• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Komik merupakan salah satu karya sastra. Dengan membaca karya sastra termasuk melakukan proses komunikasi antara pengarang dengan pembaca. Pengarang komik ingin menyampaikan maksud dan tujuan tertentu sesuai perasaan yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak jenis komik yang beredar luas di masyarakat Indonesia, diantaranya komik yang berasal dari dalam negeri dan yang berasal dari luar negeri. Komik yang berasal dari luar negeri diantaranya berasal dari Amerika Serikat yang terkenal dengan komik terbitan Marvel, selain itu ada komik dari Hongkong, Korea Selatan dan beberapa komik dari Eropa. Komik yang berasal dari negara Jepang atau yang disebut manga

menjadi komik yang paling populer yang paling banyak dibaca oleh masyarakat Indonesia. Agar proses komunikasi melalui karya sastra komik ini bisa berjalan lancar tanpa terhalang oleh perbedaan bahasa, diperlukan adanya suatu proses penerjemahan. Penerjemahan adalah upaya mengganti teks bahasa sumber dengan teks yang sepadan dalam teks sasaran dan yang diterjemahkan adalah makna sebagaimana yang dimaksudkan pengarang (Machali, 2000:5). Hasil penerjemahan dalam menerjemahkan dipengaruhi oleh faktor penerjemah karena penerjemah sebagai agen komunikator memiliki cara pandang tersendiri terhadap teks yang

(2)

diahadapinya yang diwujudkan dengan interpretasinya tentang pesan-pesan teks sumber melalui pengalaman dan simpanan informasi yang ada di memorinya (Hatim dan Mason, 1990:17). Dalam upaya penerjemahan, pengambilan keputusan penerjemah akan selalu dilandasi dengan ideologi penerjemah. Ideologi yang dianut oleh penerjemah akan berpengaruh pada metode penerjemahan yang diterapkan. Selanjutnya, ideologi penerjemahan dan metode penerjemahan akan menuntut penerjemah dalam menetapkan teknik penerjemahan (Hoed, 2006:67). Karya yang pertama kali memberikan klasifikasi mengenai teknik penerjemahan adalah karya Vinay-Dalbernet, akan tetapi, mereka tidak menggunakan istilah teknik, melainkan prosedur untuk konsep tersebut, dengan mengklasifikasikan prosedur penerjemahan menjadi tujuh yaitu borrowing, qalque, literal translation, transposition, modulation, equivalence, dan adaptation. (Nababan, 2007:50)

Dalam skripsi yang berjudul ‘Analisis Distorsi Makna Nomina Penerjemahan Adaptasi Manga Doraemon 1-10’ oleh Nirwana tahun 2010, Arnida Masliza menerjemahkan ‘dorayaki’ menjadi ‘kue coklat’, apabila dilihat dari prosedur penerjemahan yang digunakan menurut teori prosedur dari Vinay-Dalbernet, menggunakan prosedur penerjemahan adaptation. Berbeda jika diterjemahkan menjadi ‘dorayaki’ maka prosedur yang digunakan adalah prosedur borrowing. Hal ini menunjukan bahwa prosedur yang berbeda mengakibatkan terjemahan dengan kata berbeda. Selain itu, Masliza juga menerjemahkan ‘dorayaki’ menjadi ‘kue pukis’. Dilihat dari prosedur yang digunakan, penerjemahan ‘dorayaki’ menjadi ‘kue

(3)

coklat’ ataupun ‘kue pukis’, sama-sama menggunakan prosedur adaptation. Walaupun menggunakan prosedur penerjemahan yang sama namun menghasilkan kata-kata yang berbeda dalam terjemahan yang dilakukan oleh satu penerjemah. Ini membuktikan walaupun penerjemah yang sama, juga dapat menghasilkan terjemahan yang berbeda. Apabila penerjemah yang menerjemahkan berbeda, pasti dimungkinkan hasil terjemahan bisa berbeda pula, bahkan mungkin variasi terjemahannya bisa lebih dari dua kata yang berbeda.

Hal ini dapat dilihat dari penerjemahan komik Magic Kaito karya Aoyama Gosho. Pada komik Magic Kaito volume 1 sampai volume 2 yang terbit pertama kali pada tahun 1988 dan volume 3 yang tebit pada tahun 1994 di jepang. Penerjemahan dilakukan oleh penerjemah yang sama yakni diterjemahkan oleh Yuli Restianti dan diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo pada tahun 2005 untuk terjemahan volume 1 dan volume 2 dan tahun 2006 untuk volume 3. Sedangkan untuk volume 4 yang terbit pertama kali di Jepang pada tahun 2007, diterbitkan pada tahun yang sama oleh PT Elek Media Komputindo, tetapi diterjemahkan oleh orang yang berbeda dari tiga volume sebelumnya, yakni diterjemahakan oleh Wihellmia Novita. Perbedaan penerjemah pada serial komik ini memunculkan terjemahan yang berbeda, walaupun pada kata-kata yang sama di dalam teks sumber (TSu).

Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis tertarik menjadikan komik Magic Kaito volume 1-4 yang dipublikasikan oleh PT Elex Media Komputindo sebagai sumber data penelitian kali ini, karena ditemukan perbedaan hasil penerjemahan pada

(4)

kata-kata TSu yang diterjemahkan oleh penerjemah yang berbeda. Selanjutnya perbedaan hasil penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah berbeda ini akan dilihat dari aspek teknik penerjemahan yang digunakan oleh masing-masing penerjemah. Dasar pembagian klasifikasi teknik penerjemahan yang digunakan dalam penelitian ini disempurnakan oleh Molina dan Albir berdasarkan pendapat Vinay-Dalbernet (Molina dan Albir, 2002:509). Teknik penerjemahan yang dikemukakan oleh Molina dan Albir (2002:509-511) meliputi: adaptasi, amplifikasi, peminjaman, kompensasi, kalke, deskripsi, kreasi diskursif, kesepadanan lazim, generalisasi, amplifikasi linguistik, kompresi linguistik, penerjemahan harfiah, modulasi, partikularisas, reduksi, substitusi, variasi, transposisi, dan teknik penghilangan.

Penerjemahan yang menghasilkan terjemahan dengan kata-kata yang berbeda, dalam kaitannya dalam penerjemahan, proses penerjemahan yang melibatkan dua struktur bahasa budaya yang berbeda tidak dapat lepas dari pergeseran makna. Pergeseran dalam bidang semantik atau makna terjadi karena perbedaan sudut pandang dan budaya penutur bahasa-bahasa yang berbeda. Pergeseran di bidang makna ini pun mengakibatkan bahwa tidaklah selalu mungkin memindahkan makna yang terdapat di dalam teks atau bahasa sumber ke dalam teks atau bahasa sasaran secara tepat atau utuh (Simatupang, 1999:78). Oleh karena itu setelah dilihat teknik penerjemahan yang digunakan dianalisis, selanjutnya penulis tertarik untuk menganalisis komponen makna pada masing-masing TSu dan teks sasaran (TSa) berdasarkan teori komponen makna yang dikemukakan oleh Nida dan Taber

(5)

(1969:77) dan berikutnya dalam penelitian kali ini, penulis akan memberikan saran terjemahan apabila TSa kurang berterima dan memiliki makna yang berbeda dalam bahasa sasaran (BSa).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dalam melakukan penelitian ini, diangkat dan dikaji beberapa permasalahan, yaitu :

1. Bagaimanakah teknik penerjemahan kata-kata yang sama yang terdapat pada komik Magic Kaito volume 1-3 dengan volume 4 karya Aoyama Gosho yang diterjemahkan dengan kata-kata berbeda oleh Yuli Restianti dan Wilhellmia Novita dan dipublikasikan oleh PT Elex Media Komputindo?

2. Bagaiman analisis komponen makna pada kata-kata yang sama yang terdapat pada komik Magic Kaito volume 1-3 dengan volume 4 karya Aoyama Gosho yang diterjemahkan dengan kata-kata berbeda oleh Yuli Restianti dan Wilhellmia Novita dan dipublikasikan oleh PT Elex Media Komputindo?

(6)

1.3 Tujuan Peneltian

Tujuan dari penelitian ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu : 1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap karya sastra terjemahan, terutama sastra dalam bentuk komik, selain itu dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah penelitian sastra terjemahan.

1.3.2 Tujuan Khusus

Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengetahui teknik penerjamahan dan analisis komponen makna pada kata-kata yang sama yang terdapat pada komik Magic Kaito volume 1-3 dan volume 4 karya Aoyama Gosho yang diterjemahkan dengan kata-kata berbeda oleh Yuli Restianti dan Wilhellmia Novita dan dipublikasikan oleh PT Elex Media Komputindo

1.4 Manfaat Penelitan

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu : 1.4.1 Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah referensi penelitian tentang teknik penerjemahan dan analsis komponen makna. Sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya.

(7)

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam memahami salah satu bagian dari penerjemahan, yaitu mengenai teknik penerjemahan dan analisis kompoen makna dalam menerjemahkan komik Magic Kaito volume 1-4 karya Aoyama Gosho.

1.5 Ruang Lingkup

Penelitian ini menganalisis teknik penerjemahan dan komponen makna yang terjadi pada penerjemahan kata-kata yang sama yang diterjemahkan berbeda pada komik Magic Kaito volume 1-3 yang diterjemahkan oleh Yuli Restianti dengan komik Magic Kaito volume 4 yang diterjemahkan oleh Wilhellmia Novita karya Aoyama Gosho dan dipublikasikan oleh PT Elex Media Komputindo.

1.6 Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa komik Magic Kaito volume 1 sampai volume 4 berbahasa jepang karya Aoyama Gosho yang terbit tahun 1988 untuk volume 1 dan 2, tahun 1994 untuk volume 3, tahun 2007 untuk volume 4 dan terjemahannya yang diterjemahkan Yuli Restianti untuk volume 1-3 yang dipublikasikan oleh PT Elex Media Komputindo pada tahun 2005 untuk volume 1 dan pada tahun 2006 utuk volume 2 dan 3 dengan terjemahan yang diterjemahkan oleh Wilhellmia Novita untuk volume 4 dan dipublikasikan oleh PT Elex Media

(8)

Komputindo pada tahun 2007. Berikut adalah tabel jumlah halaman pada tiap volume komik Magic Kaito dan terjemahannya.

1.1 Tabel jumlah halaman komik Magic Kaito

Volume Komik Magic Kaito Terjemahan

1 188 halaman 186 halaman

2 190 halaman 188 halaman

3 182 halaman 180 halaman

4 180 halaman 178 halaman

1.7 Metode dan Teknik Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitan ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. 1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan pada tahap pengumpulan data adalah metode studi pustaka dan teknik catat. Studi pustaka dilakukan dengan membaca buku atau sumber tertulis yang berkaitan dengan penelitian untuk memperoleh data. Data dalam penelitian ini didapat dari membaca bahan tertulis, dalam hal ini adalah komik Magic Kaito karya Aoyama Gosho dan terjemahannya yang dipublikasikan oleh PT Elex Media Komputindo yang merupakan objek penelitian yang dibaca secara intensif dan berulang-ulang. Setelah menemukan data berupa kata-kata yang sama dalam TSu yang diterjemahkan berbeda untuk masing-masing penerjemah yang berbeda

(9)

selanjutnya, teknik yang digunakan yaitu teknik catat agar tidak ada data-data yang terlupakan dalam proses menganalisis dan mengklasifikasikan data.

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data

Pada tahap analisis data, metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Langkah-langkah analisis data, yaitu pertama mengkategorikan tiap data ke dalam masing-masing teknik penerjemahan yang dikemukakan oleh Molina dan Albir. Kemudian langkah selanjutnya data tersebut kemudian dianalisis menggunakan teori analisis komponen makna untuk mengetahui pergeseran makna yang terjadi dari TSa ke TSu.

1.7.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis

Pada penyajian hasil analisis data, metode yang digunakan adalah formal dan informal. Metode formal merupakan perumusan kaidah-kaidah dengan menggunakan tanda, tabel, dan lambang-lambang. Metode formal berupa tabel digunakan untuk menyajikan data dan analisis komponen makna untuk mengetahui pergeseran makna yang terjadi. Metode formal digunakan dalam penyajian hasil analisis kompenen makna dengan menggunakan tabel. Selain itu, pada tahap ini juga menggunakan metode informal, yaitu cara penyajian hasil analisis melalui kata-kata. Metode informal digunakan untuk menyajikan hasil analisis teknik penerjemahan dan serta hasil analisis komponen makna yang terjadi.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Masukan sel rata kanan : Jika data lebih panjang dari panjang sel maka lebihnya akan mengisi sel disebelah kirinya yang kosong, jika sel sebelah kiri terisi maka data akan

Semua bayi baru lahir di fasilitas kesehatan harus segera mendapatkan tanda pengenal berupa gelang yang dikenakan pada bayi dan ibunya untuk menghindari tertukarnya bayi,

[r]

Kasus yang terjadi pada AISA tersebut memberikan gambaran bahwa kondisi keuangan yang bermasalah akan berdapak dapa opini yang diberikan oleh auditor yang mana juga

Memiliki NPWP dan BpJS Kesehatan aktif (tidak terhutang ¡uran) atau bersedia menjadi anggota BPJS serta membayar iuran jika diterimaa. Tenaga Pendukung Teknis

b) Implementansi kebijakan pengurangan risiko bencana. Dimana potensi kerentanan akan lebih banyak berbicara tentang aspek teknis yang berhubungan dengan dimensi

Penggunaan model PBL pada kelas eksperimen II dapat melatih siswa untuk memecahkan suatu masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa

Data hasil pretest pada Tabel I dapat dijelaskan bahwa nilai nilai rata- rata (mean) pretest yang diperoleh pada kelas eksperimen I adalah 31,53 lebih rendah dibandingkan pada kelas