SKRIPSI
PEMBERIAN LATIHAN CALF RAISES DAPAT
MENINGKATKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL ANKLE
PADA LANSIA
Pande Komang Tribayu Sukmadewa
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
SKRIPSI
PEMBERIAN LATIHAN CALF RAISES DAPAT
MENINGKATKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL ANKLE
PADA LANSIA
Skripsi ini diajukan sebagai
Salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA FISIOTERAPI
Pande Komang Tribayu Sukmadewa
NIM. 1202305042
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Nama : Pande Komang Tribayu Sukmadewa
NIM : 1202305042
Judul Skripsi : “Pemberian Latihan Calf Raises Dapat
Meningkatkan Kemampuan Fungsional Ankle pada Lansia”
Skripsi ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi untuk diajukan ke Sidang Skripsi.
Denpasar, 30 Mei 2016 Komisi Pembimbing
Pembimbing I,
(I Putu Sutha Nurmawan,SSt,FT,M.Fis) NIP. 19830109 200903 1 001
Pembimbing II,
(dr. I Made Krisna Dinata, M.Erg) NIP. 19840401 201404 1 001
PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI PENELITIAN
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Denpasar, 21 Juni 2016 Pembimbing I,
(I Putu Sutha Nurmawan,SSt,FT,M.Fis) NIP. 19830109 200903 1 001
Pembimbing II,
(dr. I Made Krisna Dinata, M.Erg) NIP. 19840401 201404 1 001
Penguji,
(dr. Ida Ayu Dewi Wiryanthini, M.Biomed) NIP. 19810322 200604 2 002
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
PEMBERIAN LATIHAN CALF RAISES DAPAT
MENINGKATKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL ANKLE
PADA LANSIA
OLEH :
PANDE KOMANG TRIBAYU SUKMADEWA NIM : 1202305042
TELAH DIUJIKAN DI HADAPAN TIM PENGUJI PADA HARI : SELASA
TANGGAL : 21 JUNI 2016
MENGETAHUI
DEKAN KETUA
FK UNIVERSITAS UDAYANA PS. FISIOTERAPI FK UNUD
Prof. Dr. dr. Putu Astawa,SpOT(K), M.Kes Prof. Dr. dr. I. N. Adiputra, MOH, PFK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmat_Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemberian Latihan Calf Raises Dapat Meningkatkan Kemampuan Fungsional Ankle pada Lansia”.
Perkenankan penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan moril maupun materiil selama proses pembuatan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana Fisioterapi, khususnya kepada :
1. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT, (K), M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
2. Prof. Dr. dr. I Nyoman Adiputra, MOH, PFK selaku Ketua Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana.
3. Bapak I Putu Sutha Nurmawan, SSt.FT, M.Fis selaku pembimbing sekaligus pengajar yang telah banyak memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
4. dr. I Made Krisna Dinata, M.Erg selaku pembimbing sekaligus pengajar yang telah banyak memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. dr. Ida Ayu Dewi Wiryanthini, M.Biomed selaku penguji sekaligus pengajar yang telah banyak memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. dr. Indira Vidiari Juhanna selaku pengajar yang telah banyak memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Seluruh dosen pengajar Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, yang telah mendidik dan membimbing selama menempuh studi di Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
8. Orang tuaku, kedua kakakku, dan keluarga besar yang selalu memberikan dorongan dan semangat selama mengikuti perkuliahan serta telah banyak memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
9. I Putu Gde Surya Adhitya dan Ni Luh Made Reny Wahyu Sari selaku kakak tingkat yang telah banyak memberikan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.
10. Seluruh teman-teman 1 angkatan (Fisioterapi 2012) yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam penyelesain skripsi ini.
11. Seluruh kerabat dan sejawat fisioterapi yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan.
Denpasar, Juni 2016 Penulis
PEMBERIAN LATIHAN CALF RAISES DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL ANKLE PADA LANSIA
ABSTRAK
Lanjut usia (lansia) adalah umur untuk populasi orang tua di atas enam puluh tahun ke atas yang disepakati oleh United Station (UN). Dampak bertambahnya jumlah penduduk lansia akan menimbulkan berbagai permasalahan, salah satunya adalah masalah kesehatan akibat proses penuaan. Salah satu perubahan fisik yang sering terjadi akibat dari penurunan aktivitas yaitu perubahan kemampuan fungsional pergelangan kaki (ankle). Ankle memiliki peran penting dalam pelaksanaan aktivitas seseorang khususnya pada lansia. Kemampuan fungsional ankle dapat ditingkatkan dengan beberapa latihan. Salah satu latihan yang efektif untuk meningkatkan kemampuan fungsional ankle adalah latihan calf raises. Latihan calf raises dapat meningkatkan fungsional, memulihkan fleksibilitas otot, daya tahan otot dan stabilitas dari otot-otot ankle.
Desain penelitian ini adalah treatment by subject design atau sama subjek yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada 1 kelompok, dimana sebagai kontrol diteliti terlebih dahulu, setelah itu lakukan washing out, kemudian lakukan perlakuan. Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Denpasar dengan jumlah sampel yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 12 orang, Dilakukan uji normalitas dengan Saphiro-Wilk Test. Hipotesisis diuji dengan Wilcoxon Signed Rank Test. Rerata selisih peningkatan kemampuan fungsional ankle lansia pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan diuji dengan Mann-Whitney U Test.
Hasil analisis untuk peningkatan kemampuan fungsional ankle lansia pada kelompok kontrol didapatkan nilai p = 1,000 (p > 0,05). Pada kelompok perlakuan, peningkatan kemampuan fungsional ankle lansia didapatkan nilai p = 0,002 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan yang bermakna dari peningkatan kemampuan fungsional ankle lansia, sedangkan pada kelompok perlakuan terdapat perbedaan yang bermakna dari peningkatan kemampuan fungsional ankle lansia. Rerata selisih peningkatan kemampuan fungsional ankle lansia pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan diperoleh hasil p = 0,000 (p < 0,05).
Disimpulkan bahwa latihan calf raises secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan fungsional ankle pada lansia yang ditunjukkan dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05) dengan persentase peningkatan sebesar 16,41% pada kelompok perlakuan.
Kata kunci : Latihan Calf Raises, Kemampuan Fungsional Ankle, Lansia.
THE PROVISION OF CALF RAISES EXERCISE CAN IMPROVE THE ANKLE FUNCTION ABILITY ON ELDERLY
ABSTRACT
Elderly is age of adult population above sixty years old and approved by United Station (UN). The impact of increasing in elderly would have problem, one of them is health problem of aging process. One of physical change which often happens due to activity in change of ankle function ability. Ankle play an important role in the implementation of the activity of a person especially in elderly. The ability of ankle’s function can be increased with some practices. One of the effective exercise in order to improve the ankle function ability is calf raises exercise. It can improve the functional, recover muscle flexibility, muscle endurance and stability of the ankle’s muscles.
The study design was treatment by subject design or same subject was experiment which was done on first group, where it as control researched previously, after that washing out done, then treatment was done. This study was done in Tresna Wredha Wana Seraya Nursing Home Denpasar with total sample chosen randomly used simple random sampling technique about 12 people. Then, normality of data were tested using Saphiro-Wilk Test. The hypothesis was tested with Wilcoxon Signed Rank Test. The interval average of the ankle function ability on elderly in control group and treatment group was tested by using Mann-Whitney U Test.
Ankle function ability of elderly analysis resulted on control group was found as p = 1.000 (p > 0.05). On treatment group, the ankle function ability of elderly was found as p = 0.002 (p < 0.05). This showed that there was a no significant the ankle function ability of elderly on control group, but was significant on treatment group. The interval average of the ankle function ability on elderly in control group and treatment group was gotten resulted as p = 0.000 (p < 0.05).
In conclusion, calf raises exercise significantly can improve the ankle function ability on elderly showed in p value = 0.000 (p < 0.05) with increasing percentage about 16.41% on group treatment.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan Penelitian ... 3 1.4 Manfaat Penelitian ... 4 1.4.1 Manfaat Akademis ... 4 1.4.2 Manfaat Praktis ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanjut Usia ... 5
2.2 Pergelangan Kaki(Ankle) ... 8
2.2.1 Anatomi Fungsional Ankle ... 8
2.2.1.1 Komponen Tulang Pada Sendi Pergelangan Kaki ... 8
2.2.1.2 Persendian Regio Pergelangan Kaki ... 9
2.2.2Kemampuan Fungsional Ankle ... 14
2.2.3Penurunan Kemampuan Fungsional Ankle Pada Lansia ... 15
2.3Latihan Calf Raises ... 16
2.4 Pengaruh Pemberian Latihan Calf Raises terhadap Kemampuan Fungsional Ankle pada Lansia ... 20
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Berpikir ... 25
3.2 KerangkaKonsep ... 28
3.3 Hipotesis ... 28
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 29
4.2 Lokasi danWaktu Penelitian ... 30
4.3 Populasi dan Sampel ... 30
4.3.1 Populasi ... 30
4.3.2 Sampel ... 31
4.3.2.1 Kriteria inklusi ... 31
4.3.2.2 Kriteria drop out ... 31
4.3.3 Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 31
4.3.3.1 Besar sampel ... 31
4.3.3.2 Teknik pengambilan sampel ... 33
4.4 VariabelPenelitian ... 33
4.5 DefinisiOperasionalVariabel ... 33
4.5.1 Latihan Calf Raises ... 33
4.5.2 Peningkatan Kemampuan Fungsional Ankle ... 34
4.5.3 Umur ... 34
4.5.4 Riwayat Penyakit ... 34
4.5.5 Total Skor FAAM ... 34
4.6 Instrumen Penelitian ... 34
4.7 Prosedur Penelitian ... 35
4.7.1 Prosedur Pendahuluan ... 35
4.7.2 Prosedur Pengisian Form FAAM dan Penghitungan Skor FAAM ... 35
4.7.3 Prosedur Pemberian Latihan Calf Raises ... 37
4.7.4 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 38
4.8 Alur Penelitian ... 40
BAB V HASIL PENELITIAN
5.1 Data Karakteristik Sampel ... 43
5.2 Uji Prasyarat Analisa ... 43
5.2.1 Uji Normalitas pada Kelompok 1 dan Kelompok 2 ... 43
5.3 Uji Hipotesis ... 45
5.3.1 Uji Beda Rerata Peningkatan Kemampuan Fungsional Ankle Pada Lansia ... 45
5.3.2 Uji Komparasi Hasil Selisih Peningkatan Kemampuan Fungsional Ankle Lansia Pre Test dan Post Test pada Kelompok 1 dan Kelompok 2 ... 46
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Sampel ... 48
6.2 Distribusi dan Varians Sampel Penelitian ... 48
6.3 Pemberian Latihan Calf Raises Dapat Meningkatkan Kemampuan Fungsional Ankle pada Lansia ... 49
6.4 Keterbatasan Penelitian ... 53
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan ... 54
7.2 Saran ... 54 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Tulang Pembentuk Foot and Ankle ... 14
Gambar 2.2 Calf Muscle ... 17
Gambar 2.3 Latihan Calf Raises ... 18
Gambar 3.1 Skema Kerangka Konsep ... 28
Gambar 4.1 Desain Penelitian ... 29
Gambar 4.2 Latihan Calf Raises ... 37
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Program Pemberian Latihan Calf Raises ... 20 Tabel 4.1 Program Pemberian Latihan Calf Raises ... 38 Tabel 5.1 Hasil Uji Normalitas Peningkatan Kemampuan Fungsional
Ankle pada Lansia ... 44 Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas Peningkatan Kemampuan Fungsional
Ankle pada Lansia ... 44 Tabel 5.3 Uji Rerata Peningkatan Kemampuan Fungsional Ankle
Lansia Pre Test dan Post Test Pada Kelompok 1 ... 45 Tabel 5.4 Uji Rerata Peningkatan Kemampuan Fungsional Ankle
Lansia Pre Test dan Post Test Pada Kelompok 2 ... 45 Tabel 5.5 Hasil Uji Mann-Whitney U test ... 46 Tabel 5.6 Persentase Hasil Peningkatan Kemampuan Fungsional