• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Jus Buah Stroberi (Fragaria X Ananassa) Terhadap Diskolorasi Gigi Yang Disebabkan Oleh Kopi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Jus Buah Stroberi (Fragaria X Ananassa) Terhadap Diskolorasi Gigi Yang Disebabkan Oleh Kopi"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Perubahan warna gigi merupakan faktor yang sangat merugikan bagi penderitanya apalagi jika terjadi pada gigi anterior yang menarik perhatian sabagai titik pandang pertama ketika seseorang membuka mulut atau berbicara. Gigi putih sangat menarik untuk dilihat, tetapi tidak banyak orang beruntung memiliki warna gigi sempurna. Perubahan warna dapat mengenai satu gigi, beberapa gigi atau semua gigi. Perubahan warna gigi dapat hanya melibatkan permukaan saja atau sampai melibatkan struktur gigi.12

2.1Perubahan warna gigi

Umumnya noda pada gigi dikategorikan menjadi tiga, yaitu ekstrinsik, intrinsik dan oleh umur. Noda ekstrinsik paling sering dan paling mudah diatasi. Berada pada permukaan superfisial dan dapat disebabkan oleh kopi, teh, makanan dengan pewarnaan tinggi, penggunaan tembakau atau proses metabolik dari pasien itu sendiri. Noda intrinsik adalah diskolorasi yang berpenetrasi kedalam stuktur gigi. Terjadi selama perkembangan gigi akibat konsumsi obat tertentu atau jumlah floride yang berlebihan. Noda ini tidak dapat hilang dengan tindakan profilaksis, tetapi dapat memberikan respon dengan tindakan bleaching tergantung pada warna dan intensitas dari noda itu sendiri. Noda oleh karena perubahan umur adalah kombinasi dari noda ekstrinsik yang telah berpenetrasi kedalam struktur gigi dalam jangka waktu yang sudah sangat lama, penipisan enamel dan penggelapan warna dentin.4

2.1.1 Definisi perubahan warna gigi

(2)

dannoda ekstrinsik.14Perubahan warna ini dapat hanya mengenai satu gigi, beberapa gigi atau semua gigi.12

2.1.2Klasifikasi dan etiologi perubahan warna gigi

Bagian koronal gigi terdiri dari enamel, dentin dan pulpa. Setiap perubahan terhadap struktur kemungkinan akan menghasilkan perubahan pada penampilan luar gigi disebabkan oleh transmisi cahaya dan mencerminkan sifat. Munculnya warna gigi tergantung pada kualitas cahaya yang dipantulkan. Secara historis, perubahan warna gigi telah diklasifikasikan menurut lokasi noda, yang dapat berupa intrinsik atau ekstrinsik.15

2.1.2.1 Perubahan warna ekstrinsik

Panjang rantai dari polisakarida dan materi protein membentuk suatu lapisan yang erat pada seluruh permukaan gigi yang disebut pelikel. Dimana pelikel ini sangat mudah ternodai.14Perubahan warna ekstrinsik didefinisikan sebagai perubahan warna yang terletak pada permukaan luar dari struktur gigi dan disebabkan oleh agen topikal atau ekstrinsik. Hal ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, langsung dan tidak langsung. Pewarnaan langsung disebabkan oleh senyawa-senyawa yang bergabung ke dalam lapisan pelikel dan noda adalah hasil warna dasar dari kromogen. Pewarnaan langsung memiliki multi-faktorial etiologi dengan kromogen berasal baik dari diet atau zat biasa ditempatkan di mulut. Pewarnaan tidak langsung di sisi lain adalah disebabkan oleh interaksi kimia di permukaan gigi. Biasanya berhubungan dengan antiseptik kationik dan garam logam. Secara tradisional, perubahan warna gigi ekstrinsik juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan asalnya, seperti logam ataunon-logam.15, 16

Faktor yang bertanggung jawab untuk perubahan warna ekstrinsik :

(3)

b. Kebersihan rongga mulut: Akumulasi plak gigi, kalkulus dan partikel makanan menyebabkan noda cokelat atau hitam. Bakteri kromogenik juga telah diusulkan sebagai faktor etiologi dalam produksi noda biasanya pada margin gingiva gigi.

c. Kebiasaan: Tembakau dari rokok, cerutu, pipa, dan mengunyah tembakau menyebabkan noda cokelat dan hitam gelap yang menutupi sepertiga tengah servikal gigi.

d. Faktor Obat: antiseptik kationik seperti chlorhexidine, cetylpyridinium chloride dan obat kumur lainnya dapat menyebabkan noda setelah penggunaan jangka panjang. Chlorhexidine, misalnya, menghasilkan perubahan warna cokelat sampai hitam. Bukti yang paling menunjukkan bahwa penyebab kemungkinan pewarnaan adalah pengendapan makanan anionik kromogens ke kation teradsorpsi.

e. Pekerjaan dan faktor lingkungan: paparan Industri besi, mangan, dan perak dapat menodai gigi hitam. Merkuri dan debu timbal dapat menyebabkan noda biru-hijau; tembaga dan nikel, noda hijau ke hijaubiruan dan asap asam kromat dapat menyebabkan noda oranye yang pekat.15, 17, 20.

2.1.2.2Perubahan warna intrinsik

Penyebab perubahan warna gigi berasal dari gigi itu sendiri:

1. Dekomposisi jaringan pulpa atau sisa makanan. Adanya gas yang dihasilkan oleh pulpa nekrosis dapat membentuk ion sulfida yang berwarna hitam.

2. Pemakaian antibiotik, misalnya tetrasiklin. Tetrasiklin merupakan penyebab paling sering dari perubahan warna gigi yang bersifat intrinsik. Pemakaian obat golongan tetrasiklin selama proses pertumbuhan gigi dapat menyebabkan perubahan warna gigi yang permanen.

Periode waktu pemberian tetrasiklin yang menyebabkan perubahan warna pada gigi: a. Semasa dalam kandungan pada usia kehamilan ibu lebih dari 4 bulan,molekul tetrasiklin dapat melewati pertahanan plasenta gigi sulung yang sedang terbentuk.

(4)

Mekanismenya adalah tetrasiklin akan terikat dengan kalsium dan membentuk senyawa kompleks berupa tetrasiklin kalsium ortofosfat . Jaringan gigi yang sedang dalam proses mineralisasi itu tidak hanya memperoleh kalsium, tetapi juga molekul tetrasiklin yang kemudian tertimbun di dalam jaringan dentin dan email.

3. Penyakit metabolik yang berat selama fase pertumbuhan gigi. Misalnya alkaptonuria yang menyebabkan warna cokelat, endemikfluorosis yang menyebabkan bercak cokelat pada gigi.

4. Pendarahan dalam kamar pulpa. Ini disebabkabkan oleh terjadinya trauma, aplikasi bahan devitalisasi arsen ataupun eksterpasi pulpa yang masi vital.

5. Medikamentasi saluran akar. Obat terapeutik yang digunakan dalam endodonti dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi, misalnya perak nitrat.

6. Bahan pengisi saluran akar. Di antara bahan pengisi saluran akar gigi yang dapat mewarnai dentin adalah iodoform dan semen saluran akar yang mengandung perak atau minyak esensial.12

7. Proses penuaan. Dengan bertambahnya umur, enamel menjadi lebih tipis karena abrasi/erosi dan dentin menjadi lebih tebal karena deposisi dentin sekunder dan dentin reparatif yang menghasilkan perubahan warna pada gigi selama hidup seseorang. Gigi orangtua biasanya lebih kuning keabu-abuan dari gigi orang muda.17 2.2Perawatan perubahan warna gigi dengan bleaching

(5)

2.2.1 Reaksi kimia bleaching

Oksidasi adalah proses kimia dimana bahan organik yang akhirnya dikonversi menjadi CO2 dan air. Kayu terbakar di perapian adalah contoh dari proses oksidasi,

dan itu adalah bahwa proses kimia yang sama untuk memutihkan gigi. Perbedaan antara pembakaran kayu dan pemutihan gigi adalah tingkat dari proses oksidasi. Akhirnya, kedua proses akan menghasilkan CO2 dan air.Bleaching adalah proses

oksidasi-reduksi atau reaksi redoks. Dalam reaksi redoks, bahan oksidator (seperti hidrogen peroksid) memiliki radikal bebas dengan elektron yang tidak berpasangan yang akan tereduksi, sedangkan bahan reduktor (bahan yang akan diputihkan) menerima elektron dan teroksidasi. 4

Hidrogen peroksida adalah agen pengoksidasi yang menghasilkan dua radikal bebas, HO2 dan oksigen. PH larutan ini mempengaruhi kekuatannya. Hidrogen peroksida

bersifat asam lemah dan menghasilkan lebih dari oksigen lemah radikal bebas. Larutan buffer ini memiliki pH 9,5-10,8 untuk mendorong produksi dari persentase yang lebih tinggi dari HO2 radikal bebas yang kuat. Bahan organik dapat

(6)

Gambar 1. Hubungan proses oksidasi dengan bleaching sampai

dengan titik saturasi.21

Larutannya harus menembus permukaan gigi. Dalam memutihan gigi, hidrogen peroksida berdifusi melalui matriks organik enamel dan dentin, memancarkan radikal bebasnya. Radikal ini bereaksi sampai menjadi molekul-molekul sederhana yang merefleksikan sedikit cahaya terbentuk. Ada titik yang disebut saturasi atau titik jenuh, dimana pencerahan berhenti dan penghancuran struktur gigi dimulai. Selama pemutihan berlangsung dan proses pencerahan melambat secara dramatis, titik jenuh telah tercapai. Pada titik ini, kehilangan enamel menjadi cepat. Pemutihan harus berhenti di titik jenuh untuk meminimalkan kerapuhan gigi dan peningkatan porositas. Optimal bleach mencapai pemutihan yang maksimal. Over bleach dapat merusak enamel dan tidak akan menginduksi pencerahan lebih lanjut.4

2.2.2Bahan bleaching

(7)

Sedangkan untuk extracoronal bleaching adalah karbamid peroksid dan hidrogen peroksid.17

2.2.2.1 Hidrogen peroksid

Hidrogen peroksid dengan dengan konsentrasi 30-35% disebut juga superoksol yang banyak digunakan pada extracoronal maupun intracoronal bleaching. Superoksol ini harus disimpan ditempat yang dingin dan dapat bertahan sampai 3 bulan. Sebagai bahan bleaching dapat dicampur dengan natrium perborat menjadi pasta atau juga dapat digunakan tanpa dicampur dengan natrium perborat. Efek pemutihan pada gigi terjadi karena berat molekul yang kecil dapat berdifusi ke enamel dan dentin. Jadi proses oksidasi secara langsung pada substansi pembentuk warna.17 perubahan yang terjadi pada lapisan gigi yang disebabkan oleh reaksi dari H2O2 30% dengan molekul

apatit, dengan proses pemanasan akan terjadi reaksi sebagai berikut : H2O2 --- H2O2 + On

Ca10(PO4)6(OH)2 + On --- 10 CaO + 3 P2O5 + H2O

Hidroksi apatit putih

Hidroksi apatit ini bereaksi dengan superoxol dan menyebabkan pengendapan CaO. CaO inilah yang menimbulkan warna putih pada gigi.12

2.2.2.2Sodium perborat

(8)

2.2.2.3Karbamid peroksid

Karbamid peroksid yang ada dipasaran tidak hanya mengandung karbamid peroksid, tetapi juga mengandung bahan tambahan misalnya polimer karboksi polimetilen (karbopol), fenasitin, trietanolamin, gliserol dan anhidrida. Karbopol berfungsi untuk menambah kekentalan dan daya lekat, memperlambat proses pelepasan oksigen karbamid peroksid, serta bereaksi lebih lama. Konsentrasi yang aman dan efektif dalam penggunaan karbamid peroksid adalah 10-15%, dianjurkan pemakaian bahan tersebut dilakukan dibawah pengawasan dokter gigi. Karbamid peroksid 10% sama efektifnya dengan hidrogen peroksid 3%.17,22

Pada dasarnya mekanisme dasar karbamid peroksid adalah sama. Karbamid peroksid terurai menjadi hidrogen peroksid dan urea ketika berkontak dengan jaringan lunak atau saliva pada temperatur mulut. Hidrogen peroksid yang dihasilkan akan terionisasi dengan reaksi seperti berikut21 :

Karbamid peroksid Hidrogen peroksid + Urea (CH2N2OH2O2) (H2O2) (CH2N2O)

Hidrogen peroksida Air + Oksigen

(H2O2) (H2O) (O2)

Urea Amonia + Karbon dioksida

(CH2N2O) NH3 (CO2)

(9)

2.2.3 Kontra indikasi bleaching

1. Diskolorisasi karena amalgam

2. Diskolorisasi berat akibat tetrasiklin (derajat III & IV) 3. Restorasi atau karies yang luas

4. Enamel loss atau deep pitting

5. Kelainan Temporomandibuar joint (TMJ) 6. Wanita hamil dan sedang menyusui 7. Pasien dengan dentin hipersensitif17

2.2.4 Efek samping bleaching

Faktor keamanan pasien merupakan faktor yang menjadi perhatian utama untuk setiap tindakan.17Kasus efek samping dari vital dan nonvital bleaching telah banyak dilaporkan.24

a. Gigi sensitif. Merupakan efek samping yang paling sering terjadi setelah melakukan external bleaching. Data dari penelitian sebelumnya oleh Haywood dkk. 10% penggunaan karbamid peroksid dari 15-65% pasien melaporkan meningkatnya gigi sensitif.9

b. Iritasi mukosa. Konsentrasi hidrogen peroksida yang tinggi (dari 30-35%) menyebabkan rasa pedas pada membran mukosa dan dapat menyebabkan luka bakar dan bercak putih pada gingiva.9Oleh karena itu, pada saat pemakaian larutan tersebut, jaringan lunak hendaknya selalu dilindung dengan mengolesi vaselin.23

c. Resopsi akar. Laporan klinikal dan histologi menunjukkan bahwa intracoronal bleaching dapat menyebabkan resorpsi akar eksternal. Ini mungkin dikarenakan oleh agen oksidasi, khususnya 30-35% hidrogen peroksida. Mekanisme bleaching menyebabkan rusaknya jaringan periodonsium atau sementum belum dapat dijelaskan. Sepertinya, zat kimia yang mengiritasi masuk berdifusi melalui tubulus dan cacat sementum dan akibat nekrosis sementum tersebut terjadi inflamasi pada ligamen priodontal dan akhirnya terjadilah resorpsi akar.23

(10)

elektron menunjukkan adanya interaksi antara keduanya dan menyebabkan inhibisi polimerisasi dan meningkatkan porositas resin dan celah marginal sehingga tambalan menjadi lepas.23,24

2.3 Metode evaluasi stabilitas warna

Hal ini jelas melalui tinjauan literatur, stabilitas bahan warna dapat dievaluasi dengan berbagai metode. Ini melibatkan pewarnaan pada spesimen dan dievaluasi perubahan warnanya selama periode waktu tartentu. Evaluasi warna dapat dilakukan baik oleh penilaian visual atau metode instrumental.

1. Metode visual. Banyak metode penilaian visual yang telah digunakan oleh berbagai peneliti. Dalam satu metode, pengamat mengevaluasi perubahan warna dari spesimen terhadap latar yang berwarna putih. Perubahan warna tersebut kemudian dihitung sebagai sedikit, sedang, atau berat. Penilaian visual juga dapat dilakukan dengan mengambil foto dari spesimen dan kemudian mengukur perubahan warnanya.

Albert Munsell menggambarkan warna dalam fenomenal tiga dimensi. Dia menggambarkan tiga dimensi sebagai hue, value(kecerahan) dan chroma( saturasi).

Hue. Hue adalah kualitas warna yang membedakan satu warna dengan warna lain, yang dispesifikasikan dalam rentang dominan suatu panjang gelombang dalam spektrum tampak yang menghasilkan warna. Hue adalah sebuah interpretasi fisiologis dan psikologis dari sejumlah panjang gelombang. Dalam hal gigi, hue diwakili oleh A, B,C atau D dalam shade guide Vita Classic yang sering digunakan.

(11)

Value. Value atau kecerahan adalah sejumlah cahaya kembali dari suatu objek. Munsell menggambarkan value sebagai warna putih-hitam dalam skala abu-abu. Benda yang cerah memiliki jumlah abu-abu yang lebih rendah, sedangkan benda yang kurang cerah memiliki jumlah abu-abu yang lebih banyak dan akan menjadi lebih gelap.25Urutan contoh warna yang digunakan pada perawatan Dental Whitening menggunakan dasar value yang paling rendah yaitu C4 diletakkan pada sisi paling kanan contoh dan warna dengan value paling tinggi yaitu warna B1 diletakkan disisi kiri dari urutan contoh warna.

2. Metode Instrumental. Variabilitas hasil dengan penilaian visual dapat timbul karena beberapa faktor termasuk obyek yang diamati, posisi cahaya terhadap pengamat relatif dan sama, karakteristik lain warna cahaya tersebut, metamerism, kelelahan, penuaan dan keadaan emosional dari pengamat. Sejak pengukuran instrumen dapat menghilangkan penafsiran subjektif dari perbandingan warna visual, spektrofotometer dan colorimeter lebih banyak digunakan saat ini. Instrumen ini menggunakan CIE L*a*b* (CIELAB) sistem warna, yang dikembangkan pada tahun 1978 oleh Komisi Internationale de L'Eclairage untuk karakteristik warna untuk persepsi manusia.

(12)

2.4Stroberi

Stroberidikenal dengan nama arbei yang berasal dari bahasa Belanda, aardbei yaitu sebuah genus tumbuhan dalam keluarga Rosaceae. Di indonesia, buah ini disebut “stroberi”. Ada kurang lebih 20 spesies stroberi. Spesies paling umum di tanam untuk dijual adalah hasil dari penyilangan Fragaria x ananassa. Stroberi merupakan berry yang paling terkenal dari semua berry dan termasuk tanaman semak.26

Gambar 2. Buah stroberi

2.4.1Klasifikasi tanamanstroberi

Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman stroberi di klasifikasikanadalah sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledonae Keluarga : Rosaceae Genus : Fragaria Spesies : Fragaria spp.

(13)

lama menanam stroberi, menggunakan varitas lokal Benggala dan Nenas yang cocok untuk membuat makanan olahan dari stroberi seperti selai.26

2.4.2 Manfaat buahstroberi

Buah stroberimemiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Sehingga stroberi dijadikan alternatif untuk meningkatkan kesehatan dan mengurangi beberapa resiko penyakit, antara lain;

1. Stroberi sebagai Pencegah Kanker. Di dalam buah stroberi ada dua kandungan yang bernama antioksidan dan anti-inflamasi. Dengan kombinasi dua kandungan tersebut maka buah stroberi dapat mencegah tumbuhnya penyakit kanker.26

2. Stroberi Baik Untuk Tulang. Stroberi sangat baik dan bermanfaat untuk memelihara tulang. Karena di dalamnya terkandung senyawa mangan sehingga dapat membantu membangun dan memilihara tulang dan sendi.26

3. Stroberi Bermanfaat untuk Diet Sehat. Dalam secangkir stroberi memiliki banyak kandungan serat. Tapi kalorinya sedikit hanya sekitar 43. Dengan adanya serat yang terkandung di dalam buah stroberi dapat membuat pencernaan menjadi lancar.26

4. Stroberi sebagai sumber Vitamin C. Menurut penelitian di dalam satu gelas Strawberry terkandung 136% RDA vitamin C. Kita tahu bahwa vitamin C mempunyai manfaat yang luar biasa untuk membuat kekebalan tubuh semakin meningkat dan dapat mencegah degenerasi manula. Di samping manfaat dari vitamin C adalah untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi.26

(14)

2.4.3 Kandungan senyawa fitokimia buah stroberi

Kandungan senyawa fitokimia buah stroberi antara lain: 1. Ellagic Acid

Buah stroberiterdapat ellagic acid, yang terkandung didalamellegitanin yang dapat memutihkan gigi. Kandungannya berkisar antara 0,43-4,64 mg per gram berat kering.26 Reaksi yang terdapat pada senyawa ini adalah reaksi oksidasi dimana ellagic acid melepaskan elektron yang dapat berikatan dengan zat yang menyebabkan perubahan warna pada enamel. Adanya perbedaan keelektronegatifan diantara O dan H+ pada gugus OH- yang lebih besar dibandingkan CO- dan OH- pada gugus COOH menyebabkan gugus OH- akan lebih mudah putus dan menghasilkan radikal H+. Radikal H+ yang terbentuk akan berikatan dengan 3 molekul C tersier yang terdapat pada enamel gigi yang mengalami diskolorasi. Ikatan ini menyebabkan terjadinya ganguan konjugasi elektron dan perubahan penyerapan energi pada molekul organik enamel sehingga terbentuk molekul organik enamel dengan struktur tidak jenuh. Setelah radikal H+ dilepaskan, ellagic acid melepaskan 4 radikal OH- yang dapat mengganggu struktur tidak jenuh dari enamel tersebut menjadi struktur jenuh dengan warna lebih terang.1

2. Anthocyanin

Anthocyanin tergolong dalam komponen flavonoid. Senyawa ini merupakan pigmen pemberi warna merah pada stroberi.26

3. Catechin, Quercetin dan Kaempferol Memiliki aktivitas sebagai antioksidan.26

2.5 Kopi

(15)

tetapi rasanya sangat pahit. Kafein bersifat mono-cidic yang lemah dan dapat memisah dengan penguapan air. Dengan asam, kafein akan bereaksi dan membentuk garam yang stabil. Sedangkan dengan basa akan membentuk garan yang stabil.27 Kopi yang kita konsumsi sehari-hari berasal dari bagian biji yang terdapat pada buah kopi. Setelah dilepaskan dari daging buah, biji kopi selanjutnya dikeringkan. Biji kopi mengandung protein, minyak aromatis dan asam-asam organik. Biji kopi kering ini tidak mempunyai aroma sama sekali, karena aroma baru timbul setelah proses sangrai. Setelah disangrai biji kopi kemudian dihaluskan, baik secara manual dengan alu maupun mesin. Kasar atau halusnya bubuk kopi disesuaikan dengan selera masing-masing. Bubuk kopi inilah yang selanjutnya disuguhkan dengan seduhan air panas dengan tambahan gula atau krim sesuai selera. Penambahan gula jangan berlebihan, karena akan menghilangkan cita rasa dari kopi itu sendiri.

Secara umum, dikenal 4 jenis kopi, yaitu kopi arabika, kopi robusta, kopi liberika dan kopi excelsa. Diantara keempatnya, kopi liberika adalah juaranya. Pohon kopinya mencapai 30 meter menghasilkan biji kopi terbesar didunia yang tumbuh di hutan pedalaman Kalimantan dan merupakan bahan minuman tradisional suku Dayak. Kebanyakan kopi yang beredar didunia adalah arabika yang menguasai 70% pasar dan robusta 30%. 28

2.5.1 Kopi arabika

Kopi arabika tumbuh sesepanjang Amerika Latin, Afrika Tengah dan Timur, india dan Indonesia. Kopi arabika merupakan kopi tradisional yang rasanya dianggap paling enak oleh para penikmat kopi. Biji kopi arabika memiliki ciri-ciri ukuran biji yang lebih kecil bila dibandingkan biji jenis robusta, kandungan kafeinnya lebih rendah, rasa dan aroma lebih nikmat harga yang lebih mahal. Contoh kopi arabika adalah kopi Toraja atau kopi Jawa.28

Klasifikasi kopi arabika ( Coffea arabica L). Divisi : Spermatophyta

(16)

Bangsa : Rubiales Suku : Rubiaceae Marga : Coffea

Spesies : Coffea arabica L.

Jenis ini secara genetik berbeda-beda dari spesies kopi lainnya, mempunyai empat set kromosom. Buahnya berbentuk oval dan masak dalam waktu 7-9 bulan. Daun, buah dan akar kopi mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, disamping itu buahnya juga mengandung alkaloida. 28

2.5.2 Kopi robusta

Kopi robusta biasa tumbuh di Afrika Barat dan Tengah, sepanjang Asia Tenggara dan Brazil. Kopi robusta memiliki ukuran biji kopi yang besar, bentuknya oval, tinggi kafein dan memiliki aroma yang kurang harum. Robusta dapat dikembangkan dalam lingkungan dimana arabika tidak akan tumbuh, dam membuatnya menjadi pengganti arabika yang murah dan rasanya pahit dan asam. Contoh kopi jenis robusta adalah kopi Lampung dan kopi Bali.28

Klasifikasi kopi robusta ( Coffea robusta Lindl ex DeWild L).

Spesies : Coffea robusta Lindl ex DeWild

Buah kopi ini berbentuk bulat dan membutuhkan 11 bulan untuk menjadi matang; biji kopinya lebih kecil dibandingkan C. Arabica. Daun kopi ini mengandung alkaloid saponin, flavonoida dan polifenil.28

(17)
(18)

2.6 Kerangka konsep

Konsumsi kopi

Perubahan warna gigi

Bleaching

Jus buah stroberi 100%

Ellagic acid

Mengubah struktur tidak jenuh organik enamel yang berubah warna menjadi struktur yang jenuh yang lebih terang.

Jus buah stroberi 50% Carbamide peroxide 15%

Pemutihan

gigi

Perubahan warna menjadi

lebih putih

?

Gambar

Gambar 1. Hubungan  proses oksidasi dengan bleaching sampai
Gambar 2. Buah stroberi

Referensi

Dokumen terkait

Dengan akhlak pulalah, manusia secara pribadi maupun kelompok dapat mengantarkan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi untuk membangun dunia

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pemustaka yang memanfaatkan bimbingan pemakai sumber-sumber rujukan pada Unit Referensi, Terbitan Berkala, dan NBC dan jenis

Hasil asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny “D” selama kehamilan trimester III dengan nyeri punggung, pada persalinan dengan persalinan spontan tidak ada

[1] reported the relationship between structure and activity of curcuminoid compounds as antioxidant, anti- inflammatory, chemoprefentive and anti prostate cancer.. Antiinflammatory

As a polder, the junction to the Cakung Drain at the downstream end needs to be closed and the water is pumped up to the Drain in order to keep the water

a) Peneliti harus berusaha menjelaskan kepada siswa tentang kemudahan memahami materi melalui metode think pair and share. b) Peneliti harus berusaha untuk membuat kondisi kelas

Hasil uji Scheffe persen perubahan efek analgesik terhadap kontrol positif (asetosal dosis 91 mg/KgBB) pada pengujian efek analgesik seluruh kelompok. Penurunan ini

Hasil Uji Validitas Kecamatan Panjang Menunjukkan hasil pengujian yang valid untuk 8 butir pernyataan untuk Variabel Peluang Bonus Demografi (X1), 6 pernyataan untuk