• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI

KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI DI

KECAMATAN MEDAN SELAYANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar MAGISTER PENDIDIKAN

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh :

J U L I A H

NIM. 071188130010

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan Tesis dengan judul:

“Hubungan Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru

SMP Negeri di Kecamatan Medan Selayang” ini dapat diselesaikan. Penulisan Tesis ini dimaksudkan untuk melengkapi sebagian syarat untuk

memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Administrasi

Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian Tesis ini, penulis banyak menerima bantuan,

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak yang begitu besar manfaatnya.

Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima

kasih yang tiada terhingga kepada yang terhormat Bapak Prof. Parlindungan

Pangaribuan, M.A.,Ph.D, dan bapak Prof. Dr. Siman, M.Pd, selaku dosen

pembimbing yang dengan tulus ikhlas, dan sabar memberikan bimbingan,

pengarahan, dan saran yang sangat berarti dalam penyusunan Tesis ini.

Pada kesempatan ini, penulis juga tidak lupa mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd dan Bapak Dr. Yasaratodo Wau,

M.Pd. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Administrasi

Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Muhammad

Badiran, M.Pd dan Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si sebagai nara

sumber dalam seminar dan penyusunan perbaikan tesis ini.

5. Bapak Kepala LPMP Sumatera Utara yang telah memberikan izin belajar

bagi penulis untuk mengikuti Program Pascasarjana di Universitas Negeri

(5)

6. Bapak/Ibu dosen Program Studi Administrasi Pendidikan, Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberi bekal ilmu

pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan.

7. Para bapak dan ibu guru serta Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Medan dan

SMP Negeri 30 Medan yang telah banyak membantu penulis dalam

pengumpulan data penelitian ini.

8. Bapak Candidate Dr. Bonaraja Purba, M.Si yang telah banyak

memberikan dorongan moril, semangat dan bimbingan selama proses

penelitian, analisis data hingga penyelesaian penyusunan Tesis ini.

9. Keluarga tercinta yang selalu memanjatkan do’a, memberikan dukungan,

dorongan, dan semangat dalam penyusunan Tesis ini.

10.Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan,

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang saling

memberikan dukungan pada penulis dalam penyusunan Tesis ini.

11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang mendukung

penulis dalam penyusunan Tesis ini.

Kiranya Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada

semua pihak yang turut membantu penulis dalam penyusunan Tesis ini.

Terima kasih.

Medan, 8 Agustus 2012

Penulis,

(6)

80

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong. 1990. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Elex Media Computindo

Ananda, M.Sofa. 2010. Hubungan Persepsi Gaya Kepemimpinan Situasional dan

Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru SMK Sub Rayon 02 Medan. Tesis.

Pascasarjana Unimed.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik) Jakarta: Rineka Cipta

Cascio, Wayne, F.1991. Managing Human Resources, Productivity, Quality of

Work Life. New York: MC Graw Hill

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Hasil Belajar, http://buku.infogue.com/hasil-_belajar_pengertian dan_definisi/

Hamalik, Oemar. 1993. Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Bandung.

Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum Dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Bandung.

Hasibuan, Malayu SP. 2003. Organisasi dan Motivasi Dasar Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara

Hersey, Paul and Ken Blanchard.1988. Management of Organizational Behavior,

Utilizing Human Resource. New Jersey: Engle Wood Cliffs Prentice

Hall Inc

Juniman. 2008. Hubungan Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja dengan

Kinerja Guru SMA Rayon 15 Medan. Tesis: Unimed

Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Pembinaan dan Pengembangan Profesi

Guru (Buku 2). Jakarta: Dirjen PMTK

Khoiruddin. 200. Hubungan Pengembangan Diri dan Budaya Organisasi dengan

Motivasi Kerja Guru YPK Medan. Tesis: Universitas Negeri Medan.

Komariah, Aan. & Cepi Triatna. 2009.Visionary Leadership Menuruju Sekolah

Nasution, S. 2002. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito

(7)

81

Sihombing, Mayor. 2010. Hubungan Motivasi Kerja Guru dan Efektivitas

Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru se Kecamatan Percut Sei Tuan. Tesis: Universitas Negeri Medan

Simanjuntak, Rivai.M. (2010). “Pengaruh Budaya Organisasi, Kecerdasan Emosional, dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru. Studi Empiris di SMK Negeri Kabupaten Deli Serdang. Tesis: Universitas Negeri Medan

Sudjana, Nana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung. Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta

Sumantri, Sri Wahyuni Tanjung. 2008. Hubungan Motivasi Kerja dan

Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru SMA Muhammadiyah Kota Medan. Tesis: Universitas Negeri Medan

Surya, Muhammad. 1979. Pengaruh Faktor-faktor Non intelektual Dengan

Gejala Berprestasi Kurang. Disertasi: Pasca IKIP Bandung

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Timpe, A. Dale. 2002. Kinerja (Seri Manajemen Sumber Daya Manusia).Jakarta: Elex Media Komputindo

Thoha, Miftah. 1996. Perilaku Organisasi Konsep, Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Beserta Penjelasannya.

Uhar Suhasaputra. Kinerja Guru .Www.google.com.Rabu 18 Januari 2012

Uno, Hamzah B.2010. Model Pembelajaran, Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, Husaini. 2006. Manajemen Teori, Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, Husaini. 2009. Pengantar Statistika (Edisi Kedua). Jakarta: Bumi Aksara.

Winardi. 2002. Pemimpin dan Kepemimpinan Dalam Manajemen. Bandung: Alumni

Yakub, Muhammad. 2009. Hubungan Budaya Organisasi dan Iklim Kerjasama

Dengan Motivasi Kerja Guru SMP Muhammadiyah Kota Medan. Tesis:

(8)

82

Yukl, Gary. 2009. Kepemimpinan Dalam Organisasi Edisi Kelima. Jakarta: Indeks

Zulkarnaen. 2009. Kontribusi Budaya Kerja, Etos Kerja, Disiplin Kerja dan

Motivasi Kerja terhadap Kinerja Dosen UMN Al Wasliyah Medan. Tesis:

(9)

i

(10)

ii

F. Ujicoba Instrumen ... 37

G. Teknik Pengumpulan Data ... 39

H. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Deskripsi Data ... 43

B. Uji Persyaratan Analisis ... 50

C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 59

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

E. Keterbatasan Penelitian ... 69

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 70

A. Simpulan ... 70

B. Implikasi ... 71

C. Saran ... 73

(11)

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Rencana Jadwal Penelitian. ... 29

Tabel 3.2. Tabel Krejcie - Morgan ... 31

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Budaya Organisasi (X1) ... 36

Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Kerja Guru (X2) ... 36

Tabel 3.5. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Y) ... 37

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Variabel Budaya Organisasi ... 43

Tabel 4.2. Kriteria Kecenderungan Variabel Penelitian ... 44

Tabel 4.3. Tingkat Kecenderungan Budaya Organisasi ... 45

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Kerja ... 46

Tabel 4.5. Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Kerja ... 47

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru ... 48

Tabel 4.7. Tingkat Kecenderungan Variabel Kinerja Guru ... 49

Tabel 4.8. Uji Multikolinearitas Menggunakan Uji Pearson Correlation ... 54

Tabel 4.9. Ringkasan Anava Untuk Uji Linearitas Antara X1 dan Y ... 56

Tabel 4.10. Ringkasan Anava Untuk Uji Linearitas Antara X2 dan Y ... 58

Tabel 4.11. Koefisien Korelasi Pearson Antar Variabel Penelitian ... 59

Tabel 4.12. Rangkuman Hasil Analisis Koefisien X1 dengan Y ... 60

Tabel 4.13. Rangkuman Hasil Analisis Koefisien X2 dengan Y ... 62

Tabel 4.14. Rangkuman Hasil Analisis Koefisien X1 dan X2 dengan Y ... 63

(12)

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Paradigma Penelitian ... 27

Gambar 4.1. Diagram Batang Distribusi Skor Budaya Organisasi ... 44

Gambar 4.2. Diagram Batang Distribusi Skor Motivasi Kerja ... 46

Gambar 4.3. Diagram Batang Distribusi Skor Kinerja Guru ... 49

Gambar 4.4. Scatterplot Normalitas Kinerja Guru ... 50

Gambar 4.5. Scatterplot Normalitas Motivasi Kerja ... 51

Gambar 4.6. Scatterplot Normalitas Budaya Organisasi ... 51

Gambar 4.7. Uji Heterokedastisitas Budaya organisasi ... 61

Gambar 4.8. Uji Heterokedastisitas Motivasi kerja ... 61

Gambar 4.9. Uji Linearitas Untuk Budaya organisasi ... 64

(13)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Angket Budaya organisasi (X1) ... 77

Lampiran 2. Angket Motivasi Kerja (X2) ... 79

Lampiran 3. Angket Instrumen Penilaian Kinerja Guru (Y) ... 87

Lampiran 4. Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Budaya Organisasi .... 88

Lampiran 5. Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Motivasi Kerja ... 89

Lampiran 6. Data Induk Penelitian ... 90

Lampiran 7. Deskripsi Data Penelitian ... 92

Lampiran 8. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 96

Lampiran 9. Uji Normalitas Data Penelitian ... 99

Lampiran 10. Uji Heteroskedastisitas Data Penelitian ... 102

Lampiran 11. Uji Multikolinearitas ... 103

Lampiran 12. Uji Linearitas dan Keberartian Garis Regressi ... 104

Lampiran 13. Analisis Regressi Linear Sederhana ... 106

Lampiran 14. Analisis Regressi Linear Berganda... 110

(14)

73

73

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka

dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara budaya organisasi dengan

kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Medan Selayang. Hal ini berarti

semakin baik budaya organisasi guru maka semakin tinggi pula kinerja guru.

Dari hasil temuan penelitian, budaya organisasi memberikan sumbangan

efektif terhadap kinerja guru sebesar 35,85%, masih tergolong cukup. Hal ini

berarti bahwa variasi yang terjadi pada variabel budaya organisasi sebesar

35,85% dapat diprediksi dalam meningkatkan kinerja guru. Selain itu

ditemukan pula bahwa variabel budaya organisasi masih cenderung cukup.

Selanjutnya terdapat linearitas dan keberartian regresi variabel motivasi kerja

terhadap variabel kinerja guru dengan adanya persamaan garis regresi Yˆ=

74,87+0,72X1 yang bermakna terjadi peningkatan pada setiap satu skor

motivasi kerja akan meningkatkan 0,72 skor pada variabel kinerja guru,

sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

2. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi kerja dengan

kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Medan Selayang. Hal ini berarti

semakin baik motivasi kerja dari seorang guru maka semakin tinggi pula

kinerja guru tersebut. Dari temuan hasil penelitian, motivasi kerja para guru

ini memberikan sumbangan efektif terhadap kinerja guru sebesar 38,32%

(15)

74

variabel motivasi kerja guru sebesar 38,32% dapat diprediksi dalam

meningkatkan kinerja guru. Selain itu ditemukan pula bahwa variabel

motivasi kerja masih cenderung cukup. Selanjutnya terdapat linearitas dan

keberartian regresi variabel motivasi kerja guru terhadap variabel kinerja

guru dengan adanya persamaan garis regresi Yˆ= 19,81+0,77X2 yang

bermakna terjadi peningkatan pada setiap satu skor variabel motivasi kerja

seorang guru akan meningkatkan 0,77 skor pada variabel kinerja guru,

sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

3. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara budaya organisasi dan

motivasi kerja guru secara bersama-sama dengan kinerja guru di SMP Negeri

Kecamatan Medan Selayang. Hal ini berarti bahwa budaya organisasi dan

motivasi kerja guru secara bersama-sama mempunyai hubungan yang kuat

dan memberikan kontribusi yang besar guna meningkatkan kinerja guru.

B. Implikasi.

1. Upaya Peningkatan Kinerja Guru Melalui Budaya Organisasi Guru.

Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa koefisien

korelasi antara budaya organisasi dengan kinerja guru adalah 0,545 berarti ada

hubungan tetapi belum kuat. Hal ini terjadi berdasarkan temuan hasil penelitian

menunjukkan bahwa budaya organisasi guru masih berada dalam kategori cukup

dan belum sesuai dengan tuntutan profesinya, kepala sekolah dan guru hendaknya

sudah mulai memiliki kesadaran untuk bekerja sama dengan teman sejawat,

berupaya senantiasa mengikuti dan mengamalkan aturan-aturan dan kesepakatan

(16)

75

tugas-tugas dan kewajiban di sekolah dan juga diselesaikan dengan baik sebelum

pulang. Supaya kinerja guru lebih baik maka kepala sekolah dan sesama guru

harus saling mengingatkan bahwa seorang guru harus selalu berdisiplin tinggi

dalam mengikuti peraturan yang berlaku. Kepala sekolah juga harus senantiasa

mengingatkan bahwa budaya berorganisasi juga penting bagi peningkatan

kualitas kinerja guru, misalnya mengikuti kegiatan musyawarah guru mata

pelajaran (MGMP) yang sudah diprogramkan oleh kepala sekolah maupun oleh

dinas pendidikan. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa upaya meningkatkan

kebiasaan budaya berorganisasi dapat meningkatkan dan memperbaiki kinerja

guru ke arah yang lebih baik bagi guru SMP Negeri di Kecamatan Medan

Selayang Kota Medan.

2. Upaya Peningkatan Kinerja Guru Melalui Motivasi Kerja Guru.

Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara

variabel motivasi kerja dengan kinerja guru sebesar 0,548 berarti ada hubungan

yang cukup (sedang), hal ini menunjukkan adanya hubungan positif dan

signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru. Hal ini terjadi karena guru

pada umumnya sudah memiliki kemauan untuk senantiasa bekerja dengan penuh

semangat , berupaya meningkatkan kemampuan akademiknya, disiplin, dan mensyukuri

penghasilan yang diperolehnya sebagai guru. Masih ditemukan sebagian kecil guru yang

belum menunjukkan unjuk kerjanya dalam upaya peningkatan kinerjanya yang meliputi

penghormatan, bertanggung jawab, ketulusan, keteladanan, loyalitas, dan ketulusan

pengabdian. Hal ini terjadi karena kepala sekolah percaya begitu saja dengan

terhadap guru, sebab dianggapnya guru adalah tenaga profesional yang selalu

melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Karena sebagian kepala sekolah

(17)

76

yang diharapkan. Berhubung penyelesaian tugas belum baik, maka cara

memperbaikinya adalah guru harus sering dibimbing agar memiliki keinginan

untuk selalu sukses, gigih dalam meningkatkan kemampuan profesionalnya

sebagai sumber ilmu dan contoh teladan bagi perkembangan pengetahuan anak

didiknya. Selain itu guru juga sering diberi nasehat agar tetap memiliki tanggung

jawab yang besar dalam keberhasilan pembelajarannya, serta ditantang agar

mampu mengemukakan ide atau gagasan baru, dan dianjurkan bersedia mengikuti

berbagai kompetisi guru yang diadakan oleh lembaga pendidikan atau dinas

pendidikan kota maupun propinsi, agar kinerjanya sebagai guru mengalami

peningkatan yang berarti.

3. Upaya Peningkatan Kinerja Guru Melalui Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Guru.

Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa koefisien

korelasi antara budaya organisasi (X1) dan motivasi kerja guru (X2) dengan

kinerja guru (Y) adalah 0,715, hal ini berarti ada hubungan yang kuat (tinggi)

antara variabel (X1) dan variabel (X2) secara bersama-sama dengan variabel (Y).

Hal ini terjadi berdasarkan temuan hasil penelitian yang juga menunjukkan bahwa

kecenderungan kinerja guru sudah termasuk kategori baik (tinggi) dan telah sesuai

dengan profesinya. Agar peningkatan kinerja guru terus berlangsung secara

kontiniu di sekolah, perlu dilakukan berbagai upaya, antara lain dengan

melakukan penataran atau penyegaran bagi para kepala sekolah agar tetap

memiliki visi tentang kualitas dan komitmen terhadap perbaikan mutu. Selain itu

kepala sekolah bersama dengan guru dianjurkan untuk membentuk kelompok

(18)

77

sejuk dan kondusif bagi para guru agar muncul sikap, tanggung jawab, keinginan

sukses dan prakarsa serta ketulusan dari para guru yang secara keseluruhan akan

meningkatkan kinerja guru di sekolah.

C. Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan temuan hasil

penelitian ini adalah:

1. Berdasarkan analisis kecenderungan data ternyata variabel budaya organisasi

guru masih berada dalam kategori cukup, oleh karena itu para harus berupaya

melakukan pengembangan diri dan melakukan inovasi untuk meningkatkan

budaya organisasi guru serta mengembangkan kemampuan profesionalnya

mengelola kegiatan pembelajaran, sehingga budaya organisasi guru meningkat

menjadi kategori tinggi serta tercipta suasana yang menyenangkan bagi para

guru. Meskipun alat yang digunakan dalam mengumpulkan data variabel

budaya organisasi guru adalah angket yang disusun oleh penulis dan divalidasi

oleh pakar pendidikan serta telah diujicobakan dengan hasil valid dan reliabel,

masih terbuka kemungkinan ada sebagian responden tidak menjawab sesuai

dengan keadaan sebenarnya, sehingga pada penelitian lanjutan disarankan agar

menggunakan alat pengumpul data yang lebih komplit, misalnya dengan

menambah jumlah butir pernyataan pada angket serta melakukan obserbervasi

atau wawancara terhadap guru yang menjadi responden penelitian.

2. Berdasarkan analisis kecenderungan data ternyata variabel motivasi kerja guru

masih berada dalam kategori cukup dan masih ada sebagian kecil termasuk

(19)

78

mempertahankan semangat yang telah ada serta meningkatkan motivasi kerja

guru tersebut agar terjadi peningkatan menjadi kategori tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar yang menjadi responden masih belum

memiliki kepuasan kerja sebagai pendidik dan memandang profesi pendidik

yang diembannya tidak merupakan pekerjaan mulia, oleh karena itu para

harus senantiasa berupaya meningkatkan motivasi kerjanya dengan

mendalami dan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan motivasi.

Meskipun angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel

motivasi kerja guru telah dirancang sedemikian rupa dan telah divalidasi oleh

pakar serta telah diujicobakan dengan hasil valid dan reliabel, tetap masih

terbuka peluang responden untuk menjawab sesuka hatinya bukan berdasarkan

keadaan sesungguhnya, maka untuk penelitian yang lebih komplit agar

menggunakan alat pengumpul data yang leih akurat, misalnya dengan

menambah indikator serta butir-butir pernyataan, atau dengan melakukan

observasi/pengamatan oleh peneliti terhadap motivasi kerja baik saat memberi

pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.

3. Berdasarkan analisis kecenderungan data ternyata variabel kinerja guru sudah

berada dalam kategori tinggi, tetapi masih ada kategori cukup, oleh karena itu

para guru harus senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan diri untuk

menjadi guru profesional yaitu sebelum mengajar harus mempersiapkan

bahan pembelajaran, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun mempersiapkan

mental dengan penuh semangat sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi

aktif dan menarik perhatian para siswa. Meskipun alat pengumpul data yang

(20)

79

guru yang terbaru yang sudah dibakukan oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, masih terbuka kemungkinan adanya penilaian yang tidak sesuai

dengan keadaan/ kondisi yang sebenarnya, sebab yang memberikan penilaian

hanyalah Kepala Sekolah dan para wakil kepala sekolah, sementara guru

cukup banyak, dan indikator yang dinilai juga banyak. Demikian pula halnya

dalam melakukan penilaian terhadap guru sebagai teman sejawat, terbuka

peluang untuk menutupi kelemahan rekan kerja, sehingga membuat nilai

menjadi bias, yang berakibat seolah-olah nilai kinerja guru sudah tinggi. Bagi

peneliti lainnya disarankan agar dalam melakukan penilaian terhadap kinerja

guru dilakukan oleh sekurang-kurangnya tiga pihak, yaitu Kepala sekolah,

guru yang bersangkutan dan perwakilan siswa yang diajarnya, sehingga nilai

(21)

ABSTRAK

Juliah, 071188130010. Hubungan Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja

dengan Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Medan Selayang. Tesis:

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya: (1) hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja guru, (2) hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja guru, dan (3) hubungan antara budaya organisasi dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri di Kecamatan Medan Selayang yang tersebar di 2 sekolah yaitu SMP Negeri 1 Medan dan SMP Negeri 30 Medan dengan jumlah 138 orang, dan penarikan sampel menggunakan Tabel Krejcie Morgan sehingga diperoleh sampel sebanyak 103 orang. Metode penelitian ini adalah kuantitatif jenis survey dengan pola kajian korelasi. Instrumen penelitian ini adalah angket dengan model skala Likert untuk variabel budaya organisasi dan motivasi kerja, sedangkan untuk variabel kinerja guru digunakan APKG tahun 2010. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik korelasi, regresi sederhana dan regresi ganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dengan kinerja guru, dengan koefisien korelasi 0.545 dan koefisien determinasi sebesar 0.297, sedangkan sumbangan efektif yang diberikan mencapai 35.85%, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru dengan koefisien korelasi 0.548, dan koefisien determinasi sebesar 0.300, sedangkan sumbangan efektif yang diberikan mencapai 38.32%, dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru dengan koefisien korelasi 0.715 dan koefisien determinasi sebesar 0.511.

(22)

ABSTRACT

Juliah, 071188130010. The Relationship among the Culture of

0rganization and Motivation to Work with Teachers Performance of Junior High School In Medan Selayang Sub Regency. Thesis, Post

Graduate Studies. Medan State University, 2012.

The objectives of this research were to know: (1) the relationship among the culture of organization with teachers performance,(2) the relationship among motivation to work with teachers performance and (3) the relationship among the culture of organization and motivation to work altogether with teachers performance. The population was all teachers in state junior high school in Medan Selayang sub regency in 2 schools that was SMP Negeri 1 Medan and SMP Negeri 30 Medan for 138 persons. Only 103 persons were taken as the sample using table of Krejcie Morgan. The method of the research was quantitative with survey using correlation study pattern. The instrument of the research was questionnaire using Likert scale model and APKG 2010. Analysis techniques used was correlation technique, simple regression and multiple regression.

Gambar

Gambar 2.1. Paradigma Penelitian ....................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dengan terus memperhatikan faktor yang mempengaruhi kualitas produk dan pelayanan maka akan dapat membantu meningkatkan loyalitas pelanggan lebih baik lagi yang

Koefisien regresi 0,044 pada variabel retribusi daerah artinya secara statistik setiap peningkatan penerimaan retribusi daerah 1% akan meningkatkan PAD 0,044% pada saat

Tahun Pelajaran : 2019/20120 KD Kompetensi yang Diuji Lingkup Materi Materi Indikator Soal No Level Kognitif Bentuk Soal 3.7 Menganalisis senyawa hidrokarbon dan turunannya

Setelah kedatangan To-ManurunngE, timbul kesadaran dan semangat kedaerahan dalam bentuk persatuan antara masing-masing kelompok yang meskipun terdiri dari dua

Pompa hidram merupakan suatu alat yang digunakan untuk menaikkan air dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi secara otomatik dengan energi yang berasal dari air itu

Berdasarkan hal ini maka menurut analisa peneliti terhadap penelitian ini adalah ditemukan bahwa terdapat hubungan antara subtipe molekuler dengan

Berdasarkan hasil analisis deskripitf yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa variabel kreativitas guru berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar

Dapat melakukan analisa terhadap prategang dan mampu menjelaskan tegangan-tegangan yang terjadi khususnya “Tegangan Lentur”. 4 Lendutan