• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Hening Rahmadina, 2015

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...

KATA PENGANTAR ...

UCAPAN TERIMA KASIH ...

ABSTRAK ...

ABSTRACT ...

DAFTAR ISI ...

DAFTAR TABEL ...

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK ...

DAFTAR LAMPIRAN ... i

B. Pertanyaan Penelitian ...

C. Tujuan Penelitian ...

D. Manfaat Penelitian ...

1. Manfaat Teoritis ...

2. Manfaat Praktis ...

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 4

1. Definisi Agresi ...

2. Jenis-jenis Agresi ...

3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Agresi ...

4. Teori-teori Perilaku Agresi ...

5. Perilaku Agresi Remaja ...

B. Gender ...

(2)

Hening Rahmadina, 2015

PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Proses Pembentukan Gender ...

3. Perbedaan Laki-laki dan Perempuan ...

4. Stereotip Gender ...

C. Keluarga ...

1. Fungsi Keluarga ...

2. Orangtua Tunggal (Single Parent) ...

D. Remaja ...

1. Definisi Remaja ...

2. Tugas-tugas Perkembangan pada Masa Remaja ...

E.Hasil-hasil Penelitian Terdahulu ...

F. Kerangka Pemikiran ...

G. Asumsi dan Hipotesis Penelitian ...

1. Asumsi Penelitian ...

2. Hipotesis Penelitian ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ...

A. Desain Penelitian ...

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ...

1. Lokasi Penelitian ...

2. Subjek Penelitian ... 31

31

31

31

31

C. Definisi Operasional ...

1. Perilaku Agresi ...

2. Gender ... 32

32

33

D. Pengambilan Data dan Instrumen Penelitian ... 33

1. Pengumpulan Data ...

2. Instrumen Penelitian ... 33

33

E. Proses Pengembangan Instrumen ...

1. Uji Keterbacaan ...

2. Uji Validitas ...

3. Uji Reliabilitas ...

4. Kategorisasi Skala ...

(3)

Hening Rahmadina, 2015

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 39

BAB IV Temuan dan Pembahasan ...

A.Gambaran Perilaku Agresi Remaja yang Tinggal dengan Orangtua

Tunggal ...

B.Pembahasan ...

C.Perbedaan Perilaku Agresi Remaja Laki-laki dan Remaja Perempuan

yang Tinggal dengan Orangtua Tunggal ...

1. Perilaku Agresi Remaja Laki-laki...

2. Perilaku Agresi Remaja Perempuan...

D.Pembahasan ...

E. Keterbatasan Penelitian ... 42

42

44

45

47

49

51

53

BAB V Simpulan dan Saran ...

A.Simpulan ...

B. Saran ... 54

54

55

DAFTAR PUSTAKA ... 57

LAMPIRAN

(4)

Hening Rahmadina, 2015

PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Perilaku Agresi Remaja ………...

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Perilaku Agresi Remaja ………... 34

37

Tabel 3.3 Kategori Koefisien Reliabilitas Instrumen ……….

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Perilaku Agresi Remaja ………...

Tabel 3.5 Kategorisasi Skala Persentil ………...

Tabel 4.1 Gambaran Umum Perilaku Agresi Remaja yang Tinggal dengan Orangtua Tunggal ……….. Tabel 4.2 Proporsi Frekuensi Perilaku Agresi Remaja yang Tinggal dengan Orangtua

Tunggal ………..

Tabel 4.3 Nilai Uji Mann-Whitney ……….

Tabel 4.4 Perilaku Agresi Remaja Gambaran Perilaku Agresi Remaja Laki-laki …….

Tabel 4.5 Proporsi Frekuensi Perilaku Agresi Remaja Laki-laki ………..

Tabel 4.6 Gambaran Perilaku Agresi Remaja Perempuan ……….

Tabel 4.7 Proporsi Frekuensi Perilaku Agresi Remaja Perempuan ………... 38

38

38

42

43

46

47

48

49

(5)

Hening Rahmadina, 2015

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK

Gambar 2.1

Gambar 3.1

Gambar 3.2

Grafik 4.1

Grafik 4.2

Grafik 4.3

Grafik 4.4

Grafik 4.5

Grafik 4.6

Grafik 4.7

Bagan Kerangka Pemikiran Perilaku Agresi Remaja Laki-laki dan

Perempuan yang Tinggal dengan Orangtua Tunggal ………....

Rumus Lemeshow ...

Rumus Mann-Whitney ...

Gambaran Umum Perilaku Agresi Remaja yang Tinggal dengan Orangtua Tunggal ………... Proporsi Frekuensi Perilaku Agresi Remaja yang Tinggal dengan

Orangtua Tunggal ………...

Perbedaan Perilaku Agresi Remaja Laki-laki dan Remaja Perempuan …

Gambaran Perilaku Agresi Remaja Laki-laki ………...

Proporsi Frekuensi Perilaku Agresi Remaja Laki-laki ………..

Gambaran Perilaku Agresi Remaja Perempuan ………

Proporsi Frekuensi Perilaku Agresi Remaja Perempuan ……….. 29

32

39

43

44

46

47

48

49

(6)

Hening Rahmadina, 2015

PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Kartu Bimbingan Skripsi ………...

Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing ...

Surat Ijin Penelitian ...

Surat Keterangan Penelitian SMP Negeri Sukaraja ...

Surat Keterangan Penelitian SMA Negeri 3 Sukabumi ...

Surat Pernyataan Expert Judgement ………..

Kuesioner Tryout Perilaku Agresi ………...

Data Mentah Tryout Perilaku Agresi Remaja ...

Output SPSS Reliabilitas ...

Kuesioner Perilaku Agresi Terpakai ...

Data Mentah Perilaku Agresi Remaja ...

Data Proporsi Perilaku Agresi Remaja Per Dimensi ...

Skor Proporsi Perilaku Agresi Remaja Per Dimensi ...

Output SPSS Kategori Persentil Perilaku Agresi Remaja ...

Output SPSS Kategori Persentil Perilaku Agresi Remaja Laki-laki ...

Output SPSS Kategori Persentil Perilaku Agresi Remaja Perempuan ...

Output SPSS Uji Mann-Whitney ... L-1

L-2

L-3

L-4

L-5

L-6

L-12

L-15

L-24

L-27

L-29

L-36

L-50

L-54

L-57

L-61

(7)

Hening Rahmadina, 2015

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode

penelitian komparatif yang akan mengidentifikasi perbedaan perilaku agresi

remaja laki-laki dan remaja perempuan yang tinggal dengan orangtua tunggal

di kota Sukabumi. Pendekatan kuantitatif dipilih karena data dianalisis

dengan menggunakan perhitungan statistik untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kota Sukabumi (Jawa Barat). Adapun

pemilihan lokasi penelitian telah melalui pertimbangan, yaitu adanya

indikasi perilaku agresi berupa kasus-kasus perkelahian yang ditemukan

pada remaja laki-laki dan perempuan di kota Sukabumi.

2. Subjek Penelitian

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan

melakukan pertimbangan-pertimbangan tertentu secara sengaja (Sugiyono,

2008). Teknik ini juga disebut sebagai judgement sampling karena proses

pengambilan sampel telah dipertimbangkan dengan menentukan terlebih

dahulu ciri-ciri khusus berdasarkan tujuan-tujuan tertentu untuk

memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti (Silalahi, 2010). Subjek

penelitian diambil dengan melakukan pertimbangan kriteria tertentu yang

telah ditentukan oleh peneliti, yaitu:

1) Remaja berusia 12-21 tahun (Santrock, 2003).

2) Tinggal dengan orangtua tunggal. Orangtua tunggal yang dimaksud

adalah orangtua yang berpisah karena perceraian atau kematian.

(8)

32

Hening Rahmadina, 2015

PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karena populasi remaja yang tinggal dengan orangtua tunggal di

kota Sukabumi tidak diketahui jumlahnya, maka rumus yang dibutuhkan

untuk mengetahui jumlah sampel adalah menggunakan rumus Lemeshow

(dalam Riduwan & Akdon, 2010), yaitu:

Gambar 3.1 Rumus Lemeshow

Keterangan:

n = Jumlah sampel minimal yang diperlukan

Zα = Nilai standar dari distribusi sesuai nilai α = 5% = 1.96

P = Prevalensi outcome, karena data belum didapat, maka dipakai 50%

Q = 1 – P

L = Tingkat ketelitian 10%

Berdasarkan rumus, maka n = (1.96)2 x 0.5 x 0.5 = 96.04 (0.1)2

Maka diperoleh hasil jumlah sampel minimal yang dibutuhkan

dalam penelitian ini adalah 96 responden.

C. Definisi Operasional

Variabel pada penelitian ini adalah perilaku agresi dan gender dengan

definisi operasional sebagai berikut:

1. Perilaku Agresi

Agresi adalah tindakan seorang remaja yang dilakukan terhadap

orang lain atau benda dengan tujuan untuk menyakiti dengan unsur

kesengajaan dan dilakukan langsung pada sasarannya. Pengukuran

perilaku agresi dapat diukur berdasarkan empat bentuk agresi menurut

Buss & Perry (1992), yaitu:

a. Agresi fisik (physical aggression)

Tindakan yang dilakukan seorang remaja untuk menyerang orang lain

secara fisik.

n = Zα2 x P x Q

(9)

33

Hening Rahmadina, 2015

b. Agresi verbal (verbal aggression)

Tindakan seorang remaja untuk menyerang orang lain secara verbal.

c. Marah (anger)

Ketidakmampuan seorang remaja untuk mengendalikan perasaan marah

atau frustrasi.

d. Permusuhan (hostility).

Sikap permusuhan dan kecurigaan yang ditunjukkan remaja kepada

orang lain.

2. Gender

Berdasarkan kondisi biologis dan sosialnya, gender terdiri dari

laki-laki dan perempuan. Gender ini akan diketahui melalui biodata subjek.

D. Pengambilan Data dan Instrumen Penelitian

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui self-administrated

questionnaire, yaitu kuesioner yang diisi sendiri oleh partisipan yang akan

didampingi oleh peneliti.

2. Instrumen Penelitian (Alat Ukur)

Untuk mengukur perilaku agresi remaja, penelitian ini menggunakan

kuesioner Buss-Perry Scale dari Buss & Perry (1992) yang diadaptasi ke

dalam Bahasa Indonesia oleh peneliti yang kemudian dikembangkan dan

disesuaikan dengan penelitian ini. Instrumen terdiri dari 32 item, meliputi

dimensi physical aggression sebanyak 8 item, 9 item pada dimensi verbal

aggression, 6 item pada dimensi anger/marah, dan 9 item pada dimensi

hostility/permusuhan.

Instrumen terdiri dari empat skala pilihan, yaitu STS (Sangat Tidak

Sesuai), TS (Tidak Sesuai), S (Sesuai), dan SS (Sangat Sesuai). Seluruh

item pernyataan merupakan item favorable, maka pemberian skor untuk

STS (Sangat Tidak Sesuai) adalah 1, skor untuk TS (Tidak Sesuai) 2, skor

(10)

34

Hening Rahmadina, 2015

PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Perilaku Agresi Remaja

Variabel Dimensi Item No.

Item Agresi

(Tindakan seorang remaja

yang dilakukan terhadap

orang lain atau benda dengan

tujuan untuk menyakiti

dengan unsur kesengajaan

dan dilakukan langsung pada

sasarannya).

Agresi Fisik/Physical

Aggression

(Tindakan yang dilakukan

seorang remaja untuk

menyerang orang lain secara

fisik).

Saya tidak bisa menahan diri untuk memukul teman saya. 21

Ketika emosi saya terpancing, saya akan berkelahi dengan orang tersebut. 29

Saya akan balas menyerang bila disakiti orang lain. 3

Saya lebih sering terlibat perkelahian dibandingkan teman-teman saya. 27

Saya akan melindungi hak-hak saya meskipun harus dengan cara kekerasan (menendang, menampar atau berkelahi). 12

Ketika saya merasa tersudut, saya akan menyerang orang tersebut. 6

Saya sering mencubit orang lain tanpa alasan yang jelas. 7

Bila ada teman yang menyakiti saya, saya akan berkelahi dengannya. 1

Agresi Verbal/Verbal

Aggression

(tindakan seorang remaja

untuk menyerang orang lain

secara verbal).

Saya suka mengancam teman saya. 9

Saya senang mengejek teman. 24

Ketika tidak setuju dengan teman, saya akan langsung membantahnya dengan

kasar. 26

Saya sering beradu mulut dengan teman saya. 5

Ketika kesal, saya sering mengeluarkan kata-kata kasar. 8

Saya sering menyalahkan orang lain meskipun ia benar. 14

Saya sering mengumpat. 15

Saya memaki teman yang tidak mau menuruti keinginan saya. 16

(11)

35

Variabel Dimensi Item No.

Item Marah/Anger

(Ketidakmampuan seorang

remaja untuk mengendalikan

perasaan marah atau

frustrasi).

Ketika marah, saya akan menendang benda yang berada di sekitar saya. 18

Ketika saya merasa kesal, saya memperlihatkannya di depan orang lain. 32

Saya melempar pekerjaan saya ketika hasilnya tidak sesuai dengan harapan

saya. 20

Saya sering kehilangan kendali tanpa alasan yang jelas. 13

Saya merasa kesulitan untuk mengendalikan amarah. 22

Saya sering membanting pintu. 23

Permusuhan/Hostility

(Sikap permusuhan dan

kecurigaan yang ditunjukkan

remaja kepada orang lain).

Saya tidak suka pada orang yang lebih baik dari saya. 10

Saya tidak mau memberi saran untuk teman yang sedang kesulitan. 25

Saya benci pada teman yang tidak bisa membantu saya. 11

Saya tidak peduli pada teman yang sedang kesusahan. 4

Saya akan membujuk teman saya untuk tidak bergaul dengan orang yang tidak

saya senangi. 28

Saya tahu beberapa teman yang membicarakan keburukan saya diam-diam. 2

Saya selalu merasa curiga terhadap orang lain meskipun itu teman dekat saya. 30

Saya merasa beberapa teman menertawakan saya di belakang saya. 31

(12)

36

Hening Rahmadina, 2015

PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Proses Pengembangan Instrumen

Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen perilaku agresi remaja ialah

untuk mengetahui apakah instrumen layak digunakan dalam penelitian.

Pengujian instrumen dilakukan terhadap 200 orang remaja di kota Sukabumi

yang berusia 12-21 tahun.

1. Uji Keterbacaan

Tujuan dilakukannya uji keterbacaan adalah untuk mengetahui

efektivitas kalimat yang digunakan pada setiap item sehingga

meminimalisasi kesalahan yang mungkin terjadi karena kurang sesuainya

tujuan peneliti dengan pemahaman calon subjek penelitian. Pada penelitian

ini uji keterbacaan dilakukan pada 4 orang remaja berusia 20 tahun dan 1

orang remaja berusia 13 tahun dan tidak mengalami perubahan susunan

kalimat.

2. Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan skala dalam menggunakan fungsi ukurnya

(Azwar, 2010). Uji validitas dilakukan dengan menguji validitas isi dan

validitas konstruk pada enam orang ahli (expert judgement). Dalam

penelitian ini expert judgement dilakukan oleh enam orang dosen

Departemen Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang di dalamnya

dilakukan analisis item yang telah disusun oleh peneliti untuk melihat

item-item pernyataan. Validitas konstruk dalam penelitian ini

menggunakan bantuan program Statistical Program for Social Science

(SPSS) for Windows versi 20. Sebagai kriteria pemilihan item, dalam

penelitian ini peneliti menggunakan batasan minimal r > 0.30, maka

dengan demikian item yang memiliki skor di bawah 0.30 dianggap tidak

valid sehingga tidak akan digunakan lagi dalam pengambilan data

selanjutnya dan sebaliknya jika item memiliki skor di atas 0.30 maka item

tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan. Hasil uji coba validitas

konstruk untuk instrumen perilaku agresi remaja dalam penelitian ini

(13)

37

Hening Rahmadina, 2015

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Perilaku Agresi Remaja

Tabel 3.2 menggambarkan pengujian validitas terhadap 32 item yang

mengukur perilaku agresi remaja. Hasil uji menunjukkan sebanyak 27 item

dinyatakan valid dan sebanyak 5 item dinyatakan tidak valid. Beberapa

item yang dieliminasi adalah item 4, 7, 19, 20 dan 25.

3. Uji Reliabilitas

No. Item

Scale Mean if Item Deleted

(14)

38

Hening Rahmadina, 2015

PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian

ini adalah koefisien Alpha Cronbach. Kategorisasi untuk koefisien

reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Koefisien Reliabilitas Instrumen (Sugiyono, 2008)

Derajat Reliabilitas Interpretasi

0.90 ≤ α≤ 1.00 Sangat tinggi

0.70 ≤ α≤ 0.90 Tinggi

0.40 ≤ α≤ 0.70 Sedang

0.20 ≤ α ≤ 0.40 Rendah

α ≤ 0.20 Sangat rendah

Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen perilaku agresi remaja

dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Perilaku Agresi Remaja

Nilai Alpha

Cronbach Jumlah Item

.884 32

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa reliabilitas yang

diperoleh adalah sebesar 0.884 sehingga instrumen penelitian ini

dinyatakan reliabel dan layak digunakan dengan derajat reliabilitas tinggi.

4. Kategorisasi Skala

Kategori merupakan suatu usaha untuk menempatkan individu ke

dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu

norma tertentu (Azwar, 2010). Dalam penelitian ini peneliti

mengelompokkan perilaku agresi ke dalam empat kategori berdasarkan

skor persentil dengan norma sebagai berikut:

Tabel 3.5 Kategorisasi Skala Persentil

Rumus Kategori Skala Kategori ≥ P75 Sangat Tinggi

P50≤ X < P75 Tinggi

P25≤ X < P50 Rendah

(15)

39

Hening Rahmadina, 2015 F. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab pertanyaan penelitian, analisis data dalam penelitian

ini menggunakan teknik statistik non parametrik karena data penelitian

berupa data ordinal dan teknik yang digunakan adalah purposive sampling

sehingga teknik yang digunakan adalah uji komparasi Mann-Whitney

(Sugiyono, 2010). Untuk menghitung nilai uji komparasi Mann-Whitney bisa

juga menggunakan rumus sebagai berikut:

Gambar 3.2 Rumus Mann-Whitney

Keterangan:

U1 = Jumlah peringkat 1

U2 = Jumlah peringkat 2

n

1 = Sampel 1

n

2 = Sampel 2

R1 = Ranking ukuran sampel 1

R2 = Ranking ukuran sampel 2

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa tahapan pelaksanaan yang

dilakukan. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Menentukan topik dan masalah penelitian, yaitu perbedaan perilaku

agresi remaja laki-laki dan remaja perempuan yang tinggal dengan

orangtua tunggal di kota Sukabumi.

U1 =

n

1

n

2 +

n

1(

n

1 + 1) – R1

2

U2 =

n

1

n

2 +

n

2(

n

2 + 1) – R2

(16)

40

Hening Rahmadina, 2015

PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Melakukan studi kepustakaan mengenai perilaku agresi, orangtua

tunggal, gender dan remaja, yang selanjutnya dipilah sesuai konsep

yang relevan dengan penelitian.

c. Merumuskan pertanyaan penelitian, yaitu “Apakah terdapat perbedaan

perilaku agresi remaja laki-laki dan remaja perempuan yang tinggal

dengan orangtua tunggal di kota Sukabumi?”.

d. Menetapkan sampel dan lokasi penelitian. Penelitian dilakukan di kota

Sukabumi dengan sampel sebanyak 165 remaja dengan proporsi remaja

laki-laki sebanyak 71 orang dan remaja perempuan sebanyak 94 orang.

e. Menyusun instrumen perilaku agresi remaja berupa kuesioner yang

dimodifikasi dari Buss & Perry (1992) dan melakukan expert judgement

pada enam orang dosen Departemen Psikologi Universitas Pendidikan

Indonesia.

f. Membuat surat perizinan untuk persiapan tryout atau uji coba instrumen

alat ukur di SMA Negeri 3 kota Sukabumi.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Mengurus perizinan ke SMA Negeri 3 kota Sukabumi dan

melaksanakan tryout selama 2 hari.

b. Melakukan pengolahan data tryout untuk menghitung reliabilitas dan

validitas alat ukur yang akan digunakan dalam pengambilan data.

c. Melakukan pengambilan data dengan menyebarkan kuesioner satu per

satu pada remaja yang telah diketahui tinggal dengan orangtua tunggal

dan pengambilan data selanjutnya dilakukan di SMP Negeri Sukaraja

selama 3 hari.

3. Tahap Pengolahan Data

a. Verifikasi data dengan tujuan untuk memeriksa kelengkapan jumlah

kuesioner yang terkumpul sebelum melakukan pengolahan data.

b. Melakukan penyekoran data.

c. Melakukan pengolahan data berdasarkan data yang diperoleh dari

(17)

41

Hening Rahmadina, 2015

d. Melakukan uji statistik untuk memperoleh perbedaan perilaku agresi

antara dua kelompok remaja.

4. Tahap Akhir

a. Menganalisis data yang diperoleh dari hasil uji statistik.

b. Melakukan interpretasi dan mengkaji hasil uji statistik berdasarkan teori

dan penelitian sebelumnya.

c. Menyusun laporan dan menarik simpulan dari hasil penelitian.

d. Mengajukan saran-saran praktis bagi orangtua tunggal, remaja, lembaga

(18)

Hening Rahmadina, 2015

PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, St. (2010). “Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Tingkat Agresivitas

Anak”. Jurnal MEDTEK. Vol. 2, No. 1, April 2010.

Alloy, Lauren B., Riskind, John H., and Manos, Margaret J. (2004). Abnormal Psychology: Current Perspectives. New York: McGraw-Hill Companies.

Amen, Daniel G. (2013). Unleash the Power of Female Brain–Supercharging Yours For Better Health, Energy, Mood, Focus, and Sex. New York: Harmony Books.

Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baron, R. A. & Branscombe, Nyla R. (2012). Social Psychology 13th ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Baron, R. A. & Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Berkowitz, L. (2003). Causes & Consequences of Feelings—Studies In Emotion & Social Interaction 2nd ed. New York: Cambridge University Press.

Brannon, L. (2008). Gender Psychological Perspectives 5th ed. Boston: Pearson

Education, Inc.

Brizendine, L. (2006). The Female Brain. United States: University of California.

Budiyanto. (24 September 2012). Sudah Dibubarkan, Pelajar Putri Nyaris Duel Ulang. [online]. Tersedia: (http://www.inilahkoran.com/read/detail/190829 2/sudah-dibubarkan-pelajar-putri-nyaris-duel-ulang, diakses pada 27 Januari 2015).

Buss, A. H., & Perry, M. (1992). The Aggression Questionnaire. Journal of Personality and Social Psychology, 63, 452-459.

Chairani, N. & Nurachmi, W. (2003). Biarkan Anak Bicara. Jakarta: Republika.

Christiani, Lintang Citra. (2010). “Komunikasi Pengasuhan Antara Orangtua

Tunggal Dengan Anak Dalam Kultur Kolektivis”. Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Diponegoro. Semarang.

(19)

58

Hening Rahmadina, 2015

Duval, dkk. (1985). Marriage and Family Development, Sixth ed. New York: Harper & Row, Publisher.

Elgin, Suzette H. (1993). Genderspeak: Men, Women, and The Gentle Art of Verbal Self-Defense. USA: Wiley.

Eviota, Elizabeth. (1992). The Political Economy of Gender. London: Zed Books, Ltd.

Fakih, M. (2006). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fromm, Erich. (2001). Akar Kekerasan: Analisis Sosio-psikologis atas Watak Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fuhrmann, Barbara Schneider. (1990). Adolescence, Adolescents 2nd ed. USA: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data.

Gunarsa, S. D. (1993). Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hartini, Lili. (2009). “Agresi Anak yang Tinggal dalam Keluarga dengan

Kekerasan Rumah Tangga”. Skripsi Jurusan Psikologi. Fakultas Psikologi. Universitas Gunadarma. Bekasi.

Hesti, Septiyanti E. S. (2012). “Perilaku Agresif pada Remaja Putri yang Berbeda Status Sosial Ekonomi”. Skripsi Jurusan Psikologi. Fakultas Psikologi. Universitas Gunadarma. Bekasi.

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan). Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Idrus, Muhammad. (2001). “Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Agresivitas—

Kajian Meta Analisis”. Logika. Vol. 6, No. 7, Desember 2001.

Khadafi, M. (2010). “Perilaku Agresif pada Dewasa Muda Pengkonsumsi Minuman Beralkohol”. Skripsi Jurusan Psikologi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Krahe, Barbara. (2005). Perilaku Agresif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kur. (8 April 2010). Delapan Pelajar Putri Diamankan Petugas Karena Terlibat Tawuran. [online]. Tersedia: (http://www.pikiran-rakyat.com/node/110 778, diakses pada 27 Januari 2015).

(20)

59

Hening Rahmadina, 2015

PERBEDAAN PERILAKU AGRESI REMAJA BERDASARKAN GENDER YANG TINGGAL DENGAN ORANGTUA TUNGGAL DI KOTA SUKABUMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nando. (2011). “Hubungan Antara Perilaku Menonton Film Kekerasan dengan

Agresi Remaja”. Skripsi Departemen Sains Komunikasi Dan

Pengembangan Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia. Intitut Pertanian Bogor. Bogor.

Ningrum, Putri Rosalina. (2013). “Perceraian Orangtua Dan Penyesuaian Diri

Remaja”. Jurnal Psikologi. Vol. 1, No.1: 69-79.

Nisfiannoor, M. & Yulianti, Eka. (2005). ”Perbandingan Perilaku Agresif Antara Remaja yang Berasal Dari Keluarga Bercerai dengan Keluarga Utuh”. Jurnal Psikologi. Vol. 3, No. 1, Juni 2005.

Nock, S. L. (1987). Sociology of the Family. New Jersey: Prentice Hall.

Nurfaujiyanti. (2010). “Hubungan Pengendalian Diri (Self-control) dengan

Agresivitas Anak Jalanan”. Skripsi Jurusan Psikologi. Fakultas Psikologi.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Papalia, D.E. (2001). Human Development (8 ed.). New York: McGraw-Hill.

Perlmutter, M. & Hall, E. (1985). Adult Development and Aging. New York: Jhon Willey & Sons.

Riduwan & Akdon. (2010). Rumus dan Data dalam Analisis Data Statistika. Bandung: Alfabeta.

Santrock, John W. (2002). Life Span Development. Jakarta: Erlangga.

Santrock, John W. (2003). Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Sarwono, S. W. (1999). Psikologi Sosial: Individu & Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT Balai Pustaka.

Sarwono, S. W. (2004). Psikologi Remaja. Edisi revisi 8. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka.

Sarwono, S. W. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Schneider, Alexander A. (1964). Personal Adjusment and Mental Health. New York: Holt, Rinehart dan Winston.

Sears, David. O., Freedamn, J.I., & Peplau, L.A. (1994). Psikologi Sosial Jilid 2 edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Silalahi, Ulber. (2010). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.

(21)

60

Hening Rahmadina, 2015

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Susantyo, Badrun. (2011). “Memahami Perilaku Agresif: Sebuah Tinjauan

Konseptual”. Informasi, Vol. 16, No. 03.

Sutanto, Dharmawan. (2013). Tragis, Perang 2 SMK Di Sukabumi Bermula 4 Pelajar Tewas. [online]. Tersedia: (http://www.merdeka.com/peris tiwa/tragis-perang-2-smk-di-sukabumi-bermula-4-pelajar-tewas.html,

diakses pada 29 September 2014).

Yuliani, Sri. (2013). “Perbedaan Gender Dalam Penguasaan Bahasa Dipandang

Dari Perspektif Psikologi Pendidikan”. Pedagogi. Vol. 13, No.1, April 2013.

Zahroh, Ni’matu. (2005). “Konflik Remaja yang Diasuh Orangtua Tunggal”.

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran Perilaku Agresi Remaja Laki-laki dan
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Perilaku Agresi Remaja
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Perilaku Agresi Remaja
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Perilaku Agresi Remaja

Referensi

Dokumen terkait

1. Terdapat perbedaan perilaku konsumtif mahasiswi kost dan mahasiswi yang tinggal dengan orangtua. Secara rata-rata, tingkat konsumtif mahasiswa yang tinggal kost

Hipotesis adalah bahwa ada perbedaan tingkat pengendalian emosi antara remaja yang tinggal di desa dan di kota.. Subjek dipilih dengan menggunakan teknik

Bagi remaja, jika penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada sikap asertif remaja ditinjau dari pola asuh orangtua dan. gender, maka penelitian

dukungan sosial bagi orangtua yang memiliki anak tunggal remaja autis..

Kemandirian pada remaja yang berstatus sebagai anak tunggal akan diungkap dengan menggunakan skala kemandirian yang disusun berdasarkan aspek- aspek kemandirian yang dikemukakan

PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa hasil skripsi saya yang berjudul : PENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTRI YANG TINGGAL DI KOST TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA.. Benar-benar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku konsumtif pada mahasiswi Universitas Sumatera Utara yang kost dan yang tinggal dengan orangtua ditinjau