HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI
KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI DI
KECAMATAN MEDAN SELAYANG
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar MAGISTER PENDIDIKAN
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh :
J U L I A H
NIM. 071188130010PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan Tesis dengan judul:
“Hubungan Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru
SMP Negeri di Kecamatan Medan Selayang” ini dapat diselesaikan. Penulisan Tesis ini dimaksudkan untuk melengkapi sebagian syarat untuk
memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Administrasi
Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian Tesis ini, penulis banyak menerima bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak yang begitu besar manfaatnya.
Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima
kasih yang tiada terhingga kepada yang terhormat Bapak Prof. Parlindungan
Pangaribuan, M.A.,Ph.D, dan bapak Prof. Dr. Siman, M.Pd, selaku dosen
pembimbing yang dengan tulus ikhlas, dan sabar memberikan bimbingan,
pengarahan, dan saran yang sangat berarti dalam penyusunan Tesis ini.
Pada kesempatan ini, penulis juga tidak lupa mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd dan Bapak Dr. Yasaratodo Wau,
M.Pd. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Administrasi
Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Muhammad
Badiran, M.Pd dan Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si sebagai nara
sumber dalam seminar dan penyusunan perbaikan tesis ini.
5. Bapak Kepala LPMP Sumatera Utara yang telah memberikan izin belajar
bagi penulis untuk mengikuti Program Pascasarjana di Universitas Negeri
6. Bapak/Ibu dosen Program Studi Administrasi Pendidikan, Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberi bekal ilmu
pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan.
7. Para bapak dan ibu guru serta Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Medan dan
SMP Negeri 30 Medan yang telah banyak membantu penulis dalam
pengumpulan data penelitian ini.
8. Bapak Candidate Dr. Bonaraja Purba, M.Si yang telah banyak
memberikan dorongan moril, semangat dan bimbingan selama proses
penelitian, analisis data hingga penyelesaian penyusunan Tesis ini.
9. Keluarga tercinta yang selalu memanjatkan do’a, memberikan dukungan,
dorongan, dan semangat dalam penyusunan Tesis ini.
10.Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan,
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang saling
memberikan dukungan pada penulis dalam penyusunan Tesis ini.
11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang mendukung
penulis dalam penyusunan Tesis ini.
Kiranya Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
semua pihak yang turut membantu penulis dalam penyusunan Tesis ini.
Terima kasih.
Medan, 8 Agustus 2012
Penulis,
80
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong. 1990. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Elex Media Computindo
Ananda, M.Sofa. 2010. Hubungan Persepsi Gaya Kepemimpinan Situasional dan
Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru SMK Sub Rayon 02 Medan. Tesis.
Pascasarjana Unimed.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik) Jakarta: Rineka Cipta
Cascio, Wayne, F.1991. Managing Human Resources, Productivity, Quality of
Work Life. New York: MC Graw Hill
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Hasil Belajar, http://buku.infogue.com/hasil-_belajar_pengertian dan_definisi/
Hamalik, Oemar. 1993. Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Bandung.
Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum Dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Bandung.
Hasibuan, Malayu SP. 2003. Organisasi dan Motivasi Dasar Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara
Hersey, Paul and Ken Blanchard.1988. Management of Organizational Behavior,
Utilizing Human Resource. New Jersey: Engle Wood Cliffs Prentice
Hall Inc
Juniman. 2008. Hubungan Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja dengan
Kinerja Guru SMA Rayon 15 Medan. Tesis: Unimed
Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Pembinaan dan Pengembangan Profesi
Guru (Buku 2). Jakarta: Dirjen PMTK
Khoiruddin. 200. Hubungan Pengembangan Diri dan Budaya Organisasi dengan
Motivasi Kerja Guru YPK Medan. Tesis: Universitas Negeri Medan.
Komariah, Aan. & Cepi Triatna. 2009.Visionary Leadership Menuruju Sekolah
Nasution, S. 2002. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito
81
Sihombing, Mayor. 2010. Hubungan Motivasi Kerja Guru dan Efektivitas
Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru se Kecamatan Percut Sei Tuan. Tesis: Universitas Negeri Medan
Simanjuntak, Rivai.M. (2010). “Pengaruh Budaya Organisasi, Kecerdasan Emosional, dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru. Studi Empiris di SMK Negeri Kabupaten Deli Serdang. Tesis: Universitas Negeri Medan
Sudjana, Nana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung. Efektif. Jakarta: Bumi Aksara
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta
Sumantri, Sri Wahyuni Tanjung. 2008. Hubungan Motivasi Kerja dan
Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru SMA Muhammadiyah Kota Medan. Tesis: Universitas Negeri Medan
Surya, Muhammad. 1979. Pengaruh Faktor-faktor Non intelektual Dengan
Gejala Berprestasi Kurang. Disertasi: Pasca IKIP Bandung
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Timpe, A. Dale. 2002. Kinerja (Seri Manajemen Sumber Daya Manusia).Jakarta: Elex Media Komputindo
Thoha, Miftah. 1996. Perilaku Organisasi Konsep, Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Beserta Penjelasannya.
Uhar Suhasaputra. Kinerja Guru .Www.google.com.Rabu 18 Januari 2012
Uno, Hamzah B.2010. Model Pembelajaran, Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara
Usman, Husaini. 2006. Manajemen Teori, Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Usman, Husaini. 2009. Pengantar Statistika (Edisi Kedua). Jakarta: Bumi Aksara.
Winardi. 2002. Pemimpin dan Kepemimpinan Dalam Manajemen. Bandung: Alumni
Yakub, Muhammad. 2009. Hubungan Budaya Organisasi dan Iklim Kerjasama
Dengan Motivasi Kerja Guru SMP Muhammadiyah Kota Medan. Tesis:
82
Yukl, Gary. 2009. Kepemimpinan Dalam Organisasi Edisi Kelima. Jakarta: Indeks
Zulkarnaen. 2009. Kontribusi Budaya Kerja, Etos Kerja, Disiplin Kerja dan
Motivasi Kerja terhadap Kinerja Dosen UMN Al Wasliyah Medan. Tesis:
i
ii
F. Ujicoba Instrumen ... 37
G. Teknik Pengumpulan Data ... 39
H. Teknik Analisis Data ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Deskripsi Data ... 43
B. Uji Persyaratan Analisis ... 50
C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 59
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65
E. Keterbatasan Penelitian ... 69
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 70
A. Simpulan ... 70
B. Implikasi ... 71
C. Saran ... 73
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Rencana Jadwal Penelitian. ... 29
Tabel 3.2. Tabel Krejcie - Morgan ... 31
Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Budaya Organisasi (X1) ... 36
Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Kerja Guru (X2) ... 36
Tabel 3.5. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Y) ... 37
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Variabel Budaya Organisasi ... 43
Tabel 4.2. Kriteria Kecenderungan Variabel Penelitian ... 44
Tabel 4.3. Tingkat Kecenderungan Budaya Organisasi ... 45
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Kerja ... 46
Tabel 4.5. Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Kerja ... 47
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru ... 48
Tabel 4.7. Tingkat Kecenderungan Variabel Kinerja Guru ... 49
Tabel 4.8. Uji Multikolinearitas Menggunakan Uji Pearson Correlation ... 54
Tabel 4.9. Ringkasan Anava Untuk Uji Linearitas Antara X1 dan Y ... 56
Tabel 4.10. Ringkasan Anava Untuk Uji Linearitas Antara X2 dan Y ... 58
Tabel 4.11. Koefisien Korelasi Pearson Antar Variabel Penelitian ... 59
Tabel 4.12. Rangkuman Hasil Analisis Koefisien X1 dengan Y ... 60
Tabel 4.13. Rangkuman Hasil Analisis Koefisien X2 dengan Y ... 62
Tabel 4.14. Rangkuman Hasil Analisis Koefisien X1 dan X2 dengan Y ... 63
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Paradigma Penelitian ... 27
Gambar 4.1. Diagram Batang Distribusi Skor Budaya Organisasi ... 44
Gambar 4.2. Diagram Batang Distribusi Skor Motivasi Kerja ... 46
Gambar 4.3. Diagram Batang Distribusi Skor Kinerja Guru ... 49
Gambar 4.4. Scatterplot Normalitas Kinerja Guru ... 50
Gambar 4.5. Scatterplot Normalitas Motivasi Kerja ... 51
Gambar 4.6. Scatterplot Normalitas Budaya Organisasi ... 51
Gambar 4.7. Uji Heterokedastisitas Budaya organisasi ... 61
Gambar 4.8. Uji Heterokedastisitas Motivasi kerja ... 61
Gambar 4.9. Uji Linearitas Untuk Budaya organisasi ... 64
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Angket Budaya organisasi (X1) ... 77
Lampiran 2. Angket Motivasi Kerja (X2) ... 79
Lampiran 3. Angket Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Y) ... 87
Lampiran 4. Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Budaya Organisasi .... 88
Lampiran 5. Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Motivasi Kerja ... 89
Lampiran 6. Data Induk Penelitian ... 90
Lampiran 7. Deskripsi Data Penelitian ... 92
Lampiran 8. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 96
Lampiran 9. Uji Normalitas Data Penelitian ... 99
Lampiran 10. Uji Heteroskedastisitas Data Penelitian ... 102
Lampiran 11. Uji Multikolinearitas ... 103
Lampiran 12. Uji Linearitas dan Keberartian Garis Regressi ... 104
Lampiran 13. Analisis Regressi Linear Sederhana ... 106
Lampiran 14. Analisis Regressi Linear Berganda... 110
73
73
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka
dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara budaya organisasi dengan
kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Medan Selayang. Hal ini berarti
semakin baik budaya organisasi guru maka semakin tinggi pula kinerja guru.
Dari hasil temuan penelitian, budaya organisasi memberikan sumbangan
efektif terhadap kinerja guru sebesar 35,85%, masih tergolong cukup. Hal ini
berarti bahwa variasi yang terjadi pada variabel budaya organisasi sebesar
35,85% dapat diprediksi dalam meningkatkan kinerja guru. Selain itu
ditemukan pula bahwa variabel budaya organisasi masih cenderung cukup.
Selanjutnya terdapat linearitas dan keberartian regresi variabel motivasi kerja
terhadap variabel kinerja guru dengan adanya persamaan garis regresi Yˆ=
74,87+0,72X1 yang bermakna terjadi peningkatan pada setiap satu skor
motivasi kerja akan meningkatkan 0,72 skor pada variabel kinerja guru,
sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
2. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi kerja dengan
kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Medan Selayang. Hal ini berarti
semakin baik motivasi kerja dari seorang guru maka semakin tinggi pula
kinerja guru tersebut. Dari temuan hasil penelitian, motivasi kerja para guru
ini memberikan sumbangan efektif terhadap kinerja guru sebesar 38,32%
74
variabel motivasi kerja guru sebesar 38,32% dapat diprediksi dalam
meningkatkan kinerja guru. Selain itu ditemukan pula bahwa variabel
motivasi kerja masih cenderung cukup. Selanjutnya terdapat linearitas dan
keberartian regresi variabel motivasi kerja guru terhadap variabel kinerja
guru dengan adanya persamaan garis regresi Yˆ= 19,81+0,77X2 yang
bermakna terjadi peningkatan pada setiap satu skor variabel motivasi kerja
seorang guru akan meningkatkan 0,77 skor pada variabel kinerja guru,
sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
3. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara budaya organisasi dan
motivasi kerja guru secara bersama-sama dengan kinerja guru di SMP Negeri
Kecamatan Medan Selayang. Hal ini berarti bahwa budaya organisasi dan
motivasi kerja guru secara bersama-sama mempunyai hubungan yang kuat
dan memberikan kontribusi yang besar guna meningkatkan kinerja guru.
B. Implikasi.
1. Upaya Peningkatan Kinerja Guru Melalui Budaya Organisasi Guru.
Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa koefisien
korelasi antara budaya organisasi dengan kinerja guru adalah 0,545 berarti ada
hubungan tetapi belum kuat. Hal ini terjadi berdasarkan temuan hasil penelitian
menunjukkan bahwa budaya organisasi guru masih berada dalam kategori cukup
dan belum sesuai dengan tuntutan profesinya, kepala sekolah dan guru hendaknya
sudah mulai memiliki kesadaran untuk bekerja sama dengan teman sejawat,
berupaya senantiasa mengikuti dan mengamalkan aturan-aturan dan kesepakatan
75
tugas-tugas dan kewajiban di sekolah dan juga diselesaikan dengan baik sebelum
pulang. Supaya kinerja guru lebih baik maka kepala sekolah dan sesama guru
harus saling mengingatkan bahwa seorang guru harus selalu berdisiplin tinggi
dalam mengikuti peraturan yang berlaku. Kepala sekolah juga harus senantiasa
mengingatkan bahwa budaya berorganisasi juga penting bagi peningkatan
kualitas kinerja guru, misalnya mengikuti kegiatan musyawarah guru mata
pelajaran (MGMP) yang sudah diprogramkan oleh kepala sekolah maupun oleh
dinas pendidikan. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa upaya meningkatkan
kebiasaan budaya berorganisasi dapat meningkatkan dan memperbaiki kinerja
guru ke arah yang lebih baik bagi guru SMP Negeri di Kecamatan Medan
Selayang Kota Medan.
2. Upaya Peningkatan Kinerja Guru Melalui Motivasi Kerja Guru.
Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara
variabel motivasi kerja dengan kinerja guru sebesar 0,548 berarti ada hubungan
yang cukup (sedang), hal ini menunjukkan adanya hubungan positif dan
signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru. Hal ini terjadi karena guru
pada umumnya sudah memiliki kemauan untuk senantiasa bekerja dengan penuh
semangat , berupaya meningkatkan kemampuan akademiknya, disiplin, dan mensyukuri
penghasilan yang diperolehnya sebagai guru. Masih ditemukan sebagian kecil guru yang
belum menunjukkan unjuk kerjanya dalam upaya peningkatan kinerjanya yang meliputi
penghormatan, bertanggung jawab, ketulusan, keteladanan, loyalitas, dan ketulusan
pengabdian. Hal ini terjadi karena kepala sekolah percaya begitu saja dengan
terhadap guru, sebab dianggapnya guru adalah tenaga profesional yang selalu
melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Karena sebagian kepala sekolah
76
yang diharapkan. Berhubung penyelesaian tugas belum baik, maka cara
memperbaikinya adalah guru harus sering dibimbing agar memiliki keinginan
untuk selalu sukses, gigih dalam meningkatkan kemampuan profesionalnya
sebagai sumber ilmu dan contoh teladan bagi perkembangan pengetahuan anak
didiknya. Selain itu guru juga sering diberi nasehat agar tetap memiliki tanggung
jawab yang besar dalam keberhasilan pembelajarannya, serta ditantang agar
mampu mengemukakan ide atau gagasan baru, dan dianjurkan bersedia mengikuti
berbagai kompetisi guru yang diadakan oleh lembaga pendidikan atau dinas
pendidikan kota maupun propinsi, agar kinerjanya sebagai guru mengalami
peningkatan yang berarti.
3. Upaya Peningkatan Kinerja Guru Melalui Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Guru.
Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa koefisien
korelasi antara budaya organisasi (X1) dan motivasi kerja guru (X2) dengan
kinerja guru (Y) adalah 0,715, hal ini berarti ada hubungan yang kuat (tinggi)
antara variabel (X1) dan variabel (X2) secara bersama-sama dengan variabel (Y).
Hal ini terjadi berdasarkan temuan hasil penelitian yang juga menunjukkan bahwa
kecenderungan kinerja guru sudah termasuk kategori baik (tinggi) dan telah sesuai
dengan profesinya. Agar peningkatan kinerja guru terus berlangsung secara
kontiniu di sekolah, perlu dilakukan berbagai upaya, antara lain dengan
melakukan penataran atau penyegaran bagi para kepala sekolah agar tetap
memiliki visi tentang kualitas dan komitmen terhadap perbaikan mutu. Selain itu
kepala sekolah bersama dengan guru dianjurkan untuk membentuk kelompok
77
sejuk dan kondusif bagi para guru agar muncul sikap, tanggung jawab, keinginan
sukses dan prakarsa serta ketulusan dari para guru yang secara keseluruhan akan
meningkatkan kinerja guru di sekolah.
C. Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan temuan hasil
penelitian ini adalah:
1. Berdasarkan analisis kecenderungan data ternyata variabel budaya organisasi
guru masih berada dalam kategori cukup, oleh karena itu para harus berupaya
melakukan pengembangan diri dan melakukan inovasi untuk meningkatkan
budaya organisasi guru serta mengembangkan kemampuan profesionalnya
mengelola kegiatan pembelajaran, sehingga budaya organisasi guru meningkat
menjadi kategori tinggi serta tercipta suasana yang menyenangkan bagi para
guru. Meskipun alat yang digunakan dalam mengumpulkan data variabel
budaya organisasi guru adalah angket yang disusun oleh penulis dan divalidasi
oleh pakar pendidikan serta telah diujicobakan dengan hasil valid dan reliabel,
masih terbuka kemungkinan ada sebagian responden tidak menjawab sesuai
dengan keadaan sebenarnya, sehingga pada penelitian lanjutan disarankan agar
menggunakan alat pengumpul data yang lebih komplit, misalnya dengan
menambah jumlah butir pernyataan pada angket serta melakukan obserbervasi
atau wawancara terhadap guru yang menjadi responden penelitian.
2. Berdasarkan analisis kecenderungan data ternyata variabel motivasi kerja guru
masih berada dalam kategori cukup dan masih ada sebagian kecil termasuk
78
mempertahankan semangat yang telah ada serta meningkatkan motivasi kerja
guru tersebut agar terjadi peningkatan menjadi kategori tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar yang menjadi responden masih belum
memiliki kepuasan kerja sebagai pendidik dan memandang profesi pendidik
yang diembannya tidak merupakan pekerjaan mulia, oleh karena itu para
harus senantiasa berupaya meningkatkan motivasi kerjanya dengan
mendalami dan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan motivasi.
Meskipun angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel
motivasi kerja guru telah dirancang sedemikian rupa dan telah divalidasi oleh
pakar serta telah diujicobakan dengan hasil valid dan reliabel, tetap masih
terbuka peluang responden untuk menjawab sesuka hatinya bukan berdasarkan
keadaan sesungguhnya, maka untuk penelitian yang lebih komplit agar
menggunakan alat pengumpul data yang leih akurat, misalnya dengan
menambah indikator serta butir-butir pernyataan, atau dengan melakukan
observasi/pengamatan oleh peneliti terhadap motivasi kerja baik saat memberi
pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.
3. Berdasarkan analisis kecenderungan data ternyata variabel kinerja guru sudah
berada dalam kategori tinggi, tetapi masih ada kategori cukup, oleh karena itu
para guru harus senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan diri untuk
menjadi guru profesional yaitu sebelum mengajar harus mempersiapkan
bahan pembelajaran, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun mempersiapkan
mental dengan penuh semangat sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi
aktif dan menarik perhatian para siswa. Meskipun alat pengumpul data yang
79
guru yang terbaru yang sudah dibakukan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, masih terbuka kemungkinan adanya penilaian yang tidak sesuai
dengan keadaan/ kondisi yang sebenarnya, sebab yang memberikan penilaian
hanyalah Kepala Sekolah dan para wakil kepala sekolah, sementara guru
cukup banyak, dan indikator yang dinilai juga banyak. Demikian pula halnya
dalam melakukan penilaian terhadap guru sebagai teman sejawat, terbuka
peluang untuk menutupi kelemahan rekan kerja, sehingga membuat nilai
menjadi bias, yang berakibat seolah-olah nilai kinerja guru sudah tinggi. Bagi
peneliti lainnya disarankan agar dalam melakukan penilaian terhadap kinerja
guru dilakukan oleh sekurang-kurangnya tiga pihak, yaitu Kepala sekolah,
guru yang bersangkutan dan perwakilan siswa yang diajarnya, sehingga nilai
ABSTRAK
Juliah, 071188130010. Hubungan Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja
dengan Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Medan Selayang. Tesis:
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya: (1) hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja guru, (2) hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja guru, dan (3) hubungan antara budaya organisasi dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri di Kecamatan Medan Selayang yang tersebar di 2 sekolah yaitu SMP Negeri 1 Medan dan SMP Negeri 30 Medan dengan jumlah 138 orang, dan penarikan sampel menggunakan Tabel Krejcie Morgan sehingga diperoleh sampel sebanyak 103 orang. Metode penelitian ini adalah kuantitatif jenis survey dengan pola kajian korelasi. Instrumen penelitian ini adalah angket dengan model skala Likert untuk variabel budaya organisasi dan motivasi kerja, sedangkan untuk variabel kinerja guru digunakan APKG tahun 2010. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik korelasi, regresi sederhana dan regresi ganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dengan kinerja guru, dengan koefisien korelasi 0.545 dan koefisien determinasi sebesar 0.297, sedangkan sumbangan efektif yang diberikan mencapai 35.85%, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru dengan koefisien korelasi 0.548, dan koefisien determinasi sebesar 0.300, sedangkan sumbangan efektif yang diberikan mencapai 38.32%, dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru dengan koefisien korelasi 0.715 dan koefisien determinasi sebesar 0.511.
ABSTRACT
Juliah, 071188130010. The Relationship among the Culture of
0rganization and Motivation to Work with Teachers Performance of Junior High School In Medan Selayang Sub Regency. Thesis, Post
Graduate Studies. Medan State University, 2012.
The objectives of this research were to know: (1) the relationship among the culture of organization with teachers performance,(2) the relationship among motivation to work with teachers performance and (3) the relationship among the culture of organization and motivation to work altogether with teachers performance. The population was all teachers in state junior high school in Medan Selayang sub regency in 2 schools that was SMP Negeri 1 Medan and SMP Negeri 30 Medan for 138 persons. Only 103 persons were taken as the sample using table of Krejcie Morgan. The method of the research was quantitative with survey using correlation study pattern. The instrument of the research was questionnaire using Likert scale model and APKG 2010. Analysis techniques used was correlation technique, simple regression and multiple regression.