• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B DI TK DHARMA Upaya Meningkatkan Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak Melalui Media Gambar Pada Kelompok B DI TK Dharma Wanita Bandung Wonosegoro Boyolali Tah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B DI TK DHARMA Upaya Meningkatkan Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak Melalui Media Gambar Pada Kelompok B DI TK Dharma Wanita Bandung Wonosegoro Boyolali Tah"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B DI TK DHARMA

WANITA BANDUNG WONOSEGORO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan

Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini

Diajukan oleh: UMMI MAHMUDAH

A520100102

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B TK DHARMA

WANITA BANDUNG WONOSEGORO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

Ummi Mahmudah, A 520 100 102, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014,

115 halaman

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak dengan menggunakan media gambar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus secara berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus yaitu, perencanaan, pelaksanaan, penngamatan, dan refleksi. Penelitian ini bersifat kolaboratif anatara peneliti dan guru kelas. Data yang diambil dalam penelitian ini berupa data kemampuan kosakata (vocabulaary)

bahasa Inggris anak yang diambil melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B dan guru TK Dharma Wanita Bandung Wonosegoro Boyolali. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 kali siklus. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak melalui media gambar. Peningkatan tersebut yaitu pada prasiklus sebesar 41,67%, siklus I mencapai 62,15% dengan peningkatan dari prasiklus sebesar 20,48%. Pada siklus II rata-rata pencapaian anak sebesar 83,68% dengan peningkatan mencapai 21,53%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah media gambar dapat meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak kelompok B di TK Dharma Wanita Bandung Wonosegoro Boyolali.

(5)

2

A. PENDAHULUAN

Usia dini anak merupakan masa yang sangat rentan, karena pada masa ini otak anak mengalami percepatan perkembangan hingga 80% dari keseluruhan otak orang dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh potensi dan kecerdasan serta dasar-dasar perilaku seseorang telah mulai terbentuk pada usia ini. Pentingnya masa ini sehingga usia dini anak sering disebut sebagai masa golden age (Suyadi 2010: 8), yaitu dimana otak anak berkembang sangat cepat. Pemberian stimuli yang tepat akan sangat mempengaruhi perkembangan selanjutnya, yang meliputi stimuli untuk perkembangan motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan agama moral.

Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS Bab 1, Pasal 1, butir 14 menyatakan:

Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapann dalam memasuki pendidikan lebih lanjut . Rangsangan yang diberikan kepada anak usia dini meliputi kemampuan sosial, emosi, kemandirian, nilai moral dan agama, serta rangsangan untuk mengembangan kemampuan dasar, yang meliputi pengembangan bahasa, kognitif, seni, dan fisik motorik.

(6)

kata yang dapat dimengerti oleh orang lain dan digunakan sebagai alat komunikasi.

Pemerolehan bahasa pada anak usia dini meliputi dua tahapan yaitu pemerolehan bahasa pertama dan pemerolehan bahasa kedua (bahasa asing). Pemerolehan bahasa pertama adalah bahasa pertama yang diperoleh dan dipahami anak dalam kehidupan dan berkomunikasi di lingkungannya. Bahasa pertama sering juga disebut bahasa ibu, karena anak pertama kali berinteraksi dan belajar dengan ibu. Sedangkan bahasa kedua atau bahasa asing adalah bahasa anak yang diperoleh setelah bahasa pertama. Bahasa kedua anak di Indonesia pada umumnya adalah bahasa Indonesia dan asing. Pemerolehan bahasa Indonesia pada anak diperoleh dalam lingkungan kehidupannya dan pendidikan formal. Sedangkan pemerolehan bahasa asing pada umumnya melalui pendidikan informal maupun formal (Suhartono, 2005: 85).

Menurut teori maturasional tentang kesiapan belajar menyatakan bahwa perkembangan kesiapan belajar dipengaruhi oleh faktor internal, sedangkan menurut teori behaviorisme menyimpulkan bahwa kesiapan belajar dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau faktor yang berasal dari luar individu. Berbeda halnya dengan teori konstruktivis tentang kesiapan belajar menyatakan bahwa individu-individu berkembang melalui serangkaian tingkat yang harus diperhitungkan, tetapi anak didik bisa dibantu menyusun pemahaman baru lewat kegiatan dan interaksi sosial, fisik dan mental mereka sendiri. Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa bukan hanya faktor internal yang mempengaruhi perkembangan belajar anak, namun juga faktor eksternal, yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dengan adanya teori kesiapan belajar tersebut dapat memberikan para guru pandangan tentang kesiapan belajar yang optimis (Wasik & Carol, 2008: 35-42).

(7)

4

adanya sistem perekonomian perdagangan bebas, dimana pada sistem ini menuntut kualitas sumber daya manusia yang tinggi dan mampu berkomunikasi dalam berbagai bahasa asing, terutama bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Sehubungan diberlakukannya sistem perekonomian perdagangan bebas, maka dunia ini seakan tanpa jarak. Disebabkan komunikasi dan transaksi ekonomi dari tingkat lokal hingga internasional dapat dilakukan sepanjang waktu, juga persaingan dagang dan tenaga kerja bersifat multi bangsa. Apabila suatu negara tidak dapat mempertahankan diri dari sistem pasar bebas ini, maka negara itu akan tertinggal dan negara yang unggullah yang akan mampu bertahan. Disinilah peran pendidikan mempunyai andil besar dalam mempersiapkan masyarakat agar dapat mengejar ketertinggalan ini (Asmani, 2009: 40).

Pentingnya keterampilan berkomunikasi khususnya bahasa asing yakni bahasa Inggris, untuk mempersiapkan anak didik agar mampu bersaing di dunia kerja yang kompetitif ini maka seyogyanya bahasa Inggris dikenalkan sejak usia dini, khususnya melalui lembaga pendidikan anak usia dini. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa anak lebih cepat belajar bahasa asing daripada orang dewasa (Santrock, 2007: 313).

Menurut Suyanto (2008: 43) dalam pembelajaran bahasa, baik bahasa pertama, kedua, atau bahasa asing, pengajaran komponen bahasa merupakan bagian dari program bahasa. Pada umumnya komponen bahasa terdiri dari tiga, yaitu grammar (tata bahasa), vocabulary (kosakata), dan

pronunciation (pelafalan). Pengajaran kosakata (vocabulary) pada anak usia dini harus ditekankan, karena dengan mempunyai kosakata yang cukup akan mempermudah anak dalam berkomunikasi.

(8)

hanya mengetahui penggunaan bahasa Inggris melalui tayangan TV dan lagu-lagu dalam bentuk bahasa Inggris tanpa mengetahui maknanya. Selain itu anak didik juga kurang tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Penguasaan bahasa Inggris yang masih rendah tersebut disebabkan karena jarangnya anak mendengar kata-kata dalam bentuk bahasa Inggris, metode pembelajaran yang kurang menarik, serta pemilihan media pengajaran yang kurang tepat. Dari kendala-kendala yang dialami di TK Dharma Wanita tersebut penulis mencari solusi dengan cara menggunakan media pembelajaran yang menarik bagi anak didik.

Sesuai dengan prinsip pembelajaran anak usia dini, yaitu “Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain”, maka pembelajaran bahasa Inggris di Pendidikan Anak Usia Dini harus disajikan dengan cara menyenangkan. Ciri-ciri dari pembelajaran yang menyenangkan yaitu anak merasa senang, tertarik dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu dalam pembelajarannya harus menggunakan media konkrit, karena anak usia 5-6 tahun berada pada masa praoperasional konkret.

Pemilihan media yang tepat, akan berpengaruh pada hasil belajar yang diinginkan. Pemilihan media pembelajaran anak usia dini haruslah memperhatikan karakteristik anak usia dini.

Menurut Purwaningsih (2011: 2) menyatakan beberapa karakteristik anak usia dini, diantaranya anak bersifat unik, ekspresif, aktif, egosentris, rasa eksploratif yang tinggi, antusias, dan merupakan usia yang paling potensial, maka pendidik dapat mempertimbangkan pemilihan dalam menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Pemilihan media yang tepat akan membuat anak antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.

(9)

6

Media Gambar di TK Dharma Waninta Bandung Wonosegoro Boyolali pada Tahun Ajaran 2013/2014”.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian in idilaksanakan di TK Dharma Wanita Bandung Wonosegoro Boyolalipada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Pelaksanaan penelitian ini direncanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 yaitu awal semester 2, pada bulan Februari dengan tema pekerjaan.

Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK Dharma Wanita Bandung Wonosegoro Boyolali dengan jumlah anak didik sebanyak 24 anak.

Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas yang dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat dan sesuai untuk meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak.

Menurut Arikunto (2006: 3) penelitian tindakan kelas adalah suatu pengamatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang terjadi atau sengaja dimunculkan di dalam kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh guru agar dilakukan oleh siswa.

Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dalam Penelitian Tindakan Kelas. Pengambilan data pada penelitian inni dilakukan dengan:

1. Metode Observasi

(10)

bahasa Inggris khususnya penguasaan kosakata anak setelah pembelajaran menggunakan media gambar.

2. Metode Wawancara

Menurut Fathurahman, Kukuh (2011: 173) wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban-jawaban responden. Wawancara dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara untuk memperoleh data melalui percakapan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terhadap siswa maupun guru dalam meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak melalui media gambar.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah sekumpulan catatan-catatan tentang peristiwa yang terjadi di masa lampau atau baru saja terjadi. Dokumentasi bisa berupa buku pribadi atau buku presensi, yang digunakan untuk memperoleh data sekolah dan identitas peserta didikantara lain namaanak, nomorinduk, foto-foto, film dokumenter (Riduwan, 2009: 77).

Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mencatat atau mendapatkan data yang diperlukan (Riduwan, 2009 :77). Pembuatan instrumen ini disusun sebelum peneliti terjun langsung dalam penenlitian lapangan. Dalam penelitian PTK ini yang menjadi instrumen penelitian adalah:

1. Analisis data anak

Analisis data anak dilakukan dengan teknik komparatif, dimana data yang didapatkan pada setiap siklus kemudian dikomparasikan (Sugiyono, 2007:36). Analisis data terhadap anak dilakikan melalui beberapa tahap sebagai berikut:

a. Skoring butir amatan: BB=1, MB=2, BSH=3, BSB=4.

(11)

8

c. Membuat tabulasi skor observasi butir amatan peningkatan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak yang terdiri dari nomor, nama, skor tiap butir amatan, jumlah skor, prosentase.

d. Menghitung prosentase peningkatan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak dengan cara:

1) Prosentase pencapaian kemampuan:

2) Skor maksimum = jumlah butir amatan x skor maksimum butir amatan. 3) Hasil Prosentase didisikan pada tabel tabulasi skor pada kolo (%) 2. Analisis Data Penerapan Pembelajaran

Analisis data penerapan guru dilakukan dengan cara memberi tanda

checklist (√) pada kolom pedoman lembar observasi media gambar. Apabila guru melakukan langkah-langkah pembelajaran maka pada kolom “YA” diberitanda √, tetapi apabila guru tidak melakukan langkah-langkah pembelajaran makana pada kolom “TIDAK” diberitanda √.

Untuk penentuan keberhasilan dan keefektifan penelitia ini, maka dirumuskan indicator kinerja yang digunakan sebagai acuan keberhasilan. Adapun indicator tereut yaitu: menunjukkan beberapa gambar yang diminta, menirukan kembali bunyi atau suara tertentu, menyebutkan nama benda yang diperlihatkan, menghubungkan dan menyebutkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan yang ingin dicapai, serta paparan dari hasil penelitian, berikut ini akan dijabarkan pembahasan hasil penelitian kemampuan kosakata bahasa Inggris anak di TK B TK Dharma Wanita Bandung. Penjabaran dimulai dari prasiklus hingga siklus terakhir.

(12)

yang dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan kosakata bahasa Inggris anak masih rendah, sehingga perlu diadakan tindakan untuk meningkatkan kemampuan kosakata bajasa Inggris anak. Peneliti kemudian berkolaborasi dengan guru kelas TK B untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan memanfaatkan media gambar sebagai media untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggris anak.

Tahap pertama penelitidan guru menyusun rencana untuk kegiatan prasiklus. Pembelajaran prasiklus ini guru tidak menggunakan media sama sekali. Guru hanya mengucapkan kosakata bahasa Inggris beserta artinya kemudian anak menirukan. Setelah itu anak diberi pertanyaan untuk menjawab arti dari kosakata bahasa Inggris yang diucapkan oleh guru. Prosentase kemampuan anak pada tahap prasiklus ini masih rendah, yaitu sebesar 41,67%. Sehingga perlu diadakan suatu tindakan untuk meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak.

Tindakan siklus I, kemampuan kosakata bahasa Inggris anak sudah mengalami peningkatan, yaitu sebesar 62,15%. Hasil pembelajaran pada siklus I ini belum sesuai dengan prosentase yang diharapkan oleh peneliti. Kemudian peneliti dan guru mengevaluasi kekurangan-kekurangan pembelajaran yang ada pada siklus I untuk diperbaiki pada siklus berikutnya.

Pelaksanaan siklus II ternyata dapat dilaksanakan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang telah disusun. Masalah-masalah yang dihadapai pada tahap siklus I dapat teratasi dengan baik. Hasil pembelajaran pun meningkat sesuai dengan harapan. Hal ini dibuktikan adanya peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris anak mulai dari prasiklus sebesar 41.67%, siklus I sebesar 62,15%, dan pada siklus II sebesar 83,68% melenbihi prosentase yang telah ditentukan oleh peneliti.

(13)

10

materi pembelajaran yang disampaikan, sedangkan untuk guru dapat mempermudah menyampaikan tujuan dari pembelajaran.

Peningkatan Kemampuan kosakata bahasa Inggris anak Aspek

Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak

Prasiklus Siklus I Siklus II 41,67% 62,15% 83,68%

D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas, yang telah dilaksanakan dalam dua kali siklus pembelajaran. Penerapan pembelajaran kepada anak didik TK B TK Dharma Wanita dapat disimpulkan, bahwa hipotesis yang dirumuskan terbukti kebenarannya. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak di TK B TK Dharma WanitaTahunAjaran 2013/2014.

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak pada kelompok TK B TK Dharma Wanita Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan prosentase kemampuan kosakata bahasa Inggri sanak dari prasiklus 41,67%, siklus I 62,15%, dan siklus II 83,68%.

(14)

E. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Suharjono, Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada.

Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. Manajemen Strategis Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta: DIVA press.

Azwandi, Yoswan. 2007. Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus.

Depdiknas.

Caryoto dan Meimulyani, Yani. 2013. Media Pembelajaran Adaptif. Jakarta: PT. Luxima Metro Media.

Ernawati, Dwi. 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui

Media Gambar. Skripsi. UMS.

Fathurahman, Pupuh. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Latif, dkk. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Predana Media Group.

Lestari, Ikmala Yunita. 2012. Upaya peningkatan penguasaan kosakata bahasa inggris anak melalui media kartu gambar (flash card). Skripsi.UMS (Tidak diterbitkan).

Musfiqon, Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran.

(15)

12

Saebani, Beni Ahmad. 2013. Manajemen Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Santrock, John W. 2011. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Suhartono. 2005. Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Diknas

Surtikanti. 2010. Media dan Sumber Belajar untuk Anak Usia Dini. UMS

Sutama. 201o. Penelitian Tindakan. Semarang: CV. Citra Mandiri Utama

Sutama. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media

Suyadi. 2010. Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.

Suyanto, Kasihani E. 2008. English For Young Learners. Jakarta: Bumi Aksara.

Purwaningsih, Sri. 2011. Perkembangan Kecakapan Hidup. UMS: Qinant.

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR LAMPIRAN... Latar Belakang Masalah... Pengertian Prokrastinasi Akademik... Jenis-jenis Tugas Pada Prokrastinasi Akademik... Ciri-ciri Prokrastinasi Akademik... Faktor-faktor

Mencapai Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan.

[r]

yang telah melimpahkan rahmat dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul ANALISIS KINERJA KARYAWAN DI BAITUL MAAL WAT

[r]

Sumber data penelitian adalah dari para aparatur Pemerintah Kota Surakarta yang terjun langsung ke masyarakat untuk mengawal partisipasi dari masyarakat dalam proses penyusunan

We will start our discussion here with a Malay treatise on ḥadīth written by Nūr al-Dīn al-Rānīrī and entitled Hidāyāt al-ḥabīb 16 -al- targhīb wa-al-tarhīb which

Hasil penelitian mengenai gambaran kerusakan jaringan kauda epididimis diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui kualitas spermatozoa setelah