MANAJEMEN STRATEGIK
ANALISA LINGKUNGAN EKSTERNAL
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lucky B Pangau, SSos MM
E-mail : lucky_pangau@yahoo.com
HP : 0877 3940 4649
ANALISIS LINGKUNGAN
• S
TRENGTH (Kekuatan)
• W
EAKNESS (Kelemahan)
ALI
• O
PPORTUNITY
(Peluang)
• T
REATH
(Ancaman)
ALE
Analisis lingkungan eksternal
• Analisis lingkungan eksternal akan menghasilkan peluang
dan ancaman perusahaan.
• Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari tiga
perangkat faktor,
1.lingkungan jauh, / makro
2.lingkungan industri dan
3.lingkungan operasional.
Lingkungan Eksternal
Perusahaan
Lingk. Operasional/
Lingkungan Industri/ Pesaing
Lingkungan Jauh/Makro
3. Lingkungan Jauh (makro)
• Ekonomi
• Sosial
• Politik
• Teknologi
• Ekologi
• Global
2. Lingkungan Industri
(untuk Produk Sejenis)
•
Pesaingan Produk baru/
•
Pesaingan Produk lama
•
Kekuatan Pemasok
•
Kekuatan Pembeli
•
Barang Subtitusi
1. Lingkungan Operasional
• Pemasaran
• Pemasok
• Pelanggan
• Pemberi Kredit
• Pegawai
PERUSAHAAN
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
1. Lingkungan Operasional
Merupakan posisi perusahaan saat ini yang akan
berdampak pada peluang atau ancaman
• Pemasaran
• Pemasok
• Pelanggan
• Pemberi Kredit
• Pegawai
2. Lingkungan Industri
(untuk Produk Sejenis)
Persaingan
Kompetitor
Pendatang Baru Perusahan Lama Daya Tawar Supliyer Daya Tawar Konsumen Barang Subtitusi/ PenggantiDalam ruang lingkup domestik maupun internasional, sifat dari
persaingan dibentuk dari lima kekuatan kompetitif
1. Tantangan dari Pendatang Baru
• Skala Ekonomis (biaya murah)
• Diferensiasi (keunikan) Produk
• Persyaratan Modal
• Switching Costs (biaya beralih produk atau
perusahaan lain)
• Akses ke Jalur Distribusi
• Cost Disadvantages Independent of Scale
(keunggulan biaya selain skala ekonomis:
lokasi, subsidi, bahan baku)
• Kebijakan Pemerintah: lisensi, tata niaga
• Expected Retaliation: reaksi pesaing yang
diantisipasi
Halangan
Masuk,
Menjadi
Permasalahan
Baru Bagi
Perusahaan
Lama
2. Rivalitas Antar Kompetitor yg Ada
( Sesama Perusahan lama )
Rivalitas yang kuat sering terjadi dengan jalan:
Melancarkan perang iklan Menj aga posisi stratejik
Menggunakan kompetisi harga
Meningkatkan j aminan/pelayanan pelanggan Membuat perkenalan produk baru
Terjadi ketika perusahaan tertekan/melihat peluang
Persaingan harga sering memperburuk keseluruhan industri Perang iklan dapat meningkatkan permintaan total industri, tapi dapat menj adi sangat mahal bagi pesaing yang lebih kecil
Persaingan yang tajam :
Banyak kompetitor yang seimbang Pertumbuhan ekonomi yang lambat Biaya Produksi tinggi
Biaya penyimpanan dan ditribudi yg tinggi
Kurangnya Direensiasi/ perbedaan dan switching cost Resiko strategi yang tinggi
ADU STRATEGI :
Perang Iklan Banting Harga Discont
3.Daya Tawar Suppliyer
( Pemasok bahan baku)
Pemasok menjadi sangat kuat jika:
•
Industri pemasok didominasi hanya oleh
sedikit perusahaan
•
Produk pemasok hanya dimiliki sedikit
sengganti/subtitusi
•
Pelanggan bukan pembeli utama bagi
Pemasok
•
Produk milik pemasok merupakan
produk penting bagi pembeli
•
Produk pemasok di deferensiasikan ( krn
beda dan punya Keunikan)
•
Produk Pemasok memiliki switching cost
(beralih biaya) yang tinggi
•
Pemasok memiliki peluang intregrasi ke
depan yang kuat (sempurna/ laku di
waktu mendatang)
STRATEGI PEMASOK : - Mengancam Menaikan Harga - Menurunkan Kwalitas Barang -- Menekan harga/ profitabilitas4. Daya Tawar Konsumen
(Nilai Kekuatan tawar Pembeli)
Pembeli bisa menjadi kuat jika :
• Produksi melimpah
• Banyak pilihan barang yg
sejenis
• Produk tidak dideferensiasi (
tanpa standar )
• Pembeli hanya menghadapi
switching cost yang kecil.
Pembeli bersaing dengan industri
pemasok :
Jika barang banyak
dipasar harga rendah
Jika barang mahal,
5. Barang Subtitusi/ Pengganti
Adanya Produk Pengganti :
Harga lebih murah dan mutu
sama bahkan lebih bagus
Ada keunggulan lain :
Vitur lebih simple
Keamanan lebih baik
Tahan Lama / awet
Ada barang lain yg sama, dan fungsinya
bisa mengganti kan Contoh :
Teh vs kopi Aqua vs Isi Ulang
HP cina Kartu Perdana
LINGKUNGAN MAKRO
Lingkungan makro, antara lain :
1.
Demografi :
pertumbuhan penduduk, perubahan komposisi
umur & etnis, pendidikan, migrasi, perubahan menuju
pemasaran mikro
2.
Ekonomi :
pertumbuhan, distribusi , tabungan, utang, kredit
3.
Alam :
bahan baku, biaya enerj i, polusi, proteksi lingkungan
4.
Teknologi :
perubahan teknologi, peluang inovasi, anggaran
litbang
5.
Politis-legal :
aturan main bisnis, kelompok kepentingan
6.
Sosial-budaya :
nilai-nilai masyarakat, perbedaan budaya
3. Analisis Lingkungan Makro
Diskripsi Prediksi
Lingkungan Demografi
Lingkungan Ekonomi
Lingkungan Alam
Lingkungan Tehnologi
Lingkungan
Plolitik-Legal
Lingkungan Sosial
budaya
Implikasi /
Peluang
dan
Tantangan
Implementasi
Strategi
Prospek
Perusahaan
Analisa Situasi
Analisa
Lingkungan
- Eksternal
Hasil dari
identivikasi Situasi
Analisa
Lingkungan
- Internal
Analisa SWOT
Kekuatan
,
Kelemahan
Ketiga faktor tesebut memunculkan peluang dan
ancaman dalam memasarkan produk.
•
• Misalnya, Coca-Cola pada tahun 1993 melakukan analisis
lingkungan jauh, mendapatkan hasil sebagai berikut:
1. Semakin meningkatnya pendapatan disposable (Disposable
Income), penjualan Coca-Cola selalu meningkat,
2. Inflasi/peningkatan harga mempengaruhi keberhasilan
Coca-Cola
3. Konsumsi minuman ringan berbanding terbalik dengan usia
seseorang, artinya semakin tua, semakin berkurang minum
minuman ringan, sebaliknya kelompok muda yang paling
banyak minum minuman ringan.
4. Teknologi membuat dunia semakin sempit, sehingga muncul
nya pasar “kaum muda” baru yang lebih mudah dijangkau.
• Dari lingkungan industri, Coca-Cola
menghasilkan :
1.
Coca-Cola mendapat persaingan yang kuat dari Pepsi
2.
Bahan baku utama Coca-Cola adalah sirup jagung berkadar
fruktosa tinggi, sejenis gula, untuk di Amerika Serikat dapat
dipasok oleh sebagian besar sumber domistik.
3.
Untuk diluar Amerika Serikat dapat diganti sukrosa.
4.
Bahan lain adalah aspartam, bahan pemanis yang digunakan
dalam produk minuman ringan rendah kalori diperoleh dari The
Nutra Sweet Company.
5.
Pembeli minuman ringan adalah perorangan dan para pembotol
yang memperoleh hak waralaba.
6.
Ada banyak minuman substutusi dari minuman ringan yang
populer , antara lain minuman sitrus (citrus beverage), sari buah
(fruit juice) minuman ber-energi, dll
ANALISIS
SWOT
STRENGTH (kekuatan) WEAKNESS (kelemahan)
Analisis Faktor A A Internal B B Analisis C C Faktor Eksternal D D OPPORTUNITY(peluang) SO WO 1 D2 C1 2 A1 B2 3 B3 D3 THREAT(ancaman) ST WT 1 D1 A1 2 C2 B2 3 A3 C3
Produk Manufaktur Berbasis Web Pada Toko
Breeze Malioboro.
•
Kekuatan (Strength) :
• Kenyamanan membeli via Internet dari depan
komputer di rumah sendiri, kantor atau warnet lebih menghemat waktu.
• Kebanyakaan generasi muda Indonesia masa kini
mulai tidak segan – segan untuk memesan barang- barang via Internet.
• Koneksi internet sudah masuk kerumah – rumah
masyarakat.
• Dengan kemajuan teknologi jaman sekarang
adanya smartphone, tablet dll, masyarakat
khususnya kaum muda dapat mengakses internet dimana saja.
Kelemahan (Weaknesses) :
Desain web kurang menarik dengan web perusahaan lain.
Persaingan semakin banyak.
Pembayaran tidak bisa melalui creditcard . Gambar produk kurang ter update.
Peluang (Oportunity) :
Jangkauan pemasaran lebih luas atau mendunia.
Mampu berkompetisi secara global.
Kebutuhan untuk mengembangkan produk dan pelayanan berkualitas internasional untuk
meningkatkan penjualan.
Ancaman (Threats) :
Sudah banyak perusahaan yang
menggunakan web untuk pemasaran dan
periklanan produk.
Koneksi Lemot.
Sistem Error.
BOUTIQUE BATIK NUSANTARA
Analisis Faktor Internal
Analisis
Faktor
Eksternal
Strength (Kekuatan)
Weakness(Kelemahan)
A . Motif yang bermacam-macam dank has dari berbagai daerah di Indonesia.
B . Bahan dan Kualitas yang terbaik. C . Dapat memilih kain dan
membuat desain sendiri dengan tersedianya penjahit di Boutique Batik Nusantara.
A . Distribusi yang belum kuat, karena masih bisnis .
B . Kendala bahan yang didapat belum tentu ada terus-menerus. C . Boutique ini belum dikenal secara Luas.
Opportunity
SO WO1. Banyak diminati masyarakat karena pakaian khas Indonesia .
2. Menjadi pelopor batik yang
menyajikan motif dari berbagai daerah di Indonesia.
3. Memasuki pasaran yang luas.
Motif yang bermacam-macam dari
berbagai daerah di Indonesia menjadikan ciri khas utama dari Boutique Batik Nusantara yang mampu menjadikan pasaran yang Luas.
Distribusi yang belum kuat serta promosi yang belum gencar menjadikan Boutique tersebut belum dikenal terlalu Luas.
Threat (ancaman)
ST WT1. Pesaing yang bermunculan.
2. Harga bahn yang relative tidak stabil. 3. Style atau motif yang berubah-ubah mengikuti perkembangan zaman.
Karena sudah dipatenkan oleh UNESCO bahwa batik merupakan milik Indonesia, maka banyak pesaing-pesaing yang menjadikan batik sebagai usahanya.
Kendala bahan yang dibutuhkan belum tentu ada terus0menerus menjadikan produksi tidak lancer dan harga yang dipastikan tidak stabil.
Faktor Internal
Faktor Eksterna
l
Strenght (S) :
•Lebih mudah dalam pencarian obat. •Pelayanan lebih terjangkau.
•Mempercepat dalam transaksi. •Pemberian laporan data secara akurat.
Weakness (W) :
•Sistem hanya bisa diakses oleh karyawan. •Tidak bisa digunakan secara online.
•Hanya bisa untuk transaksi pembayaran
dan pencarian obat.
•Sistem tidak bisa mendeteksi penyakit.
Strategi (WO) :
•Menyediakan kontak perusahaan
distruk pembelian untuk pelayanan via telepon (W.2,O.2).
•Mudah dalam pencarian data obat dan
pelanggan bisa mengakses untuk
pembelian obat secara online (W3,O2).
Threath (T) :
•Gangguan teknis (cuaca, bencana, sabotase). •Sistem Error. •Human Error.
Opportunity (O) : •Tidak hanya admin, sistem bisa diakses oleh pelanggan untuk pencarian obat.
•Sistem dapat dikembangkan, dengan diakses para pelanggan untuk pembelian obat dengan cara online.
•Sistem dapat mengatur atau merekap keuangan secara terperinci.
Strategi (ST) :
•Memaksimalkan pelayanan terhadap pelanggan melalui karyawan (S.2,T.2).
Strategi (WT) :
•Menginformasikan kepada
pelanggan cara pembelian obat di apotek (W.2,T.2).
Strategi (SO) :
•Mengoptimalkan sistem komputer
dalam proses transaksi sehingga lebih cepat dan mudah bagi pelanggan (S.3,O.1).
•Laporan keuangan dan data bukanan
lebih mudah dan terperinci (S4,O3).
Syahroni Febriantoro
Waralaba (Inggris: Franchising;Prancis:
Franchise) untuk kejujuran atau kebebasan.
• [1]. adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan
• [2]. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud
dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa
• [3]. Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud
dengan Waralaba ialah:
• Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir,
dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.