PENGARUHCURRENT RATIO DANDEBT TO EQUITY RATIOTERHADAPRETURN ON INVESMENTPADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DIBURSA
EFEK INDOONESIA (BEI) TAHUN 2009-2012
Sarikadarwati, S.E., M.Si Ak. Rizza Yansari
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh current ratio (CR) dan debt to equity ratio (DER) terhadap return on invesment (ROI) baik secara parsial maupun simultan. Dalam penelitian ini, objek yang digunakan peneliti adalah 8 perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan tahun 2009-2012. Model analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji data, analisis regresi berganda dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini adalah CR dan DER secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROI. Sedangkan secara parsial CR mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap ROI, namun DER tidak mempunyai pengaruh terhadap ROI.
Kata Kunci:Return On Invesment, Current Ratio, Debt to Equity Ratio
Abstract
This study aims to determine the effect of the current ratio (CR) and debt to equity ratio (DER) to the Return on Investment (ROI) either partially or simultaneously. The sample used in study object is eight insurance companies listed in Indonesia Stock Exchange. The data used is secondary data from company financial statements from 2009-2012. The data was analyszed using multiple regression analysis. The analysis technique used is descriptive statistics, data test, multiple regression analysis and hypothesis testing. The results of this paper is CR and DER simultaneously significant effect on ROI. While partially CR has a positive and significant impact on ROI, but DER has no effect on ROI.
Keywords: Return On Invesment, Current Ratio, Debt to Equity
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana internal ataupun dari sumber dana eksternal perusahaan. Sumber dana internal perusahaan merupakan sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri sedangkan sumber dana eksternal perusahaan merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan yaitu diperoleh dari pinjaman kreditur dan investor. Penggunaan dana eksternal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang.
Likuiditas menurut Syamsudin (2002:41) merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajibanfinancialjangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva
lancar yang tersedia. . Likuiditas dapat dihitung dengan Current Ratio, cash ratio, dan acid test ratio. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rasio lancar(Current Ratio).
Selain likuiditas, masalah solvabilitas perusahaan juga penting karena semakin tinggi rasio solvabilitas maka semakin tinggi pula risiko kerugian yang dihadapi, tetapi juga ada kesempatan mendapatkan laba yang besar..
Solvabilitas terdiri dari Debt to Equity Ratio
dan debt to total asset ratio. Dalam penelitian ini peneliti menggunakanDebt to Equity Ratio.
investasi. Profitabilitas dapat dihitung dengan
Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Investment(ROI) danReturn on Equity.Namun dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan pada perhitungan ROI.
Perasuransian di Indonesia berdasarkan Laporan (BAPEPAM–LK), Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tahun 2011 mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. BAPEPAM-LK melaporkan perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia merupakan perusahaan jasa yang menjalankan kegiatan operasionalnya dengan mengandalkan aset yang dimilikinya. Berdasarkan data BAPEPAM-LK, aset yang dimiliki perusahaan asuransi tercatat semakin membaik setiap tahunnya. Pada tahun 2010 jumlah aset perusahaan asuransi mencapai Rp236,66 triliun atau meningkat 30,17% bila dibandingkan tahun 2009 yang hanya mencapai Rp 181,81 triliun. Pada akhir tahun 2011 tercatat meningkat sebesar 12,27 % dari tahun 2010. Sedangkan pada tahun 2012 tercatat total aset kurang lebih 322 triliun. Hal ini menunjukkan bahwasanya total aset dalam kurun waktu empat tahun (2009-2012) mengalami peningkatan yang signifikan.
Walaupun perkembangan perasuransian di Indonesia terbilang berkembang sangat pesat dan total asetnya pun mengalami peningkatan secara signifikan, hal ini bukanlah pertanda bahwa perasuransian di Indonesia tidak pernah mengalami kendala. Data pada BAPEPAM – LK mencatat bahwa jumlah perusahaan asuransi terus menurun antara 2009-2012 dengan penurunan 10,2 %.
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Current Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap Return on Invesment pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Tahun 2009-2012)”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan :
1. Bagaimana pengaruh Current Ratio (CR) secara Parsial terhadap Return on Investment(ROI) pada Perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh Debt to Equty Ratio
(DER) secara Parsial terhadap Return on Investment(ROI) pada Perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Bagaimana pengaruh Current Ratio (CR)
dan Debt to Equity Ratio (DER) secara serentak/simultan terhadap Return on Investment(ROI) pada Perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas berguna untuk mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang ada pada perusahaan. Rahardjo (2007:116) mengemukakan bahwa “Teknik analisis terhadap likuiditas dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu rasio kas (cash ratio), rasio lancar
(current ratio) dan rasio cepat (quick ratio)”. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio Lancar (Current Ratio).
Rasio lancar merupakan rasio yang paling umum digunakan untuk menganalisa posisi modal kerja suatu perusahaan, yaitu dengan membandingkan antara aset lancar dengan kewajiban lancar. Munawir (2010:72) mengemukakan bahwa “Rasio lancar menunjukkan bahwa nilai aset lancar (yang segera dapat dijadikan uang) ada sekian kalinya kewajiban jangka pendek”.
Menurut Munawir (2010:104) rumus untuk menghitung rasio lancar adalah sebagai berikut:
100% x Lancar Kewajiban
Lancar Aset CR
Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio rendah dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Namun apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu kondisi perusahaan baik. Hal ini dapat saja terjadi karena kas tidak digunakan sebaik mungkin.
2.2 Rasio Solvabilitas
Equity Ratio. Dalam penelitian ini Solvabilitas diukur dengan Debt to Equity Ratio.
Debt to Equity Ratio menunjukan nilai relatif antara total utang dengan total equitas. Rasionya dihitung dengan membagi nilai total utang dengan total equitas. Menurut Kasmir (2014:158) rumus DER adalah sebagai berikut :
100%
x
Ekuitas
Total
Kewajiban
Total
DER
Semakin besar DER menunjukan bahwa struktur modal lebih banyak memanfaatkan kewajiban dibandingkan dengan ekuitas, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). 2.3 Rasio Profitabilitas
Munawir (2010:33) “Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada periode tertentu”. Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan menggunakan sumber dananya yang berasal dari internal perusahaan berupa keuntungan dari operasi perusahaan.
Ada beberapa cara mengukur profitabilitas antara lain dengan Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Assets, Return On Equity, Profit Margin, Earning Power, dan Rentabilitas Ekonomi. Dalam penelitian ini Profabilitas diukur denganReturn On Investment(ROI).
Menurut Munawir (2010:89) besarnya ROI dipengaruhi oleh dua faktor:
1. Turnover dari Operating Asset (tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi), yang telah diuraikan dalam point 2. 2. Profit Margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam persentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya.
Menurut Munawir (2010:89) rumus untuk menghitungRetunr On Investment(ROI) adalah sebagai berikut:
100%
x
Aktiva
Jumlah
Pajak
Setelah
Bersih
Laba
ROI
Semakin besar nilaiReturn On Invesment
maka akan semakin baik, karena dengan demikian berarti perusahaan dapat
menghasilkan laba yang tinggi dengan menggunakan total asset yang dimilikinya. 2.4 Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran merupakan konsep yang menggambarkan hubungan antara teori dengan berbagai faktor yang teridentifikasi sebagai masalah riset, Sugiyono (2009:127). Berikut ini adalah kerangka yang digunakan dalam penelitian ini:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan gambar kerangka pemikiran di atas, dapat dijelaskan bahwa variabel bebas (independen) yaituCurrent Ratio (X1), Debt to
Equity Ratio (X2), mempengaruhi variabel
terikat (dependen) yaitu Return on Investment
(Y), baik secara simultan maupun secara parsial.
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut Umar (2003:60) “penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainya”.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan akuntansi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu 11 perusahaan dan diteliti selama empat tahun (2009-2012). Dari populasi yang ada akan diambil sampelnya yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti dan diperoleh 8 perusahaan
3.3 Defenisi Operasional Variabel
1. Return On Invesment(ROI)
Return on Invesment (ROI) merupakan salah satu dari rasio profitabilitas. Definisi ROI dalam penelitian ini mengacu pada definisi yang diuraikan oleh Munawir (2010:89)
Current Ratioadalah:
Salah satu dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
ROI dapat diukur menggunakan rumus sebagai berikut:
100%
x
Aktiva
Jumlah
Pajak
Setelah
Bersih
Laba
ROI
2. Current Ratio(CR)
Current Ratiomerupakan salah satu dari rasio likuiditas. Definisi CR dalam penelitian ini mengacu pada definisi yang diuraikan oleh Munawir (2010:72) “Current Ratio
menunjukkan bahwa nilai aset lancar (yang segera dapat dijadikan uang) ada sekian kalinya kewajiban jangka pendek”.
CR dapat diukur menggunakan rumus sebagai berikut:
100% x Lancar Kewajiban
Lancar Aset
CR
3. Debt to Equity Ratio(DER)
Debt to Equity Ratio merupakan salah satu dari rasio leverage. Definisi DER dalam penelitian ini mengacu pada definisi yang diuraikan oleh Munawir (2010:239) Debt to Equity Ratio(DER) adalah:
Rasio yang menunjukkan berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang. Bagi perusahaan semakin besar rasio ini akan semakin menguntungkan, tetapi bagi pihak bank makin besar rasio ini bearti akan semakin besar resiko yang ditanggung atas kegagalan perusahaan yang mungkin terjadi.
DER dapat diukur menggunakan rumus sebagai berikut:
100%
x
Ekuitas
Total
Kewajiban
Total
DER
3.4 Stastistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau de suatu data yang dilihat dari nilai terendah (minimum), nilai tertinggi (maximum), nilai rata-rata (mean) dan nilai simpangan baku (standard deviation) (Ghozali, 2009). Gambaran data tersebut menghasilkan informasi yang jelas sehingga data tersebut mudah dipahami. Berdasarkan gambaran data-data yang ada, maka akan diperoleh informasi mengenai data dari variabel independen (CR,DER) dan variabel dependen (ROI). 3.5 Uji Data
1. Uji Normalitas
Model regresi yang baik adalah residualnya berdistribusi normal atau mendekati normal, Santoso (2009:92). Uji normalitas dapat dilihat melalui grafik sebaran data dan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov test. Apabila probabilitas > 0,05 maka distribusi normal dan dapat digunakan regresi berganda. 2. Uji Multikolinieritas.
Pada penelitian ini, uji multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance dan lawannya
variance inflation factor (VIF). Apabila nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10, maka tidak ada multikolinearitas, Ghozali (2009:97).
3. Uji Autokorelasi
Metode pengujian autokorelasi yang akan digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW), Ghozali (2009:100). Menurut Sunyoto (2009:91) nilai DW hitung terletak diatara -2 dan +2(-2 < DW < +2) berarti tidak terjadi autokorelasi.
4. Uji Heteroskedastisitas.
Menurut Ghozali (2009:125) cara menditeksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
3.6 Uji Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi (
R
2)Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui uraian yang dapat diterangkan oleh persamaan regresi yaitu untuk mengetahui seberapa besar korelasi variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen, Sugiyono (2010:145). Rumusnya adalah sebagai berikut:
2. Uji t (Parsial)
Uji t (parsial) dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh secara parsial variabel independen yaitu perputaran modal kerja atau Working Capital Turnover (X1), perputaran persediaan atau Receivable Turnover (X2) dan perputaran persediaan atau
Inventory Turnover (X3) terhadap variabel dependen yaituReturn on Asset(Y).
3. Uji F (Simultan)
Uji F dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh secara bersama-sama variabel independen yaitu perputaran modal kerja atau
Working Capital Turnover (X1), perputaran persediaan atau Receivable Turnover (X2) dan perputaran persediaan atau Inventory Turnover
(X3) terhadap variabel dependen yaitu Return on Asset(Y).
4. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sumber:Output SPSS versi 20,2014
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah data sebanyak 32, penjelasan mengenai masing-masing variabel dijelaskan sebagai berikut:
1. Variabel Current Ratio (CR) memiliki nilai minimum sebesar 1,103 dan nilai maksimum sebesar 2,276. Nilai rata-rata sebesar 1,58031 dan nilai simpangan baku sebesar 0,338512.
2. Variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai minimum sebesar 0,654 dan nilai maksimum sebesar 0,5,672. Nilai rata-rata sebesar 1,56634 dan nilai simpangan baku sebesar 1,160769.
3. Variabel Return On Invesment (ROI) memiliki nilai minimum sebesar 0,002 dan nilai maksimum sebesar 0,124. Nilai rata-rata sebesar 0,06156% dan nilai simpangan baku sebesar 0,028944.
4.2 Uji Data 1.Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Dasar dalam
pengambilan keputusan ini adalah hasil dari 2-tailed> 0,05.
Hasil Uji NormalitasKolmogorov-Smirnov
Sumber:Output SPSS versi 20,2014
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa pengujian normalitas distribusi data yang dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogrov-Smirnov dengan tingkat signifikan lebih dari 0,05 atau 5% yaitu sebagai berikut:
current ratio sebesar 0,385, debt to equity ratio
sebesar 0,101 dan return on equity sebesar 0,978. Sehingga dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi secara normal atau dengan kata lain residual berdistribusi normal.
2.Uji Multikolinearitas
Hasil
Uji Multikolinearitas
oefficientsaodel Collinearity Statistics Tolerance VIF
Constant)
CR ,729 1,373
ER ,729 1,373
a. Dependent Variable: ROI
Sumber:
Output SPSS versi 20,
2014
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui nilai VIF untuk masing-masing variabel penelitian sebagai berikut:
1. Nilai Tolerance untuk variabel CR sebesar 0,729 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,373 < 10, sehingga variabel CR dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinieritas.
2. NilaiToleranceuntuk variabel DER sebesar 0,729 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,373 < 10, sehingga variabel DER dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinieritas.
3.Uji Autokorelasi
Hasil Uji Autokorelasi
Sumber:
Output SPSS versi 20,
2014
Berdasarkan tabel diatas hasil uji
diketahui nilai Durbin-Watson sebesar
1,344. Menurut Suny
oto (2009:91) “nilai
DW
<
+2)
berarti
tidak
terjadi
autokorelasi”. Dalam penelitian ini dapat
dilihat bahwa -2 < 1,344 < +2, berarti tidak
terjadi autokorelasi.
4.Uji Heteroskedasitisitas
Berdasarkan grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y, tidak berkumpul disatu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.3 Analisis Regresi Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan dua variabel atau lebih dan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen (ROI) dengan variabel independen (CR dan DER).
Hasil Analisis Regresi Berganda
Sumber:Output SPSS versi 20,2014
Tabel diatas menunjukkan konstanta untuk persamaan regresi bernilai -0,026 dan nilai koefisien regresinya adalah 0,054 untuk X₁ (CR), 0,002 untuk X₂(DER). Sehingga bentuk persamaan regresi linearnya adalah sebagai berikut:
ROI = -0,026 + 0,054CR + 0,002DER + e
Hasil dari persamaan linear berganda diatas maka dapat diinterpretasikan bahwa: 1. Nilai konstanta (a) sebesar -0,026 artinya
apabila X₁ (CR), X₂ (DER) bernilai nol, maka nilai ROI sebesar -0,026.
2. Koefisien regresi untuk variabel X₁ (CR) sebesar 0,054 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% CR , maka akan menyebabkan peningkatan nilai ROI sebesar 0,054.
3. Koefisien regresi untuk variabel X₂ (DER) sebesar 0,002 menyatakan bahwa setiap 1% DER, maka akan menyebabkan peningkatan nilai ROI sebesar 0,002.
4.4 Uji Hipotesis
1.Uji Koefisien Determinasi (R2)
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber:Output SPSS versi 20,2014
Dari tabel diatas, nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,354 atau 35,4%.
Dengan kata lain hal ini menunjukkan bahwa besar presentase variasi ROI yang bisa dijelaskan dari kedua variabel bebas yaitu CR dan DER sebesar 35,4% sedangkan sisanya 64,6% (100%-35,4%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian ini.
2.Uji Parsial (t)
Hasil Uji t (Parsial)
Sumber:Output SPSS versi 20,2014
Diketahui jumlah sampel (n) = 32 dan jumlah variabel independen dan variabel dependen (k) = 2, maka diperoleh df = 30 yang menunjukkan nilai ttabel sebesar 2,042 dengan
probabilitas dua arah (two-tailed) 0,05. Berdasarkan tabel 4.6 di atas, maka dapat diketahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (ROI) sebagai berikut:
1. Variabel CR memiliki nilai thitung sebesar 3,592 yang artinya thitung ≥ ttabel (3,592 ≥
2,042), nilai positif pada thitungmenunjukkan
bahwa CR mempunyai pengaruh positif terhadap ROI yaitu jika nilai CR meningkat maka nilai ROI akan meningkat dan sebaliknya. Tingkat pengaruh signifikansi CR terhadap ROI kurang dari 5% (0,001 ≤ 0,050), maka Ho1ditolak dan Ha1 diterima,
yang artinya secara parsial CR berpengaruh signifikan terhadap ROI.
2. Variabel DER memiliki nilai thitung sebesar 0,389 yang artinya thitung ≤ ttabel (0,389 ≤
secara parsial DER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROI.
3.Uji Simultan (F)
Hasil Uji F (Simultan)
Sumber: Output SPSS versi 20,2014
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 7,598 dengan nilai probabilitas (sig.) 0,002. Nilai Fhitung tersebut dibandingkan dengan Ftabel, diketahui jumlah variabel independen dan variabel dependen (k) = 2, dan jumlah sampel (n) = 32, maka diperoleh df1 = 2–1 = 1 (df1 = k–1) dan df2 = 32 – 2 = 30 (df2 = n–k) yang menghasilkan nilai Ftabel sebesar 4,171. Hal ini menunjukkan bahwa Fhitung memiliki nilai yang lebih besar dari Ftabel (7,598 ≥ 4,171). Selain itu, Fhitung
yang bernilai positif menunjukkan bahwa pengaruh CR dan DER berbanding lurus terhadap ROI, dengan kata lain jika nilai CR dan DER meningkat maka nilai ROI juga akan meningkat. Tingkat pengaruh signifikan variabel independen CR dan DER terhadap ROI kurang dari 5% (0,002 < 0,050). Berdasarkan Fhitung ≥Ftabel yaitu (7,598 ≥ 4,171) atau Sig. F≥α yaitu 0,002 < 0,050 maka H03 ditolak Ha3 diterima yang artinya secara
simultan (CR dan DER) berpengaruh signifikan terhadap ROI.
4.5 Pembahasan
1. Pengaruh Current Ratio (CR) Terhadap Return On Invesment(ROI)
Dari hasil pengujian, diketahui bahwa current ratio (CR) berpengaruh positif terhadap ROI. Hal ini dikarenakan penghasilan laba yang dicapai oleh masing-masing perusahaan bisa mencukupi tingginya tingkat likuiditas diperusahaan pada tahun pengamatan. Sesuai dengan teori, dimana semakin baik perusahaan dalam mengelola current ratio nya, maka semakin tinggi nilai profitabilitas atau ROI yang diperoleh, dan sebaliknya, jika dalam pengelolaan current ratio tidak baik maka semakin rendah nilai laba atau ROI yang diperoleh.
2. Pengaruh Debt to Equity (DER) TerhadapReturn On Invesment(ROI)
Dari hasil pengujian, diketahui bahwa
debt to equity ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap ROI. Hal ini
disebabkan karena total utang yang dimiliki oleh perusahaan lebih besar daripada total modal.
3. PengaruhCurrent Ratio(CR) danDebt to Equity (DER) Terhadap Return On Invesment (ROI)
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dengan alat bantu SPSS versi 20 diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 7,958 dan nilai signifikan sebesar 0,002 (0,2%). Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka maka H03 ditolak Ha3 diterima
artinya secara bersama-sama (simultan) variabel-variabel independen yaitu current ratio (CR) danDebt to Equity Ratio(DER) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitureturn on invesment(ROI).
5. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan pada bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai thitung untuk Current Ratio (CR) sebesar 3,592 yang artinya thitunglebih besar
dari ttabel (3,592 ≥ 2,045) sehingga CR
berpengaruh positif. Tingkat pengaruh signifikansi CR terhadap ROI kurang dari 5% (0,001 ≤ 0,050) yang artinya secara parsial CR berpengaruh signifikan terhadap ROI pada perusahaan asuransi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2012. Ini berarti jika nilai CR meningkat maka semakin tinggi nilai profitabilitas atau ROI yang diperoleh, dan sebaliknya.
2. Nilai thitung untuk Debt to Equity Ratio
(DER) ) sebesar 0,389 yang artinya thitung
lebih kecil dari ttabel (0,389 ≤ 2,045) dan
tingkat pengaruh signifikansi DER terhadap ROI lebih dari 5% (0,700 ≥ 0,050), yang artinya secara parsial DER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROI pada perusahaan asuransi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2012.
3. Nilai Ftabel untuk Current Ratio (CR) dan
Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 3,328 yang artinya Fhitung memiliki nilai yang lebih besar dari Ftabel (7,598 ≥ 3,328).
asuransi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2012. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh CR dan DER berbanding lurus terhadap ROI, dengan kata lain jika nilai CR dan DER meningkat maka nilai ROI juga akan meningkat.
5.2 Saran
Setelah mengkaji hasil penelitian ini maka saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan, pihak manajemen sebaiknya lebih mampu mengelola aset, liabilitas, dan ekuit as yang dimiliki lebih baik lagi, serta penjualan bersih harus diimbangi dengan efisiensi biaya yang dikeluarkan. Hal ini dapat mengontrol tingkat profitabilitas perusahaan, sehingga perusahaan selalu menghasilkan profit atau laba yang maksimal. Profitabilitas perusahaan yang baik akan dapat meningkatkan kepercayaan para investor yang ingin menanamkan modalnya ke perusahaan.
2. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengembangkan ruang lingkup penelitian seperti menambah sampel penelitian, tidak hanya pada satu industri saja melainkan kelompok industri agar dapat memberikan gambaran yang lebih luas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas. Selain itu, peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel independen dan pengembangan metode.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Wibowo dan Sri Wartini. 2013. Pengaruh Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Administrasi Bisnis.
Astuti, Puji. 2013. Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equitydan Working Capital
Terhadap Return On Invesment Pada PT Kalbe Farmasi, Tbk. Penelitian. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Latifah Hanun, Encik. 2013. Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Invesment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Karya Ilmiah.
Martono dan Agus Harjito. 2009.Pokok-pokok Materi Statistik (Statistik Deskriptif). Jakarta:Bumi Aksara.
Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Liberty
Rahardjo, Budi. 2007. Keuangan dan Akuntansi untuk Manajer Non Keuangan. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Santoso, singgih. 2009. Pandual Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. Jakarta:Ekek Media Komputindo.
Simanjutak, Epiphanias Samen. 2013. Pengaruh Efisiensi Modal Kerja dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada PerusahaanReal EstatedanPropertyYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
Sugiyono. 2010.Metodologi Penelitian Bisnis.
Bandung:CV Alpabeta.
Sunyoto, Danag. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis.Yogyakarta:Medpress. www.idx.co.id diakses pada tanggal 8 Maret
2014 pukul 20.30 WIB
http://kelascakuntansi2011.blogspot.com/2013/
01/pengaruh-current-ratio-debt-to-equity.html diakses pada tanggal 14 Maret 2014 pukul 14.45WIB
https://www.google.com/#q=keuntungan+solva bilitas+pada+perusahaan diakses pada tanggal 14 Maret 2014 pukul 16.07 WIB
http://adiietdit.blogspot.com/2012/04/kualitas-laporan-keuangan-industri.html
diakses pada tanggal 3 Mei 2014 pukul 15.45 WIB
http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/publik asi_pm/siaran_pers_pm/2012/pdf/
diakses pada tanggal 3 Mei 2014 pukul 16.02 WIB