• Tidak ada hasil yang ditemukan

KURIKULUM SEKOLAH DASAR NEGERI GUPAKAN I TAHUN PELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KURIKULUM SEKOLAH DASAR NEGERI GUPAKAN I TAHUN PELAJARAN"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)

i

KURIKULUM

SEKOLAH DASAR NEGERI GUPAKAN I

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Alamat:

Dusun

: Klapaloro I

Desa

: Giripanggung

Kecamatan

: Tepus

Email

: sdngupakansatu@yahoo.com

UPT PAUD DAN SD KECAMATAN TEPUS

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

KABUPATEN GUNUNGKIDUL

2017

(2)

ii

REKOMENDASI

KURIKULUM SD NEGERI GUPAKAN I

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Setelah membaca dan memperhatikan Rancangan Kurikulum SD Negeri Gupakan I Tahun Pelajaran 2017/2018, maka Kurikulum SD Negeri Gupakan I

Tahun Pelajaran 2017/2018 dapat disahkan dan divalidasikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Gunungkidul

Kepala UPT PAUD dan SD Kecamatan Tepus,

Drs. HERY KUSWANTO, MM NIP 19630306 199203 1 004

Tepus, 8 Juni 2017 Pengawas SD Kecamatan Tepus

PUJI RAHMANTO, M.Pd NIP 19680922 199002 1 005

(3)

iii HALAMAN PENGESAHAN

KURIKULUM SD NEGERI GUPAKAN I TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Telah disusun, disahkan, dan diberlakukan

Disahkan di : Tepus Pada Tanggal : 8 Juni 2017 Menyetujui

Ketua Komite, Kepala Sekolah,

AGUS SATMOKO SUMILIR, S,Pd

NIP 19690920 199102 1 001

Mengetahui

a.n. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul

Kepala Bidang Sekolah Dasar

Drs. SUDYA MURSITA, MM. NIP 19630105 198603 1 019

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukurkita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah menganugerahkan nikmat kesehatan, kemampuan lahir dan batin sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Negeri Gupakan I sebagai acuan satuan pendidikan yang ada di sekolah kami. Penyusunan kurikulum ini dilakukan bersama-sama antara Kepala Sekolah, Guru, Komite sekolah, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama, Pengawas dan Kepala UPT TK SD Kecamatan Tepus.

SDN Gupakan I merupakan salah satu sekolah sasaran implementasi kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2017/2018 di Kabupeten Gunungkidul. Pelaksanaan Kurikulum 2013 pernah dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2014/2015, diterapkan untuk kelas I, II dan IV. Adapun sebagai dasar penerapan kurikulum 2013 adalah Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi, Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses, Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian, Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang KI dan KD, Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, Permendikbud Nomor 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum,dan Permendikbud Republik Indonesia Nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Peserta Didik pada pendidikan Dasar dan Menengah. Hal ini juga disesuaikan dengan berbagai perubahan terutama pada struktur dan muatan kurikulum, yaitu: pertama, dari 8 standar ada 4 standar yang berubah, yaitu: SKL, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian,serta kerangka dasar dan strukur kurikulum Sekolah Dasar. Kedua, proses pembelajaran secara tematik terpadu dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik.

Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini merupakan aktualisasi pengembangan kemampuan profesional guru dalam pengembangan kurikulum. Untuk itu kurikulum ini perlu selalu dievaluasi dan d

iperbaiki serta disempurnakan agar sesuai dengan perkembangan zaman terutama di bidang pendidikan (kurikulun nasional) dan tuntutan jenjang pendidikan di atasnya serta kebutuhan masyarakat.

Besar harapan kami kurikulum ini dapat dipergunakan sebagai acuan pelaksanaan pengelolaan pendidikan di SD Negeri Gupakan I dalam menyelenggarakan pembelajaran dan stakeholder lainnya dalam pembinaan penyelenggaraan pendidikan.

(5)

v DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

REKOMENDASI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI ... vi BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 1. Landasan Filos0fis…………. ... 1 2. Landasan Yuridis ………. 3 B. Rasional Kurikulum ... 5 C. Karakteristik Kurikulum ... 7

D. Tujuan dan Prinsip Pengembangan Kurikulum ... 8

BAB II TUJUAN, VISI, DAN MISI ... 11

A. Tujuan Pendidikan Nasional ... 11

B. Tujuan Pendidikan Dasar ... 11

C. Visi ... 11

D. Misi ... 11

E. Tujuan Sekolah ... 12

F. Strategi Pencapaian Tujuan ... 13

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM ... 17

A. Struktur Kurikulum ... 17

B. Muatan Kurikulum ... 23

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN ... 139

A. Alokasi Waktu ……….. 139

B. Perhitungan Hari Efektif Belajar ... 140

C. Kalender Pendidikan dan Kalender Akademik ... 142

D. Hari-hari Libur Sekolah ... 145

E. Pembagian Waktu Pembelajaran ... 146

(6)

vi

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... A. Silabus

B. RPP

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dalam peradaban dunia.

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tertentu tersebut meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi,dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah,sehingga menuntut adanya pengembangan. Pengembangan Kurikulum didasarkan beberapa landasan yang meliputi :

1. Landasan Filosofis

Kurikulum dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas.Kualitas peserta didik yang akan dicapai oleh kurikulum melalui sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Manusia Indonesia berkualitas ,sebagaimana yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Walaupun pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.

Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:

a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.

(8)

2

Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum mengembangkanpengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum memposisikan keunggulan budaya yang harusdipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

(9)

3

d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social

reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum bermaksud untuk

mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

2. Landasan Teoritis

Kurikulum dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi

(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar

nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum menganut:

a. Pembelajaran yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat

b. Pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

(10)

4

3. Landasan Yuridis

Landasan yuridis Kurikulum adalah:

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional c. Undang-undang Nomor:17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 yang dirubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor32 Tahun 2013 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015tentang Standar Nasional Pendidikan

e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan

f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Isi untuk Satuan

g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidaikan Dasar dan Menengah. h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 20 Tahun 2016 tentang

Standar Kompetensi Lulusan

i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi

j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses

k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetansi Dasar

m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor:67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor:71 tahun 2013 tentang buku teks pelajaran dan buku panduan guru untuk pendidikan dasar dan menengah.

(11)

5

o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor :81A tahun 2013 tentang implementasi kurikulum

p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 104 tahun 2014 tenang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

p. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No.64 tahun 2013 tentang Kewajiban mata pelajaran Bahasa Jawa sebagai muatan lokal wajib diseluruh sekolah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

B. Rasional Kurikulum

Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:

1. Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

2. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO),

(12)

6

Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan

eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International

Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak

Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.

3. Penyempurnaan Pola Pikir

Kurikulum ini dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: a. Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat

pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama.

b. Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya).

c. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta dapat diperoleh melalui internet).

d. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sainstifik).

e. Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim).

f. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia. g. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users)

dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik.

h. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines).

(13)

7 4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar matapelajaran. Kurikulum untuk Sekolah Dasar diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum ini dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:

a. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif

b. Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader)

c. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.

5. Penguatan Materi

Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.

C. Karakteristik Kurikulum

Kurikulum ini dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik

b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar

c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat

d. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan

e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar muatan matapelajaran

f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti

(14)

8

g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

D. Tujuan Dan Prinsip Pengembangan Kurikulum 1. Tujuan Pengembangan Kurikulum

Tujuan pengembangan kurikulum ini adalah untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, dan efektif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Tujuan Pengembangan Kurikulum ini untuk memberikan acuan kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yang ada di sekolah dalam mengembangkan program-program yang akan dilaksanakan.Kurikulum ini juga disusun agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk belajar beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memahami dan menghayati, mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, hidup bersama dan berguna untuk orang lain; membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

2. Prinsip Pengembangan Kurikulum

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

b. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya,

(15)

9

adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan,dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan

(16)

10

motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selain prinsip pengembangan kurikulum di atas, pengembangan kurikulum juga berdasarkan penyempurnaan pola pikir warga sekolah.

Berdasarkan ketentuan tersebut, kurikulum SD Negeri Gupakan Ijuga dikembangkan dengan prinsip sebagai berikut:

1) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama.

2) Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru - peserta didik - masyarakat - lingkungan alam, sumber/media lainnya).

3) Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet).

4) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif – mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains).

5) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim).

6) Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia. 7) Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan

memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik. 8) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

(17)

11 BAB II

TUJUAN, VISI, DAN MISI

A. Tujuan Pendidikan Nasional

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab (Pasal 3 UU Sisdiknas).

B. Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan umum pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

C. Visi

UNGGUL DALAM PRESTASI, CERDAS , BERBUDAYA DENGAN BERLANDASKAN IMAN DAN TAKWA

Indikator / Petunjuk :

1. Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik

2. Unggul dalam menguasai seni dan budaya

3. Beriman dan bertakwa

D. Misi

1. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang efektif dan berkualitas dengan mengembangkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.

2. Meningkatkan prestasi siswa melalui pengembangan kegiatan ekstrakurikuler . 3. Menumbuhkembangkan kecintaan terhadap seni budaya nasional dan daerah. 4. Menyiapkan siswa agar memiliki kemampuan dalam menanggapi era globalisasi. 5. Membina siswa agar memiliki keimanan yang kuat terhadap agama yang

dianutnya.

(18)

12 E. Tujuan Sekolah

Tujuan Sekolah SD Negeri Gupakan I empat (4) tahun yang akan datang dapat terwujudnya sekolah sebagai berikut :

1. Berkualitas bidang akademik, unggul dalam lomba pelajaran, olimpiade MIPA dan bidang olahraga.

Memperoleh peringkat sekolah 5 besar tingkat kecamatan. a). Tahun pelajaran 2017/2018 peringkat 5

b). Tahun pelajaran2018/2019 peringkat 4 c). Tahun pelajaran2019/2020 peringkat 3 d). Tahun pelajaran2020/2021peringkat 2

2. Tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap untuk kegiatan proses belajar mengajar serta kenyamanan, keamanan sekolah.

3. Tertanamkanya landasan Ilmu pengetahuan yang kuat bagi siswa,untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Berkulaitas di bidang keterampilan dan seni budaya

5. Berkualitas bidang keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan SD Negeri Gupakan I pada tahun pelajaran 2017/2018 adalah menghasilkan lulusan sebagai berikut:

1. Tingkat kelulusan 100%.

2. Rangking Ujian Sekolah/Madrasah menduduki peringkat 5 (lima) besar di tingkat kecamatan.

3. Menjuarai beberapa lomba akademik dan non akademik di tingkat kecamatan dan kabupaten..

4. Mengaktualisasikan diri melalui kegiatan seni budaya baik di sekolah dan masyarakat.

5. Menguasai kemampuan dasar dalam berbahasa Inggris dan Komputer. 6. Mampu membuat hasil olahan berupa makanan khas daerah.

7. Memiliki kejujuran, kedisiplinan dan bertanggungjawab dalam mencapai prestasi.

(19)

13 F. Strategi Pencapaian Tujuan

1. Pembelajaran Tematik Integratif

Pembelajaran Tematik Integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.Tujuan penggunaan Pendekatan Tematik Integratif adalah agar siswa dapat mengembangkan diri dan kompetensinya secara holistik dan bermakna.Pembelajaran tematik integratif, perlu didukung perangkat pembelajaran Tematik Integratif yang berkualitas sehingga menumbuhkan kemampuan berfikir kritis dan karakter positif.Dalam menerapkan dan melaksanakan pembelajaran tematik, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan antar lain :

a. Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan.Pembelajaran yang dilakukan perlu dikemas dalam suatu format keterkaitan, maksudnya pembahasan suatu topik dikaitkan dengan kondisi yang dihadapi siswa atau ketika siswa menemukan masalah dan memecahkan masalah yang nyata dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan topik yang dibahas.

b. Bentuk belajar harus dirancang agar siswa bekerja secara sungguh-sungguh untuk menemukan tema pembelajaran yang riil sekaligus mengaplikasikannya. Dalam melakukan pembelajaran tematik siswa didorong untuk mampu menemukan tema-tema yang benar-benar sesuai dengan kondisi siswa, bahkan dialami siswa.

c. Efisiensi

Pembelajaran tematik memiliki nilai efisiensi antara lain dalam segi waktu, beban materi, metode, penggunaan sumber belajar yang otentik sehingga dapat mencapai ketuntasan kompetensi secara tepat.

Ciri-ciri Pembelajaran Tematik.

Pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagaimana berikut : 1) Berpusat pada siswa,

2) Memberikan pengalaman langsung kepada siswa, 3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas,

4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu prosespembelajaran.,

(20)

14

5) Bersifat fleksibel,

6) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.

2. Pendekatan Scientifik Learning

Kriteria pendekatan pembelajaran scientific, yaitu:

a. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

b. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.

c. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.

d. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.

e. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.

f. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.

g. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

Proses pembelajaran yanag mengimplementasikan pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Dengan proses pembelajaran yang demikian maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.

Pendekatan pembelajaran scientific (pendekatan ilmiah) dengan menyentuh ketiga ranah :

(21)

15

a. Ranah sikap menggapit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”

b. Ranah keterampilan menggapit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.

c. Ranah pengetahuan menggapit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”

Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Kurikulum ini menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.

Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.

3. Penilaian Otentik

Perubahan paradigma pendidikan dari behavioristik ke konstruktivistik mendatangkan problem bagi pendidik dalam proses pembelajaran dan penilaian. Pendidik merasa kebingungan dalam proses penilaian yang dapat memberikan gambaran yang utuh mengenai sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik dikaitkan dengan kehidupan nyata mereka di luar sekolah atau masyarakat dan juga serta bagaimana format penilaiannya.

Penilaian ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, dan membangun jejaring. Penilaian autentik dilakukan oleh guru dalam bentuk penilaian kelas melalui penilaian kinerja, portofolio, produk, projek, tertulis, dan penilaian diri.Penilaian autentik merupakan suatu bentuk tugas yang menghendaki peserta didik untuk menunjukkan kinerja di dunia nyata secara bermakna,yang merupakan penerapan esensi pengetahuan dan keterampilan. Penilaian otentik juga menekankan kemampuan peserta didik untuk mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki secara nyata dan bermakna. Kegiatan penilaian tidak

(22)

16

sekedar menanyakan atau menyadap pengetahuan, melainkan kinerja secara nyata dari pengetahuan yang telah dikuasai sehingga penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran.

Penilaian otentik lebih menuntut pembelajar mendemonstrasikan pengetahuan, keterampilan, dan strategi dengan mengkreasikan jawaban atau produk.Peserta didik tidak sekedar diminta merespon jawaban seperti dalam tes tradisional, melainkan dituntut untuk mampu mengkreasikan dan menghasilkan jawaban yang dilatarbelakangi oleh pengetahuan teoritis.

Penilaian otentik dalam implementasi kurikulum 2013 mengacu kepada standar penilaian yang terdiri dari:

a. Penilaian kompetensi sikap melalui : observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal

b. Penilain Kompetensi Pengetahuan melalui : tes tulis, tes, lisan, dan penugasan.

c. Penilaian Kompetensi Keterampilan melalui : unjuk kerja, projek, dan portofolio

(23)

17 BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Kerangka Dasar Kurikulum Sekolah Dasar merupakan landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis yang berfungsi sebagai acuan pengembangan kurikulum pada Sekolah Dasar,maupun muatan lokal pada tingkat satuan pendidikan di suatu daerah.

Struktur Kurikulum Sekolah Dasar merupakan pengorganisasian kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar, kempetensi dasar, dan muatan pembelajaran pada setiap Sekolah Dasar.

Struktur Kurikulumini meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai dari kelas I dan kelas VI, berdasar permendikbud Nomor: 67 Tahun 2013 yang meliputi:

a) Kompetensi Inti

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1: Kompetensi Inti kelas I, dan IV Sekolah Dasar KOMPETENSI INTI

KELAS I

KOMPETENSI INTI KELAS IV 1. Menerima dan menjalankan ajaran

agama yang dianutnya

1.Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

(24)

18

tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.

disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya 3. Memahami pengetahuan faktual

dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dan koseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

1. Kelompok Mata Pelajaran

Di dalam pelaksanaan Kurikulum 2006, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut :

1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian 3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi 4. Kelompok mata pelajaran estetika

5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

(25)

19

Tabel 2. Cakupan kelompok mata pelajaran

No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan

1 Agama dan Akhlak Mulia Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2 Kewarganegaraan dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme.

3 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.

(26)

20

4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5 Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SD dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Selanjutnya dalam pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan pula bahwa :

a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada SD dilaksanakan melalui muatan dan/ atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga dan kesehatan.

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian pada SD, dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani

c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejujuran, dan muatan lokal yang relevan.

d. Kelompok mata pelajaran estetika pada SD dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan dan muatan lokal yang relevan

(27)

21

e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SD dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam dan muatan lokal yang relevan.

Susunan muatan pelajaran dan alokasi waktu untuk SD Negeri Gupakan Isebagaimana dalam tabel berikut :

2. Struktur Kurikulum

a. Struktur Kurikulum Kelas I dan IV

Mata Pelajaran Kelas

I IV

Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5

3. Bahasa Indonesia 8 7

4. Matematika 5 6

5. Ilmu Pengetahuan Alam - 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial - 3

Kelompok B

1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4

2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan kesehatan 4 4 Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 36

3 Bahasa Jawa 2 2

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 32 38

b. Struktur Kurikulum Kelas II, III, V, VI

Mata Pelajaran Kelas

II III V VI 1. Pendidikan Agama 4 4 4 4 2. Pendidikan Kewarganegaraan Tematik 2 2 3. Bahasa Indonesia 5 5 4. Matematika 6 6

5. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3

7. Seni Budaya dan Keterampilan 4 4 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan kesehatan 4 4

9. Bahasa Jawa 2 2 2 2

JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 31 32 36 36 Pengembangan Diri

(28)

22 1. Pramuka )* )* )* 2. Karawitan )* )* 3. Seni Tari )* )* )* )* 4. TPA )* )* )* )* 5. Drum Band )* )* 6. TIK 2 7. Minat Baca )* )* )* )* 8. PKK )* )*

)* Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Keterangan :

a. Alokasi waktu satu jam pelajaran 35 menit.

b. Tahun pelajaran 2017/2018 SD Negeri Gupakan I menerapkan kurikulum 2013 untuk kelas I dan IV, dengan pendekatan tematik Integratif.

c. Pembelajaran kelas II dan III dengan pendekatan tematik. d. Pembelajaran kelas V dan VI dengan pedekatan mata pelajaran.

e. Jumlah minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 44 minggu.

f. Kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, antara lain: Pramuka (wajib), seni karawitan,drumband,seni tari, dan lainnyamerupakan pendukung utama pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik. Disamping itu, dapat juga digunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi siswa.

g. Muatan pelajaran kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kompetensinya dikembangkan oleh pusat.

h. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas Bahasa Jawa, Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.

i. Bahasa Jawa sebagai muatan lokal wajib, diajarkan secara mandiri karena daerahsangat memerlukan sesuai dengan SK Gubernur Daerah Istimewa .

(29)

23

Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.

j. Sebagai pembelajaran tematik terpadu, jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap muatan pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.

k. Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

B. Muatan Kurikulum

Pelaksanaan Kurikulum 2013 dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik integratit pada Kelas I dan IV. Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti tidak menggunakan pembelajaran tematik integratif. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagaimata pelajaran ke dalam berbagai tema sebagaimana yang terdapat dalam tabel

1. Mata Pelajaran

a. Tema Kelas I dan IV

No KELAS

I IV

1 Diriku Indahnya Kebersamaan

2 Kegemaranku Selalu Berhemat Energi

3 Kegiatanku Peduli Terhadap Makhluk Hidup

4 Keluargaku Berbagi Pekerjaan

5 Pengalamanku Pahlawanku

6 Lingkungan Bersih dan Asri Indahnya Negeriku 7 Benda,Binatang dan Tanaman di sekitarku Cita-citaku

8 Peristiwa Alam Tempat Tinggalku

(30)

24

b. Kompetensi Inti dan Komptensi Dasar kelas I dan Kelas IV

Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti SD

KELAS: I

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL) 1. menerima dan menjalankan 2. menunjukkan perilaku jujur,

ajaran agama yang dianutnya disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR 1.1 terbiasa membaca basmalah 2.1 menunjukkan sikap percaya diri

setiap memulai belajar al-Qur’an dalam melafalkan huruf-huruf

hijaiyyah dan harakatnya

1.2 terbiasa membaca al-Qur’an 2.2 menunjukkan sikap kasih sayang dengan tartil dan peduli kepada sesama sebagai

implementasi pemahaman Q.S. al-

Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas

1.3 menerima adanya Allah Swt. Yang 2.3 menunjukkan perilaku percaya Maha Pengasih dan Maha diri sebagai implementasi Penyayang pemahaman adanya Allah Swt. 1.4 menerima keesaan Allah Swt. 2.4 menunjukkan perilaku percaya

berdasarkan pengamatan diri sebagai implementasi terhadap dirinya dan makhluk pemahaman keesaan Allah Swt. ciptaan-Nya yang dijumpai di

sekitar rumah dan sekolah

1.5 menerima adanya Allah Swt. Maha 2.5 menunjukkan sikap kasih sayang, Pengasih, Maha Penyayang, dan peduli, kerja sama, dan percaya Maharaja diri sebagai implementasi

pemahaman al-Asmau al-Husna:

ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik

1.6 menerima dan mengakui makna 2.6 menunjukkan sikap teguh pendirian dua kalimat syahadat sebagai implementasi pemahaman

makna dua kalimat syahadat

1.7 terbiasa berdoa sebelum dan 2.7 menunjukkan sikap disiplin sebagai sesudah belajar implementasi pemahaman makna doa

(31)

25

1.8 meyakini bahwa perilaku hormat 2.8 menunjukkan perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan dan patuh kepada orangtua dan guru sebagai cerminan dari iman Guru

1.9 meyakini bahwa berkata yang baik, 2.9 menunjukkan sikap yang baik, sopan, dan santun sebagai cerminan sopan, dan santun ketika berbicara dari iman

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR 1.10 meyakini bahwa bersyukur, 2.10 menunjukkan perilaku bersyukur,

pemaaf, jujur, dan percaya diri pemaaf, jujur, dan percaya diri sebagai cerminan dari iman

1.11 terbiasa bersuci sebelum 2.11 menunjukkan perilaku bersih

Beribadah badan, pakaian, barang-barang, dan tempat sebagai implementasi pemahaman makna bersuci 1.12 menjalankan salat dengan tertib 2.12 menunjukkan sikap disiplin

sebagai implementasi pemahaman salat dan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar rumahnya melalui pengamatan

1.13 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.13 menunjukkan sikap pemaaf Adam a.s. sebagai implementasi pemahaman

kisah keteladanan Nabi Adam a.s. 1.14 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.14 menunjukkan sikap semangat dan Idris a.s. rajin belajar sebagai implementasi

pemahaman kisah keteladanan Nabi Idris a.s.

1.15 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.15 menunjukkan sikap kerja keras

Nuh a.s. dan kerja sama sebagai

implementasi pemahaman kisah keteladanan Nabi Nuh a.s. 1.16 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.16 menunjukkan sikap sopan dan

Hud a.s. santun sebagai implementasi pemahaman kisah keteladanan Nabi Hud a.s.

1.17 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.17 menunjukkan sikap jujur dan Muhammad saw. kasih sayang sebagai

implementasi pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW.

(32)

26

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. memahami pengetahuan factual 4. menyajikan pengetahuan faktual

dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis, [mendengar, melihat, membaca] dalam karya yang estetis, dalam dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak ingin tahu tentang dirinya, makhluk sehat, dan dalam tindakan yang ciptaan Tuhan dan kegiatannya, mencerminkan perilaku anak dan benda-benda yang dijumpainya beriman dan berakhlak mulia di rumah dan di sekolah

3.1 mengetahui huruf-huruf hijaiyyah 4.1 melafalkan huruf-huruf hijaiyyah dan harakatnya secara lengkap dan harakatnya secara lengkap 3.2 memahami pesan-pesan pokok 4.2.1 melafalkan Q.S. al-Fatihah dan

Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas Q.S. al-Ikhlas dengan benar dan jelas

4.2.2 menunjukkan hafalan Q.S. al-

Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas dengan

benar dan jelas

3.3 memahami adanya Allah Swt. 4.3 menunjukkan bukti-bukti adanya yang Maha Pengasih dan Maha Allah Swt. yang Maha Pengasih

Penyayang dan Maha Penyayang

3.4 memahami keesaan Allah Swt. 4.4 menunjukkan bukti-bukti berdasarkan pengamatan keesaan Allah Swt. berdasarkan terhadap dirinya dan makhluk pengamatan terhadap dirinya dan ciptaan-Nya yang dijumpai di makhluk ciptaan-Nya yang

sekitar rumah dan sekolah dijumpai di sekitar rumah dan sekolah 3.5 memahami makna al-Asmau al- 4.5 melafalkan al-Asmau al-Husna: ar-

Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan Rahman, ar-Rahim, danal-Malik

al-Malik

3.6 memahami makna dua kalimat 4.6 melafalkan dua kalimat syahadat

Syahadat dengan benar dan jelas

3.7 memahami makna doa sebelum 4.7 melafalkan doa sebelum dan

dan sesudah belajar sesudah belajar dengan benar dan jelas 3.8 memahami perilaku hormat dan 4.8 mencontohkan perilaku hormat

patuh kepada orangtua dan guru dan patuh kepada orangtua dan guru 3.9 memahami berkata yang baik, 4.9 mencontohkan cara berkata yang

sopan, dan santun baik, sopan, dan santun 3.10 memahami makna bersyukur, 4.10 mencontohkan perilaku

pemaaf, jujur, dan percaya diri bersyukur, pemaaf, jujur, dan percaya diri

(33)

27

3.11 memahami tata cara bersuci 4.11 mempraktikkan tata cara bersuci

3.12 memahami salat dan kegiatan 4.12.1melaksanakan salat dan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar agama di sekitar rumahnya rumahnya melalui pengamatan melalui pengamatan

4.12.2mencontohkan kegiatan agama di sekitar rumahnya

3.13 memahami kisah keteladanan 4.13 menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam a.s. Nabi Adam a.s.

3.14 memahami kisah keteladanan 4.14 menceritakan kisah keteladanan Nabi Idris a.s. Nabi Idris a.s.

3.15 memahami kisah keteladanan 4.15 menceritakan kisah keteladanan Nabi Nuh a.s. Nabi Nuh a.s.

3.16 memahami kisah keteladanan 4.16 menceritakan kisah keteladanan Nabi Hud a.s. Nabi Hud a.s.

3.17 memahami kisah keteladanan 4.17 menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw.

KELAS: IV

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL) 1. menerima, menjalankan, dan 2. menunjukkan perilaku jujur,

menghargai ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab, santun, Dianutnya peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR 1.1 terbiasa membaca al-Qur’an 2.1 menunjukkan sikap kerja sama

dengan tartil dan peduli sebagai implementasi pemahaman makna Q.S. al-Falaq dan Q.S al-Fīl

1.2 meyakini Allah itu ada melalui 2.2 menunjukkan sikap percaya diri pengamatan terhadap makhluk sebagai implementasi pemahaman ciptaan-Nya di sekitar rumah dan Allah itu ada

(34)

28

1.3 meyakini adanya Allah Swt. Yang 2.3 menunjukkan sikap hati-hati, Maha Melihat, Maha Adil dan hormat dan kerja sama sebagai Maha Agung implementasi pemahaman makna

al-Asmau al-Husna: al-Basir, al- ‘Adil, dan al-‘Azim

1.4 meyakini keberadaan malaikat- 2.4 menunjukkan sikap patuh sebagai malaikat Allah Swt. implementasi pemahaman makna

iman kepada malaikat-malaikat Allah 1.5 meyakini adanya Rasul-rasul Allah 2.5 menunjukkan sikap yang dipengaruhi

Swt. oleh keimanan kepada para Rasul

Allah SWT yang tercermin dari perilaku kehidupan sehari-hari 1.6 meyakini bahwa sikap santun dan 2.6 menunjukkan sikap santun dan

menghargai teman sebagai menghargai teman cerminan dari iman

1.7 meyakini bahwa sikap rendah hati 2.7 menunjukkan sikap rendah hati sebagai cerminan dari iman

1.8 meyakini bahwa perilaku hemat 2.8 menunjukkan perilaku hemat sebagai cerminan dari iman

1.9 meyakini bahwa perilaku jujur 2.9 menunjukkan perilaku jujur dalam sebagai cerminan dari iman kehidupan sehari-hari

1.10 meyakini bahwa perilaku amanah 2.10 menunjukkan perilaku amanah sebagai cerminan dari iman dalam kehidupan sehari-hari 1.11 meyakini bahwa perilaku hormat 2.11 menunjukkan perilaku hormat dan

dan patuh kepada orangtua dan patuh kepada orangtua dan guru guru sebagai cerminan dari iman

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.12 meyakini bahwa perilaku gemar 2.12 menunjukkan sikap gemar membaca membaca sebagai cerminan dari iman

1.13 meyakini bahwa sikap pantang 2.13 menunjukkan sikap pantang menyerah sebagai cerminan dari iman Menyerah

1.14 menerapkan ketentuan syariat 2.14 menunjukkan perilaku bersih Islam dalam bersuci dari hadas sebagai implementasi pemahaman Kecil tata cara bersuci dari hadas kecil 1.15 menjalankan salat dengan tertib 2.15 menunjukkan sikap disiplin

sebagai implementasi pemahaman makna ibadah salat

(35)

29

1.16 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.16 menunjukkan sikap sabar sebagai Ayyub a.s. implementasi pemahaman kisah

keteladanan Nabi Ayyub a.s.

1.17 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.17 menunjukkan sikap rendah hati Zulkifli a.s. sebagai implementasi pemahaman

kisah keteladanan Nabi Zulkifli a.s. 1.18 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.18 menunjukkan perilaku kasih

Harun a.s. sayang sebagai implementasi pemahaman kisah keteladanan Nabi Harun a.s.

1.19 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.19 menunjukkan sikap berani dan Musa a.s. sikap pantang menyerah sebagai

implementasi pemahaman kisah keteladanan Nabi Musa a.s. 1.20 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.20 menunjukkan sikap santun dan

Muhammad saw. menghargai teman, baik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar sebagai implementasi pemahaman kisah keteladanan Nabi

Muhammad saw.

1.21 meyakini keimanan Wali Songo 2.21 menunjukkan perilaku peduli dan kepada Allah Swt. rendah hati sebagai implementasi

pemahaman kisah keteladanan Wali Songo

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. memahami pengetahuan factual 4. menyajikan pengetahuan factual

dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas,

menanya berdasarkan rasa ingin sistematis dan logis, dalam karya tahu tentang dirinya, makhluk yang estetis, dalam gerakan yang ciptaan Tuhan dan kegiatannya, mencerminkan anak sehat, dan dan benda-benda yang dalam tindakan yang

dijumpainya di rumah, di sekolah mencerminkan perilaku anak dan tempat bermain beriman dan berakhlak mulia KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami makna Q.S. al-Falaq 4.1.1 membaca Q.S. al-Falaq dan Q.S

dan Q.S. al-Fil dengan baik dan al-Fīl dengan tartil

Benar

4.1.2 menulis kalimat-kalimat dalam

Q.S. al-Falaq dan Q.S al-Fīl

dengan benar

4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. al-

(36)

30

3.2 memahami Allah itu ada melalui 4.2 melakukan pengamatan terhadap pengamatan terhadap makhluk makhluk ciptaan Allah di sekitar ciptaan-Nya di sekitar rumah dan rumah dan sekolah sebagai upaya

Sekolah mengenal Allah itu ada

3.3 memahami makna al-Asmau al- 4.3 membaca al-Asmau al-Husna: Al-

Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al- Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim ‘Azim dengan jelas dan benar

3.4 memahami makna iman kepada 4.4 melakukan pengamatan diri dan malaikat-malaikat Allah alam sekitar sebagai implementasi berdasarkan pengamatan makna iman kepada malaikat- terhadap dirinya dan alam sekitar malaikat Allah

3.5 memahami makna iman kepada 4.5 mencontohkan makna iman Rasul Allah kepada Rasul Allah

3.6 memahami sikap santun dan 4.6 mencontohkan sikap santun dan menghargai teman, baik di rumah, menghargai teman, baik di rumah, sekolah, maupun di masyarakat sekitar sekolah, maupun di masyarakat sekitar 3.7 mmemahami sikap rendah hati 4.7 mencontohkan sikap rendah hati

3.8 memahami perilaku hemat 4.8 mencontohkan perilaku hemat 3.9 memahami makna perilaku jujur 4.9 mencontohkan perilaku jujur

dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari 3.10 memahami makna perilaku 4.10 mencontohkan perilaku amanah

amanah dalam kehidupan sehari- hari dalam kehidupan sehari-hari 3.11 memahami makna perilaku 4.11 mencontohkan perilaku hormat

hormat dan patuh kepada dan patuh kepada orangtua dan

orangtua dan guru guru

3.12 memahami manfaat gemar 4.12 menunjukkan perilaku gemar

Membaca membaca

3.13 memahami makna sikap pantang 4.13 menunjukkan sikap pantang

Menyerah menyerah

3.14 memahami tata cara bersuci dari 4.14 mempraktikkan tata cara bersuci hadas kecil sesuai ketentuan dari hadas kecil sesuai ketentuan syari’at Islam syari’at Islam

3.15 memahami makna ibadah salat 4.15.1menunjukkan contoh makna ibadah salat

4.15.2menceritakan pengalaman

melaksanakan salat di rumah dan masjid lingkungan sekitar rumah

(37)

31

3.16 memahami kisah keteladanan 4.16 menceritakan kisah keteladan Nabi Ayyub a.s. Nabi Ayyub a.s.

3.17 memahami kisah keteladanan 4.17 menceritakan kisah keteladan Nabi Zulkifli a.s. Nabi Zulkifli a.s.

3.18 memahami kisah keteladanan 4.18 menceritakan kisah keteladan Nabi Harun a.s. Nabi Harun a.s.

3.19 memahami kisah keteladanan 4.19 menceritakan kisah keteladanan Nabi Musa a.s. Nabi Musa a.s.

3.20 memahami kisah keteladanan 4.20 menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw.

3.21 memahami kisah keteladanan 4.21 menceritakan kisah keteladanan

Wali Songo Wali Songo

Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan SD

KELAS: I

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL) 1. menerima dan menjalankan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin, ajaran agama yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR 1.1 berakhlak mulia sesuai dengan 2.1 membiasakan diri bersikap sesuai

nilai-nilai yang terkandung pada dengan nilai-nilai yang lambang negara “Garuda terkandung dalam lambang Pancasila” negara “Garuda Pancasila” 1.2 mematuhi aturan yang berlaku di 2.2 melaksanakan aturan yang

Rumah berlaku di rumah

1.3 menghargai keberagaman anggota 2.3 menunjukkan keberagaman keluarga di rumah anggota keluarga di rumah 1.4 terbiasa melakukan kerjasama 2.4 bekerjasama dalam keberagaman

(38)

32

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. memahami pengetahuan factual 4. menyajikan pengetahuan faktual

dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis, [mendengar, melihat, membaca] dalam karya yang estetis, dalam dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan yang makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak kegiatannya, dan benda-benda yang beriman dan berakhlak mulia dijumpainya di rumah dan di sekolah

3.1 memahami simbol pada lambing 4.1 menceritakan simbol pada negara “Garuda Pancasila” lambang negara “Garuda

Pancasila”

3.2 mengurutkan aturan yang berlaku 4.2 melakukan kegiatan sesuai dengan di rumah aturan yang berlaku di rumah 3.3 memahami keberagaman anggota 4.3 menceritakan keberagaman

keluarga di rumah anggota keluarga di rumah 3.4 memahami bentuk kerjasama 4.4 menceritakan pengalaman

dalam keberagaman di rumah bekerjasama dalam keberagaman di rumah

KELAS: IV

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL) 1. menerima, menjalankan dan 2. menunjukkan perilaku jujur,

Mengh

argai ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab, santun, Dianutnya peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR 1.1 meyakini adanya hubungan symbol 2.1 menghargai hubungan simbol

dengan sila-sila Pancasila sebagai satu dengan sila-sila Pancasila dalam kesatuan dalam kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari

(39)

33

1.2 menghargai kewajiban dan hak 2.2 menunjukkan sikap

sebagai amanah warga melaksanakan kewajiban dan hak masyarakat dalam kehidupan sebagai warga masyarakat

sehari-hari

1.3 menerima keberagaman umat 2.3 bersikap toleran dalam

beragama di masyarakat dalam keberagaman umat beragama di konteks Bhinneka Tunggal Ika masyarakat dalam konteks

Bhinneka Tunggal Ika 1.4 menghargai berbagai bentuk 2.4 bekerja sama dalam berbagai

persatuan dan kesatuan suku bidang sebagai bentuk

bangsa, sosial, dan budaya di penerimaan keberagaman suku Indonesia sebagai anugerah bangsa, sosial, dan budaya di Tuhan Yang Maha Esa Indonesia yang terikat persatuan

dan kesatuan

3. memahami pengetahuan factual 4. menyajikan pengetahuan faktual dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis, [mendengar, melihat, membaca] dalam karya yang estetis, dalam dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan yang makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia yang dijumpainya di rumah dan di

Sekolah

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3.1 mengasosiasikan makna 4.1 menceritakan makna hubungan hubungan simbol dengan sila-sila simbol dengan sila-sila Pancasila Pancasila dalam kehidupan sebagai satu kesatuan dalam sehari-hari kehidupan sehari-hari

3.2 memahami pelaksanaan 4.2 melaksanakan kewajiban dan hak kewajiban dan hak sebagai warga sebagai warga masyarakat dalam masyarakat dalam kehidupan kehidupan sehari-hari

sehari-hari

3.3 mengidentifikasi keberagaman 4.3 bekerja sama dalam keberagaman umat beragama dalam masyarakat umat beragama dalam masyarakat 3.4 memahami berbagai bentuk 4.4 menceritakan pengalaman bekerja

keberagaman suku bangsa, sosial, sama dalam keberagaman suku dan budaya di Indonesia yang bangsa, sosial, dan budaya dalam terikat persatuan dan kesatuan Masyarakat

(40)

34

Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia SD

KELAS: I

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu siswa mampu “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu siswa mampu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. memahami pengetahuan factual 4. menyajikan pengetahuan faktual

dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis (mendengar, melihat, membaca) dalam karya yang estetis, dalam dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan yang makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia yang dijumpainya di rumah dan di

Sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami kegiatan persiapan 4.1 mempraktikkan kegiatan membaca permulaan (cara duduk persiapan membaca permulaan wajar dan baik, jarak antara mata (duduk wajar dan baik, jarak dan buku, cara memegang buku, antara mata dan buku, cara cara membalik halaman buku, memegang buku, cara membalik gerakan mata dari kiri ke kanan, halaman buku, gerakan mata dari memilih tempat dengan cahaya kiri ke kanan, memilih tempat yang terang) dengan cara yang dengan cahaya yang terang)

Benar dengan benar

3.2 memahami kegiatan persiapan 4.2 mempraktikkan kegiatan menulis permulaan (cara duduk, persiapan menulis permulaan cara memegang pensil, cara (cara duduk, cara memegang

Gambar

Tabel 1: Kompetensi Inti kelas I,  dan IV Sekolah Dasar  KOMPETENSI INTI
Tabel 2.  Cakupan kelompok mata pelajaran
ilustrasi dengan tema hewan dan  kehidupannya
ilustrasi dengan tema suasana di sekitar
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Dokumen Penawaran saudara/I atas paket pekerjaan : Pengadaan Makanan dan Minuman Pasien, maka dengan ini kami mengundang saudara/I untuk melakukan

Sri Jemapoh Mukim Ulu Muar, Juaseh 72000 Kuala Pilah

Kredit investasi pada umumnya diberikan dalam jumlah yang besar dan dalam jangka panjang, yaitu jangkawa waktu lebih dari 3 tahun.Bank dapat memberikan grace period pada

Berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan oleh petugas pada Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung, tahun 2010 kondisi

PENELANAN Tidak diharapkan menimbulkan bahaya penghirupan yang signifikan di bawah kondisi penggunaan yang normal.. Jika Anda merasa kurang sehat, carilah

KASUBAG TATA USAHA UPT DIKPORA KECAMATAN BAGELEN DINDIKPORA 192 AGUS SUKAMDI,SH PELAKSANA DINDIKPORA KASUBAG PERENCANAAN,. EVALUASI, PELAPORAN DAN

(3) Pembelajaran dengan pohon matematika memungkinkan mahasiswa untuk menyelesaikan masalah dengan bermacam-macam interpretasi, metode penyelesaian atau jawaban sehingga

dan frasa 45A ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tidak