• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)."

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN

BERKUNJUNG WISATAWAN KE

TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA

(Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung

ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata pada Program Studi

Manajemen Pemasaran Pariwisata

Oleh

Rima Sophal Jamil 1005746

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP

KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE

TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA

(Survei terhadap wisatawan nusantara yang

berkunjung ke Taman Hutan Raya

Ir. H. Djuanda)

Oleh

Rima Sophal Jamil

Sebuah Skripsi Yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata pada Program Studi

Manajemen Pemasaran Pariwisata

© Rima Sophal Jamil 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP

KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE

TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA

(Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung

ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda) Skripsi ini disetujui oleh :

Pembimbing I

Bagja Waluya.,S.Pd.,M.Pd. NIP. 19721024 200112 1 001

Pembimbing II

H.P.Diyah Setiyorini.,MM. NIP. 19761031 200812 2 001

Mengetahui

Ketua Program Studi

Manajemen Pemasaran Pariwisata

Yeni Yuniawati, S.Pd., MM. NIP. 19810806 200604 2 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

(4)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Rima Sophal Jamil, 1005746. Pengaruh Elemen Ekowisata Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Skripsi dibawah bimbingan Bagja Waluya, S.Pd.,M.Pd. dan HP. Diyah Setiyorini.,MM.

Pariwisata berkelanjutan bukan tentang mengorbankan kualitas liburan, tetapi memastikan semua pihak merasakan manfaat pariwisata serta memastikan generasi selanjutnya memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut. Hutan wisata terus dikembangkan seiring dengan berkembangnya pariwisata berkelanjutan dan kesadaran wisatawan untuk lebih dekat dengan alam, pariwisata berkelanjutan yang sedang berkembang adalah ekowisata. Salah satu kawasan ekowisata yang cukup diminati adalah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Dalam penelitian ini, elemen ekowisata sebagai variabel bebas (X) terdiri dari nature, education dan sustainability, sedangkan variabel terikat (Y) adalah keputusan berkunjung. Kriteria sustainable dan education bersama-sama membedakan ekowisata dari "pariwisata berbasis alam”. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif verifikatif dan metode pengambilan sampel yaitu systematic random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Teknik analisis data dan uji hipotesis mengunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada elemen ekowisata dimensi education dan keputusan berkunjung pada dimensi purchase timing berada pada skor terendah bila dibandingkan dimensi lainnya. Meskipun demikian dapat disimpulkan bahwa elemen ekowisata Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dan keputusan berkunjung wisatawan ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda berada pada kategori cukup, serta elemen ekowisata berpengaruh terhadap keputusan berkunjung.

(5)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Rima Sophal Jamil, 1005746. The Effect of Ecotourism Elements to Visits Decision to Ir. H. Djuanda Grand Forest Park. Thesis. Under the guedienced by Bagja Waluya, S.Pd.,M.Pd and HP. Diyah Setiyorini.,MM.

Sustainable Tourism was not about ignore the quality of leisure , rather be it was make sure that people get something benefit from tourism and also the next generation could have chance to visited the same destination. Forest tourism always improve itself to be better as like as the progressive of sustainable tourism and tourist has knew to go back to nature. The sustainable tourism well going on it is the ecotourism. One of the ecotourism area who famous is it Ir.H.Djuanda grand forest park. Element of ecotourism as independent variable (X) is nature, education and sustainability, and dependent variable (Y) is visit decision. Sustainable and education differentiating ecotourism from “nature-based tourism”. This type of research is descriptive verificative research and sampling methode use is systematic random sampling with the amount of sampling is 100 domestic tourist who has visited Ir.H.Djuanda grand forest park. Techinique of data analysis and hypothesis testing used is multiple linear regression analiysis. The result showed that the dimension of the element of ecotourism education and visit decision dimension on purchase timing at the lowest score if we compared to other dimension. However it can be concluded that the elements of ecotourism Ir.H.Djuanda grand forest park and the visit decision to Ir.H.Djuanda grand forest park in the category of enough, and also elements of ecotourism has influence the visit decision.

(6)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... viii DAFTAR TABEL ... Error!

Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Penelitian... Error! Bookmark not defined.

(7)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... Error! Bookmark not defined.

1.4.2 Kegunaan Praktis ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN,HIPOTESISError! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Elemen Ekowisata dalam Manajemen

Pemasaran Pariwisata ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.1 Konsep Manajemen Pemasaran Pariwisata ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.2 Konsep Marketing Mix ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.3 Konsep Produk ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.4 Konsep Sustainable Tourism ... Error! Bookmark not defined.

(8)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2.1.1.6 Elemen Ekowisata ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2. Keputusan Berkunjung ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.1 Definisi Keputusan Berkunjung ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.2 Elemen Keputusan Berkunjung ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.3 Proses Pengambilan Keputusan Berkunjung ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Pengaruh Elemen Ekowisata Terhadap Keputusan

Berkunjung ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Orisinalitas Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

(9)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1.1 Jenis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4.3 Teknik Sampling ... Error! Bookmark not defined.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.2.6.1 Pengujian Validitas ... Error! Bookmark not defined.

(10)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.2.7 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.7.1 Teknik Analisis Data Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

3.2.7.2 Teknik Analisis Data Verifikatif ... Error! Bookmark not defined.

3.2.8 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Profil Pengelola dan Wisatawan Nusantara TAHURA

Ir. H. Djuanda ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Profil Pengelola TAHURA Ir. H. Djuanda ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.1 Identitas Pengelola TAHURA Ir. H. Djuanda ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.2 Sejarah Singkat ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.3 Produk dan Jasa yang Ditawarkan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Karakteristik Wisatawan Nusantara TAHURA Ir. H. Djuanda Error! Bookmark not defined.

(11)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4.1.2.2 Karakteristik Wisatawan Nusantara Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.3 Karakteristik Wisatawan Nusantara Berdasarkan Status ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.4 Karakteristik Wisatawan Nusantara Berdasarkan Pendidikan . Error! Bookmark not defined.

4.1.2.5 Karakteristik Wisatawan Nusantara Berdasarkan Pekerjaan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.6 Karakteristik Wisatawan Nusantara Berdasarkan Rata-Rata

Penghasilan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.7 Karakteristik Wisatawan Nusantara Berdasarkan Asal ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Pengalaman Wisatawan Nusantara Terhadap

TAHURA Ir. H. Djuanda ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.1 Pengalaman Wisatawan Nusantara Berdasarkan Tujuan

Berkunjung ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.2 Pengalaman Wisatawan Nusantara Berdasarkan Moda

Transportasi Yang Digunakan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.3 Pengalaman Wisatawan Nusantara Berdasarkan Teman

(12)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 4.1.3.4 Pengalaman Wisatawan Nusantara Berdasarkan Jumlah Orang

Yang Datang Bersama ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.5 Pengalaman Wisatawan Nusantara Berdasarkan Lamanya

Waktu Kunjungan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.6 Pengalaman Wisatawan Nusantara Berdasarkan Asal

Informasi... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.7 Pengalaman Wisatawan Nusantara Berdasarkan Kegiatan

Wisata Yang Dilakukan ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Tanggapan Wisatawan Nusantara Terhadap Elemen Ekowisata di TAHURA Ir. H. Djuanda ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Tanggapan Wisatawan Nusantara Terhadap Nature di

TAHURA Ir. H. Djuanda ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Tanggapan Wisatawan Nusantara Terhadap Education di

TAHURA Ir. H. Djuanda ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Tanggapan Wisatawan Nusantara Terhadap Sustainability di

(13)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 4.2.4 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Wisatawan Nusantara Terhadap

Elemen Ekowisata di TAHURA Ir. H. Djuanda ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Tanggapan Wisatawan Nusantara Terhadap Keputusan

Berkunjung ke TAHURA Ir. H. Djuanda ... Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Tanggapan Wisatawan Nusantara Terhadap Product Choice .. Error! Bookmark not defined.

4.3.2 Tanggapan Wisatawan Nusantara Terhadap Brand Choice ... Error! Bookmark not defined.

4.3.3 Tanggapan Wisatawan Nusantara Terhadap Dealer Choice .... Error! Bookmark not defined.

4.3.4 Tanggapan Wisatawan Nusantara Terhadap Purchase AmountError! Bookmark not defined.

4.3.5 Tanggapan Wisatawan Nusantara Terhadap Purchase Timing Error! Bookmark not defined.

4.3.6 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Wisatawan Nusantara Terhadap Keputusan Berkunjung ke TAHURA Ir. H. Djuanda ... Error! Bookmark not defined.

4.4 Pengaruh Elemen Eowisata Terhadap Keputusan Berkunjung

Wisatawan Nusantara ke TAHURA Ir. H. Djuanda ... Error! Bookmark not defined.

4.4.1 Uji Asumsi Regresi Berganda ... Error! Bookmark not defined.

(14)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4.4.1.2 Uji Asumsi Multikolinearitas ... Error! Bookmark not defined.

4.4.1.3 Uji Asumsi Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not defined.

4.4.1.4 Hasil Uji Korelasi dan Koefesien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.

4.4.1.5 Pengujian Hipotesis dan Uji Anova (Uji F) ... Error! Bookmark not defined.

4.4.1.6 Pengujian Hipotesis dan Koefesien (Uji t) ... Error! Bookmark not defined.

4.4.1.7 Model Persamaan Regresi Berganda Pengaruh Elemen

Ekowisata Terhadap Keputusan Berkunjung ... Error! Bookmark not defined.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.6 Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.6.1 Implikasi Temuan Yang Bersifat Teoritik ... Error! Bookmark not defined.

4.6.2 Implikasi Temuan Yang Bersifat Empirik ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... Error! Bookmark not defined.

(15)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(16)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perubahan iklim semakin diakuin menjadi penyebab dari perubahan keanekaragaman hayati, dengan peningkatan paling cepat dalam dampak dan efek pada kehidupan manusia. Di sisi lain, hilang dan terjadinya degradasi keanekaragaman hayati juga memberikan kontribusi penting untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, memberikan dasar terhadap upaya dalam mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim.

Selain dampak terhadap keanekaragaman hayati dan warisan alam, perubahan iklim juga berdampak pada warisan budaya dunia. Peninggalan arkeologis dan bangunan bersejarah dapat dipengaruhi oleh proses hidrologi, proses biologis dari perubahan tanah akibat perubahan iklim. Peningkatan prediksi terhadap berbagai macam akibat perubahan iklim seperti banjir yang dapat merusah bahan bangunan bersejarah, pelapukan dan erosi sudah mengancam warisan budaya. Perubahan iklim dapat menyebabkan dampak sosial dan budaya lainnya, seperti masyarakat yang merubah cara hidupnya, cara bekerja, beribadah, berpindah menjadi bersosialisasi di gedung-gedung serta bermigrasi dan meninggalkan warisan budaya yang telah mereka bangun sehingga mereka kehilangan warisan budaya yang mereka miliki.

(17)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berbagai perubahan lingkungan serta iklim yang terjadi tidak membuat menurunnya mobilitas wisatawan untuk berwisata. Pada tahun 2011, 980 juta kunjungan wisatawan tercatat di seluruh dunia dan sebagai pengalaman statistika terakhir UNWTO menunjukkan pertumbuhan yang stabil akan terus berlanjut. Menurut UNWTO dalam World Tourism Barometer, kedatangan wisatawan internasional mengalami peningkatan sebesar 5% pada tahun 2013 mencapai angka 1.087 juta. Meskipun terjadi tantangan ekonomi global, pariwisata internasional mengalami perkembangan yang jauh dari ekspektasi yaitu sebesar 52 juta wisatawan internasional melakukan perjalanan pada tahun 2013.

Pesatnya perkembangan pada industri pariwisata, membuat berbagai negara di dunia bersaing untuk menarik minat wisatawan mengunjungi negaranya. Setiap negara berusaha dengan keras dalam mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki dan mengembangkan berbagai fasilitas pendukung yang dibutuhkan selama berlangsungnya kegiatan wisata. Indonesia juga terus mengembangkan sektor pariwisata, karena dengan melimpahnya sumber daya alam dan budaya yang dimiliki haruslah dikelola dengan baik agar dapat bersaing dengan negara lainnya.

Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan sektor perjalanan dan pariwisata baik itu domestik maupun internasional membawa tantangan yang signifikan. Meningkatnya ketergantungan terhadap energy yang tak terbarukan dalam industri pariwisata memberikan kontribusi sebesar 5% dari emisi das rumah kaca global. Selain itu konsumsi air, pengelolaan limbah, hilangnya keanekaragaman hayati dan pengelolaan yang efektif terhadap kawasan warisan budaya dan alam menjadi isu-isu keberlanjutan terkait signifikan bagi industri pariwisata hijau (green tourism). UNEP, “Towards a Green Economy, 2011 (http://asiapacific.unwto.org diakses pada tanggal 19/01/2015, 17:45)

(18)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tantangan yang harus segera ditangani. Akan tetapi pada saat ini pariwisata tidak hanya berkaitan dengan kegiatan untuk bersenang-senang, pariwisata menjadi lebih perduli terhadap keberlanjutan berbagai sumber daya yang ada. Pariwisata berkelanjutan bukan tentang mengorbankan kualitas liburan, tetapi tentang memastikan semua pihak –wisatawan, masyarakat setempat dan planet- merasakan manfaat pariwisata mulai dari segi lingkungan, sosial dan finansial. Akan tetapi yang paling penting tentang memastikan generasi selanjutnya – anak-anak dari wisatawan, penduduk lokal dan sebagainya- memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk mengunjungi tempat-tempat yang pernah dikunjungi oleh orang tuanya (http://blueandgreentomorrow.com diakses pada tanggal 19/01/2015, 18:00).

Dengan berkembangnya pariwisata berkelanjutan, Indonesia memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan negara pesaing. Indonesia tidak hanya memiliki sumber daya alam yang melimpah dan indah, Indonesia juga memiliki kebudayaan yang unik dan beragam serta sumber daya manusia yang kreatif, Indonesia memiliki lebih dari 600 kelompok etnik dengan beragam budaya, tradisi dan karakter masing-masing. Kekayaan da keindahan alam serta keberagaman etnik tersebut dapat dijadikan sumber kekuatan untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Indonesia. Maka tak berlebihan jika Indonesia disebut memiliki peluang besar menjadi negara yang unggul dalam pengembangan industri kreatif. Dengan keberagaman serta keunikan yang dimiliki, Indonesia mengalami perkembangan industri pariwisata yang cukup pesat. Hal ini dapat terlihat dengan banyaknya wisatawan mancanegara (wisman) yang datang untuk melakukan berbagai aktivitas wisata. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1.

TABEL 1.1

JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA TAHUN 2009-2013

TAHUN JUMLAH WISMAN PERTUMBUHAN (%)

2009 6.323.730 1,43

2010 7.002.944 10,74

2011 7.649.731 9,24

(19)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2013 8.802.129 9,42

Sumber : Kemenparekraf Republik Indonesia, 2015

Berdasarkan Tabel 1.1, tingkat kunjungan wisman terus mengalami peningkatan pada lima tahun terakhir. Perkembangan yang sangat signifikan terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 7.002.944 atau sebesar 10,74%. Pada tahun 2011 jumlah kunjungan wisman kembali meningkat sebesar 7.649.731, namun jika dilihat dari segi persentase pertumbuhannya mengalami penurunan sebesar 1,5%. Pada tahun 2012 jumlah kunjungan wisman mengalami peningkatan menjadi 8.044.462, akan tetapi dari persentase perkembangan mengalami penurunan sebesar4,08% bila dibandingkan tahun 2011. Pada tahun 2013 jumlah kunjungan wisman kembali menunjukkan peningkatan yang signifikan yaitu menjadi sebesar 8.802.129 atau meningkat sebesar 4,26% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dapat disimpulkan dari Tabel 1.1 bahwa respon wisman terhadap pariwisata Indonesia menunjuk respon yang positif dilihat dari peningkatan jumlah kunjungan tiap tahunnya. Meningkatnya jumlah kunjungan wisman ke Indonesia membuat pendapatan negara yang berasal dari berbagai sektor yang terlibat dengan industri pariwisata menjadi meningkat pula. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki berbagai macam daya tarik serta potensi pariwisata yang beraneka ragam, mulai dari alam, budaya, sera beragamnya suku bangsa asli Indonesia menjadikan daya tarik utama bagi wisman untuk berkunjung ke Indonesia.

(20)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu TABEL 1.2

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA TAHUN 2008 - 2012

TAHUN JUMLAH WISNUS PERTUMBUHAN (%)

2008 4.996.594 -3,14

2009 5.053.269 1,13

2010 6.235.606 23,40

2011 6.750.416 8,26

2012 7.310.531 8,30

Sumber : Kemenparekraf Republik Indonesia, 2014

Berdasarkan Tabel 1.2, dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisnus masih mengalami fluktuatif. Jumlah kunjungan wisnus mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2010 yaitu sebesar 6.235.606 atau meningkat sebesar 22,27% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 jumlah kunjungan wisnus mengalami peningkatan mejadi 6.750.416, tetapi dari bila dilihat dari angka persentase mengalami penurunan sebesar 15,14% bila dibandingkan tahun 2010. Pada tahun 2012 peningkatan jumlah kunjungan wisnus kembali meningkat menjadi sebesar 7.310.531 dengan peningkatan persentase sebesar 0,04%.

Dari Tabel 1.2 dapat disimpulkan bahwa wisnus memiliki kemampuan yang cukup baik untuk melakukan kegiatan wisata. Orang-orang Indonesia sudah mulai menyadari tentang pentingnya kegiatan wisata untuk melupakan beban sehari-harinya sejenak, dan mengembalikan semangat untuk menjalani hari-hari selanjutnya.

Indonesia terbagi menjadi 34 provinsi yang tersebar dari sabang sampai merauke. Salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak potensi pariwisata adalah Jawa Barat. Potensi tersebut terdiri dari berbagai jenis wisata, seperti wisata alam, wisata edukasi, wisata sejarah, wisata kuliner, wisata belanja, wisata budaya, wisata olahraga, hingga wisata minat khusus. Potensi-potensi wisata Jawa Barat dapat dilihat pada Tabel 1.3.

TABEL 1.3

DATA POTENSI DAYA TARIK WISATA PROVINSI JAWA BARAT 2012

NO KAB/KOTA

JENIS OBJEK WISATA JUMLAH

OBJEK WISATA

ALAM BUDAYA MINAT

(21)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

NO KAB/KOTA

JENIS OBJEK WISATA JUMLAH

OBJEK WISATA

ALAM BUDAYA MINAT

KHUSUS

1 Kab. dan Kota Bogor 38 5 59 102

2 Kab. dan Kota Sukabumi 40 7 6 53

3 Kab. Cianjur 12 4 1 17

4 Kab. Bandung dan Kota

Bandung 42 17 8 67

5 Kab. Bandung Barat 26 10 3 39

6 Kab. dan Kota Tasikmalaya 13 6 1 20

7 Kab. dan Kota Cirebon 7 12 1 20

8 Kab. Sumedang 14 7 8 29

9 Kab. Subang 31 11 25 67

10 Kab. Purwakarta 16 12 23 51

Sumber : Disbudpar Kab./Kota di Provinsi Jawa Barat 2012

Dari Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa Jawa Barat memiliki banyak sekali potensi wisata. Jumlah wisata alam yang dimiliki Jawa Barat adalah sebanyak 335, jumlah wisata budaya yang dimiliki Jawa Barat sebanyak 121 dan jumlah wisata khusus yang dimiliki oleh Jawa Barat sebanyak 158. Beragam potensi tersebut harus terus dikembangkan agar dapat bersaing dengan pariwisata internasional. Karena keberagaman yang dimiliki menjadi peluang untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan.

Dengan beragamnya potensi wisata yang ada di Jawa Barat, membuat jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Barat terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Hal tersebut dapat terlihat pada Tabel 1.4.

TABEL 1.4

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008-2012

TAHUN WISMAN WISNUS JUMLAH WISATAWAN

(22)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dari Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Barat terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Baik itu wisman maupun wisnus. Peningkatan jumlah wisatawan ke Jawa Barat disebabkan karena berbagai faktor, mulai dari bertambahnya daya tarik wisata yang ada di Jawa Barat serta didukung oleh peningkatan berbagai fasilitas yang dapat mendukung kegiatan wisata para wisatawan yang datang ke Jawa Barat. Peningkatan kunjungan wisatawan memberikan dampak yang sangat positif bagi masyarakat di Jawa Barat sendiri, karena selain menyediakan lapangan pekerjaan industri pariwisata juga membuat masyarakat di Jawa Barat menjadi semakin kreatif dan menjadi salah satu ciri khas Jawa Barat. Jawa Barat masih memiliki berbagai macam potensi daya tarik wisata yang masih harus terus dikembangkan, dengan dikembangkannya berbagai potensi pariwisata di berbagai daerah akan membuat jumlah kunjungan wisatawan merata ke seluruh daerah yang ada di Jawa Barat.

Potensi wisata yang ada di Jawa Barat didominasi oleh wisata alam, hal ini disebabkan karena letak geografis dari provinsi Jawa Barat yang dikelilingi oleh gunung-gunung dan membuat udara di Jawa Barat sejuk juga sangat disukai oleh wisatawan. Karena memiliki cukup banyak gunung, salah satu wisata alam yang sedang dikembangkan oleh pemerintah adalah wisata hutan yang dilakukan pada suatu kawasan strategis. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia tentang kepariwisataan nomor 10 tahun 2009, Kawasan Strategis Pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.

Provinsi Jawa Barat memiliki beberapa daya tarik wisata hutan yang tersebar dibeberapa tempat di Jawa Barat. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.5.

TABEL 1.5

DAERAH TUJUAN WISATA HUTAN DI PROVINSI JAWA BARAT

(23)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

NO NAMA DAERAH TUJUAN WISATA HUTAN

1 Hutan Wisata Catang Malang

Desa Wargajaya dan Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor

2 Kawasan Wisata Prabu Siliwangi Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka

3 Hutan Sancang (Leuweung Sancang) Desa Sancang, Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut

4 Taman Nasional Gunung Halimun Kabupaten Sukabumi

5 Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

Kampung Pakar, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

Maribaya, Lembang,

Kabupaten Bandung Barat (KBB). 6 Cagar Alam Pananjung

Kabupaten Ciamis 7 Wanawisata Ciwaringin

Desa Ciwaringin, Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon

Sumber : disparbud.jabarprov.go.id 2014

Dari Tabel 1.5, dapat dilihat bahwa Provinsi Jawa Barat kaya dengan potensi wisata alam yang berupa hutan wisata. Hutan-hutan wisata terus dikembangkan seiring dengan berkembangnya green tourism dan kesadaran wisatawan untuk lebih dekat dengan alam, bukan hanya sekedar mengeksploitasi kekayaan alam tetapi ikut melestarikan alam agar dapat menikmati pesona alam untuk tujuan merelaksasikan diri dari kegiatan sehari-hari, green tourism yang saaat ini sedang berkembang adalah ekowisata.

(24)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

wisata yang bertanggungjawab terhadap kelestarian area yang masih alami (natural area), memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budava bagi masyarakat setempat.

Saat ini ekowisata menjadi suatu perpaduan dari berbagai minat yang tumbuh dari keprihatinan terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial. Ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang sangat erat dengan prinsip konservasi. Bahkan dalam strategi pengembangan ekowisata juga menggunakan strategi konservasi. Dengan demikian ekowisata sangat tepat dan berdayaguna dalam mempertahankan keutuhan dan keaslian ekosistem di areal yang masih alami. Bahkan dengan ekowisata pelestarian alam dapat ditingkatkan kualitasnya karena desakan dan tuntutan dari para eco-traveler.

(http://irwan-haribudiman.web.ugm.ac.id, diakses pada tanggal 20/10/2014, 13:00)

Salah satu kawasan ekowisata yang cukup banyak diminati dan memiliki letak yang cukup strategis adalah Taman Hutan Raya (selanjutnya disebut TAHURA) Ir. H. Djuanda. TAHURA Ir. H. Djuanda dulunya merupakan sebagian areal dari Kelompok Hutan Lindung Gunung Pulosari dan dirubah fungsinya menjadi Taman Wisata Curug Dago. Pada kurun waktu tahun 1980 hingga tahun 1984 atas dasar prakasa dan Sesepuh Jawa Barat diantaranya Bapak Mashudi serta hasil kajian teknis pakar lingkungan dan ITB dan UNPAD dan dukungan pemerintah pada waktu itu mengusulkan agar fungsi kawasan hutan TWA Curug Dago ditingkatkan sebagai TAHURA Ir. H. Djuanda dalam upaya untuk menghargai dan mengabdikan Pahlawan Nasional dan Tatar Sunda. Maka pada tanggal 14 Januari 1985 dilakukan peresmian yang bertepatan dengan kelahiran Bapak Ir. H. Djuanda, sehingga kawasan hutan TWA Curug Dago secara resmi dirubah fungsinya menjadi TAHURA Ir. H. Djuanda.

(25)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

lestari untuk konservasi, koleksi, edukasi, rekreasi dan secara tidak langsung dapat meningkatkan sosial ekonomi masyarakat. Dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. TAHURA adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai fungsi sebagai koleksi tumbuhan dan satwa, baik jenis asli maupun bukan asli untuk dimanfaatkan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, penelitian, pendidikan, budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.

TAHURA Ir. H. Djuanda terletak di sebelah Utara Kota Bandung Berjarak ± 7 km dari pusat kota, secara geografis berada 107° 30'BT dan 6° 52'LS, secara administrasi berada di wilayah Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung dan sebagian wilayah masuk Desa Mekatwangi, Desa Cibodas, Desa Langensari, dan Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat serta Kelurahan Dago Kecamatan Coblong Kota Bandung. Berdasarkan hasil rekonstruksi tata batas Tahura Ir. H. Djuanda pada tahun 2003 luasnya adalah 526,98 hektar.

Wilayah TAHURA Ir. H. Djuanda dibagi menjadi tiga zonasi, pada Tabel 1.6 berikut dapat dilihat pembagian zona di kawasan TAHURA Ir. H. Djuanda beserta luas nya.

TABEL 1.6

LUAS WILAYAH TAHURA IR H DJUANDA

No Nama Zonasi Luas

(Ha)

Cakupan Wilayah

Ket Kabupaten Kecamatan

1 Blok Koleksi Tanaman 171,2 Bandung Bandung Barat

Cimenyan Lembang 2 Blok Pemanfaatan

72,7 3 Blok Perlindungan 280 Bandung

Bandung Barat

Cimenyan Lembang Jumlah 526,98

Sumber : tahuradjuanda.jabarprov.go.id 2014

(26)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

alam yang mempunyai fungsi untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa baik yang alami maupun buatan, jenis asli dan atau bukan asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan ilmu pengetahuan, penelitian dan pendidikan serta menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. (http://tahuradjuanda.jabarprov.go.id, diakses pada tanggal 21/10/2014, 09:00)

TAHURA Ir. H. Djuanda merupakan salah satu kawasan konservasi yang memiliki akses yang mudah dan memiliki daya tarik wisata yang unik. Daya tarik wisata di TAHURA Ir. H. Djuanda dibagi menjadi tiga wisata, yaitu wisata pendidikan, wisata keluarga serta wisata petualangan. Dengan semakin berkembangnya ekowisata saat ini, dapat dilihat pada Tabel 1.7 perkembangan jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke TAHURA Ir. H. Djuanda.

TABEL 1.7

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE TAHURA IR H DJUANDA

No. BULAN JUMLAH WISATAWAN (orang) / TAHUN

2009 2010 2011 2012 2013

1 JANUARI 13,092 14,385 14,982 10,345 11,661 2 FEBRUARI 5,569 7,965 11,192 8,005 6,683 3 MARET 7,932 8,148 10,319 12,423 14,905 4 APRIL 8,806 12,363 10,724 12,148 8,784 5 MEI 11,863 18,871 15,941 16,962 13,112 6 JUNI 14,980 14,612 17,615 18,410 14,254 7 JULI 13,469 12,956 11,634 12,223 4,516 8 AGUSTUS 7,538 5,981 4,187 20,321 13,696 9 SEPTEMBER 15,255 13,803 16,347 11,239 8,572 10 OKTOBER 6,828 6,787 9,008 11,383 11,032 11 NOVEMBER 8,457 7,526 6,441 12,040 11,166 12 DESEMBER 11,295 12,325 12,022 13,178 13,424 JUMLAH 125,084 135,722 140,412 158,677 131,805 Sumber : Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya Ir H Djuanda 2014

(27)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengalami kenaikan sebesar 3,4%, akan tetapi persentase kenaikan mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.pada ahun 2012 jumlah kunjungan wisatawan mengalami kenaikan kembali sebesar 13%, ini menjadi kenaikan yang cukup pesat bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2013 jumlah kunjungan mengalami penurunan yang cukup mengejutkan, karena bila dilihat dari tahun tahun sebelumnya jumlah kunjungan wisatawan ke TAHURA Ir. H. Djuanda tidak pernah mengalami penurunan. Pada tahun 2013 jumlah kunjungan wisatawan mengalami penurunan sebesar 16% bila dibandingkan tahun 2012, suatu penurunan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

TAHURA Ir. H. Djuanda merupakan salah satu daya tarik wisata berbasis alam yang memiliki berbagai keunggulan. Sebagai daya tarik wisata berbasis alam TAHURA Ir. H. Djuanda tidak hanya menyediakan keindahan alam sebagai atraksi wisatanya, tetapi juga atraksi wisata pendidikan juga wisata keberlanjutan. Kegiatan wisata yang didalamnya terdiri dari alam, pendidikan serta keberlanjutan adalah ekowisata. Menurut Iwan Nugroho (2011:17) “ekowisata adalah kegiatan perjalanan wisata yang dikemas secara professional, terlatih dan memuat unsur pendidikan, sebagai suatu sector / usaha ekonomi, yang mempertibangkan warisan buadaya, partisipasi dan kesejahteraan penduduk lokal serta upaya konservasi sumber daya alam dan lingkungan”

Menurut Lee, Lawton dan Weaver (2013:520), ekowisata saat ini telah disetujui memiliki tiga karakteristik utama, yaitu :

1. Nature 2. Education

3. Sustainability

(28)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menjaga berbagai tingkat integritas ekologi melalui perundang-undangan dan peraturan yang mengakomodasi bentuk komplementer dari rekreasi dan pendidikan.

Berikut deskripsi elemen ekowisata yang ada di TAHURA Ir. H. Djuanda, tersaji pada Tabel 1.8.

TABEL 1.8

ELEMEN EKOWISATA DI TAHURA IR H DJUANDA

No Elemen Ekowisata Keterangan

1 Nature

 Keindahan alam

Kemenarikan landscape

 Koleksi flora

 Koleksi fauna

 Kebersihan lingkungan

 Kenyamanan lingkungan alam

 Petualang di alam bebas

 Kesejukan iklim

 Ekosistem yang masih terjaga keasliannya

2 Education

Bentang Alam dan fitur Geologi

 Gunung Sunda Purba

 Sesar/Patahan Lembang

 Kali Cikapundung

 Curug Omas

 Curug Dago

 Curug Koleang

 Curug Kidang

 Curug Lalay

 Bantar Awi

Lava Pahoehoe (Bekuan lava yang membentuk lipatan bermotif seperti ukiran)

 Bukit bentukan endapan aliran letusan gunung

Peninggalan Sejarah

 Goa Belanda

 Goa Jepang

 Bendungan PLTA Bantar Awi

(29)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No Elemen Ekowisata Keterangan

 Museum Djuanda

 Monumen Ir. H. Djuanda

Sustainability

 Persemaian (Nursery) adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih tanaman menjadi bibit yang siap ditanam di lapangan baik untuk pengkayaan tanaman, reboisasi atau penghijauan.

 Pengkayaan tanaman di Kawasan TAHURA Ir. H. Djuanda bertujuan memperbaiki hutan beserta ekosistemnya yang sudah rusak agar berfungsi dengan baik dan mendekati ekosistem alaminya dan memperkaya jenis-jenis tanaman yang ada di kawasan Tahura Ir. H. Djuanda.

 Rumah Flora yaitu suatu bangunan khusus yang dipersiapkan untuk menyimpan /mengkoleksi tumbuh-tumbuhan. Saat ini Rumah Flora yang ada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda diperuntukan untuk pengembangan dan pembudidayaan serta mengkoleksi jenis-jenis anggrek.

 Pengenalan jenis tumbuhan yang terdapat di Taman Hutan Raya Ir H Djuanda

(30)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Sumber : www.tahuradjuanda.jabarprov.go.id

Balai pengelola Taman Hutan Raya Ir H Djuanda

Lee, Lawton dan Weaver, Evidence for a South Korean Model of Ecotourism (2013:520)

Dari Tabel 1.8 dapat terlihat elemen ekowisata yang terdapat di TAHURA Ir. H. Djuanda. Elemen ekowisata tersebut sangat beragam dan memberikan banyak manfaat bagi kelestarian lingkungan serta kesejahteraan penduduk lokal. Akan tetapi pada tahun 2013 jumlah kunjungan wsiatawan mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena berbagai faktor seperti banyak bermunculannya tujuan wisata baru hingga beralihnya minat wisatawan terhadap ekowisata menjadi wisata belanja dan kuliner. Oleh sebab itu berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu diadakan suatu penelitian tentang

PENGARUH ELEMEN

EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA

(Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan judul penelitian diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana gambaran elemen ekowisata Taman Hutan Raya Ir H Djuanda.

2. Bagaimana gambaran keputusan berkunjung wisatawan nusantara ke Taman Hutan Raya Ir H Djuanda.

3. Bagaimana pengaruh elemen ekowisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan ke Taman Hutan Raya Ir H Djuanda.

(31)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk memperoleh temuan mengenai elemen ekowisata Taman Hutan Raya Ir H Djuanda.

2. Untuk memperoleh temuan mengenai keputusan berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir H Djuanda.

3. Untuk memperoleh temuan mengenai pengaruh elemen ekowisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan ke Taman Hutan Raya Ir H Djuanda.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan akan memperluas kajian mengenai ilmu kepariwisataan di Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata, khususnya pada Manajemen Pemasaran Destinasi mengenai pengaruh elemen ekowisata TAHURA Ir H Djuanda.terhadap keputusan berkunjung wisatawan (market behaviour). Sehingga penlitian ini dapat berguna bagi para pihak akademisi dalam mengembangkan berbagai teori kepariwisataan

1.4.2 Kegunaan Praktis

(32)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

1.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan ilmu manajemen pemasaran. Penelitian ini akan menganalisis tentang pengaruh elemen ekowisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan ke TAHURA Ir. H. Djuanda. Yang menjadi variable bebas atau independent variable (X) dalam penelitian ini adalah elemen ekowisata, sedangkan yang menjadi variable terikat atau dependent variable (Y) adalah keputusan berkunjung wisatawan

Sugiyono (2013:59) menjelaskan bahwa variabel independen (X) sering disebut sebagai variabel bebas, stimulus, prediktor atau antecedent, merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independen (X) adalah elemen ekowisata yang terdiri dari nature, education dan sustainable.

Menurut Sugiyono (2013:59) variabel dependen (Y) atau yang sering disebut variabel terikat, output, kriteria atau konsekuen, merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen (Y) pada penelitian ini adalah keputusan berkunjung yang terdiri dari Product choice, Brand choice, Dealer choice, Purchase amount dan Purchase timing.

(33)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan 3.2.1.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Wiratna Sujarweni (2014:11) penelitian deskriptif adalah,”Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel, baik satu variabel atau lebih yang sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun perbandingan dengan variabel lain. Variabel tersebut dapat menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau bidang tertentu.”

Menurut Travers dalam Husein Umar (2008:22), metode deskriptif “bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.”

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang elemen ekowisata yang ada di TAHURA Ir. H. Djuanda, serta untuk mengetahui gambaran tentang keputusan berkunjung wisatawan nusantara ke TAHURA Ir. H. Djuanda.

Melalui jenis penelitian deskriptif dapat dianalisa hal-hal berikut :

1 Tanggapan wisatawan nusantara yang berkunjung ke TAHURA Ir. H. Djuanda terhadap elemen ekowisata.

2 Keputusan berkunjung wisatawan nusantara ke TAHURA Ir. H. Djuanda. 3 Seberapa kuat elemen ekowisata yang terdiri dari nature, education dan

sustainable mempengaruhi keputusan berkunjung wisatawan nusantara ke TAHURA Ir. H. Djuanda, baik secara simultan maupun parsial.

(34)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pengumpulan data di lapangan. Penelitian diharapkan akan menguji pengaruh elemen ekowisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan ke TAHURA Ir. H. Djuanda yang merupakan salah satu kawasan ekowisata unggulan yang ada di Jawa Barat.

3.2.1.2Metode Penelitian

Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey. Menurut Sugiyono (2013:11), yang dimaksud dengan metode survey adalah sebagai berikut,

Metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.

Metode penelitian survey adalah metode penelitian naturalistik/kualitatif yang digunakan untuk meneliti pada tempat yang alamiah, dan penelitian tidak membuat perlakuan, karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic, yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti.

Penelitian yang akan dilakukan ini bersifat cross sectional, karena penelitian ini akan dilakukan pada saat waktu tertentu. Seperti yang dipaparkan oleh Wiratna Sujarweni (2014:14) cross section method, adalah “ penelitian yang dilakukan dengan mengambil waktu tertentu yang relative pendek dan tempat tertentu. Dilakukan pada beberapa objek yang berbeda taraf.”

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

(35)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

konsep yang dimaksud sehingga konsep tersebut dapat diamati dan diukur. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa definisi operasional merupakan jembatan yang menghubungkan conceptual-theoretical level dengan empirical-observational level.”.

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel. Yaitu elemen ekowisata sebagai independent variable (X) dan keputusan berkunjung sebagai dependent variable (Y).

Elemen ekowisata sebagai variabel bebas atau independent variable (X) terdiri dari 3 sub variabel yang terdiri dari nature (X1), education (X2) dan sustainable

(X3). Keputusan berkunjung sebagai variabel terikat atau dependent variable (Y)

terdiri dari Product choice, Brand choice, Dealer choice, Purchase amount dan Purchase timing.

Pengoperasian variabel dari kedua varabel yang dijadikan objek pada penelitian ini menggunakan skala ordinal Secara lebih rinci operasionalisasi masing-masing variabel ditunjukan dalam tabel 3.1.

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel Konsep Variabel /

Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

No. Item

Ekowisata (X)

Ekowisata adalah kegiatan perjalanan wisata yang dikemas secara professional, terlatih dan memuat unsur pendidikan, sebagai suatu sektor usaha ekonomi, yang mempertimbangkan warisan budaya, partisipasi dan kesejahteraan penduduk lokal serta upaya konservasi sumber daya alam dan lingkungan. (Iwan Nugroho, 2011:17)

(36)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep Variabel /

Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

(37)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep Variabel /

Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

(38)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep Variabel /

Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

No.

(39)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep Variabel /

Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

(40)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep Variabel /

Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

No.

Sumber: Hasil pengolahan data dan referensi buku 2015

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai dari mana data diperoleh. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Wiratna Sujarweni (2014:73-74) yang dimaksud dengan data primer adalah “data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok focus dan panel atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber. Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.”

Sedangkan data sekunder adalah “data yang didapat dari catatan, buku, majalah, berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori, dan lain sebagainya. Sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data.”

(41)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

oleh peneliti dan pendapat bisa dicari terkait persoalan tertentu dari waktu ke waktu, atau sumber umum seperti majalah atau buku tua. Internet juga dapat menjadi sumber data primer jika kuesioner disebarkan melalui internet.

Berdasarkan data dan sumber yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan data primer dan data sekunder yang selanjutnya diterangkan pada Tabel 3.2.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No Data Jenis Data Sunber Data

H. Djuanda Sekunder

Website

Sumber: Pengolahan dari berbagai sumber, 2015 Keterangan :

T1 = Untuk memperoleh temuan mengenai elemen ekowisata TAHURA Ir. H. Djuanda.

T2 = Untuk memperoleh temuan mengenai keputusan berkunjung ke TAHURA Ir. H. Djuanda

(42)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

3.2.4.1 Populasi

Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang memilki karakteristik tertentu yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Didalam pengumpulan dan menganalisa suatu data, langkah pertama yang penting adalah dengan menentukan populasi terlebih dahulu.

Menurut Sugiyono (2013:115) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek itu..

Sedangkan Riduwan (2014:8) mengungkapkan bahwa “populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.”

Menentukan populasi merupakan langkah yang sangat penting dalam melakukan penelitian. Populasi sebagai publik yang ditetapkan sebagai perwakilan dari total keseluruhan publik yang berkunjung.

Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan yang jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut dengan populasi sasaran, yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah dilakukan.

(43)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Maka total yang akan dijadikan sasaran populasi yaitu sebanyak 131,805 orang wisatawan nusantara yang datang berkunjung ke TAHURA Ir. H. Djuanda..

3.2.4.2 Sampel

Pada umumnya penelitian yang dilakukan tidak meneliti semua populasi. Hal tersebut disebabkan kerena beberapa faktor seperti terlalu banyaknya jumlah populasi, keterbatasan waktu dan biaya yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti mengambil sebagian dari populasi yang disebut sampel. Sampel merupakan bagian kecil dari populasi dimana sampel itulah yang akan menghasilkan hasil dari penelitian. Sampel merupakan bagian tertentu yang dipilih dari suatu populasi.

Menurut Sugiyono (2013:116), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan kharakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Riduwan (2014:10) mendefinisikan sampel sebagai berikut “Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”.

Dalam penelitian ini tidak mungkin dilaksanakan terhadap keseluruhan jumlah populasi, meskipun kesimpulan dan saran dari penelitian ini ditujukan untuk keseluruhan populasi. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor seperti keterbatasan dana, tenaga, waktu, biaya dan lainnya. Oleh karena itu penelitian ini mengambil sebagian objek populasi yang telah ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut akan mewakili bagian yang akan diteliti. Dalam penelitian ini tidak meneliti seluruh populasi akan tetapi diambil sampel yang representatif (mewakili).

(44)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dimana :

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = persentase kelonggaran peneleitian karena keslahan

n = 99,92 = 100 responden

Untuk jaminan, sampel lebih baik ditambah, hal ini lebih baik dari pada kurang dan agar sampel yang digunakan repesentatif maka pada penelitian ini menentukan sampel yang berjumlah 100 responden.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Menurut Riduwan (2014:11) menyatakan bahwa, “teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi ”. Teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan non-probability sampling. Probability Sampling ialah teknik sampling untuk

(45)

Rima Sophal Jamil, 2014

PENGARUH ELEMEN EKOWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUAND: (Survei terhadap wisatawan nusantara yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Non probability sampling ialah teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan (peluang) pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel, meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling.

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampling yang akan digunakan selama melakukan penelitian. Pengambilan sampel haruslah representatif, maka harus diupayakan subjek dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi unsur sampel, sehingga dalam penelitian ini digunakan teknik probability sampling khususnya simple random sampling. Menurut Riduwan (2014:12) simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Teknik ini akan digunakan karena populasinya bersifat homogen, sehingga setiap elemen populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Teknik dalam pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan prinsip yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu semua wisatawan yang berkunjung ke TAHURA Ir. H. Djuanda mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data mengacu pada data apa yang diperlukan dalam penelitian yang dapat diperoleh. Kaitannya dalam hal tersebut, serta dengan melihat konsep analisis dari penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dapat melalui kombinasi secara langsung dan tidak langsung.

Gambar

TABEL 1.1 JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA
TABEL 1.2 JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA
TABEL 1.4 JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE PROVINSI
TABEL 1.6 LUAS WILAYAH TAHURA IR H DJUANDA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Secara bersama – sama Variabel Kualitas Layanan (X1), Ekuitas Merek (X2) dan Promosi (X3) dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap

Karena masalah tersebut penulis berminat untuk membuat penulisan ilmiah dengan judul Hubungan Biaya Distribusi Terhadap Hasil Penjualan. Dengan mengunakan data dari tahun 1999-

Penelitian usaha kecil Cok Ko Tengok Pematang Siantar ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan, mengetahui faktor

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © Rifki Rosad 2015 Universitas

Made Ossy Supaynarta, A.A Sagung Kartika Dewi, 2010, Pengaruh Insentif Finansial dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Loyalitas Karyawan, Jurnal Ekonomi No 1, Vol

Magetan/ Jawa Timur/ Rabu 20 mei 2009// Semenjak awal tahun/ hingga saat ini sudah terjadi tiga kasus jatuhnya pesawat milik militer// 6 April lalu/ Fokker 27 TNI- AU

Sahabat MQ/ Lagi lagi kita ditunjukkan dengan bukti betapa buruknya alat utama sistem persenjataan – alutsista- TNI dengan insiden jatuhnya pesawat Hercules di

历史分析法。.