Hening Rahmadina, 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...
KATA PENGANTAR ...
UCAPAN TERIMA KASIH ...
ABSTRAK ...
ABSTRACT ...
DAFTAR ISI ...
DAFTAR TABEL ...
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK ...
DAFTAR LAMPIRAN ... i
B. Pertanyaan Penelitian ...
C. Tujuan Penelitian ...
D. Manfaat Penelitian ...
1. Manfaat Teoritis ...
2. Manfaat Praktis ...
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 4
1. Definisi Agresi ...
2. Jenis-jenis Agresi ...
3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Agresi ...
4. Teori-teori Perilaku Agresi ...
5. Perilaku Agresi Remaja ...
B. Gender ...
Hening Rahmadina, 2015
PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Proses Pembentukan Gender ...
3. Perbedaan Laki-laki dan Perempuan ...
4. Stereotip Gender ...
C. Keluarga ...
1. Fungsi Keluarga ...
2. Orangtua Tunggal (Single Parent) ...
D. Remaja ...
1. Definisi Remaja ...
2. Tugas-tugas Perkembangan pada Masa Remaja ...
E.Hasil-hasil Penelitian Terdahulu ...
F. Kerangka Pemikiran ...
G. Asumsi dan Hipotesis Penelitian ...
1. Asumsi Penelitian ...
2. Hipotesis Penelitian ... 17
BAB III METODE PENELITIAN ...
A. Desain Penelitian ...
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ...
1. Lokasi Penelitian ...
2. Subjek Penelitian ... 31
31
31
31
31
C. Definisi Operasional ...
1. Perilaku Agresi ...
2. Gender ... 32
32
33
D. Pengambilan Data dan Instrumen Penelitian ... 33
1. Pengumpulan Data ...
2. Instrumen Penelitian ... 33
33
E. Proses Pengembangan Instrumen ...
1. Uji Keterbacaan ...
2. Uji Validitas ...
3. Uji Reliabilitas ...
4. Kategorisasi Skala ...
Hening Rahmadina, 2015
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 39
BAB IV Temuan dan Pembahasan ...
A.Gambaran Perilaku Agresi Remaja yang Tinggal dengan Orangtua
Tunggal ...
B.Pembahasan ...
C.Perbedaan Perilaku Agresi Remaja Laki-laki dan Remaja Perempuan
yang Tinggal dengan Orangtua Tunggal ...
1. Perilaku Agresi Remaja Laki-laki...
2. Perilaku Agresi Remaja Perempuan...
D.Pembahasan ...
E. Keterbatasan Penelitian ... 42
42
44
45
47
49
51
53
BAB V Simpulan dan Saran ...
A.Simpulan ...
B. Saran ... 54
54
55
DAFTAR PUSTAKA ... 57
LAMPIRAN
Hening Rahmadina, 2015
PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Perilaku Agresi Remaja ………...
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Perilaku Agresi Remaja ………... 34
37
Tabel 3.3 Kategori Koefisien Reliabilitas Instrumen ……….
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Perilaku Agresi Remaja ………...
Tabel 3.5 Kategorisasi Skala Persentil ………...
Tabel 4.1 Gambaran Umum Perilaku Agresi Remaja yang Tinggal dengan Orangtua Tunggal ……….. Tabel 4.2 Proporsi Frekuensi Perilaku Agresi Remaja yang Tinggal dengan Orangtua
Tunggal ………..
Tabel 4.3 Nilai Uji Mann-Whitney ……….
Tabel 4.4 Perilaku Agresi Remaja Gambaran Perilaku Agresi Remaja Laki-laki …….
Tabel 4.5 Proporsi Frekuensi Perilaku Agresi Remaja Laki-laki ………..
Tabel 4.6 Gambaran Perilaku Agresi Remaja Perempuan ……….
Tabel 4.7 Proporsi Frekuensi Perilaku Agresi Remaja Perempuan ………... 38
38
38
42
43
46
47
48
49
Hening Rahmadina, 2015
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK
Gambar 2.1
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Grafik 4.1
Grafik 4.2
Grafik 4.3
Grafik 4.4
Grafik 4.5
Grafik 4.6
Grafik 4.7
Bagan Kerangka Pemikiran Perilaku Agresi Remaja Laki-laki dan
Perempuan yang Tinggal dengan Orangtua Tunggal ………....
Rumus Lemeshow ...
Rumus Mann-Whitney ...
Gambaran Umum Perilaku Agresi Remaja yang Tinggal dengan Orangtua Tunggal ………... Proporsi Frekuensi Perilaku Agresi Remaja yang Tinggal dengan
Orangtua Tunggal ………...
Perbedaan Perilaku Agresi Remaja Laki-laki dan Remaja Perempuan …
Gambaran Perilaku Agresi Remaja Laki-laki ………...
Proporsi Frekuensi Perilaku Agresi Remaja Laki-laki ………..
Gambaran Perilaku Agresi Remaja Perempuan ………
Proporsi Frekuensi Perilaku Agresi Remaja Perempuan ……….. 29
32
39
43
44
46
47
48
49
Hening Rahmadina, 2015
PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Kartu Bimbingan Skripsi ………...
Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing ...
Surat Ijin Penelitian ...
Surat Keterangan Penelitian SMP Negeri Sukaraja ...
Surat Keterangan Penelitian SMA Negeri 3 Sukabumi ...
Surat Pernyataan Expert Judgement ………..
Kuesioner Tryout Perilaku Agresi ………...
Data Mentah Tryout Perilaku Agresi Remaja ...
Output SPSS Reliabilitas ...
Kuesioner Perilaku Agresi Terpakai ...
Data Mentah Perilaku Agresi Remaja ...
Data Proporsi Perilaku Agresi Remaja Per Dimensi ...
Skor Proporsi Perilaku Agresi Remaja Per Dimensi ...
Output SPSS Kategori Persentil Perilaku Agresi Remaja ...
Output SPSS Kategori Persentil Perilaku Agresi Remaja Laki-laki ...
Output SPSS Kategori Persentil Perilaku Agresi Remaja Perempuan ...
Output SPSS Uji Mann-Whitney ... L-1
L-2
L-3
L-4
L-5
L-6
L-12
L-15
L-24
L-27
L-29
L-36
L-50
L-54
L-57
L-61
Hening Rahmadina, 2015
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
penelitian komparatif yang akan mengidentifikasi perbedaan perilaku agresi
remaja laki-laki dan remaja perempuan yang tinggal dengan orangtua tunggal
di kota Sukabumi. Pendekatan kuantitatif dipilih karena data dianalisis
dengan menggunakan perhitungan statistik untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kota Sukabumi (Jawa Barat). Adapun
pemilihan lokasi penelitian telah melalui pertimbangan, yaitu adanya
indikasi perilaku agresi berupa kasus-kasus perkelahian yang ditemukan
pada remaja laki-laki dan perempuan di kota Sukabumi.
2. Subjek Penelitian
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan
melakukan pertimbangan-pertimbangan tertentu secara sengaja (Sugiyono,
2008). Teknik ini juga disebut sebagai judgement sampling karena proses
pengambilan sampel telah dipertimbangkan dengan menentukan terlebih
dahulu ciri-ciri khusus berdasarkan tujuan-tujuan tertentu untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti (Silalahi, 2010). Subjek
penelitian diambil dengan melakukan pertimbangan kriteria tertentu yang
telah ditentukan oleh peneliti, yaitu:
1) Remaja berusia 12-21 tahun (Santrock, 2003).
2) Tinggal dengan orangtua tunggal. Orangtua tunggal yang dimaksud
adalah orangtua yang berpisah karena perceraian atau kematian.
32
Hening Rahmadina, 2015
PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Karena populasi remaja yang tinggal dengan orangtua tunggal di
kota Sukabumi tidak diketahui jumlahnya, maka rumus yang dibutuhkan
untuk mengetahui jumlah sampel adalah menggunakan rumus Lemeshow
(dalam Riduwan & Akdon, 2010), yaitu:
Gambar 3.1 Rumus Lemeshow
Keterangan:
n = Jumlah sampel minimal yang diperlukan
Zα = Nilai standar dari distribusi sesuai nilai α = 5% = 1.96
P = Prevalensi outcome, karena data belum didapat, maka dipakai 50%
Q = 1 – P
L = Tingkat ketelitian 10%
Berdasarkan rumus, maka n = (1.96)2 x 0.5 x 0.5 = 96.04 (0.1)2
Maka diperoleh hasil jumlah sampel minimal yang dibutuhkan
dalam penelitian ini adalah 96 responden.
C. Definisi Operasional
Variabel pada penelitian ini adalah perilaku agresi dan gender dengan
definisi operasional sebagai berikut:
1. Perilaku Agresi
Agresi adalah tindakan seorang remaja yang dilakukan terhadap
orang lain atau benda dengan tujuan untuk menyakiti dengan unsur
kesengajaan dan dilakukan langsung pada sasarannya. Pengukuran
perilaku agresi dapat diukur berdasarkan empat bentuk agresi menurut
Buss & Perry (1992), yaitu:
a. Agresi fisik (physical aggression)
Tindakan yang dilakukan seorang remaja untuk menyerang orang lain
secara fisik.
n = Zα2 x P x Q
33
Hening Rahmadina, 2015
b. Agresi verbal (verbal aggression)
Tindakan seorang remaja untuk menyerang orang lain secara verbal.
c. Marah (anger)
Ketidakmampuan seorang remaja untuk mengendalikan perasaan marah
atau frustrasi.
d. Permusuhan (hostility).
Sikap permusuhan dan kecurigaan yang ditunjukkan remaja kepada
orang lain.
2. Gender
Berdasarkan kondisi biologis dan sosialnya, gender terdiri dari
laki-laki dan perempuan. Gender ini akan diketahui melalui biodata subjek.
D. Pengambilan Data dan Instrumen Penelitian
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui self-administrated
questionnaire, yaitu kuesioner yang diisi sendiri oleh partisipan yang akan
didampingi oleh peneliti.
2. Instrumen Penelitian (Alat Ukur)
Untuk mengukur perilaku agresi remaja, penelitian ini menggunakan
kuesioner Buss-Perry Scale dari Buss & Perry (1992) yang diadaptasi ke
dalam Bahasa Indonesia oleh peneliti yang kemudian dikembangkan dan
disesuaikan dengan penelitian ini. Instrumen terdiri dari 32 item, meliputi
dimensi physical aggression sebanyak 8 item, 9 item pada dimensi verbal
aggression, 6 item pada dimensi anger/marah, dan 9 item pada dimensi
hostility/permusuhan.
Instrumen terdiri dari empat skala pilihan, yaitu STS (Sangat Tidak
Sesuai), TS (Tidak Sesuai), S (Sesuai), dan SS (Sangat Sesuai). Seluruh
item pernyataan merupakan item favorable, maka pemberian skor untuk
STS (Sangat Tidak Sesuai) adalah 1, skor untuk TS (Tidak Sesuai) 2, skor
34
Hening Rahmadina, 2015
PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Perilaku Agresi Remaja
Variabel Dimensi Item No.
Item Agresi
(Tindakan seorang remaja
yang dilakukan terhadap
orang lain atau benda dengan
tujuan untuk menyakiti
dengan unsur kesengajaan
dan dilakukan langsung pada
sasarannya).
Agresi Fisik/Physical
Aggression
(Tindakan yang dilakukan
seorang remaja untuk
menyerang orang lain secara
fisik).
Saya tidak bisa menahan diri untuk memukul teman saya. 21
Ketika emosi saya terpancing, saya akan berkelahi dengan orang tersebut. 29
Saya akan balas menyerang bila disakiti orang lain. 3
Saya lebih sering terlibat perkelahian dibandingkan teman-teman saya. 27
Saya akan melindungi hak-hak saya meskipun harus dengan cara kekerasan (menendang, menampar atau berkelahi). 12
Ketika saya merasa tersudut, saya akan menyerang orang tersebut. 6
Saya sering mencubit orang lain tanpa alasan yang jelas. 7
Bila ada teman yang menyakiti saya, saya akan berkelahi dengannya. 1
Agresi Verbal/Verbal
Aggression
(tindakan seorang remaja
untuk menyerang orang lain
secara verbal).
Saya suka mengancam teman saya. 9
Saya senang mengejek teman. 24
Ketika tidak setuju dengan teman, saya akan langsung membantahnya dengan
kasar. 26
Saya sering beradu mulut dengan teman saya. 5
Ketika kesal, saya sering mengeluarkan kata-kata kasar. 8
Saya sering menyalahkan orang lain meskipun ia benar. 14
Saya sering mengumpat. 15
Saya memaki teman yang tidak mau menuruti keinginan saya. 16
35
Variabel Dimensi Item No.
Item Marah/Anger
(Ketidakmampuan seorang
remaja untuk mengendalikan
perasaan marah atau
frustrasi).
Ketika marah, saya akan menendang benda yang berada di sekitar saya. 18
Ketika saya merasa kesal, saya memperlihatkannya di depan orang lain. 32
Saya melempar pekerjaan saya ketika hasilnya tidak sesuai dengan harapan
saya. 20
Saya sering kehilangan kendali tanpa alasan yang jelas. 13
Saya merasa kesulitan untuk mengendalikan amarah. 22
Saya sering membanting pintu. 23
Permusuhan/Hostility
(Sikap permusuhan dan
kecurigaan yang ditunjukkan
remaja kepada orang lain).
Saya tidak suka pada orang yang lebih baik dari saya. 10
Saya tidak mau memberi saran untuk teman yang sedang kesulitan. 25
Saya benci pada teman yang tidak bisa membantu saya. 11
Saya tidak peduli pada teman yang sedang kesusahan. 4
Saya akan membujuk teman saya untuk tidak bergaul dengan orang yang tidak
saya senangi. 28
Saya tahu beberapa teman yang membicarakan keburukan saya diam-diam. 2
Saya selalu merasa curiga terhadap orang lain meskipun itu teman dekat saya. 30
Saya merasa beberapa teman menertawakan saya di belakang saya. 31
36
Hening Rahmadina, 2015
PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Proses Pengembangan Instrumen
Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen perilaku agresi remaja ialah
untuk mengetahui apakah instrumen layak digunakan dalam penelitian.
Pengujian instrumen dilakukan terhadap 200 orang remaja di kota Sukabumi
yang berusia 12-21 tahun.
1. Uji Keterbacaan
Tujuan dilakukannya uji keterbacaan adalah untuk mengetahui
efektivitas kalimat yang digunakan pada setiap item sehingga
meminimalisasi kesalahan yang mungkin terjadi karena kurang sesuainya
tujuan peneliti dengan pemahaman calon subjek penelitian. Pada penelitian
ini uji keterbacaan dilakukan pada 4 orang remaja berusia 20 tahun dan 1
orang remaja berusia 13 tahun dan tidak mengalami perubahan susunan
kalimat.
2. Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan skala dalam menggunakan fungsi ukurnya
(Azwar, 2010). Uji validitas dilakukan dengan menguji validitas isi dan
validitas konstruk pada enam orang ahli (expert judgement). Dalam
penelitian ini expert judgement dilakukan oleh enam orang dosen
Departemen Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang di dalamnya
dilakukan analisis item yang telah disusun oleh peneliti untuk melihat
item-item pernyataan. Validitas konstruk dalam penelitian ini
menggunakan bantuan program Statistical Program for Social Science
(SPSS) for Windows versi 20. Sebagai kriteria pemilihan item, dalam
penelitian ini peneliti menggunakan batasan minimal r > 0.30, maka
dengan demikian item yang memiliki skor di bawah 0.30 dianggap tidak
valid sehingga tidak akan digunakan lagi dalam pengambilan data
selanjutnya dan sebaliknya jika item memiliki skor di atas 0.30 maka item
tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan. Hasil uji coba validitas
konstruk untuk instrumen perilaku agresi remaja dalam penelitian ini
37
Hening Rahmadina, 2015
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Perilaku Agresi Remaja
Tabel 3.2 menggambarkan pengujian validitas terhadap 32 item yang
mengukur perilaku agresi remaja. Hasil uji menunjukkan sebanyak 27 item
dinyatakan valid dan sebanyak 5 item dinyatakan tidak valid. Beberapa
item yang dieliminasi adalah item 4, 7, 19, 20 dan 25.
3. Uji Reliabilitas
No. Item
Scale Mean if Item Deleted
38
Hening Rahmadina, 2015
PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian
ini adalah koefisien Alpha Cronbach. Kategorisasi untuk koefisien
reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Koefisien Reliabilitas Instrumen (Sugiyono, 2008)
Derajat Reliabilitas Interpretasi
0.90 ≤ α≤ 1.00 Sangat tinggi
0.70 ≤ α≤ 0.90 Tinggi
0.40 ≤ α≤ 0.70 Sedang
0.20 ≤ α ≤ 0.40 Rendah
α ≤ 0.20 Sangat rendah
Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen perilaku agresi remaja
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Perilaku Agresi Remaja
Nilai Alpha
Cronbach Jumlah Item
.884 32
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa reliabilitas yang
diperoleh adalah sebesar 0.884 sehingga instrumen penelitian ini
dinyatakan reliabel dan layak digunakan dengan derajat reliabilitas tinggi.
4. Kategorisasi Skala
Kategori merupakan suatu usaha untuk menempatkan individu ke
dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu
norma tertentu (Azwar, 2010). Dalam penelitian ini peneliti
mengelompokkan perilaku agresi ke dalam empat kategori berdasarkan
skor persentil dengan norma sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kategorisasi Skala Persentil
Rumus Kategori Skala Kategori ≥ P75 Sangat Tinggi
P50≤ X < P75 Tinggi
P25≤ X < P50 Rendah
39
Hening Rahmadina, 2015 F. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab pertanyaan penelitian, analisis data dalam penelitian
ini menggunakan teknik statistik non parametrik karena data penelitian
berupa data ordinal dan teknik yang digunakan adalah purposive sampling
sehingga teknik yang digunakan adalah uji komparasi Mann-Whitney
(Sugiyono, 2010). Untuk menghitung nilai uji komparasi Mann-Whitney bisa
juga menggunakan rumus sebagai berikut:
Gambar 3.2 Rumus Mann-Whitney
Keterangan:
U1 = Jumlah peringkat 1
U2 = Jumlah peringkat 2
n
1 = Sampel 1n
2 = Sampel 2R1 = Ranking ukuran sampel 1
R2 = Ranking ukuran sampel 2
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa tahapan pelaksanaan yang
dilakukan. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Menentukan topik dan masalah penelitian, yaitu perbedaan perilaku
agresi remaja laki-laki dan remaja perempuan yang tinggal dengan
orangtua tunggal di kota Sukabumi.
U1 =
n
1n
2 +n
1(n
1 + 1) – R12
U2 =
n
1n
2 +n
2(n
2 + 1) – R240
Hening Rahmadina, 2015
PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Melakukan studi kepustakaan mengenai perilaku agresi, orangtua
tunggal, gender dan remaja, yang selanjutnya dipilah sesuai konsep
yang relevan dengan penelitian.
c. Merumuskan pertanyaan penelitian, yaitu “Apakah terdapat perbedaan
perilaku agresi remaja laki-laki dan remaja perempuan yang tinggal
dengan orangtua tunggal di kota Sukabumi?”.
d. Menetapkan sampel dan lokasi penelitian. Penelitian dilakukan di kota
Sukabumi dengan sampel sebanyak 165 remaja dengan proporsi remaja
laki-laki sebanyak 71 orang dan remaja perempuan sebanyak 94 orang.
e. Menyusun instrumen perilaku agresi remaja berupa kuesioner yang
dimodifikasi dari Buss & Perry (1992) dan melakukan expert judgement
pada enam orang dosen Departemen Psikologi Universitas Pendidikan
Indonesia.
f. Membuat surat perizinan untuk persiapan tryout atau uji coba instrumen
alat ukur di SMA Negeri 3 kota Sukabumi.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Mengurus perizinan ke SMA Negeri 3 kota Sukabumi dan
melaksanakan tryout selama 2 hari.
b. Melakukan pengolahan data tryout untuk menghitung reliabilitas dan
validitas alat ukur yang akan digunakan dalam pengambilan data.
c. Melakukan pengambilan data dengan menyebarkan kuesioner satu per
satu pada remaja yang telah diketahui tinggal dengan orangtua tunggal
dan pengambilan data selanjutnya dilakukan di SMP Negeri Sukaraja
selama 3 hari.
3. Tahap Pengolahan Data
a. Verifikasi data dengan tujuan untuk memeriksa kelengkapan jumlah
kuesioner yang terkumpul sebelum melakukan pengolahan data.
b. Melakukan penyekoran data.
c. Melakukan pengolahan data berdasarkan data yang diperoleh dari
41
Hening Rahmadina, 2015
d. Melakukan uji statistik untuk memperoleh perbedaan perilaku agresi
antara dua kelompok remaja.
4. Tahap Akhir
a. Menganalisis data yang diperoleh dari hasil uji statistik.
b. Melakukan interpretasi dan mengkaji hasil uji statistik berdasarkan teori
dan penelitian sebelumnya.
c. Menyusun laporan dan menarik simpulan dari hasil penelitian.
d. Mengajukan saran-saran praktis bagi orangtua tunggal, remaja, lembaga
Hening Rahmadina, 2015
PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, St. (2010). “Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Tingkat Agresivitas
Anak”. Jurnal MEDTEK. Vol. 2, No. 1, April 2010.
Alloy, Lauren B., Riskind, John H., and Manos, Margaret J. (2004). Abnormal Psychology: Current Perspectives. New York: McGraw-Hill Companies.
Amen, Daniel G. (2013). Unleash the Power of Female Brain–Supercharging Yours For Better Health, Energy, Mood, Focus, and Sex. New York: Harmony Books.
Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baron, R. A. & Branscombe, Nyla R. (2012). Social Psychology 13th ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Baron, R. A. & Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Berkowitz, L. (2003). Causes & Consequences of Feelings—Studies In Emotion & Social Interaction 2nd ed. New York: Cambridge University Press.
Brannon, L. (2008). Gender Psychological Perspectives 5th ed. Boston: Pearson
Education, Inc.
Brizendine, L. (2006). The Female Brain. United States: University of California.
Budiyanto. (24 September 2012). Sudah Dibubarkan, Pelajar Putri Nyaris Duel Ulang. [online]. Tersedia: (http://www.inilahkoran.com/read/detail/190829 2/sudah-dibubarkan-pelajar-putri-nyaris-duel-ulang, diakses pada 27 Januari 2015).
Buss, A. H., & Perry, M. (1992). The Aggression Questionnaire. Journal of Personality and Social Psychology, 63, 452-459.
Chairani, N. & Nurachmi, W. (2003). Biarkan Anak Bicara. Jakarta: Republika.
Christiani, Lintang Citra. (2010). “Komunikasi Pengasuhan Antara Orangtua
Tunggal Dengan Anak Dalam Kultur Kolektivis”. Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Diponegoro. Semarang.
58
Hening Rahmadina, 2015
Duval, dkk. (1985). Marriage and Family Development, Sixth ed. New York: Harper & Row, Publisher.
Elgin, Suzette H. (1993). Genderspeak: Men, Women, and The Gentle Art of Verbal Self-Defense. USA: Wiley.
Eviota, Elizabeth. (1992). The Political Economy of Gender. London: Zed Books, Ltd.
Fakih, M. (2006). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fromm, Erich. (2001). Akar Kekerasan: Analisis Sosio-psikologis atas Watak Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fuhrmann, Barbara Schneider. (1990). Adolescence, Adolescents 2nd ed. USA: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data.
Gunarsa, S. D. (1993). Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hartini, Lili. (2009). “Agresi Anak yang Tinggal dalam Keluarga dengan
Kekerasan Rumah Tangga”. Skripsi Jurusan Psikologi. Fakultas Psikologi. Universitas Gunadarma. Bekasi.
Hesti, Septiyanti E. S. (2012). “Perilaku Agresif pada Remaja Putri yang Berbeda Status Sosial Ekonomi”. Skripsi Jurusan Psikologi. Fakultas Psikologi. Universitas Gunadarma. Bekasi.
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan). Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Idrus, Muhammad. (2001). “Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Agresivitas—
Kajian Meta Analisis”. Logika. Vol. 6, No. 7, Desember 2001.
Khadafi, M. (2010). “Perilaku Agresif pada Dewasa Muda Pengkonsumsi Minuman Beralkohol”. Skripsi Jurusan Psikologi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Krahe, Barbara. (2005). Perilaku Agresif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kur. (8 April 2010). Delapan Pelajar Putri Diamankan Petugas Karena Terlibat Tawuran. [online]. Tersedia: (http://www.pikiran-rakyat.com/node/110 778, diakses pada 27 Januari 2015).
59
Hening Rahmadina, 2015
PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nando. (2011). “Hubungan Antara Perilaku Menonton Film Kekerasan dengan
Agresi Remaja”. Skripsi Departemen Sains Komunikasi Dan
Pengembangan Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia. Intitut Pertanian Bogor. Bogor.
Ningrum, Putri Rosalina. (2013). “Perceraian Orangtua Dan Penyesuaian Diri
Remaja”. Jurnal Psikologi. Vol. 1, No.1: 69-79.
Nisfiannoor, M. & Yulianti, Eka. (2005). ”Perbandingan Perilaku Agresif Antara Remaja yang Berasal Dari Keluarga Bercerai dengan Keluarga Utuh”. Jurnal Psikologi. Vol. 3, No. 1, Juni 2005.
Nock, S. L. (1987). Sociology of the Family. New Jersey: Prentice Hall.
Nurfaujiyanti. (2010). “Hubungan Pengendalian Diri (Self-control) dengan
Agresivitas Anak Jalanan”. Skripsi Jurusan Psikologi. Fakultas Psikologi.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Papalia, D.E. (2001). Human Development (8 ed.). New York: McGraw-Hill.
Perlmutter, M. & Hall, E. (1985). Adult Development and Aging. New York: Jhon Willey & Sons.
Riduwan & Akdon. (2010). Rumus dan Data dalam Analisis Data Statistika. Bandung: Alfabeta.
Santrock, John W. (2002). Life Span Development. Jakarta: Erlangga.
Santrock, John W. (2003). Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
Sarwono, S. W. (1999). Psikologi Sosial: Individu & Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT Balai Pustaka.
Sarwono, S. W. (2004). Psikologi Remaja. Edisi revisi 8. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka.
Sarwono, S. W. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Schneider, Alexander A. (1964). Personal Adjusment and Mental Health. New York: Holt, Rinehart dan Winston.
Sears, David. O., Freedamn, J.I., & Peplau, L.A. (1994). Psikologi Sosial Jilid 2 edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Silalahi, Ulber. (2010). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.
60
Hening Rahmadina, 2015
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Susantyo, Badrun. (2011). “Memahami Perilaku Agresif: Sebuah Tinjauan
Konseptual”. Informasi, Vol. 16, No. 03.
Sutanto, Dharmawan. (2013). Tragis, Perang 2 SMK Di Sukabumi Bermula 4 Pelajar Tewas. [online]. Tersedia: (http://www.merdeka.com/peris tiwa/tragis-perang-2-smk-di-sukabumi-bermula-4-pelajar-tewas.html,
diakses pada 29 September 2014).
Yuliani, Sri. (2013). “Perbedaan Gender Dalam Penguasaan Bahasa Dipandang
Dari Perspektif Psikologi Pendidikan”. Pedagogi. Vol. 13, No.1, April 2013.
Zahroh, Ni’matu. (2005). “Konflik Remaja yang Diasuh Orangtua Tunggal”.