring kondisi akses Jaringan Backbone Semarang dan Jogja
2. Sebagai Monitoring Pemakaian
Bandwidh oleh pelanggan
Dalam implementasinya sendiri PT Telkom Divre IV Menggunakan Tool
Cacti sebagai aplikasi Network
Managemennya / (NMS), Berikut adalah tampilan utama dari Sistem Cacti Regional PT Telkom Divre IV :
Gambar 3.1 Tampilan utama Sistem NMS PT Telkom Divre IV
3.2 Cara Pengaksesan Program (NMS)
Berikut akan di jelaskan tentang beberapa mekanisme dalam melakukan pengaksesan sistem NMS pada PT Telkom Divre IV :
Tahap pertama yang harus di lakukan adalah melakukan penyambungan atau mengakses internet dengan server lokal
telkom, sebagai contoh disini
menggunakan server lokal telkom divre IV untuk mengakses IP 10.81.40.17, IP Tersebut adalah IP Host Cacti sebagai NMS yang akan di akses, guna sebagai
pemastian apakah komputer yang
digunakan sudah tersambung dengan server lokal, maka dapat menggunakan Comand Promp, Detail dapat di lihat pada gambar 3.2.1
Gambar 3.2.1 Tampilan CMD Indikasi untuk Sambungan ke Jaringan Lokal
Langkah Selanjutnya adalah melakuan input IP addres kedalam web browser dan akan menampilkan laman local cacti monitoring regional Telkom Divre IV, berikut untuk data tampilan
Gambar 3.2.2 Input IP Pada Web Browser
Gambar 3.2.3 Tampilan Login NMS PT Telkom Divre IV
Selanjutnya adalah melakukan
penginputan User name dan Password pada Cacti, dan jika Input data sudah benar maka akan tampil Halaman awal NMS untuk detailnya dapat dilihat pada gambar 3.1
3.3 Fitur dan Fungsi NMS sebagai Monitoring Jaringan Area Kerja Divre IV
Setelah memahami tentang
mekanisme cara mengakses NMS
wilayah kerja regional PT Telkom Divre IV, selanjutnya akan di jelaskan mengenai beberapa fitur dan fungsi dari NMS yang telah di terapkan yaitu Sbb:
3.3.1 Fitur Opsional utama pada NMS
Sebelum melakukan monitoring atau menganalisa fungsi kerja NMS sebagai
monitoring kondisi jaringan, dibawah akan di jelaskan terlebih dahulu mengenai beberapa Fitur pendukung dari akses monitoring itu sendiri / opsional utama sistem NMS
Gambar 3.3.1 Merupakan gambar dari tampilan utama / gambar muka awal ketika kita sudah login masuk sistem aplikasi NMS dengan menggunakan cacti oleh PT Telkom divre IV, dimana pada aplikasi ini terdapat beberapa fitur opsional yang akan di jelaskan yaitu sbb:
a. Menu bar / bagian opsi utama NMS
Gambar 3.3.1 Menu Utama NMS Telkom
Diatas Merupakan gambar dari
opsional utama, dimana memiliki tiga opsi yaitu sbb:
- Graph merupakan opsi yang
digunakan untuk menampilkan Gafik dari kondisi suatu device yang akan di monitoring baik jaringan Backbone, Server dst, untuk tampilan Graph dapat dilihat pada gambar 3.1, Selain itu pada laman tampil Graph juga terdapat Side Bar dengan tampilannya dapat di lihat pada gambar 3.3.2 di bawah
Gambar 3.3.2 Side Bar Menu Graph
Dan juga terakhir ada menu View mode yang memiliki peran sebagai setting mode tampilan dari menu Graphs
- Selanjutnya pada menu utama terdapat Opsi Monitor, yang digunakan untuk
menampilkan dan memonitoring
kondisi device komponen pembangun back bone yang akan di monitoring seperti data metro, Gpone dst
Gambar 3.3.4 Tampilan dari menu Monitor
- Weatermap merupakan suatu
opsional yang digunakan untuk menampilkan data map topologi backbone pertiap kota akses kerja kusus regional PT Telkom Divre IV
Gambar 3.3.5 Tampilan Menu Watermap
3.3.2 Fungsi NMS Sebagai
Monitoring Backbone Area Jateng DIY
a. Monitoring Kondisi CPU LocalHost Pusat
Gambar 3.3.6 Tampilan Monitoring Kondisi LocalHost
Gambar 3.3.7 Grafik Traffik Bandwidh terpakai pada LocalHost
Diatas pada gambar 3.3.6, Merupakan tampilan dari monitoring kondisi dari Host, disini pada monitoring Graphs
menampilkan beberpa data seperti
kondisi Bandwidh terpakai, Akses
memori dst, sebagai contoh disini akan diambil salah satu sempel monitoring Host yaitu untuk kondisi Bandwidh terpakainya,
Dari Gambar 3.3.7, diatas dapat kita ambil Informasi bahwa data pemakaian bandwidh untuk update data Tgl, 1 Februari menunjukkan pada kondisi Host sebesar 5,28 Gb / <10GB dari kapasitas pakainya pada rata – rata 50an Gb, atau dapat dikatakan host memiliki sekitar 40han Gb sisa yang belum terpakai, dengan persentase rata – rata pemakaian 10,95% pemakaian
b. Monitoring Kondisi Traffik Bandwidh
dan keadaan kerja komponen
pembangun Backbone Regional
Semarang Jogja
Dalam proses monitoring bandwidh backbond yang akan di lakukan terdapat tiga cara yaitu menggunakan opsional indeks metro, Gpon / di sidebar pada tampilan utama menu Graphs dalam mode tree view, opsional utama Monitor, memilih langsung opsi data metro / Gpon pada laman menu utama Monitor dan
juga menggunakan opsional utama
berikut akan di jelaskan tentang metode monitoring sistem dan contoh dari model update monitoring data traffic bandwidh sistem NMS sbb:
- Monitoring Mode WeaterMap
Pada mode ini dapat dilakukan monitoring dengan memilih Opsi dari Map Topologi yang akan di monitoring, untuk tampilan watermap dapat secara jelas dilihat pada gambar 3.3.6, yang telah di ulas sebelumnya, langkah – Langkah yang dapat dilakukan untuk memonitor sbb:
1. Membuka Laman Weatermap 2. Memilih Topologi yang akan di
monitor
3. Memilih Segmen Metro / wire topologi
4. Tampil Grafik Monitoring Bandwidh
Gambar 3.3.8 Mekanisme Monitoring Mode MeaterMap dengan Topologi Kudus sebagai
sempelnya
Sebagai contoh akan diambil topologi kudus dengan segmen bandwidh jalur
sambungan metrosemarang – Pati,
sebagai model yang akan di monitor / contoh penerapan monitoring NMS pada mode Weatermap secara kususnya dapat dilihat pada gambar 3.3.8
Disini pada bagian laman Topologi weatermap terdapat Warna Indikator Traffic Load yang memiliki fungsi
sebagai indikator keadaan load
pemakaian Bandwidh terpakai pada segmen metro dapat dilihat pada gambar 3.3.9
Gambar 3.3.9 Indikator Traffic Load dengan persentase pemakaian
Selanjutnya adalah tampilan monitor setelah melakukan klik pada segmen yang dipilih, dapat dilihat pada gambar 3.3.10,
Gambar 3.3.10 laman Monitoring Kudus to pati dan grafik monitoring model daily
Pada gambar 3.3.10 merupakan suatu Grafik monitoring keadaan bandwidh untuk segmen pada Metro Kudus to Pati dengan besar kapasitasnya adalah 10G pada model Daily , dapat di jelaskan untuk pembacaannya yaitu rata – rata
penggunaan bandwidh jaringan
- Monitoring Trafic dan Kondisi Bandwidh Metro & Gpone dengan memilih Opsi Monitor
Seperti telah di ulas pada laman sebelumnya dimana fungsi dari Opsi Monitor adalah menampilkan dan memonitoring kondisi device baik traffik maupun koneksinya seperti apa untuk tampilan spesifiknya dapat dilihat pada gambar 3.3.4
berikut untuk model monitoring keadaan kerja dapat di jelaskan Sbb:
Gambar 3.3.11 Kondisi Gpon ZTE Kudus untuk Device WRS
Disini sebagai sempel diambil potongan tabel dari tampilan Monitor, untuk Gpon wilayah kudus area WRS
Dari gambar 3.3.11, dapat di pahami tentang indikasi warna untuk monitoring akses jaringan normal dengan menunjukkan indikator warna hijau, selanjutnya untuk indikasi bahwa device menunjukkan ada permasalahan kerja seperti akses terputus di tunjukkan dengan kondisi indikator warna merah
Selain itu pada mode monitoring Opsi utama Monitor juga dapat di lakukan Review Kondisi kerja dan spesifikasi device secara umum dapat di lihat pada gambar 4.3.18
Gambar 3.3.12 Preview kondisi dari device Gpon daerah WRS
Pada gambar dapat kita ambil data bahwa untuk Gpon 01-D4-WRS memiliki status UP atau aktif normal, memiliki akses IP 172.22.203.43, kecepatan aksesdata / Ping sebesar 5.38 ms, kondisi bermasalah terakhir pada 2017, 02, 02 pukul 23:43:00 dan Tersedia sekitar 99.9%
Selanjutnya adalah fungsi monitoring bandwidh, fungsi ini dapat di lakukan dengan cara memilih / mengklik Opsi yang telah tersedia pada tabel sebagai contoh Gpon WRS secara spesifik dapat dilihat pada gambar
Gambar 3.3.13 Monitoring Grafik Bandwidh denganMonitor
- Monitoring dengan tampilan pada menu utama Graphs
Selain berguna untuk menampilkan data monitoring untuk weatermap dan monitor, pada menu Graphs sendiri juga memiliki menu kusus dalam opsional monitoring pada tampilan utamanya yaitu pada bagian Side bar, Sidebar berisi Host, Gpon dan Metro yang dapat di
monitoring langsung dengan
menampilkan data monitoring pada
bagian isi, dapat dipahami pada
pembahasan Fitur opsional dari NMS untuk pembahasan bagian Graphs.
IV. FUNGSI NMS SEBAGAI
melakukan monitoring dan
pengawasan pada elemen-elemen
dalam jaringan komputer.dimana
memiliki Fungsi utama yaitu
melakukan pemantauan terhadap
kualitas SLA (Service Level
Agreement) dari Banwidth yang
digunakan
2. Pemanfaatan Implementasi dari NMS sistem oleh PT Telkom Divre IV area
kerja regional Semarang Djogja
adalah sebagai Monitoring Kondisi Traffik Bandwidh dan kondisi akses jaringan Backbond maupun Host sistem / Roter, POP area kerja akses komunikasi regional Semarang - Djogja .
3. Dalam Implementasinya, aplikasi yang di pakai oleh PT Telkom divre
IV dalam sistem NMS adalah
menggunakan Tool Cacti, dan di bangun berdasarkan beberapa aplikasi tambahan guna pengaktifasiannya
4.1.2 Saran
Perlu adanya pembenahan pada
aplikasi NMS, untuk bagian tampilan laman menu utama dimana masih di temukan beberapa kerancuan berupa menu opsional tampilan yang tidak sesuai dengan fungsi kerja di bagian laman itu sendiri, ini penting di lakukan guna efisiensi dan mencegah adanya tindakan kerja yang sia – sia
Melengkapi data Gpon ataupun metro area kerja PT Telkom Divre IV yang kurang, seperti data Gpon Huawei yang masih kosong
Perlu adanya riset mendalam tentang pemanfaatan NMS, guna Meningkatkan penfungsian aplikasi NMS yang lebih bermanfaat dan lebih efisien dalam kerja menjaga mutu QOS agar tetap dalam kondisi baik
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Jaringan Komputer”,
https://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_ komputer [29 Januari 2017]
[2]. Stallings, William, Komunikasi Data dan Komputer Dasar-dasar
Komunikasi Data, Salemba Teknika, Jakarta, 2001.
[3]. Gionaldo, Cacti Nertwork Monitoring : Instalasi dan konfigurasi
http://defhawk.blogspot.co.id/2013/05/ cacti-network-monitoring-instalasi-dan.html [29 Januari 2017]
[4]. Pengertian SNMP (Simple Network Management Protokol)
http://www.proweb.co.id/articles/supp ort/snmp.html [29 Januari 2017] [5]. Indarto, Zukhri, Wijaya, 2005. Simple
Network Management Protocol untuk Pemantauan Jaringan Dengan
Pelaporan SMS. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 [6]. Case, J. Fedor, M. Schoffstall, M.
Davin, J. 1988. A Simple Network Management Protocol.
http://www.faqs.org/rfcs/rfc1067.html [7]. Ipswitch. 2010. The Value Of
Network Monitoring.
http://www.whatsupgold.com/mailers/ 0809/valu eofnetworkmanagement.pdf [8]. Cahyadi, Agus, Iman, 2010, Studi