• Tidak ada hasil yang ditemukan

Misiologi David Bosch

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Misiologi David Bosch"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Misiologi

David Bosch

missio Dei, Keselamatan, kontekstual

1

• Misi sebagai Missio Dei

• Misi sebagai aktifitas Ilahi, Bapa mengutus

Anak, Bapa dan Anak mengutus Roh

Kudus. Ketiganya mengutus gereja.

• Misi kita adalah sebagai partisipasi di

dalam pengutusan oleh Allah. Misi tidak

mempunyai kehidupannya sendiri,

melainkan bersama dng Allah.

• Misi dipahami berasal dari hakekat Allah,

diletakan dalam doktrin Tritunggal, bukan

eklesiologi atau soteriologi.

Misio Dei 2

• Hubungan yang erat antara misio dei

dengan aksi solidaritas dengan Kristus

yang menjelma dan disalibkan.

• Allah adalah allah yang misioner.

• Bukanlah gereja yang mempunyai misi

keselamatan yang harus digenapi didalam

dunia; ini adalah misi Sang Anak dan Roh

Kudus melalui Bapa yang

mengikutsertakan dunia.

• Misi dipandang sebagai gerakan dari Allah

kepada dunia. Gereja adalah amat untuk

misi tersebut.

Misio Dei 3

• Gereja ada karena ada Misi, bukan misi ada

karena gereja.

• Ikut serta dalam misi berarti ikut serta

didalam gerakan kasih Allah kepada

manusia, karena Allah adlaah sumber kasih

yang mengutus.

• Bagi missiones ecclesiae (kegiatan-kegiatan

misioner gereja) missio Dei bukan sekedar

menanam gereja ataupun menyelamatkan

jiwa-jiwa. Sebaliknya harus merupakan

pelayanan kepada misioDei, yang mewakili

Allah didalam dunia.

Misio Dei 4

• Karena keprihatinan Allah adalah untuk seluruh dunia, maka cakupan misio Dei adalah seluruh dunia. Misi adalah tindakan Allah yang berpaling kepada dunia sehubungan dengan ciptaan, pemeliharaan, penebusan dan penggenapan. • Misio Dei dicurigai menjadi kuda Troya, dimana

ada maksud terselubung di balik misio Dei. • Misio Dei tidak tergantung dengan gereja, misi

adalah karya Allah tritunggal, pencipta, penebus dan pengudus.

• Asal usul misi adalah hati Allah, Allah adalah sumber kasih yang mengutus.Misi ada karena Allah mengasihi.

Misio Dei 5

• Misi sebagai perantara keselamatan.

• Penafsiran tradisional tentang

keselamatan. Keselamatan adalah

keprihatinan dasar dari semua agama.

Kristen percaya Allah mengerjakan

keselamatan didalam Yesus - juruselamat.

• Gerakan misioner Kristen, kehendak untuk

memperantarai keselamatan bagi semua

orang. Motif sosiologi adalah jantung yang

berdegub bagi misiologi. (602)

(2)

• Keselamatan adalah pertanyaan terdalam

dan paling dasariah dari umat manusia.

• Bahasa keselamatan memiliki spektrum

yang luas, penghapusan kemiskinan,

diskriminasi, penyakit, kemasukan roh

jahat, dosa dll.

• Scheffler melihat keselamatan sebagai

penderitaan ekonomi, sosial, politik, fisik,

psikologis dan rohani.

• Lukas - sesuatu yang mewujudkan diri

dalam kehidupan, hari ini juga masa kini.

7

• Paulus - Keselamatan yang belum terbentuk,

Keselamatan baru mulai didalam kehidupan.

Adalah sebuah proses yang dimulai sejak

seseorang berjumpa dengan Kristus yang

hidup. Keselamatan yang sempurna masih

belum terpenuhi.

• Roh kudus adalah karunia Allah pertama

bagi kita (Roma 8:23). Kita diselamatkan

dalam pengharapan (Rom 8:24),

Pendamaian.

• Paulus mengacu keselamatan masa datang

Rm 5:10.

8

• Pengalaman pendamaian dengan Allah

dan kelahiran baru mempunyai dampak

sosial dan politik yang luas, yang tercakup

didalam kerangka pengharapan

ekskatologi yang menggebu gebu.

• Dalam patristik Yunani pengharapan

ekskatologis memudar. keselamatan

mengambil rupa paideia, suatu

peningkatan orang percaya secara

bertahap dalam status ilahi (theosis).

Penekanan kepada asal-usul Kristus.

9

• Gereja di Barat menekankan akibat dari

dosa yang menghancurkan dan pemulihan

dari individu yang jatuh kedalam dosa

melalui suatu pengalaman krisis yang

diperantarai gereja. Kemaatian Kristus

sebagai pengganti di Kayu salib.

• Keselamatan adalah penebusan jiwa-jiwa

individu sesudah hidup sekarang, yang

akan berlaku pada kesempatan apokalips

mini, yakni kematian masing-masing orang

percaya.

10

• Keselamatan dilihat sebagai progresi

paedagogis. Kegiatan penyelamatan Allah

dibedakan dengan pemeliharaan

sehubungan dengan kesejahteraan individu.

Tetapi semua bentuk pelayanan ini tetap

dipandang sebagai pelayanan pelayanan

tambahan, bukan pelayanan misioner itu

sendiri.

• Maksud pelayanan tambahan itu adalah

untuk “memperlunak mereka”. Sambil

mempersiapkan misionaris yang

memberitakan firman Allah tentang

• Masih ada pembedaan yang ketat antara

horisontal eksternal (karitas, pendidikan,

bantuan madis) dan vertikal atau spiritual

(berkotbah, sakramen, kehadiran di

gereja). Hanya yang terakhir yang memiliki

pengaruh kepada keselamatan.

• Definisi keselamatan semakin sempit dan

rumit, mengarah kepada kegiatan gereja

yang didefinisikan secara sempit. Semakin

rumit bagi orang untuk terlibat dalam

masyarakat, keterlibatan itu tidak

berhubungan dengan keselamatan.

(3)

• Keselamatan dalam paradigma modern.

• Orang bisa bertahan keselamatannya jika

hidup dalam konteks dunia Kristen

(christendom) merasakan diri sepenuhnya

bergantung kepada kegiatan Allah yang

menyeluruh dan transenden. Sampai

munculnya pencerahan maka keseluruhan

penafsiran tentang keselamatan

mengalami tantangan.

• Gagasan penyelamatan dari luar mulai

goyah. {608}

13

• Agama sebagai ungkapan ketergantungan total terhadap Allah dan sebagai keselamatan kekal dalam hidup yang akan datang menjadi anakhronisme dan sifat kanak-kanak. • Keselamatan kini bermakna pembebasan dari

takhyul agama, perhatian kepada kesejahteraan dan peningkatan moral.

• muncul soteriologi alternatif, keselamatan manusia muncul sebagai agen yang aktif dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan tehnologi guna menghasilkan perbaikan material dan mendoraong perubahan sosial. Agama = soteriologi.

14

• Menghadapi tantangan modernitas ini

reaksi pertama adalah kembali kepada

penafsiran akan keselamatan yang

tradisional. mengabaikan tantangan dan

dianggap tidak ada.

• reaksi kedua adalah merespon positif,

demi “menyelamatkan” gereja, maka

menolak kematian dan kebangkitan Yesus

untuk menebus manusia. Yesus sebagai

manusia ideal, teladan yang harus ditiru,

guru moral. Tetapi bukan pribadi.

15

• Yang dipusat bukan pribadi Yesus, melainkan perjuangan Yesus, pengajaran (bukan sang guru itu sendiri). Kerajaan Allah tetapi tampa raja. • Keselamatan bukannya mempersatukan Allah

dan umat manusia, melainkan umat manusia dengan sesamanya.

• Kedatangan Allah yang “vertikal” telah mewujudkan diri dalam hubungan-hubungan yang baik, “horisontal” hubungan yang menyelamatkan antara manusia dengan Allah dijadikan kongkret dalam pertobatan seorang dengan sesamanya

.

16

• Dosa - alienasi Marx. Keselamatan tidak

terjadi melalui perubahan dalam diri

individu tetapi melalui penghapusan

struktur - struktur yang rusak dan tidak adil.

• Pesimisme apokaliptik fundamentalisme

digantikan dengan optimisme yang

evolusioner.

• Surga masa depan digambarkan dengan

warna-warna utopis yang hidup, seperti

dalam injil sosial.

17

• Dosa didefinisikan sebagai Ketidaktahuan (ignorance). Orang hanya perlu diberitahu untuk kepentingannya sendiri. Misi adalah

memperantarai keselamatan kepada orag yang belum mendapat pencerahan.

• Syalom lebih cocok dibanding keselamatan. • Sidang gereja Bangkok 1973 merumuskan

keselamatan masa kini. keselamatan mewujudkan dirinya dengan 1) demi keadilan ekonomi melawan peghisapan, 2) demi harkat manusia didalam melawan penindasan, 3) demi solidaritas dalam melawan keterasingan, 4) demi pengharapan didalam melawan keputus asaan dalam hidup

(4)

• Katolik : Keselamatan tidak dapat didefinisikan dalam pemahaman keagamaan (gerejawi) semata. tetapi juga pemahaman di tempat lain. • Keselamatan menjadi luas, Kebencian, ketidak

adilan, penindasan dan perang bentuk kekerasan lain adalah perwujudan kuasa jahat. kekrihatinan kemanusiaan, mengalahkan kelaparan, penyakit dan ketidak bermaknaan adalh bagian dari keselamatan. Mat 6:10 - agar pemerintahan Allah memerintah di bumi. Bumi adlah lokus dari panggilan dan pengudusan kristen

19

• Keselamatan dan kesejahteraan tidak

pernah overlaping. Injil kristen tidak identik

dengan emansipasi dan pembebasan

dunia.

• Keselamatan adalah suatu hubungan

vertikal yang melahirkan hubungan

horisontal, ynag vertikal tidak boleh

digantikan dengan yang horisontal,

meskipun usaha-usaha perbaikan sosial

diharapkan, usaha-usaha tidak boleh

menjadi pengganti bagi tuntutan Alkitab

untuk keselamatan.

20

• Penebusan tidak pernah berarti

keselamatan keluar dari dunia ini (salus e

mundo), tetapi selalu keselamatan dari

dunia ini (salus i mundi).

• Keselamatan didalam Kristus adalah

keselamatan didalam konteks masyarakat

manusia didalam perjalanan menuju dunia

yang utuh dan disembuhkan.

21

• Menuju Keselamatan yang utuh.

• pemahaman dan pendefinisi tentang

keselamatan terus berkembang.

– Misi Patristik yunani - asal usul dan

permulaan kehidupan Yesus. Pra eksistensi dan inkarnasi.

– Misi Barat akhir kehidupan Yesus - kematiannya.

– Akhir ini : kehidupan dan pelayanan Yesus didunia. Orientasi pada Kristus jadi berlebihan. (611)

22

• Perlu perumusan keselamatan yang

bekerja didalam kerangka soteriologi yang

komprehensif yang membuat keseluruhan

Kristus - inkarnasi, kehidupanNya di Dunia,

kematian, kebangkitanNya dan

parausiaNya - tidak dapat diabaikan bagi

gerejaNya dan teologi.

• Semua unsur kristologis ini bersama-sama

membentuk praksis Yesus, Dia yang

memulai keselamatan dan memberikan

kita model untuk diteladani.

• keselamatan yang memiliki konsep

komprehensif, terpadu, total dan universal.

literatur dan praktek misi harus

menemukan sebuah cara untuk mengatasi

setiap posisi salah dan melayani

masyarakat dalam kebutuhan total mereka,

melibatkan individu serta masyarakat,

tubuh dan jiwa, masa kini dan mendatang

dalam pelayanan keselamatan.

(5)

• Keselamatan tidak dihasilkan oleh tangan tangan manusia, termasuk orang percaya sekalipun. Visi ekskatologis kristen tidak akan terwujud dalam sejarah. Karena itu tidak boleh orang percaya mengidentifikasi proyek manapun dengan kegenapan pemerintahan Allah. PAling kita hanyalah membangun tonggak-tonggak jembatan bagi pemerintahan Allah.

• Keselamatan tidak akan datang kecuali dalam perjalanan pertobatan dan komitmen iman pribadi.

25

• Sifat keselamatan yang terpadu menuntut

cakupan misi gereja harus lebih

komprehensip dari pada yang selama ini

terjadi. Keselamatan itu sama koheren,

luas dan mendalam dengan kebutuhan

dan tuntutan keberadaan manusia.

• Karena itu misi berarti terlibat didalam

dialog yang terus menerus antara Allah -

yang menawarkan keselamatan dan dunia

yang terlibat didalam segala bentuk

kejahatan - merindukan keselamatan

tersebut.

26

• Misi berarti diutus untuk memberikan dalam perbuatan dan kata-kata bahwa Kristus mati dan bangkit demi kehidupan dunia, bahwa is hidup untuk mengubah hidup manusia (Rom 8:2) dan untuk mengalahkan maut.

• Ketegangan dari yang sudah dan yang belum dari pemerintahan Allah. Dari keselamatan yang

indikatif (Sudah menjadi realitas) dan

keselamatan yang subjungtif (Komprehensip yang akan datang), munculah keselamatan

imperatif.- “terlibatlah didalam keselamatan”

27

• Misi sebagai Perjuangan demi Keadilan

• Warisan Sejarah.

– Antara Penginjilan dan usaha demi keadilan tidak boleh dipisahkan dan tidak boleh disamakan. Hubungan antara dimensi penginjilan dan kemasyarakatan adalah kajian misi yang tidak pernah selesai.

– Hubungan antara hal ini masih terus jadi kajian, sampai muncul kerangka pemisahan jelas antara gereja dan negara di tempuh sebagai solusi. 614

28

• Ketegangan antara keadilan dan kasih

• Niebuhr : Etika rasional bertujuan untuk keadilan,

etika religeus menjadikan kasih sebagai tujuan idealnya.

• Dalam gerakan oekomenis Protestan, dan katolisisme masa kini. etika rasional yang bertujuan kepada keadilan lebih kuat daripada etika kasih keagamaan.

• Kaum evangelikal lebih tertarik motif orang yang melayani dibandingkan konsekwensi kasih. • dualisme yang konsisten tentang Allah-dunia, roh -

jiwa dari Agustinian dan Yunani dikuatkan pencerahan, mengalahkan cita-cita ideal kasih. 616

29

• Dua mandat.

– Dua mandat, yang satu penginjilan dan yang lain tanggung jawab sosial.

– yang pertama adalah pengutusan untuk memberitakan kabar baik keselamatan melalui Yesus, yang kedua memanggil orang Kristen untuk ikut serta secara bertanggung jawab dalam masyarakat demi kesejahteraan dan keadilan. – J.Edward : karya penebusan Allah adalah dua

tahap, yang pertama adalah pertobatan, pengudusan dan pemuliaan individu, yang kedua kerangka besar Allah dalam penciptaan, sejarah dan pemeliharaan. 618

(6)

• Kedua mandat ini tidak terpisahkan.

Komitmen evangelikal terhadap

pembaruan sosial adalah hasil dari

entusiasme akan kebangunan.

• injil sebetulnya adalah merupakan pesan

yang mengubah dunia, kini ia dipersempit

menjadi pesan yang menolak dunia.

Fundamentalisme bukan saja melawan

injil sosial, melainkan juga memberontak

terhadap kewajiban sosial Kristen.

31

• Gereja tidak menantang ketidak adilan dari totalitarianisme, sekularisme pendidikan modern, kejahatan dan kebencian rasial.

• Injil yang bersifat menebus pesan yang mengubah dunia, sekarang dipersempit menjadi pesan yang menolak dunia.

• Fundamentalis yang memberontak melawan injil sosial, tampaknya juga memberontak terhadap kewajiban sosial Kristen.

• Harry : tidak ada tempat bagi injil yang bermasa bodoh terhadap kebutuhan-kebutuhan manusia total maupun global.

32

• Kaum evangelikal pada abad 18-19 telah memimpin didalam keprihatinan sosial, menekankan pentingnya pelayanan sosial, dengan catatan harus terjadi tampa mengurangi prioritas pemberitaan injil keselamatan individu. • Billy Graham: Gereja harus kemali ketugas

utamanya dalam memberitakan injil dan membuat orang bertobat kepada Kristus, dan akan membawaa dampak jauh lebih besar kepada kebutuhan sosial, moral dan psikologis manusia daripada progam lain. Sebagian dari gerakan-gerakan sosial terbesar dalam sejarah telah terjadi sebagai akibat dari orang-orang yang bertobat kepada Kristus. 33

• Penginjilan tetap yang utama, dan hal itu

menghasilkan keterlibatan sisial dan

lkondisi sosial bagi yang telah menerima

Injil. (Mc Gavran).

• Jhon Stott : “Saya melihat lebih jelas

sekarang bukan hanya

konsekwensi-konsekwensi dari pengutusan tersebut

tetapi pengutusan itu sendiri mencakup

tanggung jawab sosial maupun penginjilan,

kecuali kita membelokan kata-kata Yesus.

34

• “Dalam misi gereja yang bersifat pelayanan pengorbanan, penginjilan yang utama.” dan “perdamaian dengan manusia bukanlah perdamaian dengan Allah, demikian pula pelayanan sosial bukanlah penginjilan dan pembebasan politik bukanlah keselamatan.” (Henry)

• Stott - misi sebagai “penginjilan ditambah dengan tanggung jawab sosial”.

• Adalah mungkin melakukan penginjilan tampa dimensi sosial dan keterlibatan sosial tampa penginjilan.

• Meskipun jarang sekali jika harus memilih antara memuaskan kelaparan fisik dengan kelaparan rohani, atau antara menyembuhkan tubuh dengan menyelamatkan jiwa, karena kasih yang otentik terhadap sesama kita akan membawa kita untuk melayani melayani dia sebagai manusia yang utuh.

• Tetapi jika kita harus memilih maka kebutuhan yang tertinggi dan yang utama dari seluruh umat manusia adalah kasih karunia Yesus Kristus yang menyelamatkan. Karenanya keselamatan rohani adalah jauh lebih penting daripada kesejahteraan sesaat dan material.

(7)

• Kejahatan bukan hanya ada dalam hati

manusia melainkan juga ada didalam

struktur-struktur sosial.,,, Misi gereja

mencakup pemberitaan injil dan

pembuktiannya. Kaarenanya kita harus

menginjili, menjawab

kebutuhan-kebutuhan manusiayang segera dan

memperjuangkan transformasi sosial.

(wheaton 1983)

37

• Suatu perjumpaan antar keyakinan. • Tidak ada penginjilan tampa solidaritas, tidak

ada solidaritas Kristen yang tidak membagikan kerajaan yang merupakan janji Allah kepada kaum miskin dunia. Terdapat satu uji kredebilitas ganda sebab pemberitaan yang tidak

berpegang pada janji keadilan kerajaan bagi kaum miskin diseluruh bumi adalah ejekan terhadap injil. Tetapi partisipasi Kristen dalam perjuangan-perjuangan demi keadilan yang ridak menunjuk pada janji-janji kerajaan juga ejekan bagi pemahaman Kristen tentang keadilan. 625

38

• masih terdapat pembedaan “injil yang rohani” dengan “injil yang materi” yang keduanya ada di dalam Injil Yesus yang tunggal.

• Alternatif antara penginjilan dan humanisasi, antara pertobatan batin dan perbaikan kondisi-kondisi, dimensi iman yang vertikal dan dimensi horisontal. • kekristenan yang telah kehilangan dimensi

vertikalnyadapat kehilangan garamnya dan tidak hanya tawar didalam dirinya, juga tidak berguna bagi dunia. Tetapi suatu kekristenan yang menggunakan perhatian vertikal yang berlebihan sebagai suatu cara untuk melarikan diri dari tanggung jawabnya untuk dan didalam kehidupan bersama manusia adalah penyangkalan akan inkarnasi 39

• Misi sebagai penginjilan.

• Kata Injil = euangelion, kata kerjanya

euangelizesthai = memberitakan Injil mulai

marak digunakan era abad 19.

• Penginjilan (evangelisme) adalah

mengacu kepada : a) kegiatan yang

melibatkan penyebaran Injil, b) refleksi

teologis tentang kegiatan - kegiatan ini.

• Evangelisasi : a) proses penyebaran Injil,

b) sejauh manakah injil itu telah disebar

luaskan. 626

• perbedaan

40

• Pertama. “misi” berkaitan dengan

pelayanan kepada orang banyak, didunia

keetiga, belum kristen. Penginjilan

(evangelisme) pelayanan kepada yang di

barat yang bukan lagi Kristen.

• Gereja dihimbau untuk lebih

mengutamakan misi (misi luar negeri) baru

penginjilan (re-kristen) didalam misi dalam

negeri.

41

• Kedua, Penginjilan = lebih sempit dari misi,

penginjilan mulai digunakan oleh kaum

evengelikal.

• Ketiga mulai ada upaya menyatukan

istilah 'Penginjilan” dan 'misi”. keduanya

tugas gereja. dn ditambah 'kesaksian”

(8)

• Menuju pemahaman konstruktif tentang

penginjilan.

– 1. Misi lebih luas dari penginjilan. Penginjilan adalah misi, tetapi misi tidaklah sekedar penginjilan. Misi mencakup semua keiatan menolong membebaskan manusia perbudakan dihadapan Allah yang akan datang. Misi adalah gereja yang diutus ke dunia untuk mengasihi, melayani, memberitakan, mengajar, menyembuhkan dan membebaskan. 630

43

– 2. Penginjilan tidak boleh disamakan

dengan misi. Penginjilan adalah bagian

integral dari misi, cukup berbeda tetapi tidak boleh dipisahkan dari misi.

– 3. Penginjilan dapat dipandang sebagai

dimensi yang hakiki dari seluruh kegiatan gereja. Penginjilan adalah salah satu

komponen dari misi, komponan yang kedua adalah pelayanan sosial.

– 4 Penginjilan adalah melibatkan kesaksian

tentang apa yang Allah telah sedang dan akan perbuat.

44

– 5. kendati demikian Penginjilan memerlukan

respon. Yesus memanggil orang-orang yang dilayani untuk bertobat. Sebagai panggilan untuk

hal-hal spesifik, menolak bukti dominasi dosa, dan menerima tanggng jawab dari kasih Allah. Pertobatan adalah berbalik “dari” dan berbalik “ke”. Memasuki kehidupan baru dicirikan oleh

pengampuan dosa, ketaatan. dan pertobatan itu sepanjang hidup.

- 6. Penginjilan selalu berarti undangan. tidak boleh merosot menjadi bujukan dan ancaman, seperti berikut ini:

45

– Penginjilan menawarkan obat psikologis serba manjur untuk frustrasi dan kekecewaan manusia – Menanamkan rasa bersalah, sehingga orang

berpaling kepada Yesus.

– Menakut-nekuti agar orang bertobat.

• 7 orang yang menginjili adalah saksi, bukan

hakim.

• 8. Meskipun kita harus rendah hati

mengenai sifat dan efektifitas kesaksian kita.

Penginjilan tetap bukan suatu tambahan

sukarela, melainkan suatu tugas suci.

46

• Setiap orang berhak untuk mendengar

kabar baik.

• 9. Penginjilan mungkin apabila komunitas

yang menginjil itu gereja menjadi

perwujudan yang bercahaya dari iman

Kristen dan memperlihatkan hidup yang

menarik. Siapa kita, apa yang kita lakukan,

apa yang kita katakan.

• Kesaksian kehidupan dari komunitas

orang percaya mempersiapkan jalan bagi

injil.

• Jadi panggilan kepada pertobatan harus

dimulai dengan pertobatan dari mereka

yang melakukan panggilan, yang

menerbitkan unadangan.

• Keberadaan gereja itu sendiri mempunyai

signifikasi penginjilan, entah secara positif

ataupun negatif

• 10. Penginjilan menawarkan kepada

manusia keselamatan sebagai karunia

masa kini dan dengan jaminan sukacita

yang kekal.

(9)

• orang mencari makna kehidupan didalam sejarah. mendorong mereka mencari tanda pengharapan ditengah rasa takut yang menyebar akan kehancuran dunia dan ketidak bermaknaan. melalui Penginjilan kita

mengantarkan kepda mereka keselamatan yang transenden dan ekskatologi, yang sungguh-sungguh dimulai dalam kehidupan ini dan digenapi dalam kekekalan.

• Orang dipanggil untuk menjadi kristen bukan semata-mata untuk mendapatkan kehidupan, melainkan terutama untuk memberikan kehidupan.

49

• 11. Penginjilan bukanlah proselitisme.

• Sengaja atau tidak mentalitas ini

memberikan kesan bahwa bukan melalui

kasih karunia, melainkan menjadi anggota

denominasi kita, orang diselamatkan

• 12. Penginjilan tidaklah sama dengan

perluasan gereja.

• Tidak ada keselamatan diluar Gereja

(katholik - 1926). Penginjilan berarti

menambahkan kepada gereja katholik

sebanyak-banyaknya jumlah orang baru

yang dibabtis.

50

• Penginjilan berarti perluasan gereja,

pertobatan menjadi masalah.

Keberhasilan dalam penginjilan diukur

dengan jumlah anggota babtisan,

pengakuan dosa dan perjamuan kudus.

• McGravan. tokoh pertumbuhan gereja,

“Penginjilan yang memberitakan injil,

menobatkan orang berdosa,

melibatgandakan jumlah gereja.

• Suatu teologi panen harus di tambahkan

pada teologi menabur.

51

• untuk daerah yang masyarakatnya

resisten terhadap berita Injil, Gavran

menyarankan untuk tetap diduduki dengan

pelan-pelan dan para penginjil harus

memusatkan perhatian pada penduduk

yang dapat dimenangkan.

• Gereja bisa melakukan kampanye

penginjilan, pusat perhatian dalam

penginjilan tidak boleh tertuju kepada

gereja, tetapi kepada pemerintahan Allah.

52

• 13. Meskipun demikian, membedakan

penginjilan dengan rekruitmen anggota tidaklah berarti bahwa keduanya saling tidak terkait.

• Inti misi kristen adalah mendukung

pelipatgandaan jemaat-jemaat setempat. Karena Allah menghendaki semuanya jangan ada yang binasa (2 Pet 3:9).

• Perjuangan gereja untuk misi kadang menjadikan jumlah jemaat berkurang, pertambahan jumlah kadang muncul sebagai efek samping, yang jauh lebih penting adalah pertumbuhan ke dalam, pertumbuhan organis dan inkarnasional

53

• 14 dalam penginjilan hanya manusia yang

dapat disapa dan hanya manusia yang

dapat menjawab.

• Penginjilan yang otentik memiliki dimensi

pribadi. Injil adalah pemberitaan tentang

duatu penjumpaan pribadi yang

diperantarai oleh Roh Kudus, dengan

Kristus yang hidup yang menerima

pengampunanya dan secara pribadi

menerima panggilan pemuridan.

(10)

• Penginjilan memperkenalkan doktrin tentang

nilai-nilai individu dari setiap manusia.

Sehingga kalau ada orang yang berpikir dan

bertindak sebagai individu yang bebas dan

bertanggung jawab. (hal ini bertentangan

dengan pola pikir tradisional) hal itu terjadi

justru karena pengaruh Injil.

• Oleh karena hanya manusia (individu) yang

dapat menjawab Injil. Pelayanan injil sebagai

panggilan kepada masyarakat untuk bertobat

adalah tidak berdasar.

55

• Meskipun demikian Injil tidaklah bersifat

individualistis, individualisme secara

umum adalah penyimpangan dari

pemahaman iman Kristen tentang

sentralitas dan tanggung jawab individu.

• Setelah pencerahan, individualisme

meningkat banyak orang merasa terasing.

Seharusnya Individu dipahami sebagai

satuan dasar dalam karya keselamatan,

penekananya semakin di tempatkan pada

jiwa-jiwa peribadi (Mat 16:20).

56

• Namun orang tidak pernah menjadi individu yang terisolasi. manusia adalah mahluk sosial, yang tidak bisa diputuskan jaringan dengan masyarakat dimana mereka hidup. Dan perubahan keyakinan sang individu menyentuh semua hubungan ini.

• 15 Penginjilan yang otentik bersifat

kontekstual.

• Penginjilan yang memisahkan manusia dari konteksnya, memandang dunia sebagai bukan sebagai tantangan tetapi penghalang, meremehkan sejarah dan menatap pada aspek kerohanian saja adalah palsu. 639

57

• Atau penginjilan yang memberitakan pertobatan hanya dalam pengertian -pengertian etis mikro, seperti hadir dalam ibadah, tidak merokok dan minuman alkohol, baca alkitab dan berdoa. • Atau menawarkan bebas dari kesepian,

kedamaian berpikir dan keberhasilan. Penginjilan untuk kepuasan, bukan untuk mentransformasi.

• Di Barat kekristenan dipandang kumpulan kelas menengah, ada prestise jika bergabung dengan gereja. Keanggotaan gereja bukan hanya suatu kebutuhan, tetapi juga menandai suatu peradaban, perilaku yang baik, dan kehidupan yang layak, bisa membias. 58

• Situasi ini sangat jauh dari penginjilan

yang otentik, membawa ke suatu

pertobatan menuju ke budaya yang

dominan, bukan kepada Kristus menurut

kitab injil. Gereja yang elektronik dan

materialisme di babtis (di teguhkan).

• Pengkotbah menghindari

masalah-masalah sosial yang kontroversi dan

memusatkan perhatian kepada dosa-dosa

pribadi yang umumnya tidak dilakukan

oleh pendengarnya.

• Apa yang menentukan bahwa rasialisme dan ketidakadilan struktural adalah masalah - masalah sosial, sedang pornografi dan abortus masalah prbadi. ?

• Mengapa politik dijauhi, dinyatakan diluar kompetensi penginjil, kecuali menguntungkan posisinya di masyarakat.

• Bagaimana bisa terjadi para pengkotbah yang tampak hanya berminat akan tujuan sorgawi para pendengarnya dapat begitu duniawi dalam etos dan metode-metodenya?

(11)

• Mereka yang mengalami tragedi pribadi,

kekosongan, kesepian, keterasingan dan

ketidak bermaknaan. Injil datang sebagai

damai, penghibur, pemenuhan dan

sukacita.

• Tetapi Injil menawarkan itu dalam konteks

sebagai firman tentang kedudukan Kristus

sebagai Tuhan dalam semua bidang

kehidupan, suatu firman pengharapan

yang berwibawa.

61

• 16. Karenanya penginjilan tidak dapat

dipisahkan dari pemberitaan dan praktek

keadilan.

• bukan seolah penginjilan mendapat

prioritas mutlak dibanding keterlibatan

sosial.

• Pertanyaan untuk apa orang menjadi

anggota gereja ? dan untuk apa orang

diselamatkan ?

• Penginjilan adalah panggilan untuk

melayani (mirip konteks Yesus memanggil

murid).

62

• Panggilan penginjilan untuk berorientasi

pada pemuridan. Mencakup panggilan

untuk bergabung dalam karya

kerajaanNya, mengarahkan perhatian

kepada pengharapan orang biasa didala

masyarakat, mimpi tentang keadilan,

keamanan, perut yang kenyang, harkat

manusia dan kesempatan untuk

anak-anak mereka.

• Penginjilan memanggil orang untuk

pemerintahan Allah. membebaskan

mereka dari diri mereka sendiri, dosa-dosa

dan keterikatan.

63

• Memenangkan orang untuk Yesus berarti memenangkan kesetiaan mereka bagi prioritas-prioritas Allah. Tidak hanya di tebus dari neraka dan pindah ke sorga, melainkan didalam kita - dan melalui pelayanan kita juga dalam masyarakat di sekitar kita - “kepenuhan Kristus” diciptakan kembali, gambar Allah dipulihkan dalam kehidupan dan hubungan-hubungan kita.

• Didalam menerbitkan undangan Injil kita tidak bisa menyembunyikan beaya kemuridannya. Yesus masih memanggil mereka yang mau mengikut dia untuk menyangkal diri dengan komunitasNya yang baru.

• Jadi penginjilan adalah memanggil orang untuk

melakukan misi 64

• 17 Penginjilan bukanlah mekanisme untuk

mempercepat kedatangan Kristus yang

kedua kali. (Matius 24:14)

• mempercepat eskaton adalah motif misi yang cukup banyak digunakan abad ke 19.

• 18 Penginjilan bukan hanya pemberitaan

verbal.

• Memang ada dimensi verbal yang tidak dapat diealakan. Kita perlu menyebut nama Dia yang kita percayai. Orang kristen harus memberikan pertanggung- jawaban atas pengharapan yang ada didlam diri mereka.

65

– Meskipun tidak ada cara yang tunggal untuk bersaksi bagi Kristus, firman tidak boleh dipisahkan dari perbuatan, teladan, “kehadiran Kristen”, kesaksian kehidupan. – Injil adalah Firman yang menjadi daging,

perbuatan tampa kata adalah bisu, kata-kata tampa perbuatan adalah kosong. Kata-kata menafsirkan perbuatan dan perbuatan mengesahkan kata-kata.

– Tidak ada rencana besar yang seccara universal dapat diterapkan untuk penginjilan, tidak ada daftar kebenaran yang pasti tinggal digunakan orang pasti diselamatkan.

(12)

• Kita hanya bisa bersaksi didalam keberanian yang rendah hati dan kerendahan hati yang berani terhadap pemahaman kita akan injil tersebut. Sementara kita dengan rendah hati dan sukacita Kasih Allah menyaksikan Kristus, Roh Kudus akan menggunakan kesaksian dan pelayanan kita untuk membuat Allah dikenal. • Penginjilan dan aktivitas misi gereja adalah

upaya dengan kata dan perbuatan didalam terang kondisi-kondisi khusus dan dalam konteks yang khusus, menawarkan kepada setiap orang dan komunitas, dimana-mana, suatu kesempatan yang sahih untuk ...

67

• untuk secara langsung ditantang untuk melakukan re-orientasi radikal dalam hidup mereka, suatu re-orientasi yang melibatkan hal-hal seperti pembebasan dari perbudakan oleh dunia dan kuasa-kuasanya; merangkul Kristus sebagai juru selamat dan Tuhan; menjadi anggota yang hidup dari komunitasNya, perdamaian, dan keadilanNya di dunia. Dan mengikatkan diri dengan maksud Allah yang meletakan segala sesuatu dibawah pemerintahan Kristus.

68

• Misi sebagai Kontekstualisasi.

645

69

• Sejak semula pesan kebenaran dan misioner dari gereja menjelmakan diri dalam kehidupan dan dunia dari mereka yang telah memeluknya. Tetapi baru akhir-akhir ini proses kontekstual diakui dalam sikap iman.

• Setelah berabad-abad setiap penyimpangan dari apa yang dinyatakan oleh kelompok apapun sebagai iman yang ortodoks dianggap sebagai heterodoksi (berbeda), bahkan ajaran sesat. Setelah gereja menjadi kuat dan mapan. • Penganutnya di kucilkan, dianiaya dan dilarang.

Setelah reformasi, Kristen dan Katolik menyangkal sifat kristen dari yang lain.

70

• Schleiermacher adalah teolog yang menyadari ada yang keliru dalam menafsirkan reformasi protestan sebagai usaha untuk memulihkan gereja yang primitif atau rasuli.

• Apa yang telah terjadi dimasa lalu tidak dapat begitu saja dihadirkan di periode yang kemudian. • Gereja selalu berada didalam proses menjadi,

gereja masa kini adalah produk dari masa lalu dan benih untuk masa depan. Teologi tidak boleh dilakukan sebagai usaha untuk merekonsturksi masa lalu yang kuno dengan kebenaran-kebenaran, teologi merupakan suatu refleksi tentang kehidupan dan pengalaman gereja.

• Semua teologi dipengaruhi atau di tentukan oleh konteks tempat dia berkembang. Tidak ada pesan yang “murni” yang supra kultur dan supra historis. Setiap text mempunyai lingkungan khusus yang harus ditentukan.

• Semua teologi pada hakekatnya adalah kontekstual.

• Terobosan yang sesungguhnya dalam hubungan ini muncul teologi-teologi dunia ke tiga dalam berbagai bentuk. dilihat sebagai pembebasan teologi. Teologi kontekstual sungguh - sungguh mewakili suatu pergeseran paradigma dalam pemikiran teologis

(13)

• Sejak jaman Konstantin, teologi dilakukan dari atas sebagai sebuah usaha elitis. (kecuali sekte). Sumber utamanya selain alkitab dan tradisi, adalah filsafat. Teologi kontekstual adalah dari bawah, dari sisi bawah sejarah. Sumber-sumber utamanya selain Alkitab dan tradisi adalah ilmu-ilmu sosial. “Pembicaranya” adalah orang-orang miskin yang termarginal-kan.

• Ada penekanan kepada Pragsis Kristen didalam terang firman Allah. Teologi tradisional

menempatkan kebenaran sebagai ke-sepakatan pikiran dengan objek tertentu. Teologi adalah refleksi kritis tentang praksis kristen dalam terang

Firman Allah. 73

• Respon dari teologi refleksi kritis, adalah menyesuaikan diri dengan dan melegitimasi dunia sebagai apa adanya. Meskipun ada cara mengetahui kebenaran yang lain yaitu dialektis. • Dunia bukan lagi sebuah objek yang statis yang

coba dipahami. Melainkan suatu projek yang belum selesai dan sedang dibangun. Pengetahuan bukanlah suatu kesepakatan pikiran dengan sesuatu yang sudah ada, melainkan penyelaman di dalam proses transformasi dan pembangunan suatu dunia baru.

74

• Misi sebagai kontekstual adalah penegasan bahwa Allah telah berpaling kepada dunia. • Situasi dunia yang historis bukanlah

semata-mata suatu kondisi luar bagi misi gereja. Sebaliknya harus diikut sertakan sebagai suatu unsur pembentuk ke dalam pemahaman tentang misi, tujuan dan organisasi.

• Sesuai dengan pemahaman Yesus tentang misiNya. Yesus tidak membumbung tinggi ke langit, melainkan menenggelamkan diriNya kedalam keadaan-keadaan riil dari orang-organg miskin, tertawan, buta dan tertindas (Lukas4:18). 75

• Misi sebagai kontekstualisasi

melibatkan pembangunan berbagai

teologi lokal.

• Teologi harus didefinisikan sekali dan selama-lamanya, dan kini semata hanya perlu “di-pribumikan” dalam budaya dunia ketiga. Teologi barat mempunyai keabsahan universal, karena ia adalah teologi yang dominan.

• Iman Kristen didasarkan kepada kebenaran yang kekal, tidak bisa dirubah Yang sudah dinyatakan dinyatakan dalam bentuk final. • Sebaliknya konteksual mengusulkan sifat

eksperimental dan sementara dari semua teologi. 76

• Bahaya yang muncul adalah faham relativisme. – Setiap teologia lokalis harus membanjiri teologia

oekomenika.

• Tidak hanya relativisme yang berbahaya buat kontekstual dimana semua konteks memperkuat teologinya sendiri. Tetapi juga bahaya

absolutisme.

– Artinya menjadikan teologi lokalnya masing-masing memiliki universalitas dan dapat di pakai di tempat lain. Kalau demikian teologi lokal hanya menggantikan posisi dan kesalahan teologi barat.

– Pesan Injil tidak dipandang sebagai sesuatu yang kita bawa ke konteks melainkan sesuatu yang kita ambil dari konteks. kita tidak menjelmakan kabar baik kedalam situasi, kabar baik muncul dari situasi. 77

• Meskipun kita sadar akan pentingnya

peranan konteks, tidak boleh konteks

itu ditanggapi sebagai kewibawaan

satu-satunya dan paling mendasar

untuk refleksi teologis.

• Semua praksis tergantung kepada suatu dogma sosial dan historis yang cukup spesifik, sistematis dan sintesis, berpijak pada teori sebelumnya tentang yang benar dan adil.

(14)

• Persoalan kontekstualisasi bukan

hanya ditafsirkan sebagai persoalan

antara praksis dan teori.

• Ada dimensi lain dari tidak boleh

ketinggalan, misalnya keindahan,

simbol-simbol, kesalehan, ibadah, kasih dsb.

contoh diantara iman, pengharapan dan

kasih, kasih adalah yang terbesar - tetapi

tidak boleh berarti memisahkan kasih dari

yang lain.

79

• Model kontekstual yang baik berhasil

menyatukan dalam ketegangan teori

dan praksis.

• Menyatukan Iman, pengharapan dan

kasih kedalah suatu penjelasan akan iman

kristen yang misioner.

Referensi

Dokumen terkait

Dua hal yang penting dari e-business adalah yang pertama, teknologi informasi atau sering disebut internet, yang memungkinkan kita untuk melakukan transaksi bisnis secara

Pencairan batubara dilakukan terhadap batubara yang berasal dari area (pit) Bintang, kawasan tambang Sangatta, Kalimantan Timur dengan nilai kalori 5768 kal/gr.. Sebelum

Menurut hasil penelitian ini, pertumbuhan anak usia 6-24 bulan di Desa Pakuan Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat berhubungan secara signifikan

Asam-asam lemak yang dapat teridentifikasi dari keempat jenis rumput laut yang mempunyai kadar lemak tertinggi adalah asam linolenat, Eikosatrienoat (ETE),

1) Besarnya tarif untuk setiap jenis retribusi dan atau obyek retribusi sebagaimana dimaksud pada pasal 24 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) Peraturan Daerah ini, ditetapkan

Yang pertama dilakukan dalam tahap implementasi basis data terdistribusi ialah komputer master dan komputer client harus terhubung dengan sebuah koneksi sehingga

Khusus untuk kredit korporasi sektor infrastruktur melonjak pada tiga bulan pertama tahun ini menjadi Rp74 triliun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu

Ini pun perlu mendapat perhatian pimpinan lembaga, karena fenomena yang terlihat selama ini lebih banyak terjadi di perguruan tinggi ada mata kuliah yang tidak diajarkan oleh