• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PIJAT OKSITOSIN DAN RELAKSASI HYPNOBIRTHING TERHADAP INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS RAWALO PADA TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBEDAAN EFEKTIVITAS PIJAT OKSITOSIN DAN RELAKSASI HYPNOBIRTHING TERHADAP INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS RAWALO PADA TAHUN 2015"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PIJAT OKSITOSIN DAN RELAKSASI HYPNOBIRTHING TERHADAP INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS RAWALO PADA TAHUN 2015

Ikma Lucy Setiani1, Sumarni2 s_oemarnie@yahoo.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Perdarahan post partum merupakan salah satu masalah pada ibu

post partum. Penatalaksanaan untuk mengatasi perdarahan post partum adalah dengan dilakukannya pijat oksitosin dan relaksasi hypnobirthing. Pijat oksitosin dan relaksasi hypnobirthing dapat merangsang keluarnya hormon oksitosin yang menyebabkan kontraksi uterus sehingga proses involusi uterus khususnya penurunan tinggi fundus uteri (TFU) bisa berjalan normal.

Tujuan: Mengetahui perbedaan efektivitas pijat oksitosin dan relaksasi

hypnobirthing terhadap involusi uterus pada ibu post partum di Puskesmas Rawalo tahun 2015.

Metode: Penelitian ini adalah penelitian quasy eksperimen dengan post test only

design dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin normal di Puskesmas Rawalo pada bulan Juni-Juli tahun 2015 sebanyak ± 30 responden. Instrument penelitian menggunakan lembar observasi. Analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan independent T- test.

Hasil: Involusi uterus ibu post partum yang dilakukan relaksasi hypnobirthing

memiliki nilai minimal 1 cm, maksimal 3 cm, rata-rata sebesar 1,93 dan standar deviasi sebesar 0,798. Involusi uterus ibu post partum yang dilakukan pijat oksitosin memiliki nilai minimal 2 cm, maksimal 3 cm, rata-rata sebesar 2,66 dan standar deviasi sebesar 0,487. Ada perbedaan signifikan antara pijat oksitosin dan relaksasi hypnobirthing dengan nilai

ρ = 0,005 ( ρ = α (0,05) ) perbedaan rata-rata 0,73.

Kesimpulan: Ada perbedaan efektivitas pijat oksitosin dan relaksasi

hypnobirthing terhadap involusi uterus pada ibu post partum di Puskesmas Rawalo pada tahun 2015.

Kata Kunci : Pijat oksitosin dan relaksasi hypnobirthing, involusi uterus, ibu

(2)

THE DIFFERENCE EFFECTIVITY OF OXYTOCIN MASSAGE AND HYPNOBIRTHING RELAXATION TOWARD UTERINE

INVOLUTION IN POST PARTUM WOMEN AT RAWALO PUBLIC HEALTH

CENTER IN 2015

Ikma Lucy Setiani1, Sumarni2 s_oemarnie@yahoo.com

ABSTRACT

Post partum haemoragic was one of the problem in post partum women. The implementation to solve the post partum haemoragic was oxytocin massage and hypnobirthing relaxation. The oxytocin massage and hypnobirthing relaxation could stimulated oxytocin hormon release that caused uterine contraction, so that the uterine involution process especially decreased of uterine fundus elevated could running normally.

Knows the difference effectivity of oxytocin massage and hypnobirthing relaxation toward uterine involution in post partum women at Rawalo Public Health Center in 2015.

This research was quasy eksperimen with post test only design with cross sectional approach. The sample technique used purposive sampling. the population in this research were normal maternal in Rawalo public health center in June-July 2015 as many as ± 30 respondent. The research instrument used observational paper. The univariate analysis used frequency distribution and bivariate used independent T- test.

The uterine involution of post partum women who did the hypnobirthing relaxation had the minimum value 1 cm, maximum 3 cm, the average as many as 1,93 and standar deviasias many as 0,798. The uterine involution of post partum women who did the oxytocin massage had the minimal value 2 cm, maximum 3 cm, average as many as 2,66 and standar deviasias many as 0,487. There is a significant difference between oxytocin massage and hypnobirthing relaxation with ρ value = 0,005 ( ρ = α (0,05) ) the difference average 0,73.

Conclusion. There is the difference between oxytocin massage and

hypnobirthing relaxation toward uterine involution in post partum women at Rawalo Public Health Center in 2015.

Keyword : Oxytocin massage, hypnobirthing relaxation, uterine involution, post partum women

(3)

I. PENDAHULUAN

Perdarahan merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu, yaitu perdarahan post partum.Upaya pencegahan perdarahan post partum dapat dilakukan semenjak persalinan kala 3 dan 4 dengan pemberian oksitosin. Hormon oksitosin ini sangat berperan dalam proses involusi uterus. Involusi uterus dapat dipantau atau dimonitor melalui penurunan tinggi fundus uteri pada post partum dan pengeluaran lochea, yaitu lochea rubra, serosa dan alba. Upaya untuk mengendalikan terjadinya perdarahan dari tempat plasenta dengan memperbaiki kontraksi dan retraksi serat myometrium yang kuat dengan pijatan oksitosin. Oleh Karena itu, upaya untuk mempertahankan kontraksi uterus melalui pijatan untuk merangsang keluarnya hormon oksitosin merupakan bagian penting dari perawatan post partum (Bobak, Lowdermik, Jensen, 2005). Oksitosin dapat diperoleh dengan berbagai cara baik melalui oral, intra-muscular, maupun dengan pemijatan yang merangsang keluarnya hormon oksitosin.Selain itu ada upaya yang dilakukakan untuk mengatasi perdarahan post partum adalah dengan melakukan pijat oksitosin dan relaksasi hypnobirthing.

Pijat oksitosin adalah pemijatan disepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai costae kelima – keenam dan merupakan suatu tindakan mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk menyampaikan perintah ke otak bagian belakang sehingga oksitosin keluar (Utami, 2009). Hormon oksitosin berguna untuk memperkuat dan mengatur kontraksi uterus, membuka pembuluh darah dan membantu hemostasis ibu sehingga mengurangi kejadian atonia uteri. Kontraksi uterus yang kuat akan mengakibatkan proses involusi uterus menjadi lebih bagus (Cuningham, 2006). Selain pijat oksitosin, terdapat relaksasi hypnobrithing yaitu wanita akan dilatih untuk menanamkan pikiran positif dan melakukan hypnosis diri. Hypnobirthing akan membantu ibu post partum untuk mencapai kondisi yang senantiasa rileks dan tenang, dimana efek dari kondisi ini akan berpengaruh pada ibu dan lingkungannya. Kemudian otak menerima masukan baru yang menimbulkan reaksi positif pada tubuh, sehingga hormon oksitosin akan muncul serta uterus dapat berkontraksi dengan baik. Kontraksi uterus dapat mengontrol perdarahan setelah melahirkan (Rejeki, 2011).

Hasil studi pendahuluan melalui wawancara yang dilakukan pada bidan ruangan post partum di Puskesmas Rawalo, mereka mengatakan tidak pernah melakukan pijat oksitosin dan relaksasi hypnobirthing pada saat memberikan perawatan kepada ibu post partum. Baik untuk merangsang kontraksi uterus, mengatasi perdarahan, maupun merangsang keluarnya ASI. Mereka lebih cenderung menggunakan terapi breast care dan terapi

(4)

farmakologi seperti oksitosin intra-muskular. Jadi metode untuk mengatasi perdarahan dan mempercepat involusi uterus melalui terapi non-farmakologi seperti terapi pijat oksitosin dan relaksasi hypnobirhing belum pernah diterapkan. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana perbedaan efektivitas pijat oksitosin dengan relaksasi hypnobirthing terhadap involusi uterus pada ibu post partum di Pukesmas Rawalo.

II. TINJAUAN PUSTAKA

1. Involusi Uterus

Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus ( Ambarwati, 2008 ). Involusi uterus adalah kembalinya uterus kepada keadaan sebelum hamil, baik dalam bentuk maupun posisi (Bahiyatun, 2009). Involusi uterus terjadi karena adanya proses autolysis, atrofi dan efek oksitosin.

Involusi uterus yang terjadi karena efek oksitosin akan terproduksinya hormon oksitosin. Oksitosin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh hipofisis posterior yang akan dilepaskan ke pembuluh darah apabila mendapat rangsangan yang tepat. Efek fisiologis dari oksitosin adalah merangsang kontraksi otot polos uterus baik pada masa persalinan maupun masa post partum sehingga akan mempercepat proses involusi uterus khususnya penurunan tinggi fundus uteri (TFU) (Anidar, 2008).

Oksitosin merupakan zat yang dapat merangsang myometrium uterus sehingga dapat berkontraksi. Kontraksi uterus merupakan suatu proses yang kompleks dan terjadi karena adanya pertemuan aktin dan myosin. Dengan demikian aktin dan myosin merupakan komponen kontraksi. Pertemuan aktin dan myosin disebabkan karena adanya myocin light chine kinase (MLCK) dan dependent myosin ATP ase, proses ini dapat dipercepat oleh banyaknya ion kalsium yang masuk di dalam sel (Dasuki, 2008).

Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna setelah bayi lahir, terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intrauterine yang sangat besar. Hormon oksitosin yang terlepas dari kelenjar hipofisis memperkuat dan mengatur kontraksi uterus. Kontraksi dan retraksi otot uterin akan mengurangi perdarahan. Selama 1 sampai 2 jam post partum intensitas kontraksi uterus bisa berkurang dan menjadi tidak teratur,

(5)

sehingga pada masa ini penting menjaga kontraksi (Ambarwati, 2009). Selama tahap ketiga persalinan, oksitosin menyebabkan pemisahan plasenta. Kemudian seterusnya bertindak atas otot yang menahan kontraksi, melepaskan plasenta dan mencegah perdarahan (Ambarwati, 2009).

Selain efek oksitosin yang mempengaruhi involusi uterus ada beberapa faktor lain, yaitu mobilisasi dini, status gizi, menyusui, usia dan paritas (Walyani dan Purwoastuti, 2015). Keseluruhan proses involusi uterus disertai dengan penurunan ukuran TFU. Ukuran uterus pada masa post partum akan mengecil seperti sebelum hamil. Perubahan-perubahan normal pada uterus selama post partum adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Perubahan-perubahan normal pada uterus selama post partum Involusi Uteri Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus

Plasenta Lahir Setinggi pusat 1000 gram

12 jam Sekitar 12-13 cm dari atas

symphisis atau 1 cm/hari

2 hari 2 cm di bawah pusat 750 gram

3 hari 3 cm di bawah pusat selanjutnya

turun 1 cm setiap hari

7 hari 5 cm dari pinggir atas symphisis

atau pertengahan pusat dan simpisis

500 gram

14 hari Tidak teraba 350 gram

6 minggu Normal 60 gram

Sumber: Manuaba, 2009 2. Pijat Oksitosin

Pijat oksitosin adalah pemijatan disepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai costae kelima – keenam dan merupakan suatu tindakan mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk menyampaikan perintah ke otak bagian belakang sehingga oksitosin keluar (Utami, 2009). Hormon oksitosin berguna untuk memperkuat dan mengatur kontraksi uterus, membuka pembuluh darah dan membantu hemostasis ibu sehingga mengurangi kejadian atonia uteri. Kontraksi uterus yang kuat akan mengakibatkan proses involusi uterus menjadi lebih bagus (Cuningham, 2006).

(6)

3. Relaksasi Hypnobirthing

Hypnobirthing merupakan metode relaksasi alamiah yang membuat ibu merasa tenang sehingga mengurangi rasa sakit saat kehamilan, persalinan dan post partum (Muflihah, 2013). Hypnobirthing akan mengajarkan teknik-teknik yang dibutuhkan untuk membantu ibu tetap tenang dan bahagia selama kehamilan, persalinan dan post partum. Ada empat teknik relaksasi hypnobirthing, yaitu relaksasi otot, relaksasi pernafasan, relaksasi pikiran dan afirmasi. Relaksai hypnobirthing dengan nafas lambat akan membantu ibu post partum untuk mencapai kondisi yang senantiasa rileks dan tenang, dimana efek dari kondisi ini akan berpengaruh pada ibu dan lingkungannya. Kemudian otak menerima masukan baru yang menimbulkan reaksi positif pada tubuh, sehingga hormon oksitosin akan muncul serta uterus dapat berkontraksi dengan baik. Kontraksi uterus dapat mengontrol perdarahan setelah melahirkan.

III. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy eksperimen dengan rancangan yang digunakan post test only design, yaituyaitu pengukuran hanya dilakukan pada saat terakhir penelitian (Sugiyono, 2009). Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektivitas pijat oksitosin dan relaksasi hypnobirthing terhadap involusi uterus pada ibu post partum di Puskesmas Rawalo tahun 2015.Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif.Pendekatan waktu menggunakan pendekatan cross sectional yang merupakan salah satu studi observasional untuk menentukan hubungan antara faktor risiko dan efek. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu post partum di Puskesmas Rawalo pada bulan Juni-Juli 2015 sebanyak ± 32 responden.

Sampel yang digunakan sebanyak 30 responden ibu post partum yang bersalin normal di Puskesmas Rawalo. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara sengaja dan peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu. Jadi sampel tidak diambil secara acak, tetapi ditentukan sendiri oleh peneliti berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusinya sebagai berikut :

1. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

a. Ibu post partum yang bersalin di Puskesmas Rawalo b. Ibu post partum hari pertama

c. Responden bersedia diberi perlakukan pijat oksitosin dan relaksasi hypnobirthing

(7)

2. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah: a. Pasien tidak bersedia menjadi responden b. Pasien yang dirujuk ke rumah sakit

Instrument pada penelitian ini menggunakan lembar observasi yang berisi nomor, nama responden, tanggal dan jam persalinan, tanggal dan jam perlakuan (pijat oksitosin dan relaksasi hypnobirthing), penurunan tinggi fundus uteri dan keterangan hasil akhir.Pengolahan data menggunakan paket program komputer. analisis yang digunakan berupa analisa univariat dan analisa bivariat. Analisa Univariat adalah analisa dengan menggunakan distribusi frekuensi. Dengan distribusi frekuensi kita dapat mengetahui persentase suatu kelompok terhadap seluruh pengamatan. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Uji statistik yang dipakai dalam penelitian ini disesuaikan dengan skala data yang dipakai. Dalam hal ini semua variabel berskala ratio sehingga digunakan Uji independent t test.

IV.HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi involusi uterus ibu post partum yang dilakukan relaksasi hypnobirthing di Puskesmas Rawalo

Grafik 1. Distribusi frekuensi involusi uterus ibu post partum yang dilakukan relaksasi hypnobirthing di Puskesmas Rawalo Berdasarkan grafik 1 dapat diketahui sebagian besar ibu post partum yang dilakukan relaksasi hypnobirthing di Rawalo memiliki penurunan TFU 2 cm yaitu sebanyak 6 orang dan sebagian kecil memiliki penurunan TFU 3 cm yaitu sebanyak 4 orang serta rata-rata penurunan TFU sebesar 1,93 dengan standar deviasi sebesar 0,798.

(8)

2. Deskripsi involusi uterus ibu post partum yang dilakukan pijat oksitosin di Puskesmas Rawalo

Grafik 2. Distribusi frekuensi involusi uterus ibu post partum yang dilakukan pijat oksitosin di Puskesmas Rawalo

Berdasarkan grafik 2 dapat diketahui sebagian besar ibu post partum di Rawalo memiliki penurunan TFU 3 cm yaitu sebanyak 10 orang, selain itu grafik 2 menunjukkan pula penurunan TFU 2 cm yaitu sebanyak 5 orang rata-rata penurunan TFU sebesar 2,67 dengan standar deviasi sebesar 0,487.

3. Perbedaan efektivitas pijat oksitosin dan relaksasi hypnobirthing terhadap involusi uterus di Puskesmas Rawalo

Tabel 3. Perbedaan efektivitas pijat oksitosin dan relaksasi hypnobirthing terhadap involusi uterus di Puskesmas Rawalo.

Perlakuan Skor Mean ttabel thitung ρ

Min Maks

Pijat Oksitosin 2 3 2,66

2,048 3,034 0,005 Relaksasi Hypnobirthing 1 3 1,93

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa perbedaan rata-rata dari penurunan TFU yang diberi perlakuan pijat oksitosin dan relaksasi hypnobirthing sebesar 0,73, artinya rata-rata penurunan TFU yang diberi perlakuan pijat oksitosin lebih besar dibandingkan dengan rata-rata penurunan TFU yang diberi perlakuan relaksasi hypnobirthing. Nilai t tabel diketahui sebesar 2,048 lebih kecil dari nilai t hitung sebesar 3,034 dengan nilai ρ = 0,005 lebih kecil dari nilai α = 0,05 (ρ < α) yang berarti ada perbedaan signifikan antara penurunan TFU yang diberi perlakuan pijat oksitosin dengan yang diberi perlakuan relaksasi hypnobirthing.

(9)

V. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Involusi uterus ibu post partum yang dilakukan relaksasi hypnobirthing

memiliki penurunan Tinggi fundus uteri (TFU) nilai minimal 1 cm, maksimal 3 cm, rata-rata sebesar 1,93 dan standar deviasi sebesar 0,798. 2. Involusi uterus ibu post partum yang dilakukan pijat oksitosin memiliki

penurunan TFU nilai minimal 2 cm, maksimal 3, rata-rata sebesar 2,66 dan standar deviasi sebesar 0,487.

3. Ada perbedaan efektivitas antara pijat oksitosin dan relaksasi hypnobirthing dengan nilai ρ = 0,005 ( ρ = α (0,05) ) perbedaan rata-rata 0,73.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E. (2010). Asuhan kebidanan nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Anidar. (2008). Manfaat asi. http://eprints.undip.ac.id, diakses tanggal 28 Maret 2015

Cunningham, F. G. (2006). Obstetri williams. Jakarta: EGC.

Dasuki, R. (2008). Perbandingan efektifitas misoprostol per oral dengan

oksitosin untuk prevensi perdarahan post partum.

http://cnrl.net.publikasi.pdf.MPO. Diakses tanggal 27 Maret 2015. Muflihah, I.S. (2013). Hypnobirtihing. Cakrawala Galuh. Vol. II : 55-60.

Rejeki, A.S. & Astuti, A.D. (2011). Pengaruh metode relaksasi hypnobirthing terhadap involusi uteri pada ibu pasca bersalin normal. Akadem iKebidanan Estu Utomo Boyolali.

Utami, R. (2009). ASI panduan praktis ibu menyusui dini. Yogyakarta: Banyu Media.

Walyani, E.S &Purwoastuti, E. (2015). Asuhan kebidanan masa nifas dan menyusui. Yogyakarta. Pustaka Baru.

Gambar

Tabel 1. Perubahan-perubahan normal pada uterus selama post partum
Grafik 1. Distribusi frekuensi involusi uterus ibu post partum yang  dilakukan relaksasi hypnobirthing di Puskesmas Rawalo  Berdasarkan  grafik  1  dapat  diketahui  sebagian  besar  ibu  post  partum  yang  dilakukan  relaksasi  hypnobirthing  di  Rawalo
Grafik 2. Distribusi frekuensi involusi uterus ibu post partum yang  dilakukan pijat oksitosin di Puskesmas Rawalo

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian lebih lanjut terhadap atri- busi penyebab kegagalan menunjukkan bahwa siswa dengan atribusi kemampuan mempunyai rata-rata skor belajar berdasar regulasi diri yang

Proses pengumpulan data perancangan buku interaktif pembelajaran menjahit ini akan dilakukan dengan cara observasi lapangan dan wawancara kepada guru, orang tua, dan lembaga

iki, akeh banget warga kang nyengkuyung kanggo nglaksanakake adicara kanthi nduweni niatan dhewe ora ana paksaan saka wong liya. Amarga warga desa Ngliman wis

Untuk mengkonversi motor tegangan terminal dari menyusahkan menjadi berguna 5V logika tegangan, papan driver motor menyediakan rangkaian regulator tegangan yang diaktifkan

Ruang lingkup penelitian difokuskan pada BMT Mitra Hasanah dan diarahkan untuk mengumpulkan data guna menjawab permasalahan yang telah dikemukakan diatas tentang

Ketika bencana terjadi, hal-hal yang harus diperhatikan adalah besarnya dampak bencana terhadap jumlah korban maupun kerusakan infrastruktur, dan transportasi untuk

Oleh karena itu, untuk menyusun rekomendasi pupuk pada tanaman manggis perlu didapatkan daun yang tepat sebagai daun sampel, sehingga daun tersebut dapat digunakan sebagai alat

Kesulitan dalam menegakkan diagnosis ini adalah karena pada hemoptoe selain terjadi vasokonstriksi perifer, juga terjadi mobilisasi dari depot darah, sehingga kadar Hb tidak selalu