PENERAPAN PENDIDIKAN BERBASIS KARAKTER PADA MATA
PELAJARAN PKn DALAM MENINGKATKAN
NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI SMA
NEGERI I HAMPARAN PERAK TAHUN
PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh ARDIANSYAH NIM. 308311007
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
vi
ABSTRAK
ARDIANSYAH. NIM. 308311007. “Penerapan Pendidikan Berbasis Karakter Pada Mata Pelajaran PKn Dalam Meningkatkan Nilai Karakter Siswa Kelas XI SMA Negeri I Hamparan Perak”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pendidikan berbasis karakter pada mata pelajaran PKn dalam meningkatkan nilai karakter siswa kelas XI SMA Negeri I Hamparan Perak. Untuk menguji hipotesis digunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri I Hamparan Perak sebanyak 148 siswa, jadi dalam menentukan sampel diambil sebanyak 20 % dari populasi yaitu 40 siswa yang diambil 1 kelas. Selanjutnya untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan alat pengumpul data seperti Observasi, penyebaran angket dan wawancara, selanjutnya teknik analisis data yang digunakan dalam pengolahan data adalah dengan menggunakan Rumus Produck Moment. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat dilihat perhitungan rxy diperolah koefisien r = 0,579
maka besarnya rxy terdapat pengaruh antara variabel X yaitu penerapan pendidikan
berbasis karakter dan variabel Y yaitu nilai karakter siswa terdapat pengaruh yang cukup atau sedang. Harga itu diuji keberartiannya dengan menggunakan perhitungan uji “t” maka diperoleh thitung = 4,377 dengan harga ttabel = 2,021 (thitung
> ttabel) untuk taraf signifikan 5%. Dengan demikian hipotesis (Ho) di tolak dan
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmannirrohim,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan berkah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
Dengan pengetahuan dan pengalaman yang terbatas akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Penerapan Pendidikan Berbasis
Karakter Pada Mata Pelajaran PKn Dalam Meningkatkan Nilai Karakter Siswa
Kelas XI SMA Negeri I Hamparan Perak Tahun Pelajaran 2011/2012”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengenai
isi maupun dalam pemakaian bahasa, sehingga penulis mengharapkan saran dan
kritikan yang membangun untuk perbaikan yang lebih baik. Mudah-mudahan
skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Skripsi ini juga terselesaikan berkat bantuan dari beberapa pihak. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, sebagai Rektor Universitas
Negeri Medan
2. Bapak Drs. H. Restu, MS, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial
3. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dan
iv
4. Bapak Gabriel Parlaungan Siahaan, SH, M.Hum, sebagai Sekretaris Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan
5. Bapak Dr. Denny Setiawan, M.Si Sebagai Kepala Laboratorium Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan
6. Bapak Drs. Halking M S,i, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
membimbing serta memberi masukan dalam menyelesaikan skripsi ini
7. Ibu Drs. Yusna Melianti, MH, sebagai Pembimbing Akademik dan sebagai
Dosen Penguji atau Pembanding Utama
8. Bapak Drs. Marasat Siagian, dan bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, sebagai
Dosen Penguji
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi
bekal ilmu dan etika berperilaku serta membantu penulis
10.Bapak Sugiono sebagai Pegawai Administrasi yang telah banyak berjasa
dalam membantu penulis
11.Buat yang tercinta dan tersayang dalam hidup penulis ayahanda Ramli dan
Ibunda Jumiatik yang telah membesarkan penulis dan atas segala bekal ilmu
kehidupan yang sangat bermanfaat dan berharga bagi penulis. Dan kepada
kakak tersayang Sulastri dan Khairani, yang telah mendoakan dan
v
12.Buat sahabat-sahabat karib tercinta penulis yakni, Abdi, andi, fikri, arfan,
nandaru, novian, ria, diah, zarina yang telah mendukung, mendoakan serta
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan atas kenangan indah
yang tak akan terlupakan bersama kalian dan akan selalu penulis kenang
dalam hidup.
13.Terkhusus buat aprilia, nur asiah, devi, rabiatul, yang telah membantu,
memberikan arahan, semangat dan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
14.Buat teman-teman seperjuangan penulis di Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan stambuk 2008, Ekstensi A’08 waktu-waktu yang telah
terlewati bersama kalian akan sangat penulis rindukan.
15.Buat kepala sekolah SMA Negeri I Hamparan Perak dan Siswa-siswi SMA
Negeri I Hamparan Perak penulis mengucapkan beribu terima kasih karena
telah mendukung dan membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
16.Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulis ucapkan banyak terima kasih.
Mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu yang ada, penulis
menyadari bahawa dalam penyusunan skripsi ini masih belum sempurna, baik dari
segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca untuk melengkapi skripsi ini.
Medan, Juli 2012 Penulis
vii
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... .ix
DAFTAR LAMPIRAN ... ..x
BAB.I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan penelitian 8 F. Manfaat Penelitian 9 BAB.II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis ... 10
1. Pendidikan Berbasis Karakter ... 10
1.1Pengertian Pendidikan Berbasis Karakter ... 10
1.2Pengertian Pendidikan ... 15
viii
1.4Peran Guru Dalam Membangun Pendidikan
Berbasis Karakter ... 23
1.5 Tujuan Pendidikan Berbasis Karakter ... 24
2. Nilai Karakter Siswa ... 25
2.1Pilar Nilai Pendidikan Karakter ... 29
B. Kerangka Berfikir ... 35
C. Hipotesis ... 36
BAB.III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 37
B. Populasi Dan Sampel ... 37
C. Variabel Penelitian Dan Difinisi Operasional ... 38
D. Teknik Pengumpulan Data ... 40
E. Teknik Analisis Data ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... ... 44
B. Pembahsan Hasil Penelitian. ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... ... 59
B. Saran. ... 60
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Deskripsi Karakter Siswa ... 26
Tabel 2 indikator soal Variabel X dan Variabel Y ... 41
Tabel 3 Scor Penilain Angket... 44
Tabel 4 Tabel Tabulasi Nilai Angket Variabel X ... 45
Tabel 5 Tabulasi Nilai Angket Variabel Y ... 47
Tabel 6 Tabulasi Hasil Koefisien Korelasi Antara Pendidikan Berbasis Karakter (X) Terhadap Nilai Karakter Siswa (Y) ... 49
x
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Angket
2. Daftar Wawancara
3. Nota Tugas
4. Surat Mengadakan Penelitian Dari Jurusan
5. Surat Izin Penelitian Mengadakan Penelitian Dari Fakultas
6. Surat Penelitian Dari Tempat Penelitian
7. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan Dari Jurusan
8. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan Dari Unimed
9. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PPKn
10.Kartu Bimbingan Skripsi
11.Pernyataan Keaslian Tulisan
1
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah
Lembaga pendidikan sekolah hingga saat ini terus mengalami
perubahan-perubahan yang sangat signifikan. Dengan perubahan-perubahan tersebut,sekolah mampu
memperkokoh dirinya sebagai lembaga pendidikan yang terpenting.Pendidikan,
dalam pengertian secara umum, yakni proses transmisi pengetahuan dari satu
orang kepada orang lainnya atau dari satu generasi ke generasi lainnya, telah
berlangsung setua umur manusia itu sendiri. Sebab, ketika seseorang mengetahui
sesuatu kemudian memberikan apa yang diketahuinya tersebut, atau suatu
generasi mentransmisikan suatu nilai, keyakinan, pandangan hidup, atau pola-pola
merekayasa, dan lain-lain kepada generasi berikutnya bisa dikatakan sebagai
telah terjadi proses pendidikan.
Kini, pendidikan karakter memang menjadi isu utama pendidikan.
Mengapa? Indonesia agar bisa mewujudkan mimpinya menjadi negara maju
seperti halnya Jepang, membutuhkan sumber daya manusia dalam jumlah banyak
dan mutu yang memadai. Maka untuk memenuhinya, peran pendidikan disini
sangat penting. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa.
Berdasarkan fungsi tersebut, maka perlu dibentuk suatu sistem pendidikan
yang sistematis, bersungguh-sungguh dalam berusaha, dan berkelanjutan,
sehingga hasil keluarannya bisa bersaing di dunia kerja. Selain itu, berdasarkan
2
Menurut Ali (Yusnia, 2000), “kesuksesan tidak semata-mata ditentukan
oleh hard skill nya, tetapi lebih ke soft skill nya. Dimana secara persentase, 80
persen keberhasilan seseorang ditentuka oleh EQ, sedangkan 20 lainnya oleh IQ”.
Hal ini dibuktikan di Amerika bahwa 90 persen kasus pemecatan
disebabkan oleh perilaku buruk individu itu sendiri. Lalu bagaimana dengan
Indonesia? Secara pskologis, terjadi penurunan kualitas usia psikologis. Dimana
penurunan yang dimaksudkan yaitu, dengan usia 21 tahun, sifat dan perilaku
seseorang seakan menyerupai umur 12 tahunan. Hal ini bisa disebabkan oleh tidak
diajarkannya persaingan di dalam dunia kerja pada pendidikan nasional.
Survey pun membuktikan, rata-rata sekitar 5-7 tahun seseorang perlu
beradaptasi dalam dunia kerja, dan selama tahun tersebut, ia akan pindah kerja 3-5
kali. Bagi mereka, inilah yang disebut proses. Namun menurut saya, proses yang
benar adalah ketika kita mengenyam pendidikan di sekolah, sehingga ketika
dihadapkan di dunia kerja, kita dapat melewati hambatan yang menghadang, atau
bahkan tidak mengalami hambatan itu.
Harusnya, pendidikan karakter termasuk dalam materi yang harus
diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Namun
kenyataannya, pendidikan karakter selama ini baru pada tingkatan pengenalan
norma atau nilai, dan belum pada tahap realisasi. Bangsa Indonesia harus segera
membenahi sistem pendidikan mengenai pendidikan karakter, jika cita-cita dan
tujuan bangsa ingin tercapai.
Menurut Prayitno (2010) “dalam pendidikan ada tiga persoalan utama
3
dan karakter”. Visi penerus bangsa, adalah bagaimana mereka memandang masa
depan diri dan bangsanya, merupakan hal yang pertama dan utama yang perlu kita
perhatikan. Kalau visi penerus bangsa kita bersikap optimisme dan gairah untuk
maju maka separuh persoalan bangsa kita dianggap selesai. Sebaliknya, bila visi
mereka tidak jelas, penuh rasa pesimisme dan curiga, maka bangsa kita
menghadapi kendala luar biasa untuk bisa maju. Kopetensi, melalui berbagai jalur
pendidikan dan keterampillan yang kita lakukan baik formal, informal maupun
non formal, dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan, minat, sikap dan
keterampilan yang diperlukan agar penerus bangsa berhasil dalam hidupnya.
Karakter menentukan kualitas moral dan arah dari setiap penerus bangsa dalam
mengambil keputusan dan tingkah laku.
Pengalaman bangsa Indonesia menjalankan reformasi selama 14 tahun
sejak tahun 1998 sampai sekarang belum memberikan hasil yang
menggembirakan. Amanat reformasi dalam bentuk supremasi hukum, good
govermance, pertumbuhan ekonomi, sistem politik belum mampu mengantarkan
bangsa Indonesia menjadi lebih sejahtera. Penegakan hukum semakin tidak jelas,
praktek dalam berpolitik, menimbulkan kesenjangan, ketahanan hidup masyarakat
semakain merisaukan. Berbagai permasalahan diselesaikan lewat tanyangan
televisi, ataupun lewat intervensi di tengah jalan. Semua kondisi ini menimbulkan
pertanyaan, bagai manakah sosok bangsa ini sekarang?
Kerisauan tentang keadaan bangsa saat ini mengingatkan kita pada apa
yang pernah ditekankan oleh the founding father bangsa ini, bahwa membangun
4
dan bertanah air harus didukung oleh pembangunan karakter bangsa Indonesia
yang bersumber pada nilai Pancasila. Character building berarti semua tatanan
hidup harus menampakkan karakter berbasis nilai Pancasila.
Pendidikan karakter dalam pembangunan bangsa, berarti mengupayakan
seluruh mitra kehidupan berbangsa merupakan transformasi nilai-nilai Pancasila.
Supremasi hukum berkarakter Pancasila, good governance berkarakter pancasila,
sistem politik berkarakter Pancasila, pengelolaan ekonomi berkarakter Pancasila,
serta seluruh tatana hidup sosial lainnya harus berkarakter pancasila. Di sini peran
pendidikan karakter untuk membangun bangsa, supaya seluruh warga negara tetap
fokus dan taat membangun dirinya dan masyarakat mimiliki karakter.
Pendidikan karakter kini menjadi isu hangat dalam dunia pendidikan kita.
Sayangnya, pendidikan kita selama ini hanya mengejar target-target angka-angka,
seperti hasil ujian nasional, jumlah yang diterima diperguruan tinggi negeri , hasil
akreditasi dan sebagainya. Hal-hal yang berkaitan dengan karakter sepertinya
kurang mendapat perhatian serius.
Pada sekolah-sekolah yang mengusung konsep pendidikan berkarakter
saja hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. Masih banyak siswa-siswi kita yang
sering menyontek, bergaul semaunya, yang lebih parahnya lagi siswa-siswi kita
yang ikut tawuran apalagi sampai menyimpan gambar-gambar porno juga
menonton videonya. Menyedihkan sekali apabila ini terjadi pada anak didik kita
sebagai agen perubahan bangsa.
Sebagai isu hangat tentang pendidikan karakter maka setiap Administrasi
5
PROTA, prosem dan sebagainya. Akhirnya guru sibuk dengan administrasi
sekolah bukan dengan siswa-siswinya.
Pendidikan karakter tidak cukup hanya pengenalan nilai secara kognitif
saja, tetapi harus dibarengi dengan penghayatan nilai secara afektif. Dan akhirnya
pengamalan nilai secara nyata di luar sekolah.
Karakter merupakan suatu yang integral yang harus dibangun, agar
generasi penerus bangsa memiliki sikap dan pola pikir yang berlandaskan moral
yang kokoh dan benar. Generasi muda dengan visi kedepan yang cemerlang,
kompetensi yang memadai, dan dengan kerakter yang kokoh merupakan produk
pendidikan yang di idam-idamkan.
Jadi, meski visi dan kopetensinya bagus, tetapi kerakter yang dimiliki
generasi penerus bangsa tidak kokoh, maka akan dihasilkan generasi-generasi
cerdas tetapi tamak dan menghalkan segala cara dalam setiap langkah
kehidupannya, dan akan di hasilkan pula generasi penerus bangsa yang memiliki
tingkah laku seperti tidak sesuai dengan nilai-nilai idiologi pancasila bangsa
Indonesia. Menurut Undang–undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
Pendidkan Nasional pasal 3 (Hamid, 2003:5) mengamanatkan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi mausia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Tujuan pendidikan nasional tersebut merupakan rumusan mengenai
kualitas manusia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Peran
6
dalam rangka Pendidikan Karakter Bangsa (PKB). PKB yang terintegrasi,
terpogram, bertahap dan berkelanjutan akan melahirkan insan–insan Indonesia
seutuhnya yang berkarakter kokoh, kuat, memiliki semangat patriotisme dan
nasionalisme tinggi untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) yang madani. Satuan Pendidikan yang merupakan tempat kawah
candradimuka untuk pembentukan generasi bangsa merupakan sarana paling
efektif untuk membentuk generasi yang berkepribadian luhur dan berkarakter.
Beberapa tindakan yang sering kita temui di sekolah seperti : siswa yang
sering memelak temannya, mengucilkan seorang teman dan memusuhinya,
mengejek dan menghina teman, mengancam teman yang tidak memberi contekan,
mengambil barang teman dengan paksa, melukai teman secara fisik,
mempermalukan teman dan masih banyak lagi tindakan-tindakan yang
memperlihatkan rendahnya nilai karakter pada generasi penerus bangsa.
Fenomena merosotnya karekter berbangsa di tanah air ini dapat
disebabkan lemahnya pendidikan karakter dalam meneruskan nilai-nilai
kebangsaan pada saat alih generasi. Disamping itu, lemahnya implementasi
nilai-nilai karakter dilembaga-lembaga pemerintahan dan kemasyarakatan di tambah
berbaurnya arus globalisasi telah mengaburkan kaidah-kaidah moral budaya
bangsa yang sesungguhnya bernilai tinggi. Akibatnya, prilaku-prilaku tidak
normatif semakin jauh merasuk ke dalam dan berakibat merusak kehidupan
berbangsa. Warga negara yang demokratis, berbudi pekerti uhur, bertanggung
7
sebagai mana di cantumkan dalam UU No 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional, belum dapat diwujudkan sebagaimana diharapkan.
Untuk itu pembentukan karakter bangsa harus dimulai sejak dini baik oleh
orang tua di rumah, masyarakat di lingkungan, instansi-instasi pemerintahan dan
di lembaga pendidikan dengan menanamkan nilai karakter bangsa di setiap bidang
study khususnya pelajaran PKn yang bertujuan agar anak didik tidak hanya
mendapatkan ilmu pengetahuan, dan kecerdasan saja akan tetapi melatih kualitas
moral dan arah anak didik dalam berbuat dan mengambil keputusan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji
pembelajaran dengan memasukkan nilai-nilai karakter bangsa di mata pelajaran
PKn dalam meningkatkan karakter siswa. Sehingga penulis mengangkatnya
menjadi judul penelitian: “Penerapan Pendidikan Berbasis Karakter Pada
Mata Pelajaran PKn Dalam Meningkatkan Nilai Karakter Siswa Kelas XI SMA Negeri I Hamparan Perak”.
B.Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah salah satu aspek yang penting dalam
pelaksanaan penelitian. Arikunto (2006:35) “menjelaskan bahwa untuk
kepentingan ilmiah, satu hal yang perlu diperhatian adalah masalah penelitian
sedapat mungkin diusahakan tidak terlalu luas”. Sesuai dengan uraian latar
belakang diatas, yang menjadi indentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Penerapan pendidikan berbasis karakter
2. Peran guru dalam membangun pendidikan berbasis karakter
8
4. Nilaikarakter siswa.
5. Pilar nilai pendidikan karakter
C.Pembatasan Masalah
Menurut Arikunto (2006:18) menyatakan bahwa: “batasan masalah
merupakan sejumlah masalah yang merupakan pertanyaan penelitian yang akan
dicari jawabannya melalui penelitian”.
Dari pendapat diatas untuk lebih memudahkan penulisan dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah :
“Penerapan pendidikan berbasis karakter pada dalam meningkatkan nilai
karakter siswa ”.
D.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:
“Apakah penerapan pendidikan berbasis karakter berpengaruh secara
signifikan terhadap peningkatan karakter siswa kelas XI SMA Negeri I
Hamparan Perak?”
E.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menguraikan maksud dan tujuan atau hal-hal yang ingin
dicapai sesuai urutan masalah yang di identifikasikan. Jadi kegiatan tanpa adanya
tujuan yang jelas akan menjadi kurang terarah, sebaliknya pekerjaan atau kegiatan
yang mempunyai tujuan jelas akan mempermudah pelaksanaan pada sasaran yang
diharapkan. Arikunto (2006 : 40) menyatakan bahwa :
9
dalam merumuskan tujuan penelitian yang dilakukan, karena tujuan penelitian pada dasarnya titik tanjak dan titik tuju yang akan dicapai seseorang melalui kegiatan penelitian yang akan dilakukan.
Dengan mengacu pada rumusan masalah seperti diuraikan diatas, maka
tujuan penelitian ini adalah:
“Untuk mengetahui apakah penerapan pendidikan berbasis karakter
berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan karakter siswa kelas XI
SMA Negeri I Hamparan Perak”.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah:
1. Sebagaibahan masukan bagi penulis sendiri sebagai seorang calon guru
2. Bagi siswa agar dapat menanamkan nilai karakter bangsa
3. Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi PKn SMA Negeri I Hamparan
Perak
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data serta pengujian hipotesis
dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa :
Nilai rhitung > rtabel yaitu 0,579 > 0,312. Pada taraf signifikan 5%. Dan
Pengaruh antara variabel X Pendidikan Berbasis Karakter terhadap variabel Y
Nilai Karakter Siswa tergolong cukup atau sedang, hal itu diperoleh dari
perhitungan nilai korelasi 0,579 dimana nilai rhitung lebih besar dari pada rtabel
sehingga memiliki interprestasi nilai korelasi pada tingkat hubungan yang cukup
atau sedang.
Keberatian hipotesis dalam penelitian ini di uji dengan menggunakan uji t
dan diperoleh harga thitung adalah sebesar 4,377 dan harga ttabel 2,021 karena thitung >
ttabel pada taraf signifikan 5%, maka hipotesis Ha dapat diterima dan hipotesis Ho
ditolak.
Dengan demikian terdapat hubungan yang signifikan antara penerapan
pendidikan berbasis karakter terhadap peningkatkan nilai karakter siswa kelas XI
pada mata pelajaran PKn di SMA Negeri I Hampran Perak.
Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa Pengembangan pendidikan
karakter harus dilakukan melalui perencanaan yang baik, pendekatan yang sesuai,
dan metode belajar serta pembelajaran yang efektif. Sesuai dengan sifat suatu
61
lingkungan masyarakat dan pemerintah pastinya. Oleh karenanya harus dilakukan
secara bersama oleh semua pihak. Dan pendidikan karakter menjadi bagian yang
tak terpisahkan dari jati diri bangsa.
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang dilakukan oleh guru untuk
menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa yang berguna bagi pengembangan
dirinya. Sedangkan secara teknis pendidikan berbasis karakter diartikan sebagai
proses internalisasi serta penghayatan nilai-nilai budaya, karakter bangsa dan
nilai-nilai luhur akhlak mulia yang dilakukan oleh peserta didik secara aktif di
bawah bimbingan dan contoh perilaku guru, kepala sekolah dan tenaga
kependidikan di lingkungan sekolah, serta diwujudkan dalam interaksi sosial di
lingkungan keluarga dan masyarakat.
Dengan demikian penerapan pendidikan berbasis karakter di SMA Negeri
I Hamparan perak membawa pengaruh yang cukup atau sedang terhadap
peningkatan karakter siswa.
B. SARAN
Dalam penelitian ini peneliti mengharapkan kiranya :
1. Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan kepada guru SMA Negeri I
Hamparan Perak untuk meningkatkan nilai karakter siswa.
2. Diharapkan agar guru Pkn memiliki kemampuan untuk meningkatkan nilai
62
3. Diharapkan bagi seluruh siswa agar memiliki kerja sama yang baik dengan
guru dalam menumbuhkan nilai karakter siswa dan interaksi yang aktif dalam
pembelajaran khususnya pelajaran Pkn yang berbasis pendidikan berkarakter.
4. Diharapkan kepada pemerintah agar memberikan perhatian terhadap
penerapan pendidikan berbasis karakter di sekolah, misalnya dengan
memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada guru-guru terkait penerapan
pendidikan berbasis karakter dan memberikan anggaran khusus kepada
sekolah terkait fasilitas-fasilitas penunjang penerapan pendidikan berbasis
karakter.
60
DAFTAR FUSTAKA
Amri, S. dkk., (2011), Implementasi pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta
Anwar, Desi, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya, Amelia
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
Aqib, Z., (2011) Pendidikan Karakter Membangun Perilaku positif Anak Bangsa, Penerbit Yrama Widya, Bandung
Hamid Dedi,2003, Undang-Undang no 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta, asokadikta
Latif Abdul, 2009, Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan,Bandung, PT Refika Aditama
Muslich Masnur, 2011, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional, Jakarta, PT. Bumi Aksara
Prayitno, 2010, Pendidikan karakter dalam pembanguna bangsa,Medan,Penerbit Pascasarjana Universitas Negri Medan
Suady, 2012, Kapita Selekta Kewarganegaraan, medan
Sudjana, H.D, 2001, Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, Bandung, falah Production
Sugiyono, 2004. Statistik Untuk Penelitian, Bandung. Alfabeta.
Surachmad, Winarno, 2000, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Dan Metodologi, Bandung
Utami, R. M., (2011), Pendesainan Media Pembelajaran Berintegrasi
Pendidikan Karakter Dengan Menggunakan Windows Movie Maker
Pada Materi Pokok Sistem Koloid Di Kelas XI SMA. Skripsi,
FMIPA UNIMED
Uno. B Hamzah, 2007, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta, PT Bumi Aksara Sumber Internet :
Akhmad Sudrajat, 2010 “Definisi Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003
61
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/definisi-pendidikan-definisi-pendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/ (23 Februari 2012)
Anonim, (2011), 18Nilai Pendidikan Karakter di Sekolah / Madrasah. http://mimifdatanjunganom.blogspot.com/2011/05/18-nilai-pendidikan-karakter-disekolah.html(Di Akses 18Februari 2012) Asrori, 2011 “Artikel Konsep Pendidikan Karakter”
http://www.asrori.com/2011/05/artikel-pendidikan-konsep-pendidikan.html (15 februari 2012)
Khosin, 2012 http://www.radarlampung.co.id/read/opini/50008-pancasila- sebagai-acuan-membentuk-karakter-siswa-refleksi-hari-lahir-pancasila-ke-67
Luther King Martin, 2011, Pendidikan Berkarakter Sebuah Inovasi Baru, http://elearningpendidikan.com/ (25 Februari 2012)
Suhermandedi, 2011, Pendidikan Karakter Bangsa,
http://history55education.wordpress.com ( 25 Februari 2012)
Widopo, (2011), Pendidikan Karakter Bagi Anak-Anak Melalui Serial Film Televisi, Jurnal Teknodik Nomor 1 Vol XV hal 25-40, Pustekom
Dekdiknas
.http://www.pendidikan-diy.go.id/?view=v_berita&id_sub=2588 (5 februari 2012)