• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Moral Yang Terkandung Dalam 動物の民話(Doubutsu No Minwa).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Nilai Moral Yang Terkandung Dalam 動物の民話(Doubutsu No Minwa)."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

動物

民話

道徳的価値

0242004

教大学

文学部日本語学科

(2)

Universitas Kristen Maranatha I. 序論

動物 民話 動物 登場者 登場さ 話 あ 話

話さ 動物 人間 う 描写さ い 各民話 い 動物 登

場さ 者対象 児童 あ 民話 人生 歩 い

役 立 多 道徳的教訓 含 い 幼い時 植え

け こ いい あ

こ 道徳観 日本 道徳及 精神性 形作 三 教え

神道 仏教 及 儒教 離 こ い あ

道徳観及 精神性歯日本人 日常生活 見 け 文学

作品 反映さ い

本論文 い 動物 登場者 使 民話 取 出

ふ い 道徳的価値 分析 分析 あ

道徳 見地 ア チ

II 本論

各民話 含 道徳 価値 日常生活 歩 際 特 児童

役 立 あ

動物 競争 いう話 人間 高慢 偉 う い

け い 人間 自分 一番偉 人 軽視 いう考え 持 い

(3)

Universitas Kristen Maranatha

卑怯 方法 こ 及 礼儀 反 あ 教え

い あ

動物 共同耕作 いう話 人間 社会構成員 い 除

地 社会構成員 協力 必要 あ いう教訓 ふ い 人間

自分 取 行為 対 責任 持 け い いう

教え あ いい成果 得 人間 怠け 盗 働 う

近道 取 いけ い あ 道徳及 教え 反

小鳥 いう 知恵及 道徳観 持 人間

信念 持 善悪 弁え け い いう教訓 含 い

人 馬鹿 さ 甘 い いう教え あ

地 話 貸借 関 礼儀 あ 貸借 い 自分及 地

人 損 う こ い う いう教訓 あ

III. 結論

民話 多 道徳的教訓 含 い こ こ

人 知 生活 あゆ い 実行 あ

動物 民話 い 多 教訓 含 者 あ 児童

(4)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Pembatasan Masalah ...4

1.3 Tujuan Penelitian ...4

1.4 Metode Penelitian ...4

1.5 Organisasi Penulisan ...6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Umum Moral ...8

2.2 Moral Dalam Pandangan Bangsa Jepang ...12

2.3民話 ( Minwa ) ...15

2.3.1神話 (Shinwa) ...16

2.3.2伝 (Densetsu) ...16

2.3.3 (Setsuwa) ...17

2.3.4昔話 (Mukashibanashi) ...18

2.4 Pengertian Dan Jenis-jenis動物 民話 (Doubutsu no Minwa) ...19

2.4.1 動物同士 (Doubutsudoushi) ...20

2.4.2動物起源 (Doubutsukigen) ...20

(5)

Universitas Kristen Maranatha

2.5 Tiga Ajaran Jepang Yang Menbentuk Nilai Moral Dalam

動物 民話 (Doubutsu no Minwa) ……...………...…….21

2.5.1神道(Shintou) ...22

2.5.2仏教 (Bukkyou) ...23

2.5.3儒教 (Jukyou) ...24

2.6 Nilai Moral Dalam動物 民話 (Doubutsu no Minwa) ...25

BAB III ANALISIS 3.1 Nilai Moral Dalam Kisah Perlombaan Binatang ...27

3.1.1鯨 こ (Paus dan Teripang) …………...…………...…...…27

3.1.2 うさ 亀 ふ う ………..…….34

(Kelinci, Kura-kura, dan Burung Hantu) 3.2 Nilai Moral Dalam Kisah Kerja sama Binatang ………...42

3.2.1猿 蝦蟇 寄 合い田 ...………..………..…42

(Cerita Satu Sawah, Monyet dan Katak) 3.2.2 い 粟畑 ………...49

(Ladang Awa Musang dan Tikus) 3.3 Nilai Moral Dalam Kisah Masa Lalu Burung-Burung Kecil ……..…..57

3.3.1 ふ う 染 物屋 ………..…………57

(Burung Hantu Tukang Cat) 3.3.2 日さ ………...………...65

(Burung Layang-layang dan Matahari) BAB IV KESIMPULAN ...71

DAFTAR PUSTAKA ………..…….………..74

SINOPSIS

(6)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Cerita rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang

dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

masyarakat melalui bahasa yang berhubungan langsung dengan berbagai aspek

budaya dan susunan nilai sosial masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun

dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam masyarakat tertentu. Saat ini,

cerita rakyat tidak hanya merupakan cerita yang dikisahkan secara lisan dari mulut

ke mulut, tetapi telah banyak dipublikasikan secara tertulis melalui media.

Mengenal cerita rakyat adalah bagian dari mengenal sejarah dan budaya

suatu bangsa. Adapun tokoh-tokoh dalam cerita rakyat biasanya ditampilkan

dalam berbagai wujud, baik berupa binatang, manusia maupun dewa, yang

kesemuanya disifatkan seperti manusia1. Cerita rakyat pada akhirnya akan

bermuara pada suatu misi dan contoh-contoh atau peringatan baik buruk. Misi

yang diharapkan adalah terjadinya proses masuknya nilai-nilai yang terkandung

dalam cerita rakyat yang akan membentuk akhlak, perilaku, kepribadian, watak,

dan budi pekerti bagi pendengarnya2; contoh-contoh, seperti nilai-nilai ketekunan,

keuletan, kesabaran, kejujuran, keikhlasan, kepatuhan, kesetiaan, kepahlawanan,

kesatria, perintah berlaku baik dan hormat terhadap orang tua dan terhadap

norma-norma dalam masyarakat.

1

www.indonesiatera.com

2

(7)

2 Universitas Kristen Maranatha

Sama seperti di Indonesia, negara Jepang mempunyai banyak cerita

rakyat yang lahir dan beredar di kalangan rakyat Jepang. Dalam bahasa Jepang,

cerita rakyat disebut Minwa 民話 . Istilah 民話 minwa digunakan di Jepang

dalam literatur yang diterbitkan setelah jaman Meiji hingga awal jaman Showa.

Berikut merupakan definisi Minwa 民話

民話

Minwa terpisah dari konsep ilmu yang mempelajari

tradisi, dan menunjuk pada keseluruhan cerita yang mengatur rakyat. Cerita yang berasal dari cerita lisan yang diklasifikasikan berdasarkan ilmu tentang tradisi ( legenda, cerita jaman dulu, cerita masyarakat) dijadikan satu kesatuan, dan bukan hanya tercakup itu saja, tetapi cerita baru yang terus dibuat di zaman sekarang maupun masa datang juga tercakup di antaranya.

( Nihonrekishidaijiten, 1982 ; 146 )

Secara garis besar, cerita rakyat Jepang berdasarkan isi dan bentuk dibagi

menjadi 3 kelompok : 昔話 , Mukashibanashi (cerita jaman dulu); 伝説 ,

Densestu (legenda); dan 世間話 , Sekenbanashi (cerita masyarakat). Beberapa

judul Minwa yang terkenal di Jepang, seperti 鶴 恩返 , Tsuru no Ongaeshi

(Balas budi burung bangau), Kintaro, Momotaro, Kaguya Hime (Putri Kaguya),

(8)

3 Universitas Kristen Maranatha

fiktif, sedangkan waktu kejadian adalah masa lampau yang tidak dijelaskan secara

pasti.

Ciri khas 民話 minwa adalah kata “mukashi” atau “mukashi, mukashi

(zaman dahulu kala) yang digunakan untuk kalimat pembuka. Sedangkan kalimat

dalam cerita sering menggunakan kata “attasōna” atau “attatosa” yang berarti

“konon” atau “kabarnya menurut orang zaman dulu”, dan pada akhir cerita sering

diakhiri dengan kalimat “dotto harai” yang berarti “tamat”. Cerita rakyat sangat

digemari oleh masyarakat, karena dapat dijadikan sebagai suri teladan dan pelipur

lara, serta bersifat jenaka. Oleh karena itu, cerita rakyat biasanya mengandung

ajaran budi pekerti dan pendidikan moral, juga hiburan bagi masyarakat.

Dalam hal ini, cerita rakyat Jepang yang menokohkan binatang adalah

cerita yang menggambarkan watak dan budi pekerti manusia dengan pelaku

diperankan oleh binatang, dan merupakan cerita rakyat yang paling banyak

mengandung ajaran budi pekerti dan pendidikan moral yang memang

diperuntukkan bagi anak-anak. Selain itu, penggunaan binatang sebagai simbol

watak dan tabiat manusia dilakukan karena karakter itu menghadirkan suasana

santai, lucu, dan jenaka. Pesan moral dalam cerita binatang pun tepat mengenai

sasaran ( Dipodjojo, 1984 : 64)3.

Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk menganalisis nilai moral

yang terkandung dalam 民話 minwa (cerita rakyat Jepang) dalam 動物 世界,

dōbutsu no sekai (dunia binatang).

3

(9)

4 Universitas Kristen Maranatha 1.2Pembatasan masalah

Penulis akan mendeskripsikan nilai-nilai moral yang terkandung dalam

Cerita Rakyat Jepang yang diperankan oleh binatang dalam 動物 民話doubutsu

no minwa.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami nilai moral apa saja yang

terkandung dalam setiap 民話 minwa (cerita rakyat jepang) khususnya melalui

peran binatang 動物 世界 .

1.4 Metodologi

Metodologi berasal dari kata "Metode" yang artinya cara yang tepat untuk

melakukan sesuatu; dan "Logos" yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi,

metodologi adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara

seksama untuk mencapai tujuan (Cholid Narbuko, 1997; 1). Dalam penelitian ini

penulis akan menggunakan metode Deskriptif Analitik.

Metode Deskriptif adalah suatu metode dalam memilih status sekelompok

manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu

kelas peristiwa pada massa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskriptif,

gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,

sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki (Moch. Nazir, 1983; 63).

Penelitian deskriptif merupakan proposisi yang menyatakan keberadaan,

(10)

5 Universitas Kristen Maranatha

siapa, apa, dimana, bilamana, atau berapa banyak, maka studi ini tergolong

deskriptif (Donnald R. Cooper, 1995; 42, 124). Dan dalam penelitian ini, data

diambil dari setiap naskah, memeriksa ciri-ciri, sifat-sifat, serta gambaran data

melalui pemilahan data ( Djajasudarma, 1993; 17). Data yang digunakan diambil

dari buku kumpulan cerita rakyat Jepang yang kesemuanya diperankan oleh

binatang (動物 民話).

Sedangkan deskriptif analitik terdiri dari dua istilah, yaitu deskriptif dan

analitik. Deskriptif ialah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara

jelas dan terinci serta menguraikannya dari apa yang dilihat; didengar; dirasa

untuk mencapai tujuan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990; 201), sedangkan

analitik yang berarti menganalisa suatu hal dengan tujuan mengetahui

penyebabnya.

Jadi, metode deskriptif analitik ialah suatu metode yang memaparkan

segala sesuatunya yang bersifat apa adanya dan terfokus pada sebuah struktur

fenomena, mengguraikan inti dari struktur tersebut dan menghasilkan sebuah

jawaban dari yang tak terlihat menjadi terlihat, kemudian dianalisis (Susann M.

Laverty, 2003; 21).

Karena penulis membahas dan menganalisis yang berhubungan dengan

nilai-nilai moral, maka selain menggunakan metode deskriptif analitik, penulis

juga menggunakan pendekatan moral.

Untuk mengukur manusia sebagai manusia, dipergunakan norma atau

patokan moral; tolak ukur untuk menetapkan baik buruknya sikap, tindak-tanduk,

(11)

6 Universitas Kristen Maranatha

Pendekatan moral mempelajari tentang bagaimana suatu pesan yang

disampaikan dapat dipelajari dari suatu cerita atau peristiwa. Suatu prinsip umum

yang tersembunyi dalam pikiran dan perilaku seseorang. Pendekatan ini juga

mengeritisi karya sastra dengan menilai moral yang terkandung di dalamnya.

Moral yang dibicarakan biasanya adalah suatu norma yang disanjung tinggi oleh

masyarakat, umumnya dibentuk dari kepercayaan yang dianut oleh masyarakat

yang bersangkutan4.

Data yang digunakan dalam pendekatan ini diambil dari kumpulan cerita

rakyat Jepang (Minwa) dalam 動物 世界, Dōbutsu no Minwa (dunia binatang),

serta informasi yang dikumpulkan dari analisis.

Cara yang digunakan dalam pendekatan ini adalah mencari dan

mengangkat hal-hal yang berkaitan dengan nilai-nilai moral, yang kemudian

berusaha disusun menjadi suatu rentetan dan menghasilkan suatu interpretasi dari

penganalisisan.

Untuk melengkapi penulisan ini, digunakan juga teknik studi pustaka,

dengan mencari teori dan data dari internet.

1.5 Organisasi Penulisan

Untuk mendapatkan karya tulis yang sistematis, maka penulis membagi

penelitian dalam empat bab, dalam setiap bab terdiri dari beberapa sub bab.

Bab satu merupakan pendahuluan yang menjelaskan mengenai latar

belakang masalah yang memaparkan tentang 民話 minwa dan latar belakang

4

(12)

7 Universitas Kristen Maranatha

mengapa penulis memilih membahas tentang 民話 minwa disertai pembatasan

masalah yang membatasi ruang lingkup bahasan yang hanya membahas tentang

cerita rakyat bertokohkan binatang atau 世界 動物 (Sekai no Doubutsu), tujuan

penelitian yaitu menjelaskan tujuan dari pembuatan penelitian ini, metodologi

yaitu memaparkan tentang metode apa yang dipakai penulis, dan organisasi

penulisan yang menjelaskan apa saja yang akan ditulis di dalam karya ilmiah ini.

Pada bab dua dijelaskan mengenai pengertian umum Moral, 民話 (Minwa) dan

Nilai Moral dalam 動物 民話 (Doubutsu no Minwa). Bab tiga merupakan

analisis nilai moral dalam 動物 民話 (Doubutsu no Minwa). Bab empat

(13)

71 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV

KESIMPULAN

動物 民話, Dōbutsu No Minwa adalah cerita rakyat Jepang yang

menokohkan binatang, yang menggambarkan watak dan budi pekerti manusia,

dan merupakan cerita rakyat yang paling banyak mengandung ajaran budi pekerti

dan pendidikan moral yang memang diperuntukkan bagi anak-anak. Selain itu,

penggunaan binatang sebagai simbol watak dan tabiat manusia dilakukan karena

karakter itu menghadirkan suasana santai, lucu, dan jenaka. Pesan moral dalam

cerita binatang pun tepat mengenai sasaran.

Dari hasil analisis yang telah penulis bahas sebelumnya, dapat dilihat

adanya nilai-nilai moral yang terkandung dalam setiap cerita. Dan banyaknya

nilai-nilai moral yang dapat diambil untuk dijadikan pelajaran dalam kehidupan

sehari-hari, khususnya bagi anak-anak.

Nilai moral yang mengajarkan bahwa sebagai manusia, kita tidak boleh

merasa tinggi hati (sombong), tidak boleh menjadi seseorang yang merasa bahwa

diri kita paling hebat dan meremehkan orang yang lebih lemah, karena bukan

pujian yang didapat, tetapi hanya akan mendapatkan rasa malu dan kekalahan.

Pesan ini terlihat jelas dalam cerita 鯨とな こ. Berbeda dengan cerita

うさ ・亀・ふ ろう, walaupun sama-sama menceritakan tentang yang kuat

dan lemah, tetapi perbedaan nilai moral yang dapat diambil dari cerita ini adalah

tidak diperkenankannya semua tindakan licik yang dipakai untuk memenangkan

(14)

72 Universitas Kristen Maranatha

kepada yang kuat dan sombong, tetapi sikap yang tidak jujur tetap saja menyalahi

aturan dan tidak sesuai dengan etika.

Nilai moral yang mengajarkan bahwa sebagai manusia, kita mempunyai

rasa tanggung jawab yang besar atas segala sesuatu yang kita kerjakan, dan

bagaimana sebagai manusia menyelesaikan setiap pekerjaan dengan baik dan

sesuai dengan aturan-aturan yang telah disepakati bersama. Pesan moral ini

terlihat dalam cerita猿と蝦蟇 寄り合い田 dalam kumpulan kisah kerjasama

binatang. Pesan moral yang hampir sama dengan cerita tersebut terdapat dalam

cerita いたちと ず 粟畑, yang mempunyai tambahan nilai moral yaitu

tindakan seseorang yang tidak sesuai dengan etika dan norma, tindakan yang

menyimpang dari nilai moral dalam masyarakat yaitu mencuri. Cerita ini

memberikan pesan moral yang mengajarkan bahwa sebagai manusia yang hidup

bersosialisasi dan mempunyai tanggung jawab, dan yang hidup dengan adanya

kerjasama dengan orang lain, tidak dibenarkan menikmati hasil dari kerja keras

orang lain apalagi dengan cara tidak terpuji yaitu dengan mencuri, hasil yang

didapatkan hanyalah rasa malu dan penderitaan.

Nilai moral yang terdapat dalam analisi terakhir merupakan nilai moral

moral yang terdapat dalam kumpulan kisah masa lalu burung-burung kecil. Nilai

moral yang terdapat dalam cerita ふ ろう 染め物屋, menyadarkan manusia

akan betapa pentingnya menjadi orang yang mempunyai pendirian dan tidak

terlalu percaya pada orang lain yang akan membuat hidup kita menjadi susah.

Etika, tatakrama, dan segala aturan yang mengatur hidup kita harusnya membuat

(15)

73 Universitas Kristen Maranatha

dipengaruhi orang lain apalagi dibodoh-bodohi oleh orang lain, sehingga hidup

kita menjadi kacau. Karena tidak semua manusia mempunyai kelakuan yang

mencerminkan nilai moral. Lain hal dengan nilai moral yang terdapat dalam cerita

ひばりとお日さ , pesan moral yang di tekankan disini adalah mencerminkan

manusia yang suka meminjamkan sesuatu pada orang lain. Apalagi yang

menyangkut hal yang menjadi kebutuhan hidup sehari-hari. Etika dalam hal

meminjam uang dan meminjamkan, adalah tanggung jawab peminjam dan resiko

yang harus diterima oleh meminjamkannya. Maka, dari cerita tersebut

mengajarkan pembacanya bahwa meminjamkan uang atau sesuatu apapun yang

penting kepada orang yang tidak bertanggung jawab, karena bukannya

mendapatkan keuntungan, tetapi malah hilang dan tidak kembali lagi, dan jika kita

meminjam sesuatu kepada orang lain, sebaiknya dikembalikan lagi kepada

pemiliknya sehingga tidak akan merugikan orang lain.

Dengan adanya nilai-nilai moral yang terdapat dalam cerita rakyat,

terutama yang bertokohkan binatang, membuat para pembaca sebagai manusia

yang hidup dalam lingkup masyarakat yang luas menjadi mengerti dan bertindak/

bertingkah laku sesuai dengan aturan-aturan, etika, dan tatakrama yang ada dalam

lingkungan hidup disekitar mereka. Karena menarik cara penyampaiannya dan

nilai moralnya tepat mengenai sasaran, maka tidaklah aneh jika cerita rakyat

bertokohkan binatang sangat disukai oleh para pembaca, terutama anak-anak yang

harus ditanamkan nilai-nilai moral seperti etika, tatakrama, dan budi pekerti sejak

(16)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Matsutani, Miyoko., Segawa, Takudan. Dan Hotorigen, Jun, Nihon no Minwa

(Doubutsu no Minwa), Kadokawashoten, Japan, 1980.

Nihonrekishidaijiten, Kashushoboshinsha, Japan, 1982.

Shinchōkokugojiten, Shinchōsha, Japan, 1980.

Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai

Pustaka, Jakarta, 1990.

Cooper, Donald R. dan C. William Emory, Metode Penelitian Bisnis, PT.

Erlangga Utama, Jakarta, 1995.

Djajasudarma, Metode Linguistik, PT. Eresco, Bandung, 1993.

Nazir, Moh, Metode Penelitian, Balai Pustaka, Jakarta, 1983.

M. Atar Semi, Metode Penelitian, Balai Pustaka, Jakarta, 1990.

Susann M. Laverty, Hermeneutic Phenomenology and Phenomenology : A

Comparison and Methodological Considerations Journal, 2003.

A. Mangundharjana, Isme-Isme dari A sampai Z, Pustaka Filsafat, Yogyakarta,

1997.

Nishibe, Susumu, Kokumin no Doutoku, Sankeishimbunsha, Japan, 2000.

W.J.S Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,

(17)

Universitas Kristen Maranatha Franz Magnis-Suseno, Etika Dasar "Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral",

Pustaka Filsafat-Kanisisus, Yogyakarta, 1987.

K. Bertens, ETIKA, 2005

Burhanuddin Salam, H. Drs, Etika Sosial "Asas Moral Dalam Kehidupan

Manusia", Rineka Cipta, Jakarta, 1997.

Dr. W. Poespoprodjo,L. PH., S.S, Filsafat Moral "Kesusilaan Dalam Teori dan

Praktek", Remadja Karya CV, Bandung, 1999.

Kohlberg, Lawrence, Tahap-Tahap Perkembangan Moral, 1995.

Ensyclopedia Japonica, Volume 21, Shogakukan,Tokyo, 1968.

Widaningsih, Ida, "Tinjauan Terhadap Beberapa Isi Cerita Rakyat Jepang

(Minwa) dan Perbandingannya dengan Beberapa Isi Cerita Rakyat

Indonesia", UNPAD, Bandung, 1989.

Asoo, Isoji. dkk, Sejarah Kesusastraan Jepang, UI-Press, Jakarta, 1983.

http ://www.balipost.com/balipostcetak/2004/4/11/kel2.html

http://ja.wikipedia.org/

http://www.hi-ho.ne.jp/taku77/papers/thes595.htm

www.indonesiatera.com

http://www.blogger.com/feeds/post/default.html

Referensi

Dokumen terkait

Dengan diangkatnya topik ini diharapkan pihak BAPPEDA Kota Bukittinggi dapat bekerja sama dengan penulis dalam pembuatan laporan magang agar penulis dapat mengetahui proses

Target khusus dari penelitian ini adalah peningkatan kinerja UKM di Semarang dengan diterapkannya model jejaring wirausaha yang menggunakan pembelajaran eksploratif,

That is reason the teacher always uses code switching with repetitive functions whenever he wants to stress the grammar formula or how to use it.. Translation of new and

Berdasarkan golongan umur, kasus kematian balita di RSUD Kota Semarang pada tahun 2012 paling besar pada golongan umur 1 tahun yaitu sebesar 32 dan paling kecil pada

Telah mengikuti Mastaka, Masfak, dan MPH dibuktikan dengan melampirkan bukti berupa sertifikat / surat keterangan mengikutinya. Melampirkan surat rekomendasi dari himpunan

berhubungan dengan Prilaku Masyarakat yang menggunakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dengan Kejadian Diare di Kampung Talang Jorong Pudung Kabupaten Agam... Bagi instansi

CHAPTER 3 THE USE OF FIGURATIVE LANGUAGE IN CHARACTERIZATION OF THE NIGHTINGALE AND THE ROSE SHORT STORY BY OSCAR WILDE 3.1 Analysis .....

They are: sending multimedia message (MM) with larger data size, maintaining the quality of data during transmission, MM data retrieval (download) from a mobile phone and