• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Ikan Pora-Pora Sebagai Bahan Baku Tambahan Pembuatan Kerupuk Dan Daya Terimanya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pemanfaatan Ikan Pora-Pora Sebagai Bahan Baku Tambahan Pembuatan Kerupuk Dan Daya Terimanya"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

FORMULIR

UJI KESUKAAAN ( UJI HEDONIK )

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Petunjuk Penelitian

Ujilah sampel satu persatu dengan sebaik-baiknya dan nyatakan pendapat

anda tentang apa yang dirasakan oleh indera dengan mengisi tabel dibawah ini

dengan skor berikut :

Suka : 3

Kurang Suka : 2

Tidak Suka : 1

Indikator

Sampel

P1 P2 P3

Rasa

Aroma

Warna

Tekstur

(6)

Lampiran 6

Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Organoleptik Panelis terhadap Rasa Kerupuk dengan Penambahan Ikan Pora-Pora

No Panelis

Jenis Kelamin

Umur (tahun)

Perlakuan Total Panelis

P1 P2 P3 Yi Y2ij (Yi)2

(7)

a. Varians

b. Varians Total

405

Ha = sekurang-kurangnya ada 2 varians populasi ( 12) yang tidak sama

405

(8)

Ternyata bH (0,962) >bc (0,950)  Ho diterima, hal ini menjelaskan bahwa varians

ketiga populasi darimana sampel ditarik sesungguhnya homogen (sama) sehingga

dapat dilanjutkan dengan Uji Anova.

Analisa Sidik Ragam Skor Hasil Uji Organoleptik Panelis terhadap Rasa Kerupuk dengan Penambahan Ikan Pora-Pora

1. Derajat Bebas (db)

a. db perlakuan = 3 – 1 = 2

b. db galat = (3 x 40 – 1) – 3= 117

c. db jumlah = (3x 40) – 1 = 119

2. Faktor Koreksi (FK)

Faktor Koreksi = 40 3 309 2

x

= 795,675

3. Jumlah Kuadrat (JK)

a. Jumlah Kuadrat Total = 844 – 795,675

= 48,325

b. Jumlah Kuadrat Perlakuan = 795,675

= 0,95

(9)

c. Jumlah Kuadrat Galat = 48,325 – 0,95

= 47,375

4. Kuadrat Total (KT)

a. Kuadrat Total Perlakuan = 2

Sumber Keragaman

db JK KT F

Hitung

Ftabel Keterangan

0,05

Perlakuan 2 0,950 0,475 1,17 3,07 Tidak Ada

Perbedaan

Galat 117 47,375 0,405

Total 119 48,325

Berdasarkan tabel analisa sidik ragam di atas, dapat dilihat bahwa Fhitung

<Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rasa pada setiap

perlakuan.

(10)

Lampiran 7

Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Organoleptik Panelis terhadap Aroma Kerupuk dengan Penambahan Ikan Pora-Pora

No Panelis

Jenis Kelamin

Umur (tahun)

Perlakuan Total Panelis

P1 P2 P3 Yi Y2ij (Yi)2

(11)

d. Varians

e. Varians Total

532

Ha = sekurang-kurangnya ada 2 varians populasi ( 12) yang tidak sama

532

(12)

Ternyata bH (0,981) >bc (0,950)  Ho diterima, hal ini menjelaskan bahwa varians

ketiga populasi darimana sampel ditarik sesungguhnya homogen (sama) sehingga

dapat dilanjutkan dengan Uji Anova.

Analisa Sidik Ragam Skor Hasil Uji Organoleptik Panelis terhadap AromaKerupuk dengan Penambahan Ikan Pora-Pora

6. Derajat Bebas (db)

a. db perlakuan = 3 – 1 = 2

b. db galat = (3 x 40 – 1) – 3= 117

c. db jumlah = (3x 40) – 1 = 119

7. Faktor Koreksi (FK)

Faktor Koreksi = 40 3 267 2

x

= 594,075

8. Jumlah Kuadrat (JK)

a. Jumlah Kuadrat Total = 657 – 594,075

= 62,925

b. Jumlah Kuadrat Perlakuan = 594,075

= 0,65

(13)

c. Jumlah Kuadrat Galat = 62,925 – 0,65

= 62,275

9. Kuadrat Total (KT)

a. Kuadrat Total Perlakuan = 2

Sumber Keragaman

db JK KT F

Hitung

Ftabel Keterangan

0,05

Perlakuan 2 0,650 0,325 0,610 3,07 Tidak Ada Perbedaan

Galat 117 62,275 0,532

Total 119 62,925

Berdasarkan tabel analisa sidik ragam di atas, dapat dilihat bahwa Fhitung

<Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan aroma pada setiap

perlakuan.

(14)

Lampiran 8

Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Organoleptik Panelis terhadap Warna Kerupuk dengan Penambahan Ikan Pora-Pora

No Panelis

Jenis Kelamin

Umur (tahun)

Perlakuan Total Panelis

P1 P2 P3 Yi Y

(15)

g. Varians

h. Varians Total

517

Ha = sekurang-kurangnya ada 2 varians populasi ( 12) yang tidak sama

517

(16)

= 0,950

Ternyata bH (0,986) >bc (0,950)  Ho diterima, hal ini menjelaskan bahwa varians

ketiga populasi darimana sampel ditarik sesungguhnya homogen (sama) sehingga

dapat dilanjutkan dengan Uji Anova.

Analisa Sidik Ragam Skor Hasil Uji Organoleptik Panelis terhadap WarnaKerupuk dengan Penambahan Ikan Pora-Pora

11.Derajat Bebas (db)

a. db perlakuan = 3 – 1 = 2

b. db galat = (3 x 40 – 1) – 3= 117

c. db jumlah = (3x 40) – 1 = 119

12.Faktor Koreksi (FK)

Faktor Koreksi = 40 3 265 2

x

= 585,208

13.Jumlah Kuadrat (JK)

a. Jumlah Kuadrat Total = 649 – 585,208

= 63,791

b. Jumlah Kuadrat Perlakuan = 585,208

= 3,27

(17)

c. Jumlah Kuadrat Galat = 63,791 – 3,27

= 60,521

14.Kuadrat Total (KT)

a. Kuadrat Total Perlakuan = 2

Sumber Keragaman

db JK KT F

Hitung

Ftabel Keterangan

0,05

Perlakuan 2 3,27 1,635 3,16 3,07 Ada

Perbedaan

Galat 117 60,521 0,517

Total 119 63,791

Berdasarkan tabel analisa sidik ragam di atas, dapat dilihat bahwa Fhitung

<Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan warna pada setiap

perlakuan.

(18)

Uji Ganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test) terhadap Hasil Analisa

Sidik Ragam Skor Hasil Uji Oranoleptik Panelis terhadap Warna Kerupuk dengan Penambahan Ikan Pora-Pora

1. Standard Error Rata-rata (S

y

)

Standard Error Rata-rata (S

y

) =

2. Least Significant Ranges (LSR)

p 2 3

Range

Least Significant Ranges (LSR)

2,80

0,32

3,36

0,38

Keterangan :

P = Banyaknya nilai tengah dalam wilayah yang teruji

Range = Harga nisbah terendah untuk Uji Kurun Ganda Duncan pada beda nyata pada tingkat 5 % dengan derajat bebas galat = 60 ~ 120

LSR = Range x Standard Error Rata-rata

3. Hasil Uji Ganda Duncan terhadap Warna Kerupuk Ikan Pora-Pora

Perlakuan P3 P2 P1

Rata-rata

P1 – P2 = 2,425 – 2,175 = 0,25 < 0,32

P1– P3= 2,425 – 2,025 = 0,4 > 0,38

2,025 2,175 2,425

Jadi P1=P2

Jadi P1≠ P3

(19)

P2–P3= 2,175 – 2,025 = 0,15 < 0,32 Jadi P2= P3

Berdasarkan Uji Duncan seperti hasil tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa

tingkat kesukaan panelis terhadap warna kerupuk ikan pora-poraP1 (5%) sama dengan

kerupuk ikan pora-pora P2 (10%).Sedangkan kerupuk ikan pora-pora P1 (5%) tidak

sama dengan kerupuk ikan pora-pora P3 (15%) dan P2 (10%) sama dengan kerupuk

ikan pora-pora P3 (15%).Dapat dilihat bahwa warnakerupuk ikan pora-pora P1 (5%)

lebih disukai dibandingkan kerupuk ikan pora-pora P2 (10%) dan P3 (15%) karena

kerupuk ikan pora-pora P1 (5%) mempunyai penilaian yang paling tinggi yaitu 2,425.

(20)

Lampiran 9

Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Organoleptik Panelis terhadap Tekstur Kerupuk dengan Penambahan Ikan Pora-Pora

No Panelis

Jenis Kelamin

Umur (tahun)

Perlakuan Total Panelis

P1 P2 P3 Yi Y

(21)

j. Varians

k. Varians Total

603

Ha = sekurang-kurangnya ada 2 varians populasi ( 12) yang tidak sama

603

(22)

Ternyata bH (0,962) >bc (0,950)  Ho diterima, hal ini menjelaskan bahwa varians

ketiga populasi darimana sampel ditarik sesungguhnya homogen (sama) sehingga

dapat dilanjutkan dengan Uji Anova.

Analisa Sidik Ragam Skor Hasil Uji Organoleptik Panelis terhadap TeksturKerupuk dengan Penambahan Ikan Pora-Pora

16.Derajat Bebas (db)

a. db perlakuan = 3 – 1 = 2

b. db galat = (3 x 40 – 1) – 3= 117

c. db jumlah = (3x 40) – 1 = 119

17.Faktor Koreksi (FK)

Faktor Koreksi = 40 3 283 2

x

= 667,408

18.Jumlah Kuadrat (JK)

a. Jumlah Kuadrat Total = 748 – 667,408

= 80,592

b. Jumlah Kuadrat Perlakuan = 667,408

= 10,067

(23)

c. Jumlah Kuadrat Galat = 80,592 – 10,067

= 70,525

19.Kuadrat Total (KT)

a. Kuadrat Total Perlakuan = 2 067 , 10

= 5,034

b. Kuadrat Total Galat =

117 525 , 70

= 0,688

20.F Hitung

F Hitung =

688 , 0

034 , 5

= 7,32

Sumber Keragaman

db JK KT F

Hitung

Ftabel Keterangan

0,05

Perlakuan 2 10,067 5,034 7,32 3,07 Ada

Perbedaan

Galat 117 70,525 0,688

Total 119 80,592

(24)

Berdasarkan tabel analisa sidik ragam di atas, dapat dilihat bahwa Fhitung

<Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan Tekstur pada setiap

perlakuan.

Uji Ganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test) terhadap Hasil Analisa

Sidik Ragam Skor Hasil Uji Oranoleptik Panelis terhadap Tekstur Kerupuk dengan Penambahan Ikan Pora-Pora

4. Standard Error Rata-rata (S

y

)

Standard Error Rata-rata (S

y

) =

Kelompok Jumlah

Galat KT

= 40

688 , 0

= 0,13

5. Least Significant Ranges (LSR)

p 2 3

Range

Least Significant Ranges (LSR)

2,80

0,36

3,36

0,44

Keterangan :

P = Banyaknya nilai tengah dalam wilayah yang teruji

Range = Harga nisbah terendah untuk Uji Kurun Ganda Duncan pada beda nyata pada tingkat 5 % dengan derajat bebas galat = 60 ~ 120

LSR = Range x Standard Error Rata-rata

(25)

6. Hasil Uji Ganda Duncan terhadap Tekstur Kerupuk Ikan Pora-Pora

Perlakuan P2 P3 P1

Rata-rata

P1 – P3= 2,675 – 2,425 = 0,25 < 0,36

P1– P2= 2,675 – 1,975 = 0,7 > 0,44

P3–P2= 2,425 – 1,975 = 0,45 > 0,36

1,975 2,425 2,675

Jadi P1=P3

Jadi P1≠ P2

Jadi P3≠ P2

Berdasarkan Uji Duncan seperti hasil tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat

kesukaan panelis terhadap tekstur kerupuk P1 (5%) sama dengan tekstur kerupuk pada

P3 (15%). Namun tekstur kerupuk P2 (10%)berbeda dengan kedua kerupuk yang lain.

Hal itu berarti bahwa tekstur kerupuk P2 (10%) kurang disukai dibandingkan dengan

tekstur kerupuk P1(5%) dan P3 (15%).

(26)
(27)

Lampiran 11.Dokumentasi Penelitian

Gambar 1.Pembersihan Ikan Pora-Pora dari Sisik dan Jeroannya

Gambar 2.Penimbangan Bahan untuk Adonan Kerupuk

(28)

Gambar 4.Bahan-Bahan untuk Pembuatan Kerupuk Gambar 3.Penghalusan Ikan Pora-Pora

(29)

Gambar 5.AdonanKerupukdengan 3 Konsentrasi

Gambar 6.PengukusanAdonan yang Telah Dicetak

(30)

Gambar 7.Kerupuk yang Siap untuk Diiris

Gambar 8.Pengirisan Adonan

(31)

Gambar 9. Penjemuran Kerupuk

Gambar 10. Kerupuk Mentah Sudah Dapat Digoreng

(32)

Gambar 11. Penggorengan Kerupuk

Gambar 12. Kerupuk Ikan Pora-Pora

(33)

Gambar 13. Uji Daya Terima kepada Siswa/siswi SD N. No 060971

Gambar 14. Uji Daya Terima kepada siswa/siswi SD N. No.060971

Gambar

Gambar 1.Pembersihan Ikan Pora-Pora dari Sisik dan Jeroannya
Gambar 3.Penghalusan Ikan Pora-Pora
Gambar 5.AdonanKerupukdengan 3 Konsentrasi
Gambar 7.Kerupuk yang Siap untuk Diiris
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 8. Jika dibandingkan dengan hasil penelitian oleh penulis dilokasi yang sama tahun 2003 diperoleh kisaran panjang 32,20 mm – 86,15 mm maka ukuran panjang cangkang yang

Dari data hasil perhitungan selisih volume tampungan air waduk, dan jika dibandingkan dengan lamanya waktu antar pengukuran batimetri dilakukan, maka bisa

yaitu jenis pekerjaan yang berkaitan dengan penyembanqan. teori dan pratek

Berbeda dengan teori klasik yang menganggap permintaan dan penawaran terhadap tenaga kerja selalu seimbang (equilibrium) karena harga-harga fleksibel, maka menurut Keynes pasar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan industri Lurik di Kabupaten Klaten adalah (1) Meningkatkan peran Pemerintah Kabupaten Klaten dalam promosi produk

Skripsi PENGARUH KONFLIK BERDASARKAN SUMBER .... INIEKE

Dari pengamatan 2 sperma ternak yang berbeda tersebut di dapatkan perbedaan bahwa pada sperma ayam lebih pasif di bandingkan sperma domba, disini sperma domba

PT Hutama Listrik &amp; telpon Pembelian Toko Merdeka PT Duta Angkasa Biaya Gaji.