Disusun oleh:
Kelompok 1
Kelas B
Revinda Niola D.H
3113041058
Shelvy Elvina. S
3113041059
Admira Zera
3113041060
Rizal Purnawan
3113041061
PROGRAM DIV TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah - Nya sehingga kami selaku mahasiswa - mahasiswi DIV Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dapat menyelesaikan penyusunan makalah PEMETAAN DAN UITZET BANGUNAN ini. Segala hambatan dan rintangan yang kami alami dalam proses penyusunan makalah ini telah menjadi sebuah pelajaran bagi kami untuk meningkatkan kinerja dan kesolidaritasan kelompok kerja sehingga makalah ini diharapkan dapat menjadi makalah yang baik.
Keberhasilan penyusunan makalah ini merupakan kinerja keras kelompok kami yang tentunya tidak lepas dari pengarahan beberapa pihak. Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu/Bapak dosen.
Kami harapkan makalah ini dapat membantu para pembaca untuk mengerti tentang teknik pengukuran. Selain itu kami harap makalah ini dapat menjadi jendela kecil bagi kalangan pembaca lebih luas untuk mengetahui tentang teknik pengukuran. Tetapi kami juga menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa, untuk itu kami selalu menerima kritik dan saran membangun bagi majunya makalah ini.
Surabaya, April 2014
Daftar Isi
2.3 Bagian-bagian dari total station :...10
2.4 Diagram Menu Total Station...12
2.5 Metodologi...13
4.1.2 Data Pengukuran Detail Situasi...23
4.1.3 Data Pengukuran Poligon dan Detail Situasi...23
BAB V...24
5.1 KESIMPULAN...24
5.2 SARAN...24
DAFTAR PUSTAKA...25
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di jaman modern seperti ini, pengukuran masih berperan penting di dalam pendidikan dan pembangunan, khususnya dalam merencanakan bangunan. Kita sebagai mahasiswa DIV Teknik Sipil ditekankan untuk bisa melakukan suatu pengukuran yang baik dan benar, agar dapat mempermudah kita dalam mempraktikannya di dunia kerja.
Pengukuran umumnya bertujuan mendapatkan hasil analisa yang akurat dari suatu bangunan yang di ukur yang mana dari hasil tersebut seorang pengukur dapat lebih mudah menyelesaikan proyeknya. Pengukuran mempunyai banyak macam cara dimana tergantung pada apa yang kita ukur.
Dalam pengukuran ada hal-hal yang perlu kita perhatikan yaitu :
1.1 Ketelitian dalam mengukur
Maksudnya disini para pengukur harus lebih teliti dan juga sebaiknya dalam kondisi yang sehat, agar pengukuran yang diperoleh maksimal.
1.2 Ketelitian dalam menjalankan alat.
Contohnya saja dalam tahap suatu perencanaan jalan raya, jalan kereta api, perencanaan jalur pipa tidak mungkin bisa lepas dari tahap pengukuran. Jadi disini jelas bahwa pengukuran sangat penting, tujuannya untuk mendapatkan gambaran relief dari permukaan tanah, jalan dll. Semakin baik dan akurat hasil pengukuran semakin akurat pula gambaran relief yang kita dapatkan.
1.3 Ketelitian Memasukan dan menamai data
2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari Praktikum Total Stasion adalah:
1. Mahasiswa dapat mengenal alat-alat yang digunakan dalam praktikum Ilmu Ukur Tanah ini.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dari alat ETS.
3. Mahasiswa dapat mengetahui dasar-dasar pengoperasian alat ETS dengan baik dan benar.
4. Mahasiswa dapat mangukur jarak serta sudut dengan alat Total Station. 5. Mahasiswa dapat menentukan titik-titik yang akan dibidik dan dihitung 6. Mahasiswa mampu mengolah data dari pengukuran pemetaan.
7. Mahasiswa mampu menggambar koordinat dari titik-titik yang sudah dibidik
8. Mahasiswa dapat mengetahui koordinat setelah didapatkan titik-titik setelah diolah dari praktikum tersebut dan mengetahui apakah letak titik hasil praktikum sesuai dengan letak titik dilapangan.
3. Manfaat Praktikum
Manfaat yang kita dapatkan dari Praktikum Total Stasion adalah: 1. Mahasiswa dapat mengetahui cara membidik suatu titik.
2. Mahasiswa dapat mememahami tentang tata cara penggunaan ETS dan fungsi-fungsinya sebagai penunjang keterampilan sebelum terjun dalam dunia kerja. 3. Mahasiswa dapat mengetahui secara cermat tentang tata cara pengukuraan
polygon secara tepat menggunakan ETS.
4. Mahasiswa dapat menghitung dan mengolah data hasil praktikum untuk perhitungan koordinat.
5. Mahasiswa dapat mengetahui cara menentukan koordinat suatu titik. 6. Mahasiswa dapat menggambarkan koordinat titik yang dibidik.
4. Lokasi Pengukuran
DENAH LOKASI PRAKTIKUM
Ruang KPPA
Sekret HIMA
Gambar 1 Denah Lokasi Praktikum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Dasar Teori
2.1 Pemetaan (Surveying)
Pemetaan (Surveying) adalah penentuan lokasi titik yang terdapat diatas,pada maupun dibawah permukaan bumi. Untuk penentuan lokasi diperlukan adanya suatu kerangka referensi, yang direpresentasikan dengan menggunakan bench mark (alam maupun buatan manusia). Bench mark ini digunakan sebagai titik awal pengukuran. Untuk pengukuran poligon ini Bench mark menggunakan arak Utara sebagai titik awal
Pada awalnya pemetaan hanya digunakan untuk menandai batas-batas kepemilikan tanah. Sekarang hasil pemetaan digunakan untuk memetakan bumi diatas dan dibawah permukaan laut; menyiapkan peta navigasi udara, darat dan laut; menetapkan batas-batas pemilikan tanah pribadi dan tanah negara; mengembangkan informasi tata guna tanah dan sumber daya alam yang digunakan untuk pengelolaan lingkungan; menentukan ukuran, bentuk, gaya berat dan medan magnet bumi. Selain itu pemetaan juga mempunyai peranan penting dalam bidang rekayasa untuk desain perencanaan dan pembangunan jalan raya, jalan baja, pembangunan gedung, saluran irigrasi, jalur pipa gas dll.
Pemetaan dapat dilakukan dengan dua cara, terestris dan ekstraterestris. Pemetaan terestris merupakan pemetaan yang dilakukan dengan menggunakan peralatan yang berpangkal di tanah. Sedangkan pemetaan ekstraterestris tidak berpangkal di tanah tapi dilakukan dengan menggunakan bantuan wahana (pesawat terbang, pesawat ulang-alik maupun satelit),
2.2 Total Station
Total Station adalah suatu alat ukur (sudut dan jarak) survey digital elektronik yang mampu memberikan data yang dibutuhkan di lapangan ( di station alat) Bila dibandingkan dengan alat ukur manual maka TS secara fisik merupakan gabungan dari alat ukur sudut dan jarak ditambah unit prosesing dan perekaman. Sehingga metode penentuan parameter posisi masih mengacu pada metode konvensional.
2.3 Bagian- bagian dari total station :
Gambar 3 Bagian-bagian Total Station 1. Tampilan
a. Tampilan Layar
Tampilannya berupa LCD dot matrik 4 baris dan 20 karakter berbaris.Tiga baris pertama menampilkan data ukuran dan baris paling bawah adalah tombol fungsi F1 – F4 yang berubah sesuai dengan mode pengukuran.
b. Kontras dan Penerangan
Kontras dan penerangan dapat diatur tingkatannya.
2. Fungsi Tombol dan Softkey
Gambar 4 Tampilan Layar Total Station {ON} Tombol On
{ON} (Ketika ditekan) + Tombol OFF
huruf
{FUNC} : Menuju ke menu lainnya
{BS} : Menghapus karakter yang ada di sebelah kiri {ESC} : Membatalkan menginput data
{SFT} : Mengganti antara atas dan bawah menu
: Memilih atau menyetujui input data 3. Mode Pengukuran Sudut
Gambar 5 Tampilan Pengisian Sudut pada Total Station Tekan {H.ANG} di halaman 2 pada mode MEAS
Tekan untuk memilih H angle
Tekan [1] “1” masukkan dan kursor akan berpindah ke posisi berikutnya Tekan [2]
Tekan {FUNC} untuk menampilkan halaman yang terdapat tombol [5] Tekan [5]
Tekan {FUNC} untuk menampilkan halaman yang terdapat tombol [.]
Ketika penginputan data selesai tekan untuk menyetujuinya 4. Mode Pengukuran Jarak
2.4 Diagram Menu Total Station
2.5 Metodologi
Berikut ini adalah beberapa metode yang kami gunakan dalam penggunaan Total Station untuk pengukuran pemetaan :
2.6 Pengukuran Sudut
Mengukur sudut horizontal
Gambar 8 Tampilan Pengukuran Sudut Horizontal pada Total Stasion a. Bidik target pertama (1st target)
b. Di halaman pertama dari layar mode MEAS , tekan [OSET]. [OSET] akan menyala, sehingga tekan [OSET] sekali lagi. Sudut horizontal di target pertama akan menjadi 0o
c. Bidik target kedua (2nd target)
2.7 Pengukuran Jarak
Pengukuran Jarak
a. Sentering alat di titik A dan target di titik B. b. Hidupkan alat dengan menekan tombol POWER. c. Bidik target
d. Di halaman pertama mode MEAS tekan [DIST] untk memulai pengukuran jarak
Gambar 9 Tampilan Mode MEAS
e. Ketika pengukuran mulai, informasi EDM (mode jarak, posisi prisma) akan muncul dengan cahaya flash
Gambar 10 Tampilan Informasi EDM
f. Ketika terdengar suara beep maka data pengukuran jarak (S), sudut vertikal (ZA) dan sudut horizontal (HAR) akan ditampilkan
Gambar 11 Tampilan Pengukuran Jarak dan Sudut g. Tekan [STOP] untuk mennyelesaikan pengukuran jarak
Gambar 13 Sudut Azimuth
Koordinat stasiun dan koordinat stasiun backsight sudah ada, sudut azimuth dari backsight stasiun sudah terhitung.
Langkah-langkahnya :
1) Pilih “Stn Orientation” kemudian “Set H angle” di <Coord>
2) Pilih ‘”Backsight” tekan [EDIT] kemudian masukkan koordinat stasiun backsight
Ketika ingin membaca dan mengatur koordinat dari kartu memori maka tekan [READ]
Gambar 14 Tampilan Edit Koordinat 3) Tekan [OK] . Koordinat stasiun akan muncul
4) Tekan [OK] lagi untuk mengedit koordinat stasiun
5) Bidik stasiun backsight kemudian tekan [YES] untuk mengatur stasiun backsight. <Coord> akan kembali
6) Tekan [NO] untuk kembali ke langkah 2
2.9 Flow chart
Pengolahan Data Pengambilan Data
Detail Poligon
Pengukuran
Bangunan Tiang Pemasangan Prisma
Sentering Alat ( TS )
Peralatan
Menuju Lapangan
Penggambaran Sketsa Lapangan Dasar Teori
Pengecekan Alat ( TS, Prisma, Patok) K3 (memakai peralatan & pakaian standard)
LAPORAN
Peyusunan Laporan Penggambaran
METODE PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan pengukuran ini harus memperhatikan beberapa metode pelaksanaan : 1) Alat yang diperlukan
2) Langkah kerja
3.1. PERALATAN YANG DIPERLUKAN
1. Total Station
Gambar 16 Total Station Statif
Gambar 17 Statif
4) Prisma
Gambar 19 Prisma
5) Roll Meter
Gambar 20 Roll Meter
6) Unting-Unting
Gambar 22 Payung
8) Alat Tulis dan Buku Ukur
Gambar 23 Alat Tulis dan Buku Ukur 9) Kompas
5. 3.2. LANGKAH KERJA
Berikut ini adalah langkah – langkah Pengukuran Poligon dan Detail dengan menggunakan Total Station (29652):
1. Sentring, leveling, dan berdirikan ETS di titik Stn 1.
Gunakan Nivo Bulat, Nivo tabung, kemudian Nivo Digital. 2. Membuat job baru
MEM → JOB → JOB Selection
Pilih Job 1 atau Job 2,….dst yang masih kosong. (Nama Job : 7) Samakan juga Coord search Job dengan Job selectionnya.
3. Mengisi Stn Data (Data tempat brdirina alat) (missal N0, E0, Z0= 0,0,0)
MEAS → REC→ Stn Data → isi (No, E0, Z0, Pt, Inst.h, code, operator) → OK
4. Menjadikan titik Stn 1 sebagai back sight (BS) dengan azimuth 0000’00’’
Masih dalam Menu REC → Angle data → (arahkan ETS ke titik 00) → 0SET 2kali → REC → EDIT (Isi Pt = 1, Tgt. H = 1,50, Code = PL) → OK → Esc.
5. Membidik detail (situasi) yang diinginkan (missal titik PL 6). → Pindahkan prisma ke titik PL 6 (Ujung gedung ruang 1)
Masih dalam Menu REC → Dist data → arahkan ETS ke titik PL 5 → Dist → REC → Edit (isi no Point= Pt.2, Tgt. H= 1,50, code= PL) → OK → Esc.
Catatan : ( Tgt. H = 1,62)
Ulang – ulangi langkah no.5 diatas untuk membidik titik detail lainnya (yang di bidik dari titik Stn 1).
6. Membidik titik Stn 2 sebagai Foresight (FS) → Pindahkan prisma ke titik Stn 2
→ Buka Klep ETS dari tripod, Pindahkan ETS dari titik Stn 1 ke titik Stn 2 → Prisma dari titik Stn 2 ke titik Stn 1
7. Sentring alat, panggil koordinat titik Stn 2 sebagai stn orientation dan masukkan tinggi alat dan tinggi target.
Buka menu COORD → Stn Orientation → Stn Coordinate → Read → (cari titik Stn 2) → isi (Inst.h= 1,385 Tgt.h=1,50 m) → REC (Untuk merecord Stn data) → OK → Overwrite? → YES.
8. Membidik titik Stn 1 sebagai Backsight (BS) dan memanggil koordinat titik Stn 1 tersebut
→ Arahkan ETS ke titik Stn 1 → Sct H angle → backsight → READ → (cari Stn 1) → OK → OK
→ (Pada “ Take BS”) → YES → Esc → Esc.
9. Membidik detail (situasi) yang diinginkan (misal titik PL 8) → Pindahkan prisma ke titik detail PL 8
Buka Menu REC → Dist Data → arahkan ETS ke detail (titik PL 8) → Dist → REC → Edit (isi no Point= PL 8, TgtH= 1,50 Code=PL 10 ) → OK → Esc. Ulang – ulangi langkah no 9 diatas untuk membidik titik detail lainnya (yang di bidik dari titik Stn 2)
10. Membidik titik Stn 3 sebagai foresight (FS) → Pindahkan prisma ke titik polygon Stn 3
Masih dalam Menu REC → Dist+coord. Data → arahkan ETS ke titik Stn 3 → OBS → REC → isi (no point= 3, Tgt.h= 1,50 Code= PL8 ) →OK
PINDAHKAN ETS DARI TITIK Stn 2 KE Stn 3
→ Buka Klep ETS dari tripod, Pindahkan ETS dari titik Stn 2 ke titik Stn 3 → Prisma dari titik Stn 3 ke titik Stn 2
11. Ulangi langkah 7 – 10 untuk titik polygon Stn 3 dan Stn 4. ( AWAS!!.... sesuaikan nomor titiknya)
data maupun koordinat dapat dilihat dengan cara sbb:
BAB IV DATA
6. Data Pengukuran Poligon dan Detail Situasi 2.9 Data Pengukuran Poligon
TEMPAT
ALAT N Z E Tinggi Alat (m) Tinggi Prisma (m)
STN 1 0 0 0 1.385 1.50
STN 2 12.166 -0.033 -4.286 1.385 1.50 STN 3 26.649 -0.177 32.535 1.385 1.50 STN 4 15.364 0.176 37.385 1.39 1.50 STN 5 0.213 -0.099 0.565 1.39 1.50
Tabel 1Tabel Pengukuran Poligon 4.1.2 Data Pengukuran Detail Situasi
Tempat alat Target Detail N Z E Tinggi Alat (m) Tinggi Prisma(m)
STN 1 PL 6 5,441 -0,277 5,442 1,385 1,5
STN 2 PL 8 13,552 -0,102 2,681 1,385 1,5
STN 3 PL 10 24,924 -0,175 31,047 1,39 1,5
STN 4 PL 12 17,289 -0,226 34,087 1,39 1,5
Tabel 2 Tabel Pengukuran Detail Situasi 4.1.3 Data Pengukuran Poligon dan Detail Situasi
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari Praktikum ini dapat disimpulkan,
1. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah ETS (Electronic Total Station), prisma, statif, yalon dan pita ukur.
2. Cara kerja dari ETS yang dilakukan pada praktikum ini adalah Total station merupakan perangkat elektronik yang dilengkapi piringan horisontal, piringan vertikal dan komponen pengukur jarak. Dari ketiga data primer ini ( Sudut horisontal, sudut vertikal dan jarak) bisa didapatkan nilai koordinat X,Y,Z serta beda tinggi. Data direkam dalam memory dan selanjutnya bisa ditransfer ke komputer untuk di olah menjadi data spasial.
3. Dasar-dasar pengoperasian pada alat tersebut adalah terdapat 3 halaman menu yang masing-masing menu mempunyai 4 sub menu yang mempunyai fungsi masing-masing untuk pengukuran
4. Cara mengukur poligon dan detail situasi menggunakan alat total Station adalah dengan membidik prismayang diletakkan di atas titik detail atau titik poligon yang diinginkan, serta setiap perpindahan titik poligon harus menentukan stasiun foresight dan backsight.
5. Titik-titik yang harus dibidik adalah mengelilingi daerah sekitar ruang 1,2 dan 3 6. Cara mengolah data adalah dengan mendownload hasil data yang sudah tersimpan di
alat total station.
7. Koordinat yang telah didapat bisa digambar pada millimeter block atau autocad sesuai dengan sudut, koordinat dan jarak yang telah ada
8. Koordinaat titik yang didapat pada praktikum ada yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan dikarenakan adanya kesalahan pada saat membidik prisma.
5.2 Saran
1. Gunakan peralatan K3 saat praktikum agar tidak terjadi kecelakaan kerja. 2. Cek alat-alat yang digunakan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran.
3. Selalu mengikuti prosedur-prosedur yang ada pada buku petunjuk penggunaan ETS dan jika kurang mengerti dapat bertanya pada dosen pembimbing.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Praktek Total Station
LAMPIRAN
Gambar 25 Gambar Autocad Pengukuran Poligon dan Detail situasi