• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter I Penyusunan Dan Pengawasan Anggaran Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Chapter I Penyusunan Dan Pengawasan Anggaran Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi adalah penataan sekumpulan orang secara disengaja

guna mencapai tujuan-tujuan tertentu. Secara umum, organisasi dapat

diartikan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul,

bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan

terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin,

metode, lingkungan), sarana dan prasarana, data, dan lain sebagainya yang

digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Setiap organisasi baik organisasi perusahaan, organisasi sosial maupun

organisasi pemerintah mempunyai tujuan yang dapat dicapai melalui

pelaksanaan pekerjaan tertentu dengan mempergunakan seluruh sumber

daya yang ada di dalam organisasi tersebut.

Menurut UU no. 19 Tahun 2003 BUMN (Badan Usaha Milik

Negara) adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari

kekayaan negara yang dipisahkan. PT. Perkebunan Nusantara III yang

disingkat PTPN III (PERSERO) merupakan salah satu dari Badan usaha

milik negara yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan

dan pemasaran hasil perkebunan kegiatan usaha perseroan mencakup

usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet.

(2)

Anggaran perusahaan adalah suatu rencana untuk jangka pendek

atau masa waktu satu tahun yang dinyatakan dalam jangka rupiah maupun

satuan lainnya. Secara umum anggaran atau budget adalah suatu rencana

formal manajemen tentang bagaimana sumber daya diperoleh dan

dipergunakan untuk suatu periode tertentu yang dinyatakan secara

kuantitatif bersifat keuangan dan non keuangan. Anggaran perusahaan

yang disusun merupakan rumusan keinginan untuk mencapai sesuatu yang

telah disepakati oleh yang berkepentingan (Direksi, Dewan Komisaris dan

Pemegang Saham) sebelum dimulainya periode anggaran.

Penyusunan anggaran sangat dibutuhkan untuk mengetahui

kualitas kinerja pada suatu instansi. Dimana di dalam anggaran tersebut

bisa terlihat kemampuan suatu instansi dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Didalam penyusunan anggaran haruslah didampingi dengan kegiatan

pengawasan agar anggaran yang sudah dianggarkan dapat terealisasi

sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Penyusunan anggaran pada suatu perusahaan sangatlah erat

kaitannya dengan manajemen. Manajemen dibutuhkan oleh semua

organisasi, karena tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan

pencapaian tujuan akan lebih sulit (Handoko, 2008:6). Meskipun suatu

anggaran telah disusun dengan begitu baik dan sempurna, namun

kehadiran manajemen masih mutlak diperlukan. Anggaran yang baik dan

sempurna tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta realisasinya nanti

juga akan baik dan sempurna tanpa dikelola oleh tangan-tangan manajer

(3)

menentukan tujuan dan sasaran lembaga dan kemudian manajemen

membuat suatu rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran

tersebut.

Dalam PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan,

diperlukan perencanaan dan penyusunan anggaran disertai pengawasan

agar dapat dibelanjakan dengan baik. Agar PT. Perkebunan Nusantara III

(PERSERO) Medan dapat menyusun anggaran secara optimal, maka

penyusunan anggaran dilakukan secara terencana, transparan dan

akuntabel. Pada tahun 2013, laporan jumlah realisasi anggaran Pendapatan

Asli PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan mengalami

kenaikan dari tahun sebelumnya. Untuk itu, PT. Perkebunan Nusantara III

(PERSERO) Medan tentunya berupaya untuk mengelola anggaran sesuai

dengan program pemerintah. Adapun program pemerintah yang akan

dijalankan itu harus sesuai juga dengan kas negara guna untuk mengetahui

apakah suatu anggaran tepat untuk segera dioperasionalkan. Itu sebabnya

PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan perlu menyusun

anggaran sebelum melakukan program-program kerja tersebut agar seluruh

kegiatan yang direncanakan tidak mengalami kekurangan seperti di tahun

2010. Anggaran pada PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan

yaitu berupa RKAP.

Di dalam penyusunan RKAP terdapat banyak permasalahan yang

sudah sering terjadi. Beberapa permasalahan yang sering terjadi dalam

penyusunan RKAP misalnya: pertama, waktu penyusunan yang tidak tepat

(4)

anggaran keuangan. Padahal, keterlambatan penyusunan RKAP jelas

merugikan perusahaan. Perusahaan yang semestinya sudah menerima

anggaran pembangunan terpaksa harus tertunda menunggu selesainya

penetapan RKAP. Kedua, persoalan anggaran yang defisit anggaran.

Defisit anggaran terjadi karena anggaran pendapatan pemerintah tidak

mampu menutupi anggaran belanjanya.

Perusahaan yang mengalami defisit anggaran bisa jadi secara

faktual memang tidak mampu menutupi besarnya pengeluaran belanja

perusahaan, Ada kemungkinan pula kondisi defisit tersebut “direkayasa”

sebagai sarana untuk menekan pemerintah pusat agar menambah dana

perimbangan atau dana kontingensi. Ketiga, pemerintahan boros.

Berhubungan dengan persoalan defisit anggaran, pemerintah yang terlalu

boros akan cenderung menciptakan defisit. Hampir semua RKAP,

anggarannya mayoritas dialokasikan guna memenuhi belanja pegawai.

Seperti untuk membayar gaji, tunjangan, honor dan uang lembur. Biaya

untuk belanja barang / jasa, perjalanan dinas, dan pemeliharaan gedung /

kendaraan semakin memperbesar kebutuhan anggaran untuk pegawai.

Belanja pegawai yang menyedot biaya besar berdampak pada kecilnya

anggaran untuk publik.

Proses penyusunan anggaran pada PT. Perkebunan Nusantara III

(PERSERO) Medan berawal dari laporan yang diterima dari

masing-masing unit yang lebih rendah akan dikonsolidasikan menjadi anggaran

induk (master budget) untuk keseluruhan unit yang lebih tinggi yang

(5)

Tetapi sering terjadi penundaan pengesahan RKAP tersebut karena adanya

konflik yang mengakibatkan kegiatan yang sudah direncanakan ikut

tertunda.

Mengingat peran penting penyusunan dan pengawasan anggaran

adalah suatu keharusan bagi setiap perencanaan dan pengendalian

manajemen perusahaan, maka tanpa memahami konsep dan tanpa

menguasai teknik penyusunan anggaran, manajemen perusahaan akan

kehilangan salah satu elemen penting dalam implementasi fungsi

manajemen yang sedang dilaksanakannya. Dengan latar belakang

pemikiran yang sedemikian ditambah dengan keinginan untuk mendalami

pengetahuan mengenai penyusunan dan pengawasan anggaran perusahaan,

maka dari itu penulis memilih judul mengenai “ PENYUSUNAN DAN

PENGAWASAN ANGGARAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN ”

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat diambil sebgai dasar kajian

dalam penelitian yang dilakukan adalah : “ Bagaimana peran penyusunan

dan pengawasan anggaran pada PT. Perkebunan Nusantara III

(PERSERO) Medan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan ? ”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah :

Untuk mengetahui bagaimana penyusunan dan pengawasan

(6)

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah :

1. Menambah pengetahuan dan wawasan pemikiran penulis

tentang penyusunan dan pengawasan anggaran.

2. Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan

bagi perusahaan agar dapat melaksanakan aktivitas dengan

lebih efisien, efektif serta lebih bijaksana dalam pengambilan

keputusan demi kelancaran PT. Perkebunan Nusantara III

(PERSERO) Medan dalam mencapai tujuannya.

3. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi peneliti

(rekan-rekan mahasiswa) yang akan membahas masalah dengan topik

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa apabila semakin sering suatu tingkah laku dilatih, maka assosiasi tersebut akan semakin mantap dan kuat. Pandangan ini erat

[r]

Sebagai bentuk peran pemerintah Kota Jayapura dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama, Pemerintah Kota Jayapura melalui Keputusan Walikota

Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Kalium, Kalsium, Natrium, dan Magnesium dalam Pare Segar. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD)

yang dijalankan oleh Divisi Manajemen Risiko Bank serta Divisi Kepatuhan sebagai Risk Control Unit dan third line of defence yaitu Satuan Pengawas Internal sebagai Risk

Previous work by Davies and Colvin in 2000 combined these two datasets, using ground-level image photogrammetry and the historic United States Geological Survey (USGS)