Struktur Baja I
BAB I
LANDASAN TEORI
1.1 Pengertian Baja
Baja adalah bahan komoditas tinggi terdiri dari Fe dalam bentuk kristal dan karbon. Besarnya unsur karbon adalah 1,6%. Pembuatan baja dilakukan dengan pembersihan dalam temperatur tinggi. Besi mentah tidak dapat ditempa. Dimana pembuatan baja dengan menggunakan proses dapur tinggi dengan bahan mentahnya biji besi (Fe) dengan oksigen (O) dan bahan-bahan lainnya.
1.2 Baja Sebagai Bahan Struktur
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari baja sebagai bahan struktur adalah sebagai berikut :
1. Baja mempunyai kekuatan cukup tinggi dan merata.
2. Baja adalah hasil produksi pabrik dengan peralatan mesin-mesin yang cukup canggih dengan jumlah tenaga manusia relatif sedikit, sehingga pengawasan mudah dilaksanakan dengan seksama dan mutu dapat dipertanggungjawabkan.
3. Pada umumnya struktur baja mudah dibongkar pasang, sehingga elemen struktur baja dapat dipakai berulang-ulang dalam berbagai bentuk struktur.
4. Jika pemeliharaan struktur baja dilakukan dengan baik, struktur dari baja dapat bertahan cukup lama.
1.3 Bentuk Profi Baja
Struktur Baja I
1. Kekuatan lenturnya cukup besar 2. Mudah dilakukan penyambungan
Adanya kelebihan diatas menjadikan wide flane sering digunakan sebagai kolom dan balok pada bangunan gedung, gelagar dan rangka jembatan, dan bangunan struktur lainnya. Khusus untuk wide flane
dengan perbandingan lebar sayap dan tinggi profl (b/h) sama dengan satu atau disebut juga profl H. Profl H ini sangat cocok digunakan untuk struktur pondasi tiang pancang.
1.4 Sifat Metaiurgi Baja
Sifat metalurgi baja ini sangat berkaitan erat dengan fungsi dari unsur-unsur atau komponen kimia dalam baja. Baja struktur yang biasa dipakai untuk struktur rangka bangunan adalah baja karbon (clrboa steel) dengan kuat tarik sebesar 400 MPa, sedang baja struktur dengan kuat tarik lebih dari 500 Mpa sampai 1000 Mpa disebut baja kekuatan tinggi (hinh streanth steel).
1.4.1 Sifat –sifat Baja
Sifat yang dimiliki baja yaitu kekakuanya dalam berbagai macam keadaan pembebanan atu muatan. Terutama tergantung dari :
Cara peleburannya
Jenis dan banyaknya logam campuran
Proses yang digunakan dalam pembuatan.
Berikut ini ada beberapa dalil yang menyangkut sifat-sifat baja :
Daiii I
Besi murai tidlk mempuayli siflt-siflt ylan dibutuhkla uatuk dipernualkla seblnli blhla pealannuan koastruksi.
Daiii II
Struktur Baja I
dlri ailli siflt-siflt llia, misllayl bljl deanla ketenuhla tianni, istimewl llzimayl kurlan keayll.
Dalam praktek terdapat satu hal yang sangat penting bahwa sifai-sifat konstruksi dapat berarti runtuhnya seluruh konstruksi, oleh karena itu :
1. Penentuan syarat minimum harus dimuat didalam deluruh kontrak pemesanan, pembelian, atau penyerahan bahan. 2. Garansi tentang meratanya sifat-sifat itu harus didapatkan
dengan dilakukanya pengujian pada waktu penyerahan bahan.
3. Tuntutan yang tinggi tetapi tidak perlu benar, sebab beban tidak bernilai tinggi itu lebih mahal atau ekonomis.
4. Sifat –sifat ynag kita kehendaki harus ada, bukan saja pada waktu sudah dikerjakan, yaitu setelah dipotong, digergaji, di bor, ditempa, dibengkokan , dan lain-lain.
5. Sifat-sifat yang kita kehendaki harus ada bukan saja merugikan dengan cara-cara yang tidak dapat dipertanggung jawabkan .
6. bentuk-bentuk dari bagian-bagian bangunan dan sambungannya harus di terapkan.
1.5 Bentuk-bentuk baja daiam perdagangan
1. Profl baja tunggal
Baja siku-siku sama kaki
Baja siku tidak sama kaki (baja T)
Baja siku tidak sama kaki (baja L)
Baja I
Baja Canal
Baja
Struktur Baja I
Dua baja L tidak sama kaki
Dua baja I 3. Profl susun
Dua baja I atau lebih
1.6 Macam-macam bentuk kuda-kuda Baja
a. Pratt Truss
b. Hows Truss
c. Pink Truss
d. Modifed Pink Truss
e. Mansarde Truss
f. Modifed Pratt Truss
g. Crescent Truss
1.7 Keuntungan dan kerugian Pengunaan Baja.
1.7.1 Keuntungan:
1. Bila dibandingkan dengan beton maka baja lebih ringan.
2. Apabila suatu saat konstruksi harus diubah,maka bahan baja akan lebih mudah untuk dipindahkan.
3. Bila konstruksi harus dibongkar, baja akan dapt dipergunakan lagi sedangkan konstruksi dengan beton tidak dapt digunakan lagi.
Struktur Baja I
3. Karena memiliki berat yang cukup besar, dalam melakukan pengangkutan memerlukan biaya yang besar.
4. Dalam pelaksanaan konstruksi diperlikan
tenaga ahli dan berpengalaman dalam hal konstruksi baja.
1.8 Jenis-jenis aiat Penyambung baja
1.8.1. Baut
Pemakaian baut diperlukan bila:
Tidak cukup tempat untuk pekerjaan paku keling
Jumlah plat yang akan disambung> 5d (d diameter baut)
Dipergunakan untuk pegangan sementara
Konstruksi yang dapat dibongkar pasang
1.8.2. Paku keeling
Sambungan paku keling dipergunakan pada konstruksi yang tetap, berarti tidak dapt dibongkar pasang.Jumlah tebal pelat yang akan disambung tidak boleh>6d ( diameter paku keling).Beberapa bentuk kepala paku keling:
1.8.3. Las lumer
Ada 2 macam las lumer menurut bentuknya, yaitu: 1. Las tumpul
2. Las sudut
1.9 Dasar-dasar Perhitungan
1. Perhitungan dimensi gording
2. Perhitungan dimensi batang tarik ( trackstang ) 3. Perhitungan dimensi ikatan angin
4. Perhitungan dimensi kuda-kuda 5. Perhitungan kontruksi perletakan 6. Penggambaran
1.9.1.Macam-Macam Pembebanan
Struktur Baja I
Beban penutup atap dan gording ( tanpa tekanan angin )
Beban berguna P = 100 kg
Berat sendiri kuda-kuda
b.Beban Angin
Beban angin kanan
Beban angin kiri
c.Beban Plafond
1.9.2.Perhitungan dimensi gording
Struktur Baja I
1.9.3.Beban Sendiri
Pembebanan pada gording berat sendiri gording dan penutup atap
Dimana : a = jarak gording
L = jarak kuda-kuda
G = (1/2a+1/2a)x L meter x berat per m² penutup atap per m² gording
= ax berat penutup atap per m²
catatan: Berlt peautup ltlp ternlatuan dlri jeais peaetup ltlp
Berat jenis gording diperoleh dengan menaksirkan terlebih dahulu dimensi gording, biasanya gording menggunakan profl I, C, dan [setelah ditaksir dimensi gording dari tabel profl di dapat berat per m, gording
Berat sendiri gording = g2 kg/m
Berat mati = b.s penutup atap + b.s gording = (g1 + g2) kg/m
Gording di letakkan tegak lurus bidang penutup atap, beban mati (g) bekerja vertikal.
gx = g cos
α
gy = g sin
α
Gording diletakkan diatas beberapa kuda-kuda, jadi merupakan balik penerus diatas beberapa balok tumpuan (continuous beam ). Untuk memudahkan perhitungan dapat dianggap sebagai balok diatas dua tumpuan statis tertentu dengan mereduksi momen lentur.
Struktur Baja I
Mmax = 80 % (1/8 gl2)
Mmax = 0,80 (1/8 gl2)
Dmax = 1/2 gl
akibat gx Mgl = 0,80 (1/8 gx l2)
= 0,80 (1/8 sin
α
l2)akibat gy Myl = 0,8 (1/8 gy l2)
= 0,80 (1/8 g cos
α
l2)1.9.4.Beban berguna ( P = 100 kg )
Beban berguna P = 100 kg bekerja di tengah-tengah gording
Mmax = 80 % ( ¼ PL)
Akibat Px Mx2 = 0,80 ( ¼ PxL )
= 0,80 ( ¼ P sin
α
L )Akibat Py My2 = 0,80 ( ¼ Py L )
= 0,80 ( ¼ P cos
α
L )1.9.5.Beban angin W
Ikatan angin hanya bekerja menahan gaya normal/aksial tarik saja. Cara bekerjanya kalau yang satu bekerja sebagai batang tarik maka yang lainnya tidak menahan apa-apa. Sebaliknya kalau arah angin berubah, maka secara berganti batang tersebut bekerja sebagai batang tarik.Beban angin dianggap bekerja tegak lurus bidang atap
Beban angin yang di tahan gording
W = a . x tekanan angin per meter = ……….kg/m2
Mmax = 80 % ( 1/8 WL2 )
= 0,80 ( 1/8 WL2 )
Akibat Wx Mx3 = 0
Struktur Baja I
= 0,80 ( 1/8 WL2 )
1.9.6.Kombinasi pembebanan
I Mx total = Mx1 + Mx2
My total = My1 + My2
II Beban mati + Beban berguna + Beban angin
Mx total = Mx1 + Mx2
My total = My1 + My2 + My3
1.9.7.Kontrol tegangan
*kombinasi I
σ
=
Mxtotal
Wy
+
Mytotal
Wx
≤σ
:
σ
=
1600
kg
/
cm
2
catatan: jika
σ
:
σ
, maka dimensi gording diperbesar*kombinasi II
σ
=
Mxtotal
Wy
+
Mytotal
Wx
+
¿
σ
:
≤
1
,
25
σ
catatan :jika
σ
≥
1
,
25
σ
, maka di mensi gording di perbasar
1.9.8.Kontrol lendutan
Akibat beban mati:
F
xl=
5
q
xL
4384
EI
ycm
F
=
5
q
yL
4384
EI
xcm
Akibat beban berguna
F
x2=
Akibat beban angin
Struktur Baja I
Fx total = (Fx1+Fx2),
¿
FFy total = (Fy1+Fy2+Fy3),
¿
FF
1=
√
f
x2+
f
2y≤
f
catatan : jika F>F maka dimensi gording di perbesar
1.9.9.Perhitungan Dimensi Tracktang (Batang Tarik)
Batang tarik berfungsi untuk mengurangi lendutan gording pada arah sumbu x (kemiringan atap dan sekaligus untuk mengurangi tegangan lentur pada arah sumbu x.
Batang tarik menahan gaya tarik Gx dan Px, maka :
Gx = berat sendiri gording + penutup atap arah sumbu x
Px = beban berguna arah sumbu x
Pbs = Gx + Px
Karena batang tarik di pasang dua buah, per batang tarik :
P
ts=
Gx
+
2
Px
σ
=
Fn
F
≤σ
⇒
ambil σ
=
Gx
+
Px
2
Fn
=
σ
⇒
Fn
=
Gx
+
2
Px
σ
Fbr =125 % Fn
Fbr = ¼ п d2
Dimana : Fn = luas netto
Fbr = luas brutto
A = diameter batang tarik (diper oleh dari tabel baja )
Struktur Baja I
Fn =
p
σ
Dimana: Fn = Luas penampang netto
P = Gaya batang
σ
= Tegangan yang diijinkanFbr = Fn + ∆ F
⇒
Fbr = 125%1.9.11. Batang Tekan Imin = 1,69 P.Lk²
Dimana: Imin = momen inersia minimum cm4
P = gaya batang tekan, Kg
Lk = panjang tekuk, cm
Setelah diperoleh Imin lihat tabel propil maka diperoleh dimensi/ ukuran propil.
Kontrol:
1. terhadap sumbu bahan
2. terhadap sumbu bebas bahan
Untuk profl rangkap dipasang kopel plat atau plat kopling
Catatan:
a. Konstruksi rangka baja kuda-kuda biasanya dipakai prfl C
b. Pada batang tarik yang menggunakan profl rangkap perlu dipasang kopel plat satu buah ditengah-tengah bentang
c. Pada batang tekan pemasangan kopel plat mulai mulai dari ujung batang tengah ke tengah bentang dengan jumlah ganjil
1.9.12. Perhitungan Gaya-gaya Batang
Struktur Baja I
lentur pada kolom.Perhitungan dapat diselesaikan dengan membuat batang-batang tambahan(fktif)
Selanjutnya dapat diselesaikan dengan cara cremona.
Ada dua cara untuk mencari besarnya gaya batang yaitu dengan cara :
1. Grafs, yaitu dengan cara cremona dan car cullman
2. Analistis, yaitu dengan cara ritter, cara Henenberg, cara keseimbangan titik kumpul.
Untuk mencari gaya batang pada konstuksi kuda-kuda, biasanya dipakai dengan cara cremona kemudian di kontrol dengan cara ritter. Selisih kesalahan cara cremona ddan cara ritter maksimum 3 %jika lebih maka perhitungan harus di ulang.
Ada beberapa asumsi yang di ambil dalam penyelesaian konsrtuksi rangka batang, terutama untuk mencari besarnya gaya batang, yaitu :
1. Titik simpul dianggap sebagai sendi (M=o)
2. Tiap batang hanya memikulgaya normal atau axial tarik atau tekan
3. Beban dianggap bekerja pada titik simpul
a. Beban mati dianggap bekerja vertikal pada tiap-tiap titik simpul batang tepi atas
b. Beban angin, dianggap bekerja tegak lurus bidang atap pada tiap-tiap simpul batang tepi atas
c. Bahan fapon, dianggap bekerja vertikal pada tiap-tiap titik simpul batang tepi bawah
4. Gaya batang tekan arahnya mendekati titik simpul dan gaya batang tarik arahnya menjauhi titik simpul
a. Cara Cremona ( Cara Grafs
Struktur Baja I
1. Ditetapkan segala gaya ,yaitu dari satuan Kg/ton menjadi satuan cm.
2. Penggambaran gaya batang dimulai dari titik simpul yang hanya terdapat maksimum dua gaya batang yang belum diketahui.
3. Urutan penggambaran dapat searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam.Keduanya jangan dikombinasikan.
4. Akhir dari penggambaran gaya batang harus kembali pada titik ,dimana dimulai penggambaran gaya batang. Prosedure penyelesaian cara cremona:
1. Gambar bentuk kuda-kuda rencana dengan skala yang benar,lengkap dengan ukuran gaya-gaya yang bekerja. 2. Tetapkan skala gaya dari Kg atau ton menjadi cm. 3. Cari besar resultan dari gaya yang bekerja.
4. Cari besar arah dan titik tangkap dari reaksi perletakan. 5. Tetapkan perjanjian arah urutan penggambarandari
masing-masing gaya batang pada titik simpul searah jarum jam atau berlawanan jarum jam.
6. Gambar masing-masing gaya batang sesuai ketentuan pada patokan yang berlaku.
7. Ukuran panjang gaya batang, tarik (+),atau tekan (-). 8. Besarnya gaya yang dicari adalah panjang gaya batang
dikalikan skala gaya.
b. Cara Ritter ( Anaiisis
Mencari gaya-gaya dengan cara ritter bersifat analitis dan perlu diperhatikan ketentuan berikut:
a. Membuat garis potong yang memotong beberapa batang yang akan dicari.
Struktur Baja I
Catatan :
Sebaikanya ditinjau bagian konstruksi yangterdapat gaya lebih sedikit, hal ini untuk mempercepat perhitungan
Urutan cara penggambaran:
1. Gambar bentuk konstruksi rangka batang yang akan dicari ,gaya batang lengkap dengan ukuran dan gaya-gaya yang bekerja.
2. Cari besar reaksi perletakan
3. buat garis potong yang memotong batang yang akan dicari gaya batangnya.
4. Tinjau bagian konstruksi yang terpotong tersebut dimana terdapat gaya-gaya yang lebih sedikit.
5. Tandai arah gaya dari batang yang terpotong tersebut dimana terdapat gaya yang lebih sedikit.
6. Cari jarak gaya trhadap titik yang ditinjau. 7. Selanjutnya didapat gaya batang yang dicari.
perhitungan dapat diperhitungkan pada penentuan besarnya tegangan geser dan tumpuan yang diijinkan.
Akibat pembebanan (tarik/tekan), pada baut bekerja gaya dalam berupa gaya geser dan gaya normal. Gaya normal menimbulkan tegangan tumpu pada baut, sedangkan gaya geser menimbulkan tegangan geser pada baut. Untuk perhitungan sambungan dengan baut perlu diketahui besarnya daya pikul 1 baut terhadap geser dan tumpu.
Struktur Baja I
Ftp = d. Smin
Dimana :
Fgs = Luas bidang geser
Ftp = Luas bidang tumpu
Smin = Tebal plat minimum
d = diameter baut
Cltltla:
Untuk sambungan tunggal (single skear) Ngs = ¼ . . d2
Untuk sambungan ganda (double skear) Ngs = ¼ . . d2. C
Struktur Baja I
BAB II
KONSTRUKSI BAJA
Glmblr 2.1 Koastruksi Atlp Bljl
Keterangan:
Tipe konstruksi atap baja : D
Bahan penutup atap : Asbes
Jarak gading-gading kap (l) : 3,1m
Bentang kap (L) : 12.5m
Kemiringan atap (α) : 37.5°
Beban angin kiri : 50kg/m2
Beban angin kanan : 40kg/m2
Beban plafond : Triplek
Beban berguna : 100kg
Struktur Baja I
BAB III
PERHITUNGAN PERANCANGAN KONSTRUKSI BAJA
Glmblr 3.1.1 Koastruksi Seteanlh Atlp Bljl
3.1 Perhitungan Panjang Batang
b=12.52
¿6,25m
tan37.5°=ab
a=6,25×tan37.5°
= 4.796 m x=
√
6.252+4.7962=7.878ma1=a2=a3=a4=7.8784 =1.969m
Struktur Baja I
b1=14x b=14x6.25=1.5625m
b2=b3=24 x b=24x6.25=3.125m
c1=14 x a=14x4.796=1.199m
c2=34 x a=34x4.796=3.597m
d1=d2=
√
(12x3.125)2
+¿ ¿
d3=
√
(12x3.125)2
+¿ ¿
Tabel 3.1.1 Panjang Batang
Nama Batang Panjang Batang
(m)
b2 = b3 = b4 3.125
a1 = a2 = a3 = a4 = a5 = a6 = a7 = a8
1.969
c1 = c4 1,199
c1 = c2 3.597
d1 = d2 = d5 = d6 2.861
Struktur Baja I
3.2 Perhitungan Dimensi Gording
Mutu baja yang digunakan adalah mutu baja 37 = σ´it=1600kg/cm2
Beban mati : Berat sendiri gording (kg/m)
Berat sendiri penutup atap (kg/m2)
Beban hidup : Beban berguna = 100kg
Beban angin : Jarak gading-gading kap (l) = 3,1m
Kemiringan atap = 37,5°
Berat sendiri penutup atap (asbes) = 11kg/m2
Jarak antar gording = 1,969m
Beban air hujan
a. Beban Mati
Beban mati pada gording terdiri atas :
Berat sendiri gording (q1)
Untuk dimensi gording, dicoba menggunakan profl baja Canal
6,5 dengan berat q1=7,09kg/m
Berat sendiri penutup atap (q2)
q2 = berat sendiri penutup atap (asbes) × jarak antar
gording
= 11kg/m2×1,969m
= 21,659kg/m
Maka, qtot = q1+q2
= 7,09+21,659
Struktur Baja I
qx = q. Sin 37,50 qy = q. Cos 37,50
= 28,749 . Sin 37,50 = 28,749 . Cos 37,50
= 17,501 kg/m = 22,808 kg/m
Karena dianggap sebagai balok menerus diatas dua tumpuan (Continous beam) maka untuk mempermudah perhitungan dapat diasumsikan sebagai berat bertumpuan ujung. Sehingga momen yang timbul akibat berat sendiri atap dan gording adalah:
Menggunakan 1 buah trackstang, maka l dibagi 2.
Mx=18qx
(
2l)
2
80 %
¿18×17,501×
(
3,12)
2
×0,8
¿4,205kg m
My=18qy(l)280 %
¿18×22,808×(3,1)2×0,8
¿21,919kg m
q.cos α q.sin
α
q
Y X
α
Struktur Baja I
b. Beban Berguna
Beban berguna atau beban hidup adalah beban yang bekerja di tengah-tengah bentang gording. Beban ini diperhitungkan jika ada orang di atas gording.
Diketahui : Beban berguna (p) = 100kg
Kemiringan atap = 37,5°
Maka,
px=psin 37,5°
¿100 sin 37,5°
¿60,876kg
py=pcos37,5°
¿100 cos37,5°
¿79,335kg
Momen yang timbul akibat beban terpusat (hidup) dianggap continous beam (PBI 1971)
Mx=14 px
(
2l)
80 %¿14×60,876×
(
3,12)
×0,8¿18,872kg m
My=14 py(l)80 %
¿14×79,335×3,1×0,8
c. ¿49,188kg mBeban Angin
Beban angin dianggap tegak lurus bidang atap. Diketahui : Beban angin kiri (q1) = 50kg/m2
Beban angin kanan (q2) = 40kg/m2
Maka,
Koefsien angin tekan (wt) = 0,02α –0,4
= 0,02(37,5)–0,4
= 0,35
Koefsien angin hisap (wh) = −0,4
Beban angin kiri = 50kg/m2(q1)
Angin tekan(wt)
w =c ×q1× d1
gording)
= 0,35×50×1,969
= 34,457kg/m
Angin hisap (wh)
w = c ×q1× d1
= −0,4×50×1,969
= −39,38kg/m
Beban angin kanan = 40kg/m2(q2)
Angin tekan (wt) w = c ×q2× a1
= 0,35×40×1,969
= 27,566kg/m
`Angin hisap (wh) w = c ×q2× a1
=
−0,4×40×1,969
=−31,504kg/m
Dalam perhitungan diambil harga w (tekan terbesar) :
wmax=34,457kg/m
wx=0kg/m
wy=34,457kg/m
Momen akibat beban angin
Mx=18×wx×
(
2l)
2
×80 %
¿18×0×3,12 ×0,8
¿0kg m
`
My=18× wy×(l)
2
×80 %
¿18×34,457×(3,1)2×0,8
¿33,114kg m
d. Beban Air Hujan
Perhitungan beban :
qair=40−0,8α
¿40−0,8(27)
¿10kg/m2
q=qair× d1
¿10×1,969
¿19,69kg/m
qx=q ×sinα
¿19,69×sin 37,5°
¿11,986kg/m
qy=q ×cosα
Struktur Baja I
Mx=8×qx×
(
2)
×80 % My=8× qy×(l) ×80 %¿18×11,986×
(
3,12)
2
×0,8 ¿18×15,621×(3,1)2×0,8
¿2,880kg m ¿15,012kg m
Tabel 3.2.2 Beban Hidup
Tabel 3.2.1 Beban Mati
Tabel 3.2.3 Beban Angin
Struktur Baja I
Dari tabel profl baja diketahui profl baja Canai 6,5wx=17,7cm3
wy=5,07cm3
Kombinasi 1
Mxtot=b . mati+b . hidup
¿4.205+18.872
¿23,07629kg m
¿2307.629kg cm
Mytot=b . mati+b . hidup
¿21.919+49.188
¿71,10651kg m
¿7110.651kg cm
σ=Mxtot
wy +
Mytot
wx
¿2307.6295.07 +7110.65117.7
σ=856.885kg/cm2(≤σ´it=1600kg/cm2)→ OK
Kombinasi 2
Mxtot=(b . mati+b .hidup)+b . angin
¿23,07629+0
¿23,07629kg m
¿2307.629kg cm
Mytot=(b .mati+b . hidup)+b . angin
¿71,10651+33.114
¿104,22016kg m
Struktur Baja I
¿2307.6295.07 +10422.01617.7
σ=1043.968kg/cm2(≤σ´it=1600kg/cm
2
)→ OK
Kombinasi 3
Mxtot=(b . mati+b .hidup+b . angin)+b . air hujan
¿23,07629+2.880
¿25,95605kg m
¿2595.605kg cm
Mytot=(b .mati+b . hidup+b . angin)+b . air hujan
¿104,22016+15.012
¿119,23207kg m
¿11923.207kg cm
σ=Mxtot
wy +
Mytot
wx
¿2595.6055.07 +11923.20717.7
σ=1185.581kg/cm2(≤σ´it=1600kg/cm2)→ OK
3.2.2 Kontroi Terhadap Lendutan
Ketentuan :
E = 2,1 . 106 kg/cm2
l = 3,7 m = 370 cm
Ix = 57.5 cm4
Iy = 14.1 cm4
Syarat lendutan yang diizinkan untuk balok pada konstruksi kuda-kuda terlindung adalah :
Struktur Baja I
Akibat Beban Hidup
px=60.876kg
Akibat Beban Angin
wx=0
Akibat Beban Air Hujan
Struktur Baja I
¿0.04442+0.1595+0+0.030424=0.234347cm(≤´f=1,24cm→ OK)
fytotal=fy1+fy2+fy3+fy4
¿0.22714+0.40778+0.34315+0.155565
¿1.133628cm(≤´f=1,24cm →OK)
∴ftotal=
√
(fxtotal)2+(fytotal)2¿
√
(0.234347)2+(1.133628)2¿1.157597cm(≤´f=1,24cm→OK)
Struktur Baja I
sumbu x dan sekaligus untuk mengurangi tegangan lentur yang timbul pada arah sumbu x batang tarik dipasang satu buah.
Batang tarik menahan gaya tarik qxdan px ,maka :
- Akibat beban mati (28,749 x 3,1) = 89,122 kg
- Akibat beban orang = 60,876 kg +
Pbs = 149.998 kg
Karena batang tarik (trackstang) yang dipasang satu buah, maka :
pts=149.9981 =149.998kg
σ=pfts
n ≤σ´it=1333
kg cm2
fn=
pts
σ =149.9981333 =0,1125cm2
Fbr=125 %× fn
¿1,25×0,1125=0,1407cm2
Fbr=14 π d2
∴d=
√
Fbr1 4π
=
√
0,14071 4 π=0,4232cm=4,232mm
Karena dalam tabel baja nilai d yang paling kecil adalah 6 mm, maka
Struktur Baja I
axial tarik saja. Cara kerjanya kalau yang satu bekerjanya sebagai batang tarik, maka yang lainnya tidak menahan apa-apa. Sebaliknya kalau arah anginya berubah, maka secara berganti-ganti batang tersebut bekerja sebagai batang tarik.
Perubahan pada ikatan angin ini datang dari arah depan atau belakang kuda-kuda. Beban angin yang diperhitungkan adalah beban angin terbesar yang disini adalah angin sebelah kanan yaitu: 50 Kg/ m2
Glmblr 3.4.1 Glyl kerjl pldl ikltla lania
Ket :
P = Gaya/tetapan angin
N = Dicari dengan syarat keseimbangan ΣH = 0
Nx = P N cos β = P N = P / cos β
Luas Kuda−kuda=12×bentang kuda−kuda ×tinggi kuda−kuda
¿12×12,5×4,796
Jumlah titik simpul (n) = 9 buah
tanβ=panjang batang miring kudajarak gading −kuda −gading kap =
7,878
3,1 =2,541
β=tan−12,541
Struktur Baja I P= n
−1 = 9−1 =187,34kg
N=cosPβ=cos 68,52187,34 °=511,61kg/m2
Karena batang tarik dipasang satu buah, maka :
σ=FP
n≤ σit=1333kg/cm
2
Fn=Pσ=511,611333 =0,384cm
2
Fbr=125 %× Fn
¿125 %×0,384
¿0,479cm2
Fbr=π4×d2
d=
√
Fbrπ
4
=
√
0,479π4
=0,780cm=7,80mm
Struktur Baja I
Glmblr 3.5.1 Koastuksi Atlp Bljl
a. Akibat Beban Sendiri
Ketentuan :
Berat penutup asbes = 11 kg/m2
Bentang kap (L) = 12.5 m
Jarak antar gording = 1,96 m
Jarak gading-gading kap (l) = 3,1 m
a) Berat penutup atap
p=a ×berat penutup atap× l
¿1,96×11×3,1 ¿66,836kg
b) Berat akibat beban berguna
p=100kg
c) Berat sendiri gording (C-6,5)
pg=berat gording × jarak gading−gading kap(l)
¿7,09×3,1 ¿21,979kg
d) Berat sendiri kuda-kuda
L = 12,5 m
l = 3,1 m
n = 9 buah
gk=(L−2)l (L+4)l
gk1=(L−2)l=(12,5−2)3,1=32,55kg/m
Struktur Baja I
∴Gk=gk × Ln −1 =
51,8×13
9−1 =65,35kg
e) Berat branching (ikatan angin)
Branching ¿20 %× berat sendirikuda−kuda
¿0,2×65,35 ¿13,07kg
∴ P_total berat sendiri
¿b . penutupatap+b . gording+b . kuda−kuda+b . branching
= 66,836 + 21,979 + 65,35 + 13,07 = 167,235 kg
b. Akibat Beban Piafond
Jarak gading-gading kap (l) = 3,1 m
Panjang batang bawah = 3,125 m
Berat plafond + penggantung = 11 kg/m2 Pf=λ × l×Gf=3,125×3,1×11=106,5625kg
c. Akibat Beban Angin
Ketentuan :
Koefsien angin tekan (c) = (0,02 ¿α ) – 0,4
= (0,02 . 37,5) – 0,4 = 0,35
Koefsien angin hisap (c)) = -0,4
Angin kiri (q1) = 50 kg/m2 Angin Kanan (q2) = 40 kg/m2
Angin tekan = W
Angin hisap = W)
Jarak gading-gading kap (l) = 3,1 m
Struktur Baja I
¿0,35x1,96x3,1x50 ¿106,33kg
¿−0,4x1,96x3,1x50
Angin Kanan
w=c x a x l x q2
¿0,35x1,96x3,1x40 ¿85,064kg
w '=c ' x a x l x q1
¿−0,4x1,96x3,1x40
d. Akibat beban hidup
Beban air hujan :
qair=40−0,8α
¿40−0,8(37,5)
¿10kg/m2
∴q=qairx l x Jarak antar gording
¿10x3,1x1,96 ¿60,76kg
Beban Orang Po = 100 kg
Jadi beban hidup = beban air hujan + beban orang = 60,07 + 100 = 160,76 kg
Tabel 3.5.1 Tabel Pembebanan
Beban Nilai
Tekan Hisap
Angin Kiri 106.33 121.52
Angin
Kanan 85.064 97.261
Mati 167.235
Hidup 160.76
Struktur Baja I
3.6.1. Akibat Beban Mati
P = 167,235 kg
Tabel 3.6.1 Daftar gaya batang akibat beban mati Bata
ng
Beban Mati (Kg
Cremona SAP
A1 -961.27 -961.27
A2 -961.27 -961.27
A3 -686.62 -686.62
A4 -686.62 -686.62
A5 -686.62 -686.62
A6 -686.62 -686.62
A7 -961.27 -961.27
A8 -961.27 -961.27
B1 762.61 762.61
B2 653.67 653.67
B3 435.78 435.78
B4 653.67 653.67
B5 762.61 762.61
C1 -167.20 -167.20
C2 -167.20 -167.20
C3 -167.20 -167.20
C4 -167.20 -167.20
D1 199.56 199.56
D2 -199.56 -199.56
D3 351.70 351.70
D4 351.70 351.70
D5 -199.56 -199.56
Struktur Baja I
P = 160,76 kg
Tabel 3.6.2 Daftar gaya batang akibat beban hidup
1.
Bata ng
Beban Hidup (Kg
Struktur Baja I
P = 106,5625 kg
Tabel 3.6.4 Daftar gaya batang akibat beban Plafond Bata
ng
Beban Piafond (Kg
Cremona SAP
A1 -306.3 -306.33
A2 -306.3 -306.33
A3 -218.80 -218.80
A4 -218.80 -218.80
A5 -218.80 -218.80
A6 -218.80 -218.80
A7 -306.3 -306.33
A8 -306.3 -306.33
B1 243.02 243.02
B2 190.94 190.94
B3 130.19 130.19
B4 190.94 190.94
B5 243.02 243.02
C1 0.00 0.00
C2 0.00 0.00
C3 0.00 0.00
C4 0.00 0.00
D1 95.39 95.39
D2 -31.80 -31.80
D3 140.09 140.09
D4 140.09 140.09
D5 -31.80 -31.80
Struktur Baja I
Angin Tekan = 85,064 Kg Angin Hisap = 97,261 Kg
Tabel 3.6.4 Daftar gaya batang akibat beban Angin Kanan
Bata ng
Beban Angin Kanan (Kg
Struktur Baja I
Angin Tekan = 106,33 Kg Angin Hisap = 121,52 kg
Tabel 3.6.5 Daftar gaya batang akibat beban Angin Kiri
Bata ng
Beban Angin Kiri (Kg
A1 -961.27 -961.27 -924.24 -924.25 -306.3 -306.33 66.1 66.15 -13.22 -13.22 -2205.06 66.15 A2 -961.27 -961.27 -924.24 -924.25 -306.3 -306.33 140.73 140.78 -94.81 -94.81 -2286.65 140.78
A3 -686.62 -686.62 -660.17 -660.18 -218.80 -218.80 14.01 14.03 43.76 43.76 -1565.60 57.79 A4 -686.62 -686.62 -660.17 -660.18 -218.80 -218.80 88.63 88.67 -37.83 -37.83 -1603.44 88.67 A5 -686.62 -686.62 -660.17 -660.18 -218.80 -218.80 -30.17 -30.12 110.59 110.63 -1595.73 110.63 A6 -686.62 -686.62 -660.17 -660.18 -218.80 -218.80 35.11 35.14 17.35 17.39 -1565.60 52.52 A7 -961.27 -961.27 -924.24 -924.25 -306.3 -306.33 -75.74 -75.70 175.69 175.75 -2267.54 175.75 A8 -961.27 -961.27 -924.24 -924.25 -306.3 -306.33 -10.46 -10.44 82.45 82.50 -2202.28 82.50 B1 762.61 762.61 733.24 733.24 243.02 243.02 -22.83 -22.88 -21.88 -21.88 -44.76 1738.87 B2 653.67 653.67 628.49 628.49 190.94 190.94 57.5 57.01 -109.21 -109.21 -109.209 1530.11 B3 435.78 435.78 418.99 419.00 130.19 130.19 216.79 216.77 -283.87 -283.87 -283.87 1201.74 B4 653.67 653.67 628.49 628.49 190.94 190.94 356.53 356.47 -483.44 -483.48 -483.48 1829.57 B5 762.61 762.61 733.24 733.24 243.02 243.02 426.38 426.32 -583.23 -583.29 -583.29 2165.19 C1 -167.20 -167.20 -160.76 -160.76 0.00 0.00 122.6 122.60 -134.03 -134.03 -461.99 122.60 C2 -167.20 -167.20 -160.76 -160.76 0.00 0.00 122.59 122.60 -134.03 -134.03 -461.99 122.60 C3 -167.20 -167.20 -160.76 -160.76 0.00 0.00 -107.22 -107.20 153.18 153.18 -435.16 153.18 C4 -167.20 -167.20 -160.76 -160.76 0.00 0.00 -107.22 -107.20 153.18 153.18 -435.16 153.18 D1 199.56 199.56 191.87 191.88 95.39 95.39 -146.33 -146.33 159.97 159.97 -146.325 646.80 D2 -199.56 -199.56 -191.87 -191.88 -31.80 -31.80 146.33 146.33 -159.97 -159.97 -583.21 146.33 D3 351.70 351.70 338.15 338.15 140.09 140.09 -257.89 -257.88 281.92 281.92 -257.88 1111.87 D4 351.70 351.70 338.15 338.15 140.09 140.09 225.55 225.49 -322.17 -322.20 -322.198 1055.44 D5 -199.56 -199.56 -191.87 -191.88 -31.80 -31.80 -127.98 -127.95 182.80 182.82 -551.19 182.82 D6 199.56 199.56 191.87 191.88 95.39 95.39 127.97 127.95 182.80 -182.82 -182.822 614.78
2165.19
-461.99
1111.87 -2286.65
. Dlftlr nlyl bltlan mlksimum uatuk tilp bltlan :
A. Batang – batang atas (a) = 2286,65 (tekan) B. Batang – batang bawah (b) = 2165,19 (tarik) C. Batang – batang diagonal (d) = 1111,87 (tarik) D. Batang – batang tegak dalam (c) = 461,19 (tekan)
a. Dimensi Batang Atas (d)
Batang atas adalah batang tekan
Diketahui :
- Gaya batang maksimum = 2286,65 kg = 2,28665 ton - Panjang batang (Lk) = 1,969 m = 196,9 cm
- Tegangan ijin (σit) = 1600 kg/cm2
- Digunakan profl rangkap baja siku sama kaki.
Perhitungan :
Imin=1,69× P × Lk
2
¿1,69×2,28665×(1,969)2
¿14,98cm4
Batang a merupakan batang tekan. Dipakai profl rangkap ¿14,982 =7,49cm4
- Kontrol terhadap sumbu bahan (x)
L= Lk (n−1)=
196,9
(4−1)=65,63cm
Potongan I – I tebal plat kopling t = 10 mm = 1cm
Etot=e+12× t
¿1,56+12×1
¿2,06cm
IYtot=2(Iy+F × etot2)
¿2(17,9+8,24×2,062)
¿105,734cm4
IY=
√
IYtot
Ftot=
√
105,734
2×8,24=2,533cm
τ=LkI Y=
196,9
2,533=77,73→ ω=1,567(tabel baja)
Syarat pemasangan kopling L ≤12τ[4−3ω× p
F ×´τ ]
65,63≤12 77,73[4−31,4252×8,24×2965,28×1600 ]
- Batang bawah adalah batang tarik
- Gaya batang maksimum = 2165,19 kg = 2,16519 ton - Panjang batang (Lk) = 6,25 m = 6,25 cm
- Tegangan ijin (σit) = 1600 kg/cm2
- Digunakan profl rangkap baja siku sama kaki.
Perhitungan :
Batang b merupakan batang tarik. Dipakai profl rangkap
Fbr=1,69152 =0,84575
Dengan tabel profl didapat ∟ 15.15.4
Karena profl minimum yang diizinkan untuk konstruksi adalah ∟
45.45.5
Jadi tabel profl diambil adalah ∟ 45.45.5
In = 3,25 cm4
- Panjang batang (Lk) = 5,044 m = 504,4 cm
- Tegangan ijin (σit) = 1600 kg/cm2
- Digunakan profl rangkap baja siku sama kaki.
Perhitungan :
Batang ini merupakan batang tarik. Dipakai profl rangkap
Fbr=0,86862 =0,4343
Dengan tabel profl didapat ∟ 15.15.3
Karena profl minimum yang diizinkan untuk konstruksi adalah ∟
45.45.5
Jadi tabel profl diambil adalah ∟ 45.45.5
Diketahui :
- Gaya batang maksimum = 461,19 kg = 0,46119 ton - Panjang batang (Lk) = 3,597 m = 359,7 cm
- Tegangan ijin (σit) = 1600 kg/cm2
- Digunakan profl rangkap baja siku sama kaki.
Perhitungan :
Imin=1,69× P × Lk2
¿1,69×0,46119×(3,597)2
¿10,08cm4
Batang a merupakan batang tekan. Dipakai profl rangkap ¿10,082 =5,04cm4
- Kontrol terhadap sumbu bahan (x)
τx=Lki
- Kontrol terhadap sumbu bebas bahan (y) Dipasang 4 plat kopling
L= Lk (n−1)=
359,7
(4−1)=119,9cm
¿1,50+12×1
¿2,00cm
IYtot=2(Iy+F × etot2)
¿2(12,8+5,69×2,002)
¿71,12cm4
IY=
√
IYtot
Ftot=
√
71,12
2×5,69=2,49cm
τ=LkI Y=
359,7
2,49 =144,45→ ω=4,002(tabel baja)
Syarat pemasangan kopling L ≤12τ[4−3ω × p
F ×´τ ]
119,9≤12 144,45[4−324,002×5,69×461,19×1600]
119,9≤266,936cm… … … ok ‼(memenuhi syarat)
DAFTAR PROFIL BATANG
Tabel 3.7.1 profl batang
BATANG UKURAN PROFIL TARIK/TEKAN
Atas (a 50.50.9 Tekan
Bawah (b 45.45.5 Tarik
Diagonai (d 45.45.5 Tarik
pada setiap batang, maka diperoleh :
- σ = 1600 kg/cm2
- τ ns = 0,8 . σ = 0,8 . 1600 = 1280 kg/cm2
- σ tp = 2 . σ = 2.1600 = 3200 kg/cm2
- Tebal plat diambil 10 mm = 1cm
- ⌀ lubang 1,1 cm
Digunakan paku keling 11 mm = 1,1 cm, disambung secara double, maka :
Digunakan paku keling ø11 mm : Ngs = 2.¼ .π. d2 . τ ns
= 2.¼ .3,14.1,12. 1280
= 2432,85 kg
Jumlah paku keling (n) minimum : Ntp = d. Smin..σtp
= 1,1.1.3200 = 3520 kg
Jumlah paku keling (n) minimal adalah 2 buah
Nmin = Ngs = 2432,85 kg
n = N minP
untuk perencanaan sambungan pada masing-masing titik simpul ambil batang dengan gaya batang rencana akibat pembebanan yang paling besar.
a. Jumlah paku keling pada titik simpul 1
Batang A1
n =
2205,06
2432,85
=
0
,
906
≈
2
buah Batang B1
n =
1738,87
n =
c. Jumlah paku keling pada titik simpul 3
Batang A1
d. Jumlah paku keling pada titik simpul 4
Batang D2
n =
583,21
2432,85
=
0
,
240
≈
2
buahe. Jumlah paku keling pada titik simpul 5
Batang B2
f. Jumlah paku keling pada titik simpul 6
n =
h. Jumlah paku keling pada titik simpul 8
Batang B3
n =
2432,85
=
0
,
656
≈
2
buahj. Jumlah paku keling pada titik simpul 10
Batang A6
k. Jumlah paku keling pada titik simpul 11
l. Jumlah paku keling pada titik simpul 12
Batang B5
n =
2165,19
2432,85
=
0
,
890
≈
2
buah Batang B4
n =
1829,57
2432,85
=
0
,
752
≈
2
buah Batang C4
n =
435,16
2432,85
=
0
,
179
≈
2
buah Batang D6
n =
614,78
2432,85
=
0
,
253
≈
2
buahm.Jumlah paku keling pada titik simpul 13
Batang B5
n =
2165,19
2432,85
=
0
,
890
≈
2
buah Batang A8
n =
2202.28
4.1 Kesimpuian
Berdasarkan hasil perhitungan, ada beberapa kesimpulan yang dapat penulis ungkapkan mengenai perencanaan dan perhitungan konstruksi kuda-kuda rangka baja. Kesimpulan itu antara lain :
1. Penentuan spesifkasi dan klasifkasi konstruksi sangat menentukan kemudahan perhitungan dan pengerjaan konstruksi.
2. besarnya dimensi gording dipengaruhi oleh gaya yang bekerja dan jarak kuda-kuda.
3. Pada perhitungan pembebanan yang diakibatkan oleh angin, besar kecilnya kemiringan suatu atap akan menentukan besar kecilnya gaya angin yang diterima.
Pada perhitungan gaya batang pada tiap batang kuda-kuda. Perhitungan gaya batang bisa dilaksanakan dengan cara manual (grafs dan analitis) ataupun dengan bantuan program.
Berikut daftar dimensi batang hasil perhitungan desain :
BATANG UKURAN PROFIL TARIK/TEKAN
Atas (a 50.50.9 Tekan
Bawah (b 45.45.5 Tarik
Diagonai (d 45.45.5 Tarik
pada bagian ini penulis menyampaikan beberapa saran dan masukan, saran dan masukan itu antara lain:
1. Pada perhitungan dimensi gording, disarankan menghitung beberapa percobaan dimensi, dengan tujuan agar dimensi yang dihasilkan betul-betul sesuai dengan kebutuhan.
2. Penentuan gaya batang akan lebih mudah dan cepat dilaksanakan dengan bantuan program, selain itu faktor kesalahan pada perhitungan relatif kecil.