LAPORAN PRAKTIKUM SURVEY DAN PEMETAAN POLIGON TERTUTUP MENGGUNAKAN TOTAL STATION
MATA KULIAH : ILMU UKUR TANAH II MATERI PRAKTIKUM KE : 2
NAMA : JOSUA O MOLANA NIM : 2323702044
KELOMPOK 3
POLITEKNIK NEGERI KUPANG TA 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat segala rahmat da n karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini. Laporan praktikum ini disusu n sebagai bagian dari tugas mata kuliah Ilmu Ukur Tanah yang kami tempuh pada semester ini Dalam pelaksanaan praktikum, kami mendapatkan kesempatan mengaplikasikan teori yang te lah dipelajari di dalam kelas ke dalam situasi praktis. Praktikum ini membuka wawasan dan m emberikan pengalaman berharga dalam memahami konsep-konsep dasar Poligon Terbuka. K ami juga bisa melibatkan diri secara aktif dalam proses percobaan, observasi, dan analisis dat a. Semuanya termasuk aspek penting dalam pengembangan keterampilan praktis.
Selama pelaksanaan praktikum, kami mengalami beragam tantangan dan hambatan.
Namun, kami dapat mengatasinya melalui kerja sama tim, bimbingan dosen, dan semangat pantang menyerah. Kami menyadari bahwa setiap kesalahan dan kegagalan merupakan bagian dari proses pembelajaran. Hal tersebut membantu kami terus meningkatkan kualitas kinerja dan pemahaman. Laporan ini mencakup langkah-langkah praktis yang kami lakukan, hasil observasi, analisis data, serta kesimpulan. Kami berharap laporan yang disusun ini dapat memberikan gambaran jelas dan komprehensif tentang konsep Poligon Tertutup. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing, teman-teman sekelas, dan pihak-pihak lain, yang telah memberikan dukungan juga bimbingan selama pelaksanaan praktikum. Semoga laporan ini bisa memberikan kontribusi positif bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Poligon Tertutup. Akhir kata, kami menyampaikan permohonan maaf jika terdapat kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan laporan ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa mendatang.
Kamis, 21 November 2024
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu ukur tanah adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pekerjaan pengukuran di atas tanah yang diperlukan untuk menyatakan suatu titik atau penggambaran situasi / keadaan secara fisik yang terdapat diatas permukaan bumi yang pada dasarnya bumi selalu bergerak sesuai dengan porosnya. Ilmu ukur tanah juga mempelajari seluruh kegiatan pengukuran di permukaan bumi. Jenis pengukuran yang dilakukan adalah Poligon Tertutup, Beda Tinggi, dan Detail Situasi. Pengukuran ini dilakukan terhadap detail-detail alam maupun buatan manusia meliputi posisi horizontal (X,Y) dan juga posisi secara vertikal (Z).
Total Station adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk mengukur jarak horizontal dan kemiringan, sudut dan ketinggian horizontal dan vertikal dalam survei topografi dan pekerjaan geodetik. Hasil pengukuran dapat direkam ke dalam memori internal total station dan dapat di transfer ke komputer pribadi. Kemampuan dasarnya adalah dapat melakukan pengukuran dengan rentang jarak yang jauh, cepat, dan akurat.
Dengan adanya teropong pada total station, maka total station dapat diarahkan ke segala arah untuk membidik arah vertikal dan horizontal. Dalam pekerjaan bangunan gedung, total station sering digunakan sebagai pengukur siku-siku. Sedangkan pada perencanaan atau pekerjaan pondasi, Total Station juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat.
1.2 Maksud & Tujuan Praktikum
Maksud dan tujuan dilakukannya praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa mampu mengoperasikan total station, mengukur sudut, jarak, koordinat serta mengumpulkan dan memproses data dengan pesawat total station
2. Mahasiswa dapat mengambarkan/memplotting hasil pengukuran menggunakan aplikasi Civil 3D.
1.3 Lokasi dan Waktu Praktikum
Praktikum poligon tertutup ini dilaksanakan pada tanggal 5 November 2024 dan pengukuran dilakukan di gedung Lab. Fisika, Politeknik Negeri Kupang.
Sketsa Lokasi
1.4 Tinjauan Pustaka
Poligon digunakan apabila titik yang akan dicari koordinatnya terletak memanjang sehingga terbentuk segi banyak (poligon). Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu pengukuran dan pemetaan kerangka dasar horizontal yang bertujuan untuk memperoleh koordinat planimetris (X,Y) titik-titik pengukuran.
Pengukuran poligon sendiri mengandung arti salah satu metode penentuan titik diantara beberapa metode penentuan titik yang lain. Untuk daerah yang relatif tidak terlalu luas, pengukuran cara poligon merupakan pilihan yang sering digunakan, karena cara tersebut dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan daerah lapangan, penentuan koordinat titik dengan cara poligon ini membutuhkan antara lain:
a. Koordinat awal
Bila diinginkan sistem koordinat terhadap sistim tertentu, haruslah dipilih koordinat titik yang sudah diketahui misalnya: titik triangulasi atau titik-titik tertentu yang mempunyai hubungan dengan lokasi yang akan dipatokkan.
b. Azimuth awal
Azimuth awal ini mutlak harus diketahui sehubungan dengan arah orientasi dari sys tem koordinat yang dihasilkan dan pengadaan datanya dapat ditempuh dengan bebe rapa cara. Salah satunya adalah dengan hasil perhitungan dari koordinat titik-titik y ang telah diketahui dan akan dipakai sebagai titik acuan system koordinatnya. Berd asarkan bentuk geomterisnya, poligon terbagi menjadi dua, yaitu poligon terbuka d an poligon tertutup.
Gambar Poligon tertutup
Poligon tertutup adalah rangkaian titik-titik dimana pengukuran titik awal dan tit ik akhimya sama, artinya rangkaian pengukuran yang dilakukan kembali ke titik mu la-mula. Poligon tertutup merupakan model yang paling banyak digunakan dilapang an disamping hasil pengukurannya juga cukup terkontrol.
BAB II
ALAT DAN BAHAN 2.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan di lapangan untuk melakukan pengukuran ada berbagai macam, yaitu:
a. Total station merek GTS(1 buah) b. Statif/tripod (2 buah)
c. Stick (1 buah)
d. Prisma Detail & Prisma Poligon (1/1 buah) e. Payung (1 buah)
f. Palu (1 buah)
g. Meter tangan & Meter roll (1/1 buah) h. GPS (1 buah)
i. Kompas (1 buah) j. Alat tulis
2.2 Bahan
a. Paku (5 buah) b. Pilox (1 buah) c. Buku
BAB III
PEMBAHASAN 3.1 Langkah Praktikum
a. Survei lokasi praktikum
b. Membuat sketsa lokasi praktikum dan menentukan titik-titik poligon c. Mencari titik koordinat di titik P1 dan catat
d. Dirikan alat pada titik P1 dan lakukan penyetelan
e. Lakukan pendataran alat dengan cara centering, pendataran nivo kotak dan nivo tabuung, dan nivo digital alat, lalu tinggi alat (instrumen) diukur
f. Mencari arah utara menggunakan kompas dengan menggunakan opsi 0 set g. Membuat job dan input koordinat awal, nama titik, dan tinggi alat
h. Melakukan bacaan belakang (backsight). Pertama mengarahkan alat ke titik P4 dan bidik lalu catat sudut HR sebagai Azimuth titik P4(PK). Masuk ke opsi Back sight dan masukan Nama titik, Code titik,dan tinggi prisma setelah itu pilih NE/AZ dan pilih lagi AZ untuk memasukan sudut HR dari titik P4 tadi lalu bidik serta rekam dengan opsi NEZ dan simpan ke file job yang telah dibuat sebelumnya.
i. Dirikan prisma poligon di titik P2
j. Putar alat dan lakukan bacaan depan (fore sight) dengan mengarahkan alat menuju titik P2 dengan memasukan tinggi prisma, bidik, rekam dan simpan bacaan ke file job.
k. Selanjutnya lakukan pembacaan detail pada bahu jalan, tembok dan buangan pada jalan dengan menggunakan opsi FS/SS dengan memasukan tinggi prisma lalu lakukan pembacaan, rekam, dan simpan bacaan ke file job.
l. Matikan alat dan pindahkan ke titik P2 dan lakukan centering dan pendataran alat dan penyetelan alat
m. Pada menu occupy, panggil / load data P2, lalu tinggi instrumen diganti dengan tinggi instrumen di titik P2
n. Dirikan prisma poligon di titik P1
o. Lakukan bacaan belakang (backsight). Pertama arahkan Alat ke titik P1 dan pilih opsi 0 set lalu, buka job dan pilih opsi BS dan lalu Load data P1, masukkan tinggi Instrumen, bidik ke arah P1, rekam, dan simpan bacaan ke file job
p. Selanjutnya lakukan pembacaan detail pada titik detail yang telah ditentukan dengan menggunakan opsi FS/SS dengan memasukan tinggi prisma lalu lakukan pembacaan, rekam, dan simpan bacaan ke file job.
q. Setelah itu untuk titik selanjutnya lakukan seperti langkah Pengambilan data dari titik P2
r. Setelah selesai pengambilan data, pastikan semua titik yang direncanakan telah di ambil, bongkar alat, rapikan dan kembalikan ke Lab
3.2 Langkah Penggambaran
a. Data hasil pengukuran dimasukan ke dalam Ms. Excel, lalu buat ke dalam format PENZD (Point, East, North, Zenith, Description)
b. Membuat file notepad dan copy data PENZD lalu paste kedalam notepad yang telah dibuat
c. Buka civil 3D, klik home, insert, points from file, dan ketik tanda plus lalu pilih file notepad yang sudah dibuat dan menggunakan format PENZD
d. Lakukan Zoom Extension dengan mengetik ZE lalu enter
e. Tampilkan nama titik dengan cara pilih semua (ctrl + a) dan pilih point group properties, point label style dan description only dan atur skala agar tidak tumpang tindih
f. Hubungkan titik-titik hasil pengukuran dengan cara ketik PL, lalu enter
g. Selanjutnya membuat surface, dengan cara pada home klik surfaces, lalu pilih create surface, dan pada menu style pilih Contours & Triangles dan atur Contour Interval dan Contour Smoothing nya
h. Kemudian klik modify, pilih surface lalu ke Add Data, lalu klik Point Group, kemudian klik All Points dan enter
i. Setelah itu, ke bagian Edit Surface, pilih Delete Line dan hapus di bagian garis kontur yang datanya tidak diambil
j. Kemudian klik kanan pada menu Layoutn 1, kebagian From Template lalu ke bagian Mapbooks, dan pilih template yang akan digunakan
k. Ketik VPORTS untuk memvisualisasikan dari model space ke layout space
l. Lalu hasil plotting bisa di save PDF dengan cara ketik EXPORTPDF kemudian enter
Data Hasil Pengukuran
Gambar Hasil Ploting
3.3 Kendala dan Masalah yang di hadapi di lapangan
Setelah melakukan pengukuran dilapangan, kendala dan masalah yang ditemukan kelompok ialah:
1. Cuaca yang sangat panas menyebabkan kesulitan dalam melakukan pembacaan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan
1. Pembuatan peta kontur sangat dibutuhkan dalam perencanaan jalan karena kita dapat mengetahui beda tinggi dilapangan atau suatu permukaan tanah, misalnya dalam pengerjaan jalan raya, bandara dan atau jalur rel kereta api. Merencanakan arah jalur atau trase dari peta tanches atau peta topografi. Dalam menentukan trase kita perlu mengetahui kemiringan maksimum yang diperbolehkan, skala peta yang digunakan dan interval garis konturnya.
2. Poligon adalah rangkaian titik-titik yang membentuk segi banyak yang dapat digunakan sebagai kerangka peta. Poligon tertutup merupakan poligon yang titik awal dan titik akhir saling berimpit atau pada posisi yang sama atau saling bertemu. Koordinat titik tersebut dapat dihitung dengan memasukan data yang merupakan hasil dari pengukuran sudut dan jarak.
Adapun langkah-langkah pengukuran polygon terutup adalah sebagai berikut :
• Orientasi lapangan
• Menentukan koordinat titik awal menggunakan GPS
• Mengukur poligon tertutup
• Memploting data hasil pengukuran pada aplikasi Civil
Berdasarkan hasil praktikum kelompok 3 yang berlokasi di depan Politeknik Negeri Kupang, diperoleh data pengukuran sebagaimana yang terlampir. Dari pengolahan data hasil praktikum tersebut telah kami buat peta situasinya menggunakan aplikasi Civil 3D. Untuk data-data dan gambar dapat dilihat pada lampiran. Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu Total Station Topcon ES,GPS UTM , statif, prisma target dan alat pendukung lainnya yang berfungsi untuk mengukur besarnya sudut dan jarak, berguna untuk mengetahui koordinat pada keenam titik yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudian dari data koordinat keempat titik tersebut diolah menggunakan Microsoft Excel dan selanjutnya diploting pada aplikasi Civil 3D.
4.2 Saran
Mahasiswa diharapkan mampu :
1. Bekerja dengan baik dan benar serta ketelitian dan keseriusan dari masing-masing anggota kelompok agar hasil pengukuran dapat sempurna dan memuaskan demi meningkatkan kualitas dan kemampuan mahasiswa dalam praktik mengukur tanah.
2. Menggunakan peralatan yang telah disediakan sebagai mana mestinya / sesuai dengan fungsinya untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
3. Setiap kali hendak berpindah titik, buka lalu simpan kembali alat Total Station pada kotaknya untuk menghindari kerusakan alat, serta jangan pernah meninggalkan alat tanpa pengawasan.
4. Saat melakukan pengukuran di bawah terik matahari sebaiknya menggunakan payung sehingga dapat menghindarkan pengukur dari kesalahan membaca hasil pengukuran akibat silaunya cahaya matahari.
5. Membawa peralatan tambahan berupa pilox atau paku payung agar memudahkan dalam menandai titik yang akan di ukur.
6. Selama praktikum berlangsung apabila mengalami kendala maka jangan sungkan untuk bertanya pada instruktur atau dosen pembimbing agar tidak terjadi kekeliruan yang mengakibatkan kesalahan fatal pada hasil pengukuran.
7. Setiap selesai melakukan pengukuran sebaiknya melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing / instruktur supaya mendapatkan gambaran yang pasti mengenai pengukuran yang kita lakukan dan meminimalisir kesalahan yang terjadi.