• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

3.1. Blok Diagram Rangkaian

Untuk merealisasikan alat pendeteksi gerakan manusia berbasis Arduino Uno dengan ditampilkan pada windows Visual Basic 6.0 ini, maka langkah yang pertama kali dilakukan adalah dengan membuat blok diagram alat seperti pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian Pendeteksi gerakan manusia

3.2. Realisasi Rangkaian

Langkah berikutnya adalah merealisasikan rangkaian setiap blok, Rangkaian – rangkaian yang akan dibuat yaitu :

- Rangkaian Sensor dengan Arduino Uno

- Aplikasi Program Arduino IDE ( Integrated Development Enviroment ) - Aplikasi Program Visual Basic 6.0

Sensor PIR Arduino

Uno Windows Visual Basic 6.0 Sensor PIR Sensor PIR

(2)

3.2.1. Rangkaian Sensor PIR

Sensor PIR berfungsi sebagai masukan pada system rangkaian Arduino Uno.Pin 1 pada sensor PIR di hubungkan ke pin 2 pada arduino, pin 2 pada sensor PIR di hubungkan pada pin power 5 V pada arduino, Pin 3 pada sensor PIR dihubungkan ke pin GND power Arduino Uno..

Gambar 3.2 Fisik sensor PIR

Mengapa sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja? Hal ini disebabkan karena adanya IR Filter yang menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif.IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor.

Jadi, ketika seseorang berjalan melewati sensor, sensor akan menangkap pancaran sinar inframerah pasif yang dipancarkan oleh tubuh manusia yang memiliki suhu yang berbeda dari lingkungan sehingga menyebabkan material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh sinar inframerah pasif tersebut.

(3)

Kemudian sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus tersebut yang kemudian dibandingkan oleh comparator sehingga menghasilkan output.

Ketika manusia berada di depan sensor PIR dengan kondisi diam, maka sensor PIR akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia tersebut. Panjang gelombang yang konstan ini menyebabkan energi panas yang dihasilkan dapat digambarkan hampir sama pada kondisi lingkungan disekitarnya. Ketika manusia itu melakukan gerakan, maka tubuh manusia itu akan menghasilkam pancaran sinar inframerah pasif dengan panjang gelombang yang bervariasi sehingga menghasilkan panas berbeda yang menyebabkan sensor merespon dengan cara menghasilkan arus pada material Pyroelectricnya dengan besaran yang berbeda beda. Karena besaran yang berbeda inilah comparator menghasilkan output.

Jadi sensor PIR tidak akan menghasilkan output apabila sensor ini dihadapkan dengan benda panas yang tidak memiliki panjang gelombang inframerah antar 8 sampai 14 mikrometer dan benda yang diam seperti sinar lampu yang sangat terang yang mampu menghasilkan panas, pantulan objek benda dari cermin dan suhu panas ketika musim panas.

Dalam pembuatan rangkaian sensor pendeteksi manusia sederhana dengan Arduino dan PIR. Langkah yang kita lakukan buatlah rangkaian seperti pada Gambar 3.3.

(4)

Gambar 3.3. Menghubungkan sensor PIR dengan Arduino Uno

3.2.2. Aplikasi Program Arduino IDE (Integrated Development Enviroment)

Setelah proses rangkaian selesai dibuat langkah selanjutnya adalah membuat program pada aplikasi Program Arduino IDE ( Integrated Development Enviroment ). Buka program aplikasi Arduino IDE kemudian bentuk tampilan kerja aplikasi Arduino IDE Sketch terlihat seperti gambar 3.4.

(5)

Gambar 3.4. Program Arduino IDE ( Integrated Development Enviroment )

3.2.2.1 Bahasa Program Arduino IDE yang digunakan

Int

Integers adalah datatype dasar untuk menyimpan angka dengan nilai 2 byte. Integers menyimpan angka-angka negative dengan teknik yang disebut 2’s complement Math. Arduino dapat menjaga dan mengatur angka – angka negative, jadi operasi aritmatika dapat berkerja secara transparansi.

(6)

Example

int ledPin = 13;

Syntax

int var = val;

var - your int variable name

val - the value you assign to that variable

Coding Tip

int x

x = -32,768;

x = x - 1; // x now contains 32,767 –

rolls over in neg. direction

x = 32,767;

x = x + 1;// x now contains -32,768 –

rolls over

• Void (Setup)

Fungsi Setup muncul ketika memulai lembar kerja/Sketc. Kita dapat menggunakannya untuk mengartikan Variables, pin modes, Start using libraries, dan lain-lain. Fungsi Setup ini hanya akan berkerja sekali, setelah power up or reset pada Arduino.

Example:

// actions are performed in the functions

"setup" and "loop"

// but no information is reported to the

larger program

void setup()

{

// ...

(7)

• Serial begin()

Untuk komunikasi dengan komputer, digunakan satu dari angka berikut ini : 300, 1200, 2400, 4800, 9600, 14400, 19200, 28800, 38400, 57600, atau 115200. Kita juga dapat menggunakan angka spesifikasi yang lain, contohnya untuk berkomunikasi melewati pin 0 dan pin 1 dapat digunakan particular boud rate yang memenuhi syarat.

Syntax

Serial.begin(speed)

Arduino Mega only:

Serial1.begin(speed) Serial2.begin(speed) Serial3.begin(speed)

Example: 

void setup() {

Serial.begin(9600); // opens serial port,

sets data rate to 9600 bps }

void loop() {}

Arduino Mega example:

// Arduino Mega using all four of its Serial

ports

// (Serial, Serial1, Serial2, Serial3), // with different baud rates:

void setup(){ Serial.begin(9600); Serial1.begin(38400); Serial2.begin(19200); Serial3.begin(4800); Serial.println("Hello Computer"); Serial1.println("Hello Serial 1"); Serial2.println("Hello Serial 2");

(8)

Serial3.println("Hello Serial 3"); }

void loop() {}

• loop() 

Setelah mengaplikasikan fungsi Setup yang dapat menganalisa dan mengatur Values/nilai, fungsi Loop dapat merubah dan merespon program yang kita buat. Kita dapat menggunakan untuk mengaktifkan kontrol pada papan Arduino.

Example 

int buttonPin = 3;

// setup initializes serial and

the button pin

void setup()

{

beginSerial(9600);

pinMode(buttonPin, INPUT);

}

// loop checks the button pin each time, // and will send serial if it is pressed

void loop() { if (digitalRead(buttonPin) == HIGH) serialWrite('H'); else serialWrite('L'); delay(1000); } • AnalogRead()

Papan Arduino memiliki 6 chanel, 10 – bit analog ke digital, artinya kita dapat memasukan tegangan antara 0 dan 5 volts pada nilai integer antara 0 dan 1023. Kisaran input/masukan dan resolusi dapat dirubah menggunakan analog reference. Untuk membaca analog input, dibutuhkan sekitar 100 microsecond (0.0001 s). Jadi rata – rata membaca maksimumnya sekitar 10.000 kali dalam satu detik. Catatan :

(9)

Jika pin analog input tidak dapat berkoneksi pada apapun, nilainya akan kembali dengan analogRead.

Syntax

analogRead(pin)

Example

int analogPin = 3;// potentiometer wiper

middle terminal) connected to analog pin 3 //outside leads to ground and +5Vint val=

0;

//variable to store the value read void setup()

{

Serial.begin(9600); // setup serial

}

void loop() {

val = analogRead(analogPin);

// read the input pin

Serial.println(val);// debug value

}

• print()

Angka – angka akan dicetak menggunakan karakter ASCII pada setiap digit. Floats juga tercetak dengan digit ASCII kedua angka decimal. Bytes akan terkirim sebagai karakter tunggal.

• Serial.print(78) gives "78"

• Serial.print(1.23456) gives "1.23"

• Serial.print(byte(78)) gives "N" (whose ASCII value is 78)

• Serial.print('N') gives "N"

• Serial.print("Hello world.") gives "Hello world."

(10)

• Serial.print(78, BYTE) gives "N"

• Serial.print(78, BIN) gives "1001110"

• Serial.print(78, OCT) gives "116"

• Serial.print(78, DEC) gives "78"

• Serial.print(78, HEX) gives "4E"

• Serial.println(1.23456, 0) gives "1" • Serial.println(1.23456, 2) gives "1.23" • Serial.println(1.23456, 4) gives "1.2346" Syntax Serial.print(val) Serial.print(val, format) Example: /*

Uses a FOR loop for data and prints a number in

various formats.

*/

int x = 0; // variable

void setup() {

Serial.begin(9600); // open the serial port at 9600 bps:

}

Hentikan program sementara untuk mengukur waktu (dalam milliseconds) yang terspesifikasi pada parameter (ada 1000 miliseconds dalam setiap detik). Pada saat mudahnya membuat LED berkedip dengan fungsi Delay, beberapa Sketch/lembar kerja mengalami Delay. Membaca sensor, penghitungan matematika, atau memanipulasi pin dapat berkerja pada saat fungsi Delay berkerja. Beberapa program berbasis sepengetahuan biasanya menghindari

(11)

menggunakan fungsi Delay untuk kegiatan yang membutuhkan waktu lebih dari 10 miliseconds.

Syntax

delay(ms)

Example

int ledPin = 13;// LED connected to digital

pin 13

void setup()

{

pinMode(ledPin, OUTPUT);// sets the

digital

pin as output

}

void loop()

{

digitalWrite(ledPin, HIGH);// sets the

LED on

delay(1000); // waits for a second

digitalWrite(ledPin, LOW);// sets the LED

off

delay(1000);// waits for a second

}

Selanjutnya hubungkan Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB ( Universal Serial Bus ). Lalu kita dapat mengetikan program pada lembar kerja Sketch dan compile untuk mengecek atau memeriksa apakah kode sudah benar

(12)

sebelum di kirim kepapan Arduino, program tersebut dapat di ketik seperti dibawah ini : int pirSensor = 2; int pinLED = 13; void setup() { Serial.begin(9600); pinMode(pirSensor, INPUT); //digitalWrite(pirSensor, HIGH); } void loop() { //Serial.print("0"); //delay(3000); if(digitalRead(pirSensor)==HIGH) { Serial.print("1"); digitalWrite(pinLED, HIGH); while(digitalRead(pirSensor)==HIGH)delay(250); digitalWrite(pinLED, LOW); } }

(13)

3.2.3. Aplikasi Program Visual Basic 6.0

Salah satu kemudahan yang ada pada Arduino adalah adanya fungsi komunikasi serial yang sudah dikemas pada software Arduino. Dengan adanya fungsi serial, maka Arduino dapat berkomunikasi dua arah dengan PC atau laptop menggunakan program yang dibuat menggunakan Delphi, Visual C atau Visual Basic. Hasil pengukuran yang didapat tentunya dapat kita tampilkan pada program Visual Basiv 6.0 namun dengan itu kita harus membuat program pada Visual Basic 6.0 dengan objek – objek yang digunakan antara lain yaitu :

• 1 Form • 3 Label

1 Mscomm (diperoleh dari Project / Components / Controls / Microsoft Comm Control 6.0)

3.2.3.1 Komponen Program

Dalam membuat suatu proyek (Project) tentu tidak lepas dari pemakaian komponen-komponen program. Selain berbentuk tampilan pada form, beberapa komponen program bisa terdiri dari kode-kode program. Komponen program yang ditempatkan pada form biasanya berbentuk file (.Frm), sedangkan komponen program yang berisi kode-kode program bisa terdiri dari file (.Bas, >Cls, dan lain-lain) baik yang dibuat lewat Module, Class Module, User Control, Property Page, dan masih banyak lainnya.

3.2.3.2 Kode Program

Kode program adalah serangkaian tulisan perintah yang akan dilaksanakan jika suatu objyek dijalankan. Kode – kode program ini akan mengontrol dan menentukan jalannya suatu obyek. Perhatikan contoh potongan kode program berikut ini :

Private Sub Command1_Click() Command1.Enabled = False

(14)

Command2.Enabled = True

If cmm = "" Or setb = "" Then

MsgBox "Periksa pengaturan komunikasi", vbExclamation, "Komunikasi RS232"

Command1.Enabled = True Command2.Enabled = False

If MSComm1.PortOpen = True Then MSComm1.PortOpen = False End If Call settings_Click Exit Sub End If 3.2.3.3 Event

Event adalah peristiwa atau kejadian yang diterima oleh suatu obyek, misalnya click, dblclick, keypress, dan sebagainya. Sebuah program yang baik harus mampuh mengakomodasi seluruh kemampuan event yang akan dilakukan oleh pemakainya. Tetapi tentu saja untuk menyediakan puluhan kemungkinan event pada sebuah program tidaklah mudah. Berikut ini beberapa event yang sering digunakan oleh pemakai program yaitu :

Event untuk mouse - Click

Event ini terjadi bila tombol kiri mouse ditekan dan dilepas dengan cepat saat posisi pointer berada diatas obyek.

- DblClick

Event ini terjadi bila tombol kiri mouse ditekan dan dilepas dengan cepat sebanyak dua kali saat posisi pointer berada diatas obyek.

(15)

- DragDrop

Event ini terjadi bila tombol kiri mouse ditekan dan ditahan kemudian menyeret/menggeser obyek dari suatu tempat ke tempat lain, kemudian melepas tombol kiri mouse tersebut.

- DragOver

Hampir sama dengan DragDrop tetapi DragOver ini biasanya digunakan untuk mengubah bentuk tampilan pointer mouse saat obyek diseret.

- MouseDown

Event ini terjadi tombol kiri mouse ditekan dan ditahan. - MouseUp

Event ini terjadi bila tombol kiri mouse dilepas sehabis ditekan. - MouseMove

Event ini terjadi bila mouse dipindah posisinya ketempat lain tanpa menekan tombol mouse tersebut.

Event untuk Keyboard - KeyPress

Event ini terjadi bila sebuah tombol keyboard ditekan. Nilai parameter dari KeyPress adalah kode ASCII untuk menyatakan jenis tombol keyboard yang ditekan.

- KeyDown

Event ini terjadi bila kita menekan dan menahan sebuah tombol keyboard.

- KeyUp

Event ini terjadi bila kita melepaskan sebuah tombol keyboard.

Event untuk Perubahan - Active

(16)

Event ini terjadi bila sebuah form menjadi window yang aktif. - Deactive

Event ini terjadi ketika kita berpindah dari suatu form ke form yang lain. GotFocus

Event ini terjadi bila sebuah obyek menjadi satu-satunya focus. Sebuah form dapat membuat membuat obyek focus bila form tersebut menjadi window aktif.

- LostFocus

Event ini terjadi bila sebuah obyek kehilangan focus karena ada obyek lain yang mendapatkan focus.

- Load

Event ini terjadi bila sebuah form dibuka atau dipanggil. - Unload

Event ini terjadi bila sebuah form ditutup. - Initialize

Event ini terjadi bila semua referensi untuk form atau class dihapus dari memori computer. Pada obyek form, event ini terjadi setelah event Unload.

- Paint

Event ini terjadi bila sebuah form perlu digambar ulang. Biasanya dilakukan saat sebuah form dipindahkan dari form lain yang menutupinya.

- Resize

Event ini terjadi bila sebuah form dubah ukurannya. - Change

Event ini terjadi bila isi sebuah control diubah. - QueryUnload

Event ini terjadi apabila suatu aplikasi ditutup. Biasanya digunakan untuk memastikan bahwa semua yang berhubungan dengan aplikasi juga telah ditutup, atau memastikan bahwa data telah disimpan sebelum aplikasi ditutup.

(17)

Event – event lainnya - Timer

Event ini terjadi ketika event lain dijalankan sebelum event timer ini. Event ini hanya berhubungan dengan control timer.

- Scroll

Event ini terjadi saat kita menyeret kotak kecil pada scroll bar. Event ini hanya berhubungan dengan control scroll bar.

- PathChange

Event ini terjadi saat standar path untuk mencari suatu file diubah. Event ini hanya ada pada control File list box.

- PatternChange

Event ini terjadi apabila kode pencarian daftar file diubah, misalnya *.* dubah menjadi *.jpg.

- Validate

Event ini hanya digunakan untuk memastikan data telah ditangani dengan baik. - SelChange

Event ini terjadi saat control Grid sedang digunakan.

3.2.3.4 Metode

Metode ( Method ) adalah suatu set perintah seperti halnya fungsi dan prosedur, tetapi sudah tersedia didalam suatu obyek. Metode biasanya akan mengerjakan suatu tugas khusus pada suatu obyek.

Contoh :

Private Sub Form Active ( )

Print “ Belajar Visual Basic 6.0 “

(18)

3.2.3.5 Module

Module dapat disejajarkan dengan form, tetapi tidak terdapat obyek. Module hanya berisi kode – kode program atau prosedur yang dapat digunakan dalam program aplikasi.

Contoh potongan program dalam modul ;

Sub OpenQuery (rName As String, bTemp As Boolean) On Error Goto OpenQueryErr Dim sTmp As String

Dim rsTmp As Recordset Dim qdfTmp As QueryDef Dim sQueryType As String Dim frmTmp As Form

Dim nDoIt As Integer

Dim bReturnsRows As Boolean

. . .

End Sub

3.2.3.6 Memasang Kontrol pada Form

Suatu program aplikasi yang dibuat oleh Visual Basic 6.0 bisa dikatakan tidak pernah lepas dari pemakaian control pada form. Sebenarnya control Visual Basic 6.0 tidak hanya yang ada pada toolbox saja masih banyak lagi yang tersimpan sebagai komponen tambahan. Sekarang kita dapat memulai mendesain form dengan mengikuti langkah – langkah berikut :

1. Lakukan dobel klik control Label yang ada di toolbox dan bentuk label dengan ukuran standar langsung berada di form aktif ( Form1). Cara lain untuk memasukan control Label pada form adalah dengan melakukan klik tunggal pada control tersebut dan lakukan Drag pada form sampai luasnya sesuai dengan keinginan serta lepas tombol mousenya bila telah sesuai.

(19)

Gambar 3.5. Menempatkan kontrol Label pada Form

2. Buat tiga buah kontrol Label, untuk itu kita bisa melakukan seperti pada langkah

1 atau mengcopy control Label yang sudah dibuat. Jika ingin menggandakan control label dengan perintah “ Copy “ , pastikan kontrol label tersebut sudah

di-klik sehingga muncul garis-garis pembatas di sekeliling kontrol/obyek. Klik toolbar Copy atau tekan secara bersama-sama tombol Ctrl dengan tombol C ( Control + C ). Selanjutnya klik toolbar Paste atau tekan secara bersama-sama tombol Ctrl dengan tombol V ( Ctrl + C ).Visual Basic 6.0 akan menampilkan pesan “ Apakah ingin dibuat kontrol Array?”. Untuk sementara tidak perlu dibuat kontrol array yaitu dengan melakukan klik tombol No.

(20)

3. Lakukan dobel klik kontrol Mscomm (diperoleh dari Project/Components/Controls/Microsoft Comm Control 6.0 yang ada di toolbox dan bentuk Mscomm dengan ukuran standar langsung berada di form aktif ( Form1).

Gambar 3.7. Menempatkan kontrol Mscomm pada Form

4. Dari tiga kontrol Label yang ada pada Form posisinya tidak teratur dan ukurannya masih standar . Untuk itu kita bisa merapihkan dengan dengan cara mendrag/menggeser Label sesuai dengan posisi yang kita inginkan dan untuk memperbesar ukuran label kita dapat klik label lalu drag titik kotak warna biru sebesar yang kita inginkan. Pengaturan Label dapat kita olah sesuai yang kita inginkan ada pada Properties.

Setelah kode program dibuat sambungkan Arduino uno pada komputer dengan menggunakan kabel Usb ( Universal Serial Bus ), perlu kita perhatikan jangan sampai lupa menyesuaikan nomor port pada program Visual Basic 6.0 dengan port yang dipakai Arduino pada tugas ini menggunakan port 10, lalu kita dapat menjalankan program ini dengan klik menu Run lalu Start bila tidak terjadi

(21)

kegagalan akan terlihat seperti Gambar 3.8. Bila kita ingin menjalankan program ini, kita tidak bisa bersamaan meng upload Program Arduino IDE karena masing-masing menggunakan port yang sama.

Gambar 3.8. Hasil akhir program pendeteksi manusia dapat ditampilkan

3.2.3.7 Membuat File Exe

Program yang telah dibuat biasanya harus dijalankan dengan cara membuka sistem Visual Basic terlebih dahulu, hal ini memerlukan banyak waktu dan tenaga. Untuk melakukan efisiensi maka sebaiknya dibuat sebuah file EXE dari program yang telah lengkap tersebut, tujuannya adalah agar pada saat kita menjalankan program yang sudah kita buat, kita tidak perlu menjalankan program Visual Basic. Untuk membuat kompilasi program lakukan langkah langkah di bawah ini :

1. Buka program yang akan dikompilasi (misalnya Kontrol Suhu) 2. Klik menu File, pilih Make Kontrol Suhu.exe …

(22)

3. Tulis nama file EXE (misalnya Kontrol Suhu)

4. Tentukan posisi penyimpanan file tersebut (misalnya pada direktori D:\Project TA)

5. Kemudian pilih OK

Gambar 3.9. Membuka program yang akan di kompilasi kedalam file exe

Setelah terbentuk file EXE dengan langkah-langkah di atas, maka sebaiknya kita pun membuat shortcut-nya di desktop dengan tujuan agar pada saat program tersebut dijalankan kita cukup dengan melakukan double-Click pada shortcut tersebut tanpa harus membuka sistem Visual Basic. Untuk membuat shortcut di desktop lakukan langkah-langkah di bawah ini:

1. Tampilkan Desktop 2. Klik kanan mouse 3. Pilih New

(23)

5. Klik Browse…

6. Pilih direktori D:\Project TA 7. Klik Open

8. Pilih file Counter PIR

9. Klik Open, maka akan muncul menu seperti gambar berikut 10. Klik Next

11. Jika perlu, ubahlah dengan nama shortcut yang baru 12. Klik Finish

Gambar 3.10. Shortcut pada desktop

Dengan cara ini maka akan terbentuk sebuah shortcut baru di desktop, jika kita melakukan Double-Click pada shortcut tersebut maka akan tampil program aplikasi deteksi manusia yang telah dikompilasi dengan nama Counter PIR.

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian   Pendeteksi gerakan manusia
Gambar 3.3. Menghubungkan sensor PIR dengan Arduino Uno
Gambar 3.4. Program Arduino IDE ( Integrated Development Enviroment )

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya akan membahas mengenai perancangan sistem mekanik Tarik tekan tuas pada sprayer1 dan sprayer2 yang digunakan untuk pengecatan.

Dari desain awal yang telah dibuat, dianalisa untuk mengetahui berbagai kemungkinan dalam pengerjaannya, apakah bisa digunakan, apa saja kendalanya, bagaimana cara

Tujuan dari perancangan aplikasi adalah untuk memberikan gambaran kepada pengguna tentang aplikasi yang akan dibuat serta memberi ilustrasi atau rekayasa aplikasi yang

File kode tambahan ( .bas ) menyimpan informasi baris program dalam bentuk modul yang bisanya dibuat untuk digunakan lebih dari sekali.. File Executable ( .exe )

Karena ADC 0809 mempunyai lebar data 8 bit, maka format data maksimal adalah 255 data, sehingga untuk memudahkan perhitungan, maka dibuat konversi daya 1

Setelah tahap pembuatan selesai maka diperlukan export program tersebut menjadi file .apk sehingga dapat di install dan digunakan dengan smartphone android dengan klasifikasi

 Kemudian user menjalankan program aplikasi otomatis, dimana sistem atau aplikasi akan membuka menu utama kemudian membuka menu mahasiswa dan selanjutnya akan

Untuk Pengujian rangkaian, dapat dengan cara membuat program menghidupkan dua led yang hidup dan padam secara bergantian, seperti flip-flop Contoh Program flip-flop