6 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Sari, (2016) menganalisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas dalam upaya Meningkatkan Pengendalian Internal” peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dan hasil penelitian menunjukan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan tunai dan penerimaan kas kurang baik hal ini terlihat dari adanya perangkapan tugas yaitu fungsi kas menjadi fungsi akuntansi dan juga dokumen dan catatan yang digunakan kurang lengkap.
Arianita, (2016) meneliti tentang “Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Koperasi Karyawan PT. Epson Batam” peneliti menggunakan metode deskriptif dan dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa sitem akuntansi penerimaan kas pada koperasi karyawan PT. EPSON batam belum efektif karena masih ada perangkapan fungsi, dokumen pendukung dan catatan akuntansi yang sederhana memungkinkan terjadinya kesalahan yang bisa berakibat fatal. Dari penelitian yang dilakukan peneliti menyimpulkan bahwa sistem penerimaan kas pada Koperasi Karyawan PT. EPSON batman tidak melibatkan bank maupun kantor pos sebagai perantara dalam sistem penerimaan kas. Dalam penggunaan sistem akuntansi penerimaan kas tidak menggunakan surat pemberitahuan dan daftar surat pemberitahuan karena sebagian besar langsung dipotong dari gaji karyawan dan untuk penerimaan kas dari penjualan tunai lanmgsung disetor ke bagian kas dan sedikitnya dokumen yang digunakan.
Ariestika & Hesti (2015) menganalisis tentang Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Unit Simpan Pinjam Kud Karya Mina Kota Tegal” hasil penelitian menunjukan sistem akuntansi penerimaan kas pada unit simpan pinjam KUD Karya Mina Kota Tegal sudah cukup baik karena telah menggunakan slip setoran tunai yang bernomor urut tercetak dan telah menggunakan sistem komputerisasi (Ariestika & Widianti, 2015)
Yuliati, (2015) Mengevaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas (studi kasus pada koperasi pegawai republic indonesia harapan plumpang tuban)” menunjukkan hasil bahwa sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas sudah baik
7
dengan adanya pemeriksaan mendadak yang dilakukan oleh pengawas KP-RI Harapan akan tetapi memiliki kelemahan yaitu adanya perangkapan tugas pada fungsi kasir yang merangkap sebagai fungsi pencatatan keuangan dan penyimpanan formulir yang digunakan belum bernomor urut tercetak .
Perdana (2013) melakukan analisisi penerimaan dan pengeluaran kas pada koperasi karyawan “TIRTA ASIH” dari hasil penelitian menunjukkan sudah cukup baik tetapi bukti-bukti transaksi hanya dibuat rangkap satu lalu diserahkan kepada bagian akuntansi, ini menyebabkan terjadinya penyelewengan terhadap penerimaan kas.
Berdasarkan penelitian terdahulu dapat disimpulkan sistem penerimaan kas sering terjadi perangkapan tugas berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari, (2016), Arianita, (2016), Yuliati, (2015), dan dokumen atau catatan yang kurang lengkap dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari, (2016),Perdana (2013). Persamaan penelitian ini adalah sama-sama menganalisis sistem informasi akuntansi penerimaan kas. Perbedaanya hanya pada objek penelitian yang nantinya dilakukan oleh peneliti.
B. Landasan Teori
a. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mulyadi, (2016) “sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sistem informasi akuntansi meliputi pemanfaatan teknologi informasi untuk menyediakan informasi bagi para pemakai, komputer menjadi salah satu alat yang digunakan untuk memproses informasi.
Menurut Romney & Steinbart, (2015) sistem informasi akuntansi suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengelola data untuk mengahasilkan informasi bagi pengambil keputusan.
Menurut (Sutabri, 2012) sistem informasi bukan merupakan hal yang baru, yang baru adalah komputerisasinya. sebeleum ada computer, teknik penyaluran informasi yang memungkinkan manajer merencanakan serta mengendalikan operasi yang telah ada, komputer menambahakan satu atau dua dimensi seperti kecepatan, ketelitian dan
8
penyediaan data dengan volume yang lebih besar yang memberikan bahan pertimbangan yang lebih banyak untuk mengambil sebuah keputusan.
b. SIA Penerimaan Kas
Menurut Mulyadi (2016 ; 379) “penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari penagihan piutang. Penerimaan kas dari penjualan tunai yang terdiri dari penerimaan kas dari over-the-counter sale, cash-on-delivery sale (COD) dan credit card sale”. Penjualan tunai dapat dilakukan dengan cara dimana pembeli diwajibkan melakukan pembayaran harga terlebih dahulu sebelum baarang diserahkan oleh penjual kepada pembeli, ketika uang diterima oleh penjual barang akan diserahkan kepada pembeli, dan dimana transaksi ini dicatat oleh penjual. Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan: penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetorkan ke bank seluruhnya dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check, penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.
Fungsi yang terkait dalam penerimaan kas dari penjualan tunai menurut mulyadi (2016) adalah :
1. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.
2. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan kas dari pembeli.
3. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.
4. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab unutk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
9 5. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan.
Fungsi penerimaan kas dari penjualan menurut Widjajanto, (2001) : 1. Fungsi Penjualan : menangani pesanan dari pelanggan. 2. Fungsi Gudang : menangani transaksi pengeluaran barang.
3. Fungsi Pengiriman : menanganin kegiatan pengiriman barang ke pembeli. 4. Fungsi Akuntansi : menangani pencatatan penjualan.
Berdasarkan fungsi menurut mulyadi dan widjajanto memiliki perbedaan dimana perbedaan tersebut adalah pada widjajanto tidak ada fungsi kasir sedangkan pada mulyadi ada fungsi kasir.
Informasi yang diperlukan oleh manajemen
1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama
jangka waktu tertentu.
2. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
3. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
4. Nama dan alamat pembeli, informasi ini diperlukan dalam penjualan produk
tertentu, namun pada umumnya informasi nama dan alamat pembelitidak
diperlukan oleh manajemen dari kegiatan pnjualan tunai.
5. Kuantitas produk yang dijual.
6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
7. Otorisasi pejabat yang berwenang.
Dokumen yang digunakan menururt Mulyadi (2016) : 1. Faktur penjualan
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan
oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. Faktur penjualan tunai diisi
10
kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi
penjualan ke dalam jurnal penjualan
2. Pita register kas
Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin
register kas. Pita register kas ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan
oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang
dicatat dalam jurnal penjualan.
3. Credit card sales slip
Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu kredit
dan diserahkan kepara perusahaan yang menjadi anggota kartu kredit, dokumen ini
diisi oleh fungsi kas dan berfungsi sebagai alat untuk menagih uang tunai dari bank
yang mengeluarkan kartu kredit.
4. Bill of lading
Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan penjualan
barang kepada perusahaan angkutan umum. Dokumen ini digunakan oleh fungsi
pengiriman dalam penjualan COD yang penyerahan barangnya dilakukan oleh
perusahaan angkutan umum.
5. Faktur penjualan COD
Dokumen ini digunakan untuk merekam penjulan COD, tembusan faktur
penjualan COD diserahkan kepada pelanggan melalui bagian angkutan perusahaan,
kantor pos, atau angkutan umum dan diminta tanda tangan penerimaan barang dari
pelanggan sebagai bukti telah diterimanya barang oleh pelanggan. Tembusan faktur
penjualan COD digunakan oleh perusahaan untuk menagih kas yang harus dibayar
11 6. Bukti setor bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti
ini dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan
penyetoran kas dari penjualan tunai ke bank. Dua lembar tembusannya diminta
kembali dari bank setelah ditandatangani dan dicap oleh bank sebagai bukti
penyetoran kas ke bank. Bukti setoran bank diserahkan oleh fungsi kas kepada
fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk
pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai ke dalam jurnal
penerimaan kas.
7. Rekapitulasi beban pokok penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok
produksi yang dijual selama satu periode (misal satu bulan. Data yang direkam dalam dokumen ini berasal dari kolom “jumlah harga” dalam kolom “pemakain”. Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen pendukung bagi
pembuatan bukti memorial untuk mencatat harga pokok produk yangb dijual. Catatan Akuntansi yang digunakan menurut Mulyadi (2016) :
1. Jurnal penjualan
Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data
penjualan.
2. Jurnal penerimaan kas
Jurnal ini digunakan oleh fungsi fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaankas
dari berbagai sumber slah satunya dari penjualan tunai.
3. Jurnal umum
Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk
12 4. Kartu persediaan
Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya
harga pokok produk yang dijual,
5. Kartu gudang
Catatan ini tidak termsuk sebagai catatan akuntansi karena hanya berisi data
kuantias mutasi yang disimpan digudang.
Catatan Akuntansi yang digunakan menurut Widjajanto, (2001) 1. Jurnal penjualan
2. Jurnal penerimaan kas
3. Jurnal umum Analisis input
Analisis ini bertujuan untuk menganalisis tentang dpkumen yang terkait dengan penerimaan kas, maka diperlukan evaluasi terhadap dokumen yang terkait dengan sistem penerimaan kas, dokumen yang dimaksudkan adalah dokumen faktur penjualan tunai, pita register kas, credit card sales slip, bill of lading, bukti setor bank, dan rekap harga pokok penjualan (Mulyadi, 2016).
Analisis Proses
Analisis ini merupakan kegiatan yang dimana melakukan analisa terhadap proses penerimaan kas dengan memperhatikan hal-hal yaitu organisasi yang dimaksudkan adalah menganalisis struktur organisasi dan fungsi-fungsi yang terlibat dalam penerimaan kas. selanjutanya menganalisis terkait otorisasi, dan yang terakhir adalah praktik yang sehat yang dimana melakukan analisis terkait nomor faktur penjualan dan pertanggungjawabannya oleh fungsi terkait, dan juga menganalisis prosedur peneriimaan kas.
Analisis output
Analisis ini melakukan pemeriksaan terhadap laporan penjualan, laporan penerimaan kas, dengan nilai ukur dari karakteristik kualitas informasi menurut (Romney &
13
Steinbart, 2015) yaitu : relevan, lengkap, tepat waktu, dapat dipahami, dapat diverifikasi, dapat diakses.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
1. Prosedur order penjualan : dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari
pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli
melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan
fungsi gudang dan fungsi pengiriman meyiapkan barang yang akan diserahkan
kepada pembeli.
2. Prosedur penerimaan kas : dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran
harga barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa register kas
dan cap lunas pada faktur penjualan tunai) kepada pembeli untuk memungkinkan
pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi
pengiriman.
3. Prosedur penyerahan barang : dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan
barang kepada pembeli.
4. Prosedur pencatatan panjualan tunai : dalam prosedur ini fungsi akuntansi
melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal
penerimaan kas. Fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang
yang dijual dalam kartu persediaan.
5. Prosedur penyetoran kas ke bank : sistem pengendalian internal terhadapkas
mengahruskan penyetoran dengan segera ke bank semua kas yang diterima pada
suatu hari. Dalam prosedur ini fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari
penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.
6. Prosedur pencatatan penerimaan kas : dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat
penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor ke bank yang
14
7. Prosedur pencatatan beban pokok penjualan : dalam prosedur ini fungsi akuntansi
membuat rekapitulasi beban pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam
kartu persediaan berdasarkan rekapitulasi beban pokok penjualan ini fungsi
akuntansi memnbuat bukti memorial sebagai dokumen sumber untuk pencatatan
15
Flowchart penerimaan kas dari penjualan tunai
Gambar 1. flowchart penerimaan kas dari penjualan tunai.
16
lanjutan flowchart penerimaan kas dari penjualan tunai
Gambar 2. lanjutan flowchart penerimaan kas dari penjualan tunai. Sumber : Mulyadi (2016)