• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Total Station

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Total Station"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Disusun oleh: Kelompok 2

Wahyu Evan A 151303103006

Nur Andreansyah 151303103007

Rully Diah P 151303103008

Muhammad Zuhad NAufal 151303103011

Zamzam Nur Wahidin A 151303103014

Leona Belia Irianti 151303103022

PROGRAM DIPLOMA-III JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER 2015

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah - Nya sehingga kami selaku mahasiswa - mahasiswi Teknik Sipil Universitas Jember dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Segala hambatan dan rintangan yang kami alami dalam proses penyusunan makalah ini telah menjadi sebuah pelajaran bagi kami untuk meningkatkan kinerja dan kesolidaritasan kelompok kerja sehingga makalah ini diharapkan dapat menjadi makalah yang baik.

Keberhasilan penyusunan makalah ini merupakan kinerja keras kelompok kami yang tentunya tidak lepas dari pengarahan beberapa pihak. Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu/Bapak dosen, teknisi laboratorium, dan teman-teman serta semua pihak yang telah membantu penulis.

Kami harapkan makalah ini dapat membantu para pembaca untuk mengerti tentang teknik pengukuran. Selain itu kami harap makalah ini dapat menjadi jendela kecil bagi kalangan pembaca lebih luas untuk mengetahui tentang teknik pengukuran. Tetapi kami juga menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa, untuk itu kami selalu menerima kritik dan saran membangun bagi majunya makalah ini.

Jember, 22 November 2015 Penulis

(3)

Daftar Isi KATA PENGANTAR...1 DAFTAR ISI...3 DAFTAR GAMBAR...4 DAFTAR TABEL...5 BAB I...6 1. LATAR BELAKANG...6 2. TUJUAN PRAKTIKUM...7 3. MANFAAT PRAKTIKUM...7 4. LOKASI PENGUKURAN...7 BAB II...9 2. DASAR TEORI...9 2.1 Pemetaan (Surveying)...9 2.2 Total Station...10

2.3 Bagian-bagian dari total station :...11

2.4 Diagram Menu Total Station...13

2.5 Metodologi...14

2.6 Pengukuran Sudut...14

2.7 Pengukuran Jarak...15

2.8 Mengatur Sudut Azimuth...16

BAB III...18

3. 3.2. LANGKAH KERJA...21

BAB IV...24

4. DATA PENGUKURAN POLIGON DAN DETAIL SITUASI...24

4.1 Data Pengukuran Poligon...24

4.1.2 Data Pengukuran Detail Situasi...24

4.1.3 Data Pengukuran Poligon dan Detail Situasi...24

(4)

5.1 KESIMPULAN...25

5.2 SARAN...25

DAFTAR PUSTAKA...26

(5)

Daftar Gambar

GAMBAR 1 DENAH LOKASI PRAKTIKUM...8

GAMBAR 2 TOTAL STATION...10

GAMBAR 3 BAGIAN-BAGIAN TOTAL STATION...11

GAMBAR 4 TAMPILAN LAYAR TOTAL STATION...11

GAMBAR 5 TAMPILAN PENGISIAN SUDUT PADA TOTAL STATION...12

GAMBAR 6 TAMPILAN PENGUKURAN JARAK PADA TOTAL STATION...12

GAMBAR 7 DIAGRAM MENU TOTAL STATION...13

GAMBAR 8 TAMPILAN PENGUKURAN SUDUT HORIZONTAL PADA TOTAL STASION...14

GAMBAR 9 TAMPILAN MODE MEAS...15

GAMBAR 10 TAMPILAN INFORMASI EDM...15

GAMBAR 11 TAMPILAN PENGUKURAN JARAK DAN SUDUT...15

GAMBAR 12 TAMPILAN PENGUKURAN JARAK DAN SUDUT YANG AKHIR...15

GAMBAR 13 SUDUT AZIMUTH...16

GAMBAR 14 TAMPILAN EDIT KOORDINAT...16

GAMBAR 15 TAMPILAN UNTUK MENGATUR BACKSIGHT STASION...16

GAMBAR 16 TOTAL STATION...18

GAMBAR 17 STATIF...18

GAMBAR 18 YALON...18

GAMBAR 19 PRISMA...19

GAMBAR 20 ROLL METER...19

GAMBAR 21 UNTING-UNTING...19

GAMBAR 22 PAYUNG...20

GAMBAR 23 ALAT TULIS DAN BUKU UKUR...20

GAMBAR 24 KOMPAS...20

(6)

Daftar Tabel

TABEL 1TABEL PENGUKURAN POLIGON...24 TABEL 2 TABEL PENGUKURAN DETAIL SITUASI...24 TABEL 3 TABEL PENGUKURAN POLIGON DAN DETAIL SITUASI (DOWNLOAD)...24

(7)

BAB I PENDAHULUAN 2.1. Latar Belakang

Sejarah perkembangan manusia memiliki peranan yang penting dalam perkembangan Ilmu Ukur Tanah dan Pemetaan. Sejak dahulu, manusia mulai mengenal ukuran seperti jengkal, satu siku, satu depa, tumbak hingga langkah. Sebelumnya, manusia dapat mengukur permukaan bumi dan memperhitungkannya secara matematis, karena manusia menganggap bentuk permukaan bumi tidak elipsoide seperti sekarang ini. Dalam sejarah Babilonia, alam semesta digambarkan seperti cakram dan anggapan tersebut dapat diterima orang Yunani.

Pada tahun 350 SM, Aristoteles membuktikan bahwa bumi itu bulat serta adanya sumbu yang menembus kulit bumi di daerah kutub dapat diukur dengan tepat. Orang yang pertama kali mengukur besarnya bumi adalah Erastothenes (276-396 SM). Dari pengukuran tersebut, dapat diketahui bahwa bentuk bumi yang sebenarnya mendekati bentuk elipsoide. Sejak saat itu, Ilmu Ukur Tanah dan Pemetaan mulai dikenal dan berkembang sampai sekarang ini.

Telah diketahui bahwa bumi tempat manusia berpijak ini mempunyai bentuk permukaan yang tidak rata atau tidak beraturan yang menyebabkan perbedaan ketinggian antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Hal ini nantinya akan berpengaruh pada saat akan dibuat suatu bangunan. Apabila akan membuat suatu bangunan pada daerah tertentu maka terlebih dahulu harus mengetahui letak dan elevasi daerah tersebut agar bangunan yang akan dibuat memiliki permukaan tanah yang sesuai.

Sehingga diperlukan suatu usaha untuk mengetahui bentuk permukaan tanah pada suatu daerah tertentu. Pekerjaan ukur mengukur tanah secara teknis merupakan salah satu usaha untuk mengetahui bagaimana bentuk permukaan tanah pada suatu daerah tertentu yang berkenaan dengan membuat proyek-proyek teknis pengairan, jalan raya, agraris, transmigrasi dan bidang-bidang lainnya.

Pengukuran dan pemetaan pada umumnya bertujuan mendapatkan hasil analisa yang akurat dari suatu bangunan yang di ukur yang mana dari hasil tersebut seorang

(8)

pengukur dapat lebih mudah menyelesaikan proyeknya. Pengukuran mempunyai banyak macam cara dimana tergantung pada apa yang kita ukur.

2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka adapun rumusan masalah yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana memperkenalkan alat-alat yang digunakan dalam praktikum Ilmu Ukur Tanah kepada mahasiswa ?

2. Bagaimana cara kerja alat Total Station dalam pengukuran ? 3. Bagaimana mengolah data dari hasil pengukuran pemetaan ? 2.3. Tujuan Praktikum

Tujuan dari Praktikum Total Stasion adalah:

1. Mahasiswa dapat mengenal alat-alat yang digunakan dalam praktikum Ilmu Ukur Tanah ini.

2. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dari alat Total Station

3. Mahasiswa dapat mangukur jarak serta sudut dengan alat Total Station. 4. Mahasiswa dapat menentukan titik-titik yang akan dibidik dan dihitung 5. Mahasiswa mampu mengolah data dari pengukuran pemetaan.

2.4. Manfaat Praktikum

Manfaat yang kita dapatkan dari Praktikum Total Stasion adalah: 1. Mahasiswa dapat mengetahui cara membidik suatu titik.

2. Mahasiswa dapat mememahami tentang tata cara penggunaan Total Station dan fungsi-fungsinya sebagai penunjang keterampilan.

3. Mahasiswa dapat menghitung dan mengolah data hasil praktikum untuk perhitungan koordinat.

(9)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dasar Teori

1.1.1 Pemetaan (Surveying)

Pemetaan (Surveying) adalah penentuan lokasi titik yang terdapat diatas,pada maupun dibawah permukaan bumi. Untuk penentuan lokasi diperlukan adanya suatu kerangka referensi, yang direpresentasikan dengan menggunakan bench mark (alam maupun buatan manusia). Surveying is the science, art and technology of determining the relative positions of points above, on, or beneath the earth surface, or of establishing such points. [Paul R Wolf, Ghilani]. Dari definisi tersebut dapat diketahui tujuan utama surveying (pemetaan) adalah penentuan lokasi titik yang terdapat diatas, pada maupun dibawah permukaan bumi. Untuk penentuan lokasi diperlukan adanya suatu kerangka referensi, yang direpresentasikan dengan menggunakan bench mark (alam maupun buatan manusia).

Pada awalnya pemetaan hanya digunakan untuk menandai batas-batas kepemilikan tanah. Sekarang hasil pemetaan digunakan untuk memetakan bumi diatas dan dibawah permukaan laut; menyiapkan peta navigasi udara, darat dan laut; menetapkan batas-batas pemilikan tanah pribadi dan tanah negara; mengembangkan informasi tata guna tanah dan sumber daya alam yang digunakan untuk pengelolaan lingkungan; menentukan ukuran, bentuk, gaya berat dan medan magnet bumi. Selain itu pemetaan juga mempunyai peranan penting dalam bidang rekayasa untuk desain perencanaan dan pembangunan jalan raya, jalan baja, pembangunan gedung, saluran irigrasi, jalur pipa gas dll.

Bench mark ini digunakan sebagai titik awal pengukuran. Untuk pengukuran poligon ini Bench mark menggunakan arah Utara sebagai titik awal.

(10)

1.1.2 Total Station

Total Station adalah suatu alat ukur (sudut dan jarak) survey digital elektronik yang mampu memberikan data yang dibutuhkan di lapangan ( di station alat). Alat pengukur ini juga merupakan alat pengukur sudur yang sudah dilengkapai dengan alat pengukur jarak yang bekerja dengan sistem elektrolik atau dengan kata lain total station adalah theodolite yang sudah dilengkapi dengan EDM (electric distance meter). Kalau sebelumnya alat sudut terpisah dengan alat pengukur jarak, untuk total station kedua fungsi ini sudah terintegrasi menjadi satu kesatuan.

Bagian-bagian dari total station :

Gambar 1 Bagian-bagian Total Station 1. Tampilan

a. Tampilan Layar

Tampilannya berupa LCD dot matrik 4 baris dan 20 karakter berbaris.Tiga baris pertama menampilkan data ukuran dan baris paling bawah adalah tombol fungsi F1 – F4 yang berubah sesuai dengan mode pengukuran.

b. Kontras dan Penerangan

(11)

Gambar 2 Tampilan Layar Total Station {ON} Tombol On

{ON} (Ketika ditekan) + Tombol OFF Mengubah cahaya pada layar mati atau menyala

{F1} sampai {F4} : Memilih menu yang sesuai dengan softkeys atau menginput huruf

{FUNC} : Menuju ke menu lainnya

{989555uuuBS} : Menghapus karakter yang ada di sebelah kiri {ESC} : Membatalkan menginput data

{SFT} : Mengganti antara atas dan bawah menu : Memilih atau menyetujui input data 3. Mode Pengukuran Sudut

Gambar 3 Tampilan Pengisian Sudut pada Total Station Tekan {H.ANG} di halaman 2 pada mode MEAS

Tekan untuk memilih H angle

Tekan [1] “1” masukkan dan kursor akan berpindah ke posisi berikutnya Tekan [2]

Tekan {FUNC} untuk menampilkan halaman yang terdapat tombol [5] Tekan [5]

Tekan {FUNC} untuk menampilkan halaman yang terdapat tombol [.] Ketika penginputan data selesai tekan untuk menyetujuinya

(12)

Gambar 4 Tampilan Pengukuran Jarak pada Total station [DIST] : Mengukur Jarak

: Merubah antara tampilan sudut dan tampilan jarak [OSET] : Mengatur sudut horizontal menjadi 0

[COORD] : Mengukur koordinat

(13)
(14)

1.1.4 Metodologi

Berikut ini adalah beberapa metode yang kami gunakan dalam penggunaan Total Station untuk pengukuran pemetaan :

1.1.5 Pengukuran Sudut

 Mengukur sudut horizontal

Gambar 6 Tampilan Pengukuran Sudut Horizontal pada Total Stasion a. Bidik target pertama (1st target)

b. Di halaman pertama dari layar mode MEAS , tekan [OSET]. [OSET] akan menyala, sehingga tekan [OSET] sekali lagi. Sudut horizontal di target pertama akan menjadi 0o

c. Bidik target kedua (2nd target)

(15)

1.1.6 Pengukuran Jarak

 Pengukuran Jarak

a. Sentering alat di titik A dan target di titik B. b. Hidupkan alat dengan menekan tombol POWER. c. Bidik target

d. Di halaman pertama mode MEAS tekan [DIST] untk memulai pengukuran jarak

Gambar 7 Tampilan Mode MEAS

e. Ketika pengukuran mulai, informasi EDM (mode jarak, posisi prisma) akan muncul dengan cahaya flash

Gambar 8 Tampilan Informasi EDM

f. Ketika terdengar suara beep maka data pengukuran jarak (S), sudut vertikal (ZA) dan sudut horizontal (HAR) akan ditampilkan

Gambar 9 Tampilan Pengukuran Jarak dan Sudut g. Tekan [STOP] untuk mennyelesaikan pengukuran jarak

(16)

1.1.7 Mengatur Sudut Azimuth

Gambar 11 Sudut Azimuth

Koordinat stasiun dan koordinat stasiun backsight sudah ada, sudut azimuth dari backsight stasiun sudah terhitung.

Langkah-langkahnya :

1) Pilih “Stn Orientation” kemudian “Set H angle” di <Coord>

2) Pilih ‘”Backsight” tekan [EDIT] kemudian masukkan koordinat stasiun backsight

Ketika ingin membaca dan mengatur koordinat dari kartu memori maka tekan [READ]

Gambar 12 Tampilan Edit Koordinat 3) Tekan [OK] . Koordinat stasiun akan muncul

4) Tekan [OK] lagi untuk mengedit koordinat stasiun

5) Bidik stasiun backsight kemudian tekan [YES] untuk mengatur stasiun backsight. <Coord> akan kembali

(17)

2.9 Flow chart Pengolahan Data Pengambilan Data Detail Poligon Pengukuran Bangunan Tiang Pemasangan Prisma Sentering Alat ( TS ) Peralatan Menuju Lapangan

Penggambaran Sketsa Lapangan Dasar Teori

Pengecekan Alat ( TS, Prisma, Patok) K3 (memakai peralatan & pakaian standard)

LAPORAN Peyusunan

Laporan Penggambaran

(18)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Dalam pelaksanaan pengukuran ini harus memperhatikan beberapa metode pelaksanaan : 1) Alat yang diperlukan

2) Langkah kerja

3.1. PERALATAN YANG DIPERLUKAN

1. Total Station 2. Statif

3) Yalon 4. Prisma

(19)
(20)

2.2. 3.2. LANGKAH KERJA

Berikut ini adalah langkah – langkah Pengukuran Poligon dan Detail dengan menggunakan Total Station:

1. Sentring, leveling, dan berdirikan alat di titik Stn 1.

- Gunakan Nivo Bulat, Nivo tabung, kemudian Nivo Digital. 2. Membuat job baru

- MEM → JOB → JOB Selection

3. Mencari sudut azimuth pendekatan dengan kompas - Pasang kompas

- Putar alat secara horizontal - Bacaan sudut dibuat menjadi 0 - Lalu putar alat ke backsight 4. Memasukkan Backsight (BS) 5. Lalu

6. Menjadikan titik Stn 1 sebagai back sight (BS) dengan azimuth 0000’00’’

Masih dalam Menu REC → Angle data → (arahkan ETS ke titik 00) → 0SET 2kali → REC → EDIT (Isi Pt = 1, Tgt. H = 1,50, Code = PL) → OK → Esc. 7. Membidik detail (situasi) yang diinginkan (missal titik PL 6).

→ Pindahkan prisma ke titik PL 6 (Ujung gedung ruang 1)

Masih dalam Menu REC → Dist data → arahkan ETS ke titik PL 5 → Dist → REC → Edit (isi no Point= Pt.2, Tgt. H= 1,50, code= PL) → OK → Esc.

Catatan : ( Tgt. H = 1,62)

Ulang – ulangi langkah no.5 diatas untuk membidik titik detail lainnya (yang di bidik dari titik Stn 1).

8. Membidik titik Stn 2 sebagai Foresight (FS) → Pindahkan prisma ke titik Stn 2

Masih dalam menu REC → Dist+coord. Data → arahkan ETS ke titik Stn 2 → OBS → REC → (isi no point = 2, Tgt.h = 1,50 Code= PL6 ) → OK.

PINDAHKAN ETS DARI TITIK KE Stn 2

→ Buka Klep ETS dari tripod, Pindahkan ETS dari titik Stn 1 ke titik Stn 2 → Prisma dari titik Stn 2 ke titik Stn 1

9. Sentring alat, panggil koordinat titik Stn 2 sebagai stn orientation dan masukkan tinggi alat dan tinggi target.

Buka menu COORD → Stn Orientation → Stn Coordinate → Read → (cari titik Stn 2) → isi (Inst.h= 1,385 Tgt.h=1,50 m) → REC (Untuk merecord Stn

(21)

→ Pindahkan prisma ke titik detail PL 8

Buka Menu REC → Dist Data → arahkan ETS ke detail (titik PL 8) → Dist → REC → Edit (isi no Point= PL 8, TgtH= 1,50 Code=PL 10 ) → OK → Esc. Ulang – ulangi langkah no 9 diatas untuk membidik titik detail lainnya (yang di bidik dari titik Stn 2)

12. Membidik titik Stn 3 sebagai foresight (FS) → Pindahkan prisma ke titik polygon Stn 3

Masih dalam Menu REC → Dist+coord. Data → arahkan ETS ke titik Stn 3 → OBS → REC → isi (no point= 3, Tgt.h= 1,50 Code= PL8 ) →OK

PINDAHKAN ETS DARI TITIK Stn 2 KE Stn 3

→ Buka Klep ETS dari tripod, Pindahkan ETS dari titik Stn 2 ke titik Stn 3 → Prisma dari titik Stn 3 ke titik Stn 2

13. Ulangi langkah 7 – 10 untuk titik polygon Stn 3 dan Stn 4. ( AWAS!!.... sesuaikan nomor titiknya)

14. Dititik polygon terakhir (titik Stn 4), setelah melakukan pengambilan data titik tepi, bidik titik Stn 1 sebagai control polygon.

Buka Menu REC → Coord Data

( Biasanya selisih koordinat titik Stn 1 awal akan selisih beberapa millimeter jika dibandingkan dengan hasil koordinat yang dibidik dari titik Stn 4.

15. Untuk melihat hasil record pengamatan kita, baik berupa input point, bacaan raw data maupun koordinat dapat dilihat dengan cara sbb:

(22)
(23)

BAB IV DATA 2.3. Data Pengukuran Poligon dan Detail Situasi

(24)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dari Praktikum ini dapat disimpulkan,

1. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah ETS (Electronic Total Station), prisma, statif, yalon dan pita ukur.

2. Cara kerja dari ETS yang dilakukan pada praktikum ini adalah Total station merupakan perangkat elektronik yang dilengkapi piringan horisontal, piringan vertikal dan komponen pengukur jarak. Dari ketiga data primer ini ( Sudut horisontal, sudut vertikal dan jarak) bisa didapatkan nilai koordinat X,Y,Z serta beda tinggi. Data direkam dalam memory dan selanjutnya bisa ditransfer ke komputer untuk di olah menjadi data spasial.

3. Dasar-dasar pengoperasian pada alat tersebut adalah terdapat 3 halaman menu yang masing-masing menu mempunyai 4 sub menu yang mempunyai fungsi masing-masing untuk pengukuran

4. Cara mengukur poligon dan detail situasi menggunakan alat total Station adalah dengan membidik prismayang diletakkan di atas titik detail atau titik poligon yang diinginkan, serta setiap perpindahan titik poligon harus menentukan stasiun foresight dan backsight.

5. Titik-titik yang harus dibidik adalah mengelilingi daerah sekitar ruang 1,2 dan 3 6. Cara mengolah data adalah dengan mendownload hasil data yang sudah tersimpan di

alat total station.

7. Koordinat yang telah didapat bisa digambar pada millimeter block atau autocad sesuai dengan sudut, koordinat dan jarak yang telah ada

8. Koordinaat titik yang didapat pada praktikum ada yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan dikarenakan adanya kesalahan pada saat membidik prisma.

(25)

DAFTAR PUSTAKA Modul Praktek Total Station

(26)

LAMPIRAN

PL 12

PL 10

PL 8

PL 9

PL 7

PL 2

PL 6

(27)

Gambar

Gambar 1 Bagian-bagian Total Station 1. Tampilan
Gambar 2 Tampilan Layar Total Station {ON} Tombol On
Gambar 4 Tampilan Pengukuran Jarak pada Total station       [DIST] : Mengukur Jarak
Gambar 6 Tampilan Pengukuran Sudut Horizontal pada Total Stasion a. Bidik target pertama (1 st  target)
+3

Referensi

Dokumen terkait

sehingga dinamakan axial plane.  Crestal line : suatu garis khayal yang menghubungkan titik-titik tertinggi pada setiap permukaan suatu antiklin.  Crestal surface :

Ilmu ukur tanah merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan menganalisis bentuk topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek di atasnya untuk keperluan pekerjaan-pekerjaan

Citra Landsat merupakan gambaran permukaan bumi yang diambil dari luar angkasa dengan ketinggian kurang lebih 818 km dari permukaan bumi, dengan skala 1 :

dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu dibawah 0°C, zat terlarut akan berpengaruh pada penurunan titik beku larutan karena pada suatu pelarut murni, zat

Koreksi ini bertujuan untuk mereduksi distorsi geometrik dari objek permukaan bumi yang ada pada citra yang diakibatkan kelengkungan permukaan bumi dan beberapa faktor lain

Untuk penentuan posisi titik fix perum dapat menggunakan kombinasi LOP (Line Of Position, LOP adalah likasi atau keberadaan ) titik-titik dari suatu pengamat

Poligon terikat adalah rangkaian titik-titik yang dimulai dari satu titik dan berakhir pada satu titik berbeda yang telah diketahui koordinatnya, dengan cara mengukur

Energi matahari bisa sampai ke permukaan bumi dengan cara radiasi, karena diantara bumi dan matahari terdapat ruang hampa tidak ada zat perantara, sedangkan gelombang elektromagnetik