• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KOMISI I DPR RI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KOMISI I DPR RI"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

1

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT KOMISI I DPR RI Tahun Sidang : 2017-2018

Masa Persidangan : III

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR RI dengan Dewas dan Direksi LPP RRI

Hari, Tanggal : Selasa, 23 Januari 2018 Pukul : 10.50 WIB – 13.25 WIB Sifat Rapat : Terbuka

Pimpinan Rapat : Meutya Viada Hafid., Wakil Ketua Komisi I DPR RI

Sekretaris Rapat : Suprihartini, S.I.P., M.Si., Kabag Sekretariat Komisi I DPR RI Tempat : Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Gedung Nusantara II Lt. 1,

Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270 Acara : 1. Evaluasi kinerja RRI di tahun 2017;

2. Rencana program kerja RRI di tahun 2018;

3. Realisasi penyerapan anggaran RRI di tahun 2017; 4. Serta isu-isu aktual lainnya.

Anggota yang Hadir : PIMPINAN:

1. Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari (F-PKS)

2. Dr. TB. Hasanuddin, S.E., M.M. (F-PDI Perjuangan) 3. Meutya Viada Hafid. (F-PG)

4. Asril Hamzah Tanjung, S.I.P. (F-Gerindra) 5. H.A. Hanafi Rais, S.IP., M.P.P. (F-PAN) ANGGOTA:

FRAKSI PDI-PERJUANGAN 6. Ir. Rudianto Tjen

7. Dr. Effendi MS Simbolon, M.I.Pol. 8. Charles Honoris

9. Dr. Evita Nursanty, M.Sc. 10. Bambang Wuryanto 11. Andreas Hugo Pareira 12. Djenri Alting Keintjem 13. Junico BP Siahaan 14. Jimmy Demianus Ijie

FRAKSI PARTAI GOLKAR (F-PG)

15. Dr. Agus Gumiwang Kartasasmita, M.Si. 16. Bobby Adhityo Rizaldi, S.E. Ak., M.B.A., C.F.E. 17. Dave Akbarshah Fikarno, M.E.

18. Bambang Atmanto Wiyogo 19. Venny Devianti, S.Sos.

(2)

2

FRAKSI PARTAI GERINDRA (F-GERINDRA) 21. Martin Hutabarat

22. H. Biem Triani Benjamin, B.Sc., M.M. 23. Rachel Maryam Sayidina

24. Andika Pandu Puragabaya, S.Psi., M.Si., M.Sc. 25. Elnino M. Husein Mohi, S.T., M.Si.

FRAKSI PARTAI DEMOKRAT (F-PD) 26. Teuku Riefky Harsya, B.Sc., M.T. 27. Dr. Sjarifuddin Hasan, S.E., M.M., M.B.A 28. KRMT Roy Suryo Notodiprojo

FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL (F-PAN) 29. Zulkifli Hasan, S.E., M.M.

30. Ir. Alimin Abdullah 31. Budi Youyastri

FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (F-PKB) 32. Dra. Hj. Ida Fauziyah, M.Si

33. Drs. H.M. Syaiful Bahri Anshori, M.P. 34. Arvin Hakim Thoha

FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (F-PKS) 35. Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A.

36. Dr. H. Jazuli Juwaini, Lc., M.A. 37. Dr. H. Sukamta, Ph.D.

FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (F-PPP)

38. Moh. Arwani Thomafi

39. Hj. Kartika Yudhisti, B.Eng., M.Sc. 40. H. Syaifullah Tamliha, S.Pi., M.S.

FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT (F-NASDEM) 41. Prof. Dr. Bachtiar Aly, M.A.

42. Prananda Surya Paloh

43. Mayjen TNI (Purn) Supiadin Aries Saputra 44. Victor Bungtilu Laiskodat

FRAKSI PARTAI HATI NURANI RAKYAT (F-HANURA) 45. Ir. Nurdin Tampubolon, M.M.

46. Mohamad Arief Suditomo, S.H., M.A. Anggota yang Izin : 1. H. Ahmad Muzani (F-GERINDRA)

2. H. Darizal Basir (F-PD) 3. Ir. Hari Kartana, M.M. (F-PD) 4. H.M. Syafrudin, S.T., M.M. (F-PAN)

5. Drs. H. A. Muhaimin Iskandar, M.Si. (F-PKB) Undangan : 1. Ketua Dewas LPP RRI, Mistam, M.Si.

2. Direktur Utama LPP RRI, Mohammad Rohanudin. 3. Anggota Dewas LPP RRI, Hasto Kuncoro, S.H. 4. Anggota Dewas LPP RRI, Dr. Frederik Ndolu. 5. Anggota Dewas LPP RRI, Tantri Relatami, S.Sos. 6. Anggota Dewas LPP RRI, Dra. Dwi Hernuningsih, M.Si.

(3)

3

7. Dir. SDM dan Umum LPP RRI, Nurhanudin. 8. Dir. Keuangan LPP RRI, Hari Sudaryanto.

9. Dir. Program dan Umum LPP RRI, Soleman Yusuf. 10. Dir. TMB LPP RRI, Rahadian Gingging MK. 11. Dir. LPU LPP RRI, Godlief Richard Poyk. beserta jajaran.

Jalannya Rapat:

KETUA RAPAT (MEUTYA VIADA HAFID):

Kami ucapkan selamat datang kepada Dewas LPP RRI dan juga Dirut LPP RRI, beserta seluruh jajaran yang hadir dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR RI hari ini 23 Januari 2018, hari Selasa.

Kita sudah cukup kuorum Fraksi, jadi rapat sudah dapat kita mulai sambil menunggu Anggota yang lain yang hadir juga. Sebelum kita mulai dari meja Pimpinan mungkin saya akan menawarkan, karena sifnya juga pengawasan, maka rapat ini dilakukan dengan sifat terbuka?

Disepakati?

Baik, rapat kita buka dengan sifat terbuka.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 10.50 WIB) Bapak dan Ibu Anggota Komisi I DPR RI yang kami hormati,

Adapun agenda RDP kita hari ini, saya akan bacakan: 1. Evaluasi kinerja RRI di tahun 2017;

2. Rencana program kerja RRI di tahun 2018;

3. Realisasi penyerapan anggaran RRI di tahun 2017; 4. Serta isu-isu actual lainnya.

Jadi mungkin nanti dari Bapak dan Ibu Anggota Komisi I DPR RI ada isu-isu lain diluar yang saya sampaikan itu juga kemudian dapat disampaikan.

Kami juga perlu menyampaikan bahwa Komisi I DPR RI telah mendapatkan surat tembusan dari LPP RRI tertanggal 21 April 2017 terkait dengan permohonan pembangunan infrastruktur LPP RRI berkenan dengan pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) untuk itu, mungkin selain dengan topik-topik yang tadi saya sampaikan bisa disampaikan bersama atau dijelaskan bersama kepada yang terhormat Bapak dan Ibu Anggota Komisi I DPR RI.

Silakan mungkin Ketua Dewas akan menyampaikan paparannya. KETUA DEWAS LPP RRI (MISTAM, M.Si.):

Terima kasih.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, pada kesempatan hari ini kita bertemu dalam kaitan RDP evaluasi kerja RRI tahun 2017 dan program kerja RRI tahun 2018, realisasi penyerapan anggaran RRI tahun 2017 dan isu-isu actual lainnya terkait dengan program dan kegiatan RRI tahun 2017. Tentu saja program ini adalah realisasi daripada 4 kebijakan Dewan Pengawas, yaitu kebijakan Umum, kebijakan penyiaran, kebijakan pengembangan kelembagaan dan SDM dan Renstra 2016-2019.

(4)

4

Ibu Ketua dan Anggota Komisi I DPR RI yang kami hormati,

Kaitan isu strategis tentu saja kami telah melakukan inisiasi berupa kajian RTRI bersama TVRI di beberapa tempat kiranya ini menjadi kertas posisi kami nantinya. Dan tentu saja adapun jiwa daripada position paper ini terutama RRI merupakan realisasi janji atau tripasetia RRI yang telah dibuat oleh tokoh-tokoh terdahulu kami dari tripasetia itu.

Nah, ini merupakan isu-isu strategis yang nanti akan kami sampaikan setelah pemaparan Direktur Utama RRI. Nah, perlu kami sampaikan juga tripasetia RRI kami sampaikan dalam forum RDP ini, yang pertama tripasetia itu yang merupakan jiwa RRI adalah kita harus menyelamatkan segala siaran radio dari siapapun juga yang hendak menggunakan alat tersebut untuk menghancurkan negara kita dan membela alat itu dengan segala jiwa raga dalam keadaan bagaimanapun juga.

Kemudian tripasetia yang kedua, ini merupakadan dasar daripada isu startegis kami. Tripasetia yang kedua adalah kita harus mengemudikan siaran RRI sebagai alat perjuangan dan alat revolusi seluruh bangsa Indonesia dengan jiwa kebangsaan yang murni, yang bersih, jujur, serta budi yang penuh kecintaan dan kesetiaan kepada tanah air dan bangsa.

Yang ketiga adalah kita harus berdiri diatas segala aliran dan keyakinan partai atau dorongan dengan mengutamakan persatuan bangsa, keselamatan negara serta berpegang kepada jiwa proklamasi 17 Agustus 1945. Kajian kaitannya dengan RTRI nanti akan kami sampaikan kepada Ketua dan Anggota Sidang yang kami hormati setelah Direktur Utama memberikan presentasi kaitan realisasi, evaluasi program kerja tahun 2017 dan program kerja tahun 2018.

Selanjutnya kami mohon dengan hormat untuk menyampaikan realisasi daripada 4 kebijakan Dewan Pengawas berupa realisasi, evaluasi dan program kerja.

Silakan.

DIREKTUR UTAMA LPP RRI (MOHAMMAD ROHANUDIN): Terima kasih.

Selamat siang,

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang terhormat Pimpinan Sidang dan Bapak-bapak Anggota Komisi I DPR RI.

Saya akan to the point saja karena banyak yang akan dipresentasikan. Yang pertama bahwa kebijakan Direksi RRI menjalankan tugas sehari-hari itu mengacu kepada 4 paket kebijakan Dewan Pengawas yang merupakan pedoman dan operasional kami direksi sehari-hari di seluruh Indonesia.

Rencana strategis RRI itu dibagi dalam mulai tahun 2015 sampai 2019 dengan kemudian akan digarap lagi oleh Dewan Pengawas 2019-2021 yang meliputi visi dan misi tujuan sasaran strategis, kebijakan umum, kebijakan penyiaran, kebijakan mengembangan kelembagaan, dan sumber daya.

Pimpinan Sidang dan Anggota Dewan yang kami hormati,

Jumlah stasiun penyiaran RRI pada tahun 2016 yang jumlahnya 97 kini meningkat menjadi 101 stasiun penyiaran. Dan kami memiliki 222 stasiun relay di seluruh Indonesia, 30 stasiun diantaranya hadir di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar. RRI mengcover perbatasan dengan informasi, berita, program safety belt information, pendidikan dan hiburan ke-Indonesiaan sebagai representasi keberpihakan RRI pada visi kebangsaan. RRI menjalankan tugas tanggungjawab sosial, RRI akan terus mengikuti trend teknologi dalam menjalankan fungsinya sebagai salah satu alat ketahahan nasional di bidang informasi.

Kami akan mulai dari program produksi. Secara kolosal RRI pada tahun 2017 konsentrasi terhadap coor bisnis maka semua pekerjaan dari semua direksi didedikasikan untuk

(5)

5

kepentingan program. Maka kemudian kami garap mulai Pro 3, kami garap kenapa Pro 3 didahulukan? Karena Pro 3 adalah nasional network yang akan cepat untuk menaikkan reputasi RRI. Disitu ada Presiden menyapa dengan sistem manajemen yang lebih modern dengan sistem digitalisasi yang digunakan oleh RRI.

Pekerjaan ini bukan hanya Pro, kami sedang melakukan re-design Pro 4 yang sejak pertengahan tahun 2016 Pro 4 sudah direncanakan dilakukan re-design dan diperkirakan pada awal Februari 2018 kami akan melaunching Pro 4 yang mengambil sebuah positioning membangun indentitas bangsa melalui kearifan lokal. Jadi siaran-siaran budaya-budaya kearifan lokal nanti akan disiarkan langsung dalam sebuah sistem networking secara nasional tanpa meninggalkan budaya-budaya lokal, siaran-siaran lokal yang harus berkembang di daerah.

Kemudian di dalam program yang lain secara pararel RRI juga menyelenggarakan siaran Pro 1 dan Pro 2 yang dikonsumsi secara parsial memperbaiki program-program pada titik rawan, kemudian kami selalu dan sedang membangun audi library yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Kemudian kami kembangkan soal-soal yang berkaitan dengan pengembangan

music untuk mendapatkan pendengar yang lebih banyak.

Dan 2 program unggulan RRI yaitu drama radio Dapunta yang mendapat dukungan daripada public dan mendapat applause daripada public, kemudian membangkitkan kembali drama radio butir-butir pasir di laut yang diselenggarakan sejak awal tahun 2017. Kemudian RRI juga terus mengembangkan melakukan optimalisasi siaran luar negeri diseluruh Indonesia dalam bentuk siaran-siaran teristorial dan digital streaming dan menambah satu Bahasa, yaitu Bahasa Belanja.

Hasil survey yang dilakukan oleh Nielson berdasarkan hasil Nielson pada tahun 2016 pendengar Pro 3 yang sebelumnya pada tahun 2016 itu dibawah dari 1000 sekarang naik menjadi 75 ribu pendengar untuk di Jabotabek. Karena keterbatasan daripada Nielson yang hanya bisa melakukan survey hanya untuk 6-11 kota, maka kami tidak bisa melaporkan secara keseluruhan. Pada tahun 2018 ini Nielson berjanji akan melakukan survey untuk seluruh RRI diseluruh Indonesia.

Kemudian pada tahun 2018, programa 4 seperti yang kami katakan tadi, kami akan melakukan soft launching pada awal Februari untuk membangun identitas bangsa melalui kearifan local, mengembangkan dan melestarikan kearifan local, menasionalkan keberagaman kearifan local, meregenerasi pendengar karena selama ini Pro 4 pendengarnya adalah orang-orang tua yang akan diraih adalah anak-anak muda sehingga anak-anak muda itu juga mengerti soal persatuan dan kesatuan Indonesia.

Pro 3 kami akan terus melakukan controlling, sehingga adjustment pendengar Pro 3 akan semakin meningkat harapannya seperti itu. Program 1 dan Program 2 dikonstruksi secara parsial soal-soal yang berkaitan dengan local content sehingga seluruh Pro 2 di Indonesia memiliki warna masing-masing, memiliki karakter masing-masing tetapi arahnya haluannya untuk generasi muda. Termasuk juga bagaimana kita kembali mengoptimalkan kegiatan-kegiatan siaran yang dilakukan di voice of Indonesia.

Program pada tahun 2018 memang agak sangat berat karena kita akan berhadapan dengan banyak hal dalam rangka mensukseskan ASEAN Games 2018, RRI akan melakukan liputan khusus ASEAN Games dan izin siar dari Inasgoc dan MTA. Workshop Team Liputan Khusus ASEAN Games, kemudian menyiapkan studio mini di Jakarta dan Palembang, liputan khusus Pilkada, termasuk juga daerah pemilih, kemudian pertemuan pengelolaan pemberitaan RRI di seluruh Indonesia dengan KPI, KPU dan Bawaslu, workshop peliputan Pilkada bagi jurnalis RRI. Tahun ini RRI mendapatkan kepercayaan sebagai pemegang hak siar, radio satu-satunya di Indonesia, license radio broadcaster for Fifa World Cup Rusia 2018 dari Football Momentum Asia.

Reputasi RRI di dunia internasional pada capaian tahun 2017, tahun 2017 RRI Berjaya, RRI mendapat kepercayaan menjadi agent internasional culture exchange yang menempatkan budaya sebagai transformer nilai-nilai kearah perdamaian dunia. Perjuangannya dimulai dari deklarasi IBU di Bali 2016, diperkuat kembali oleh Dewan Pengawas RRI ketika menjadi speaker di forum PSB di Bangkok dan Cendu serta refinalisasi oleh Direktur Utama RRI di forum administrasi council meeting di IBU 2017.

(6)

6

RRI berkelas dunia, Indonesia RRI menempati posisi yang sangat menentukan Ibu sekaligus punya hak tawar dalam perannya menentukan masa depan penyiaran di kawasan Asia Pasifik dimana menduduki 6 posisi strategis sebagai berikut. Sebagai administrasi council,

member PSG, member technic biro, member of program biro, vice chairperson radio working party, vice chairman programme committee.

Dewan Pengawas RRI sebagai pembicara penguatan dan tantangan public service

broadcasting di Havana, di Solomon, di Paris dan di Swiss. Sekaligus mengkampanyekan

Indonesia go to digital teristorial multiplexing. Suatu upaya RRI untuk menjalankan misi tanggungjawab sosial dan fungsi RRI sebagai second track diplomation.

Dewan Pengawas RRI sebagai speaker di forum PSB di Bangkok dan Cendu internasional culture exchange. Saya bersamaan Dewan Pengawas RRI berjuang untuk memperoleh prestasi internasional dan secara terus menerus.

Capaian pada tahun 2017 untuk sector teknologi international award technology, RRI memiliki peran penting dalam digital mobile broadcasting setelah 2 kali memenangkan kompetisi digital new media, meraih internasional developing broadcaster, excellent 2017 di Cendu Cina tahun 2017, kemudian green technology broadcasting suatu kebanggaan bagi Indonesia tentang aplikasi yang dimainkan oleh RRI.

Dalam konteks peningkatan teknologi layanan siaran, capaian pada tahun 2017 RRI telah membangun stasiun penyiaran yang diresmikan mengudara secara cepat di Miangas, Rote, Sanggau, Bima dan Sumba. Ini adalah satu-satunya terbanyak dari beberapa tahun ini. Membantun garis imaginer Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dan Miangas sampai Rote. Membangun 13 stasiun relay, jangkauan siaran RRI pada tahun 2017 mengalami peningkatan 4% dari tahun sebelumnya. Dari 76 pada tahun 2016 menjadi 80% pada tahun 2017.

Peningkatan layanan siaran pada tahun 2018 nanti kita akan membangun 4 stasiun penyiaran merevitalisasi dan meremajakan peralatan lama, membangun 11 stasiun relay, melakukan peningkatan jangkauan siaran RRI pada tahun 2018 ditargetkan meningkat 5%, sehingga dari 80% pada tahun 2017 kita akan berharap pada tahun 2018 RRI nanti akan menambah jangkauan siaran mencapai 85%.

Inilah RRI bermain sangat lengkap di convergancy media, kemudian kenapa RRI mendapatkan juara dunia. RRI memiliki RRI Play Aplikasi kemudian aplikasi RRI online, aplikasi RRI 30 detik special untuk citizen jurnalisme, kemudian RRI juga memiliki aplikasi untuk anak muda yang bernama Biak, dan yang terakhir sedang dilakukan dan sedang dipublish adalah aplikasi audi label merupakan pustaka music dan pustaka bahan siaran, masyarakat hanya dapat meng-play akan tetapi tidak bisa men-download.

Convergancy media di tahun 2018 sejak diresmikan studio integrasi Pro 3, RRI telah

lengkap menjadi media multiplatform radio visual siap untuk siar pada tahun 2018 dan pada tahun 2018 akan melakukan uji coba radio visual itu guna memenuhi tuntutan convergancy media. Jadi radio yang divisualkan. Pada tahun 2018 RRI juga akan memperluas jangkauan pemancar digital DAB (Digital Audi Broadcasting) di Yogyakarta, Surabaya dan Bandung untuk memenuhi ketersedian akses bermedia bagi masyarakat Indonesia.

Di bidang layanan dan pengembangan usaha, penerimaan PNBP RRI mengalami peningkatan cukup berarti dibanding tahun sebelumnya dari 30 miliar naik menjadi 47 miliar tahun 2017. Peningkatan itu didorong oleh prospek PNBP Pro 3 pusat pemberitaan dari 34 miliar pada tahun 2016 naik menjadi 8,9 miliar pada tahun 2018, termasuk pengawasan yang begitu ketat yang dilakukan oleh Dewan Pengawas, Direksi dan SPI. RRI meraih PNBP award pada tahun 2017.

Target penerimaan PNBP RRI tahun 2018 sebesar 35 miliar sebagaimana ditetapkan dalam Renstra RRI tahun 2015-2019. Berdasarkan jerih payah penerimaan PNBP tahun 2017 yang melebihi target diharapkan pada tahun 2018 pencapaiannya harus melebihi target yang ditentukan.

Layanan PPID, layanan PPID RRI dilakukan semua stasiun kerja RRI di seluruh Indonesia melalui form desk layanan langsung dan layanan berbasis online ppid.rri.go.id. RRI memperoleh PPDI award pada tahun 2017.

Kerjasama nasional membangun komunikasi dengan jejaring dengan semua

(7)

7

dilakukan untuk membangun reputasi sekaligus citra RRI. Kemudian kerjasama secara nasional dengan beberapa institusi yang ini juga dapat dibaca di setiap lembaran.

Pada tahun 2017 RRI juga melakukan kerjasama internasional, ini kerjasama yang terbesar sepanjang 10 tahun RRI melakukan kerjasama. Kerjasama dengan Arab Saudi, kerjasama dengan Korea Broadcasting System, penempatan koresponden dengan pengisi siaran Bahasa Korea, CCTV China, pertukaran materi siaran, RAI itu dengan Radio Italia, sebagai konsultan radio, dengan Jepang, IPTEK Spanyol, kerjasama transfer knowladge dengan

Notelden, kemudian public relation department of Thailand, UNESCO dan NHK. Ini cukup besar

kerjasamanya.

Diluar juga yang dilakukan dalam kegiatan ini. Kerjasama nasional dan internasional akan kita tingkatkan kerjasama dengan stakeholder legislatif, eksekutif, dan yudikatif di dalam dunia usaha, akademisi, dan masyarakat. Secara internasional kita akan meningkatkan kerjasama dengan lembaga penyiaran atau media internasional. Ini sebuah upaya untuk membangun hubungan internasional dikalangan kelompok-kelompok radio broadcasting di seluruh dunia.

Capaian pada tahun 2017 dalam rangka menaikkan brand RRI, RRI menyelenggarakan bintang radio yang dikolaborasikan dengan konser kebangsaan. Ini adalah merupakan siasat

diversiasi, RRI memilih Ambon kota yang sedang mempertaruhkan reputasi Ambon sebagai kota

music dunia. Penentuan tempat bintang radio menggunakan asas keadilan daerah. Beberapa catatan benefit dari bintang radio, jumlah peserta bintang radio 20% lebih besar dari sebelumnya. Laporan Walikota Ambon, penonton film bintang radio terbesar sepanjang Ambon menyelenggarakan pesta music mengalahkan penonton Glenn Fredly. Kualitas juara lebih bermutu dipilih oleh juri-juri berkelas atas dari Jakarta, saat ini mereka sedang masuk dapur rekaman.

Sepekan bintang radio di Ambon diisi oleh symposium musik Indonesia, kirap final bintang radio yang disepanjang jalan disambut dengan musik-musik rakyat sepanjang jalan kota Ambon. Ambon menyumbang lebih dari 3 miliar, sumbangan terbesar sepanjang bintang radio ada. Ini tidak lepas daripada lobby-lobby teman-teman dari bidang pemasaran RRI.

Disamping itu RRI menyelenggarakan pagelaran budaya, ini Bapak-bapak dari Komisi I DPR RI juga ikut serta untuk membangun pagelaran budaya ini silakan Bapak-bapak dan Ibu-ibu melihat di bawah ini acara disuguhkan oleh RRI Makasar. Kemudian secara marathon RRI bersatu mendorong layanan siaran budaya sebagai strategi pelestari budaya-budaya local kekayaaan Indonesia ini yang sedang digarap dan publiknya sangat besar.

Ini kegiatan konser kebangsaan Kendari, semua konser kebangsaan yang diselenggarakan oleh RRI penontonnya sangat besar. Konsep kebangsaan di Yogyakarta ini diperguruan tinggi. Seluruh perguruan tinggi diundang oleh Rektor Universitas Yogyakarta. Dan mudah-mudahan ini akan berkembang di tahun 2018.

Konsep kebangsaan terakhir ditutup di Jakarta dengan menampilkan konsep kebangsaan untuk highclass. Konsep kebangsaan ini didesain memang oleh Ricky Febrian hingga Harvey Malaiholo dan sebagainya dengan orchestra yang ditampilkan dan didesain oleh Dwiki Darmawan.

Brand yang lain tadi drama radio ini dilakukan dalam bentuk off air Bapak, ini dibisa

dilihat dalam gambar. Dapunta tampil di anak muda, menghipnotis anak muda di Taman Ismail Marzuki karena banyak penontonnya.

RRI juga menyelenggarakan kegiatan ethnic fun run, lari bergembira ke-bhinekaan ini adalah hentakan-hentakan kegiatan sebagai strategi mendekatkan RRI dengan pendengar di RRI di jalan Merdeka Barat.

Galeri Tripasetia yang memamerkan peran microphone RRI sebagai bagian dari sejarah sejak Orde Lama, Orde Baru, sampai kepada Orde Reformasi. Ini beberapa Anggota Komisi I DPR RI juga hadir dan salah satu adalah Bapak Taufik Ismail membacakan puisi khusus untuk RRI.

Program bintang radio tingkat nasional dan ASEAN yang akan diselenggarakan di Palangkaraya pada tahun 2018 dikolaborasi dengan konser kebangsaan. Khusus untuk konsep kebangsaan pada tahun 2018 akan digelar sebanyak 5 kali di 5 kota. Penyelenggaraan ditingkat nasional akan diselenggarakan di Sumenep kota santri di Jawa Timur.

(8)

8

Di dalam bidang organisasi, SDM dan umum. Di dalam bidang organisasi, SDM dan umum ini memang banyak yang dikerjakan. Hal-hal terutama yang berkaitan daripada bagaimana mengkondisikan antara RRI dan TVRI dalam konteks RTRI, maka RRI telah melakukan beberapa hal soal-soal yang berkaitan dengan inventarisasi asset, sehingga refund daripada BMN RRI yang semula 2 triliun sekarang naik menjadi 6,9 triliun hasil daripada

inventarisasi asset yang sudah dilakukan.

Kemudian pada tahun 2018, dalam rangka menyambut RTRI, RRI akan melakukan

assessment kepada semua karyawan-karyawan RRI sehingga akan terbentuk menjadi 3. Satu

kelompok yang kelompok professional, kelompok yang kedua adalah penggabungan professional dan perlu masih bisa dikembangkan dan kelompok yang ketiga adalah kelompok yang diperkirakan sudah tidak bisa digunakan. Ini yang mungkin kami sedang pertimbangkan bagaimana caranya, apakah mereka akan dihilangkan atau memang kita akan mencarikan bisnis yang lain.

Capaian yang lain RRI juga melakukan assessment untuk pejabat structural dasar penempatan dan mutasi, penyetaraan penghasilan PB PNS, BUP, kemudian sisa untuk

rekrutment untuk Tunkin, untuk 250 orang dari 2.005 yang sudah memperoleh, tunjangan

kesehatan, tunjangan hari tua kerjasama dengan Taspen kemarin baru ditandatangani oleh Direksi RRI, kemudian RRI terus melakukan audit SDM, audit manajemen dan audit asset, revaluasi BMN RRI mencapai target 101%. Ini memang kami sedang konsentrasikan soal-soal SDM di RRI menjadi soal yang penting bagaimana bisa mereka bekerja secara maksimal.

Penataan kelembagaan pada tahun 2018. Jabatan structural RRI pada saat ini ada 1.435 jabatan. Jabatan structural kedepan itu diperkirakan akan menjadi 979 karena pada eselon IV itu akan ada nilai nol karena kami sedang melakukan upaya perampingan eselon IV dalam hal ini RRI sedang melakukan proses, sehingga dalam perampingan ini RRI akan membuang atau merampingkan sekitar 456 jabatan dengan efisiensi anggaran 1,5 miliar sebulan atau 18 miliar lebih dalam setahun.

Penguatan pengawasan. Pertama kali BPKP melakukan penilaian terhadap APIP dengan nilai menuju level 3 dan system pengendalian RRI dengan tingkat mutulitas level 2. Dengan catatan mereka tidak melewati level 1 langsung ke level 2 karena nilai kepatuhannya sangat tinggi. RRI berkomitmen untuk membangun zona integritas disaksikan oleh Ketua Ombudsman, KPK dan Kementerian PAN dan RB. Hal-hal yang bagaimana kita membangun yang berkaitan terjadinya gratifikasi, kemudian penanganan bentukan kepentingan, ada lagi

whistle blower system, menyusun 3 regulasi terkait gratifikasi, penanganan benturan kepentingan whistle blower system itu sebagai pedoman diseluruh pegawai RRI dan ini sudah ini

diselenggarakan oleh RRI. RRI juga membangun unit layanan pembangunan masyarakat berbasis online dengan portal ppid.rri.go.id.

Perkembangan pegawai RRI pada 5 tahun terakhir ini pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2021. Pegawai RRI pada tahun 2017 itu sampai 2021 kita akan mengalami penurunan sebesar 1.647 orang. Jadi tahun 2021 RRI ini akan kekurangan pegawai seperti itu, sementara PB PNS hanya turun 2 orang mungkin. RRI mohon dukungan dan bantuan Komisi I DPR RI mendorong Pemerintah memberikan formasi penerimaan PNS bagi RRI tahun 2018. RRI mohon dukungan dan bantuan Komisi I DPR RI agar Kementerian Kominfo dapat melimpahkan kewenangan kepada RRI sebagaimana halnya kemandirian anggaran yang diberikan Kementerian Keuangan melalui BA116 dalam hal pengelolaan kepegawaian. Saat ini kewenangan RRI hanya kewenangan untuk mendapatkan cuti sedangkan yang lain semua berada di Kementerian Kominfo, sehingga memang kesulitan saat ini.

Dari sector keuangan. Penyerapan anggaran tahun 2017, RRI melakukan penggunaan anggaran sekitar 90,36% jadi yang tidak terserap hanya 9,64%. Tetapi sebenarnya karena di RRI ada sisa belanja pegawai untuk gaji pegawai itu cukup tinggi 7,42% karena banyak pegawai RRI yang meninggal dan sudah pensiun, sehingga sebenarnya penyerapan anggaran RRI itu kalau kita jumlah dengan ini menjadi 97,42%.

Sisa belanja barang yang tidak terserap, kemudian sisa belanja modal 338. Sisa APBNP 1,8 miliar ini tidak terserap karena memang di dalam pembelian barang itu tidak mutlak pasti ada yang lebih murah dan sebagainya sehingga itu merupakan sisa-sisa daripada pembelanjaan. Tambahan APBNP baru cair bulan November karena menunggu hasil review dari BPKP.

(9)

9

Penyerapan anggaran perbandingan serapan anggaran 2016 dan 2017, 2016 sebanyak 87,13% dan tahun 2017 sebanyak 90,36%. Kemudian DIPA pada tahun 2018 98% murni dan PNBP 2%. Nilainya adalah 958 miliar lebih, rupiah murni Rp935 miliar lebih, penerimaan negara bukan pajak Rp22 miliar lebih. Pada tahun 2018 dalam hal pengelolaan keuangan negara, RRI menargetkan opini WTP sebelumnya WDP.

Langkah-langkah yang akan dilakukan penata usahaan piutang PNBP, pengelolaan PNBP berbasis online, penata usahaan asset dan BMN yang sekarang sedang dilakukan terus menerus, peningkatan pengendalian dan pengawasan serta meningkatkan akuntabilitas tata kelola keuangan negara.

Bapak dan Ibu Anggota Komisi I DPR RI yang kami hormati,

Tadi ada pertanyaan dari Pimpinan soal surat kami yang ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia tentang tanah Cimanggis yang pada intinya sebenarnya di dalam surat itu kami mengatakan bahwa tanah yang akan digunakan oleh Pemerintah untuk yang pertama kali itu dari 142,5 hektar yang diserahkan kepada Pemerintah pada tahun 2018 ini akan membangun seluas sekitar 28 hektar. 20 hektar untuk Universitas Islam Internasional dan 8 hektar untuk penghijauan.

Berdasarkan itu kami sepakat di Direksi dan kami usulkan kepada Dewan Pengawas dan secara bersama memandang penting agar RRI diberikan ruang disitu setidaknya sekitar 20 hektar. Mengapa RRI mengusulkan seperti itu kepada Presiden? Karena kalau kita membangun baru yang paling sulit itu bukan soal tanah, kalau tanah Pemerintah sudah menyiapkan ada di Sawangan dan sebagainya. Tetapi bagaimana kita melakukan survey yang lebih dalam tentang penggunaan tanah, kelembaban tanah dan sebagainya, termasuk survey apakah ada kaitannya dengan efek-efek samping terhadap penerbangan. Karena yang akan digunakan oleh RRI itu kita akan menggunakan pemancar berkekuatan 500 kilo watt medium wave dan 500 kilo watt

software untuk siaran voice of Indonesia. Itu yang pertama.

Alasan yang kedua adalah RRI itu sebenarnya merupakan satu-satunya situs bersejarah bagi kelembaga penyiaran, karena disitulah sebenarnya RRI memposisikan bertempat di Cimanggis. Itu hal-hal yang penting yang kami sampaikan kepada Bapak Presiden. Hari Kamis saya sebagai Dirut dipanggil oleh Presiden, kami diundang dan yang hadir itu adalah beberapa para Menko, rata-rata hadir semua termasuk Bapak Menkominfo. Disitu semua bicara berbicara sudah dalam konteks sebagaimana agar semua siap untuk membangun Cimanggis. Lalu saya diberikan oleh Bapak Presiden, saya menyampaikan begini “Yang Mulia Bapak Presiden dan Wakil Presiden, terima kasih kami kepada Bapak Presiden karena RRI diberikan kesempatan untuk mengklarifikasi kepada Bapak Presiden tentang isu-isu yang berkembang diluar yang seakan-akan RRI Itu menolak permintaan Pemerintah soal tanah di Cimanggis. Kalau itu benar maka kami tidak mungkin menandatangani BSAT, BSAT telah kami tandatangani antara Direktur Utama dengan Menteri Agama di Kementerian Kominfo dan disaksikan oleh Menkominfo”. Jadi ini menjadi clear bahwa RRI tidak punya keinginan untuk melakukan perlawanan kepada Presiden, karena ini tanah Pemerintah dan silakan diambil oleh Pemerintah.

Yang kedua, soal surat sertifikat dipertanyakan juga soal sertifikat. Sertifikat itu masih ada di RRI, mengapa? Karena ini butuh proses tidak mungkin kami menyerahkan dan kami akan menyerahkan kepada siapa? Maka yang perlu pro aktif itu adalah pihak-pihak BMN sehingga nanti ini masih dalam proses dan ini masih tinggal menunggu waktu saja. Secara administrative kami akan menyerahkan, kapan pun kami akan siap untuk menyerahkan.

Yang diinginkan oleh RRI adalah bagaimana RRI diberikan tempat sekitar 20 hektar di tempat itu dalam rangka efisiensi, dan memberikan kesempatan kepada RRI bahkan mungkin kepada TVRI dalam rangka RTRI, sehingga 2 lembaga penyiaran di Indonesia itu mampu mendedikasikan terhadap Universitas Islam Internasional dalam rangka mengembangkan budaya-budaya secara internasional. Itu alasan-alasan kami yang disampaikan kepada Bapak Presiden.

Dan saya juga menyampaikan kepada Presiden tidak benar kalau misalnya RRI itu memiliki pendengar hanya 2 orang. Hasil survey yang terakhir RRI itu mengalami pendekatan yang sangat dahsyat dalam konteks jangkauan siaran termasuk pendengar di Indonesia. Oleh

(10)

10

karena itu, RRI tidak punya keinginan apapun untuk melakukan perlawanan kepada Pemerintah akan tetapi RRI sebaliknya sejak RRI itu ada, sejak jaman perjuangan sampai sekarang RRI tetap mendedikasikan dirinya terhadap negara Republik Indonesia.

Nah, dalam kesempatan itu Presiden mendapatkan masukan, semua masukan bukan hanya dari saya saja akan tetapi dari semua Menteri-Menteri Koordinator dan para Menteri termasuk Bapak Menkominfo Bapak Rudiantara menyampaikan juga soal sertifikat RRI juga ini dalam sebuah proses karena Bapak Menkominfo itu juga ikut bergabung disitu. Dan saya sampaikan juga bahwa dalam konteks penyediaan infrastruktur tehnik Bapak Menkominfo telah membentuk tim yang tim itu nanti akan bekerja pada tahun 2018 sampai akhir tahun ini. Artinya, Menkominfo itu telah menyiapkan anggaran untuk menyelesaikan pembelanjaan pemancar pada tahun 2018.

Saya kira itu hal-hal yang penting yang kami laporkan, untuk selanjutnya kami serahkan kepada Ketua Dewan Pengawas soal-soal isu-isu penting yang berkembang sekarang ini.

Terima kasih.

KETUA DEWAS LPP RRI (MISTAM, M.Si.): Terima kasih.

Izin kepada Ketua Sidang dan Anggota Komisi I DPR RI, ini selanjutnya kami sampaikan hasil kajian dari Dewan Pengawas yang merupakan inisiasi RRI bersama TVRI yang mana ini masih berkelanjutan pembahasannya. Namun, di Dewan Pengawas RRI karena kita melangkah lebih awal sudah melakukan beberapa hal diskusi public, workshop dan sebagainya dan hasilnya daripada itu dalam posisi mendorong percepatan RTRI, kami akan sampaikan hasilnya.

Selanjutnya kami mohon kepada Ibu Dwi Hernuningsih untuk menyampaikan. ANGGOTA DEWAS LPP RRI (Dra. DWI HERNUNINGSIH, M.Si.):

Terima kasih Bapak Ketua.

Ibu Pimpinan dan Bapak, Ibu Anggota Komisi I DPR RI yang kami hormati.

Kami akan sampaikan hasil dari beberapa kegiatan yang ditujukan untuk mendorong dan mendukung lahirnya Undang-Undang RTRI atau penyatuan RRI dan TVRI.

Langkah-langkah yang dilakukan RRI untuk memperoleh berbagai masukan terkait dengan posisi RRI dalam kerangka RTRI ini dilakukan memang bersama TVRI sebenarnya. Dilakukan melalui berbagai kegiatan baik berupa seminar nasional, kemudian juga diskusi public dan lokalarya, maupun FDG di 13 kota.

Nah, dari beberapa kegiatan di tahun 2017 maka ada beberapa hasil yang sudah kami simpulkan bersama ini yang terkait dengan kelembagaan RTRI yang itu menjadi buah pemikiran kami. Soal kelembagaan kami di dalam diskusi-diskusi itu kemudian mengambil hasil atau kesimpulannya, yaitu tetap menginginkan bahwa RTRI nanti tetap independen. Nah, independensi ini termasuk didalamnya redaksional, kemudian independensi di dalam pengelolaan SDM, asset dan keuangan. Lalu tetap menjadi lembaga nirlaba atau tidak mengutamakan keuntungan, kemudian public oriented di dalam pelayanan siaran. Hal ini juga ditentukan untuk memenuhi hak konstitusional warga negara dalam berkomunikasi.

Kemudian kelembagaan yang kami pikirkan adalah lembaga negara penyelenggara penyiaran public dengan status kelembagaan lembaga negara nonstructural. Kemudian bagaimana struktur organisasi? Ada perbedaan antara yang sekarang, kami usulkan adalah atau menjadi hasil karena kami masih menunggu juga nanti prosesnya dengan TVRI dan nanti kami informasikan juga, nanti di HPN kami juga akan melakukan ini bersama-sama dengan TVRI di Padang nanti dan nanti kami juga mohon Komisi I DPR RI menjadi pembicara nanti kami masih rapat dengan TVRI.

Nah, untuk struktur organisasi ini maka yang sekarang Dewan Pengawas itu menjadi bagian di dalam struktur organisasi LPP, maka nantinya kami berharap bahwa Dewan Penyiaran Publik itu memang sebaiknya berada diluar struktur sehingga dia menjadi menyendiri dan punya

(11)

11

hubungan langsungnya dengan pimpinan dengan RTRI atau Ketua RTRI. Nah, Dewan Penyiaran ini akan berhubungan langsung dengan 6 orang ini yang hasil dari itu untuk Dewan Eksekutifnya yang satu diantaranya ditetapkan sebagai Kepala RTRI dan selebihnya adalah wakil.

Kemudian satuan-satuan kerja itu menjadi bagian organisasi dari perpanjangan dari Dewan Eksekutif yang terdiri dari Sekretaris Utama atau Sekretaris Lembaga, kemudian Deputi dan Direktur, lalu juga Kepala Pengawasan Internal atau untuk audit internal, kemudian Kepala Pusat yang terdiri dari Kepala Pusat Diklat, Kepala Pusat Riset Informasi dan Humas, serta

maintenance. Dan yang lain adalah Kepala Stasiun Penyiaran RTRI.

Lalu bagaimana dengan manajemen SDM. Model pengelolaan SDM itu kita berharap dari hasil kajian itu dikelola penuh oleh RTRI. Kemudian status kepegawaian sebagai pegawai RTRI yang terdiri baik dari PNS maupun Non PNS. Manajemen asset, asset RTRI adalah seluruh asset kekayaan RRI dan TVRI yang telah dileburkan dan merupakan kekayaan negara yang tidak dipisahkan.

Kemudian untuk sistem pembiayaan atau sumber dana itu terdiri dari APBN, APBD, iklan, sponsorship, sumbangan masyarakat dan digital dividen. Jadi ini beberapa hal yang

highlight dari hasil diskusi tetapi selengkapnya nanti kalau sudah ada finalisasi nanti di HPN

dengan TVRI kami akan sampaikan nanti kepada Komisi I DPR RI untuk bagaimana sikap bersama RRI dan TVRI.

Di dalam diskusi-diskusi ini jadi kami sampaikan Bapak dan Ibu yang terhormat, bahwa kami juga tetap bersama dengan TVRI, mengundang TVRI misalnya di Solo, di Jakarta, di Malang, kemudian yang terakhir itu juga di UI kita bersama dengan UI, kemudian di beberapa perguruan tinggi. Jadi sinergi ini dengan akademisi maupun juga dengan masyarakat, termasuk juga dengan Komisi I DPR RI.

Saya kira ini beberapa highlight dari isu-isu strategis terutama yang menyangkut kelembagaan atau dukungan RRI untuk segera terwujudnya bagaimana penyatuan RRI dan TVRI melalui Undang-Undang RTRI.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA DEWAS LPP RRI (MISTAM, M.Si.):

Demikian tadi hasil atau program 2018 dan isu aktual yang telah kami lakukan. Selanjutnya kembali kepada Ibu Ketua.

KETUA RAPAT (MEUTYA VIADA HAFID):

Terima kasih Ketua Dewan Bapak Mistam tadi ditambahkan oleh Ibu Nuning dan tentu penjelasan dari Dirut LPP RRI.

Kami akan membuka kesempatan untuk pendalaman dari Bapak dan Ibu Anggota Komisi I DPR RI yang terhormat, tadi memang banyak sekali isu yang disampaikan termasuk isu-isu Cimanggis yang cukup hangat dan juga di media massa ikut dibahas.

Saya memberikan kesempatan dari sisi kanan ada Bapak Supiadin, kemudian Bapak Charles.

Bapak Supiadian silakan.

F-NASDEM (MAYJEN TNI (PURN) SUPIADIN ARIES SAPUTRA): Terima kasih Ibu Ketua.

Terima kasih untuk Dirut RRI dan Ketua Dewas LPP RRI yang telah menyampaikan presentasinya.

Saya punya dua atensi, yang pertama untuk RRI. Saya ingin tahu apakah RRI pernah melakukan satu survey tentang audience share. Berapa sih saat ini, pendengar radio kita berapa sampai saat ini. Memang saya tahu di tengah-tengah masyarakat itu ada namanya kelompok pendengar siaran radio. Mengapa saya tanyakan ini? Saya terus terang ikut mensosialisasikan

(12)

12

betapa pentingnya radio bagi rakyat. Kalau TV dia hanya nonton dirumah, padahal kita lihat kehidupan masyarakat itu dia lebih banyak diluar rumah. Bagaimana ini masyarakat yang diluar rumah dia tetap bisa mendapatkan informasi yang actual dan factual. Bagaimana dia pada waktu istirahat itu menikmati radio, sambil disaung, sambil digubuk itu, sambil istirahat makan, dia tidak bisa menikmati televisi, tapi mereka tetap perlu informasi yang actual dan factual. Saya berusaha ikut mensosialisasikan itu setiap saya reses. Saya bilang “saya di Dapil sudah ada 2 pemancar dengan frekuensi 9,8 dan 98,2 tapi tidak ngeh itu”, tidak ada yang tanya “Pak, sudah saya sampaikan”, tidak ada yang mencoba bahkan saya beritahu dengan radio streaming, bagi yang buka HP buka saja radio RRI streaming, tidak ngeh.

Saya pernah bilang sama Bapak Dirut, bagaimana membuat radio masuk desa. Artinya apa, ya bikin program dulu lah RRI pengadaan radio yang dipasang dengan Kantor Desa dulu. Karena Kantor Desa itu adalah pusat kegiatan masyarakat sehari-hari. Sehingga kalau dia masuk situ dia dengarkan siaran radio. Saya merasakan luar biasa manfaatnya radio ini ketika saya melakukan perjalanan di daerah. Mulai jalan dari Jakarta masuk ke Garut, kemudian Tasik, sampai Cipatu, saya putar RRI. Dan itu mendapatkan informasi banyak sekali itu, mulai dari masalah ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, agama dan masalah-masalah keamanan. RRI justru itu, makanya saya ngomong karena RRI Ibu, karena radio swasta itu sulit jangkauannya kan terbatas radio swasta itu. Dia paling di kota begitu kita keluar kota masuk desa sudah

goodbye saja itu.

Makanya kenapa saya teriak waktu itu, tolong bikinkan pemancar relay. Nah, itu saya konsekuensinya bikin pemancar relay saya juga harus bisa sosialisasikan itu. Sampai saya kasih contoh, “ini RRI”, tidak ngeh juga saya tidak mengerti. Apa daya Tarik atau apa, cobalah RRI melakukan survey ini apa penyebabnya kira-kira. Mungkin perlu saya kasih contoh, pertama kita di desa tadi kalau memungkinkan ada radio untuk rakyat. Pembagian radio kepada rakyat, inikan perlu karena kalau tidak kita yang namanya radio hanya dipusat. Maka ini penting sekali Pak, kalau lihat TV mereka hanya lihat gambar. Mereka lebih tertarik kepada gambar, sekarang bagaimana menciptakan daya Tarik rakyat untuk mendengar radio.

Nah, kelompok-kelompok pencinta radio ini, pendengar radio ini harus diberdayakan menurut saya. Nah, mungkin perlu melakukan kegiatan-kegiatan bersama mereka Bapak Dirut, panggil mereka itu kelompok-kelompok pencinta radio dan pendengar radio itu bawa ke RRI Pusat lakukan semacam FGD atau seminar kecil-kecilan lah untuk mereka diminta juga bertanggungjawab bagaimana mensosialisasikan betapa pentingnya radio. Karena bagi saya radio itu bisa menemani kita sepanjang waktu. Kita di mobil tidak mungkin nonton televisi, bosen juga kalau puter VCD misalnya dan tidak bisa nonton kita kalau muter apalagi kalau DVD tidak bisa nonton. Ini menurut saya penting, karena sekali lagi saya berusaha pakai Bahasa yang paling mudah, tidak ngeh itu saya heran. Mungkin mintanya dibagi dulu, jadi sudah kita kasih ikan saja sekalian, ikannya ikan yang sudah digoreng, tidak kasih lagi pancing.

Nah, ini saya kira perlu program ini dibuat oleh RRI tinggal ngajukan saja program itu kepada Komisi I DPR RI tidak ada masalah, kan bukan uang kita juga. Tapi ini penting menurut saya pemberdayaan. Itu yang pertama.

Yang kedua adalah soal tanah di Cimanggis. Saya memang mendapatkan laporan tentang tanah Cimanggis ini kemarin memang mau diresmikan oleh Bapak JK peletakkan batu pertama, tetapi ketika mau peletakan batu pertama itu ternyata peletakkan batu pertamanya digedung yang ada prasasti Bung Karno dan Presiden Soeharto menandatangani disitu. Padahal itu sejarah, sejarah tidak boleh diganggu, itu fakta sejarah bahwa Presiden Soekarno pernah meresmikan studio disitu.

Nah, oleh karena itu menurut saya mungkin perlu dipikirkan kembali menghadapi masa depan RTRI. Karena saya melihat sendiri studio RRI yang sekarang itu, itu sudah tidak layak. Kalau datang tamu 100 sudah bingung parkirnya, pasti harus diluar dan dipinggir jalan. Ini sudah tidak layak menurut saya, kalau saya sih sudahlah RRI Itu masa depan jadikan museum RRI. Kita bangun lagi gedung RRI yang lebih representative yang besar, termasuk kita punya studio alam disitu. Nah, Cimanggis itu salah satu lokasi saya pikir supaya Cimanggisnya berkembang jangan semua maunya di kota terus. Biarlah orang-orang RRI itu dikampung, jangan mau di kota terus, supaya kota Cimanggis itu berkembang.

(13)

13

Analoginya Pak, kalau boleh saya kasih contoh mengapa dulu TNI itu selalu membangun asrama itu didaerah yang terpencil dan sekarang faktanya menjadi daerah pertumbuhan, celakanya lagi TNI itu diusir sekarang, “Pak, Bapak pindah dong, ini lapangan tembaknya ganggu kami”, padahal kita dari jaman Jepang sudah disitu.

Nah, saya pikir RRI kedepan dengan menghadapi jumlah penduduk yang luar biasa tahun 2025 penduduk kita akan mencapai 283 juta. Dan pada tahun 2030 akan mencapai hampir 300 juta. Artinya, kebutuhan informasi oleh rakyat ini akan sangat luar biasa. Saya pikir dengan RTRI harus mengambil peran ini dimana RTRI sudah ditunjuk sebagai LPP yang kedepan memang diberikan peran yang sangat besar. Peran ini harus didayagunakan dan dioptimalkan.

Jadi saran saya memang Ibu Pimpinan, kalau memang UIII hanya butuh 50 hektar mengapa mengambil 150 hektar. Saya kira tinggal Komisi I DPR RI ini bisa menyarankan, karena faktanya dari 150 hektar itu ada 30 hektar saya dengar diminta oleh Walikota Depok untuk hutan kota, dikasih juga itu. Hutan kota diberikan kepada Walikota Depok, kenapa kita RTRI tidak diberikan? Mungkin RTRI butuh 50 hektar cukup jadi dibagi 3 disitu, ada UIII, ada RTRI, ada hutan kota. Saya kira ini jauh lebih baik.

Saya kira ini pemikiran saya Ibu Ketua, silakan nanti Dirut bagaimana menindaklanjuti. Terima kasih.

KETUA RAPAT (MEUTYA VIADA HAFID): Terima kasih Bapak Supiadin.

Saya rasa baik untuk memperkaya bahan-bahan kita terkait dengan kasus atau isu yang sudah banyak juga beredar di berita-berita dipublik.

Berikutnya Bapak Charles silakan. F-PDIP (CHARLES HONORIS):

Terima kasih Ibu Pimpinan.

Bapak-bapak Direksi dan Dewas LPP RRI.

Ini tadi saya lihat presentasinya luar biasa maksudnya angka-angkanya kalau kita mau menyenangkan diri sendiri semacam onani memang luar biasa. Kita juga senang melihat angka seperti itu. Tapi melihat asset yang dimiliki oleh RRI bahwa ini alat negara, melihat data yang sama saya punya data yang sama melihat angkanya sebenarnya tidak pantas RRI, saya rasa potensinya lebih dari itu.

Kita lihat data survey yang sama Bapak Dirut, RRI itu urutan 43 Bapak bilang ada peningkatan dari 5000 menjadi 75 ribu pendengar di Jabotabek. Jumlah pemilih saya saja lebih banyak daripada itu, pemilih saya hampir 100 ribu Pak. Jadi menurut saya harus ada langkah yang lebih lagi, saya belum melihat ada langkah-langkah yang bisa mentransformasi RRI untuk menjadi lembaga radio sekelas internasional yang kita inginkan. Tadi misalnya di Jakarta ya, pendengar Elshinta itu 1,4 juta kalau dibandingkan 75 ribu itu jauh sekali. Pendengar radionya Bapak Biem saja 1,4 juta jadi jauh sekali dengan yang angka tadi Bapak banggakan 75 ribu itu tadi.

Lalu saya belum melihat adanya program-program kedepan yang bisa mendukung

industry music nasional. Misalkan kita tentunya ingin melihat RRI bisa seperti BBC dan

sebagainya. Saya ini pendengar radio Pak, setiap hari di jalan saya mendengarkan radio. Saya itu lebih sering ditelpon diminta wawancara sama RRI Pro 3 dibandingkan saya mendengarkan Pro 3. Teman-teman saya juga tidak perlu lihat data, jaranglah kita melihat pendengar sampai 75 ribu masih banyakkan pemilih saya.

Saya hanya menitipkan pesan ini tahun 2018 sudah waktunya dengan infrastruktur yang begitu besar dalam asset yang triliunan yang dimiliki RRI lompatannya tidak bisa normative lagi, jadi lompatannya harus luar biasa, sehingga kita bisa melihat tahun 2019 nanti RRI bisa menjadi lembaga broadcasting atau lembaga penyiaran radio yang sekelas internasional. Jadi saya tidak impres dengan angka-angka yang tadi Bapak tampilkan tadi, karena saya melihat potensinya

(14)

14

seharusnya bisa lebih dari itu. Jangan jugalah kita mau onani disini melihat dari 5000 jadi 75 ribu sudah senang, wah ini kemajuan luar biasa. Saya mau tahun depan bisa 1 juta, bagaimana caranya. Masa RRI di Jabotabek kalah sama Radio Banten, radio milik Pemda.

Dengan infrastruktur yang seperti ini, kita tentunya kalau ingin melihat RRI sebagai alat negara bisa mendorong kepentingan negara. Bagaimana mungkin kalau pendengarnya hanya 75 ribu kita bisa mendorong ideologi Pancasila, RRI bisa melawan radikalisme dan lain sebagainya. Jadi ini angka-angka tidak usah ngibul kitalah, kita mau bersama-sama maju bagaimana kedepan dari 75 ribu ini tahun depan jadi 1 juta.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (MEUTYA VIADA HAFID): Terima kasih Bapak Charles.

Berikutnya Bapak Hidayat Nur Wahid silakan. F-PKS (Dr. H. M. HIDAYAT NUR WAHID, M.A.):

Terima kasih Ibu Ketua.

Rekan-rekan Komisi I DPR RI yang terhormat,

Bapak dan Ibu sekalian Direksi dan juga Dewan Pengawas LPP RRI yang saya hormati.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semuanya.

Kita sudah mendengarkan paparan dari Direksi dan Dewas LPP RRI. Pertama, tentu kita apresiasi keinginan untuk kemudian meningkatkan kualifikasi dari Wajar Dengan Pengecualian menjadi Wajar Tanpa Pengecualian. Kita berharap ini satu hal yang menjadi bagian dari yang betuk-betul diseriusi sehingga dengan demikian maka kita melihat ada progress yang terus membaik bagi RRI dari tahun ke tahun dan dari waktu ke waktu.

Berikutnya kalau kita baca dari yang disampaikan atau yang kita dengarkan tadi, pertama saya belum mendapatkan satu evaluasi terkait dengan capaian program tahun 2017. Evaluasi bagaimana? Apakah itu program apakah namanya penyiaran, apakah namanya kerjasama, itu evaluasinya bagaimana, apakah ini sesuatu yang dimaksud sesuai dengan yang diprogramkan di tahun 2016 yang lalu. Atau melebihi atau kurang, kendalanya bagaimana, sehingga ketika kemudian kita akan membahas program 2018 menjadi juga terukur. Apakah tahun 2018 itu adalah kelanjutan untuk mensukseskan program yang belum terlaksana di tahun 2017 atau sama sekali baru. Karena kalau saya lihat di program 2018 mohon maaf, yang tertulis disini sepertinya belum nyambung dengan apa yang diprogramkan di 2017. Artinya, apakah kemudian 2017 itu off dan kemudian dibikin 2018 yang sama sekali baru. Saya tidak yakin begitu, tapi tidak tertulis disini Pak.

Disini banyak program kerjasama dengan banyak pihak, 2018 akan ada kerjasama dengan beragam pihak, tapi tidak disebutkan apakah artinya 2017 itu off tidak berlanjut di 2018 atau berlanjut, saya kira itu penting untuk ditegaskan. Sebagian misalnya kerjasama dengan MPR RI ini agak subyektif karena saya juga di MPR RI, saya yakin dan seharusya itu dilanjutkan khususnya terkait dengan sosialisasi 4 pilar MPR RI. Tapikan tidak disebut di program 2018 ini. Maksud saya dalam pembuatan program sangat biasa kemudian dilakukan evaluasi terhadap program kemarin, kemudian bagaimana diprogram yang akan datang apakah dilanjutnya atau tidak dilanjutkan, yang berlanjut bagaimana dan seterusnya.

Termasuk disini juga ada program capaian tahun 2017 terkait dengan program Presiden Menyapa. Tentu sangat baik, karena memang ini adalah LPP RRI. Tapi kemudian pertanyaannya adalah program ini sejauhmana dampaknya, bagusnya, masalahnya apa, sehingga demikian bisa kita bayangkan bahwa program yang disampaikan itu termasuk Presiden Menyapa memang efektif sampai kepada masyarakat. Kalau ada sukses kenapa sukses, kalau ada kendala kenapa ada kendala. Termasuk yang saya tanyakan disini kalau ada program Presiden Menyapa, dan

(15)

15

karena RRI juga mitra kerja adalah DPR RI apa tidak ada program parleman Pak. Saya usulkan agar ada program ini karena apalagi di tahun 2018 akan ada program terkait dengan liputan khusus di daerah pemilih. Di tahun 2018 ini adalah menuju 2019, adalah satu atau dua tahun yang amat sangat penting dalam hal yang terkait dengan perpolitikan di Indonesia. Dalam hal ini demokrasi dan demokratisasi.

Jadi menurut saya, saya usulkan penting ada program Parlemen Menyapa, isinya adalah edukasi masyarakat tentang demokrasi yang berkualitas dan demokrasi yang berkeunggulan sehingga kita menyiapkan tahun 2019. Jadi rakyat betul-betul bisa mempergunakan privilege yang diberikan Undang-Undang Dasar pemilik kedaulatan tertinggi di Indonesia dan rakyat Indonesia. Rakyat perlu diedukasi dengan siaran-siaran yang sangat berkualitas dari RRI. Sehingga mereka kemudian tidak menjadi golput, menjadi anti demokrasi, atau kemudian 2019 hanya sekedar ikut-ikutan. Jadi fungsi RRI sebagai pendidik masyarakat melalui demokratisasi, melalui misalnya Parlemen Menyapa, saya kira juga sangat dipentingkan.

Yang berikutnya yang ingin saya sampaikan tentang terkait dengan MPR RI dan Parlemen Menyapa tadi, menurut saya juga menjadi bagian dari yang akhirnya nanti RRI juga menjadi bagian dari Lembaga Penyiaran Publik yang mengedukasi masyarakat sehingga mereka tetap dalam koridor NKRI yang sangat kuat. Sehingga tadi tidak terpengaruh dengan radikalisme, tidak terpengaruh dengan sparatisme, tidak terpengaruh dengan komunisme ataupun yang kemudian bertentangan dengan Pancasila. Ini edukasi yang terus menerus untuk dilakukan, sehingga dengan demikian maka ketika kita berada di tahun politik ini kita akan semua pihak, RRI-nya, Pemerintah-nya, Parlemen-nya satu jalur untuk kemudian mendidik masyarakat supaya menjadi masyarakat yang betul-betul berkualitas.

Terakhir yang ingin saya sampaikan tadi sudah disampaikan tentang dan terakhir dukungan dari RRI untuk program Pemerintah terlaksananya program membangun Universitas Islam Internasional Indonesia. Ini memang program yang prestisius yang juga secara spesifik didukung oleh Bapak Presiden dan juga Bapak Wapres karena Indonesia tidak ingin ketinggalan dan kalah dengan Malaysia. Tapi kata kuncinya memang memerlukan komunikasi dan kerjasama dari seluruh pihak, sehingga tujuan utama itu nanti akan betul-betul bisa menghadirkan bukan hanya harumnya Indonesia di mata dunia internasional akan tetapi juga membuktikan bahwa konsolidasi antar pihak dan antar lembaga di Indonesia bisa berlaku dengan maksimal dan itu satu hal yang saya yakin bisa kita kerjakan.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahamtullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (MEUTYA VIADA HAFID): Terima kasih Bapak Hidayat Nur Wahid. Masih ada Ibu Evita.

Silakan Ibu Evita.

F-PDIP (Dr. EVITA NURSANTY, M.Sc.): Terima kasih Ibu Pimpinan.

Bapak dan Ibu Dewas RRI dan Direksi dari RRI yang saya hormati.

Tadi paparan yang diberikan cukup komprehensif walaupun realitas yang tadi disampaikan oleh Bapak Charles saya juga kaget. Saya tanya berapa penduduk, berapa ini audiens mereka, yakan masih jauh dari harapan. Harapan kita bahwa RRI ini menjadi satu pengaman informasi kita tidak mungkin akan bisa kita capai ketika memang kita punya audiens yang sangat minim. Sementara orang lain, radio lain yang tidak dibiayai negara saja, RRI ini enak loh, jadi Dewas di RRI ini, jadi Direksi di RRI ini enak tidak susah nyari duit sendiri, duitnya disiapin sama negara. Nah, kalau masih juga tidak bisa bersaing tidak ngerti deh saya. Orang cari modal kan susah, ini modal sudah ada tetapi tidak mampu untuk bersaing. Jadi mungkin dari

(16)

16

apa yang dipaparkan oleh Bapak Dirut kita berharap bahwa realitasnya itu banyak hal-hal yang perlu kita kejar untuk kemajuan daripada RRI kedepan.

Kemudian saya melihat Bapak dan Ibu Dewas dan Direksi ya, akhir-akhir dipenghujung tahun 2017 ini cukup banyak kritik yang kita dengar kepada Dewas maupun Direksi. Isunya macam-macam ada yang tidak transparan, sampai didemo-demo, ada yang usia Dirut yang katanya sudah melewati daripada usia pensiun, terus ada yang namanya peringkat Nielson itu menurun. Itu yang kita baca dari media juga. Kita tentu tidak mau menelan mentah-metah apa yang kita baca dan kita dengar. Kita memberikan kesempatan kepada Dewas dan Direksi, tolong kasih kita klarifikasi dengan informasi yang kita terima, hal-hal yang kita terima yang memang lagi menguat sepanjang akhir tahun 2017 kemarin ini mengenai RRI.

Terus point yang lain mengenai tadi disinggung tentang Bintang Radio Nasional ASEAN. Ini Komisi I DPR RI memang selalu mendesak coba dong RRI bikin lagi Bintang Radio seperti dulu. Tapi kok yang kita harapkan itu tidak sesuai dengan apa yang ada. Gaungnya itu ya disini,

paper ini dan dipresentasi, gaungnya kurang Pak. Jadi dimana ini kita mesti cari salahnya ada

dimana sehingga gaungnya tidak seperti yang dulu Bintang Radio RRI itukan dulu dikejar orang. Kita sudah mau bikin ASEAN, yang Bintang Radio Nasionalnya saja kita belum bikin yang benar, sudah ASEAN saja kita mau bikin di Ambon. Apakah karena lokasinya di Ambon sehingga gaungnya kurang. Nah, itu kita cari kenapanya, apa memang kita harus mulai di kota-kota besar barangkali, baru kita pergi ke tempat yang lain. Ini saya kurang dengar gaungnya, apa kita memang kurang main Medsos sekarang ini, karena kita suka tidak suka sosialisasi ini eranya ini era media social. Karena mau disosialisasikan lewat RRI, yang dengar saja hanya 75 ribu, mana orang bisa sosialisasi. Apa kita mesti mencari alur sosialisasi yang lain sehingga banyak pendengar RRI ini, karena programnya luar biasa. Sudah kayak EO ini RRI saya lihat sekarang, bikin ini, bikin itu, luar biasa setiap ini ada kegiatan terus.

Cuma saya yang diinikan tugas utamanya dulu, government public relation, mampu tidak RRI? Kalau mampu tidak akan terjadi maraknya radikalisasi, maraknya intoleransi sekarang ini di tengah masyarakat. Itu adalah Tupoksi yang paling penting dari RRI sebagai government public

relation. Bagaimana mampu mensosialisasikan kepada masyarakat yang memang mejadi critical issue kita sekarang ini. Jadi jangan sibuk jadi EO deh sekarang ini, you punya tugas utama dulu

diinikan, mampu tidak mensosialisasikan program-program Pemerintah sekarang ini di tengah-tengah masyarakat. Tidak banyak yang tahu Bapak Jokowi sudah bikin apa. Infrastruktur dimana, dimana yakan tidak banyak yang tahu. Katanya tadi ada Bapak Hidayat bilang Presiden Menyapa, tapi tidak kedengeran. Kalau dulukan kalau TVRI ada Dunia Dalam Berita kita cari itukan, tidak ada lagi yang special unique selling point.

Saya selalu katakan kan Pak, saya kepengen nyari RRI ini mau jadi radio apa. Radio berita tidak dicari orang beritanya, apa karakteristik dari RRI ini sekarang dan TVRI ini kedepan apa. Saya tidak melihat ada karakteristiknya, pokoknya comot sana-sini, ini iya, sehingga tidak punya karakteristik sendiri. Kalau orang cari berita informasi macet pasti ke Elshinta, karena memang dia meng-update terus. Kalau pagi hari itu disini jalanan ini, kalau pagi hari saya tidak tahu saya mau buka TVRI dan RRI saya juga tidak tahu mau cari informasi apa yang saya perlukan pada pagi itu, karena semuanya itu general information, tidak punya karakteristik.

Dari dulu pada pertemuan sebelumnya saya pernah bilang, coba RRI dan TVRI ini cari karakteristiknya di dalam pemberitaan itu, di dalam sajian-sajian kontennya apa yang menjadi karakteristik daripada RRI dan TVRI. Mau news ya news, mau ini ya itu, tapi yang benar-benar dicari orang. Orang mau cari harga cabe dipasaran bukanya TVRI, dengarnya RRI. Mau cari harga bahan-bahan pokok nyarinya di TVRI, kalau jaman dulu kan begitu, sekarang kan tidak lagi. Informasi-informasi itu tidak tersajikan secara informative.

Jadi dalam hal ini saya minta perkembangan yang sudah dilakukan yang sudah ada lebih dikembangkan lagi, bagaimana RRI dan TVRI ini sudah bicara mampu untuk mengemban tugas sebagai government public relation kedepan. Mampu mensosialisasikan apa-apa yang sudah dibuat oleh Pemerintah. Mampu membalancing bagaimana mengcounter isu negative menjadi positif. Mampu meng-create opini public untuk benar-benar kepentingan nasional kita. Bukan namanya hoax membangun, tapi meng-create opini public yang memang demi kepentingan pembangun nasional kita. Itu yang saya inginkan.

(17)

17

Kemudian mengenai penyerapan Pak, sudah cukup bagus saya lihat 90% ya yang kemarin 90,36% tapi kan masih Wajar Dengan Pengecualian, ini bagaimana menjadi Wajar Tanpa Pengecualian. Kalau berhasil mempunyai administrasi yang baik, itukan wajar dengan pengecualian, coba dijelaskan juga kita isu yang kemarin ini kan isunya mengenai penerimaan dengan BPK. Apa solusi yang sudah ada antara BPK dan RRI.

Saya rasa demikian Ibu Pimpinan. Terima kasih.

KETUA RAPAT (MEUTYA VIADA HAFID): Baik, terima kasih Ibu Evita.

Silakan Bapak Roy, berikutnya Bapak Andi Rio. F-PD (KRMT ROY SURYO NOTODIPROJO):

Terima kasih Pimpinan.

Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI yang terhormat, Jajaran Dewas dan Direksi LPP RRI yang saya hormati.

Saya tadi agak terlambat mengikuti ini akan tetapi saya sempat membaca sekilas dan langsung sudah mendengarkan apa yag tadi ditanyakan oleh Bapak Hidayat Nur Wahid dan Ibu Evita.

Intinya begini, saya melihat RRI sekarang itu mungkin memang tidak izinkan ini Ibu Evita kalau saya boleh berkata RRI itu mungkin memang tidak bisa mengikuti jaman sekarang ini, tapi memang tidak jatuh sekali sebenarnya. Tapi ibaratnya pesaing-pesaingnya yang tumbuh dengan sangat cepat. Jadi ibaratnya RRI itu dulu berjalan dengan 60 km per jam, sekarang mungkin turun jadi 50 km per jam. Tetapi pesaing-pesaingnya berjalan sudah sampai 100 km per jam. Saya masih terhibur dengan RRI kalau misalnya di Dapil, di Daerah Istimewa Yogyakarata karena terus terang ini lucunya karena disana tidak ada Elshinta, maka yang saya dengarkan Pro 3 RRI dan itu beritanya menurut saya tidak jelek, cukup bagus beritanya. Hanya memang kalau dibandingkan dengan radio swasta memang mungkin mainset dari teman-teman RRI yang perlu untuk kemudian dibikin lebih cepat lagi. Tapi sebenarnya RRI masih punya kekuatan utamanya, yaitu satu-satunya radio yang bisa bersiaran diberbagai model frekuensi, itu jangan lupa dan itu harus tetap dipertahankan. Sampai kapanpun RRI yang masih siaran di AM, masih siaran di SW, itu harus tetap dipertahankan. Karena radio swasta tidak punya keunggulan disini, ini yang menurut saya mestinya teman-teman RRI saya mendukung sekarang tadi pendapat Ibu Evita, jadi ada yang saya dorong dan ada yang saya tajam. Kekuatan yang lama ini, itu jangan sampai dihilangkan atau jangan sampai ditinggalkan.

Jadi artinya kekuatan RRI yang bisa siaran di berbagai model itu ya jangan sampai hilang. Saya setuju jangan asik dengan kegiatan yang sifatnya adalah event organizer tetapi itu juga tidak bisa dihilangkan karena sekarang kalau RRI dengan sumber daya yang ada dengan kekuatan yang ada, dengan asset yang ada, misalnya RRI dengan berbagai auditoriumnya di berbagai tempat, di Jakarta, di Yogya, di Surabaya, itu memang memungkinkan untuk itu dan itu boleh-boleh saja untuk dimanfaatkan termasuk di Ambon tadi. Tetapi sekali lagi jangan meninggalkan basicnya, jangan meninggalkan utamanya.

Kalau soal tadi yang disampaikan Bapak Hidayat Nur Wahid, menyatakan kalau saya malah melihat RRI itu harus berdiri di atas semua golongan. Jangan sampai kayak satu TV swasta yang seolah-olah itu TV-nya Presiden, kemana Presiden pergi diberitakan sama TV itu, TVRI saja tidak siaran langsung, tapi TV itu siaran langsung, dia punya siaran yang namanya Presiden Corner. Saya objektif saja, saya pernah siaran disitu. Jadi artinya, kalau RRI begitu nanti akan semakin ditinggalkan, karena RRI adalah harus berdiri diatas semua golongan, sudah tepat dengan membuat semuanya. Aspirasi merah putih misalnya di Pro 1, itu mungkin

(18)

teman-18

teman sudah pada tidur semua, jam 1 atau 2 pagi saya masih terus mendengarkan itu bagus untuk membawa suara rakyat yang sebenarnya.

Jadi intinya begini teman-teman baik Dewas maupun Direksi, dengarkanlah baik-baik semua kritik, semua masukan, termasuk kita dari yang sangat tajam, sangat keras, karena itu demi kesayangan kita RRI. Tidak ada niat dari Komisi I DPR RI itu untuk menjatuhkan atau menghilangkan sama sekali tidak. Kita justru ingin Lembaga Penyiaran Publik RRI dan juga nanti saudaranya TVRI itu tetap dicintai oleh rakyat dengan kekuatannya. Kekuatannya apa? Jaringan, modal yang sedemikian luas. Dan memang harus mencari cara untuk supaya ikut zaman now. Kehadiran RRI Play misalnya oke, tapi RRI Play jangan hanya dianggap itu sebagai infrastrukturnya, kontennya pun juga harus zaman now, kontennya juga harus modern. Dan tampilkan juga suara-suara rakyat dari masyarakat, misalnya apa? Ya, tidak melulu soal Presiden, kalau Presiden punya mainan motor baru buat saya itu tidak pro rakyat kalau itu, ngapain kalau itu diberitakan. Motor 140 juta siapa rakyat yang mau beli, lagian itu produk local sama sekali tidak localnya itu, motor itu bikinan Inggris, malah dimodifikasi rangkanya, rangkanya dirusak, kalau menurut saya itu tidak kreatif itu, coba cari nomor rangkanya pasti tidak ada, dipindahkan begitu saja.

Jadi menurut saya pilih-pilih yang mana yang bisa diberitakan dan mana yang tidak. Jadi sekali lagi tetap RRI kritik harus didengarkan, dan saya tidak membela ini tetapi membuat RRI harus terbangun, harus lebih bangkit lagi. At last but not least yang ingin saya sampaikan adalah soal EO betul, jadi jangan terlalu asik meskipun boleh saja mengerjakan itu. Kalau Bintang Radio ya kalah ya terus terang saja, kecuali RRI teman-teman semua juga bisa mendorong RRI bikin program kayak Idol semalam yang sekarang sudah sampai 12 besar, sampai dengan penyanyinya bagus akan tetapi menurut saya perlu juga dengan dukungan finansial yang bagus. Kalau dengan kondisi sekarang dan semuanya mengandalkan APBN tentu rakyat yang marah juga karena tidak mungkin kita membiayai untuk hal-hal yang sifatnya sangat-sangat populis ya.

Saya kira itu yang saya sampaikan, mohon maaf agak panjang Pimpinan. Terima kasih atas waktunya.

KETUA RAPAT (MEUTYA VIADA HAFID): Terima kasih Bapak Roy.

Silakan nanti dirangkum dari semua walaupun mungkin pendapatnya beragam, berbeda-beda. Mungkin sedikit saja memang sekarang jamannya engagement melalui off air, makanya tadi Bapak Roy bilang dan Ibu Evita bilang kita bisa pahami kalau memang harus melakukan

engagement dengan pemirsa melalui acara-acara di daerah. Misalnya talkshow yang paling

tertinggi Mata Najwa itu selalu melakukan Mata Najwa off air, demikian juga Bapak Karni Ilyas dan kemudian Rosiana.

Bapak dan Ibu harus pahami bahwa terbukti pertemuan-pertemuan off air tersebut menaikkan juga ratingnya. Jadi sebetulnya sesungguhnya bukan acara-acara di daerahnya yang salah, yang salah itu kalau itu kemudian tidak bisa menaikkan engagement atau rating.

Baik, berikutnya Bapak Rio silakan.

F-PG (ANDI RIO IDRIS PADJALANGI, S.H., M.Kn.): Terima kasih Pimpinan.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bapak Direktur beserta jajarannya yang saya hormati.

Ini soal aspirasi saja Pak, di kampung saya di Bone sana kebetulan kemarin Pemdanya itu sudah memberikan lahan kepada RRI untuk dibuatkan studio atau bangunan. Dan ini Bupati langsung kepada masyarakat di tengah, di pesta gelar budaya kemarin bahwa kami memberikan, menghibahkan tanah kepada RRI untuk dibangunkan studio. Sekarang harapan kami karena ini adalah aspirasi masyarakat dan dari Bupati langsung tolong Bapak Dirut dimasukkan kalau bisa

(19)

19

menjadi pada kesempatan pertama ini pada tahun 2018 Bapak bisa masukkan dan mudah-mudahan nanti juga bisa dibantu supportnya dari Komisi I DPR RI. Itu yang pertama Pak.

Kemudian yang kedua, tadi sudah dijelaskan oleh Ibu Evita tentang soal direksi Batasan umur. Saya juga mendapatkan pertanyaan dari teman-teman diluar, sahabat-sahabat diluar mempertanyakan hal itu dan di forum ini saya mau sampaikan karena Bapak, mungkin Bapak bisa menjelaskan di forum yang terhormat ini sebenarnya ada apa. Agar kami nantinya kalau berhadapan dengan masyarakat atau dengan pers kami bisa menjawab. Dan mungkin nanti bisa dibantu oleh Dewas tentang hal ini, tidak ada semata-mata ini hanya untuk mensupport Bapak sebenarnya. Ini saya bertanya ini untuk memberikan support kepada Bapak ada persoalan begini, supaya kami juga enak menjawabnya kalau diluar. Kami sayang dengan Bapak, kami sayang dengan RRI, apalagi kalau Bapak membuat lagi, memberikan lagi kami gelar budaya kedua, ketiga nanti di Dapil. Itu lebih sayang kami dengan Bapak.

Kira-kira begitu Pak.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (MEUTYA VIADA HAFID): Baik, terima kasih Bapak Rio.

Bapak Asril sebelum saya kembalikan kepada Ketua Dewas untuk menjelaskan. Silakan Pak.

F-GERINDRA/WAKIL KETUA KOMISI I DPR RI (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.I.P.): Terima kasih Pimpinan.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bapak Mistam beserta seluruh Anggota Dewas yang saya hormati.

Dalam evaluasi Pak, ada dua. Satu positif dan satu lagi mungkin negative kekurangan. Saya positif dulu, saya apresiasi pertama keberanian dan kenekatan Dirut LPP RRI untuk berkirim surat kepada Presiden, itu bagus dan memang harus begitu kadang-kadang kita harus serang kesana sehingga nanti jelas permasalahan tanah di Cimanggis itu. Itu betul Pak, saya apresiasi itu, kita tidak tahu nanti keputusan Presiden seperti apa silakan, tetapi yang penting kita sudah menyampaikan hal yang kita harapkan yang sesungguhnya seperti ini. Kita kan tidak mungkin di kota terus, mungkin harus minggir dulu terutama RTRI.

Yang kedua, saya apresiasi juga saya tidak tahu ini RRI atau radio mana “Butir-Buitr Pasir di Laut”, wah mengingatkan masa lalu itu, saya tidak tahu umur berapa itu mungkin masih mau pacaran. Nah, itu luar biasa saya apresiasi, memang tidak harus selalu yang baru. Jadi apresiasi saya dua itu Pak, ini memang jadi catatan kita. Itu bagus semangat.

Yang kedua, yang perlu kita ingat lagi masih banyak pekerjaan tambahan 15% populasi belum terjangkau, 24% wilayah belum terjangkau ini Bersama Dewasnya. Ini mungkin pekerjaan kita ini, soalnya kita nusantara kan. Ini akan bersamaan dengan equal dengan program dari Kominfo bahwa mereka sudah menempatkan 85% lebih Palaparing itu sudah penuh, hanya ada kesulitan di daerah Indonesia timur. Nah, kira-kira dengan kita hampir-hampir samalah itu. Jadi bagaimana Palaparing untuk menyatukan nusantara ini begitu juga dengan RRI.

Jadi ini tolong tetap dimasukkan dalam program masalah jangkauan ini. Kita selalu kadang-kadang kalah dengan tetangga kita. Saya Kunker ke Kalimantan Timur itu pengaduan, “Pak, kita ini diperbatasan suara kita di timpa Malaysia kalah”. Ini perlu kita perhatikan.

Yang kedua, salah satu fungsi strategis RRI ini adalah sabuk pengaman informasi, artinya RRI harus berperan bagaimana untuk menetralkan atau mengamankan informasi, terutama mulai masuk sekarang tahun politik 2018, disambung 2019. Ini tahun politiknya cukup panjang ini, mulai dari Pilkada sampai Pemilu, Pileg sama Pilpres. Itu simpang siur nanti berita macam-macam. Jadi RRI mungkin Bapak Mistam juga tolong mungkin stakeholder terkait mana

Referensi

Dokumen terkait

RAWATAN KANSER PESAKIT LUAR TAHUNAN Jika Orang Yang Diinsuranskan didiagnosis menghidap kanser seperti yang tertakluk di dalam Definasi Penyakit Kritikal, Syarikat akan

Sistem pendukung keputusan yang dilakukan pada UD Sembodo masih bersifat konvensional yang hanya didasarkan pada unsur pengalaman selama bermitra bisnis dan

Metode Penelitian Sosial Ekonomi 1 II/4/Agri A1+A2 61 Rika Fitri Elvira,SP.,M.Si.. Gustami

Hasil penerapan model pembelajaran Mastery Learning terhadap penguasaan kompetensi dasar mengaktualisasikan kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan

Kasdan birkaç soru daha sordu, ama çocukça cevaplardan başka bir şey

Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama

Perubahan terminologi atau istilah anak berkebutuhan khusus dari istilah anak luar biasa tidak lepas dari dinamika perubahan kehidupan masyarakat yang berkembang saat ini,

Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan secara seimbang. Setiap orang tidak bisa menggunakan haknya secara semena-mena karena dibatasi oleh hak