• Tidak ada hasil yang ditemukan

C OMMUNICATIONT ECHNOLOGY (ICT) UTILIZATION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "C OMMUNICATIONT ECHNOLOGY (ICT) UTILIZATION"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

OLEH RUMAH TANGGA UNTUK KEHIDUPAN SEHARI-HARI

INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) UTILIZATION

BY THE HOUSEHOLD FOR DAILY ACTIVITY

A. Misbahruddin

Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Banjarmasin Jl. Yos Sudarso No. 29 Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Telp. (0511) 3353849

Email:a.misbahruddin@kominfo.go.id

diterima: 2 Mei 2014 | direvisi: 16 Mei 2014 | disetujui: 20 Mei 2014

ABSTRACT

Research of Information and Communication Technology (ICT) utilization by the household for daily activity beheld at South Kalimantan, Central Kalimantan and Central Sulawesi. The Research objective to knowing the ICT (utilization) by household to daily activity. This research using descriptive method, with the location be determined purposively. For South Kalimantan, research location at Banjarmasin City, Balangan Regency, South Hulu Sungai Regency, Kotabaru Regency, for Central Kalimantan is a: Palangkaraya City, East Kotawaringin Regency, East Barito Regency. For Central Sulawesi research location at: Palu City Donggala Regency, Poso Regency, and Buol Regency. The respondents determining with disproportional strata sampling, that is a some society were living at selected of RT/RW as much as 704 people, who’s selected by the random house each 8 homes, using the systematic sampling with 8 people in every RT. The research result showing the ICT utilization for daily activity very varies, among other for search social society information, health, opening the social networking services, learning activity, sent and received email, downloading movie, music, listening the music, and all. But in term of the ICT ownership, mainly not have the ICT access. So that to can accessing the internet at office, school, friend house, family house, internet café, and through mobile phone. The Local Government should be provide the free internet access to society to can accessing daily life information.

Keyword : Utilization, Internet, Daily activity

ABSTRAK

Penelitian pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) oleh rumah tangga untuk kehidupan sehari-hari berlokasi di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pemanfaatan TIK (Internet) oleh rumah tangga untuk kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif, dengan lokasi ditentukan secara purposif, untuk Kalimantan Selatan: Kota Banjarmasin. Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Tengah: Kota Palangkaraya Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Barito Timur. Sulawesi Tengah: Kota Palu. Kabupaten Donggala, Kabupaten Poso dan Kabupaten Buol. Responden ditentukan secara sampling strata disprosional yaitu masyarakat yang tinggal di RT/RW terpilih sebanyak 704 orang, yang dipilih secara acak masing-masing 8 Rumah Tangga (RT) menggunakan teknik systematic sampling dengan rincian masing-masing RT 8 orang. Hasil penelitian menunjukan pemanfaatan TIK untuk kehidupan sehari-hari sangat bervariasi, antara lain untuk mencari informasi masalah sosial kemasyarakatan, mencari informasi mengenai kesehatan, membuka situs jejaring sosial, melakukan aktivitas belajar, mengirim dan menerima email, mengundul film, music, mendengarkan musik, dan lain sebagainya. Namun dari segi kepemilikan TIK sebagian besar belum memiliki. Sehingga untuk keperluan akses internet lebih banyak dilakukan di tempat lain seperti kantor, sekolah/kampus, rumah teman, rumah saudara, warung internet (Warnet) dan melalui telepon selular. Hendaknya pemerintah daerah, dalam hal ini instansi terkait menyediakan fasilitasi internet secara gratis bagi masyarakat untuk mengakses berbagai informasi untuk menunjang kehidupan sehari-hari.

(2)

I.

PENDAHULUAN

Perkembangan zaman di era globalisasi memang bisa memudahkan segala aktivitas kita,

di setiap waktu ada saja suatu manfaat baru yang bisa kita dapatkan dari adanya perkembangan teknologi. Jika kita memang hidup sebagai

manusia masa depan, seharusnya kita tahu dan mampu menggunakan semua manfaat teknologi

informasi untuk berbagai hal yang mempermudah sekaligus meningkatkan kualitas hidup kita.

Teknologi Informasi didefinisikan sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran data

menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), komputer,

komunikasi, dan perangkat elektronik digital. Perkembangan teknologi informasi sangat

pesat karena dipicu oleh kebutuhan informasi secara cepat, tepat, dan terkini. Teknologi

informasi telah menjadi fasilitas utama dalam berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil besar pada perubahan-perubahan yang

mendasar pada manajemen organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan, dan

pendidikan.

Peningkatan kualitas hidup semakin

menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktivitas yang dibutuhkan dengan

mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Secara tanpa disadari, sebagian aktivitas yang

dilakukan oleh manusia telah didukung oleh Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) baik

secara langsung maupun tidak langsung telah mengubah cara hidup, cara belajar, cara bekerja

dan cara bermain kita. Perkembangan zaman di era globalisasi Di Indonesia TIK seharusnya sangat potensial untuk dijadikan

sektor unggulan karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang menyulitkan terjadinya

diseminasi informasi dengan cepat, sehingga disini dibutuhkan peranan TIK untuk menghilangkan penghalang geografis.

Karena seperti diketahui saat ini informasi merupakan salah satu asset yang memainkan

peran penting disegala aspek kehidupan, nyaris tak ada lagi batasan ruang dan waktu. Dengan

demikian peranan TIK diperlukan dalam rangka mendukung pemerataan pembangunan disetiap

daerah agar kita tidak makin tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain. Sebagai

sebuah negara berkembang, sesungguhnya Indonesia telah meletakkan TIK sebagai salah satu

komponen penting pembangunan nasional. Dilihat dari pertumbuhan TIK, penelitian

yang dilakukan Nata (2007) menemukan bahwa investasi TIK di Indonesia baik pada telekomunikasi dan hardware maupun software

memiliki pengaruh yang kuat terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia dan

tingkat pertumbuhan investasi TIK yang tinggi telah memicu adanya pertumbuhan ekonomi

Indonesia yang tinggi pula.

Hardware memiliki peranan yang kuat jika

ditinjau dari segi fisiknya sedangkan software memiliki kontribusi yang tinggi dari segi

pelayanan jasanya. Berdasarkan laporan dari World Bank rasio pemanfaatan TIK dibandingkan

dengan jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2009 yaitu rasio sambungan telpon tetap adalah 14,77 per 100 penduduk atau 33.957.892 orang.

Rasio pelanggan telepon selular adalah 69,25 per 100 penduduk. Teledensitas pengguna

(3)

meningkat dengan rata-rata pertumbuhan yang lebih rendah yaitu sekitar 34,24% per tahun.

Walaupun pertumbuhannya rendah, tetapi dalam periode tersebut peningkatan teledensitas selular mengalami pertumbuhan yang lebih pesat dengan

rata-rata pertumbuhan38,48 % dibandingkan dengan telepon tetap dengan rata rata

pertumbuhan 19,85%.

Pertumbuhan pelanggan jaringan telepon

tetap menunjukkan perbedaan yang sangat tajam antara telepon tetap kabel dengan telepon tetap

bergerak. Jumlah pelanggan jaringan tetap kabel menunjukkan kecenderungan penurunan dalam

lima tahun terakhir. Setelah peningkatan pada tahun 2006, jumlah pelanggan telepon tetap terus

menurun pada tahun 2009 dengan penurunan rata-rata 1,2% pertahun.

Dibandingkan tahun 2005, jumlah pelanggan telepon tetap kabel pada tahun 2009 telah menurun sebesar 3,3%. Apabila dilihat dari

perkembangan indikator TIK yang terus meningkat dalam sepuluh tahun terakhir

seharusnya Indonesia bisa menjadikan sektor TIK sebagai salah satu sektor yang dapat diandalkan

dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan melalui pemerataan

(diseminas informasi). Namun kenyataannya perkembangan pesat tersebut hanya terjadi untuk

wilayah perkotaan terutama kota-kota besar saja sedangkan untuk wilayah pedesaan dan

wilayah-wilayah yang sulit dijangkau justru masih sangat jauh dari sentuhan TIK.

Dilihat dari tingkat penggunaan fasilitas

komunikasi, berdasarkan data BPS, pada tahun 2007 sekitar 12,7% dari rumah tangga Indonesia

telah memiliki fasiltas (minimum satu

sambungan) telepon kabel. Persentase rumah tangga yang memiliki telepon kabel di perkotaan

lebih besar daripada di desa. Sekitar 24,5% dari rumah tangga perkotaan memiliki fasilitas telepon kabel, sedangkan diperdesaan baru sekitar 3,7%.

Sekitar 37,6% dari rumah tangga Indonesia telah memiliki fasiltas (minimum satu nomor) telepon

nirkabel, dalam hal ini bisa merupakan selular maupun telepon tetap lokal berbasis nirkabel

(fixed wireless access). Persentase rumah tangga yang memiliki telepon nirkabel di perkotaan lebih

besar daripada di desa.

Sekitar 55% dari rumah tangga perkotaan

memiliki fasilitas telepon kabel, sedangkan di perdesaan baru sekitar 24,3%. Sedangkan

penggunaan terhadap produk teknologi informasi pada tahun 2007 sekitar 5,9% dari rumah tangga

Indonesia telah memiliki fasilitas komputer,baik yang berupa komputer personal (PC) maupun laptop. Persentase rumah tangga yang memiliki

komputer di perkotaan lebih besar daripada di desa. Sekitar11,5% dari rumah tangga perkotaan

memiliki fasilitas komputer, sedangkan diperdesaan baru sekitar 1,6%.

Berdasarkan Susenas BPS pada tahun 2007, baru sekitar 5,9% rumah tangga Indonesia

memiliki komputer. Dari sejumlah rumah tangga yang memiliki komputer tersebut, sebagian besar

atau sekitar 84,5% merupakan rumah tangga di perkotaan dan sisanya 15,5% adalah rumah tangga

di desa. Sedangkan penggunaan internet berkaitan erat dengan kemudahan akses terhadap internet yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, dari

ketersediaan infrastruktur sampai dengan kemampuan masyarakatnya. Dari segi

(4)

masyarakat terkecil, yaitu rumah tangga, akses internet bagi anggota rumah tangga dapat berupa

akses dari dalam rumah dan akses dari luar rumah, seperti kantor, sekolah, warnet (warung internet atau sejenisnya) maupun tempat lainnya.

Kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat

manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan

dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya

masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita

saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang di

anut masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi).

Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah

dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi baik

yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat.

Dampak positif misalnya, kemudahan dalam berkomunikasi lewat telepon seluler atau internet,

mudahnya mendapatkan informasi dari internet, sekarang masyarakat tidak hanya bisa

berkomunikasi lewat telepon seluler, sedangkan hal negatifnya ialah, banyaknya kasus penipuan

lewat sms, akun facebook yang dibobol, dan yang lebih parah lagi sandi atau password ATM yang mudah dibobol oleh orang-orang yang tidak

bertanggung jawab. Diakui atau tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola

pemikiran masyarakat dengan segala image yang menjadi ciri khas mereka.

Berangkat dari hal di atas, penulis mencoba melakukan penelitian yaitu Bagaimana Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) oleh Rumah tangga untuk kehidupan sehari-hari? Terkait dengan

permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan TIK

Internet oleh rumah tangga untuk kehidupan sehari-hari.

Secara teori hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah khasanah ilmu

pngetahuan di bidang TIK.

Permanfaatan Menurut Davis (1989) dan

Adam et.al (1992) mendefinisikan kemanfaatan (usefulness) sebagai tingkatan dimana seseorang

percaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan prestasi orang tersebut. Pengukuran kemanfaatan tersebut

berdasarkan frekuensi dan ragam teknologi yang digunakan. Sedangkan menurut Chin dan Todd

(1995) kemanfaatan dapat berupa kemanfaatan satu faktor seperti pekerjaan lebih mudah,

bermanfaat, meningkatkan produktifitas, efektifitas, dan meningkatkan kinerja pekerjaan

sehari-hari.

Pemanfaatan internet merupakan manfaat

yang diharapkan oleh pengguna internet dalam melaksanakan tugasnya seperti oleh mahasiswa

yang banyak memiliki tugas dalam belajarnya. Pengukuran pemanfaatan tersebut berdasarkan frekuensi penggunaan dan keragaman aplikasi

yang dijalankan. Chin dan Todd memberikan beberapa dimensi tentang pemanfaatan internet.

(5)

pemanfaatan dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu pemanfaatan dengan estimasi satu faktor dan

pemanfaatan dengan estimasi dua faktor (kemanfaatan dan efektifitas).

Pemanfaatan dengan estimasi dua faktor oleh

Chin dan Todd (1995, hal.3) dibagi menjadi dua kategori lagi yaitu kemanfaatan dan efektifitas

dengan dimensi-dimensi masing-masing yang dikelompokkan sebagai berikut:

1. Kemanfaatan meliputi dimensi :

a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah

(makes job easier), mudah mempelajari dan mengoperasikan suatu teknologi

dalam mengerjakan pekerjaan yang diinginkan oleh seseorang dan dapat

memberikan keterampilan agar pekerjaannya lebih mudah.

b. Bermanfaat (usefull), suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu

terdapat manfaat atau faedah untuk dapat meningkatkan prestasi kerja orang

tersebut.

c. Menambah produktifitas (increase

productivity), merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa

kehidupan seseorang akan bertambah atau meningkatkan produktifitasnya dalam

suatu kegiatan-kegiatan yang dimilikinya agar menjadi lebih baik.

2. Efektifitas meliputi dimensi :

a. Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness), bahwa penggunaan suatu

teknologi tertentu akan

membantuseseorang agar aktifitas

sehari-hari menjadi meningkat dalam melakukan suatu pekerjaan.

b. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance), dengan menggunakan suatu teknologi tertentu

dapat membantu mengembangkan kinerja pekerjaan seseorang dalam dunia

pekerjaan yang dimiliki oleh orang tersebut.

Dengan definisi tersebut dapat diartikan kemanfaatan internet untuk melakukan

penelusuran informasi dapat meningkatkan kinerja, dan kinerja orang yang menggunakannya.

Kemanfaatan dalam internet sebagai alat bantu penelusuran informasi merupakan manfaat yang

diperoleh atau diharapkan oleh pemustaka dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Karena

tingkat kemanfaatan internet sebagai sarana penelusuran informasi dapat mempengaruhi sikap para pemustaka perpustakaan.

Kemudahan dalam penggunaan internet untuk melakukan penelusuran informasi sebagai

suatu tingkatan dimana pemustaka percaya bahwa internet sangatlah mudah untuk dipahami. Atas

dasar tersebut kemudahan menggunakan layanan internet sebagai alat bantu penelusuran informasi

berarti memudahkan dalam memahami bila melakukan penelusuran melalui internet.

Kemudahan tersebut dapat mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) pemustaka dalam

mempelajari seluk beluk penelusuran informasi melalui jaringan internet. Penggunaan internet juga memberikan indikasi bahwa pemustaka yang

(6)

menggunakan jaringan internet sebagai alat bantu penelusuran.

Internet Menurut Kadir (2003, hal.444) dalam buku Pengantar Jaringan Komputer (Syafrizal, 2005), internet merupakan jaringan

komputer. Jaringan tersebut menghubungkan jutaan komputer yang tersebar di seluruh dunia,

yang menarik siapapun bisa terhubung ke jaringan tersebut.

Sedangkan menurut Supriyanto (2008, hal. 60) dalam buku Pengantar Jaringan Komputer

(Syafrizal, 2005), internet merupakan hubungan antara berbagai jenis komputer dan jaringan di

seluruh dunia yang berbeda dari sistem operasi maupun aplikasinya. Hubungan tersebut

dimanfaatkan untuk kemajuan teknologi komunikasi (telepon dan satelit) yang

menggunakan protocol standar dalam berkomunikasi, yaitu protokol TCP/IP.

Menurut Puskur Diknas Indonesia (2006)

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi

dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan

proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.

Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu

untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Teknologi

Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala

kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan

informasi antar media.

Menurut Anatta Sannai (2004), Teknologi Informasi dan komunikasi adalah sebuah media

atau alat bantu dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang kepada orang lain.

Internet terbentuk dari jaringan komputer

yang tersebar di seluruh dunia. Masing-masing jaringan komputer terdiri dari tipe-tipe yang

berbeda dengan jaringan komputer lainnya, maka diperlukan sebuah protokol yang mampu

mengintegrasikan seluruh jaringan komputer tersebut. Sebuah protokol pengiriman data yang

tidak bergantung pada jenis komputer dan digunakan oleh semua komputer untuk saling

bertukar data.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),

atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies

(ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. Jika

ditinjau dari asal sebuah kata teknologi.

Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani,

technologia, atau techne yang mempunyai arti

‘keahlian’ dan logia yang berarti ‘pengetahuan.

Dalam pengertian yang sempit, teknologi merupakan sesuatu yang mengacu pada objek

benda yang dipergunakan untuk kemudahan aktivitas manusia, seperti mesin, perkakas, atau

perangkat keras.

TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi

informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,

manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala

(7)

bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

Sedangkan Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan

informasi dalam bentuk text, audio, grafik, animasi, dan video.

Menurut Eric Deeson dan Harper Collins

(1991), “Information Technology (IT) the

handling of information by electric and electronic

(and microelectronic) means.” Here handling

includes transfer. Processing, storage and access, IT special concern being the use of hardware and

software for these tasks for the benefit of

individual people and society as a whole” Dari

penjelasan tersebut : kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan, mengolah dan

memproses informasi dalam konteks social yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan. Bagaimana implikasinya agar

dapat menguntungkan secara individual dan masyarakat secara keseluruhan tidak didifinisikan

secara lebih khusus.

Information Technology in the National

Curriculum, England and Wales (1995), “Information technology (IT) capability is characterized by an ability to use effectively IT

tools an information source to analyse, process an

present information, and to model, measure an

control external events. This Involve:

Understanding the implication of IT for working

life and society. Pupils should be given

opportunities, where appropriate, to develop and

apply their IT capability in their study of National Curriculum subjects.”

Dari penjelasan di atas nampaknya terdapat acuan kemampuan TIK yang hendak dicapai dan

system nilai dalam bekerja pada kehidupan sehari-hari yang hendak dibelajarkan, seperti nilai apa yang perlu dikembangkan dalam suatu sistem

sosial masyarakat berkenaan dengan kemampuan menggunakan TIK.

Perkembangan kemajuan teknologi informasi dewasa ini sangat pesat, teknologi informasi

mecakup sistem-sistem komunikasi seperti satelit siaran langsung, kabel interaktif dua arah,

penyiaran, computer (PC), telpon genggam dan radio, televisi termasuk video disk dan video tape

cassete (Elly, 1982).

Sedangkan teknologi informasi dan

komunikasi (ICT) mencakup berbagai piranti komunikasi dan aplikasi, termasuk di dalamnya

radio, televisi, telepon selular, komputer berikut jaringan keras dan perangkat lunaknya, sistem satelit dan sebagainya. Dengan berbagai layanan

aplikasi yang terkait dengannya seperti video conference, pembelajaran jarak jauh berbasis ICT

dan lain-lain (Soendjojo, 2005).

Teknologi komunikasi juga adalah peralatan

perangkat keras, struktur-struktur organisasi dan nilai-nilai sosial dimana individu mengumpulkan,

mengolah dan saling bertukar informasi dengan individu lain (Rogers, 1986).

Teknologi informasi dan komunikasi bisa membawa dampak positif terutama menyangkut

kualitas materi informasi dan data yang lebih ampuh,kualitas informasi semakin besar, jangkauan sasaran semakin luas,dan arus

penyebaran semakin cepat (Hadijojo, 1998). Hasil penelitian yang di lakukan oleh

(8)

Tabel 1. Jumlah Populasi Kab/ Kota Propinsi Lokasi Penelitian Table 1. Total Population at Research Area

Lokasi Penelitian (Kabupaten / Kota) Jumlah Populasi

Kota Banjarmasin 482.624

Kabupaten Balangan 112.430

Kabupaten Hulu Sungai Selatan 166.081

Kabupaten Kotabaru 226.803

Kota Palangkaraya 147.654

Kabupaten Kotawaringin Timur 317.651

Kabupaten Barito Timur 120.828

Kota Palu 241.925

Kabupaten Donggala 193.885

Kabupaten Poso 146.191

Kabupaten Buol 149.222

JUMLAH 2.305.294

Sumber: Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Dalam Angka. BPS, 2011

Source: South Kalimantan, Central Kalimantan, Central Sulawesi, In Number. Central Agency of Statistics of Indonesia. 2011

Strassman (1985) dalam Indriantoro (2000), menemukan bahwa penerapan TI dalam suatu

organisai mendorong terjadinya perubahan revolusioner terhadap perilaku individu dalam

perilaku individu dalam bekerja, dan dalam konteks penggunaan PC, kemungkinan seseorang mempunyai keyakinan bahwa penggunaan

omputer akan memberikan manfaat bagi dirinya

dan pekerjaanya (Indriantoro, 2000).

II.

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan

metode survey dengan pendekatan kuantitatif dan didukung pendekatan kualitatif, bertujuan

mendeskrifsikan suatu fenomena secara sistematik.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ditentukan dengan

menggunakan Stratified Random Sampling. Melalui cara tersebut yang menjadi lokasi

penelitian adalah : Kalimantan Selatan meliputi Kota Banjarmasin, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Hulu Sungai Selata. Kabupaten

Kotabaru. Kalimantan Tengah melipuiti Kota Palangkaraya,. Kabupaten Kotawaringin Timur

dan . Kabupaten Barito Timur. Sulawesi Tengah Kota Palu,. Kabupaten Donggala,. Kabupaten

Poso dan. Kabupaten Buol.

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Lokasi Penelitian Table 2. Respondents Distribution Based on Research Location

Lokasi Penelitian Populasi Populasi (dalam %)

Pecahan Sampling

N

Sample Bobot

Bobot Disesuaikan

Kota Banjarmasin 482.624 20 0,132 64 75,75 4

Kabupaten Balangan 112.430 4 0,569 64 17,57 1

Kabupaten Hulu Sungai Selatan 166.081 7 0,385 64 25,97 1

Kabupaten Kotabaru 226.803 9 0,282 64 35,46 2

Kota Palangkaraya 147.654 6 0,433 64 23,09 1

(9)

Tabel 2. Lanjutan Table 2. Continued

Lokasi Penelitian Populasi Populasi (dalam %)

Pecahan Sampling

N

Sample Bobot

Bobot Disesuaikan

Kabupaten Barito Timur 120.828 5 0,529 64 18,90 1

Kota Palu 241.925 10 0,262 64 38,17 2

Kabupaten Donggala 193.885 8 0,330 64 30,30 1

Kabupaten Poso 146.191 6 0,437 64 22,88 1

Kabupaten Buol 149.222 6 0,428 64 23,36 1

JUMLAH 2.305.294 100 - 704 - -

Setelah menentukan kabupaten/kota, berikutnya dengan cara yang sama ditentukan lagi 4 (empat)

kecamatan / kelurahan pada setiap kabupaten / kota dan setiap kecamatan / kelurahan ditentukan

lagi 1 (satu) desa, setelah itu ditentukan lagi 2 (dua) RT dari masing-masing desa. sehingga

menghasilkan 44 desa/kelurahan dan 88 RT.

C. Populasi dan Sample

Populasi dalam penelitian adalah masyarakat yang berada di wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah.

Dengan mempertimbangkan keterwakilan strata desa-pedesaan (rural) dan desa perkotaan (urban).

Pada setiap desa dipilih 2 Rukun tetangga yang mewakili kelompok menengah atas dan menengah

bawah. Untuk desa-desa di pedesaan dapat dilakukan dengan pendekatan Rukun Tetangga di

dekat pusat desa dan agak jauh dari pusat desa. Rincian jumlah populasi (penduduk)

sebanyak 2.305.294 jiwa seperti yang ditampilkan pada tabel 1. Sampel penelitian adalah sebagian masyarakat yang diambil dari jumlah populasi di

Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah. Penentuan sampel dari populasi

tersebut ditetapkan menggunakan rumus Sampel Berstrata Disproporsional menurut Jalaludin

Rahkmat (1984, hal.80). Berdasarkan rumus

tersebut, jumlah responden masing-masing lokasi penelitian sebagaimana tabel 2, dapat diketahui:

a. Ukuran sampel ditetapkan 2.305.294 dibagi rata pada setiap strata (704).

b. Pecahan sampling berbeda-beda pada setiap strata. Misalnya Banjarmasin:

64

2.305.294 = 27,76

c. Karena sampel setiap strata tidak

proporsional dengan strata yang bersangkutan dalam populasi, data pada

setiap strata harus dikalikan dengan bobot. Bobot diperoleh dengan rumus 1/ps (1 dibagi

pecahan sampling). Untuk memudahkan perhitungan, bobot dibulatkan dengan angka

terendah sebagai standar (bernilai 1). Misalnya:

75,75

17,57 = 4,31 𝐷𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝟒

D. Teknik Pengumpulan Data

a. Pengumpulan data primer, dilakukan dengan

menggunakan kusioner yang telah disiapkan sebelumnya berupa daftar pertanyaan

tertutup;

b. Pengumpulan data skunder, dilakukan

(10)

objek penelitian melalui buku-buku teks, penelitian-penelitian sejenis yang pernah ada,

browsing internet, disamping itu pula melakukan pengamatan terhadap tayangan pada televisi.

E. Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul diolah dengan

tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Koding data dengan memberikan kode sesuai

dengan makna jawaban;

b. Menjumlah kode-kode yang bermakna

tersebut sesuai unit variabelnya;

c. Membuat kode-kode tersebut ke dalam

sebuah tabel atau pentabulasian data untuk dilakukan perhitungan frekuensi dan

persentasi;

d. Hasil tabulasi diinterprestasikan agar memiliki nilai informasi yang bermakna.

Data yang terkumpul dan diolah melalui

langkah-langkah, yakni:

a. Membaca hasil tabulasi data pada setiap tabel;

b. Melakukan interprestasi terhadap data agar memiliki nilai informasi yang bermakna;

c. Melakukan pembahasan terhadap temuan penelitian dengan merujuk pendapat pada

ahli;

d. Menyimpulkan hasil temuan.

Sampel penelitian adalah Rukun Tetangga

yang dipilih secara acak 2 Rukun Tetangga (RT).

Kedua rukun tetangga tersebut dipilih berdasarkan status ekonomi dominan. RT pertama dipilih yang mewakili RT menengah ke atas, sedangkan RT

kedua dipilih yang mewakili RT menengah ke bawah. Untuk desa di pedesaan, RT pertama dekat

dengan pusat desa dan RT kedua yang agak jauh dari pusat desa. Informasi ini dapat diperoleh di

kantor desa/kelurahan.

Responden pada penelitian ini adalah

masyarakat yang tinggal di RT/RW terpilih sebanyak 88 RT yang dipilih secara acak,

masing-masing Rukun Tetangga (RT) dipilih 8 Rumah Tangga. Kemudian pada setiap Rumah Tangga

terpilih, dipilih 1 orang responden yang memenuhi syarat menggunakan tabel acak Kish Grid

Sehingga responden seluruhnya berjumlah 704 orang.

III.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan tabel 3 terlihat kepemilikan akses intenet oleh masyarakat di lokasi penelitian yaitu Kalimantan selatan, Kalimantan Tengah

dan Sulawesi Tengah mengatakan memiliki akses internet di rumah, juga ada yang menyatakan

tidak memiliki akses internet. Responden yang menyatakan tidak memiliki akses internet lebih

menonjol mencapai 87,22 % dan responden yang memiliki akses internet hanya 12,78 %.

Tabel 3. Kepemilikan Akses Internet di Rumah Tabel 3. Internet Access Ownership at Homes

Memiliki Akses Internet Prrovinsi Frekuensi Persentase

Kalsel Kalteng Sulteng

Ya 30 38 22 90 12.78

Tidak 190 210 214 614 87.22

(11)

Tabel 4. Jenis Akses Internet Table 4. Type Of Internet Access

Memiliki Akses Internet Prrovinsi Frekuensi Persentase

Kalsel Kalteng Sulteng

Narrowband (misal: Telkomnet Istant) 14 13 11 38 5,40

Fixed Broadband (misal: Speedy) 25 47 29 101 14,35

Mobile Broadband (Internet Jaringan 3G) 223 167 175 565 80,26

JUMLAH 220 248 236 704 100,00

Sesuai dengan data yang terdapat pada tabel 4

tentang jenis akses internet yang digunakan masing-masing responden di lokasi penelitian yaitu

Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Sulawasi Tengah ada yang mengatakan melalui jenis

telkomnet instan, Fixed broadband (missal: Speedy) dan Mobile broadband (internet jaringan 3G). Dari

tiga jenis akses internet yang menyatakan melalui jaringan internet 3G sebanyak 80,26 %, melalui akses

internet speedy sebanyak 14,35% dan melalui jenis akses internet telkomnet instan 5,40%.

Tempat mengakses internet responden dalam

tiga bulan terakhir cukup beragam

seperti di rumah,

kantor, sekolah / kampus, rumah teman / saudara

/ orang lain. Dari ragam tempat mengakses

internet diperoleh temuan yang cukup dominan di

warnet dinyatakan responden sebanyak 22,87 %.

Di rumah saudara mencapai 18,32 %, melalui

komunitas teman mencapai 18,04 %, melalui

rumah sendiri sebanyak 12,78 %. Lebih jelas

dapat dilihat pada tabel 5.

Merujuk temuan yang dapat dilihat dari tabel 6, dimana intensitas pemaanfaatan internet dalam tiga

bulan terakhir ini oleh masyarakat di lokasi penelitian yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan

Sulawasi Tengah ada yang mengatakan menggunakan internet dengan intensitas yang cukup bervariasi.

Responden yang menyatakan intensitas memanfaatkan internet sering mencapai 25,43 %.

Sementara yang menyatakan jarang

memanfaatkan internet sebanyak 37,07 %, dan ada pula responden yang tidak memanfaatkan internet

mencapai 37,50 %.

Tabel 5. Tempat Mengakses Internet Dalam Tiga Bulan Terakhir Table 5. Location of Accessing the Internet on Last Three Months

Tempat Akses Prrovinsi Frekuensi Persentase

Kalsel Kalteng Sulteng

Rumah Sendiri 30 38 22 90 12,78

Kantor 6 9 4 19 2,70

Sekolah / Kampus 8 4 4 16 2,27

Rumah Teman 35 32 34 101 14,35

Rumah Saudara 46 39 44 129 18,32

Komunitas 35 45 47 127 18,04

Warnet 75 44 42 161 22,87

HP 18 22 21 61 8,66

(12)

Tabel 6. Intensitas Pemanfaatan Internet Dalam Tiga Bulan Terakahir Table 6. Intensity of Internet Utilization on Last Three Months

Intensitas Pemanfaatan

Prrovinsi

Frekuensi Persentase Kalsel Kalteng Sulteng

Sering (10-25 hari dalam 1 bulan) 66 64 49 179 25,43

Jarang (5-10 hari dalam 1 bulan) 105 53 103 261 37,07

Tidak Menggunakan 89 85 90 264 37,50

JUMLAH 260 202 242 704 100,00

Berdasarkan tabel 7, tergambar data jesnis akses

di akses menurut bidang, untuk bidang ekonomi mencapai 36,93 %, informasi bidang sosial

budaya mencapai 32,39 % dan informasi bidang politik 30,68 %.

Pada Tabel 8 terlihat variasi jenis aktivitas internet mencari informasi mengenai barang,

mencari informasi mengenai kesehatan, mencari informasi mengenai organisasi pemerintahan,

mengirim atau menerima email, melakukan Video Call, mengirim pesan melalui instant, messaging

(termasuk chatting), menjual atau membeli barang atau jasa, internet banking, melakukan aktifitas belajar, bermain game atau mengunduh video

game, mengunduh film, gambar, musik, menonton TV atau video atau mendengarkan radio atau

musik, mengunduh software, membaca atau mengunduh koran online, majalah atau e-book dan

membuka situs jejaring sosial.

Dari ragam jenis aktivitas responden tersebut

yang nampaknya yang cukup menonjol yaitu mencari informasi tentang sosial kemasyarakatan

mencapai 33,95%, kedua mencari informasi

tentang kesehatan ditegas responden sebanyak 13,78% dan urutan ketiga mengunduh film,

gambar, music, nonton TV/Video/mendengarkan radio/musik mencapai 10,75 %.

IV.

PEMBAHASAN

Hadirnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), antara lain komputer dan

interne tentunya memberikan kemudahan bagi masyarakat yang tersebar di berbagai belahan

dunia untuk saling bertukar informasi atau berinteraksi dengan cepat dan effisien, tidak

tergantung pada lokasi mereka ataupun perbedaan bahasa yang mereka gunakan sehari-hari.

Berdasarkan hasil penelitian yang didasarkan

pada indikator penelitian pemanfaatan menurut Davis (1989) dan Adam et.al (1992)

mendefinisikan kemanfaatan (usefulness) sebagai tingkatan dimana seseorang percaya bahwa

penggunaan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan kemampuan orang tersebut.

Tabel 7. Akses Informasi Menurut Bidang Table 7. Accessing Informtion by sector

Bidang Informasi

Prrovinsi

Frekuensi Persentase Kalsel Kalteng Sulteng

Bidang Sosial Budaya 117 65 46 228 32,29

Bidang Politik 77 73 66 216 30,68

Bidang Ekonomi 92 79 89 260 36,93

(13)

Tabel 8. Tempat Mengakses Internet dalam Tiga Bulan Terakhir Table 8. Places of Accessing Internet on Last Three Mounth

Jenis Akses Internet Prrovinsi Frekuensi %

Kalsel Kalteng Sulteng Mencari Informasi Masalah Sosial

Kemasyarakatan

80 87 72 239 33,95

Mencari Informasi Mengenai Kesehatan 32 34 31 97 13,78

Mencari Informasi Mengenai Organisasi Pemerintahan

17 16 14 47 6,68

Mengirim atau Menerima e-Mail 9 10 8 27 3,84

Melakukan Video Call 7 8 6 21 2,98

Mengirim Pesan Melalui Instant Messenging 8 7 6 21 2,98

Menjual atau Membeli Barang atau Jasa 4 3 2 9 1,28

Internet Banking 1 1 0 2 0,28

Melakukan Aktivitas Belajar 18 16 15 49 6,96

Bermain Game atau Mengunduh Game 10 9 8 27 3,84

Mengunduh Film, Gambar, Musik, Nonton TV / Video / Mendengarkan Radio / Musik Streaming

27 25 23 75 10,75

Mengunduh Software 4 3 2 9 1,28

Membaca atau Mengunduh Koran, Majalah, atau e-Book

8 7 6 21 2,98

Membuka Situs Jejaring Sosial 23 21 16 60 8,52

JUMLAH 292 217 195 704 100,00

Kemanfaatan meliputi dimensi:

a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes

job easier), mudah mempelajari dan mengoperasikan suatu teknologi dalam

mengerjakan pekerjaan yang diinginkan oleh seseorang dan dapat memberikan keterampilan agar pekerjaannya lebih mudah.

b. Bermanfaat (usefull), suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu

teknologi tertentu terdapat manfaat atau faedah untuk dapat meningkatkan prestasi

kerja orang tersebut.

c. Menambah produktifitas (increase

productivity), merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa

kehidupan seseorang akan bertambah atau meningkatkan produktifitasnya dalam suatu kegiatan-kegiatan yang dimilikinya agar

menjadi lebih baik.

Efektifitas meliputi beberapa dimensi, yaitu : a. Mempertinggi efektifitas (enchance

effectiveness), bahwa penggunaan suatu

teknologi tertentu akan membantu seseorang

agar aktifitas sehari-hari menjadi meningkat dalam melakukan suatu pekerjaan.

b. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve

job performance), dengan menggunakan suatu teknologi tertentu dapat membantu

mengembangkan kinerja pekerjaan seseorang dalam dunia pekerjaan yang dimiliki oleh

orang tersebut.

Pendapat para ahli tersebut dapat diartikan

kemanfaatan internet untuk melakukan penelusuran informasi dapat meningkatkan

kinerja, dan kinerja orang yang menggunakannya. Kemanfaatan dalam internet sebagai alat bantu penelusuran informasi merupakan manfaat yang

(14)

melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Karena tingkat kemanfaatan internet sebagai sarana

penelusuran informasi dapat mempengaruhi sikap masyarakat.

Kemudahan dalam penggunaan internet

untuk melakukan penelusuran informasi sebagai suatu tingkatan dimana masyarakat percaya

bahwa internet sangatlah mudah untuk dipahami. Atas dasar tersebut kemudahan menggunakan

layanan internet sebagai alat bantu penelusuran informasi berarti memudahkan dalam memahami

bila melakukan penelusuran melalui internet. Apa yang ditegaskan para ilmuan tersebut

terwujud. Walaupun hasil yang dilihat dari segi kepemilikan TIK, seperti komputer dan internet

tidak semua responden memiliki secara pribadi, sehingga akses internet lebih banyak dilakukan

melalui berbagai tempat. misalnya di sekolah, kantor, kampus, rumah teman, Hp, warnet, mall dan tempat umum lainnya.

Temuan ini mengisyaratkan masih rendahnya penetrasi internet. Namun demikian responden

cukup apresiasi terhadap kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, walaupun dari sisi

persentasi kepemilikan akses internet masih agak minim. Sementara itu dari segi koneksi internet,

hasil penelitian menunjukan jenis akses internet yang digunakan pada rumah tangga, terdapat tiga

jenis akses internet yaitu Narrowband, Fixed Broadband, dan Mobile Broadband.

Terlihat juga pola pemilihan koneksi internet yang berbeda-beda dari masing-masing individu rumah tangga. Dari beberapa pilihan

jenis akses internet Mobile Broadband sebagai pilihan utama koneksitas internet, di samping jenis

akses internet lainnya, seperti Narrowband, Fixed Broadband.

Terkait aktifitas pemanfaatan untuk mengakses internet jauh lebih mudah, seperti banyak bertebarannya warnet (Warung Internet),

sekolah-sekolah yang mulai menyediakan fasilitas, semuanya tentunya untuk memperoleh

dan meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap berbagai hal. Sebagaimana hasil temuan

di lapangan menunjukan bahwa masyarakat mengakses internet untuk berbagai keperluan,

seperti mencari informasi masalah sosial kemasyarakatan, mencari informasi mengenai

kesehatan. mencari informasi mengenai organisasi pemerintahan, mengirim atau menerima emailm

melakukan Video Call, mengirim pesan melalui Instant Messaging, menjual atau membeli barang

atau jasa Internet Banking, melakukan aktifitas belajar, bermain game atau mengunduh video game atau computer, mengunduh film, gambar,

music, nonton TV/ video / mendengarkan radio/ musik, mengunduh software, membaca atau

mengunduh online newspaper, majalah atau e-book, membuka situs jejaring sosial.

Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Anatta Sannai (2004) Teknologi

Informasi dan komunikasi adalah sebuah media atau alat bantu dalam memperoleh berbagai ilmu

pengetahuan untuk kehidupan sehari-hari. Demikian juga pendapat Eric Deeson (1991)

“Information Technology (IT) the handling of

information by electric and electronic (and

microelectronic) means.” Here handling includes

transfer. Processing, storage and access, IT special concern being the use of hardware and software

(15)

and society as a whole” Dari penjelasan tersebut : kebutuhan manusia didalam mengambil dan

memindahkan, mengolah dan memproses informasi dalam konteks social yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat

secara keseluruhan. Bagaimana implikasinya agar dapat menguntungkan secara individual dan

masyarakat secara keseluruhan tidak didifinisikan secara lebih khusus.

V.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kehadiran Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK), seperti komputer dan internet telah memberikan manfaat ke seluruh lapisan

masyarakat dalam menunjang kehidupan sehari-hari. Namun dari segi kepemilikan TIK

berdasarkan data temuan sebagian besar belum memiliki. Sehingga untuk keperluan akses

internet lebih banyak dilakukan di tempat lain seperti kantor, sekolah/kampus, rumah teman, rumah saudara, warung internet (Warnet) dan

melalui telepon selular.

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) untuk kehidupan sehari-hari dalam hal ini akses internet cukup beragam,

seperti telkomnet instan, speedy dan jaringan internet jaringan 3 G. Demikian juga untuk

aktivitas pemanfaatan internet sangat bervariasi, antara lain untuk mencari informasi masalah

sosial kemasyarakatan, mencari informasi mengenai kesehatan, mengunduh film, gambar

music, nonton TV / video / mendengarkan musik/radio streaming, mencari informasi

mengenai organisasi pemerintahan, melakukan aktivitas belajar, bermain game atau mengunduh video game dan membuka situs jejaring sosial.

B. Saran

Hendaknya pemerintah daerah, dalam hal ini

instansi terkait menyediakan fasilitasi internet secara gratis bagi masyarakat untuk mengakses berbagai informasi untuk menunjang kehidupan

sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Adam, D., Nelson, R., Todd, P., 1992. Perceived Usefullness, ease of use, and Usage of lnformation Technology: A Replication. Management Information System Quarterly.

Buckingham, A., Saunders, P., 2003. The Survey

Methods Workbook. New Hampshire:

Odyssey Press, Inc.

Dajan, A, 1986. Pengantar Metode Statistik Jilid 2. Jakarta: LP3ES.

ITU, 2009. Manual for Measuring ICT Access and Use by Households and Individual.

Kominfo, 2010. Indonesia ICT White Paper, Jakarta: Menkominfo.

Levy, P.S,. Lemeshow, S., 1999. Sampling of Populations Methods and Application 3rd ed.

New York: John Wiley & Sons, Inc.

Mismail, B., 1995, dalam Chin dan Todd, P., A., 2002, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK).

Santoso, S., 2002. SPSS 10. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT Elek Media Komputindo.

Scheaffer, R. L., Mendenhall, W., dan Ott, L., 1990. Elementary Survey Sampling 4th ed. Boston: PWS-KENT Publishing Company.

Singarimbun, Masri dan Effendi, S. 1989. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.

(16)

Gambar

Tabel 1. Jumlah Populasi Kab/ Kota Propinsi Lokasi PenelitianTable 1. Total Population at Research Area
Table 2. Continued
Tabel 3. Kepemilikan Akses Internet di Rumah Tabel 3. Internet Access Ownership at Homes
Tabel 5. Tempat Mengakses Internet Dalam Tiga Bulan TerakhirTable 5.  Location of Accessing the Internet on Last Three Months
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan jumlah kategori dari karakter agronomi masing-masing varietas didapat varietas yang toleran adalah Kiyo, semi toleran adalah Ferosa, Bravo F1,

Penghargaan tersebut dapat berupa anggaran yang diberikan kepada Inspektorat harus sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2008 yang nantinya digunakan untuk

Pada server Cloud ini peneliti menggunakan beberapa software untuk membuat layanan web server yaitu Apache, MySQL server, dan PHP. Setelah selesai melakukan

- Apabila dalam suatu pelaksanaan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua RT tidak dihadiri sedikitya 2/3 (dua pertiga) jumlah Kepala Keluarga sebagaimana dimaksud pada

Govardhan, di tahun 2012 dengan mengambil data saham dari Bursa Saham Semen India (India Cement Stocks Index), menunjukkan hasil GA memberikan nilai prediksi indeks tertinggi

Reksadana perseroan, adalah perusahaan yang kegiatannya menghimpun dana dan menjual saham, dan selanjutnya dana dan penjualan saham tersebut diinvestasikan pada

Hasil sequencing isolat L5 MDR-TB dalam bentuk teks menunjukkan nukleotida yang dapat di baca berjumlah 412 pasang basa (pb) dari 430 pb dan nukleotida yang dapat di baca pada

(1) Seksi Penataan Bangunan dan Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e angka 3, mempunyai tugas menyiapkan bahan rencana dan