• Tidak ada hasil yang ditemukan

ZONASI KAWASAN SIMPANG SUSUN TEMBELANG AKIBAT PEMBANGUNAN INTERCHANGE TOL DI KABUPATEN JOMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ZONASI KAWASAN SIMPANG SUSUN TEMBELANG AKIBAT PEMBANGUNAN INTERCHANGE TOL DI KABUPATEN JOMBANG"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

ZONASI KAWASAN SIMPANG SUSUN TEMBELANG

AKIBAT PEMBANGUNAN INTERCHANGE TOL

DI KABUPATEN JOMBANG

Oleh: Anggra Sukma Setyagama (3609 100 001)

Dosen Pembimbing:

Ardy Maulidy Navastara, ST, MT.

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 2014

(2)

BAB 1

(3)

LATAR BELAKANG

Pembangunan Jalan TOL

Trans Jawa yang melintas di Kabupaten Jombang Pembangunan Interchange TOL/Simpang Susun (SS) Tembelang mendorong terjadinya fenomena perubahan penggunaan lahan Fenomena perubahan penggunaan lahan tersebut

menyalahi rencana tata ruang dan belum diantisipasi oleh RTRW

Kabupaten Jombang

V

Diperlukan Zonasi Kawasan

Terdampak akibat

Pembangunan Interchange

TOL Tembelang, agar

kawasan terdampak dapat

diketahui sebagai acuan

untuk rencana tata ruang

(4)

RUMUSAN MASALAH

Disebabkan belum adanya antisipasi di RTRW

Kabupaten Jombang tentang dampak pembangunan TOL dan Interchange TOL

 Ketidaksesuaian antara

preferensi pelaku usaha dengan regulasi (RTRW Kabupaten Jombang) dalam penentuan lokasi industri

 Adanya pengalihfungsian

lahan permukiman menjadi perdagangan dan jasa

Pertanyaan Penelitian:

Apa saja faktor yang terkena dampak pembangunan interchange TOL Tembelang? Diperlukan Zonasi Kawasan yang Terdampak oleh pembangunan Simpang Susun Tembelang Pembangunan interchange TOL/Simpang Susun (SS) Tembelang berpengaruh terhadap fenomena perubahan penggunaan lahan

(5)

• Menentukan zonasi kawasan yang terdampak

oleh pembangunan Interchange TOL

Tembelang di Kabupaten Jombang

(6)

Menganalisa faktor-faktor yang terkena

dampak pembangunan interchange TOL

Tembelang

Membobotkan faktor yang terkena dampak

pembangunan interchange TOL Tembelang

Menyusun zonasi kawasan yang terdampak

akibat pembangunan interchange TOL

Tembelang

SASARAN

(7)
(8)

• Ruang Lingkup Pembahasan

Aspek yang dibahas dalam penelitian ini adalah aspek penggunaan

lahan, sosial-ekonomi, serta sarana dan prasarana. Dalam penelitian

ini lingkup pembahasan materi yang dibahas adalah mengenai zonasi

kawasan yang terkena dampak akibat adanya pembangunan

interchange TOL Tembelang.

• Ruang Lingkup Substansi

Substansi pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

teori-teori tentang tata guna lahan, faktor yang terkena dampak

pembangunan interchange tol tembelang dan zonasi kawasan yang

terkena dampak akibat adanya pembangunan interchange TOL dengan

batasan studi literatur dan empiri.

(9)

Kerangka Berpikir

(10)

BAB 2

(11)

SUMBER INDIKATOR PENELITIAN DALAM TEORI

VARIABEL PENELITIAN DALAM TEORI

Jayadinata, 1999  Fisik  Jenis tanah

 Air/Hidrologi  Iklim  Sosial  Kebiasaan  Sikap moral  Peninggalan kebudayaan  Pola tradisional  Ekonomi  -  Kepentingan umum (Infrastruktur)  Kesehatan  Keamanan  Kesejahteraan umum, dll

 Standar  Rencana Tata Ruang

Darmawijaya, 1997  Fisik  Relief/Topografi

 Miring Tanah/Kelerengan

 Drainase/Hidrologi

 Vegetasi

KAJIAN TEORI INDIKATOR DAN VARIABEL

YANG TERKENA DAMPAK PEMBANGUNAN

(12)

Sumber: Jayadinata, 1999; Darmawijaya, 1997; Widiatmaka, 2007; Rayes, 2007; dan Bintarto dalam Khairudin, 2000)

KAJIAN TEORI INDIKATOR DAN VARIABEL

YANG TERKENA DAMPAK PEMBANGUNAN

SUMBER INDIKATOR PENELITIAN DALAM TEORI

VARIABEL PENELITIAN DALAM TEORI Widiatmaka, 2007  Fisik  Tanah (Soil)

 Topografi

 Drainase

Rayes, 2007  Fisik  Tanah

 Iklim  Topografi  Geologi  Vegetasi  Sosial  -  Ekonomi  -

Bintarto (dalam Khairuddin, 2000)

 Penggunaan Lahan  Intensitas penggunaan lahan

 Jenis Penggunaan Lahan

 Kualitas lingkungan

 Infrastruktur  Ketersediaan sarana

(13)

SUMBER INDIKATOR PENELITIAN DALAM TEORI

VARIABEL DALAM TEORI Ramadhanti, 2010  Fisik (Lingkungan)  Geologi

 Tanah  Air  Iklim  Tumbuhan/Vegetasi  Hewan  Kependudukan  Sosial-Ekonomi  Keuntungan  Kesejahteraan penduduk  Regulasi  Hukum  Kebijakan/Aturan

Badriyah, 2010  Sosial  Jumlah penduduk

 Ekonomi  Nilai/harga lahan

 Infrastruktur  Aksesibilitas (jarak terhadap jalan)

INDIKATOR DAN VARIABEL YANG TERKENA

DAMPAK PEMBANGUNAN BERDASARKAN

(14)

SUMBER INDIKATOR PENELITIAN DALAM TEORI

FAKTOR DALAM TEORI

Kristianti, 2003  Fisik  -

 Sarana dan Prasarana  -

 Ekonomi  Harga Lahan

 Akses dan Lokasional  -

 Kebijakan Pemerintah  -

Wicaksono, 2011  Aksesibilitas  -

 Lingkungan  -

 Ekonomi  Harga Lahan

 Fasilitas Pendukung  -

 Sarana dan Prasarana  - Sumber: Penelitian Terdahulu

INDIKATOR DAN VARIABEL YANG TERKENA

DAMPAK PEMBANGUNAN BERDASARKAN

(15)

SINTESA

Sumber: Hasil Sintesa Penulis, 2014

NO.

INDIKATOR

PENELITIAN

VARIABEL PENELITIAN

1.

Penggunaan Lahan

Jenis Penggunaan Lahan

2.

Sosial-Ekonomi

Budaya/Kebiasaan

Masyarakat

Kesejahteraan Masyarakat

Harga Lahan

3.

Infrastruktur

Jaringan Jalan

Sarana

Prasarana

(16)

Kerangka Teori Penelitian

(17)

BAB 3

(18)

INDIKATOR

PENELITIAN VARIABEL PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL Penggunaan Lahan Jenis penggunaan lahan Perubahan jenis penggunaan

lahan dari suatu jenis penggunaan lahan ke jenis penggunaan lahan lainnya antara sebelum dan sesudah adanya pembangunan interchange TOL.

Sosial-Ekonomi Budaya/Kebiasaan masyarakat Tumbuh atau hilangnya suatu aktivitas yang ada pada kawasan penelitian.

Kesejahteraan masyarakat Tingkat kesejahteraan

masyarakat/penduduk di sekitar kawasan penelitian.

Harga lahan Harga lahan pada kawasan penelitian yang diperkirakan mengalami perubahan.

INDIKATOR, VARIABEL, DAN

DEFINISI OPERASIONAL

(19)

INDIKATOR

PENELITIAN VARIABEL PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL Infrastruktur Jaringan Jalan Jaringan jalan yang melintas pada

wilayah penelitian.

Sarana Sarana/fasilitas (peribadatan, kesehatan, keamanan, dll) pada kawasan penelitian.

Prasarana Prasarana/utilitas (air bersih, listrik, telekomunikasi, drainase) pada kawasan penelitian.

Regulasi Rencana Tata Ruang Standar yang ditentukan

pemerintah untuk perencanaan, pengendalian, dan mengatur jenis penggunaan lahan.

Sumber: Hasil Sintesa Penulis, 2014

INDIKATOR, VARIABEL, DAN

DEFINISI OPERASIONAL

(20)

• Pemetaan Stakeholders

Sumber: McCraken, 1998

CARA MEMPEROLEH

RESPONDEN

Pengaruh Rendah

Pengaruh Tinggi

Kepentingan

Rendah

Kelompok stakeholder

yang paling rendah

prioritasnya

Kelompok yang

bermanfaat untuk

merumuskan atau

menjembatani

keputusan dan opini

Kepentingan

Tinggi

Kelompok Stakeholder

yang penting namun

barangkali perlu

pemberdayaan

Kelompok stakeholder

yang paling kritis

(21)

Pentingnya Aktifitas Stakeholders Yang Mempengaruhi Faktor yang Terdampak oleh Pembangunan Interchange TOL Tembelang Pen ga ru h Sta ke h o le rs T er h ad ap Fa kto r ya n g Te rd ampa k o le h Pe mb an gu n an In te rc h an ge T O L Te mb el an g 0 1 2 3 4 5 0 1 2

3 - Walhi Kecamatan Jombang - Walhi Desa Pesantren

4

- Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Jombang, Seksi Survey Pengukuran dan Pemetaan

- Akademisi Tata Ruang

5

- Bappeda Kabupaten Jombang, Bidang Fisik dan Sarana Prasarana

- Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Jombang, Seksi Pemanfaatan Tata Ruang

- Dinas PU Bina Marga Kabupaten Jombang, Seksi Perencanaan Teknis Umum

- PT. Raka Cempaka Mas - Pedagang

Sumber: Hasil Analisa, 2014

(22)

PEMERINTAH:

• R1 : Bappeda Kabupaten

Jombang

• R2 : Dinas PU Cipta Karya

Kabupaten Jombang

• R3 : Dinas PU Bina Marga

Kabupaten Jombang

• R4 : Badan Pertanahan

Nasional Kabupaten

Jombang

• R5 : Akademisi di Bidang Tata

Ruang

Stakeholders yang Terpilih

MASYARAKAT:

• R6 : Walhi Kecamatan

Tembelang

• R7 : Walhi Kelurahan Pesantren

SWASTA:

• R8 : PT. Raka Cempaka Mas

• R9 : Pedagang

(23)

Jenis Data Sumber Data Instansi Penyedia Data Peta penggunaan lahan Kabupaten

Jombang eksisting dan rencana

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jombang

Bappeda Kabupaten Jombang

Peta penggunaan lahan pada kawasan penelitian (Kecamatan Tembelang eksisiting dan rencana)

Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Tembelang

 Bappeda Kabupaten Jombang

 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Jombang

Pendapatan Masyarakat  Profil Kecamatan Tembelang

 Profil Desa Pesantren

 Kantor Kecamatan Tembelang

 Kantor Desa Pesantren

Harga Lahan  Profil Kecamatan Tembelang

 Profil Desa Pesantren

 Kantor Kecamatan Tembelang

 Kantor Desa Pesantren

Peta jalan Kabupaten Jombang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jombang

Bappeda Kabupaten Jombang

Peta persebaran sarana dan prasarana

Rencana Detail Tata Ruang

Kecamatan Tembelang, Jombang, Peterongan, Megaluh, dan Ploso

 Bappeda Kabupaten Jombang

 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Jombang

JENIS DATA

YANG DIBUTUHKAN

(24)

Menyusun zonasi kawasan yang terdampak oleh pembangunan Interchange TOL

Tembelang

Analisa Overlay (Weighted Sum GIS)

Membobotkan faktor yang terdampak oleh pembangunan interchange TOL

Tembelang

Analisa Skoring Skala Likert

Menganalisa faktor-faktor yang terdampak oleh pembangunan interchange TOL

Tembelang

Analisa Deskriptif

Analisa Dhelpi

(25)

Kerangka Pemikiran Penelitian

(26)

BAB 4

HASIL DAN

(27)
(28)
(29)

Sumber : Survey Primer, 2014

PENGGUNAAN LAHAN

Penggunaan Lahan Kawasan Simpang Susun Tembelang, Tahun 2014

Jenis Penggunaan Lahan Luas (m2) Luas (Ha)

Fasilitas Umum 21262.7942 2.1263

Permukiman 110738.9899 11.0739

Perdagangan dan Jasa 19651.1396 1.9651

Pergudangan 1111.0911 0.1111

RTH 393794.4987 39.3794

Lain-Lain 58771.9745 5.8772

Jumlah 605330.4881 60.5330

Luasan Perubahan Penggunaan Lahan

Jenis Penggunaan Lahan

Luas Tahun 2009 (Ha) Luas Tahun 2014 (Ha)

Fasilitas Umum 2.1263 2.1263

Permukiman 12.5007 11.0739

Perdagangan dan Jasa 0.4632 1.9651

Pergudangan 0.0000 0.1111

RTH 39.5656 39.3794

Lain-Lain 5.8772 5.8772

Jumlah 60.5330 60.5330

Sumber : RTRW Kabupaten Jombang, 2009-2029 Survey Primer, 2014

(30)
(31)
(32)
(33)
(34)

SOSIAL

Dampak sosial yang terjadi akibat pembangunan interchange TOL adalah adanya keresahan warga akibat pembangunan yang tidak mengadakan sosialisasi kepada warga tentang pembangunan ruas TOL yang melintasi saluran irigasi untuk pengairan sawah, sehingga mangibatkan saluran irigasi tersebut tersumbat, khususnya pada sawah yang berada di pinggir jalan Raya Tembelang. Dengan aliran irigasi dari selatan-utara, hal tersebut mengakibatkan sawah warga yang terdapat di sebelah selatan jalan TOL terlalu banyak air, dan di sebelah utara jalan TOL menjadi kekeringan. Kawasan penelitian ini sendiri sebagian besar terdapat di sebelah utara jalan TOL.

(35)
(36)

Perubahan Pendapatan Masyarakat Berdasarkan Kegiatan Penggunaan Lahan Baru

PENDAPATAN MASYARAKAT

Sumber: Survey Primer, 2014 Kegiatan Penggunaan

Lahan Baru

Rata-Rata Pendapatan Tambahan Per Bulan (Rp)

Presentase Kenaikan Pendapatan Warung 2.000.000 200 % Toko 600.000 60 % Counter Pulsa 750.000 75 %

Depot Air Isi Ulang 1.500.000 150 %

Meubel 2.000.000 100 % Fotocopy 900.000 90 % Rental Mobil 9.000.000 200 % Bengkel 5.000.000 150 % Tambal Ban 750.000 100 % Gudang - - Praktek Dokter 750.000 40 %

(37)
(38)

HARGA LAHAN

Dengan adanya pembangunan interchange TOL di koridor jalan Raya

Tembelang mengakibatkan harga lahan di sekitar berubah/naik menjadi 3x lipat.

• Pada sisi sebelah barat jalan Raya Tembelang, harga lahan sebelum adanya pembangunan interchange TOL adalah Rp70.000 - Rp100.000 /m2 sekarang

menjadi Rp200.000 - Rp300.000 / m2.

• Sedangkan pada sisi sebelah timur jalan, harga lahan sebelum adanya pembangunan interchange TOL adalah Rp120.000 - Rp150.000 /m2

(39)
(40)

JARINGAN JALAN

• Jaringan jalan di kawasan penelitian terdiri dari dua jenis utama, yaitu kolektor, dan lokal. Jaringan jalan dimaksud adalah:

 Jalan kolektor, yaitu jalan Raya Tembelang yang menghubungkan antara perkotaan Jombang dengan pusat/kota lainnya, Jombang – Ploso – Babat – Lamongan/Tuban

 Jalan lokal, yaitu jalan yang menghubungkan antara kawasan perkotaan pada Kecamatan Tembelang.

Jaringan jalan yang terkena dampak dari pembangunan interchange TOL adalah ruas jalan Raya Tembelang. Pembangunan TOL tersebut

mengakibatkan banyak kendaraan material yang keluar-masuk baik dari utara maupun selatan. Sehingga jalan menjadi berlubang dan sudah dilakukan pengaspalan pada jalan Raya Tembelang pada tahun 2013.

(41)
(42)
(43)

FASILITAS PERIBADATAN

• Sarana/fasilitas peribadatan yang terdapat pada kawasan penelitian adalah musholla. Pada kondisi eksisting di lapangan diketahui terdapat musholla sebanyak 3 buah, yaitu terdapat 1 di bagian utara sebelah timur jalan Raya Tembelang, 1 di bagian tengah sebelah barat jalan, dan 1 di bagian selatan sebelah barat jalan.

Akan tetapi musholla yang terdampak akibat pembangunan interchange

TOL hanya 2 di antaranya, yaitu sebelum adanya pembangunan interchange TOL penggunaan lahannya masih digunakan sebagai permukiman.

(44)
(45)

FASILITAS KESEHATAN

• Sarana/fasilitas kesehatan yang terdapat pada kawasan penelitian terdiri dari dua jenis, yaitu puskesmas dan praktek dokter. Pada kondisi eksisting di lapangan diketahui terdapat puskesmas sebanyak 1 buah yaitu Puskesmas Tembelang, dan terdapat 2 buah praktek dokter.

• Akan tetapi fasilitas kesehatan yang terdampak akibat pembangunan

interchange TOL hanya 1, yaitu praktek dokter yang sebelum adanya

pembangunan interchange TOL penggunaan lahannya masih digunakan sebagai permukiman.

(46)
(47)

JARINGAN LISTRIK

• Jaringan listrik yang melintas pada kawasan penelitian merupakan jaringan listrik SUTM. Jaringan listrik tersebut melintas di sebelah barat dan timur jalan Raya Tembelang yang membujur utara-selatan.

Dampak yang ditimbulkan dari adanya pembangunan interchange TOL terhadap jaringan listrik dikawasan penelitian diketahui dengan adanya penanaman kabel listrik yang melintang/berseberangan dengan jalan TOL. Penanaman kabel listrik tersebut dapat diketahui di bagian selatan kawasan penelitian.

(48)
(49)
(50)

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

• Jaringan telekomunikasi yang melintas pada kawasan penelitian terdapat di sebelah barat dan timur jalan Raya Tembelang yang membujur

utara-selatan dan juga ke barat dan timur mengikuti persebaran permukiman penduduk.

• Sedangkan dampak yang ditimbulkan dari adanya pembangunan

interchange TOL terhadap jaringan telekomunikasi dikawasan penelitian

diketahui dengan adanya penanaman kabel optik baru yang membujur utara-selatan. Penanaman kabel telekomunikasi tersebut dapat diketahui di sebelah timur jalan Raya Tembelang.

(51)
(52)
(53)
(54)

ANALISA DESKRIPTIF

Proses Analisa Theorytical Descriptive

Sumber: Aprilia, 2013

Berdasarkan hasil analisa Theorytical Descriptive, maka didapatkan terdapat 9 faktor yang terkena dampak akibat pembangunan interchange TOL Tembelang. Faktor tersebut adalah:

1. Jenis Penggunaan Lahan yang Berubah 2. Harga Lahan yang Meningkat

3. Budaya/Kebiasaan Masyarakat Petani yang Mengalami Kendala 4. Kesejahteraan Masyarakat yang Meningkat

5. Jaringan Jalan yang Diperbaiki

6. Fasilitas Peribadatan yang Bertambah 7. Fasilitas Kesehatan yang Bertambah 8. Jaringan Listrik yang Diperbaiki

9. Jaringan Telekomunikasi yang Bertambah.

(55)

Hasil Akhir Analisa Delphi

ANALISA DHELPI

Sumber: Hasil Analisa, 2014

No. Faktor R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 1 Jenis Penggunaan Lahan yang Berubah S S S S S S S S S

2 Harga Lahan yang Meningkat

S S S S S S S S S

3 Kegiatan Masyarakat Petani yang Mengalami Kendala

S S S S S S S S S

4 Pendapatan Masyarakat yang Meningkat

S S S S S S S S S

5 Jaringan Jalan yang Diperbaiki S S S S S S S S S

6 Fasilitas Peribadatan yang Bertambah S S S S S S S S S

7 Fasilitas Kesehatan yang Bertambah S S S S S S S S S

8 Jaringan Listrik yang Diperbaiki

S S S S S S S S S

9 Jaringan Telekomunikasi yang Bertambah

(56)

Keterangan :

• S : Setuju

• TS : Tidak Setuju

• R1 : Bappeda Kabupaten Jombang

• R2 : Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Jombang • R3 : Dinas PU Bina Marga

Kabupaten Jombang

• R4 : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Jombang

Lanjutan…

• R5 : Akademisi di Bidang Tata Ruang

• R6 : Walhi Kecamatan Tembelang

• R7 : Walhi Desa Pesantren • R8 : PT. Raka Cempaka Mas • R9 : Pedagang

(57)

• Jadi, berdasarkan hasil iterasi, maka faktor yang terkena dampak akibat pembangunan

interchange TOL Tembelang adalah :

1. Faktor Jenis Penggunaan Lahan yang Berubah 2. Faktor Harga Lahan yang Meningkat

3. Faktor Kegiatan Masyarakat Petani yang Mengalami Kendala 4. Faktor Pendapatan Masyarakat yang Meningkat

5. Faktor Jaringan Jalan yang Diperbaiki

6. Faktor Fasilitas Peribadatan yang Bertambah 7. Faktor Fasilitas Kesehatan yang Bertambah 8. Faktor Jaringan Listrik yang Diperbaiki

9. Faktor Jaringan Telekomunikasi yang Bertambah

Sumber : Hasil Analisa, 2014

• Kemudian kesembilan faktor tersebut dapat dianalisa pada tahap selanjutnya yaitu pembobotan dari faktor-faktor yang sudah disepakati oleh seluruh responden. Dalam penelitian ini pembobotan dilakukan dengan menggunakan analisa skoring skala likert.

(58)

Pembobotan Faktor yang Terkena Dampak Akibat Pembangunan Interchange TOL Tembelang

ANALISA SKORING

SKALA LIKERT

Sumber: Hasil Analisa, 2014

No Faktor Skala Nilai Total Bobot

Faktor

1 2 3 4 5

1 Jenis Penggunaan Lahan yang

Berubah

0 0 1 1 7 9

4,67

0 0 3 4 35 42

2 Harga Lahan yang Meningkat 0 0 0 0 9 9 5,00

0 0 0 0 45 45

3 Kegiatan Masyarakat Petani yang

Mengalami Kendala

0 1 4 3 1 9

3,44

0 2 12 12 5 31

4 Pendapatan Masyarakat yang

Meningkat

0 0 0 7 2 9

4,22

0 0 0 28 10 38

5 Jaringan Jalan yang Diperbaiki 0 0 0 1 8 9 4,89

0 0 0 4 40 44

6 Fasilitas Peribadatan yang

Bertambah

0 0 0 5 4 9

4,44

0 0 0 20 20 40

7 Fasilitas Kesehatan yang

Bertambah

0 0 0 5 4 9

4,44

0 0 0 20 20 40

8 Jaringan Listrik yang Diperbaiki 0 0 0 0 9 9 5,00

0 0 0 0 45 45

9 Jaringan Telekomunikasi yang

Bertambah

0 0 0 0 9 9

5,00

(59)

• Dengan adanya peta kawasan terdampak untuk masing-masing faktor

(pada gambaran umum), maka selanjutnya memasukkan masing-masing

bobot tiap faktor untuk proses pemodelan overlay melalui ArcGIS dengan

menggunakan Weighted Sum. Nilai bobot setiap faktor antara lain

didapatkan dari proses analisa skoring skala likert.

• Maka hasil overlay untuk zonasi kawasan terdampak akibat pembangunan

interchange TOL Tembelang dapat dilihat pada Peta berikut….

(60)
(61)

• Dari hasil akhir penelitin ini, diketahui bahwa plot zona kawasan

terdampak cenderung berpola memita/linier mengikuti jalan Raya

Tembelang.

• Hal ini dikarenakan dampak tertinggi diketahui terhadap faktor harga

lahan di sepanjang koridor jalan Raya Tembelang yang meningkat, dan

mengikuti pola linear jaringan telekomunikasi yang bertambah di sebelah

timur jalan Raya Tembelang, serta jaringan listrik yang terkena dampak

pembangunan interchange TOL, dimana jaringan listrik dan jaringan

telekomunikasi merupakan prasarana wilayah.

• Selain itu jaringan jalan merupakan dampak besar yang diakibatkan dari

adanya pembangunan interchange TOL Tembelang.

• Plot zona kawasan terdampak akibat pembangunan interchange TOL

Tembelang, terlihat dengan plot warna merah yaitu kawasan yang

terdampak, dan plot warna hijau merupakan kawasan yang tidak

terdampak.

(62)

• Pada hasil akhir zonasi kawasan terdampak akibat pembangunan

interchange TOL Tembelang ini, diketahui dampaknya berbentuk

memita/linier ini. Berdasarkan teori perencanaan, bahwa perkembangan

kota dengan pola membentuk pita/linier maka dapat dikatakan

inefficient/tidak efisien. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan kotanya

hanya terbatas di sepanjang jalan utama. Dalam pola memita/linier

terlihat adanya peranan jalur transportasi yang dominan dalam

mempengaruhi perkembangan areal kekotaannya.

• Oleh karena itu, dengan ditemukannya zonasi kawasan terdampak akibat

pembangunan interchange TOL Tembelang ini diharapkan mampu

mempermudah para decision maker/pembuat kebijakan dalam

pengembangan atau pengendalian kedepannya, khususnya di Kecamatan

Tembelang maupun Kabupaten Jombang.

(63)

BAB 5

KESIMPULAN DAN

SARAN

(64)

Faktor yang terdampak oleh pembangunan interchange TOL Tembelang antara lain: 1. Jenis Penggunaan Lahan yang Berubah (Bobot: 4,67)

2. Harga Lahan yang Meningkat (Bobot: 5,00)

3. Kegiatan Masyarakat Petani yang Mengalami Kendala (Bobot: 3,44) 4. Pendapatan Masyarakat yang Meningkat (Bobot: 4,22)

5. Jaringan Jalan yang Diperbaiki (Bobot: 4,89)

6. Fasilitas Peribadatan yang Bertambah (Bobot: 4,44) 7. Fasilitas Kesehatan yang Bertambah (Bobot: 4,44) 8. Jaringan Listrik yang Diperbaiki (Bobot: 5,00)

9. Jaringan Telekomunikasi yang Bertambah (Bobot: 5,00)

• Hasil analisa overlay menyatakan bahwa plot zona kawasan terdampak cenderung

membentuk pola linier/memita, yaitu dengan menyebar mengikuti dampak terhadap harga lahan yang meningkat, dan mengikuti pola linear jaringan listrik dan telekomunikasi yang bertambah di sebelah jalan Raya Tembelang, serta mengikuti pola linier jaringan jalan yang terkena dampak pembangunan interchange TOL.

(65)

• Dengan diketahuinya hasil penelitian ini, yaitu zonasi kawasan yang terdampak oleh pembangunan interchange TOL Tembelang yang membentuk pola linier atau memita, maka pihak pemerintah dapat melakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam untuk menentukan arahan atau pengendalian pada kawasan sekitar interchange TOL

Tembelang, agar dapat diketahui apa saja upaya dan kebijakan yang dapat diterapkan pada kawasan tersebut.

• Dapat dilakukan penelitian sejenis secara berkala, karena dampak dari adanya

pembangunan Simpang Susun/Interchange TOL di Tembelang ini dapat berubah dalam beberapa tahun ke depan.

(66)

SEKIAN

&

Referensi

Dokumen terkait

Kuatkah Engku?” (Haji Abdul Malik Karim Amrullah, 2015:32).. Dalam ujaran ini, Zainuddin bermaksud untuk menawarkan bantuan kepada orang tua itu untuk menyabit padi,

Siswa memahami secara kompleks arti kesantunan dalam berbahasa yang disampaikan oleh tokoh dalam novel Megatkarya Rida K Liamsi. Maksim kebijaksanaan merupakan temuan

VN Bạn có thể sử dụng chức năng tăng cường hơi nước ở nhiệt độ cao (•• trở lên) trong cả tư thế bàn ủi nằm lẫn đứng.. Bấm nhanh nút tăng cường hơi nước,

Pada perancangan video 4K Kabupaten Kulon Progo ini akan dibuat dengan menampilkan beberapa variabel pendukung berupa destinasi wisata alam, wisata buatan, dan

(2) PIFIAK PERTAMA dibebaskan dari segala tuntutan atau klaim yang timbul apabila kesalahan danf atar kelalaian tidak disebabkan oleh PIHAK PERTAMA, demikian

Untuk memproduksi kain batik ada beberapa langkah atau proses yang harus dikerjakan, tentunya di dalam setiap langkah atau proses tidak menutup kemungkinan

Penyebab kesalahan pengucapan bunyi konsonan ini dikarenakan latar belakang pendidikan sampel yang mengenal bahasa Arab saat duduk di Madrasah Aliyah, penyebab selanjutnya