i
IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM
PADA UMKM DI KOTA MAKASSAR (STUDY KASUS
SOFT DRINK PAPA AUS JLN.TALASALAPANG)
SKRIPSI
OLEH:
NANDA BONITA PUTRI
NIM 105721108916
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
ii
IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM
PADA UMKM DI KOTA MAKASSAR (STUDY KASUS
SOFT DRINK PAPA AUS JLN.TALASALAPANG)
Oleh
NANDA BONITA PUTRI
NIM 105721108916
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan studi
pada Program Strata Satu (S1) Manajemen
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
iii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah serta karunia-Nya, sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini. Karya ilmiah sederhana yang jauh dari kata sempurna, namun penulis bangga telah mencapai titik sekarang ini, dan pada akhirnya skripsi ini dapat di selesaikan dengan baik.
Skripsi atau Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk :
1. Papa dan Mama, Bapak Masri Hadi Utomo dan Ibu Yuliatin terimakasihatas doa, semangat, nasehat, pengorbanan, motivasi serta kasih sayang yang tidak pernah henti sampai saat ini.
2. Adikku Nugrah Lelaki Utomo, Vidya Khanita Utomo dan Gladis Putri Utomo yang hampir setiap waktu bertanya “kapan wisuda? dan kapan pulang ke Batam?‟‟, terimakasih telah menjadi penyemangat dalam mengerjakan skripsi ini.
3. Semua keluarga besar yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, terimakasih untuk doa, masukan dan semangatnya selama ini.
4. Special terimakasih kepada diri sendiri karena telah berjuang sejauh ini dengan melawan ego serta mood yang tidak tentu selama penulisan skripsi ini.
5. Sahabat-sahabatku Elsa Maharani, Khintan dan Anggia Syafira yang meski banyak pulau yang memisahkan tetap mengirimkan semangat dan do‟a yang tiada hentinya.
iv
perjalanan 4 tahun kuliah bersama yang luar biasa. 7. Sobat seperjuangan skripsi Mardiyanti
8. Semua Teman-Teman Jenderal Manajemen Angkatan 2016.
9. Kepada teman-teman, saudara yang telah banyak membantu dan tidak sempat saya sebut namanya satu persatu, skripsi ini saya persembahkan untuk kalian.
MOTTO HIDUP
Jangan terlalu sibuk mencari matahari hanya untuk duniamu
Namun jadilah matahari untuk duniamu dan dunia orang lain
Nanda Bonita Putri
2020
viii
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing H.Muhiddin Daweng dan Pembimbing Sri Andayaningsih.
Permasalahan utama UMKM sendiri antara lain dari sisi manajemen
usaha, manajemen yang di artikan mencapai tujuan bersama dan melalui orang lain atau membutuhkan orang lain pada umumnya kurang di terapkan dengan para pelaku UMKM. Dari seluruh aspek manajemen mulai dari pemasaran, produksi, SDM sampai keuangan di lakukan sendiri oleh kebanyakan pelaku UMKM.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Knowledge Management System pada UMKM di kota Makassar (study kasus Papa Aus Jln.Talasalapang). Data dari penelitian ini diambil dari 3 responden yang merupakan Owner dan Staff-staff dari Papa Aus. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode wawancara langsung pada lokasi penelitian. Analisis data menggunakan metode reduksi data, display data, penarikan kesimpulan dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi Knowledge Manajement System pada UMKM Papa Aus masih di lakukan sendiri oleh pelaku atau pemilik dari usaha tersebut yang bisa di kategorikan „‟belum efesien‟‟ karena mencapai tujuan kita membutuhkan orang lain.
ix
ABSTRACT
NANDA BONITA PUTRI, 2020. Implementation of Knowledge Management System at UMKM in Makassar City (Case Study of Soft Drink Papa Aus Jln.Talasapang). Thesis Management Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor H. Muhiddin Daweng and Sri Andayaningsih.
The main problems of UMKM themselves include, among others, from the side of business management, management which is defined as achieving common goals and through other people or needing other people, in general, it is not applied to UMKM actors. From all aspects of management, from marketing, production, human resources to finance, most of the UMKM players do it themselves.
This study aims to determine the implementation of Knowledge Management System in UMKM in Makassar city (case study of Papa Aus Jln.Talasalapang). The data from this study were taken from 3 respondents who were the Owner and Staff of Papa Aus. This research is a qualitative research using direct interview method at the research location. Data analysis using data reduction methods, data display, drawing conclusions and triangulation.
This study aims to determine the implementation of Knowledge Management System in MSMEs in Makassar city (case study of Papa Aus Jln.Talasalapang). The data from this study were taken from 3 respondents who were the Owner and Staff of Papa Aus. This research is a qualitative research using direct interview method at the research location. Data analysis using data reduction methods, data display, drawing conclusions and triangulation.
The results showed that the implementation of the Knowledge Management System at Papa Aus' is still being done by the actors or owners of the business, which can be categorized as "not efficient" because achieving our goals requires other people.
x
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Implementasi Knowledge Manajement System pada
UMKM di kota Makassar (Study kasus Soft Drink Papa Aus Jln.Talasalapang).
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis bapak Masri Hadi Utomo dan ibu Yuliatin yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tanpa pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas semua pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan akhirat.
xi
Skripsi ini dapat terealisasikan karena adanya adanya kerja keras, tanggung jawab untuk menyelesaikan skripsi ini serta tidak terlepas dari doa dan rasa syukur, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak yang membantu terselesaikannya skripsi ini. oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terkira dengan hormat kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM., Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE.,MM., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Drs.H.Muhiddin Daweng.,M.M, selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini selesai dengan baik.
5. Ibu Sri Andayaningsih, S.E,.M.M selaku Pembimbing II yang dengan teliti, penuh kesabaran, dan telah meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis.
6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama menempuh Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
xii
Manajemen Angkatan 2016 terkhusus ManC16 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuan dan dorongannya dalam aktivitas studi penulis.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada umumnya dan semoga Allah SWT membalas amal dan kebaikan pihak-pihak yang telah menyelesaikan skripsi ini.
Makassar, 26 October 2020
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
SAMPUL ...
i
HALAMAN JUDUL ...
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ...
iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...
v
LEMBAR PENGESAHAN ...
vi
SURAT PERNYATAAN ...
vii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ...
viii
ABSTRACT ...
xi
KATA PENGANTAR ...
x
DAFTAR ISI ...
xiii
DAFTAR GAMBAR ...
xv
DAFTAR TABEL ...
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...
xvii
BAB I
PENDAHULUAN ...
A.Latar Belakang...
1
B.Rumusan Masalah ...
4
C.Tujuan Penelitian ...
5
D.Manfaat Penelitian ...
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...
A.Tinjauan Teori ...
6
1. Pengertian Management ...
6
2. Unsur-unsur Management ...
9
3. Fungsi Management...
11
4. Pengertian Knowledge Management ...
14
5. Manfaat Knowledge Manajemen ...
16
xiv
10. Kekuatan dan Kelemahan UMKM ...
26
B.Krangka Konsep ...
28
C.Tinjauan Empiris ...
29
BAB III METODE PENELITIAN...
A. Jenis Penelitian...
33
B..Fokus Penelitian ...
33
C. Lokasi dan Waktu Penelitian...
34
D. Sumber Data ...
34
E. Teknik Pengumpulan Data ...
35
F. Instrument Penelitian ...
36
G. Metode Analisis ...
37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...
A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian...
43
1. Sejarah Singkat Lokasi Penelitian ...
43
2. Struktur Organisasi...
44
3. Visi dan Misi Organisasi ...
45
B.Hasil Penelitian ...
47
C.Pembahasan ...
54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...
A.Kesimpulan ...
58
B.Saran ...
58
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep...
29
Gambar 3.1 Metode Analisis Data ...
38
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ...
45
xvi
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Transkip Wawancara ...
63
Lampiran 2 Dokumentasi ...
73
Lampiran 3 Surat Penelitian ...
75
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
UMKM merupakan salah satu program yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengatasi kemiskinan serta pengangguran yang ada di inonesia. UMKM sendiri memiliki julukan si kecil yang berperan besar, Kementerian Koperasi dan UMKM RI melaporkan pada tahun 2017 UMKM memiliki pangsa/bagian sebesar 99,99% (62.9jt unit) dari total seluruh pelaku usaha yang ada di inonesia. Sedangkan para pelaku usaha besar hanya 0,01% atau sekitar 5.400 unit. Usaha Mikro menyerap sekitar 1.072 juta dengan tenaga kerja (89,2%), Usaha Kecil 5,7 juta (4,74%) dan Usaha Menengah 3,73 juta (3,11%); sementara Usaha Besar menyerap sekitar 3,58 juta jiwa. Artinya secara gabungan UMKM menyerap sekitar 97% tenaga kerja nasional, sementara Usaha Besar hanya menyerap sekitar 3% dari total tenaga kerja nasional.
Sebagai orang Indonesia tentu saja baik pemandangan maupun aktivitas kita sehari-hari tidak terlepas dari berbagai macam layanan dan barang hasil kreasi pelaku UMKM. Dimulai dari pagi hari saat sarapan kita mecari kue-kue, nasi kuning maupun bubur dan makanan ringan lainnya yang di jual UMKM. Membeli kebutuhan pokok di supermarket maupun warung-warung sembako dekat rumah sampai menitipkan anak di playgrup terdekat yang juga merupakan pelaku UMKM.
Adapun di era Modern seperti sekarang ini ada pula pelaku UMKM yang tidak memiliki toko dan hanya memasarkan produknya secara online dan belum memiliki izin usaha. Pelaku usaha dengan karakteristik seperti itu dapat di
19
temukan di sekitar kita seperti tetangga, keluarga maupun teman, (Dilansir oleh
umkindonesia.id oleh Dewi Meisari Haryanti dan Isniati Hidayah 2018-07-24 21:57:32).
Dalam era persaingan bisnis akhir-akhir ini, semua perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kinerjanya. Ada berbagai macam cara untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan. Namun di era ini kebanyakan perusahaan fokus dalam penerapan teknologi informasi untuk mendukung kinerjanya. Satu hal yang mereka lupakan adalah bagaimana cara memanfaatkan teknologi tersebut dengan baik dan benar.
Nantinya sesuatu yang memegang peranan penting dalam suatu perusahaan bukan lagi kapital, sumber daya, atau tenaga kerja melainkan Pengetahuan, pengetahuan akan sangat berperan penting dalam kelangsungan suatu perusahaan. Dengan pengetahuan suatu perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya namun, tidak sekedar pengetahuan saja yang dibutuhkan yang jauh lebih penting dari itu adalah pengelolaan pengetahuan secara baik.
Fenomena UMKM yang menguasai perekonomian Indonesia ini tentunya para pelaku UMKM ini tidak sembarang membuka usaha tanpa adanya pengetahuan. Maka dari itu para pelaku perlu menguasai pengetahuan dalam Ilmu manajemen untuk mengatur berjalannya usaha dengan efsien dan efektif.
Dalam pengelolaan pengetahuan yang ada pada perusahaan diperlukan suatu bentuk penerapan dari Knowledge Management. Menurut Hendrik dalam artikel populernya di Ilmu Komputer.com, Knowledge
Management adalah merencanakan, mengumpulkan dan mengorganisir, memimpin dan mengendalikan data dan informasi yang telah digabung dengan
berbagai bentuk pemikiran dan analisa dari macam-macam sumber yang kompeten. Menurut sumber lain yaitu www.km-forum.org Knowledge
Management adalah suatu disiplin ilmu yang digunakan untuk meningkatkan
performa seseorang atau organisasi, dengan cara mengatur dan menyediakan sumber ilmu yang ada saat ini dan yang akan datang.
Jadi Knowledge Management bukanlah suatu fenomena baru, tetapi merupakan suatu cara yang menerapkan integrasi antara teknologi dengan sumber pengetahuan yang kompeten. Manfaat yang sangat banyak dari penerapan Knowledge Management tidak berbanding lurus dengan keberhasilan penerapannya. Hal ini disebabkan berbagai macam faktor, salah satunya adalah masih adanya keengganan seorang individu untuk menuliskan pembelajaran dari aktivitas yang telah mereka lakukan.
Keberhasilan Usaha Kecil Menengah (UMKM) berkaitan dengan bagaimana mengelola pengetahuannya (Brush and Vanderwerf, 1992). Ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economy) telah menuntut UMKM untuk dapat menggunakan pengetahuan secara efisien dan meningkatkan potensi inovasi, lebih cepat dibanding pesaingnya (Grant, 1996; Prusak, 2001). Oleh karenanya, penting bagi UMKM untuk dapat mengimplementasikan knowledge management guna menciptakan, mendukung dan memperbaiki keunggulan bersaingnya.
Tujuan pengembangan KM (Knowledge Management) di UMKM (usaha kecil dan menengah) adalah meningkatkan tingkat keberlangsungan UMKM yang adaptif terhadap perubahan lingkungan, metode kolaborasi
Knowledge Management di komunitas UMKM. Pendekatan kolaborasi untuk Create Knowledge, Capture Knowledge, Organize Knowledge, Access
21
Knowledge and use Knowledge di UMKM berbasis komunitas, (Di lansir oleh Kompasiana.com, Penerapan Knowledge Management untuk Meningkatkan Performa Perusahaan 26 juni 2015).
Dengan pemaparan yang telah saya jelaskan di atas saya menarik judul Implementasi Knowledge Manajemen System pada UMKM di kota Makassar dengan memfokuskan satu UMKM yaitu Papa Aus. Papa Aus sendiri bergerak di bidang kuliner Soft Drink yang cukup di kenal oleh konsumen Makassar yang tinggal di daerah Talasalapang maupun di luar Talasalapang .
Papa Aus yang merupakan sebuah UMKM yang bergerak di bidang kuliner tentu memerlukan pengembangan knowledge management agar dapat bersaing dengan para pelaku UMKM lainnya. Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan di atas dan mengingat pentingnya implementasi knowledge
management agar dapat berjalan efesien, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul „‟Implementsi Knowledge Management System pada
UMKM di kota Makassar (Study kasus soft drink Papa Aus Jln.Talasalapang)‟‟.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: „‟bagaimana Implementasi Knowledge Management System pada UMKM di Kota Makassar (Study Kasus Soft Drink Papa Aus Jln.Talasapang)‟‟.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di uraikan tersebut maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui Implementasi Knowledge
Management System pada UMKM di Kota Makassar (Study Kasus Soft Drink
Papa Aus Jln.Talasapang).
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini dapat mengetahui peran penting implementasi manajemen dalam sebuah usaha.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti
1) Hasil penelitian ini dapat berguna dalam menambah pengetahuan di bidang manajemen SDM
2) Sebagai syarat untuk mendapat gelar S1(S.M)
3) Hasil penelitian ini dapat di jadikan masukan dan menambah referensi perpustakaan fakultas dan kampus
b. Bagi Tempat yang Diteliti
1) Menjadi sumbangan pemikiran dan saran
2) Member wawasan pentingnya ilmu manajemen bagi para pemilik UMKM
c. Bagi Pembaca
Sebagai bahan referensi untuk mengembangkan penelitian selanjutnya dan sarana penambah wawasan serta bahan bacaan yang bermanfaat bagi mereka yang memerlukan khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia.
23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Management
Menurut Afandi (2018:1) Manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling). Manajemen adalah suatu proses khas yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya.
Menurut Feriyanto dan Endang Shyta Triana (2015) mengatakan manajemen adalah inti dari administrasi dikarenakan manajemen merupakan alat pelaksana administrasi dan memiliki peran atau kemampuan sebagai alat untuk mencapai hasil melalui aktifitas orang lain. Teori ini mempertegas pendapat Follet (2007) yang mendefiniskan manajemen sebagai sebuah seni untuk mengatur dan melakukan pekerjaan melalui orang lain.
Sedangkan Hasibuan (2014) Menjelaskan bahwa manajemen adalah suatu ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sehingga berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut.
Pengertian manajemen menurut Anton Mulyono Aziz dan Maya Irjayanti (2014;5) mendefenisikan bahwa seni manajemen meliputi untuk melihat totalitas dari bagian yang tepisah-pisah serta kemampuan untuk menciptakan gambaran tentang suatu visi.
Sedangkan menurut Lilis Sulastri, mengutip di dalam bukunya Manajemen Sebuah Pengantar (Sejarah, Tokoh, Teori dan Praktik 2014;14) mendefenisiskan bahwa manajemen adalah suatu seni mengatur yang melibatkan proses, cara dan tindakan tertentu seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian/pengawasan yang di lakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan secara efesien dan efektif dengan melalui orang lain.
Menurut Abdullah (2014:2) manajemen itu adalah keseluruhan aktivitas yang berkenaan dengan melaksanakan pekerjaan organisasi melalui fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan dengan bantuan sumber daya organisasi (man, money, material, mechine and
method) secara efesien dan efektif.
Menurut definisi Sumarsan (2013:2) manajemen diartikan sebagai seni dalam proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
25
pengendalian penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan atau sasaran kinerja.
Menurut definisi Robbins dan Coulter (2012:36) “Manajemen melibatkan koordinasi dan mengawasi kegiatan pekerjaan orang lain sehingga kegiatan mereka selesai secara efisien dan efektif”.
Menurut Wibowo (2011:2) “Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya organisasi dengan menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien”.
Menurut Ukber Silalahi (2011;7) mendefinisikan bahwa manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian , pengatur sumberdaya, pengomunikasian, pemimpin, pemotivasian dan pengendalian pelaksanaan tugas-tugas dan penggunaan sumber-sumber untuk mencapai tujuan organisasional secara efektif dan efesien.
Johnson sebagai mana dikutip oleh Pidarta mengemukakan bahwa manajemen adalah proses mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi sistem total untuk menyalesaikan suatu tujuan. (Abdul Choliq, 2011: 2). Stoner sebagaimana dikutip oleh Handoko, menyebutkan bahwa “manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan‟‟ (Abdul Choliq, 2011:3).
Didalam upaya organisasi untuk mencapai tujuannya maka manajer membutuhkan sarana yang dikenal sebagai unsur manajemen. Menurut Manullang unsur-unsur manajemen tersebut adalah sebagai berikut;
a) Manusia (man)
Manusia merupakan sarana atau unsur penting dalam mencapai tujuan organisasi. Berbagai kegiatan organisasi dalam mencapai tujuannya memerlukan unsur manusia seperti perencanaan, staffing,
pengarahan, pengawasan, penjualan, produksi dan keuangan.
Dalam organisasi, manusia atau sumber daya manusia merupakan faktor penting yang dapat menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Manusia atau sumber daya manusia berperan untuk merancang, menetapkan tujuan dan juga menjalankan proses untuk mencapai tujuan sasaran.
b) Material (material)
Ketika sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi melakukan atau menjalankan proses maka diperlukan material. Material merupakan bahan baku, alat atau sarana manajemen yang diperlukan untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi.
27
Diera saat ini, teknologi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan proses aktifitas organisasi saat ini sudah tidak lagi didominasi oleh manusia saja namun juga telah melibatkan teknologi seperti mesin dalam melaksanakan aktifitas organisasi dalam mencapai tujuan perusahaan.
d) Metode (method)
Untuk mengefektifkan pelaksanaan aktifitas organisasi agar memeproleh hasil yang tepat guna, maka manusia saat ini dihadapkan pada berbagai pilihan alternatif metode yang dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sehingga ditemukannya metode yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi.
e) Uang (money)
Uang adalah sarana atau unsur manajemen yang dipergunakan sedemikian rupa demi mencapai tujuan organisasi. Uang merupakan alat tukar pembayaran yang dipergunakan untuk memperlancar proses manajemen. Pengelolaan keuangan yang tidak tepat dapat berdampak negatif terhadap kelancaran proses manajemen.
f) Pasar (markets)
Organisasi yang berorientasi pada profit maka pasar merupakan sarana manajemen yang penting. Organisasi harus mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimilikinya agar produk yang ditawarkan dapat diterima pasar, dan dalam jangka panjang perusahaan mampu mempertahankan dan memperluas penguasaan pasar.
Dengan keberhasilan perusahaan memasuki 15 pasar baru dan mempertahankan pasar lama diharapkan mampu meningkatkan laba yang diperoleh oleh perusahaan.
3. Fungsi Management
Menurut Amirullah (2018;8) fungsi management pada umumnya di bagi menjadi beberapa fungsi management yang merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efesien. Henry Fayol mengusulkan bahwa semua manajer paling tidak melaksanakan lima fungsi manajemen; merancang, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi dan mengendalikan.
1. Perencanaan
Perencanaan dapat di artikan sebagai suatu proses untuk menentukan tujuan serta sasaran yang ingin di capai dengan mengambil langkah-langkah strategis guna mencapai tujuan tersebut. Melalui perencanaan seorang manajer akan dapat mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana cara untuk melakukannya.
Menentukan tingkat penjualan pada priode yang akan datang, beberapa tingkat kebutuhan tenaga kerja, berapa modal yang di butuhkan dan bagaimana cara memperolehnya, seberapa tingkat persediaan yang harus ada di gudang serta keputusan apakah perlu dilakukan ekspansi merukan bagian dari kegiatan perencanaan.
29
Kegiatan utama dalam Fungsi Perencanaan adalah Sebagai berikut:
a. Menetapkan tujuan dan target bisnis
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
c. Menentukan sumber-sumber daya yang di peroleh
d. Menetapkan standar/indicator keberhasilan dan pencapaian tujuan dan target bisnis
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan proses pemberian perintah sumber daya yang pengaturan kegiatan secara terkoodinir kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana, kegiatan-kegiatan yang terlibat dalam pengorganisasian mencangkup 2 kegiatan yaitu:
1. Membagi komponen-komponen yang di butuhkan untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam kelompok-kelompok
2. Membagi tugas kepada manajer dan bawahan untuk mengadakan pengelompokan atau unit-unit organisasi
Kegiataan utama lainya dalam fungsi pengorganisasian adalah sebagai berikut:
a. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas serta menetapkan prosedur yang di perlukan.
b. Menetapkan struktur organisasi yang menentukan adanya garis kewenangan sumber daya dan tanggung jawab
c. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia tenaga kerja
d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
3. Pengarahan
Pengarahan adalah proses untuk membutuhkan semangat pada
karyawan agar dapat bekerja keras dan giat serta membimbing mereka dalam melaksanakan rencana untuk mencapai tujuan yang efektif dan efesien. Melalui pengarahan, seorang manajer menciptakan komitmen mendorong usaha-usaha yang mendukung tercapainya tujuan.
Ketika gairah kerja karyawan menurun seorang manajer segera mempertimbangkan alternative untuk mendorong kembali semangat kerja mereka denga memahami faktor penyebab menurunnya gairah kerja.
31
Bagian akhir dari proses manajemen adalah pengendalian (controlling).
Pengendalian mencangkup 3 kegiatan yaitu:
1. Menentukan standar presentasi
2. Mengukur prestasi yang di capai selama ini
3. Membandingkan prestasi yang telah di capau dengan standar yang telah di tetapkan.
4. Pengertian Knowledge Management
Menurut Walczak dalam Intezari (2017, hlm.474) mendefinisikan
Knowledge Management sebagai setiap proses (baik kebijakan formal atau
metode pribadi informal) yang memfasilitasi penangkapan, distribusi, pembuatan dan penerapan pengetahuan untuk pengambilan keputusan.
Sedangkan Sivan dalam Intezari (2017, hlm.474) menggambarkannya sebagai seperangkat keyakinan dan praktik bersama tentang pengetahuan. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Knowledge Management merupakan seperangkat keyakinan atau praktik mengenai pengetahuan sehingga dapat dijadikan acuan dalam mengambil keputusan.
Di dalam Knowledge Management terdapat beberapa proses pengetahuan yaitu mengakses, mengukur, mengumpulkan, menangkap, mengorganisir, mengevaluasi, menyusun, menciptakan, berbagi, menginternalisasi, memanfaatkan, mengeksploitasi dan lain sebagainya.
Proses pengetahuan tersebut memiliki fungsi sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan pada suatu lembaga. Melalui tahapan tersebut, Knowledge Management diturunkan menjadi Knowledge Sharing.
Menurut David Gurteen (2012), Knowledge Management adalah perasaan manusia untuk melakukan proses berbagi pengetahuan, serta belajar dan bekerja bersama secara lebih efektif, sebagai sebuah proses yang secara mental menyenangkan (fun mentality).
Definisi Knowledge Management Menurut Dalkir (2011:4), Knowledge
Management adalah sebuah koordinasi sitematis dalam sebuah organisasi yang
mengatur sumber daya manusia, teknologi, proses dan struktur organisasi dalam rangka meningkatkan value melalui penggunaan ulang dan inovasi. Koordinasi ini bisa dicapai melalui menciptakan, membagi dan mengaplikasikan pengetahuan dengan menggunakan pengalaman dan tindakan yang telah diambil perusahaan demi kelangsungan pembelajaran organisasi.
Menurut Turban, et al (2010:41), Knowledge Management merupakan sebuah proses membantu identitas perusahaan, memilih, mengatur, menyebarkan, dan mengirim informasi penting serta keahlian termasuk bagian dari ingatan organisasi yang terletak secara khas dalam organisasi di area tersusun.
Menurut Chen et al (2010), menekankan bahwa knowledge management adalah proses aktivitas manusia yang berhubungan dengan pengetahuan, namun tidak berurusan dengan sifat istimewa dari berbagai jenis pengetahuan, atau relative pentingnya pengetahuan yang berbeda dalam suatu
33
organisasi. Menjaga keseimbangan pengetahuan yang berbeda dalam suatu organisasi dalam suatu organisasi sangatlah penting.
Definisi lain tentang Knowledge Management adalah sebagai proses yang menciptakan atau menempatkan pengetahuan, mengelola penyebaran serta penggunaan pengetahuan dalam organisasi, teori ini dikutip dari Darroch. Dari penelitian tentang menujukan, Knowledge Management secara positif terkait dengan keberhasilan suatu organisasi, terutama di perusahaan manufactur (Gregory, et al, 2010).
Menurut Rigby (2009) dalam buku Dalkir (2011:5-6), Knowledge
Management mengembangkan sistem dan proses untuk mendapatkan dan
berbagi aset kepandaian. Ini meningkatkan generasi berdasarkan kegunaan, dapat di pertanggung jawabkan, informasi penuh arti dan mencari agar meningkatkan kedua hal individu serta kelompok belajar. Selain itu dapat memaksimalkan nilai dari sebuah dasar kepandaian organisasi melewati fungsi berbeda dan lokasi berbeda. Knowledge Management mengatur bahwa keberhasilan bisnis berupa koleksi bukan produk tapi dasar pengetahuan khusus, kepandaian adalah kunci yang akan memberikan daya saing perusahaan.
5. Manfaat Knowledge Manajemen
Menurut Fernandez dan Sabherwal (2010:71), KM bermanfaat untuk
People, Process, Product, dan Organization Performance yang dapat dilihat di
People Memberi fasilitas pembelajaran kepada employee (baik dari antar karyawan atau sumber eksternal) agar berkembang secara bertahap sebagai bentuk respon terhadap pasar dan teknologi.
Meningkatkan employee learning dan kepekaan
knowledge terbaru pada bidang mereka.
Employe lebih mudah mendapatkan informasi dan pengetahuan yang di butuhkan untuk beradaptasi pada lingkungan organisasi.
Employee lebih mudah belajar dari pada organisasi lain yang tidak menerapkan Knowledge Management dan lebih siap dalam menghadapi perubahan.
Knowledge Management menyediakan employee sebuah solusi yang baik atas permasalahan yang di hadapi sebelumnya.
Process Membantu organisasi menjadi lebih baik dengan menentukan dan melaksanakan proses yang tepat.
Mengurangi biaya untuk mendapatkan dan mengakses pengetahuan yang berharga.
Membantu individu menciptakan solusi inovatif atas masalah yang dihadapi untuk mengembangkan proses organisasi.
Membantu organisasi untuk pengambilan keputusan strategis serta pengembangan produk dalam lingkungan dinamis.
35
Products Membantu organisasi menawarkan produk baru yang menyediakan penambahan value yang signifikan dibandingkan produk sebelumnya
Memudahkan organisasi mengakses dan mengkombinasikan knowledge terbaik untuk mencegah produksi yang terlalu mahal atau terlalu
time-consuming.
Organizational Direct Impacts: Knowledge Management digunakan
untuk menciptakan produk y
Tabel 2.1 Manfaat KM
Menurut Dalkir (2011: 25), Knowledge Management memberikan manfaat bagi karyawan secara individu, communities of practices dan untuk organisasi
1. Knowledge Management bagi Individu:
a. Membantu orang melakukan pekerjaannya dan menghemat waktu melalui pengambilan keputusan yang lebih baik dan dalam pemecahan masalah
b. Membangun suatu perasaan keterkaitan sebagai komunitas pada organisasi
d. Memberikan tantangan dan kesempatan untuk berkontribusi
2. Knowledge Management bagi communities of practice:
a. Mengembangkan kemampuan profesional
b. Mempromosikan peer to peer mentoring
c. Memfasilitasi jaringan dan kaloborasi yang lebih efektif
d. Mengembangkan satu kode etik profesional yang harus diikuti oleh anggotanya
e. Mengembangkan suatu bahasa yang umum
3. Knowledge Management bagi organisasi
a. Membantu mengarahkan strategi
b. Memecahkan permasalahan dengan cepat
c. Menyerap best practices
d. Meningkatkan penyertaan knowledge pada produk layanan
e. Meningkatkan organisasi untuk berkompetisi dengan lebih baik
f. Membangun memory organisasi
37
Menurut Setiarso didalam jurnal yang berjudul “Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) dan Proses Penciptaan Pengetahuan”, hambatan dalam Knowledge Management adalah :
a. Sistem informasi (SI) cenderung menyimpan pengetahuan yang tidak selalu sesuai dengan perubahan di lingkungan eksternal kalau lingkungan sekitar organisasi serba bergejolak dan perubahan tidak berkesinambungan (discontinuous).
b. Model manajemen informasi cenderung memusatkan pengetahuan di sebuah pangkalan data yang cenderung statis.
7. Pengertian UMKM
Di Indonesia, definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2008 tentang UMKM. Pasal 1 dari UU terebut, dinyatakan bahwa Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut.
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang buka merupakan anak perusahan atau bukan anak cabang yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut.
Sedangkan usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha mikro, usah kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut.
Di dalam Undang-undang tersebut, kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan UMKM seperti yang tercantum dalam Pasal 6 adalah nilai kekayaan bersih atau nilai aset tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau hasil penjualan tahunan. Dengan kriteria sebagai berikut:
1. Usaha mikro adalah unit usaha yang memiliki aset paling banyak Rp.50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dengan hasil penjualan tahunan paling besar Rp.300 juta.
2. Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rp. 50 juta sampai dengan paling banyak Rp.500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300 juta hingga maksimum Rp.2.500.000, dan.
3. Usaha menengah adalah perusahaan dengan milai kekayaan bersih lebih dari Rp.500 juta hingga paling banyak Rp.100 milyar hasil penjualan tahunan di atasRp.2,5 milyar sampai paling tinggi Rp.50 milyar.
Menurut Alvin Soleh (2011:33) indikator Knowledge Management adalah:
1. Identifikasi Pengetahuan adalah mencoba melihat apa saja Knowledge yang sudah dimiliki oleh perusahaan.
39
2. Refleksi Pengetahuan merupakan umpan balik atas apa yang telah di dapatkan dalam ilmu pengetahuan manajemen
3. Berbagi Pengetahuan artinya mau berbagi ilmu yang dimiliki
4. Penggunaan pengetahuan mengetahui bagaimana menerapkan ilmu yang sudah dimiliki.
Menurut Undang-Undang RI No. 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, menengah memiliki beberapa aturan yang berkaitan erat dengan implementasi berkelanjuta di Indonesia.
Pengertian UMKM adalah sebagai berikut:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang di lakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah ataupun besar yang memenuhi kriteria usaha kecil.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang.
Beberapa peneliti yang telah mengkaji dan berusaha memberikan masukan untuk pengembangan UMKM di Indonesia salah ialah Supriyanto dan Saputro. Supriyanto menyimpulkan dalam penelitiannya ternyata UMKM mampu menjadi salah satu solusi untuk menanggulangi kemiskinan yang ada di Indonesia. Program aksi pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan UMKM yang telah di rancangkan Presiden Yudhoyono pada tanggal 26 february 2005, terdapat empat jenis kegiatan pokok yaitu:
1. Pertumbuhan iklim usaha
2. Pengembangan sistem pendukung usaha
3. Pengembangan wirausaha
4. Pemberdayaan usaha skala mikro
Sedangkan peneliti Saputro melihat bahwa UMKM di Indonesia telah memberikan banyak kontribusi terhadap PBD nasional sebesar 55,56% berdasarkan data biro perencanaan kementrian Negara koprasional dan UMKM RI pada tahun 2008.
Indikator kinerja UMKM Kinerja adalah merujuk pada pencapaian atau prestasi dari perusahaan dalam waktu tertentu. Variabel dalam penelitian ini dikembangkan dari kinerja yang telah diteliti oleh Minuzu (2010). Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja adalah:
41
1. Pertumbuhan penjualan mencerminkan keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang.
2. Pertumbuhan modal mengacu pada peningkatan modal (capital grow) Penambahan tenaga kerja setiap tahun merupakan keberhasilan suatu UMKM.
3. Pertumbuhan pasar dan pemasarandengan menarik lebih banyak pelanggan baru untuk produk yang sudah ada.
4. Pertumbuhan keuntungan/laba usaha yang signifikan yang mengalami peningkatan setiap tahun.
8. Kriteria UMKM
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 UMKM memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Usaha Mikro, yaitu usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha milik perorangan yang memenuhi kriteria yakni:
1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah)
b. Usaha Kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria yakni:
1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
c. Usaha Menengah, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria:
1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta`rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
43
9. Peranan UMKM
Diakui, bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
memainkan peran penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara sedang berkembang (NSB), tetapi juga di negara-negara maju (NM). Di negara-negara maju, UMKM sangat penting tidak hanya kelompok usaha tersebut menyerap paling banyak tenaga kerja dibandingkan usaha besar (UB), seperti halnya di negara sedang berkembang, tetapi juga kontribusinya terhadap pembentukan atau pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) paling besar dibandingkan kontribusi dari usaha besar.
10. Kekuatan dan Kelemahan UMKM
UMKM memiliki beberapa kekuatan potensial yang merupakan
andalan yang menjadi basis pengembangan pada masa yang akan datang adalah:
a. Penyediaan lapangan kerja peran industri kecil dalam penyerapan tenaga kerja patut diperhitungkan, diperkirakan maupun menyerap sampai dengan 50% tenaga kerja yang tersedia
b. Sumber wirausaha baru keberadaan usaha kecil dan menengah selama ini terbukti dapat mendukung tumbuh kembangnya wirausaha baru
c. Memiliki segmen usaha pasar yang unik, melaksanakan manajemen sederhana dan fleksibel terhadap perubahan pasar
d. Memanfaatkan sumber daya alam sekitar, industri kecil sebagian besar memanfaatkan limbah atau hasil sampai dari industri besar atau industri yang lainnya
e. Memiliki potensi untuk berkembang. Berbagai upaya pembinaan yang dilaksanakan menunjukkan hasil yang menggambarkan bahwa industri kecil mampu untuk dikembangkan lebih lanjut dan mampu untuk mengembangkan sektor lain yang terkait.
Kelemahan, yang sering juga menjadi faktor penghambat dan permasalahan dari Usaha Mikro terdiri dari 2 faktor:
1. Faktor Internal, merupakan masalah klasik dari UMKM yaitu diantaranya:
a. Masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia.
b. Kendala pemasaran produk sebagian besar pengusaha Industri Kecil lebih memperioritaskan pada aspek produksi sedangkan fungsi-fungsi pemasaran kurang mampu dalam mengakseskannya, khususnya dalam informasi pasar dan jaringan pasar, sehingga sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja.
c. Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk Industri Kecil.
d. Kendala permodalan usaha sebagian besar Industri Kecil memanfaatkan modal sendiri dalam jumlah yang relatif kecil.
2. Faktor eksternal, merupakan masalah yang muncul dari pihak pengembang dam pembina UMKM. Misalnya solusi yang diberikan tidak tepat sasaran tidak adanya monitoring dan program yang tumpang tindih.
45
Knowledge Management sangat di perlukan dalam sebuah
perusahaan maupun sebuah organisasi karena berperan penting dalam mengatur SDM, teknologi, proses dan struktur organisasi. Tanpa adanya
Knowlage Management maka sebuah perusahaan maupun organisasi tidak akan
berjalan dengan baik karena tidak memiliki tujuan ataupun visi dan misi yang sama.
Usaha kecil dan menengah itu sendiri memerlukan Knowledge
Managemen, karena usaha tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa ilmu
manajemen yang memumpuni. Maka pengusaha kecil dan menengah harus menguasi ilmu manajemen ini untuk keberhasilan usaha yang di jalani.
Dengan judul penelitian “Implementasi Knowledge Management
System pada UMKM di Kota Makassar (Study kasus Soft Drink Papa Aus
Jln.Talasalapang)”, untuk mengetahui seberapa penting ilmu manajemen bagi usaha kecil dan menengah sekalipun.
Untuk menegetahui bagaimana penelitian tersebut dilakukan, maka saya akan memfokuskan satu study kasus UMKM yang berupa usaha dalam bidang kuliner soft drink Papa Aus Jln.Talasalapang untuk mendukung penelitian ini maka sumber data yang akan saya telitipun berupa wawancara kepada Owner usaha.
Hasil yang di dapat dari penelitian ini dapat menjadi bukti bahwa betapa pentingnya Knowledge Management atau ilmu manajemen meskipun menjadi penggerak/pelaku UMKM (usaha mikro kecil dan menengah). Penelitian ini juga dapat menjadi kritikan maupun saran saya sebagai peneliti kepada usaha yang saya teliti sebagai feedback.
Daftar Gambar 2.1 Kerangka Konsep C. Tinjauan Empiris
Penelitian terdahulu yang memfokuskan pada knowledge management:
1. Penelitian Aziz dan Samad (2016) dengan judul “Innovation and
Competitive Advantage: Moderating Effects of Firm Age in Foods Manufacturing SMEs in Malaysia” dengan hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa inovasi memiliki dampak signifikan dan positif pada keunggulan kompetitif, sehingga UMKM disarankan untuk berinvestasi dalam inovasi karena akan semakin besar peluang bagi UMKM untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
2. Penelitian Al-Sa‟di et al., (2017) dengan judul “The mediating role of
product and process innovations on the relationship between knowledge management and operational performance in manufacturing companies in
KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM :
a.Identifikasi pengetahuan b.Refleksi pengetahuan c.Berbagi pengetahuan d.Penggunaan pengetahuan
Indicator KM menutut Alvin Soleh (2011)
UMKM SOFT DRINK PAPA AUS:
a.Pertumbuhan penjualan b.Pertumbuhan modal c.Penambahan tenaga kerja
d.Pertumbuhan pasar dan pemasaran e.Pertumbuhan laba usaha
47
Jordan” dengan hasil penelitian knowledge management memiliki dampak
positif yang signifikan pada kedua jenis inovasi yaitu inovasi produk dan inovasi proses.
3. Penelitian Samsir et al., (2017) dengan judul “the effect of product
innovation as mediation in relationship between knowledge management to competitive advantage (case study in SME of typical food products of riau, Indonesia)’‟ dengan hasil penelitian bahwa Knowledge Management
terdapat dampak yang signifikan dan positif terhadap inovasi produk.
Knowledge Management terdapat dampak yang signifikan dan positif
terhadap keunggulan kompetitif di usaha kecil dan menengah dari produk makanan khas Riau di Kabupaten Kepulauan Meranti, serta inovasi produk memediasi pengaruh Knowledge Management dari keunggulan kompetitif. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi knowledge management akan menyebabkan semakin tinggi keunggulan kompetitif, jika inovasi produk termediasi juga lebih tinggi.
4. Penelitian Kusuma (2013) dengan judul “Analisa Pengaruh Knowledge Management Terhadap Keunggulan kompetitif dan Kinerja Perusahaan” dengan hasil penelitian menunjukan bahwa Knowledge Management terdapat dampak yang signifikan dan positif terhadap keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan. Penggunaan Kowledge Management yang baik yang diterapkan pada perusahaan di Surabaya akan mampu meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan.
Penelitian terdahulu yang memfokuskan pada UMKM:
1. Yhoga Bagus Adhikrisna (2016) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pariwisata Terhadap Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Timur 2011-2014”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan menganalisis pengaruh jumlah wisatawan, jumlah restoran dan jumlah hotel terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Provinsi Jawa Timur. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh saudara Yoga tersebut diketahui Jumlah Wisatawan (X1), Jumlah Restorant (X2), dan Jumlah Hotel (X3) terhadap Produk Domestik Regional Bruto (Y) berpotensi mempengaruhi PDRB secara positif. Ketiga variabel independen tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependennya, sehingga hendaknya dapat dijadikan landasan bagi pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengambil kebijakan dalam rangka pengembangan perekonomian di Provinsi Jawa Timur.
2. Rony Ika Setiawan (2013) “Strategi Pemasaran Pendukung Sektor Pariwisata Berbasis Usaha Mikro dan Kecil di Kota Blitar”. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi pemasaran pendukung sektor pariwisata berbasis usaha mikro dan kecil di Kota Blitar. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rony dapat diketahui prioritas strategi pemasaran sektor pendukung pariwisata berbasis usaha mikro dan kecil di Kota Blitar urutannya adalah sebagai berikut: product/service, people,
price, positioning, power, physical, publicity, place, promotion, publicrelation, and purchasing power. Dengan meningkatkan pelatihan
manajemen usaha terutama yang berkaitan dengan strategi pemasaran, mereka akan dapat meningkatkan pemasaran ke daerah/propinsi dan Negara lain.
33
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah peneliti yang tidak mengadakan perhitungan dan angka-angka, karena penelitian kualitatif adalah yang memberikan gambaran tentang kondisi secara factual dan sistematis mengenai faktor, sifat, serta hubungan antara fenomena yang dimiliki untuk melakukan ekspolarsi dan memperkuat prediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh dari lapangan.
Dengan demikian, maka penelitian kualitatif dalam tulisan ini dimaksudkan untuk menggali suatu fakta, dalam arti memberikan gambaran realitas di lapangan secara sistematis (Moleong, 2012). Menurut Sugiyono (2016) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkip wawancara, catatan lapangan, foto, rekaman video dan lain-lain.
B. Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini dapat mefokuskan Masalah terlebih dahulu supaya tidak terjadi perluasan yang nantinya tidak sesuai dengan tujuan penelitian ini. Maka peneliti memfokuskan untuk meneliti Implementasi
Knowledge Management System pada UMKM di Kota Makassar (Study Kasus Soft Drink Papa Aus Jln.Talasapang).
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini di laksanakan di Papa Aus Jln.Talasapang. Penentuan tempat di tentukan secara terencana dengan pertimbangan bahwa dapat memenuhi penelitian bagi peneliti.
Adapun waktu penelitian 2 bulan di mulai dari bulan September sampai bulan November 2020.
D. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan oleh peneliti melalui proses wawancara dari narasumber atau informan yang telah di pilih sesuai dengan variable yang di teliti pada wawancara Peneliti dengan Narasumber.
2. Data Sekunder
Data ini merupakan data penunjang bagi penyusunan penelitian ini. Data ini diperoleh dari dokementasi objek penelitian dalam hal ini di peroleh oleh peneliti dari data yang dikumpulkan oleh orang lain serta dari buku, internet dan litertur lainnya ataupun data yang sudah ada sebelumnya seperti penelitian sebelumnya tentang struktur pasar dan kinerja industri yang di peroleh dari jurnal yang sudah ada sebelumnya.
51
3. Informan
Informan merupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik snowball
sampling dalam menentukan informan diantaranya terdapat 3 informan di
antaranya sebagai berikut :
a. Informan kunci, yaitu orang-orang yang memahami permasalahan yang diteliti. Adapun yang dimaksud sebagai informan kunci dalam penelitian ini adalah Nurul Utami Owner Papa Aus karena memberikan informasi mendalam yang dibutuhkan peneliti.
b. Informan non-kunci, yaitu orang-orang yang dianggap mengetahui permasalahan yang diteliti yaitu Nurul Utami sebagai Owner dan Rahmatia dan Khairunnisa sebagai pekerja di Papa Aus Jln.Talasalapng.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam sebuah penelitian. Dalam pengumpulan data penelitian terdapat tiga langkah yaitu:
1. Wawancara (interview)
Pengumpulan data dengan cara wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi dari narasumber. Cara pengumpulan data yang diperoleh dari wawancara yaitu melalui Owner, berupa wawancara secara langsung yang berkaitan dengan variable penelitian yaitu Implementasi Knowledge Management
2. Pengamatan (observation)
Yaitu melakukan pengamatan secara langsung dilapangan objek penelitian yang terdapat Papa Aus Jln.Talasapang.
3. Dokumentasi (Documentation)
Pengumpulan data dengan dokumentasi dilakukan melalui pengambilan data-data yang berkaitan dengan penelitian dari tempat penelitian yaitu pada Papa Aus Jln.Talasapang.
F. Instrument Penelitian
Instrument yang juga dapat diartikan sebagai “alat bantu” memiliki peran yang sangat berpengaruh terhadap penelitian. Oleh sebab itu instrument penelitian sangat dibutuhkan agar penelitian dapat berjalan secara mudah dan efesien, Instrument penelitian paling utama dalam penelitian ini adalah peneliti. Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2015:306), pada penelitian kualitatif, segala sesuatu yang akan di cari dari objek penelitian masih belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, dan hasil yang di harapkan juga belum jelas.
Jadi, dalam hal ini peneliti adalah instrument kunci dari penelitian itu sendiri yakni peneliti yang berperan sebagai perencana, menganalisis, menafsirkan data hingga pelaporan hasil penelitian dan pelaksana. Alat yang digunakan dalam penelitian lapangan ini meliputi; pedoman wawancara, kamera, pulpen, buku catatan dan sebagainya.
53
Adapun yang menjadi instrumen wawancara dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah anda pernah mendengar Ilmu manajemen? 2. Menurut pandagan anda apa itu ilmu manajemen?
3. Apakah dalam menjalankan usaha anda sendiri menerapkah ilmu manajemen?
4. Jikalau memang benar anda menerapkan ilmu manajemen, bisa sebutkan contohnya seperti apa?
5. Dalam ilmu manajemen inovasi cukup berperan penting, apakah sejauh ini Papa Aus telah berinovasi dan efesien?
6. Inovasi seperti apa yang telah di lakukan di Papa Aus ?
7. Menurut anda sudah efesienkah anda dalam mengembangkan usaha dalam persaingan ?
8. Menurut anda seberapa penting promosi bagi usaha?
9. Dalam pemilihan pekerja, apakah harus memiliki keahlian khusus?
10. Menurut pandangan anda, apakah penting penerapan ilmu manajemen dalam menjalankan usaha?
G. Metode Analisis
Teknik analisis data yaitu teknik yang digunakan peneliti untuk menjawab permasalahan yang ada dalam perusahaan. Analisis data dilakukan setiap saat pengumpulan data dilapangan secara berkesinambungan. Bila jawaban yang diwawancarai belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai data yang diinginkan dapat diperoleh. Dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif yang berupa dokumentasi, observasi dan wawancara. Aktivitas dalam analisis data dilakukan dengan empat tahap yaitu reduksi data
(datareduction), penyajian data (data deplay), pemeriksaan data (collation) dan penarikan kesimpulan (conclusion).
Sumber :(Miles and Huberman dalam Sugiyono, 2016)
Gambar 3.1. Metode Analisis Data
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data merupakan prose pemilihan, pemusatan, perhatian, pengabstrakan dan pentransformasikan data kasar dari lapangan (Sugiyono, 2016). Data yang diperoleh dari proses wawancara diseleksi dan diorganisir melalui coding dan tulisan ringkas. Dalam mereduksi data, data-data yang tidak relevan dipisahkan dari data yang tidak relevan dengan penelitian.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfoskuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya serta membuang yang tidak perlu. Jadi, data yang digunakan diharapkan benar-benar data yang valid. Reduksi data mencangkup beberapa kegiatan seperti berikut :
a. Organisasi Data
Data
Collection Display Data
Conclusion drawing/verivyng Data
Reductio n
55
Data hasil wawancara dibuat dalam bentuk transkip wawancara kemudian dikelompokan menurut format tertentu. Format yang digunakan dalam penelitian ini adalah nama, pekerjaan/jabatan, tempat wawancara, tanggal wawancara serta isi wawancara. Transkip hasil wawancara dianalisis, lalu kata kuncinya dikumpulkan dalam table terpisah sekaligus diklarifikasi sesuai pertanyaan penelitian.
b. Codding Data
Coding atau pengkodean data adalah proses memilah-milah dan memberikan
label pada teks dalam rangka memperoleh informasi dan tema-tema umum yang terkandung didalam data. Tujuan dari proses pengkodean adalah untuk membangun gambaran (pemahaman) umum tentang data yang tertuang dalam teks, memiliah-milahnya kedalam segmen-segmen gambar maupun teks.
c. Mengelompokan Berdasarkan Kategori, Tema dan Pola Jawaban Data yang telah diberi kode dan penjelasan singkat, kemudian di kategorikan atau dikelompokan berdasarkan kerangka analisis. Data yang telah dikelompokan tersebut oleh peneliti dicoba untuk dipahami secara utuh dan ditemukan tema-tema penting serta kata kuncinya. Sehingga peneliti dapat menangkap pemarsalahan, pengalaman dan dinamika yang terjadi pada informan.
d. Pemahaman dan Mengujinya
Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, maka peneliti mulai memahami data secara rinci. Langkah selanjutnya adalah meninjau kembali landasan teori pada bab II, sehingga dapat dicocokkan apakah ada kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai. Walaupun penelitian ini tidak
memiliki hipotesis tertentu, namun dari landasan teori dapat dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara faktor-faktor dan konsep-konsep yang ada.
2. Penyajian Data (Data Display)
Dalam penyajian data, menyarankan agar data ditampilkan baik dalam bentuk uraian (naratif), table, charts, networks dan format gambar lainnya. Hal ini berfungsi untuk memberikan kemudahan dalam membaca dan menarik kesimpulan. Dalam penelitian ini peneliti menyajikan data dalam bentuk naratif (uraian) mengenai fenomena dan esensi yang diteliti (Miles dan Huberman 1999 dalam Sugiyono 2016).
3. Pemeriksaan Data (Data Collation)
Dimana dalam pemeriksaan data ini menggunakan metode trigulasi, dimana metode triangulasi merupakan salah satu metode yang paling umum dipakai dalam uji validitas penelitian kualitatif. Metode trigulasi di dasarkan pada filsafat fenomenologi. Fenomenologi merupakan aliran filsafat yang mengatakan bahwa kebenaran bukan terletak pada peneliti, melainkan realitas objek itu sendiri. Trigulasi adalah proses untuk mendapatkan data valid melalui penggunaan variasi instrument (Alsa dan Asmadi 2004). Menurut Moleong (2012) membedakan empat macam teknik triangulasi yaitu:
a. Triangulasi data atau sumber data
Triangulasi data ini dimaksudkan agar dalam pengumpulan data peneliti menggunakan banyak sumber data. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
57
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan :
1. Membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil observasi
2. Membandingkan dengan apa yang dikatakan secara pribadi dengan apa yang dikatakan di depan pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagi pendapat dari berbagai lapisan masyarakat baik tingkat pendidikan, status pekerjaan misalnya.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen lainnya.
b. Triangulsi Metode
Di dalam teknik ini, menggunakan berbagai metode pengumpulan data untuk menggali data sejenis. Pada triangulasi ini, terdapat dua strategi yaitu :
1. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa tehnik pengumpulan data.
2. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
c. Triangulasi Peneliti
Diharapkan dengan adanya beberapa peneliti yang melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan yang sama, akan mendapatkan hasil yang sama. Dalam membahas suatu permasalahan yang
sedang di kaji, hendaknya peneliti menggunakan satu prespektif teori. Sehingga nantinya di dukung dari multiple theory.
4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion)
Langka terakhir dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah adanya temuan terkait bagaimana Implementasi Knowledge Management
System pada UMKM di Kota Makassar (Study Kasus Soft Drink Papa Aus
Jln.Talasapang).
Setelah dapat ditarik kesimpulan, peneliti meminta informan untuk membaca kembali hasilnya. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesalah pahaman antara peneliti dan informan sehingga informasi yang dihasilkan sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, atau minimal sesuai berdasarkan data yang diperoleh peneliti di lapangan. Hal ini disebut dengan langkah verifikasi.