• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Penyebab Osteoporosis (Studi Pustaka).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor Penyebab Osteoporosis (Studi Pustaka)."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Paulus Budi Santoso (0210186) Pembimbing : David Gunawan T., dr

Osteoporosis merupakan new communicable disease yang banyak dibicarakan, dan menyerang terutama wanita pasca menopause. Walaupun demikian belum banyak diketahui penyebab terjadinya osteoporosis pada wanita pasca menopause maupun pada penderita osteoporosis lainnya.

Untuk maksud ini dalam karya tulis ini dibahas faktor$faktor yang menjadi penyebab osteoporosis, patofisiologi terjadinya pengeroposan tulang dan juga beberapa tindakan$tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk memperkuat tulang, sekaligus mencegah terjadinya osteoporosis ini.

Osteoporosis merupakan penyakit skeletal sistemik, ditandai dengan densitas massa tulang yang rendah dan meningkatnya kerapuhan tulang, yang dapat diklasifikasikan baik menurut densitas massa tulang maupun secara etiopatogenesisnya.

(2)

Paulus Budi Santoso (0210186) Tutor : David Gunawan T., dr

Osteoporosis is the illness that now common discussed and is the new communicable disease that attacks especially the post menopause woman. Nevertheless often is not yet known factors that cause of the occurrence osteoporosis, to the post menopause woman and to the other patients.

For this intention, in this scientific paper will be discussed factors that becoming cause of the osteoporosis, how pathophysiology the occurrence of the fragility of bones but also the preventive action that could be done for reinforced bones and prevented the osteoporosis.

Osteoporosis was the systemic skeletal illness that marked with low bone mass density and the increase in the fragility of bones that classified good according to bone mass density or from her cause factors.

According to the cause factors, osteoporosis divided in primary osteoporosis that consist of idiopathic iuvenile osteoporosis, idiopathic osteoporosis in young adults and involution osteoporosis (Type I, II, III), as well as secondary osteoporosis that consist from various deviations or the illness or medicines that could inducting the occurrence osteoporosis.

(3)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DALAM LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT PRAKATA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR BAGAN i ii iii iv v vi viii xi xii xiii xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Identifikasi masalah

1.3 Maksud dan tujuan

1.4 Manfaat karya tulis ilmiah

1.5 Waktu penulisan

1.6 Metode penulisan

1 2 2 2 3 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik tulang

2.1.1 Morfologi tulang

2.1.2 Komposisi tulang

2.1.2.1 Matriks tulang

2.1.2.2 Sel$sel tulang

2.1.3 Remodelling tulang

(4)

2.1.4 Kontrol pertumbuhan, komposisi dan massa tulang

2.1.5 Faktor$faktor yang mengatur pembentukan dan resorpsi tulang 2.1.5.1 Hormon yang mengatur kalsium

2.1.5.2 Hormon$hormon sistemik 2.1.5.3 Faktor$faktor lokal 2.1.6 Puncak massa tulang

10 11 11 12 14 15 2.2 Osteoporosis

2.2.1 Definisi osteoporosis 2.2.2 Klasifikasi osteoporosis

2.2.3 Epidemiologi osteoporosis 2.2.4 Faktor$faktor risiko osteoporosis 2.2.5 Faktor$faktor penyebab osteoporosis

2.2.5.1 Idiopathic iuvenille osteoporosis dan idiophatic osteoporosis in young adults

2.2.5.2 Osteoporosis pasca menopause 2.2.5.3 Osteoporosis senilis

2.2.5.4 Penyebab endokrin

2.2.5.5 Penyebab medikamentosa 2.2.5.6 Mielogen/onkologis

2.2.5.7 Parainfeksius/immunogen 2.2.5.8 Inaktivitas / immobilitas 2.2.5.9 Osteopati intestinal 2.2.5.10 Transplantasi organ 2.2.5.11 Renal osteodystrophy 2.2.6 Patofisiologi osteoporosis 2.2.7 Gejala klinik osteoporosis 2.2.8 Diagnosis osteoporosis 2.2.8.1 Anamnesis 2.2.8.2 Pemeriksaan fisik

2.2.8.3 Pemeriksaan laboratorium

(5)

2.2.8.4 Pemeriksaan radiologi

2.2.8.5 Pengukuran Bone Mass Density (BMD)

2.2.9 Diagnosis banding osteoporosis

2.2.10 Penatalaksanaan osteoporosis

2.2.11 Prognosis

2.2.12 Tindakan$tindakan preventif

50

50

51

51

52

53

BAB III PEMBAHASAN 58

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP

62

62

62

63

(6)

TABEL HALAMAN

Tabel 2.1

Perbedaan osteoporosis tipe I dan tipe II 18

Tabel 2.2

(7)

DAFTAR GAMBAR HALAMAN

Gambar 2.1

Model tulang 5

Gambar 2.2

Osteosit dan osteoblast 8

Gambar 2.3

Osteoklas 8

Gambar 2.4

Gambar penderita Cushing 27

Gambar 2.5

Osteoporosis akibat hipogonadismus 29

Gambar 2.6

(8)

DAFTAR GRAFIK HALAMAN

Grafik 2.1

Estimasi kejadian fraktur tulang pinggul pada wanita dan pria 20

Grafik 2.2

Hubungan antara usia dengan hilangnya mineral 24

Grafik 2.3

Kadar mineral tulang radius pre dan post paratiroidektomi 30

Grafik 2.4

Perbedaan penurunan massa tulang pada pria dan wanita 44

Grafik 2.5

Insidensi fraktur pada wanita usia 60 dan 80 tahun 52

Grafik 2.6

(9)

DAFTAR BAGAN HALAMAN

Bagan 2.1

Pengaruh faktor$faktor risiko pada osteoporosis 22

Bagan 2.2

Mekanisme akibat berkurangnya estrogen 25

Bagan 2.3

(10)

2

&

Nama : Paulus Budi Santoso

Tempat/tanggal lahir : Semarang, 25 Agustus 1976

Alamat : Jl. Terusan Babakan Jeruk I/115 Bandung

Agama : Kristen

Nama ayah : Angkawidjaja

Nama ibu : Pudji Winarni

3&

1988 lulus SDN I Bangsri$Jepara

1991 lulus SMP YSKI Semarang

1994 lulus SMU YSKI Semarang

2002 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

(11)

1.1 Latar belakang

Osteoporosis, yang ditandai dengan berkurangnya kekuatan tulang, menyerang

terutama wanita pasca menopause, tetapi dapat pula menyerang laki$laki dan

wanita, terutama usia tua, lainnya yang mempunyai faktor risiko maupun penyakit

yang dapat menyebabkan osteoporosis. (Kanis, 1995)

Osteoporosis mempunyai arti klinis ketika timbul rasa sakit ataupun fraktur

yang diakibatkan oleh penyakit ini. Di beberapa negara, osteoporosis telah

menjadi penyakit metabolisme tulang yang utama. Di negara lainnya, seiring

dengan meningkatnya harapan hidup dan perubahan pola gaya hidup, mayoritas

masyarakat akan dihadapkan dengan masalah osteoporosis ini. (Ringe, 1990)

Pada wanita angka kejadian osteoporosis lebih tinggi. Pada osteoporosis tipe I,

rasio wanita dibanding laki$laki 6:1, sedangkan tipe II rasionya 2:1. (www.merck$

medicus.com) Menarik juga untuk diketahui angka kejadian osteoporosis

bervariasi, yang salah satunya tergantung dari faktor genetik dan ras. Dari

penelitian di Amerika Serikat 17% wanita ras Kaukasia pasca menopause

menderita osteoporosis, sedangkan ras Hispanik 12% dan ras Afrika$Amerika 8%.

Dan juga dari penelitian menunjukkan angka kejadian fraktur osteoporosis yang

tertinggi terjadi di Amerika Utara dan Eropa, terutama negara$negara di

Skandinavia, sedangkan di Afrika dan Asia didapatkan angka kejadian yang

rendah, yang diperkirakan oleh WHO juga akan meningkat. (WHO, 2003)

Masalah utama pada penyakit ini adalah diagnosis penyakit ini biasanya baru

ditegakkan setelah terjadi fraktur ataupun lama setelah gejala awal penyakit ini,

oleh karena hilangnya substansi tulang pada osteoporosis berjalan sangat lambat

dan selama itu gejala yang ada asimptomatis. Dan juga meningkatnya harapan

hidup masyarakat serta perubahan pola hidup yang dapat meningkatkan risiko

(12)

Oleh sebab itu, pengetahuan mengenai faktor$faktor risiko dan penyebab

osteoporosis ini penting untuk diketahui, sehingga memberi kemungkinan

melakukan tindakan$tindakan preventif maupun mengubah pola hidup yang dapat

mempercepat terjadinya osteoporosis.

1.2 Identifikasi masalah

Apakah faktor$faktor yang menjadi penyebab osteoporosis dan bagaimana

patogenesisnya.

1.3 Maksud dan tujuan

Maksud dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk menjelaskan faktor$

faktor yang menjadi penyebab osteoporosis dan patogenesisnya.

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui faktor$faktor yang dapat

menyebabkan osteoporosis dan patogenesisnya sehingga dapat diketahui tindakan$

tindakan preventif dan intervensi dini yang mungkin bisa dilakukan untuk

mencegah komplikasi yang terjadi akibat osteoporosis.

1.4 Manfaat karya tulis ilmiah

Dari karya tulis ini diharapkan dapat mendorong bagi para pembaca, terutama

civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha untuk

meneliti lebih lanjut tentang faktor$faktor risiko yang berperan sebagai penyebab

osteoporosis, dan juga bagi masyarakat umum dapat menyadari akan pentingnya

masalah osteoporosis ini sehingga mengupayakan tindakan$tindakan yang dapat

(13)

1.5 Waktu penulisan

Waktu penulisan karya tulis ilmiah ini adalah Maret 2005 $ Januari 2006.

1.6 Metode penulisan

(14)

4.1 Kesimpulan

Terdapat banyak faktor$faktor yang dapat menyebabkan osteoporosis, baik

osteoporosis primer (penuaan, pasca menopause, dan juga penyebab yang belum

diketahui) maupun osteoporosis sekunder (kelainan endokrin, obat$obatan,

mielogen/onkologis, parainfeksius, inaktivitas, herediter dan juga osteopati

kompleks lainnya) dengan patofisiologinya, dan dari semua faktor penyebab yang

ada ditemukan adanya penurunan densitas massa tulang yang nyata disertai

dengan peningkatan risiko terjadinya fraktur pada tulang tersebut.

4.2 Saran

Perlu diteliti lebih lanjut untuk menemukan hal$hal sebagai berikut:

1. Gen yang berperan dalam terjadinya osteoporosis, sehingga deteksi dini

dapat dilakukan sebagai bagian dari pencegahan terjadinya komplikasi

yang lebih lanjut.

2. Pengobatan penderita osteoporosis yang tidak memberikan efek samping

pada pemakai obat$obatan tersebut.

3. Pengaruh faktor$faktor risiko seperti genetik, ras dan lingkungan terhadap

terjadinya osteoporosis.

4. Tindakan$tindakan preventif yang dapat dilakukan pada usia dini maupun

(15)

American Society for Clinical Investigation., 2000., Growth Hormon., http://www.jci.org/cgi/content/full/106/9/1095., December 22nd, 2005

Anthuber S., et al., 2005., Hormone und Haare., http://www.gyngh.klinikum.uni$ muenchen.de/repmed/ge5.htm, December 30th, 2005

Balli M., 2001., Steroide, biochemische Knochenmarker, Knochendichte und Histomorphometrie bei Osteoporosepatienten.,

http://www.uniklinikum$giessen.de/med3/dissertationen/2001_Balli_Markus.pdf., December 26th, 2005

Burckhardt P., 2005. Aetiology and pathogenesis of female osteoporosis., http://www.boneandjoint_training.ca., December 26th, 2005

Diener, Hans$Christoph., 2002., Osteoporose durch Antiepileptika in Arzneiverordnung in der Praxis., http://www.akdae.de/25/Archiv/200202.pdf, December 30th, 2005

Fitzpatrick L.A., 2002., Secondary causes of osteoporosis.,

http://www.mayoclinicproceeding.com/inside.asp?AID=104&UID=, November 13th, 2005

Goldberg G. 2004. Nutrition and bone. The medicine publishing company Ltd

Gonzalez E.A., 2000., The role of cytokines in skeletal remodelling: possible

consequences for renal osteodystrophy.,

http://ndt.oxfordjournals.org/cgi/content/full/15/7/945., December 22nd, 2005

Ichamsjah A. Rachman. 2003. Peranan estrogen sebagai pencegahan dan pengobatan osteoporosis pasca menopause (Osteoporosis primer) dalam Pertemuan ilmiah tahunan nasional I Perosi., Perhimpunan Osteoporosis Indonesia

Joewono Soeroso. 2005. Corticosteroid Induced Osteoporosis in Strong bones for healthy body., Indonesian Osteoporosis Association

Junquera L.C., Carniero J., Kelly R.O. 1997. Histologi dasar. Edisi 8. Jakarta: EGC. p. 136$250

Kamus saku kedokteran Dorland. Edisi 25, 1998. Jakarta: EGC. p. 809

(16)

K. Suheimi. 2003. Osteoporosis post menopause dalam Pertemuan ilmiah tahunan nasional I Perosi., Perhimpunan Osteoporosis Indonesia

Kubitschek J., 2003., Bier stärkt die Knochen und beugt osteoporose vor., http://www.medizin$2000.de/news/2003/osteoporose$bier.html, December 22nd, 2005

Leonhardt H. 1990. Histologie, Zytologie und Mikroanatomie des Menschen. 8. Auflage. Stuttgart: Thieme Verlag. p. 137$152

Li X.J., Jee W.S., Li Y.L., 2005., Transient effects of subcutaneously administered prostaglandin E2 on cancellous and cortical bone in young adult., http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed& list_uids=2252812&dopt=Abstract., December 22nd 2005

Merckmedicus modules., 2001 Osteoporosis.,

http://www.merckmedicus.com/pp/us/hcp/diseasemodules/osteoporosis/defaul t.jsp, November 13th, 2005

Nursal Asbiran. 2003. Marker biokimia pada osteoporosis dalam Pertemuan ilmiah tahunan nasional I Perosi., Perhimpunan Osteoporosis Indonesia

Opmale., 2005., Osteoporosis in male.,

http://courses.washington.edu/bonephys/opmale.html, May 30th, 2005

Prodia., 2005., Parameter untuk menilai aktivitas pembentukan tulang., http://www.prodia.co.id/info_terkini/isi_osteo2004.html., December 26th, 2005

Prodia., 2005., Parameter untuk menilai aktivitas resorpsi tulang., http://www.prodia.co.id/info terkini/isi osteo 2005.html., January 2nd, 2006

Pradana Soewondo. 2003. Osteoporosis pada laki$laki dalam Pertemuan ilmiah tahunan nasional I Perosi., Perhimpunan Osteoporosis Indonesia

R. Boedhi Darmojo. 2005. Osteoporosis in senile elderly patients in Strong bones for healthy body., Indonesian Osteoporosis Association

Ringe J.D. 1991. Osteoporose: Pathogenese, Diagnostik und

Therapiemöglichkeiten. Berlin: De Guyter. p. 1$13; 1$7; 64$80; 89$90; 409$466;

(17)

Skerry T.M., 2005., Tumour necrosis factor and interleukin+1., http://www.unu.edu/unupress/food2/UID06E/uid06e19.htm., December 22nd, 2005

Stevensson J.C., Marsh M.S. 1992. An atlas of osteoporosis., The Pathenon Publishing Group. p. 15$29; 41; 59

Syafril Syahbuddin. 2003. Osteoporosis sekunder dalam Pertemuan ilmiah tahunan nasional I Perosi., Perhimpunan Osteoporosis Indonesia

Tanya T.M Rotikan. 2003. The role of exercise and fall risk dalam Pertemuan ilmiah tahunan nasional I Perosi., Perhimpunan Osteoporosis Indonesia

Universität Heidelberg., 2005., Labor+Analyse., http://www.ma.uni$

heidelberg.de/inst/ikc/clearing/schiwara$analysen.i$p.pdf

WHO technical report series., 2003., Prevention and management of osteoporosis., http://www.who.int., November 13th, 2005

Woodson G., 2005., Evaluation and management of male osteoporosis., http://www.osteotest.com/documents/clinicans/treatment/evaluation%2520Ma nagement%2520Male%2520Osteoporosis%2520by%2520GCW.doc,

December 30th, 2005

Woolf A.D., Dixon S.J. 1990. Osteoporosis: A clinical guide. London: Martin Dunitz. p. 16$25; 73$109

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan Kepribadian terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas

Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pedoman Pembinaan Lembaga Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Lembaga Adat;.. Mengingat :

pengajaran yang mencakup kondisi pembelajaran ( tujuan dan karakteristik bidang studi, kendala dan karakteristik bidang studi, karateristik siswa), metode,( strategi

HONORARIUM PANITIA PELAKSANA KEGIATAN, HONORARIUM TENAGA AHLI/INSTRUKTUR/NARASUMBER,BELANJA PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH DAN LUAR DAERAH, BELANJA BAHAN BAKAR, AKOMODASI

Informasi dan fitur yang ada dalam situs web ini dibangun berdasarkan metode penelitian yang penulis lakukan, yaitu observasi dan wawancara dengan Kepala Sekolah dan beberapa guru

Pengencekan stok barang Memebuat pesanan barang Mengecek barang datang Penjualan Membuat laporan Pemilik Apotek Konsumen supplier Bagian outlet/ pembelian Bagian detail

Pada kenyataannya disekolah siswa mendapatkan efikasi diri yang rendah, misalnya: pada saat kegiatan belajar mengajar siswa tersebut menghindari pelajaran yang

Ovaj rad opisuje glavne sastavnice linearnog programiranja, funkciju cilja i dopustivo područje, uključujući njihove moguće oblike i metode rješavanja problema