TOTAL STATION
(Laporan Praktikum Perpetaan)
Oleh
Rahmad Ramadhoni 2055051001
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
i Judul Percobaan : Total Station Tanggal Percobaan : 15 Desember 2020 Tempat Percobaan : Pagar Alam
Nama : Rahmad Ramadhoni
NPM : 2055051001
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Geofisika Kelompok : 8 (Delapan)
Pagar Alam, 18 Desember 2020 Mengetahui,
Asisten
Aprilia Yulianata NPM. 1815051037
ii
TOTAL STATION
Oleh
Rahmad Ramadhoni
ABSTRAK
Telah dilakukan praktikum perpetaan pada tanggal 11 Desember 2020, materi yang dibahas pada praktikum ini ialah mengenai total station. Praktikum ini bertujuan untuk dapat mengetahui serta mengenal total station, lalu mengetahui bagian-bagian dari total station, dapat mengetahui cara pengoperasiannya, dan terkahir untuk dapat mengetahui kegunaan alat ini dalam bidang geofisika. Metode yang digunakan dalam praktikum ini yaitu memaparkan penjelasan mengenai total station, menganalisis fungsi dan juga menjelaskan tata cara pemakaian dari total station ini.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
ABSTRAK ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan Praktikum... 1
II. TEORI DASAR III. METODOLOGI PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan ... 4
B. Diagram Alir ... 4
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Data Pengamatan ... 5
B. Pembahasan... 5 V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Diagram Alir ... 4
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diketahui bahwa total station merupakan alat instrumen elektronik/optik yang dipakai dalam survei pemetaan juga sering dipakai untuk pembangunan konstruksi. Komponen pengukur dengan sistem elektronik ini digunakan untuk mengukur atau membaca jarak dan juga kemiringan tertentu. Berbeda dengan alat survei lainnya, total station diketahui merupakan perangkat atau alat paling canggih yang digunakan dalam survei dengan nilai ketelitian dalam pengukuran sudut mencapai 0.5 arc-second. Dengan ketelitian dan kecanggihannya total station sering digunakan dalam pemetaan area tambang. Teknologi ini dapat dilakukan pada area tambang tertutup yakni untuk mengetahui kedalaman tambang dari titik bibir tambang juga pada penggalian tambang terbuka. Selain digunakan untuk keperluan pemetaan kawasan tambang. Total station juga digunakan untuk pengukuran pada bidang konstruksi, dimana pengukuran ini dilakukan saat sebelum mulainya pembangunan pondasi dan perataan tanah, selain daripada itu total station juga digunakan untuk mengukur sudut atau tingkat kemiringan serta kerataan lantai yang diinginkan dan dengan posisi bangunan tertentu terhadap bangunan lainnya. Selain itu total tation sering digunakan untuk pemetaan lahan, yakni seperti pemetaan topografi serta untuk konstruksi bangunan dan jalan. Fungsi utama dari alat ini yakni biasanya untuk mengumpulkan data hasil pengukuran, data tersebut mencakup hasil daripada pengukuran sudut, jarak, koordinat, dan pengolahan data.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Praktikan dapat mengetahui dan mengenal Total Station 2. Praktikan dapat mengetahui bagian-bagian Total Station 3. Praktikan dapat mengetahui dasar pengoperasian Total Station
4. Praktikan dapat mengetahui kegunaan Total Station di bidang Kegeofisikaan
II. TEORI DASAR
Bidang tanah adalah bagian permukaan bumi yang merupakan satuan bidang terbatas.
Karena bidang tanah dipermukaan bumi merupakan bagian dari ruang yang keberadaannya sangat terbatas, untuk itu pemanfaatannya harus dilakukan secara terencana dan terkendali. Pemetaan bidang tanah dilakukan dengan cara melakukan pengukuran posisi titik-titik batas dari bidang tanah untuk mendapatkan kepastian letak bidang tanah tersebut di permukaan Bumi. Pemetaan suatu bidang tanah dilaksanakan dengan cara terestrial, fotogrametris, atau metode lainya.(Ningsih et al, 2014)
Total station merupakan gabungan EDM, Theodolit, kalkulator dan media rekaman yang dijadikan satu (compacted). Total Station merupakan alat ukur jarak pendek yang dirancang untuk pengukuran teliti dengan menggunakan sinar inframerah sebagai gelombang pembawa dimana dapat langsung dikoreksi terhadap pengaruh kondisi atmosfer. Alat ini juga dapat menampilkan dua hasil pengukuran dalam satu tampilan, antara lain kombinasi sudut horisontal dengan sudut vertikal, jarak dengan sudut, dan lain-lain. Prinsip utama pengukuran jarak dengan alat ini adalah mendapatkan harga beda fase antar sinyal utama dengan sinyal data. Faktor frekuensi merupakan faktor pokok dalam penentuan ketelitian hasil pengukuran. (Fajriyano, 2009)
Total Station adalah suatu alat yang merupakan kombinasi theodolit elektonik, Electronic Distance Meter, dan perangkat lunak yang berfungsi sebagai pengumpul dan pemroses data. Data yang diperoleh dari pengukuran menggunakan Total Station adalah data berupa sudut dan jarak. Kemudian dengan menggunakan persamaan trigonometri, diperoleh nilai koordinat suatu titik. Pada dasarnya prinsip pengukuran sudut dengan menggunakan theodolit hampir sama dengan Total Station, yaitu dengan menggunakan salah satu titik sebagai referensi (backsight) kemudian mengukur titik lain (foresight) untuk dicari sudut ukurannya. Dari sudut ukuran ini nantinya akan digunakan untuk mencari azimuth. Dalam Total Station, pengukuran jarak dilakukan dengan memanfaatkan sistem Electronic Distance Meter (EDM).
Untuk mendapatkan data jarak suatu titik, Total Station memancarkan suatu gelombang, kemudian objek tersebut akan memantulkan gelombang tersebut dan diterima kembali oleh alat. Kemudian perangkat lunak di dalam alat akan menghitung secara otomatis jarak dari tempat berdiri alat dengan titik yang diukur. (Simbolon et al, 2017)
3
Pengukuran beda tinggi dapat diperoleh dengan dua pendekatan yaitu dengan metode sipatdatar menggunakan alat Waterpass (WP) dan metode trigonometris menggunakan alat Total Station (TS) atau Theodolit. Kedua metode ini masing- masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Metode sipatdatar menghasilkan ketelitian lebih tinggi namun kurang praktis dan kurang ekonomis digunakan pada area yang tidak datar, dibandingkan dengan pengukuran beda tinggi secara trigonometris. Prinsip trigonometris menghasilkan ketelitian yang lebih rendah namun memiliki kelebihan karena alat TS sangat praktis digunakan di lapangan baik pada kondisi daerah pengukuran yang datar maupun yang bervariasi sehingga waktu dan biaya yang dibutuhkan menjadi lebih efisien dan ekonomis. Secara fisik alat ukur Total Station merupakan perpaduan antara alat ukur jarak dan sudut elektronik yang dilengkapi dengan sistem memori dan micro komputer untuk melakukan hitungan- hitungan sederhana. Kesalahan data ukuran menggunakan Total Station terutama yang bersumber dari faktor manusia dapat diminimalkan. Waktu pengukuran menggunakan alat Total Station dapat lebih cepat dibandingkan dengan theodolit.
Salah satu data ukuran yang bisa diperoleh dengan melakukan pegukuran menggunakan Total Station adalah beda tinggi. Beda tinggi yang diperoleh menggunakan prinsip metode trigonometrik yaitu salah satu metode penentuan beda tinggi yang didasarkan pada hasil ukuran sudut vertikal dan jarak antara dua titik yang akan ditentukan beda tingginya. (Parseno & Yulaikhah, 2010)
Salah satu pekerjaan penting dalam surveying rekayasa (Engineering Surveying) adalah pengecekan koordinat terpasang. Implementasi pengecekan koordinat terpasang ini dilakukan untuk koordinat E, N, dan Z. geometri horizontal dan vertical yang dilakukan adalah untuk memenuhi akurasi tertentu yang diinginkan. Dalam tulisan ini, pengecekan titiktitik koordinat geometri horisontal dilakukan menggunakan alat Electronic Total Station (TS). Saat ini telah ada perkembangan teknologi terkait dengan alat ETS, yaitu reflector-less atau sistem laser pada ETS yang tidak memerlukan prisma reflector sebagai target. Salah satu penggunaan reflector-less adalah untuk memetakan suatu lahan atau daerah dengan waktu yang relatif singkat tanpa terhambat oleh pergerakan prisma reflector dalam proses pengukuran banyak titik. Sejak kemunculan alat ETS hingga saat ini, teknologi ini digunakan untuk penentuan posisi atau pemetaan suatu lahan yang memerlukan akurasi tinggi seperti pembuatan kerangka horizontal dan vertikal, stake-out (penentuan posisi dilapangan sesuai dengan posisi pada peta perencanaan), detail topografi, pengukuran sudut dan jarak, dan lain-lain.(Kaifan, 2020)
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini anatara lain sebagai berikut:
1. Laptop 2. Alat Tulis 3. Smartphone 4. Modul Praktikum
B. Diagram Alir
Gambar 1. Diagram Alir Mulai
Penjelasan mengenai kegunaan komponen- komponen yang ada pada total station
Penjelasan mengenai bagian-bagian tripod total station
Penjelasan mengenai prosedur penggunaan total station
Selesai
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan
Adapun data pengamatan terlampir pada lampiran.
B. Pembahasan
Pada praktikum ini telah dijelaskan oleh asisten dosen mengenai total station, kegunaan komponen pada total station serta penjelasan tentang prosedur pengunaannya. Total station (TS) merupakan sebuah alat instrument optik atau alat elektronik yang banyak digunakan dalam survei pemetaan dan juga konstruksi pada bangunan. Dikenal sebagai alat survei terintegrasi paling canggih, data yang didapat dari hasil pengukuran menggunakan TS ini berupa sudut, jarak dan elevasi. Sudut yang yang dapat dibaca sampai pada ketelitian 0.5 arc-second. Selain daripada itu TS sudah dilengkapi dengan sebuah processor yang canggih sehingga dapat menghitung koordinat, beda tinggi, juga jarak datar tanpa harus menggunakan kalkulator lagi, dengan begitu hal ini akan mempermudah para pengguna untuk melakukan survei atau pengukuran. Total station itu sendiri terdiri dari 3 bagian alat yakni, TS Itu sendiri atau bagian utama dari total station, lalu tripod yang berfungsi sebagai penyanggah, dan terakhir reflector atau prisma. Sebelum melakukan pengukuran, sama seperti alat lain pada umumnya yaitu dilakukan kalibrasi atau pada TS ini dilakukan pengaturan pada nivo tabung hal ini dilakukan agar hasil atau data yang didapat setelah pengukuran nanti akan akurat dan untuk meminimalisir kesalahan- kesalahan. Pengukuran ini sering dilakukan saat sebelum dilakukan perataan tanah serta peletakan pondasi, kemudian juga diukur kerataan lantai dan kemiringan yang dikehendaki juga posisi bangunan terhadap bangunan-bangunan lainnya. Adapun langkah-langkah singkat dalam penggunaa TS ini ialah sebagai berikut Pertama dirikan tripod pada suatu titik, ketinggiannya di sesuaikan dengan pengukur atau pembidik yang akan melakukan pengukuran, kemudian pasang total station di atas tripod lalu putar sekrup pengunci pada tripod, angkat serta gerak-gerakkan dua kaki tripod sambil melihat titik patok melewati centering optik sampai pada benang yang ada pada centering mendekati titik patok, setelah benang centering sudah mendekati titik patok maka tancapkan kembali dua kaki statif yang diangkat pada saat melakukan penyesuaian titik patok tadi, atur nivo tabung dengan cara menurun-naikkan ketiga kaki tripod
6
sampai bulatan gelembung berada di tengah lingkaran nivo tabung, setelah tepat ditengah atur nivo kotak dengan memutar tiga sekrup A, B, C secara searah dan juga bersamaan sampai pada gelembung udara pada nivo tabung akan tepat pada tengah lingkaran, kemudian cek lagi apakah benang centering tadi masih berada pada titik patok atau tidak, apabila sudah bergeser atau tidak tepat lagi longgarkan sekrup pengunci total station lalu gerakkan perlahan sampai dengan benang centering kembali benar-benar tepat berada di atas titik patok, bila hal ini sudah dan berhasil dilakukan maka kunci dan kencangkan kembali sekrup pengunci total station tersebut. Hal ini dilakukan agar nilai yang didapat pada saat pengukuran akan lebih akurat. Setelah melakukan hal ini maka selanjutnya ialah membuat job baru serta membuat nama file pada job tersebut, sesuai yang telah dipaparkan tadi data yang didapat berupa sudut, jarak, koordinat dan juga elevasi. proses pengukuran ini dilakukan dengan membidik sebuah prisma yang telah ditempatkan pada titik-titik yang ingin diukur dan diketahui data-data nya, setelah selesai melakukan pengukuran maka dilakukan pengolahan data.
V. KESIMPULAN
Adapun Kesimpulan berdasarkan praktikum adalah sebagai berikut :
1. Total station merupakan alat instrumen elektronik/optik yang dipakai dalam survei pemetaan juga sering dipakai untuk pembangunan konstruksi
2. Data yang didapat dari hasil pengukuran menggunakan total station ini ialah sudut, jarak, ketinggian dan juga koordinat.
3. Dalam Total Station, pengukuran jarak dilakukan dengan memanfaatkan sistem Electronic Distance Meter (EDM). Untuk mendapatkan data jarak suatu titik, Total Station memancarkan suatu gelombang, kemudian objek tersebut akan memantulkan gelombang tersebut dan diterima kembali oleh alat. Kemudian perangkat lunak di dalam alat akan menghitung secara otomatis jarak dari tempat berdiri alat dengan titik yang diukur
DAFTAR PUSTAKA
Ningsih, Arintia Eka dkk. 2014. Kajian Pengukuran Dan Pemetaan Bidang Tanah Metode DGPS Post Processing Dengan Menggunakan Receiver Trimble GEOXT 3000 SERIES. Jurnal Geodesi Undip, Vol. 3, No. 3
Fajriyanto. 2009. Studi Komparasi Pemakaian GPS Metode Real Time Kinematic (RTK) Dengan Total Station (TS) Untuk Penentuan Posisi Horisontal.
Jurnal Sipil dan Perencanaan, Vol. 13 No.2
Simbolon, Alfred B S dkk. 2017. Analisis Perbandingan Ketelitian Metode Registrasi Antara Metode Kombinasi Dan Metode Traverse Dengan Menggunakan Terrestrial Laser Scanner Dalam Pemodelan Objek 3 Dimensi. Jurnal Geodesi Undip, Vol. 6, No. 4
Parseno & Yulaikhah. 2010. Pengaruh Sudut Vertikal Terhadap Hasil Ukuran Jarak dan Beda Tinggi Metode Trigonometris Menggunakan Total Station Nikon DTM 352. Forum Teknik Vol. 33, No. 3
Kaifan, Andrian & Zairipan Jaya. 2020. Kajian Komparasi Selisih Koordinat Yang Diukur Dengan Total Station Bertarget Prisma Dan Kayu. Jurnal Teknik Sipil Vol. 12, No. 1
LAMPIRAN
TUGAS
Prosedur Alat Total Station
Seperti yang sudah kita ketahui total station atau TS merupakan instrument elektronik atau optic yang sering digunakan dalam proyek atau survei pemetaan dan juga konstruksi bangunan. TS merupakan alat terintegritas dengan kemampuan pengukur jarak dan membaca sudut pada area dengan kemiringan terntentu, selain itu TS juga bisa digunakan dalam pengukuran koordinat pada suatu area yang diukur dan ingin diketahui nilainya. TS terbagi dalam tiga komponen utama yaitu total station itu sendiri, tripod sebagai penyanggah, dan prisma sebagai alat untuk titik bidikan.
Didalam tiga komponen utama tersebut terbagi lagi komponen yang lebih kecil pada setiap bagian komponen utama dengan kegunaan dan fungsi masing-masing. Untuk mengetahui bagian-bagian tersebut akan dipaparkan dalam gambar berikut.
Prosedur alat dalam penggunaan total station:
1. Dirikan tripod di atas titik, dengan ketinggian yang disesuaikan dengan si pembidik atau pengukur.
2. Pasang TS di atas tripod kemudian putar sekrup pengunci pada tripod
3. Kemudian gerak-gerakan dan angkat dua kaki tripod sambil dilihat titik patok pada centering optik sampai pada benang centering mendekati titik patok.
4. Apabila benang sudah mendekati titik patok selanjutnya kemudian tancapkan lagi dua kaki tripod yang diangkat tadi
5. Lalu selanjutnya atur nivo tabung dengan cara naik turunkan kaki tripod
6. Bila nivo tabung sudah tepat ditengah, atur dengan memutar tiga sekrup A, B, C secara searah dan bersamaan sampai pada gelmbung udara tepat ditengah lingkaran
7. Cek kembali apakah benang centering optik tadi masih tepat berada ditengah, apabila diketahui tidak tepat maka longgarkan sekrup pengunci dan lakukan pengaturan kembali sampai benang centering optik benar-benar tepat berada pada pusat titik patok. Bila sudah dilakukan kunci kembali sekrup yang di longgarkan tadi.
8. Untuk membuat job pengukuran yaitu dengan menekan tombol MENU > JOB (bisa juga tekan tombol 1) > Create ( dengan tekan tombol MSR1)
9. Masukkan nama JOB, dengan minimal 8 karakter
10. Jika ingin menghapus Job pilih DEL atau bisa juga tekan MSR2
11. Untuk memasukkan koordinat tempat berdiri alat tekan tombol STN ( tombol nomor 7) > KNOWN (tekan tombol 1)> Maka selanjutnya diminta untuk memasukkan nomor titik dan koordinat STN (x, y, z) tempat berdirinya alat serta kodenya, kode disini dapat berupa tinggi alat, patok dan lain sebagainnya, kode boleh diisi atau dikosongkan.
12. Kemudian bidik target prisma hingga tepat pas ditengah, kemudian tekan tombol MSR1 lalu tekan enter untuk mengunci koordinat
13. Tekan lagi tombol MSR1 untuk melakukan penyimpanan secara manual
14. Bidik lagi prisma dengan pengukuruan luar biasa, tekan MSR2 untuk melakukan penyimpanan otomatis
15. Data hasil pembidikan dapat dilihat dengan cara menekan tombol DAT atau tombol nomor 6