1
Kerangka Acuan Kerja
“Team Building, Penyusunan Strategi Pengembangan Jaringan Perempuan Parlemen &
Penguatan Kelembagaan Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia, Provinsi/Kabupaten/Kota”
Karawaci, 10 – 12 Desember 2015
Pendahuluan
Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia Periode 2015-2019, saat ini telah memasuki 8 (delapan) bulan masa kepengurusannya setelah ditetapkan dalam Rapat Umum, tanggal 18 April 2015. Upaya menerjemahkan visi, misi dan tujuan organisasi telah dilakukan dan tergambar dalam susunan kegiatan masing-masing Divisi saat Rapat Kerja Pengurus dilaksanakan pada awal Juli 2015. Sementara sepanjang perjalanan tersebut, sejumlah provinsi dan kabupaten/kota saat ini tengah menunggu koordinasi lebih lanjut terkait pembentukan kepengurusan Kaukus Perempuan Parlemen Provinsi, Kabupaten/Kota dan penguatan pelaksanaan organisasi bagi yang sudah membentuk.
Menjelang akhir pelaksanaan proyek SWARGA-UNDP (Kerjasama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan UNDP-Indonesia), bahwa dukungan bagi penguatan kapasitas perempuan anggota parlemen telah mencapai sejumlah pencapaian baik, diantaranya sebagai
berikut; i) tersusunnya aturan organisasi Kaukus Perempuan Parlemen RI; AD-ART dan
Standard
Operating Procedure (SOP), ii) susunan kepengurusan Pimpinan Pusat Kaukus Perempuan Parlemen
RI yang telah ditetapkan dalam Rapat Umum, iii) susunan rencana strategis organisasi dan kegiatan masing-masing Divisi.Dukungan penguatan kapasitas perempuan anggota parlemen yang dilaksanakan melalui sejumlah pelatihan tingkat dasar dan tingkat lanjut juga telah sukses di 11 provinsi. Materi yang terfokus pada peningkatan pemahaman dan penguasaan atas 3 (tiga) fungsi pokok anggota dewan dan keterampilan komunikasi serta penguatan integritas anggota dewan mendapatkan banyak apresiasi dari banyak pihak. Hal tersebut dikarenakan mudahnya penyerapan materi yang disampaikan dan dapat diaplikasi dalam menjalankan tugas sehari-hari di gedung parlemen. Karena besarnya permintaan kelanjutan pelatihan tersebut, kemudian pada akhir Oktober 2015, SWARGA memfasilitasi perwakilan perempuan anggota parlemen, Sekretaris Dewan dan Badan Pemberdayaan Perempuan dari 11 Provinsi untuk bersama-sama merumuskan bagaimana modul, metodologi dan strategi pelaksanaan kegiatan pelatihan dapat dilaksanakan dengan pembiayaan dari daerah masing-masing.
Demikian halnya capaian baik pada adanya desain (teknologi dan hardware) pengembangan sistem Jaringan Perempuan Parlemen Terpadu yang diharapkan dapat mengisi kesenjangan komunikasi dan koordinasi antara perempuan anggota parlemen di tingkat nasional dan provinsi juga dengan konstituen, media dan stakeholder terkait. Sistem yang diaplikasikan berbasis teknologi informasi dan internet yang mudah digunakan, seperti SMS Gateway, Mobile Apps dan Website. Integrasi ketiga perangkat tersebut merupakan komponen utama sebagai media untuk memperkuat kemampuan dan kapasitas dalam membangun komunikasi dan koordinasi tanpa batas antar anggota parlemen di pusat dan daerah (provinsi dan kabupaten/kota).
2
(dua) orang kontributor tingkat provinsi yang bertugas menulis dan melaporkan kegiatan atau informasi yang akan disampaikan dari daerah kepada pengelola website/aplikasi di tingkat pusat. Sejalan dengan pengembangan Jaringan Perempuan Parlemen, SWARGA juga mendampingi pembentukan kepengurusan Kaukus Perempuan Parlemen Provinsi di 11 provinsi tersebut dengan capaian sebagai berikut;No. Provinsi Keterangan
1. Daerah Istimewa Yogyakarta - Kepengurusan KPP Provinsi dan Kabupaten/Kota telah
terbentuk.
- SK Pengurus ditanda tangani Presidium dan Sekjen
- Sudah dikukuhkan oleh Ibu GKR. Hemas
- Sudah melaksanakan rapat kerja pengurus (Provinsi)
2. Lampung - Kepengurusan KPP Provinsi, merupakan gabungan
provinsi dan Kabupaten/Kota. Jumlah; 96 orang.
- SK Pengurus ditanda tangani Presidium dan Sekjen
- Sudah dikukuhkan oleh Ibu Irma Suryani Chaniago
- Sudah melaksanakan rapat kerja pengurus
- Provinsi Lampung dapat dijadikan percontohan; tertib
administrasi, soliditas pengurus dan pengalaman
terbaiknya yang sukses mengupayakan alokasi
pembiayaan organisasi dari APBDP tahun 2015 dan APBD murni tahun 2016. Bahkan di DPRD Kabupaten Lampung Selatan yang hanya ada 5 (lima) perempuan sudah ketuk palu mendapatkan alokasi sebesar Rp. 350 juta untuk kegiatan penguatan kapasitas perempuan anggota parlemen.
3. Gorontalo - Kepengurusan KPP Provinsi, merupakan gabungan
provinsi dan Kabupaten/Kota. Telah terbentuk sebelum KPP RI. Sudah dilantik oleh Ketua DPRD Provinsi.
- Belum mengajukan SK Pengurus ke KPP RI.
- Sudah melaksanakan rapat kerja pengurus
- Sedang merubah struktur kepengurusan sesuai dengan
AD-ART KPP RI periode 2015-2019.
4. Kalimantan Tengah - Kepengurusan KPP Provinsi dan Kabupaten/Kota baru
terbentuk.
- Sedang mempersiapkan pengajuan SK Pengurus.
5. Banten - Kepengurusan KPP Provinsi telah terbentuk.
Pembentukan KPP Kabupaten/Kota direncanakan akan difasilitasi forum pementukan oleh pengurus Provinsi.
- SK Pengurus KPP Provinsi ditanda tangani Presidium
dan Sekjen.
- Sudah dikukuhkan oleh Ibu Melani Leimina Suharli
3
6. Sumatera Utara - Kepengurusan KPP Provinsi dan beberapa
Kabupaten/Kota sudah dibentuk sebelum KPP RI. SK dikeluarkan dan tanda tangani oleh Ketua DPRD Provinsi.
- Belum mengajukan SK Pengurus ke KPP RI.
- Posisi Ketua KPP Provinsi baru saja mengundurkan diri.
- Sedang merubah struktur kepengurusan sesuai dengan
AD-ART KPP RI periode 2015-2019.
7. Bengkulu - Kepengurusan KPP Provinsi akan merupakan gabungan
provinsi dan Kabupaten/Kota.
- Sedang menyusun struktur kepengurusan sesuai dengan
AD-ART KPP RI periode 2015-2019. Saat ini baru tersusun Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
- Belum mengajukan SK Pengurus ke KPP RI.
8. Nusa Tenggara Barat - Kepengurusan KPP Provinsi telah terbentuk.
Kabupaten/Kota direncanakan akan difasilitasi forum pembentukan oleh pengurus Provinsi.
- Sedang proses melengkapi persyaratan pengajuan SK
Pengurus.
9. Kalimantan Selatan - Kepengurusan KPP Provinsi akan merupakan gabungan
provinsi dan Kabupaten/Kota.
- Sedang menyusun struktur kepengurusan sesuai dengan
AD-ART KPP RI periode 2015-2019.
10. Bangka Belitung Provinsi Babel adalah yang paling perlu perhatian di antara
10 provinsi lainnya. Jumlah perempuan anggota parlemen di provinsi, kabupaten/kota hanya berjumlah 21 orang. Sedangkan di Provinsi dari 5 (lima) hanya 2 (dua) orang perempuan yang aktif.
Sosialisasi tentang Kaukus Perempuan Parlemen selama ini dilakukan secara terpisah, belum pernah bisa berkumpul dalam satu forum.
11. Bali - Kepengurusan KPP Provinsi sudah dibentuk sebelum
KPP RI. SK dikeluarkan dan tanda tangani oleh Ketua DPRD Provinsi.
- Belum mengajukan SK Pengurus ke KPP RI.
- Posisi Ketua KPP Provinsi baru saja mengundurkan diri
karena mencalonkan Bupati.
- Terakhir komunikasi di pertengahan November 2015
4
Capaian proyek SWARGA-UNDP dan sejumlah diksripsi terkait Kaukus Perempuan Parlemen yang sudah terbentuk di Provinsi dan yang tengah mempersiapkan pembentukannya, maka diperlukan sejumlah langkah strategis untuk tindak lanjut pengembangan yang akan dilaksanakan oleh Kaukus Perempuan Parlemen RI.Untuk tercapainya perumusan tersebut, SWARGA-UNDP akan memfasilitasi kegiatan dengan format
team building yang melibatkan perwakilan dari Kaukus Perempuan Parlemen, tim pengelola Jaringan
Perempuan Parlemen, staf sekretariat KPP RI dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.Kegiatan ini akan diselingi dengan 2 (dua) kali permainan di luar atau dalam ruangan (akan disesuaikan dengan kondisi cuaca) yang bertujuan untuk menguatkan tim kerja Jaringan Perempuan Parlemen.
Tujuan
1. Menyampaikan perkembangan terbaru terkait Jaringan Perempuan Parlemen.
2. Merumuskan rumusan strategi, bentuk kegiatan dan waktu untuk upaya pengembangan
Jaringan Perempuan Parlemen dan pendampingan Kaukus Perempuan Parlemen provinsi.
3. Melakukan install aplikasi Jaringan Perempuan Parlemen.
Hasil yang diharapkan
1. Peserta memiliki pengertian yang sama mengenai fungsi Jaringan Perempuan Parlemen.
2. Peserta dapat menginstal dan mengoperasikan aplikasi dan website dengan baik.
3. Adanya rumusan strategi, bentuk kegiatan dan waktu terkait pengembangan Jaringan
Perempuan Parlemen dan pembentukan Kaukus Perempuan Provinsi.
Peserta
1. Presidium Nasional, Sekretaris Jenderal dan Bendahara KPP RI
2. Divisi Media dan Pengembangan Jaringan KPP RI
3. Divisi Database dan Informasi KPP RI
4. Divisi Penguatan Kelembagaan KPP RI
5. Staf Pengelola Jaringan Perempuan Parlemen
6. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugan Anak (KPP PA)
7. Tim Proyek SWARGA
8. Staf Sekretariat KPP RI
9. Fasilitator; Ibu Masruchah
10. Pelatih Outbond
Waktu dan Tempat
Tempat : HOTEL ARYADUTA LIPPO VILLAGE, 401 Boulevard Jend. Sudirman
Lippo Village 1300, Tangerang 15811 – Indonesia
5
Agenda Kegiatan (Tentatif)Waktu Kegiatan PIC/Keterangan
Hari I – Kamis, 10 Desember 2015 14.00 – 14.45
17.00 – 19.00
Pendaftaran dan check in peserta
Makan malam
Penjelasan Tujuan dan Target Kegiatan
Bpk. Darsono/ Bpk. Pheni Chalid Ibu Melani L. Suharli
Nurul Hilaliyah
21.00 - Istirahat
Hari II – Jumat, 11 Desember 2015
08.30 – 09.30 Kegiatan Outbond Tim Outbond
09.30 – 10.00 Coffee Break
10.00 – 12.00 Brainstorming dan Perumusan Agenda;
Tantangan & Strategi Pengembangan Jaringan Perempuan Parlemen
Dipandu oleh Bapak Wahyu Muryadi (Adviser Pelaksana Jaringan Perempuan Parlemen di Pusat)
KPP RI
Tim Pusat Jaringan Perempuan Parlemen & Fasilitator
12.00 – 13.00 Istirahat makan siang
13.00 – 15.30 Penyusunan Strategi Penguatan Kelembagaan
Kaukus Perempuan Parlemen RI dan Provinsi/Kabupaten/Kota.
Dipandu oleh Ibu Irma Suryani Chaniago Sekjen KPP RI
09.00 – 11.30 Presentasi susunan agenda kegiatan dan waktu
pelaksanaaan.