• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Metode Penelitian

4.1.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan (diangkakan), kemudian data tersebut dianalisa secara statistik. Dari hasil pengolahan data tersebut menurut Kerlinger & Lee (2000: 599), dapat diketahui kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel yang diteliti.

4.1.2 Jenis Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe eksplanatif. Dalam hal ini penelitian tidak hanya untuk mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana terjadinya, tetapi ingin diketahui pula mengapa suatu peristiwa terjadi dengan menyelidiki sebab akibatnya (Gulo, 2002: 18). Khususnya dalam penelitian ini, penelitian eksplanatif digunakan untuk menjelaskan pengaruh kompensasi, budaya organisasi dan penilaian kinerja terhadap motivasi kerja melalui teknik statistik.

4.1.3 Data yang digunakan

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data primer

Yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung dari responden penelitian melalui penelitian lapangan, baik data yang diperoleh peneliti melalui penyebaran kuesioner maupun melalui wawancara dan observasi.

(2)

b. Data sekunder

Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dalam arti bahwa data yang diperoleh merupakan data yang dikumpulkan atau data yang dihasilkan oleh pihak lain atau data yang diperoleh peneliti dari instansi yang ada relevansinya dengan masalah yang sedang diteliti. Data sekunder yang digunakan adalah data kinerja karyawan yang didapat dari bagian HRD PT Lion Super Indo yang meliputi kriteria : pengetahuan teknis pekerjaan, kreativitas, analisa dan logika memecahkan masalah, perencanaan, komitmen terhadap tugas, pengambilan keputusan, tanggung jawab, disiplin kerja, dan kerjasama dengan menggunakan skala 1- 5

Tabel 4.1.1 Skala Penilaian Kinerja Karyawan

Kriteria Penilaian Nilai

Sangat Memuaskan (SM) Baik Sekali (BS) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) 5 4 3 2 1

4.1.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Studi kepustakaan (Library Research)

Peneliti membaca dan mempelajari buku-buku untuk memgumpulkan bahan-bahan teoritis agar dapat diperoleh suatu pengertian yang mendalam dan menunjang proses pembahasan. Studi kepustakaan yang dilakukan peneliti

(3)

meliputi Standar Operation Procedure (SOP) untuk penilaian kinerja karyawan,

Human Corporate Plan, dan Company Profile.

b. Studi lapangan (Field Research)

Peneliti mendatangi langsung objek yang diteliti. Dalam hal ini peneliti mengunjungi langsung perusahaan sebagai objek penelitian guna memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Data diperoleh melalui :

1. Kuesioner

Adalah pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada responden, merupakan pertanyaan yang relevan dan berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Soehartono (1999 : 65) mengungkapkan, “Angket

(self-administered questionnare) adalah teknik pengumpulan data dengan

menyerahkan atau memberikan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Kuesioner dilakukan menggunakan skala likert dimana skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2001 : 73). Skala likert yang digunakan terdiri dari 5 kategori : sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Alternatif jawaban tertinggi diberi skor 5 dan yang terendah diberi skor 1. Hal ini akan terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1.2 Skala Likert untuk Alternatif Jawaban Responden

Alternatif Jawaban Nilai

Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-ragu (RR) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)

5 4 3 2 1

(4)

2. Observasi

Adalah pengumpulan data dan informasi dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan objek penelitian. Observasi juga dilakukan bila belum banyak keterangan tentang masalah yang diselidiki sehingga observasi dilakukan untuk memperoleh sebanyak-banyaknya fakta yang berkaitan dengan penelitian.

3. Wawancara

Adalah proses memperoleh data dan informasi tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian melalui tatap muka dan tanya jawab antara peneliti dan responden dengan alat bantu yaitu panduan wawancara yang berfungsi agar pertanyaan yang disampaikan oleh peneliti tidak menyimpang dari masalah penelitian. Wawancara langsung dilakukan peneliti dengan Division Head Human Resource PT. Lion Super Indo Bpk. Sindianto Chandrajaja.

4.1.5 Populasi dan Sampel

Populasi yang menjadi sasaran dalam penelitian ini dan sekaligus menjadi sumber data peneliti adalah seluruh karyawan pada PT. Lion Super Indo yang dapat dilihat dari table berikut ini :

Tabel 4.1.3 Jumlah Karyawan PT. Lion Super Indo Tahun 2012

(5)

Dengan pertimbangan bawah populasi yang diambil sangat banyak maka peneliti menetapkan hanya karyawan tetap di Head Office saja yang akan dijadikan objek penelitian yaitu 600 karyawan dan teknik sampling menggunakan teknik sampling berstrata. Sampel diambil dengan menggunakan strata proporsional dengan mengelompokan populasi berdasarkan jabatan yang terdiri atas 5 level jabatan. Berdasarkan jumlah populasi dan pecahan sampling maka diperoleh sampel sebagai berikut :

Tabel 4.1.4 Tabel Populasi dan Sampel yang digunakan

4.2 Teknik Analisis Data 4.2.1 Model Analisis

Data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner diolah secara kuantitatif dengan menggunakan analisis data statistik parametrik melalui analisis regresi secara parsial dan secara simultan. Sebelumnya data kuesioner hasil penelitian tersebut akan diuji validitas dan realibilitas.

Berdasarkan permasalahan penelitian yang akan dianalisis yaitu ingin mengetahui pengaruh sub-sub variabel budaya organisasi, kompensasi dan motivasi berprestasi (X1, X2, X3) terhadap variabel kinerja karyawan (Y), maka strukturnya

(6)

Gambar 4.2.1 Model Regresi Keterangan: X1= Budaya organisasi X2= Kompensasi X3= Motivasi berprestasi Y = Kinerja 4.2.2 Uji Instrumen 4.2.2.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) tidaknya suatu kuesioner. Validitas merupakan tingkat kemampuan suatu instrumen untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Instrumen dikatakan valid jika instrumen itu mampu mengukur apa saja yang ingin diungkapkan. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS dan outputnya bernama Corrected Item Correlation. Instrumen penelitian dikatakan valid apabila item-item dalam instrumen tersebut mempunyai nilai r hitung > r tabel yaitu apabila validitas tersebut mencapai > 0,30.

X1

X2 Y

X3

(7)

Rumus uji validitas adalah : r xy=

2 2

2 2

) ( ) ( ) )( ( Y Y n X X n Y X XY n           ...(1) Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y

n = Jumlah sampel X = Skor nilai X Y = Skor nilai Y 4.2.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat memberikan hasil yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang. Uji reliabilitas ini hanya dilakukan terhadap butir-butir kuesioner yang valid yang diperoleh melalui uji validitas. Untuk melihat tingkat reliabilitas data, SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas jika Cronbach Alpha ( reliabilitas pertanyaan bisa diterima. Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan program SPSS. Rumus untuk uji reliabilitas adalah : ri =              

2 2 1 1 b b k k   ...(2) Keterangan : ri = Realibilitas instrument

k = Banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal

2 b

 = Jumlah varians butir 2

b

(8)

4.2.3 Uji Asumsi Klasik 4.2.3.1 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas adalah pengujian ekonometrika yang digunakan untuk menguji suatu model apakah terjadi hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas, sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-variabel itu secara individu terhadap variabel-variabel terikat. Pengujian ini untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkolerasi.

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dideteksi dari besarnya nilai VIF (Variance Inflation Factor). Bila Nilai VIF lebih kecil dari 5 maka tidak terjadi non multikolinearitas.

4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah pengujian ekonometrika yang digunakan untuk menguji suatu model apakah antara variabel bebas dan variabel terikat saling mempengaruhi. Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Untuk mengetahuinya dilakukan Uji Rank Spearman yaitu mengkorelasikan antara absolute residual hasil regresi dengan semua variabel bebas. Apabila probabilitas hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 maka persamaan regresi tersebut mengandung heteroskedastisitas dan sebaliknya apabila hasil korelasi lebih besar dari 0,05 maka persamaan tersebut non heteroskedastisitas atau homoskedastisitas.

4.2.3.3 Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametrik memiliki asumsi normalitas sebaran. Formula atau rumus

(9)

yang digunakan untuk melakukan suatu uji (t-test misalnya) dibuat dengan mengasumsikan bahwa data yang akan dianalisis berasal dari populasi yang sebarannya normal. Bisa ditebak bahwa data yang normal memiliki kekhasan seperti mean, median dan modusnya memiliki nilai yang sama. Selain itu juga data normal memiliki bentuk kurva yang sama, bell curve.

Untuk melakukan Uji Normalitas adalah dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov, jika signifikansi dari hasil Uji Kolmogorov-Smirnov > 0,05 maka terdistribusi normal dan sebaliknya jika signifikansi dari hasil Uji Kolmogorov-Smirnov < 0,05 maka terdistribusi tidak normal.

4.2.4 Uji Hipotesis 4.2.4.1 Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh budaya organisasi, kompensasi dan motivasi berprestasi terhadap kinerja karyawan. Dalam regresi tersebut ada 2 variabel :

1. Variabel bebas (independent) yaitu budaya organisasi (X1), kompensasi (X2) dan

motivasi berprestasi (X3)

2. Variabel terikat (dependent) yaitu Kinerja karyawan (Y) Persamaan regresi yang digunakan adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e ...(3) Dimana : Y = Kinerja a = Konstanta X1 = Budaya Organisasi X2 = Kompensasi X3 = Motivasi Berprestasi

(10)

4.2.4.2 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan pengaruh budaya organisasi, kompensasi dan motivasi berprestasi secara parsial dan simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. Lion Super Indo. Secara Parsial koefisien determinasi dilambangkan dengan R2 merupakan proporsi hubungan antara Y dengan X.

Nilai koefisien determinasi adalah diantara 0 (nol) dan 1 (satu) : 0 < R2 <1. Nilai R2 yang

lebih kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat kecil. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. R2 dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

R2 = (R

xy) 2 x 100 % ...(4)

Sedangkan besarnya sumbangan pengaruh budaya organisasi, kompensasi dan motivasi berprestasi secara simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. Lion Super Indo digambarkan dengan koefisiensi determinasi total dengan rumus sebagai berikut :

Rumus koefisien determinasi total : ...(5)

Uji koefisien path pada setiap jalur untuk pengaruh langsung ditunjukkan dengan nilai p dari Uji T, yaitu pengujian koefisiensi regresi variabel yang dibakukan secara parsial. Variabel dengan koefisien path terbesar merupakan variabel yang memiliki pengaruh dominan.

4.2.4.3 Uji Hipotesis Parsial (Uji-t)

Uji-t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

(11)

1. Menentukan formasi Ho dan Ha

Ho : bi = 0, berarti variabel independen bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Ha : bi ≠ 0, berarti variabel independen tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

2. Level of significant : df=n-k, yaitu 120-1=119, maka t tabel (α=0,05) adalah 1,65765

3. Menentukan kriteria pengujian

Hipotesis diterima apabila t hitung > t tabel 4. Tes statistik sampel kedua rata -rata perbedaan error standar kedua sampel rata -rata -pertama sampel rata -rata = t ...(6) Kesimpulan :

Apabila t hitung > t tabel maka hipotesis diterima, artinya ada pengaruh positif. 4.2.4.4 Uji Hipotesis Simultan (Uji-F)

Uji-F digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Nilai F hitung dapat dilakukan dengan cara :

1. Derajat kepercayaan (α) = 5%

2. Derajat kebebasan f tabel (α,k,n-k-1) : df1=k=3 dan df2=n-k-1=120-3-1=116, maka t tabel (α=0,05) adalah 2,68

Keterangan : α = 0,05

(12)

n = jumlah sampel

5. Menentukan formasi Ho dan Ha

Ho : bi = 0, i=0,1,...n berarti variabel independen bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Ha : bi ≠ 0, i=0,1,...n berarti variabel independen tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

3. Menentukan kriteria pengujian :

Hipotesis diterima apabila f hitung > f tabel 4. Menentukan f dengan rumus :

...(7) Keterangan :

R2 = koefisien determinan

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel bebas

5. Kesimpulan apabila nilai f hitung > f tabel maka hipotesis diterima artinya ada pengaruh secara simultan. Apabila nilai f hitung < f tabel maka hipotesis ditolak artinya tidak ada pengaruh secara simultan.

4.2.4.5 Analisis Korelasi antar Dimensi Variabel

Untuk mengetahui besarnya koefisien korelasi variabel independen terhadap variabel dependen, maka penelitian ini juga menggunakan koefisien korelasi Pearson yang diolah melalui SPSS. Sedangkan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antar variabel independen dan hubungan variabel dependen, maka dapat dinyatakan dengan

(13)

fungsi linear (paling tidak mendekati) dan diukur dengan suatu nilai yang disebut koefisien korelasi. Menurut Supranto (2000) mengemukakan nilai koefisien korelasi ini paling sedikit -1 dan paling besar 1. Jadi jika r=koefisien korelasi maka nilai r dapat dinyatakan sebagai berikut -1 < r < 1 artinya :

a. Jika r = 1, hubungan X dan r sempurna dan positif (mendekati 1 yaitu hubungan sangat kuat dan positif). Korelasi positif artinya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen bersifat searah. Dengan kata lain peningkatan atau penurunan nilai X terjadi bersama-sama dengan kenaikan penurunan nilai Y.

b. Jika r = -1 atau mendekati -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif mendekati -1, yaitu hubungan sangat kuat dan negatif. Korelasi negatif artinya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen bersifat berlawanan. Dengan kata lain peningkatan nilai X terjadi bersama-sama dengan penurunan Y atau sebaliknya.

c. Jika r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan. Maka hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dikatakan sangat lemah atau tidak ada hubungan sama sekali. Dengan kata lain hubungan antara variabel X dengan variabel Y sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali.

Gambar

Tabel 4.1.1 Skala Penilaian Kinerja Karyawan
Tabel 4.1.2 Skala Likert untuk Alternatif Jawaban Responden
Tabel 4.1.3 Jumlah Karyawan PT. Lion Super Indo Tahun 2012
Tabel 4.1.4 Tabel Populasi dan Sampel yang digunakan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penyusunan keuangan suatu entitas misalnya puskesmas, selain harus sesuai standar yang berlaku tentunya harus memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dalam

Melihat potensi atau aset sumber daya manusia yang dimiliki oleh masyarakat Dusun Kedungkebo tersebut, yakni keterampilan mereka dalam memproduksi kerupuk,

LED Bulb dari Panasonic merupakan produk lampu yang hemat energi, ramah lingkungan, multi voltage dan Cahaya pada indeks rendering warnanya hingga CRI &gt;80 membuat warna objek yang

Jember bagian utara,yang tempatnya pelosok,disana kami melihat banner yang mempromosikan SMA nuris jember,dengan demikian penulis berkesimpulan bahwa manajemen humas yang

Eagly dan Wendy Wood mengumpulkan hasil-hasil penelitian yang menunjuk- kan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, antara lain: perempu- an memiliki kemampuan yang lebih tinggi

Alhamdulillah, segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Bauran

perlakuan tingkat kerapatan naungan, pemupukan, dan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata (P&gt;0,05) terhadap kelimpahan nematoda parasit tumbuhan pada bibit kopi pada

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI