Judul skripsi ini adalah DESKRIPSI PENGGUNAAN INTERNET TERHADAP
PERILAKU SEKS SISWA-SISWA SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015. Penulis memilih judul ini bertolak dari perkembangan zaman
yang begitu pesat dibarengi dengan pesatnya kecanggihan teknologi, khususnya di bidang telekomunikasi yaitu internet. Kemajuan yang pesat itu ternyata dibarengi juga dengan perkembangan perilaku remaja yang pesat juga, khusunya perkembangan perilaku seksual. Hal ini terbukti dengan maraknya pernikahan dini yang disebabkan oleh kehamilan di luar nikah.
Kemajuan teknologi yang pesat ternyata membawa konsekuensi yang positif sekaligus juga yang negatif. Kemajuan teknologi, khususnya internet membuat komunikasi manusia menjadi cepat, mudah, bebas dan murah. Tetapi disisi lain kemajuan teknologi dibidang internet juga seringkali disalahgunakan, misalnya hanya untuk game atau hiburan semata bahkan yang lebih parah adalah untuk membuka situs-situs porno.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, penulis menemukan bahwa sebagian besar siswa mengaku pernah membuka situs porno di internet. Minimnya pengetahuan seksualitas yang benar dari orang tua ataupun pihak guru membuat siswa aktif mencari sendiri dalam dunia maya/internet. Bebasnya akses yang tersedia di internet membuat siswa-siswi bukannya mendapat pengetahuan yang benar tentang seksualitas, melainkan justru terjerumus dalam hal-hal yang menjurus ke pornografi dan pornoaksi. Hal itu terbukti bahwa beberapa dari mereka mengaku terangsang ketika melihat hal-hal yang berbau porno dan melampiaskannya lewat masturbasi.
The title of a thesis on this is THE DESCREPTION OF USAGE INTERNET TO
SEX BEHAVIOR PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA HIGH SCHOOL STUDENTS ACADEMIC YEAR 2014 AND 2015. The authors chose the title of this depart from the
development of age so rapidly accompanied by the rapid technological sophistication, especially in telecommunications that is the internet. Rapid progress was accompanied also by the development of the behavior of teens who also rapidly, especially the development of the behavior of sexuality. This is proven with the rise of early marriages caused by pregnancy out of wedlock.
Technological progress which rapidly turns bring positive consequences well as also negative. Progress in technology, particularly the internet make human communication become fast, easy, free and cheaper. But on the other side of technological progress in the fields of the internet also often abused, for example only for games or entertainment merely even more severe is to open porn websites.
Based of the research result conducted in Pangudi Luhur Yogyakarta High School, the authors found that most of the students acknowledged that they have opened the site of porn on the internet. The lack of knowledge sexuality that are true of people old or parties the teacher making students actively look for alone in the illusion world / the internet. A free access available on the internet instead of making the students find out knowledge is true for sexuality, but rather to slip away in which things figure into pornography and pornoaction. It is proved that some of them admitted aroused when see things that smells porn and finish spending through masturbation.
DESKRIPSI PENGGUNAAN INTERNET TERHADAP PERILAKU SEKS SISWA-SISWI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2014/2015
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh:
Antonius Guruh Ady Siaga NIM: 091124033
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Dengan kebahagiaan penuh, skripsi ini saya persembahkan kepada keluargaku
v
MOTTO
“janganlah kamu kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
viii
ABSTRAK
Judul skripsi ini adalah DESKRIPSI PENGGUNAAN INTERNET
TERHADAP PERILAKU SEKS SISWA-SISWA SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015. Penulis memilih judul ini
bertolak dari perkembangan zaman yang begitu pesat dibarengi dengan pesatnya kecanggihan teknologi, khususnya di bidang telekomunikasi yaitu internet. Kemajuan yang pesat itu ternyata dibarengi juga dengan perkembangan perilaku remaja yang pesat juga, khusunya perkembangan perilaku seksual. Hal ini terbukti dengan maraknya pernikahan dini yang disebabkan oleh kehamilan di luar nikah.
Kemajuan teknologi yang pesat ternyata membawa konsekuensi yang positif sekaligus juga yang negatif. Kemajuan teknologi, khususnya internet membuat komunikasi manusia menjadi cepat, mudah, bebas dan murah. Tetapi disisi lain kemajuan teknologi dibidang internet juga seringkali disalahgunakan, misalnya hanya untuk game atau hiburan semata bahkan yang lebih parah adalah untuk membuka situs-situs porno.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, penulis menemukan bahwa sebagian besar siswa mengaku pernah membuka situs porno di internet. Minimnya pengetahuan seksualitas yang benar dari orang tua ataupun pihak guru membuat siswa aktif mencari sendiri dalam dunia maya/internet. Bebasnya akses yang tersedia di internet membuat siswa-siswi bukannya mendapat pengetahuan yang benar tentang seksualitas, melainkan justru terjerumus dalam hal-hal yang menjurus ke pornografi dan pornoaksi. Hal itu terbukti bahwa beberapa dari mereka mengaku terangsang ketika melihat hal-hal yang berbau porno dan melampiaskannya lewat masturbasi.
ix
ABSTRACT
The title of a thesis on this is THE DESCREPTION OF USAGE
INTERNET TO SEX BEHAVIOR PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA HIGH SCHOOL STUDENTS ACADEMIC YEAR 2014 AND 2015. The
authors chose the title of this depart from the development of age so rapidly accompanied by the rapid technological sophistication, especially in telecommunications that is the internet. Rapid progress was accompanied also by the development of the behavior of teens who also rapidly, especially the development of the behavior of sexuality. This is proven with the rise of early marriages caused by pregnancy out of wedlock.
Technological progress which rapidly turns bring positive consequences well as also negative. Progress in technology, particularly the internet make human communication become fast, easy, free and cheaper. But on the other side of technological progress in the fields of the internet also often abused, for example only for games or entertainment merely even more severe is to open porn websites.
Based of the research result conducted in Pangudi Luhur Yogyakarta High School, the authors found that most of the students acknowledged that they have opened the site of porn on the internet. The lack of knowledge sexuality that are true of people old or parties the teacher making students actively look for alone in the illusion world / the internet. A free access available on the internet instead of making the students find out knowledge is true for sexuality, but rather to slip away in which things figure into pornography and pornoaction. It is proved that some of them admitted aroused when see things that smells porn and finish spending through masturbation.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul:
DESKRIPSI PENGGUNAAN INTERNET TERHADAP PERILAKU SEKS SISWA-SISWA SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015. Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis mengalami
banyak hal yang mendukung maupun yang membuat tersendatnya penulisan.
Banyak sekali suka dan duka yang membuat penulis semakin mengerti arti dari
sebuah pembelajaran dan perjuangan.
Dengan segala suka duka yang penulis alami, penulis menyadari bahwa
penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak.
Oleh Karena itu, perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd., sebagai dosen pembimbing utama yang
telah memberikan bantuan, perhatian, kesabaran, kesetiaan, waktu, dan
memberikan masukan serta kritik yang membangun sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini pada waktunya.
2. Drs. F.X. Heryatno W.W., S.J., M.Ed., selaku Kaprodi IPPAK USD, dosen
pembimbing akademik, dan sekaligus dosen penguji II yang selalu sabar dan
mau membantu penulis selama menjalani kuliah di Prodi IPPAK.
3. F.X. Dapiyanta, SFK., M.Pd., sebagai bapak yang telah banyak membantu
dan memberikan dukungan dengan selalu menyapa, serta sebagai dosen
xi
4. Keluarga yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberikan kepercayaan
kepada penulis sehingga dapat dengan tenang menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap Staf Dosen dan Karyawan Prodi IPPAK, Universitas Sanata Dharma
yang telah mendidik, membimbing, memudahkan, serta mendukung penulis
selama belajar sampai selesainya skripsi ini.
6. Keluarga besar SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang bersedia memberikan
waktu dan tempat untuk penelitian.
7. Staf karyawan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan Kolsani
Yogyakarta yang telah melayani penulis dengan baik, sehingga memudahkan
penulis dalam mencari berbagai buku yang dibutuhkan.
8. Teman-teman seangkatan 2009 dan semua pihak yang telah memberi
perhatian dan dukungan dalam semangat perjuangan dan persahabatan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini, masih terdapat kekurangan
dan keterbatasan. Maka, penulis terbuka untuk menerima segala kritikan dan saran
yang membangun, sehingga skripsi ini dapat diterima dengan senangh ati. Penulis
berharap semoga skripsi ini memberi manfaat dan inspirasi bagi para pembaca.
Yogyakarta, 31 Juli 2015
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN ... ... xv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang ... 1
B.Rumusan Masalah ... 4
C.Tujuan Penelitian ... 5
D.Manfaat Penelitian ... 5
E. Metode Penulisan ... 6
F. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II. INTERNET DAN SEKS ... 8
A.Mengenal Internet ... 8
1. Pengertian Internet ... 8
2. Fasilitas dan Kemudahan yang ada dalam Internet ... 9
3. Munculnya Generasi Net ... 13
4. Internet dalam Pandangan Gereja Katolik ... 16
B.Hakekat Seksuaitas ... 19
1. Pengertian Seks ... 19
2. Perkembangan Psikoseksual ... 22
xiii
4. Seksualitas dalam Pandangan Gereja Katolik ... 29
5. Moral Seksualitas Manusia ... 32
BAB III. PEMAHAMAN SISWA-SISWI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA MENGENAI INTERNET DAN SEKSUALITAS ... 37
A.Keadaan Secara Umum SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ... 37
1. Sejarah Singkat ... 37
2. Visi Misi Sekolah ... 38
3. Jumlah Murid ... 39
4. Kurikulum Sekolah ... 40
5. Kegiatan Pengembangan Diri... 41
6. Sarana dan Prasarana ... 42
B.Internet dan Seksualitas Siswa-Siswi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta .... 43
1. Tujuan Penelitian... 43
2. Metode Penelitian ... 44
3. Variable Penelitian ... 44
4. Instrumen Penelitian ... 45
5. Teknik Sampling ... 45
6. Responden Penelitian ... 45
7. Tempat dan Waktu Penelitian ... 45
8. Teknik Pengolahan Data ... 45
9. Laporan Hasil Penelitian ... 46
10. Kesimpulan Hasil Penelitian . ... 62
BAB IV. USULAN KEGIATAN WEEK END MORAL SEKSUALITAS BAGI SISWA-SISWI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA ... 65
A.Latar Belakang ... 65
B. Tujuan ... 65
C. Tema ... 65
D.Peserta ... 67
E. Waktu Pelaksanaan ... 67
F. Matriks Program Kegiatan ... 68
xiv
BAB V PENUTUP ... 78
A.Kesimpulan ... 78
B.Saran ... 80
1. Bagi Siswa ... 80
2. Bagi keluarga ... 81
3. Bagi sekolah ... 82
DAFTAR PUSTAKA ... 83
LAMPIRAN ... 84
Lampiran 1: Surat ijin penelitian ... (1)
Lampiran 2: Tugas Mengajar ... ... (2)
Lampiran 3: Nama-nama Wali Kelas ... (4)
Lampiran 4: Daftar Nama Siswa Berdasarkan Kelas ... (5)
xv
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
A. Daftar Istilah
Arpanet : Jaringan yang dibuat oleh ARPA (Advanced Research Project
Agency)
Online : Keadaan komputer yang terkoneksi/terhubung ke dalam internet
Download : Proses meminta sebuah file dari komputer lain dan menerimanya
Upload : Proses pengguna internet mengirim file ke pengguna lain.
Wifi : Media penghantar komunikasi data tanpa kabel
B. Daftar Singkatan
Mp3 : Musik Player
Hp : Hand Phone
Wifi : Wireless fidelity
www : world wide web
KWI : Konferensi Wali Gereja Indonesia
Kej : Kejadian
Mat : Matius
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Banyak orang bilang masa muda adalah masa yang paling indah. Pada
masa ini orang mengalami hal-hal baru dalam hidupnya, misalnya saja cinta
pertama. Pada masa ini mereka juga baru tahap pencarian jati diri sehingga tidak
heran jika masa muda banyak orang muda melakukan hal-hal aneh yang belum
pernah dilakukan selama ini, misalnya saja sudah mulai membolos, merokok, dsb.
Dalam pencarian jati diri seseorang kadang tidak hanya meniru gaya atau tingkah
laku orang yang dikagumi saja, tetapi mereka juga banyak bertanya mengenai
apapun yang selama ini belum diketahui. Ketika sudah mengetahui sesuatu yang
baru mereka cenderung akan mencoba dan mempraktekkan sesuatu yang baru itu
bersama teman-temannya. Misalnya saja seorang anak SMA akan tanya
bagaimana rasanya bolos? Bagaimana rasanya rokok? Kemudian setelah sedikit
tahu baru mereka pelan-pelan mencoba membolos dan merokok.
Contoh di atas sering dibilang sebagai perilaku kaum muda yang masih
dalam tahap kewajaran. Yang lebih penting lagi adalah bagaimana kalau kaum
muda ingin tahu lebih lanjut tentang seksualitas, apakah ketika mereka tahu
tentang seks terus akan melakukan seks. Kekhawatiran ini ternyata membuat
banyak para orang tua tidak mau berbicara tentang seks kepada anaknya.
Akibatnya adalah anak cenderung mencari-cari jawaban sendiri atas pertanyaan
tersebut. Sikap orang tua yang diam tersebut justru akan menambah rasa ingin
tahu yang besar bagi kaum muda sehingga mereka terus ingin mencari sebuah
jawaban. Di zaman internet ini tentu sangat mudah bagi anak untuk menemukan
segala sesuatu yang ingin diketahuinya dan salah satunya adalah keingintahuan
tentang seks. Hal ini juga diungkapkan oleh Amy G Miron (2011: 9) “itulah
sebabnya penting membicarakan tentang cinta, hubungan dan seks berikut positif
dan negatifnya. Sebab dalam kasus ini apa yang tidak diketahui anak benar-benar
dapat merugikannya”.
Dahulu internet bukanlah sebuah hal yang penting bagi manusia dalam
menjalani kehidupan karena belum banyaknya pengguna internet. Kini hampir
semua orang beraktifitas tidak jauh dari internet. Sekarang banyak orang yang
memiliki Hand Phone (HP) yang selalu terkoneksi dengan internet sehingga
mereka terus mendapatkan informasi terbaru dengan sangat cepat. Apalagi dengan
berkembangnya teknologi kini internet dapat disatukan dengan telephon genggam
atau biasanya yang disebut dengan Hand Phone ( HP ) yang super modern dengan
berbagai fasilitas dan kemudahannya atau juga sering disebut smartphone.
Dengan berkembangnya teknologi telah memudahkan kita untuk mencari,
mendapatkan informasi lebih mudah, bertransaksi lebih mudah, dll. Karena
mudahnya informasi kita tidak perlu lagi pergi ke perpustakaan untuk mencari
pengetahuan, kita bisa mengakses wikipedia.org di sana kita bisa mendapatkan
banyak informasi sebutan lain wikipedia adalah perpustakaan online. Kita tidak
perlu membeli cd mp3 jika mencari lagu kesukaan kita hanya perlu membuka
situs penyedia download mp3, kita bisa download mp3 secara gratis. Kita pun
untuk melakukan transaksi lalu menunggu barang dikirim dengan cepat, ini
cenderung membuat kita menjadi lebih manja.
Dengan berbagai kemudahan itu maka siapa saja dan di mana saja dapat
mengakses internet dengan bebas. Hal ini juga digunakan oleh remaja untuk
mencari informasi-informasi yang belum pernah ia ketahui, salah satunya adalah
tentang seks. Anak akan cenderung lebih mudah melihat gambar-gambar seksi,
adegan porno dan artikel-artikel terkait dengan seks. Lewat berita di surat kabar
maupun televisi kita sering mendengar ada kasus anak yang diperkosa, dibunuh
dan juga menjadi korban penipuan atau kekerasan oleh teman yang dikenalnya
melalui dunia maya (internet) khususnya melalui jejaring sosial yang bernama
Facebook. Dadang Hawari (2011:72) mengungkapkan “Survey di Amerika
Serikat mengungkapkan satu dari lima remaja pernah mengirim foto tanpa busana
atau dengan pakaian minim kepada seseorang melalui telepon genggam”.
Di sekitar kita juga banyak kita lihat remaja-remaja menggunakan
telephone genggam dengan fasilitas internet atau sering disebut dengan
smartphone. Artinya apa yang terjadi dengan remaja di Amerika Serikat bisa juga
terjadi pada adik, tetangga atau saudara kita yang masih duduk di bangku sekolah.
Sebagai remaja yang belum matang secara fisik ataupun mental tentu saja apa
yang diterima tentu bisa mempengaruhi kepribadiannya dan tingkah laku ataupun
sikapnya.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat ternyata
berkembang juga cara berfikir para remaja yang juga mempengaruhi tingkah laku
Pengadilan Agama (PA) Kota Yogyakarta selama tahun 2013 tercatat 49 kasus,
sedangkan dari Januari sampai Februari 2014 ini, telah ada 8 kasus pernikahan di
bawah umur. Kebanyakan kasus tersebut dialami oleh siswa SMP atau SMA yang
sudah terlanjur hamil di luar nikah. Tingginya angka hamil di luar nikah dan
pernikahan dini ini disebabkan oleh pergaulan bebas dan kurangnya pengawasan
dari orang tua.
(http://bali.tribunnews.com/2014/03/15/hamil-di-luar-nikah-sebabkan-angka-pernikahan-dini-tinggi)
Berdasarkan fakta-fakta dan fenomena di atas, maka penulis memilih
kajian Tugas Akhir ini dengan judul DESKRIPSI PENGGUNAAN INTERNET
TERHADAP PERILAKU SEKS SISWA-SISWI SMA PANGUDI LUHUR
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.
B. RUMUSAN MASALAH
Setelah melihat permasalah yang telah diuraikan maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Situs-situs internet apa saja yang sering dibuka/digunakan oleh siswa-siswi
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta?
2. Apakah sikap dan tindakan seksual siswa-siswi SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta sudah sesuai dengan tahap perkembangannya?
3. Bagaimana pengaruh penggunaan internet dengan perilaku seks siswa-siswi
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah:
1. Mengetahui situs-situs internet yang sering diakses atau digunakan oleh
siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
2. Mengetahui apakah sikap dan tindakan seksual siswa-siswi SMA Pangudi
Luhur Yogyakarta sesuai dengan perkembangannya atau tidak?
3. Mengetahui pengaruh antara penggunaan internet dengan perilaku seksual
siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
4. Memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Strata I (SI) pada
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah:
1. Menambah pengetahuan dan wawasan baru bagi penulis dan pembaca
mengenai Internet dan pengaruhnya terhadap remaja khususnya siswa-siswi
sekolah Menengah.
2. Untuk membantu sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dalam
mengetahui perilaku seksualitas siswa-siswinya sehingga bisa digunakan
untuk pedoman pembinaan sekolah
3. Bisa menjadi masukan Gereja untuk melihat situasi remaja zaman sekarang
sehingga karya-karya pastoral sekolah bagi para remaja bisa lebih
E. METODE PENULISAN
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskripsi
analisis melalui studi pustaka dan menyebarkan kuesioner kepada responden.
Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengungkapkan dan menemukan aspek-aspek
yang ingin diketahui dan diteliti.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Pada bagian ini penulis akan memaparkan secara singkat gagasan-gagasan
yang ingin disampaikan pada setiap bab agar mudah dilihat gambaran umum
sekripsi tersebut.
Bab I berisi tentang pendahuluan. Dalam pendahuluan tersebut akan
dipaparkan latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat
penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II berisi tentang internet dan seks. Bab ini terdiri dua garis besar isi
pokok yaitu mengenal internet dan hakekat seksualitas. dalam bagian mengenal
internet sendiri mencangkup pengertian internet, fasilitas dan kemudahan internet,
munculnya generasi net, serta internet dalam pandangan Gereja katolik.
Sedangkan pada hakekat seksual mencangkup isian pengertian seks,
perkembangan psikoseksual, penyakit yang disebabkan oleh hubungan seks,
seksualitas dalam pandangan Gereja katolik dan terakhir moral seksualitas
manusia.
Bab III berisi tentang pemahaman siswa-siswi SMA Pangudi Luhur
membahas tentang keadaan secara umum SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang
meliputi sejarah singkat sekolah, visi misi sekolah, jumlah murid, kurikulum
sekolah, kegiatan pengembangan: kokurikuler dan ekstrakurikuler, kemudian
sarana dan prasarana. Kemudian pada bagian kedua bab III membahas tentang
internet dan seksualitas siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang
meliputi tujuan penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, instrumen
penelitian, teknik sampel, responden penelitian, tempat dan waktu penelitian,
teknik pengolahan data, laporan hasil penelitian dan kesimpulan hasil penelitian.
Pada bab IV membahas tentang usulan kegiatan weekend moral
seksualitas bagi siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Bab ini meliputi
latar belakang, tujuan, tema, peserta, waktu pelaksanaan, matriks kegiatan, dan
diakhiri dengan contoh persiapan weekend.
Bab V berisi penutup. Penulis menyampaikan kesimpulan dari
pokok-pokok skripsi. Selanjutnya disampaikan beberapa saran yang dapat menunjang
BAB II
INTERNET DAN SEKS
A. Mengenal Internet
Hampir semua orang di dunia ini tahu dan menggunakan internet. Tidak
hanya orang muda saja yang gemar menggunakan internet tetapi juga orang-orang
tua sering kali menggunakan atau sekedar ingin tahu tentang internet.
Menjamurnya internet sekarang ini ditandai dengan banyaknya area WIFI
dimana-mana, entah di lingkungan akademik, kantor, bahkan sampai rumah sakit pun
sekarang ada sarana WIFI. Dengan demikian internet sekarang telah menjadi
kebutuhan publik. Berikut ini akan dibahas tentang internet baik dari sudut
pandang beberapa tokoh maupun dari sudut pandang Gereja Katolik.
1. Pengertian Internet
Internet terdiri dari dua kata yaitu inter dan net. Inter berarti antar
sedangkan net berarti jaringan. Jadi internet merupakan jaringan-jaringan
komputer yang saling terhubung antara komputer yang satu dengan komputer
yang lainnya. Dengan terhubungnya jaringan yang satu dengan yang lainya maka
kita bisa berbagi data dan informasi.
Reyneldo Fulgentio Tardelly (2013:34) menjelaskan bahwa internet
pertama kali digunakan oleh militer Amerika Serikat sekitar tahun 1960 dengan
mengembangkan ARPANET, yaitu jaringan yang di pakai untuk menangkal
serangan musuh. Prinsip kerja ARPANET adalah dengan menghubungkan satu
komputer dengan komputer lain sehingga ketika komputer satu dirusak musuh
data dan informasi masih bisa diselamatkan dan diakses lewat komputer lain.
Kemudian pada tahun 1980 sistem ini mulai berkembang di kalangan
universitas-universitas dengan maksud sebagai sarana tukar-menukar pesan elektronik.
Kemudian pada saat inilah sistem ini berkembang pesat dan meluas di kalangan
umum. Ketika kalangan umum mulai menggunakan fasilitas ini kemudian
muncul kata “ internet “, dan akhirnya berkembanglah sampai saat ini.
Dalam internet, teknologi informasi dan teknologi komunikasi
menemukan sintesis yang paling sempurna. Di dalamnya yaitu jaringan computer
dan audiovisual terintegrasi dengan baik. Di situ semua terkonvergensi, terkoneksi
atau tergabung menjadi satu.
2. Fasilitas dan Kemudahan yang ada dalam Internet
Seperti diungkapkan di atas bahwa sebenarnya internet diciptakan untuk
mempermudah komunikasi dan berbagi informasi. Namun dalam
perkembangannya justru sebaliknya internet justru menjebak manusia masuk ke
dalam jaring-jaring kemudahan dan kenyamanan yang membuat manusia lupa
akan dirinya. Kita bisa main game, facebookan, chating, dsb dengan hp
dimanapun kita berada entah di kamar mandi, ruang makan atau bahkan di kelas
saat jam sekolah/pelajaran. Hal ini membuat manusia kehilangan dunia nyata
yang dihadapi dan beralih ke dunia maya. Orang lebih senang mengungkapkan isi
hatinya lewat status di facebook dari pada lewat orang terdekat/sahabat. Dalam hal
muka mulai luntur. Orang mulai kehilangan dunia nyata dan beralih ke dunia
maya.
Internet bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, yaitu
yang satu pihak bisa menguntungkan di lain pihak justru akan merugikan dan
menjerumuskan penggunanya. Hal senada juga diungkapkan oleh Reynaldo
Fulgentio Tardelly (2013:28) sebagai berikut:
Internet bagaikan lautan. Sesuatu yang gelap dan mengerikan. Tempat dimana ada ombak, gelombang tinggi yang mengganas, dan ikan-ikan hiu besar yang mengangakan mulutnya. Akan tetapi, di laut yang sama, tetap kita temukan surga keindahan, taman laut, dan juga lumba-lumba yang sewaktu-waktu bisa menyelamatkan kita.
Melihat gambaran uraian di atas, semakin jelas bahwa internet menjadi
suatu tempat yang nyaman sekaligus menakutkan. Lalu apa saja yang sebetulnya
ada dalam internet sehingga bisa membuat penggunanya merasa nyaman dan lupa
diri itu. Berikut adalah beberapa daftar kemudahan dan fasilitas yang tersedia di
internet menurut Reynaldo Fulgentio Tardelly (2013:39) sebagai berikut:
a. E-mail ( Electronic Mail ) atau Surat Elektronik
E-Mail adalah sebuah aplikasi dalam internet yang menyediakan layanan
pertukaran pesan dalam bentuk teks antara pengguna E-mail yang satu dengan
yang lainnya. Layanan ini memiliki keunggulan bahwa pesan kita akan tetap
masuk walaupun komputer mati ataupun saat tidak terkoneksi dalam internet.
b. Mailing List
Mailing List adalah sebuah alamat e-mail yang sifatnya merangkum atau
mengirimkan sebuah pesan secara serentak kepada beberapa penerima sekaligus
tanpa harus menuliskan kembali alamat e-mail yang akan dikirim.
c. Web Pages atau Halaman Web
Halaman web berisi gambar dan teks yang terhubung dengan sebuah
komputer yang satu dengan yang lainnya. Dalam halaman web ada yang disebut
hypertext link atau biasa disingkat hyperlink. Dengan adanya hyperlink kita bisa
dengan cepat berpindah dari satu halaman ke halaman lain, aktifitas ini disebut
surfing atau berselancar di dunia maya.
d. Portal
Portal adalah sebuah website yang merangkum berbagai halaman web
kemudian dikategorikan berdasarkan topik-topik atau pokok-pokok penting
tertentu seperti hiburan, pendidikan, ekonomi, dsb. Portal yang terkenal dan sering
kita gunakan misalnya adalah www. Yahoo.com, www. Google.com, dsb.
e. Search Engine atau Mesin Pencari
Seperti namanya yaitu Mesin pencari ini berfungsi untuk mencari apa saja
yang tersedia di internet dengan cara hanya mengetik kata kunci atau key words
yang kita inginkan.
f. Chat Rooms atau Ruang ngobrol
Layanan ini memungkinkan kita bercakap-cakap langsung dengan
pengguna internet lainnya, dengan cara berganti-gantian mengirim pesan dalam
g. Telekonferensi
Telekonferensi adalah fasilitas yang memungkinkan pengguna internet
bercakap-cakap secara langsung bahkan pengguna bisa melihat gambar dan
aktivitas pengguna internet lainnya yang menjadi lawan bicaranya.
h. FTP ( File Transferred Protocoled ) atau Gudang Dokumen
FTP adalah sebuah protokol yang berfungsi sebagai “gudang dokumen”
yang isinya hanya bisa diakses oleh orang-orang yang memiliki “kunci” atau
password tertentu.
i. Forum Diskusi
Layanan ini memungkinkan penggunanya berdiskusi sebuah topik yang
disepakati dengan kelompok yang tergabung/terkoneksi.
j. Blog
Blok adalah sebuah jurnal yang tersedia dalam web. Blog sendiri adalah
kependekan dari Web Blog. Blog memungkinkan seseorang melaporkan atau
menginformasikan hal tertentu seperti sebuah jurnal.
k. Youtube
Youtube adalah sebuah situs yang menyediakan sarana untuk melihat
video. Situs ini memungkinkan kita untuk meng-upload ( memasukkan) video
l. Radio Web
Layanan ini menyediakan pemancar gelombang radio melalui internet.
Untuk mengakses program tersebut diperlukan adanya program pendukung seperti
winamp, real player, dsb.
3. Munculnya Generasi Net
Perjumpaan setiap hari dengan teknologi dan internet ternyata
menimbulkan dampak tersendiri bagi kaum muda. Teknologi dan internet
merupakan hasil dari sebuah budaya manusia yang begitu besar, namun tidak
dapat dipungkiri bahwa hasil budaya tersebut membentuk sebuah budaya baru
dalam masyarakat terutama kaum muda. Orang indonesia yang lahir pada tahun
70 atau 80an, tentu saja mereka sudah terbiasa dengan budaya-budaya tradisional.
Berbeda dengan yang lahir di tahun 90an, mereka lahir sudah dalam kondisi
teknologi yang maju sehingga mereka terbiasa dengan itu. Misalnya saja orang tua
tidak akan khawatir jika pergi tanpa membawa HP, berbeda dengan yang lahir
tahun 90an mereka akan bingung, gelisah kalau tidak membawa HP dalam
sakunya.
Jelas sekali bahwa teknologi khususnya internet yang berkembang pesat
ini sangat berpengaruh sekali terhadap generasi bangsa ini. Oleh sebab itu maka
penulis akan mencoba memberikan gambaran tentang karakter generasi net ini
menurut Kuntoro Ady, SJ (2013: 61)
a. Kebebasan
Dunia internet memberikan tawaran kebebasan yang seluas-luasnya
bahkan tanpa batas. Internet memberikan berbagai kemungkinan dan
atau pilihan kapan harus bercanda dan memilih teman. Internet bahkan bisa
memungkinkan memilih cara hidup yang kita inginkan. Artinya bahwa lewat
internet kita bisa melakukan apa saja tanpa harus didekte atau dipengaruhi orang
lain.
b. Personalisasi
Persaingan dunia komunikasi terutama persaingan HP smartphone, yang
memodifikasi antara komputer, telephone dan internet sedemikian rupa baik isi
dan tampilannya sehingga lebih mencerminkan kepribadian pemiliknya. Sehingga
tidak heran kalau ada beberapa orang yang berbondong-bondong bersaing untuk
mendapat dan memilikinya. Siapa yang mendapatkan yang paling canggih dan
paling mahal itulah pemenangnya. Sehingga anak zaman sekarang menjadikan
apa yang mereka miliki lebih personal dan mencerminkan siapa dirinya.
c. Mempertanyakan dan Membandingkan
Generasi net adalah kelompok generasi kritis. Mereka tidak percaya begitu
saja tentang kebenaran suatu berita. Dengan informasi yang banyak dari berbagai
web, mereka mampu membedakan fakta atau bukan dari sebuah berita. Mereka
sadar akan dunia sekitar dan selalu bertanya dan mencari apa yang sebenarnya
terjadi.
d. Integritas
Teknologi informasi dan komunikasi telah menghapus batas institusi dan
perusahaan ketika mereka bernegosiasi dalam memilih barang atau pekerjaan.
Melalui internet generasi ini mencari berbagai informasi yang sebelumnya tidak
tersedia bagi generasi tua. Tidak mengherankan jika generasi ini menghargai
transparansi, kejujuran dan integritas. Dengan cepat mereka menemukan yang
benar dan mampu membuka kebobrokan tatanan sosial yang sebelumnya mungkin
tertutup begitu rapat.
e. Kerjasama
Berkembangnya facebook, chatting dan berbagai video game dalam
internet membuat mereka lebih menghargai jejaring dan kerjasama. Lewat media
tersebut mereka bisa saling berbagi informasi, main bareng, ngobrol/curhat dsb.
f. Entertainment
Perkembangan zaman yang begitu pesat menuntut orang untuk serba bisa
dan serba cepat. Sehingga banyak anak-anak yang mengikuti les/sekolah
tambahan dan juga tuntutan dari sekolah yang besar membuat anak menjadi lelah
dan bosan. Oleh sebab itu entertainment menjadi salah satu kebutuhan pokok.
Oleh sebab itu tidak heran jika anak lebih senang menggunakan internet untuk
main game atau hiburan lainya.
g. Kecepatan
Generasi ini menuntut kecepatan karena informasi yang mereka dapat di
orang bertindak cepat untuk menjawab persoalan dan tantangan yang mereka
hadapi.
h. Inovasi
Orang muda zaman sekarang menuntut inovasi terus menerus, misalnya
mereka membeli HP baru bukan karena sudah rusak, tetapi karena yang baru lebih
menarik dan lebih canggih. Mereka juga mencari inovasi baru dalam hal
kerjasama, belajar dan bekerja.
4. Internet Dalam Pandangan Gereja Katolik
Gereja mengakui dan menyambut baik perkembangan teknologi
komunikasi seperti yang tertulis dalam Dokumen Konsili Vatikan II:
Di antara penemuan-penemuan teknologi yang mengagumkan, yang terutama pada zaman sekarang, berkat perkenaan Allah, telah digali oleh kecerdasan manusia dari alam tercipta, yang oleh Bunda Gereja disambut
dan diikuti dengan perhatian istimewa…….. Diantara
penemuan-penemuan itu yg paling menonjol ialah upaya-upaya, yang pada hakekatnya mampu mencapai dan menggerakkan bukan hanya orang-orang perorang-orangan, melainkan juga massa, bahkan seluruh umat manusia, misalnya: media cetak, sinema, radio, televisi dan sebagainya, yang karena itu memang tepatlah disebut media komunikasi sosial. (Intermerifica:art.1)
Walaupun gereja tidak menyebut dan membahas secara spesifik tentang
internet tetapi kita tahu bahwa internet adalah bagian dari teknologi dan juga
media komunikasi publik. Gereja menyambut baik kemajuan teknologi tersebut
karena bisa memberikan bantuan dan informasi yang berharga bagi kita semua.
Dalam sebuah dunia seperti ini, media dapat membantu kita untuk merasa lebih
mengilhami solidaritas dan menjamin suatu hidup yang lebih bermartabat bagi
semua orang. Komunikasi yang baik membantu kita tumbuh lebih dekat saling
mengenal lebih baik dan akhirnya berkembang dalam persatuan. Perkembangan
dalam teknologi dan komunikasi lebih mendekatkan kita bersama dan membuat
kita lebih terhubungkan karena globalisasi membuat kita saling tergantung satu
sama lain.
Gereja juga mengakui bahwa teknologi merupakan hasil kebudayaan
karena lahir dari kecerdasan manusia dan digunakan manusia untuk
menyempurnakan dan mengembangkan pelbagai bakat sebagai pembawaan jiwa
raga manusia. Teknologi selain hasil dari budaya, juga mampu menghasilkan
budaya. Untuk itu Gereja selain menerima juga perlu memperhatikan
perkembangan teknologi agar teknologi bisa berkembang dalam budaya dan
menghasilkan budaya yang lebih memanusiakan manusia.
Internet merupakan salah satu bentuk teknologi, sebetulnya diciptakan
untuk mempermudah manusia dalam memenuhi kebutuhannya, sehingga Gereja
menganggap bahwa itu adalah sebuah anugerah dari Tuhan. Dengan internet kita
bisa berkomunikasi dengan siapa pun dan dimana pun. Dengan kata lain internet
bisa menyatukan orang seluruh dunia. Hal ini sebetulnya juga pernah
diungkapkan oleh Paus Benedictus XVI dalam menyambut hari komunikasi sosial
sedunia yang ke-47 “Saya ingin mencermati perkembangan jejaring sosial digital
yang membantu menciptakan "agora" baru, suatu alun-alun publik tempat
manusia berbagi gagasan, informasi dan pendapat, dan yang dalamnya
(http://www.katolisitas.org/10166/pesan-paus-untuk-hari-komunikasi-sosial-
sedunia-ke-47-jejaring-sosial-pintu-kebenaran-dan-iman-ruang-baru-untuk-evangelisasi).
Artinya adalah bahwa kita harus memanfaatkan ruang publik itu secara
bijaksana guna kemajuan bersama. Untuk memajukan kehidupan yang rukun,
manusiawi dan berdaya guna tersebut maka dalam menggunakan ruang publik
(internet/jejaring sosial) maka kita harus memperhatikan kejujuran, tanggung
jawab dan privasi orang lain yang ada di dalamnya dalam menyampaikan
informasi dan komunikasi. Pertukaran informasi dapat menjadi komunikasi yang
benar, relasi-relasi dapat mematangkan pertemanan, koneksi-koneksi dapat
mempermudah persekutuan. Bila jejaring sosial terpanggil untuk mewujudkan
potensi besar ini, orang-orang yang terlibat di dalamnya harus berupaya menjadi
otentik, karena di dalam ruang itu, orang tidak hanya berbagi gagasan dan
informasi, tetapi pada akhirnya orang mengkomunikasikan dirinya sendiri.
Dampak Internet ibarat dua sisi uang logam yang tidak dapat dipisahkan.
Di satu sisi bisa jadi berkah di sisi lainnya jika disalah gunakan akan menjadi
sebuah musibah yang berimbas tidak hanya pada diri kita tetapi juga orang lain.
Internet seharusnya menjadi tempat dialog dan komunikasi yang baik yang bisa
mempererat satu sama lain. Tetapi kenyataan yang terjadi justru sebaliknya.
Teknologi komunikasi juga bisa disalah gunakan yang dapat merusak
norma-norma atau bahkan bisa membuat manusia jatuh dalam dosa terutama mengenai
dampak teknologi komunikasi yang menjurus ke hal-hal pornografi yang
Komunikasi Sosial sebagai berikut: Media komunikasi telah membuat pornografi
dan kekerasan dapat dijangkau oleh khalayak publik yang begitu luas termasuk
kaum muda dan anak-anak. KWI (1998: art.5).
B. Hakikat seksualitas
Ketika mendengar kata seks orang cenderung berfikir tentang alat-alat
seksual dan kegiatan-kegitan seksual. Padahal seks dan seksualitas memiliki
makna yang lebih dalam dan lebih luas dibanding dengan itu. Seks dan seksualitas
memiliki banyak dimensi dalam diri manusia karena seluruh diri manusia adalah
seksual. Seksual melekat dalam diri manusia sejak ia lahir sampai mati. Oleh
sebab itu seksualitas dalam diri manusia pun mengalami perkembangan. Untuk
mendapatkan pemahaman tentang seksualitas yang lebih dalam maka pada bab ini
akan dibahas mengenai pengertian seksual menurut pandangan umum dan juga
menurut pandangan Gereja Katolik.
1. Pengertian seks
Ketika kita mendengar kata seks yang terlintas dalam pikiran kita adalah
hubungan seksual atau alat-alat seksual. Pengertian itu tidak seluruhnya benar
tetapi juga tidak sepenuhnya salah karena hubungan seks atau alat-alat seks adalah
bagian dari seks itu. Menurut FX. Rudi Gunawan (2012:8) seks secara harafiah
adalah alat kelamin. Seks merupakan pengertian sempit dari seksualitas yang
berarti keseluruhan kompleksitas emosi, perasaan, kepribadian dan sikap
Seks yang kita pahami sebagai hubungan seksual itu biasanya disebut
dengan sex acts (tindakan seks ). Selain itu ada juga yang disebut dengan
behavior sex (perilaku seks) yaitu seks yang bersifat lebih umum misalnya cara
berpakaian, membaca majalah porno, suka pada lawan jenis, dsb.
Jadi seks tidak hanya sebatas hubungan seksual semata. Penyempitan
makna atau arti ini dapat mempengaruhi sikap dan tindakan seksualitas yang salah
pada diri kita. Hal senada juga diungkapkan oleh Deshi Ramadhani SJ(2013:20)
sebagai berikut: Seks itulah yang paling efektif disalah artikan pada zaman ini
untuk menjadikan manusia tidak lagi manusia.
Artinya adalah bahwa manusia yang hanya memikirkan sek sebagai
hubungan seksual akan jatuh pada tindakan-tindakan seksual semata dengan
mengesampingkan arti yang lebih mendalam. Dengan kata lain yang lebih kasar
dikatakan bahwa manusia yang jatuh pada hubungan seksual semata tanpa
memikirkan segi-segi lainnya berarti tidak ada bedanya dengan binatang.
Penyempitan pemahaman akan seksualitas akan mempengaruhi cara
berpikir dan sikap kita terhadap seksual. Adapun tindakan-tindakan remaja yang
sering dilakukan karena salahnya pemahaman adalah sebagai berikut:
a. Awakening and Exploration
Awakening and Exploration merupakan suatu tindakan yang merangsang
diri sendiri dengan cara berfantasi dengan cara menonton film atau membaca
buku-buku porno.
b. Autosexuality Masturbation
Autosexuality Masturbation yaitu tindakan merangsang diri sendiri dengan
c. Heterosexuality
Heterosexuality yaitu tindakan saling merangsang dengan pasangannya
dengan cara mencium bibir, leher dsb. Tindakan ini belum mengarah ke
daerah-daerah yang lebih sensitif.
d. Heterosexuality Light Petting and Heavy Petting
Heterosexuality Light Petting and Heavy Petting yaitu tindakan saling
menempelkan anggota tubuh dan masih dalam keadaan memakai pakaian. Mereka
mencari kepuasan seksual dengan cara saling menempelkan dan
menggesek-gesekan alat kelamin mereka. Tahap ini sering memicu terjadinya hubungan
seksual yang lebih intim.
e. Heterosexuality Copulation
Heterosexuality Copulation yaitu melakukan hubungan seksual dengan
melibatkan alat-alat seksual.
Menurut Amy G Miron (2013:16) dikatakan bahwa meski banyak orang
melakukan hubungan seksual dengan berbagai alasan, namun dalam hubungan
seksual tersebut sebetulnya hanya ada tiga perasaan yang terkandung dalam
hubungan tersebut:
1). Seks-Cinta
Hubungan seksual ini didasari oleh rasa cinta pada pasangan. Interaksi
seksual ini merupakan cara untuk mengungkapkan perasaan masing-masing. Jadi
yang lama yaitu proses cinta yang membutuhkan konsistensi dan komitmen.
Hubungan seksual karena cinta adalah komunikasi yang terdalam antar pasangan
karena ungkapan cinta tidak cukup hanya lewat kata-kata mengingat bahasa
manusia terbatas. Perasaan dan hati manusia lebih luas dari bahasa dan kata
sehingga perlu dikomikasikan lewat perasaan dan salah satunya adalah hubungan
seksual.
2). Seks-Kesenangan
Banyak remaja yang beranggapan bahwa seks adalah hal yang
menyenangkan sehingga remaja bisa saja melangsungkan hubungan seks tanpa
dasar cinta. Jadi hanya mementingkan kenikmatan semata yang penting puas dan
senang.
3). Seks-seks
Seks model ini adalah seks yang hanya mencapai orgasme saja seperti
halnya menggaruk tubuh yang gatal. Seks ini bisa juga dilakukan atas dasar cinta
ataupun tanpa cinta yang penting dalam hubungan ini adalah melepaskan
ketegangan seks.
2. Perkembangan Psikoseksual
Pengertian Psikoseksual menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
gejala seks yang timbul karena faktor psikologi. Jadi perkembangan psikoseksual
berbagai gejala seks yang timbul karena faktor psikologis. Setiap makhluk hidup
pasti bertumbuh dan berkembang. Perkembangan tidak terjadi hanya secara fisik
saja misalnya anak dengan usia tertentu mulai tumbuh gigi, mulai bisa berjalan
dsb. Perkembangan juga terjadi secara psikologis, misalnya anak dalam usia
tertentu sudah mulai mengenal malu, jatuh cinta, dsb. Manusia adalah makhluk
seksual artinya seluruh kepribadian baik fisik maupun psikis adalah bersifat
seksual. Karena seksualitas menempel dalam diri manusia maka seksualitas
manusia pun juga memiliki perkembangan. Berikut adalah tahap-tahapan
perkembangan psikoseksual manusia menurut Paul Suparno (2011:20)
a. Masa kanak-kanak ( lahir-7 tahun )
Ada tiga ciri utama dalam masa kanak-kanak, yaitu ketidak sadaran
seksual, identitas gender dan sosialisasi. Pada waktu lahir sampai umur 1,5 tahun
anak belum sadar akan seksualitasnya. Pada umur 1,5-5 tahun anak menemukan
identitas gendernya, yaitu kesadaran bahwa dirinya laki-laki atau perempuan.
Pada masa ini anak merasa senang dan bangga jika menunjukkan kelaminnya
pada orang lain. Mereka suka lari-lari telanjang keluar rumah. Mereka juga sering
tidak mau atau bahkan marah kalau di beri baju. Hal ini disebabkan karena
mereka menganggap bahwa tubuhnya, termasuk kelaminnya adalah baik.
Pada masa selanjutnya yaitu umur 5-7 tahun terjadi perkembangan
sosialisasi psikoseksual. Mereka mulai mengarah keluar yaitu bermain dengan
lawan jenis, main sebagai bapak-ibu, main nikah-nikahan, dokter-dokteran, dsb
mengenali kelaminnya dari teman bermain. Mereka menjadi semakin sadar bahwa
dirinya lain dengan yang lain.
b. Masa remaja dari usia 8-19 tahun
Pada masa ini dibedakan menjadi dua yaitu antara umur 8-12 tahun dan
masa 13-19 tahun. Pada umur 8-12 banyak anak yang bergaul secara terpisah
dengan teman lawan jenisnya. Mereka cenderung bergaul dengan sesama jenis,
laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan. Pada usia 13-19
pergaulan mereka berkembang. Mereka mulai mau lagi bergaul dengan lawan
jenis, mau saling kenal bahkan mau membangun relasi lebih dalam.
Pada masa remaja ini ada beberapa ciri perkembangan seksual yang dapat
diamati, seperti fantasi seks, terobsesi dengan tubuh dan perhatian pada relasi
dengan lawan jenis. Mereka mulai berfantasi seksual karena dorongan seksual
yang mulai sering muncul. Beberapa remaja mulai menyalurkan dorongan
seksualnya dengan masturbasi. Mereka juga lebih tertarik dengan lawan jenis, ada
yang mulai jatuh cinta, mencari teman akrab dan membangun komunikasi dengan
orang lain. Ada beberapa dari mereka melakukan pacaran, hubungan seks dsb.
c. Masa Dewasa
Masa dewasa ditandai dengan kematangan yang menyeluruh, termasuk
fisik, psikis, emosi, pikiran, spiritual dan moral. Masa dewasa ini dibedakan
1). Masa Dewasa Awal ( umur 20-40 tahun )
Masa ini adalah masa sulit dan berat karena harus meninggalkan kesukaan
saat remaja. Mereka mulai meninggalkan kesukaan-kesukaan saat remaja. Masa
ini ditandai dengan memilih dan mengambil keputusan. Mereka harus memilih
kuliah atau kerja, memilih tempat kuliah, memilih jenis pekerjaan, memilih pacar,
dsb. Pada masa awal kebanyakan orang punya cita-cita dan impian yang tinggi
tentang hidup, keluarga, ataupun pekerjaan yang dipikirkan. Semangat dan pikiran
mereka masih sangat kuat sehingga pada masa ini banyak idealisme-idealisme
yang muncul. Selain itu masa ini juga menjadi masa untuk berani mengambil
resiko sehingga pada masa ini mereka membutuhkan mentor atau temen dekat
yang bisa diajak bicara.
2). Masa Dewasa Tengah ( umur 40-60 tahun )
Pada masa dewasa tengah, orang sudah menjalin separuh hidupnya
sehingga mereka bisa melihat situasi yang nyata dari hidupnya. Mereka mulai
sadar akan keterbatasan, kegagalan dan keberhasilan yang dialami. Pada masa ini
banyak orang mengalami krisis yaitu bahwa cita-cita dan harapan mereka belum
tercapai. Misalnya hubungan keluarga tidak harmonis, anak-anaknya tidak
berkembang sesuai harapan, dsb.
Pada masa ini beberapa perempuan mengalami menopause yaitu bagian
reproduksi tidak menghasilkan sel telur lagi sehingga tidak bisa hamil. Sedangkan
pria mengalami andropause yaitu tidak bisa ereksi lebih cepat lagi. Pada awal
habis, merasa tidak akan dicintai lagi oleh suami dan anaknya. Untuk beberapa
orang menjadikan ini sebuah pergulatan yang besar. Maka masa ini menjadi masa
penjernihan diri.
3). Masa Dewasa Lanjut ( umur 60 tahun ke atas )
Masa ini ditandai dengan mulai melemah dan mundurnya daya fisik.
Mulai sering sakit-sakitan, mudah loyo, merasa lemah, dsb, dari segi pekerjaan,
beberapa orang mulai pensiun. Masa ini adalah masa menerima keadaan dengan
baik, menerima diri sendiri. Sebenarnya ini bisa menjadi masa yang baik untuk
memulai melenyapkan sakit hati, perasaan batin yang pahit, perasaan tidak enak
dengan orang lain, dsb.
Pada masa ini juga muncul persoalan kematian. Banyak orang usia lanjut
mulai berfikir tentang kematiannya sendiri. Maka masa usia lanjut perlu dijadikan
kesempatan untuk menyadari hidup kita di depan Tuhan. Sangat penting di hari
tua ini orang dibantu untuk semakin bertobat, meninggalkan beban hidup dan
mendekatkan diri kepada Tuhan.
3. Penyakit yang disebabkan Oleh hubungan seks
Hubungan seksual yang belum pada saatnya yaitu ketika tubuh masih labil
dan dalam masa perkembangan rentan sekali terhadap penularan penyakit, apalagi
kalau hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Berikut adalah beberapa
a. Kencing Nanah ( Gonorrhoeae )
Penyakit ini disebabkan oleh kuman yang berbentuk seperti biji kopi.
Orang yang terkena kuman ini akan mengeluarkan nanah dari alat kelaminnya dan
rasanya sangat pedih. Tetapi kalau wanita seringkali tanpa gejala karena tidak
menginfeksi saluran seni melainkan saluran liang senggama.
b. Chlamydia Trachomatis
Penyakit ini disebabkan oleh kuman obligat intraseluler. Gejalanya akan
muncul pagi hari sesudah berhubungan, yaitu keluar lendir dari kelamin dan akan
terasa nyeri saat kencing, rasa gatal pada ujung kelamin. Pada wanita gejalanya
tidak begitu terasa hanya keluar cairan yang kekuning-kuningan.
c. Raja Singa ( Syphilis )
Penyakit ini disebabkan karena kuman treponema pallidum yang
ditularkan melalui hubungan intim secara langsung. Kuman ini dapat
mengakibatkan kerusakan yang hebat pada tubuh yang ditandai dengan rusaknya
atau hilangnya bagian hidung.
d. Ulkus Mole
Penyakit ini disebabkan oleh kuman haemophilus ducrey. Penyakit ini
menginfeksi alat kelamin secara akut dan setempat.
e. Herpes Genitalis
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simplex yang menginfeksi alat
f. Jengger Ayam
Virus ini disebabkan oleh papiloma humanus juga disebut kutil kelamin.
Pada pria penyakit ini menyerang batang kelamin sedangkan pada wanita
menyerang fourchette posterior vestibulum
g. HIV/AIDS
Penyakit ini disebabkan oleh virus human immunodeficiency virus ( HIV )
yang menyebabkan penyakit acquired imminodeficiency syndrome ( AIDS ).
Virus masuk dalam tubuh melalui peredaran darah. Dan penyakit ini baru muncul
setelah 5-10 tahun yang berujung pada kematian.
h. Hepatitis B
Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis yang mengakibatkan
peradangan pada hati. Dengan gejala berupa penyakit kuning disertai rasa lesu,
mual serta panas badan meninggi
i. Kandidosis Vulvovaginal
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur pada alat liang senggama atau
vulva dengan gejala keputihan.
j. Pedikolosis Pubis
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi parasit yaitu berupa kutu phthirus
4. Seksualitas Dalam Pandangan Gereja Katolik
Pemahaman tentang seksualitas manusia harus diawali dengan
pemahaman atas tubuh manusia saat diciptakan. Menurut Matius 19:4 “Jawab
Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula
menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?”. Dari kutipan ini Yesus
menjelaskan bahwa Allah yang menciptakan seks kepada manusia sejak awal
mula. Hal senada juga tertulis dalam Kitab Kejadian1:27 “Maka Allah
menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka”. Dari
kutipan ini, dapat dilihat bahwa Allah ingin menciptakan manusia sesuai dengan
gambar dan rupaNya sendiri, dan yang dilakukanNya adalah menciptakan laki –
laki dan perempuan. Dengan kata lain, laki-laki dan perempuan itulah yang
menciptakan keutuhan manusia sebagai gambar dan rupa Allah sendiri. Maka,
seks merupakan pembedaan jenis kelamin secara biologis. Perbedaan ini dibawa
sejak lahir dan tidak dapat diubah karena merupakan kodrat yang diberikan Tuhan
dan tidak dapat dipertukarkan. Allah ingin agar tubuh manusia dengan segala
bagiannya sebagai laki-laki dan perempuan menunjuk pada kerinduan manusia
akan persatuan dengan Allah sendiri.
Seksualitas yang diciptakan Tuhan, tidak hanya dipahami sebatas masalah
alat genital (alat kelamin) saja tetapi dalam keseluruhannya yang merupakan
eksistensi diri seorang pria atau wanita. Gereja memandang seks sebagai kesatuan
yang utuh dan tidak terlepaskan dari manusia. Oleh sebab itu harus dijunjung dan
cara memperperjual belikan atau untuk kesenangan itu berarti mereka menodai
harkat dan martabat dirinya sebagai manusia seksual. Hal ini terdapat dalam buku
iman katolik yang berbunyi demikian: Dalam hal ini perlu dipancarkan keyakinan
bahwa seks harus dihormati sebagai sesuatu yang manusiawi ( KWI 2013: 84 ).
Seks bukanlah barang yang bisa diperjual belikan ataupun hal yang harus
mendapat pelampiasan melainkan bagian hidup yang harus senantiasa disyukuri,
dibina, didik dan dikembangkan dengan rasa kasih sayang.
Seks adalah sebuah hubungan hati antara lawan jenis, jadi perilaku atau
tindakan seksual harus didasari oleh kasih yang mendalam di mana satu sama lain
saling memberi dan menerima kasih itu yaitu lewat hubungan seksual. Hubungan
seksual yang terjadi antara pria dan wanita mendapat tempat yang tepat dan wajar
adalah dalam ikatan perkawinan.
Perkawinan atau pernikahan merupakan persekutuan hidup dan cinta.
dalam tahap ini seks dapat dihayati dan dipertanggung jawabkan berdasarkan
fungsinya. Menurut Dian Anom Sari (2006:35) fungsi hubungan seks yang perlu
di hayati sebagai orang beriman adalah sebagai berikut:
a. Prokreasi
Prokreasi yang di maksudkan adalah hubungan seksual yang dilakukan
hendaknya dengan tujuan untuk mendapatkan keturunan. Allah telah mengangkat
manusia sebagai rekan kerja-Nya. Peran “rekan kerja Allah” menjadi nyata ketika
berhubungan seksual untuk mendapat keturunan yaitu untuk menambah ciptaan
dan kehidupan baru. Sebagaimana yang terulis dalam kitab suci perjanjian lama
(kej1:28) “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap di bumi."
Kesatuan antara pria dan wanita dalam perkawinan yang di ragakan dalam
hubungan seksual hendaknya di maksudkan untuk mendapatkan keturunan.
Dengan cara ini suami-istri terpanggil untuk ikut ambil bagian dalam karya
penciptaan Tuhan sendiri.
b. Unifikasi
Unifikasi adalah kesatuan antara pria dan wanita dalam perkawinan yang
diragakan dalam hubungan seksual. Kesatuan dalam seksual merupakan simbol
kesatuan jiwa ( hati ) dan raga. Kesatuan dalam pernikahan juga diungkapkan
Yesus sendiri “sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu
dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka
bukan lagi dua, melainkan satu” ( Markus 10:7-8 ).
Hubungan seks suami-istri merupakan komunikasi cinta yang paling intim
dan menyeluruh. Seks bukan pertama-tama sebagai suatu kegiatan yang dilakukan
untuk mencari kepuasan biologis saja, melainkan sebuah perayaan akan cinta
kasih antara suami-istri. Bila relasi cinta kasih suami istri berjalan dengan baik
dan harmonis maka hubungan seksual akan semakin memuaskan dan
membahagiakan sehingga menambah kasih dan cinta di antara mereka berdua.
c. Rekreasi
Hubungan seksual dalam pernikahan di maksudkan untuk menyalurkan
hasrat seksual demi kepuasan dan kebahagian mereka berdua. Lewat hubungan
yang tidak tergantikan. Oleh sebab itu dalam hubungan seksual tidak boleh
memikirkan kenikmatannya sendiri tetapi juga berusaha memberi kenikmatan dan
kepuasan pasangannya. Sehingga setelah berhubungan seksual mereka sama-sama
merasakan kenikmatan dan kepuasan yang mendatangkan kebahagian bersama.
Ketiga unsur/fungsi di atas harus senantiasa ada dalam setiap hubungan
seksual. Apabila menghilangkan salah satu unsur maka hubungan seksual tersebut
menjadi tidak sehat lagi baik secara moral maupun psikologi.
5. Moral Seksualitas Manusia
Moral berasal dari kata “mos” yang berarti kebiasaan. Kata “mores”yang
berarti kesusilaan, dari “mos”, “mores”. Moral adalah ajaran tentang baik buruk
yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan lain-lain; akhlak
budi pekerti; dan susila. Kondisi mental yang membuat orang tetap berani;
bersemangat; bergairah; berdisiplin dan sebagainya. Moral secara etimologi
diartikan: a) Keseluruhan kaidah-kaidah kesusilaan dan kebiasaan yang berlaku
pada kelompok tertentu, b) Ajaran kesusilaan, dengan kata lain ajaran tentang azas
dan kaidah kesusilaan yang dipelajari secara sistimatika dalam etika. Dalam
bahasa Yunani disebut “etos” menjadi istilah yang berarti norma, aturan-aturan
yang menyangkut persoalan baik dan buruk dalam hubungannya dengan tindakan
manusia itu sendiri, unsur kepribadian dan motif, maksud dan watak manusia.
kemudian “etika” yang berarti kesusilaan yang memantulkan bagaimana
sebenarnya tindakan hidup dalam masyarakat, apa yang baik dan yang buruk
Sedangkan dalam bab II sudah sedikit dibahas mengenai seksualitas yaitu
keseluruhan kompleksitas emosi, perasaan, kepribadian dan sikap seseorang yang
berkatitan perilaku serta orientasi seksual. Jadi penulis dapat menyimpulkan yang
dimaksud moral seksual di sini adalah ajaran tentang hal yang baik atau yang
buruk tentang sikap seseorang terhadap perilaku dan orientasi seksual. Mengingat
bahwa kita adalah orang yang beriman maka moral seksualitas ini akan dibahas
sesuai dengan iman Kristiani.
Allah menciptakan manusia dengan seksualitasnya yaitu pria dan wanita
untuk menjadi gambar-Nya. “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka” (Kej.1:27). Hal ini menunjukkan bahwa baik wanita
maupun pria adalah serupa dengan Allah. Mereka semua sama, tidak ada yang
lebih baik dan tidak ada yang lebih buruk. Justru dalam perbedaan Allah
menghendaki supaya manusia, sebagai pria dan wanita menjaga keluhuran
martabatnya sebagai Citra Allah. Pria dan wanita memiliki martabat yang sama
jadi tidak seharusnya mereka saling menguasai satu sama lain. Sebaliknya justru
dalam perbedaan mereka saling melengkapi, saling kerjasama dan saling
membantu satu sama lain demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik seperti
yang diharapkan Allah sendiri. Hal tersebut juga ditegaskan dalam kitab kejadian
sebagai berikut:
Lalu Tuhan Allah membuat manusia itu tidur nyanyak; ketika ia tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk daripadanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawanya kepada
manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu “inilah dia, tulang dari tulangku
Teks ini jelas mau menunjukkan bahwa wanita adalah bagian dari pria,
begitu juga sebaliknya karena mereka berasal dari satu tubuh. Jadi apabila ada
seorang pria merendahkan, melecehkan dan menyakiti seorang wanita maka
sebetulnya ia juga merendahkan dan melecehkan dirinya sendiri, begitu juga
sebaliknya bagi wanita. Sebagai satu tubuh pria dan wanita hendaknya saling
menjaga agar tidak disakiti, tidak dihina dan tidak direndahkan. Tetapi justru
sebaliknya yaitu saling menjaga dan saling kerjasama sehingga kehidupan yang
dibina benar-benar kehidupan yang penuh kasih sesuai dengan citra Allah.
Dalam perintah yang ke enam dari sepuluh perintah Allah berbunyi
“jangan berzinah” kata ini mengandung banyak arti dalam hidup sehari-hari.
Berzinah jika digunakan untuk orang yang sudah berkeluarga artinya bahwa tidak
boleh mengingini suami/istri orang lain. Artinya bahwa orang yang sudah terikat
perkawinan tidak boleh berpindah atau menyeleweng dari pasangannya.
Sepuluh Perintah Allah adalah hukum untuk semua orang yang percaya
pada Allah. Berarti semua orang harus menaati hukum itu. Lalu bagaimana
penerapan hukum ke enam untuk yang belum nikah? Mengenai hal ini Yesus
menegaskan dengan berkata “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya”(Mat.5:27-28).
Berzinah dalam hal ini tidak hanya diartikan dalam kontak fisik. Ketika kita
berfikir dan menginginkan tubuh orang lain sebetulnya kita sudah berzinah dalam
diri kita. Bagi kita yang belum menikah kata berzinah bisa diartikan sebagai
menyalah gunakan fungsi seks dalam hidup hanya untuk kepuasan dan
kesenangan diri semata. Karena sesungguhnya Allah menciptakan seks bukan
hanya untuk kenikmatan dan kesenangan saja melainka ada karya Allah yang
lebih besar yaitu terciptanya manusia baru.
Banyak orang muda yang sedang jatuh cinta atau pacaran,
mengungkapkan rasa cintanya dengan berbagai tindakan seksual misalnya ciuman
atau bahkan sampai hubungan badan. Padahal ungkapan cinta itu tidak hanya
dengan tindakan seksual tapi dengan banyak cara, misalnya perhatian, pujian dan
ungkapan-ungkapan peneguhan. Untuk itu supaya remaja bisa menghayati cinta
dalam konteks pacaran yang sehat dan bertanggung jawab maka perlu mengetahui
dan menghayati 4 hal sebagaimana yang diungkapkan oleh Pratiwi (2004:82):
a. Sehat secara fisik:
Sehat secara fisik artinya adalah masing-masing pasangan hendaknya
saling menjaga dan saling mengingatkan kesehatan satu sama lain, misalnya
dengan berolah raga bersama, makan-makanan bergizi. Mencintai berarti saling
menghargai dan menjaga, tidak saling menyakiti secara fisik antar pasangan,
misalnya tidak menyebabkan kehamilan, terkena HIV/AIDS, terkena PMS
(Penyakit Menular Seksual), tidak saling memukul, dsb.
b. Sehat secara psikologis:
Pasangan hendaknya bisa saling mendukung dan memotivasi serta
meneguhkan satu sama lain untuk perkembangan dan kemajuan baik diri sendiri
maupun pasangan bukan malah sebaliknya, misalnya tidak mengekang
c. Sehat secara sosial:
Pasangan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya, lingkungan
keluarga dan masyarakat. Artinya bahwa pasangan tersebut mampu menjalin
relasi yang baik dengan orang tua masing-masing pasangan maupun dengan
masyarakat di mana pasangan tersebut tinggal.
d. Sehat secara moral:
Pasangan saling menjaga dan mengendalikan diri untuk senantiasa
berjalan dan berhubungan sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku. Bukan
malah sebaliknya yaitu justru menjerumuskan hasrat ingin mesra yang dapat