• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

30 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Metode Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penilitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh suatu variabel dengan variabel lain (Bungin, 2010). Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan sampel dan hipotesis. Sementara itu penelitian ini menggunakan metode survey dalam mengumpulkan datanya. Menurut Sugiyono (2015), metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan angket, test dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen).

3.1.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian berupa metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivism. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat

(2)

31 ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2015).

3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2015) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini, tidak mungkin semua populasi dapat diteliti oleh peneliti, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, keterbatasan biaya, keterbatasan tenaga, dan keterbatasan waktu yang tersedia. Maka dari itu peneliti mengambil sebagian dari obyek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2015 yang telah ikut serta dalam prasurvei sebelum dilaksanakan pengambilan data, pada kegiatan prasurvei tersebut diperoleh jumlah mahasiswa yang memberikan respon adalah sebanyak 151 orang. Berdasarkan hasil angket tersebut, maka diketahui bahwa terdapat 151 orang mahasiswa yang aktif menggunakan instagram, sehingga populasi berupa mahasiswa aktif jurusan ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2015 yang menggunakan instagram adalah sebanyak 151 orang mahasiswa.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015). Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling yakni teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif jurusan ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2015 dengan

(3)

32 jumlah yaitu sebanyak 151 orang. Pada probability sampling dibagi menjadi beberapa bagian yaitu Simple random sampling, Proportionate stratified Random sampling, Disproportionate stratified Random sampling dan Area (Cluster sampling). Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan Simple random sampling. Menurut Sugiyono (2015) Simple random sampling adalah cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi itu. Cara demikian dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen. Teknik ini dapat diterapkan dalam penelitian ini karena dalam penelitian ini tidak membendakan populasi berdasarkan strata atau tingkatan apapun dan hanya dihomogenkan pada satu populasi yaitu mahasiswa mahasiswa aktif jurusan ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2015 yang meggunakan sosial media berupa Instagram. Sedangkan dalam menentukan jumlah sampel minimal yang harus diambil peneliti, maka digunakan rumus Slovin agar sampel minimal yang diambil bisa merepresentasikan kondisi populasi secara keseluruhan. Rumus Slovin dijelaskan sebagai berikut.

𝑛 = 𝑁 1 + 𝑁 (𝑒)2 𝑛 = 151 1 + 151 (5%)2 𝑛 = 109,6 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 Keterangan :

(4)

33 n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = kelonggaran ketidak ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir (5%)

Berdasarkan rumus tersebut, maka sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 110 orang mahasiswa aktif jurusan ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2015 yang aktif menggunakan instagram.

3.3 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 3.3.1 Definisi Konseptual

Menurut Nazir (1988) dalam Hardani et al. (2020) menyatakan bahwa definisi konsep bermanfaat untuk membatasi studi yang dilakukan serta memberikan informasi bagi orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian, sehingga peneliti selanjutnya dapat melakukan studi lanjutan. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Kerangka konseptual merupakan suatu pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai. Terdapat dua definisi konseptual dalam penelitian ini yang terdapat pada dua variabel penelitian yaitu terpaan instagram (Variabel X) dan self disclosure (Variabel Y).

(5)

34 Terpaan instagram mengacu pada terpaan media, dimana menurut Masykur (2016) terpaan media tidak hanya meliputi apakah seseorang secara fisik cukup dekat dengan kehadiran media, tetapi dikarenakan seseorang itu benar-benar terbuka terhadap pesan-pesan media tersebut. Ardianto et al. (2007) menjelaskan bahwa terpaan pada sebuah media merupakan perilaku pengkonsumsian sebuah media yang ditayangkan di media yang meliputi intensitas dan isi pesan yang disampaikan media. Oktariana et a. (2017), terpaan media adalah banyaknya informasi yang diperoleh melalui media yang meliputi frekuensi, intensitas dan durasi penggunaan pada setiap jenis media yang digunakan. Sehingga berdasarkan definisi para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terpaan instagram adalah penggunaan instagram oleh seseorang secara berkala yang disesuaikan dengan jumlah waktu dan durasi seberapa sering orang tersebut menggunakan media instagram.

Pada penelitian ini terpaan instagram diukur melalui 2 dimensi yaitu frekwensi dan durasi. (1) Frekwensi penggunaan meliputi berapa kali seseorang menggunakan media dalam jangka waktu tertentu, (2) Durasi yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan penggunaan waktu yang biasanya digunakan oleh seorang pengguna instagram. b) Self disclosure (Variabel Y)

Person dalam Karina & Suryanto (2012) mengartikan keterbukaan diri sebagai tindakan seseorang dalam memberikan informasi yang

(6)

35 bersifat pribadi pada orang lain secara sukarela dan disengaja untuk maksud memberi informasi yang akurat tentang dirinya. Setiawati (2012) menjelaskan bahwa Self Disclosure adalah proses pembukaan informasi mengenai diri sendiri kepada orang lain yang memiliki tujuan. Gainau (2009) menyatakan bahwa Self Disclosure merupakan proses menceritakan yang lain tentang perasaan, sikap, dan pengalaman pribadi. Berdasarkan beberapa pengertian mengenai Self Disclosure (keterbukaan diri), maka dapat disimpulkan bahwa pengungkapan diri atau keterbukaan diri (self-disclosure) yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan agar orang lain mengetahui informasi tentang diri terkait pikiran dan perasaan yang ada pada diri individu.

Self disclosure dalam penelitian ini diukur melalui 5 dimensi yaitu ketepatan, motivasi, waktu, keintensifan, kedalaman dan keluasan. (1) ketepatan mengacu pada apakah seorang individu mengungkapkan informasi pribadinya dengan relevan, (2) Motivasi berkaitan dengan apa yang menjadi dorongan seseorang untuk mengungkapkan dirinya kepada orang lain, (3) Waktu yang digunakan dengan seseorang akan cenderung meningkatkan kemungkinan terjadinya self disclosure, (4) Keintensifan seseorang dalam pengungkapan diri tergantung kepada siapa seseorang mengungkapkan diri, (5) kedalaman self disclosure terbagi atas dua dimensi yakni self disclosure yang dangkal yaitu kepada orang yang baru dikenal, sedangkan self disclosure yang dalam

(7)

36 diceritakan kepada orang-orang yang memiliki kedekatan hubungan (intimacy).

Variabel-variabel tersebut dijelaskan secara rinci dalam kerangkan konsep seperti tampak pada gambar berikut.

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual

Berdasarkan Gambar 3.1 tersebut maka terlihat bahwa judul dalam penelitian ini tentang pengaruh terpaan instagram terhadap Self Disclosure dapat dijelaskan bahwa variabel terpaan instagram (X) berkaitan dengan penggunaan seseorang pada media sosial instagram yang diukur melalui dua sub variabel yaitu frekuensi dan durasi. Selanjutnya konsep tersebut akan dibuktikan terkait ada tidaknya pengaruh terhadap variabel Self Disclosure (Y) yang diukur melalui lima

Terpaan Instagram (X)

Self Disclosure (Y) Pengaruh Terpaan Instagram Terhadap Self Disclosure

 Frekuensi  Durasi  Ketepatan  Motivasi  Waktu  Keintensifan  kedalaman dan keluasan

(8)

37 sub variabel yaitu ketepatan, motivasi, waktu, keintensifan, kedalaman dan keluasan

3.3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti serta bisa digunakan dalam mengukur variabel. Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu Terpaan Instagram (X) yang diukur melalui frekwensi dan durasi (Ardianto et al., 2007), serta variabel Self disclosure (Y) yang dikur melalui 5 dimensi yaitu ketepatan, motivasi, waktu, keintensifan, kedalaman dan keluasan (Culbert et al. dalam Gainau, 2009). Penjelasan mengenai definisi operasional variabel dalam penelitian ini dijelaskan pada tabel beriku

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Definisi Items Terpaan Instagram (X) Perilaku seseorang ketika menerima pesan atau postingan di instagram terkait dengan Frekwensi Jumlah seseorang menggunak an media dalam jangka waktu tertentu

1.

Dalam sehari minimal 1 x saya melihat orang memposting foto atau video mereka di instagram 2. Keseluruhan saya

bermain instagram lebih dari 3x dalam sehari

(9)

38 Variabel Definisi Indikator Definisi Items

keterbukaan diri. Durasi Terkait dengan waktu atau lama khalayak bergabung dengan suatu media atau berapa lama seseorang menggunak an media tersebut 3. Saya bermain instagram lebih dari 5 menit dalam satu kali membuka aplikasi

4. Total waktu yang saya gunakan untuk bermain instagram tidak kurang dari 2 jam dalam sehari Self disclosure (Y) Tindakan seseorang dalam memberika n informasi yang bersifat pribadi pada orang lain secara sukarela dan disengaja untuk maksud memberi informasi yang akurat tentang dirinya Ketepatan mengungka pkan informasi pribadi yang relevan 1. Saya terbiasa membagikan aktivitas sehari-hari saya melalui stories di

instagram 2. Saya memilih

posting foto atau video saat saya berada di tempat yang bagus untuk diposting Motivasi Mempunyai keinginan dan tujuan untuk melakukan keterbukaa n diri.

3. Agar saya tidak dianggap kurang update, maka saya sering membagikan foto yang bagus di instagram 4. Saya menambahkan kata mutiara dalam postingan agar bisa bermanfaat bagi followers saya

(10)

39 Variabel Definisi Indikator Definisi Items

Waktu pemilihan waktu untuk posting

5. Saya memposting foto atau video saat pagi atau sore hari karena menurut saya waktu-waktu tersebut followers saya sedang bermain instagram 6. Saya memposting di instagram bahkan saat saya sedang di dalam kelas Keintensifa n Memiliki kedekatan dengan followers 7. Saya membalas komentar teman pada foto atau video yang saya posting

8. Saya mempunyai teman baru yang sering berkomunikasi di instagram Kedalaman dan Keluasan Menyampai kan informasi yang mendalam tentang diri 9. Saya memposting kemarahan, kecewa dan perasaan lain melalui akun instagram 10. Saya memposting saat saya sedang melakukan hobi (bermain

gitar/bernyanyi/m embaca dll)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket yang disebar secara online. Selanjutnya alat atau Instrumen yang dipergunakana dalam penelitian ini yakni angket dengan skala Likert. Menurut

(11)

40 Sugiyono (2015) skala Likert digunakan untuk mengukur suatu sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis instrumen angket dengan pemberian skor sebanyak 5 (lima tingkat), yaitu Sangat Setuju, Setuju, Netral, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju.

3.5 Instrumen Penelitian

Menurut Sanusi (2014: 67) Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur fenomena alam atau sosial. Instrumen ada yang sudah tersedia dan ada yang belum (dibuat sendiri oleh peneliti). Kebanyakan instrumen yang telah tersedia sudah teruji validitas dan reliabilitasnya, serta merupakan instrumen untuk mengukur fenomena alam. Dalam pengujiannya, penelitian ini menggunakan komputer dengan program SPSS.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, yang berisikan pernyataan terstruktur yang jawabannya sudah disediakan oleh peneliti. Kuisioner disusun secara sistematis sehingga diperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

3.5.1 Uji Validitas Instrumen

Uji validitas digunakan untuk menguji kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2015), instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

(12)

41 Sebuah instrumen dikatakan valid apabila nilai (r) hitung lebih besar dari (r) tabel. Sebaliknya dinyatakan tidak valid jika (r) hitung lebih kecil dari (r) tabel. Uji validitas penelitian ini menggunakan analisis korelasi products moment pearson dengan taraf signifikansi 5%. Analisis korelasi products moment pearson digunakan untuk mencari nilai (r) hitung dari variabelnya yang nantinya akan diuji dengan (r) tabel untuk mengetahui tingkat validitas datanya.

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Wahyuni (2014), realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, realibitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur gejala yang sama. Pengujian reabilitas dapat digunakan dengan rumus Alpha Cronbach karena instrumen ini berbentuk angket. Untuk mengetahui instrumen dalam penelitian realibel atau tidak, dilakukan dengan membandingkan nilai (r) hitung dengan nilai (r) tabel. Apabila hasil nilai (r) hitung lebih besar dari (r) tabel, maka instrumen tersebut dinyatakan realibel, begitupun sebaliknya.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan jenis

(13)

42 responden, menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. (Sugiyono, 2015).

3.6.1 Uji Hipotesis Simultan (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (independen) memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (dependen), rumus hipotesis yang digunakan sebagai berikut:

Ho : i = 0, artinya variabel bebas (independen) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (dependen) Ha : i ≠ 0, artinya variabel bebas (independen) memiliki pengaruh

signifikan terhadap variabel terikat (dependen)

Ketentuan yang digunakan dalam menguji hipotesis adalah sebagai berikut:

1) Jika F hitung > F tabel atau probabilitas kurang dari 5% maka membuktikan variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (dependen), maka Ha diterima dan Ho ditolak.

2) Jika F hitung < F tabel atau probabilitas kurang dari 5% maka membuktikan variabel bebas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (dependen), maka Ha ditolak dan Ho diterima.

(14)

43 Analisis data yang dilakukan menggunakan rumus regresi sederhana dimana teknik analisis ini bertujuan untuk mengetahui arah pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, dengan rumus sebagai berikut:

Y = a + bX Keterangan:

Y = Self disclosure (dependen) X = Terpaan Instagram (independen) a = nilai konstanta

Gambar

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Dengan di tandatangani surat persetujuan ini, maka saya menyatakan bersedia / tidak bersedia untuk berperan serta menjadi responden dalam penelitian dengan judul “Gambaran

dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional, Wiwin (2015). Berdasarkan hasil penelitian yang sudah ada, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di

Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari kata Yunani, yaitu semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai suatu yang berdasar

dan keluarga, (2) Upaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui sensus, survei, dan pendataan keluarga, dan (3) Data dan informasi kependudukan dan

Faktor penghambat eksternal pe- ngelolaan sampah dengan manajemen bank sampah adalah harga jual sampah di Unit BSM Gurih 32 yang mengikuti harga jual BSM

a) Kontrak kuliah dilakukan di awal kuliah, dengan cara kesediaan mengikuti aturan perkuliahan di FIB, sekaligus dosen yang bersangkutan mendapatkan jadwal kuliah yang

Inkubasi tabung mikrosentrifus kedua selama 10 menit pada temperatur ruang (bolak-balikkan tabung 2-3 kali selama masa inkubasi) untuk melisis sel-sel darah