BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian
1. Data Identitas
Nama kepala keluarga : Ny. R
Umur : 65 tahun Agama : Islam Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia Pendidikan : -
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Sidorejo Rt 05 / IV Karangawen Demak
2. Genogram
Tn.S Tn.S (Usila) N Ny.K (Usila) Tn.P (Usila) Ny.S (Usila)
Ny R 65 th (Hipertensi) Tn S 70 th (Usila)
Keterangan :
: Perempuan :Tinggal satu rumah : Laki-laki : Klien dengan Hipertensi X : Meninggal Dunia
2. Tipe Keluarga
Tipe bentuk keluarga Ny R adalah single family, Suami Ny R telah lama meninggal dunia ± 5 tahun yang lalu, Ny R mengatakan suaminya meningal dunia karena sudah tua, Ny R mempunyai anak 4 orang yang sudah menikah dan mempunyai rumah sendiri.
Kesimpulan: Tipe Keluarga Ny R Single family dapat menimbulkan adanya resiko injury
3. Latar belakang budaya a. Kebiasaan makan
Kebiasaan makan Ny R 3 kali sehari, kadang-kadang 2 kali tergantung keinginan. Makanan yang dimakan Ny R dimasak oleh anaknya terkadang juga masak sendiri. Komposisi makanan yang dimakan berupa nasi, sayur dan lauk, menu tiap harinya tidak tentu, Ny R sangat gemar mengkonsumsi sayur-sayuran, seperti , daun singkong bayam, kangkung , dll, Ny. R lebih suka sedikit asin, masih menggunakan garam dalam memasak, penyedap rasa (MSG) dan kecap. Dalam sehari Ny R biasa minum 7 – 8 gelas , berupa air putih kadang-kadang the, Ny R menghindari minum kopi.
Kesimpulan : Keluarga Ny R lebih suka makanan yang dimasak sedikit asin, kecap dan (MSG) hal ini bisa memperberat penyakit hipertensi b. kebiasaan menggunakan fasilitas kesehatan
Ny R mengatakan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungannya ia rasa sudah cukup, yaitu puskesmas dan dokter praktek. Bila sakit oleh
anak-anaknya Ny R di bawa / diperiksakan ke dokter terdekat, tapi untuk sakit yang ini Ny R belum periksa ke dokter hanya dibelikan obat di Warung.
Kesimpulan : kurang memahami keuntungan yang diperoleh dari fasilitas keasehatan yang ada menandakan keluarga tidak mampu merawat anggota keluarga yang sakit
c. Pengobatan tradisional
Ny R mengatakan bahwa jika sakit dirasa cukup ringan maka Ny R mengunakan obat warung atau jamu tradisional seperti pegel linu, sedang untuk sakit hipertensi yang dideritanya Ny R belum mengetahui obat tradisional apa yang harus digunkan.
Kesimpulan ; ketidaktahuan keluarga mengenai cara perawatan yang tepat menandakan keluarga kurang mampu merawat anggota keluarga yang sakit.
d. Kebiasaan tidur dan istirahat
Ny. R biasa tidur malam mulai 21.00 WIB dan bangun pukul 04.00 WIB (7 jam ) kualitas tidur Ny R agak terganggu karena pusing dan nyeri pada tengkuk, Ny R jarang tidur siang.
Kesimpilan : Pusing dan nyeri tengkuk yang sering mengganggu istirahat tidur pasien menandakan adanya gangguan perfusi jaringan serebral
e. Kebiasaan eliminasi
Ny R biasa BAB 1 kali sehari, konsistensi feces sering keras, Ny R mengatakan sering mengalami konstipasi, dalam sehari Ny R biasa BAK 5 – 6 kali termasuk pada malam hari warna kuning jernih. Ny R tidak mengalami kesulitan atau rasa sakit saat BAB dan BAK.
f. Personal Hygiene
Ny. R mandi 2 X sehari memakai sabun dan gosok gigi, keramas dilakukan 2 kali dalam satu mingu, aktivitas tersebut dilakukan sendiri oleh Ny R tanpa bantuan dari orang lain.
g. Kebiasaan aktivitas
Aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan oleh Ny R berkumpul-kumpul dengan anak-anaknya berberkumpul-kumpul dengan tetangganya, membersihkan lantai rumah, dan jika pada hari pasaran dan badannya dirasa enak Ny R pergi ke pasar untuk jualan kue, untuk 2 minggu ini pasien tidak bsa ke pasar kerana kepalanya pusing.
Kesimpulan : aktivitas pasien yang terganggu karena sering merasa kepalanya pusing menandakan adanya gangguan perfusi jaringan serebral..
4. Status social a. pekerjaan
Ny R adalah seorang pedagang setiap minggu 2 kali Ny R pergi ke pasar untuk jualan kue, pekerjaan berdagang itu dilakukan oleh Ny R
jika kondisi badannya dalam keadaan sehat. Jika tidak sehat pasien hanya istirahat dirumahnya.
b. Pendidikan
Ny R mengatakan bahwa dirinya pernah sekolah walaupun tidak sampai tamat, Ny R mengatakan tidak tahu tentang penyakit darah tinggi, penyebab, tanda dan gejala faktor resiko serta komplikasi dan juga cara merawat penyakit tekanan darah tinggi.
Kesimpulan ; pendidikan dan pengetahuan keluarga Ny R yang rendah dapat menimbulkan ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit
c. Pendapatan
Ny R sebagai pedagang, pendapatan yang diperoleh oelh Ny R dalam sebulan kira- kira Rp. 240.000. selain digunakan untuk kebutuhan sehari-hari juga sebagian disimpan untuk persiapan apabila ada kebutuhan tak terduga seperti untuk berobat apabila sakit.
d. aktivitas di waktu senggang.
Ny R mengatakan ia mempunyai banyak waktu senggang, biasanya Ny R mengisinya dengan istirahat, bermain dengan cucunya atau berkunjung ke rumah anak-anaknya.
B. Tahap Perkembangan dan sejarah keluarga 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Tahap perkembangan pada keluarga Ny R yaitu pada usia lanjut, dimana Ny R hidup sendirian dan anak-anaknya sudah menikah dan tinggal terpisah.
Kesimpulan : Tahap perkembangan usia lanjut pada keluarga Ny R merupakan resiko timbulnya penyakit hipertensi
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit dahulu
Ny R menderita tekanan darah tinggi ± 2 tahun yang lalu , dalam keluarga Ny R tidak ada yang menderita darah tinggi. Ny R pernah di rawat di puskesmas dengan penyakit hipertensi ± 2 tahun yang lalu. b. Riwayat penyakit sekarang
Ny R merasa kepalanya pusing sejak satu minggu lalu, Pada saat dikaji Ny R mengatakan dirinya masih sering merasa sakit kepala, kaku pada tengkuk, pandangan kabur dan merasa ingin jatuh dan hanya diobati oleh obat warung dan belum diperiksakan ke pelayanan kesehatan.
C. Data Lingkungan. 1. Karakteristik rumah
Ny R tinggal di daerah pedesaan , luas tanah rumah ± 6 X 10 meter terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang tamu , 1 kamar sholat, 1 dapur, 1 kamar mandi dan satu ruang untuk gudang.. Atap terbuat dari genting lantai dari ubin, terdapat jendela dari kaca tapi jarang di buka ,cahaya siang masuk lewat
jendela, penerangan malam pakai listrik, jarak WC dengan sumur ± 12 meter. Denah Rumah S U
B A
C
B
D
G
E
F
Keterangan : A. Ruang tamu B. Kamar tidur C. Kamar sholat D. Gudang E. Kamar mandi F. Dapur G. KandangRuang tamu : luas ruang tamu 3 X 4 meter, pencahayaan dari listrik, kurang , terdapat kursi dan perabot yang tidak tertata rapi, terdapat jendela dari kaca jarang dibuka
Kamar tidur ; terdapat 2 kamar tidur dengan luas 3X3 meter, dengan penataan spray yang tidak teratur dan agak lembab, terdapat jendela tetapi jarang dibuka
Kamar sholat; Terdapat 1 kamar sholat dengan luas 2 X 3 meter
Dapur : berukuran 2 x 3 meter, Ny r masak denganmenggunakan kompor minyak dan tungku kayu, peralatan masak dan perabot rumah tangga yang terdapat di dapur tidak tertata dengan rapi, didnding terbuat dari papan dan tidak ada lubang angin.
Kamar mandi dan sumur : terletak dibagian belakang, pembuangan limbah keluarga di saluran melalui got , kondisi lantai agak licin, kualitas air baik
(tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna) air digunakan untuk minum , masak, mandi dan mencuci., bak mandi di kuras 1 mingu sekali.
Kesimpulan:Pencahayaan yang kurang terang, lantai licin, penataan rumah yang kurang rapi dapat meimbulkan adanya resiko injury pada Ny R 2. Karakteristik tetangga dan Komunitas RW
Lingkungan keluarga Ny R umumnya penduduk asli desa Sidorejo dan rumah yang terletak di dekatnya adalah rumah anak-anaknya, pergaulan keluarga Ny R cukup baik. Ny R sering berinteraksi dengan keluarga anaknya dan tetangga lainnya.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Ny R tinggal di wilayah Sidorejo secara turun temurun, jadi sejak lahir sampai sekarang keluarga Ny R belum pernah pindah dari desa Sidorejo. Ny R masih rutin pergi kepasar untuk jualan kue, Ny R pergi kepasar dengan berjalan kaki sampai ke jalan raya, kondisi jalan dari rumah Ny R sampai ke jalan raya berbatu dan tidak rata.
Kesimpulan : Kondisi jalan berbatu dan tidak rata menimbulkan resiko timbulnya injury pada Ny R.
4. Hubungan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny R bisa berkumpul dengan anak-anaknya dan cucu-cucunya yang ada di depan rumahnya dan sekitarnya pada waktu sore hari setelah pulang dari kerja, sedangkan interaksi dengan antara masyarakat sekitarnya cukup baik, contohnya Ny R sering ikut dalam pengajian yang ada di kampungnya.
5. Support system social keluarga
Ny R mempunyai 4 orang anak yang semuanya telah menikah, apabila ada masalah selalu dipecahkan bersama dengan anak-anaknya
D. Struktur Keluarga 1. Pola Komunikasi
Pola komunikasi dalam keluarga Ny R adalah pola komunikasi terbuka, yaitu dengan membicarakan masalah keluarga secara terbuka termasuk bila ada anggota yang sakit selalu dibicarakan tindakan apa yang harus dilakukan, misalnya mengenai perawatan dan pengobatannya.
2. Struktur peran
Ny R berperan sebagai ibu, nenek di dalam keluarganya, hubungan kekeluargaan baik, harmonis dan jarang terjadi konflik, dalam masyarakat Ny R berperan sebagai warga masyarakat , Ny R dapat menjalankan perannya dengan baik, Ny R dapat bersosialisasi dan hidup rukun dengan warga sekitar sedangkan yang berperan dalam merawat Ny R jika ia sakit adalah kedua anaknya yang tinggal didepan dan samping rumahnya.
3. Struktur kekuasaan
Ny R mengatakan bahwa jika ada masalah terutama saat dirinya sakit hipertensi maka akan dibicarakan bersama anak-anaknya tetapi dalam mengambil keputusan lebih banyak diserahkan pada anak-anaknya.
4. Nilai-nilai dalam keluarga
Pada saat dikaji Ny R mengatakan penyakit darah tinggi merupakan penyakit yang sudah umum diderita oleh orang yang sudah lanjut usia, Ny
R mengatakan sudah capek , bosan dan jenuh merasakan sakit darah tingginya yang tidak sembuh-sembuh.
E. Fungsi Keluarga 1. Fungsi Afektif
Ny R mengatakan bahwa dalam keluarga harus saling menjaga, memlihara dan menyayangi, apalagi jika ada keluarga yang sakit , meskipun tinggal di rumah yang berlainan Ny R merasa bahwa anak-anaknya sangat memperhatikannya.
2. Fungsi sosial
Ny R mengatakan bahwa perlu menanamkan pentingnya hubungan interaksi dengan tetangga dan masyarakat sekitar dengan cara mengikuti acara yang ada di daerahnya seperti pengajian ibu-ibu, menengok tetangga yang sakit membantu tetangga yang punya kerja , dll, saat ini Ny R aktif mengikuti kegiatan pengajian dilingkungannya yang diadakan secra rutin, hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar baik.
3. Fungsi Kesehatan
a. Pengetahuan keluarga tentang penyakit dan penanganannya 1. Mengenal masalah
Saat dikaji Ny R mengatakan merasa sangat pusing, kaku pada tengkuknya, tekanan darahnya 160/110 mmHg, Keluarga Ny R hanya lulus sampai sekolah SD, keluarga Ny R kurang tahu mengenai mengenai penyakit hipertensi, keluarga Ny R menganggap penyakit hipertensi yang dideritanya adalah penyakit
yang sudah umum diderita oleh orang tua dan menganggap biasa, dan jika ia merasa kepalanya pusing hanya dibelikan obat warung. Kesimpulan : tingkat Pendidikan, pengetahuan yang rendah, dan anggapan yang biasa keluarga mengenai penyakit hipertensi menandakan bahwa keluarga Ny R tdak mengenal penyakit Hipertensi.
2. Mengambil keputusan
Ny R mengatakan tidak memahami tentang tanda dan gejala penyakit hipertensi, bila ia merasa kepala pusing , tengkuk kaku ia hanya belikan obat diwarung..
Kesimpulan : Ketiidakpahaman keluarga mengenai tanda dan gejala dari Hipertensi menyebabkan keluarga tidak mampu mengambil keputusan yang tepat untuk meringankan penyakit hipertensi
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Ny R mengatakan tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang dubutuhkan untuk merawat anggota keluarga yang sakit, Jika Ny R sakit dia dirawat oleh anak-anaknya , keluarga Ny R belum mengatahui diit yang sesuai bagi penderita hipertensi, dan komplikasi yang mungkin ditimbulkan hipertensi.
Kesimpulan ; Kurangnya pengetahuan keluarga tentang perkembangan perawatan untuk hipertensi menandakan keluarga tidak mampu untuk merawat anggota keluarga yang sakit.
4. Memodifikasi lingkungan dan memelihara lingkungan yang sehat. Keluarga Ny R kurang tahu cara memodifkasi lingkungan yang sehat yang dapat meringankan hipertensi, Kelurag Ny R kurang tahu memelihara lingkungan agar tidak menimbulkan injury pada diri Ny R.
Kesimpulan ; Kurangnya melihat keuntungan dan memanfaatkan pemeliharaan lingkungan rumah menimbulkan terjadinya resiko injury bagi penderita hipertensi
5. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Keluraga Ny R mengatakan sudah tahu kalau ada fasilitas pelayanan kesehatan di lingkungannya tetapi merasa kurang yakin bisa sembuh jika periksa ditempat tersebut, Ny R baru yakin bisa sembuh bila periksa ke dokter atau rumah sakit.
Kesimpulan : Kuranngnya kepercayaan keluarga Ny R terhadap fasilitas kesehatan yang ada dapat menimbulkan memberatnya penyakit hipertensi.
b. Pemeriksaan fisik
Jenis Pemeriksaan Ny R Keadaan umum Baik
Tingkat kesadaran Komposmentis Tekanan darah 160/110 mmHg Nadi 88 X / menit Respiratory 24 x / menit
TB 145
BB 38 Kg
rambut Hitam agak beruban, bersih
mata Konungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pandangan kabur
hidung Tidak ada polip, tidak ada epistaksis, bersih Telinga Tidak ada serumen, bersih
Leher Tiidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan limfe, tengkuk kaku.
Dada Jantung - inspeksi - palpasi - Perkusi - Auskultasi Paru - Inspeksi - Palpasi - Perkusi - Auskultasi Simetris
Tidak ada pembesaran jantung, ictus kordis teraba pada sela iga 6
Pekak
Bunyi jantung S1,S2 Normal Simetris, tidak ada retraksi dada Ekspansi paru simetris, tidak ada nyeri tekan
Tidak ada suara pekak, bunyi paru resonan Bunyi nafas vesiuler, tidak ada wheezing Abdomen - Inspeksi - Palpasi - Perkusi - Aauskultasi Simetris
Tidak ada nyeri tekan Suara tympani
Bising usus 18 x / menit Ekstremitas
- Atas - Bawah
Tidak ada oedema terkadang kesemutan, tidak ada sianosis
Tidak ada oedema, capilelery refill < 3 detik
Kulit Warna sawo matang, turgor baik, teksture baik, bersih.
Kesimpulan : TD : 160/110 mmHg, pandangan kabur, tengkuk kaku, merupak tanda-tanda dari penyakit hipertensi
F. Koping Keluarga
Ny R mengatakan tidak sedang menghadapi masalah yang serius Ny R juga menyampaikan bahwa tidak ada hal yang dirisaukannya mengingat anak-anaknya sudah menikah semua dan tinggal dirumah mereka masing-masing. Kleuraga Ny R hidup rukun dan tidak mengalami konflik.
2. Koping keluarga untuk menghadap masalah yang stressfull
Jika ada masalah dalam keluarga termasuk menyangkut masalah kesehatan Ny R biasanya membicarakan bersama dengan anak-anaknya untuk kemudian dipecahkan bersama
3. Mekanisme koping yang tidak adaptif.
Ny R tampak sangat bosan dan jenuh dengan sakit tekannan darah tinggi yang dideritanya, ia mengatakan malas berobat karena merasa tidak sembuh-sembuh
B. Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Problem
DS: DO: Ny R mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit hipertensi Keluaraga Ny R mengatakan mengggap biasa penyakit hipertensi yang dideritanya dan sudah
umum dialami oleh orang tua seusianya. sakit kepala, kaku pada tengkuk Tingkat pendidikan Ny Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi khususnya Resiko Gg perfusi jaringan serebral Resiko Gangguan perfusi jaringan cerebral
R rendah(tidak lulus SD) TD : 160/110 mmHg DS : DO : Keluarga Ny R mengatakan tidak memahami tanda dan gejala hipertensi,
Ny R belum memeriksakan diri ke puskesmas atau dokter terdekat , hanya diobati dengan obat warung
Ketidakmammpuan keluarga
mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi Resiko gg perfusi jaringan cerebral DS : DO : Ny R mengatakan tidak mengetahui perawatan yang sesuai untuk penyakit hipertensi Keluarga Ny R belum memeriksakan Ny R ke puskesmas Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi DS ; DO : Ny R mengatakan tidak tahu adanya resiko injury pada hipertensi, , Ny R mengatakan kepala pusing dan pandangan kabur
pencahayaan kurang terang, TD 160/110 mmHg, Penataan perabot rumah tidak rapi, lantai kamar
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah resiko injury pada hipertensi Resiko injury
mandi agak licin DS :
DO :
Ny R mengatakan kurang memahami akibat injury dan apa yang harus dilakukan agar injury tidak terjadi Penataan rumah kurang rapi , pencahayaan kurang Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan agar injury dapat dicegah DS : DO : Ny R mengatakan tidak tahu perawatan seperti apa dan bagaimana yang harus dilakukan agar injury tidak terjadi Ny R tinggal dirumah sendirian, tidak menggunakan alat Bantu, penglihatan kabur, penataan rumah kurang rapi
Ketidakmampuan keluarga marawat anggota keluarga yang sakit agar tidak mengalami injury DS : DO : Ny R mengatakan tidak tahu manfaat memodifikasi lingkungan
Penataan rumah kurang rapi, tidak mengunakan
alat Bantu, pencahayaan kurang terang Ketidakmampuan keluraga memodifikasi lingkungan
DO :
tahu akibat lebih lanjut penyakit hipertensi (komplikasi)
Kurangnya informasi yang didapat oleh keluarga mengenai penyakit hipertensi, Tekanan darah 160/ 110 mmHg keluarga mengenal masalah kompliksi hipertensi memberatnya hipertensi DS : DO : Ny R mengatakan tidak memahami tanda terjadinya komplikasi pada hipertensi Ny R belum diperiksakan ke puskesmas hanya diobati dengan obat warung Ketidakmampuan kelurag mengambil keputusan yang tepat untuk mencegah komplikasi DS : DO : Ny R mengatakan tidak tahu cara merawat anggota yang sakit dan tidak tahu diit yang sederhana untuk hipertensi,
Keluarga Ny R masih suka makanan yang agak asin,, kecap, MSG
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi
Prioritas masalah
1. Resiko Gangguan perfusi jaringan cerebral
Kriteria Score Total Pembenaran
Sifat masalah : sakit
3/3 x 1 1 Perlu segera di tangani karena bisa menimbulkan memberatnya penyakit
Kemungkinan masalah dapat diubah ; Mudah
2/2 x 2 2 Tersedianya sumber pelayanan kesehatan dan adanya perhatian dari anak-anak Ny R
Kemungkinan masalah dapat di cegah : sedang
2/3 X 1 2/3 Gg perfusi jaringan cerebral dapat dicegah dengan selalu memeriksakan ke palayanan kesehatan
Menonjolnya masalah : Perlu segera di tangani
2/2 x 1 1 Keluarga menyadari dan perlu segera mengatasi maslah tersebut
Jumlah 4 2/3
2. Resiko Injury
Kriteria score total Pembenaran
Sifat masalah : resiko
2/3 x 1 2/3 Adanya gangguan sensori (pandangan kabur), sakit pada
tengkuk memungkinkan terjadinya injury
Kemungkinan masalah dapat diubah ; Mudah
2/2 x 2 2 Adanya anak-anak Ny R yng perhatian dan kooperatif dapat menjadi sumber yang sangat mendukung untuk dapat dilakukan perubahan
Kemungkinan masalah dapat di cegah : sedang
2/3 X 1 2/3 Resiko injury dapat dicegah dengan melakukan tindakan yaitu memodifikasi lingkungan
Menonjolnya masalah : Perlu segera di tangani
2/2 x 1 1 Keluarga menyadari dan perlu segera mengatasi maslah tersebut
Jumlah 4 2/3
3. Resiko memberatnya penyakit
Kriteria score total Pembenaran
Sifat masalah : ancaman
2/3 x 1 2/3 Kurang pengetahuan tentang komplikasi dan pola hidup Ny R dapat menimbulkan komplikasi Kemungkinan
masalah dapat diubah ; Mudah
2/2 x 2 2 Adanya sumber-sumber yang berguna untuk mengubah masalah
Kemungkinan masalah dapat di cegah : sedang
2/3 X 1 2/3 Memberatnya penyakit dapat dicegah dengan memeriksakan secara rutin ke pelayanan kesehatan yang ada
Menonjolnya
masalah : Perlu segera di tangani
1/2 x 1 1 Keluarga kurang menyadari akan adanya ancaman komplikasi pada Ny R dengan tidak segera ke fasilitas kesehatan
C. Diagnosa keperawatan
1. Resiko gangguan perfusi jaringan cerebral pada Ny R karena ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
2. Resiko injury pada Ny R karena ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
3. Resiko memberatnya hipertensi pada Ny R karena Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.