DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR GRAFIK ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Make-A Match Dalam Pembelajaran IPS ... 6
1. Pengertian Model Pembelajaran Make-A Match ... 6
2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Make-A Match ... 7
3. Kelebihan dan Kekuranga Model Pembelajaran Make-A Match ... 8
4. Peranan Guru ... 9
B. Pembelajaran IPS Tentang Perlawanan Terhadap Belanda Pada Masa
Sutrisno, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Sejarah dan Pengertian IPS ... 11
2. Tujuan Pembelajaran IPS di SD ... 14
3. Ruang Lingkup IPS ... 15
4. Karakteristik Pembelajaran IPS ... 15
5. Deskrisi Materi Tentang Tokoh-tokoh yang Berperan Dalam Perlawanan Terhadap Belanda Pada Masa Sebelum dan Setelah Kebangkitan Nasional ... 18
a. Perjuangan Para Tokoh Sebelum Kebangkitan Nasional... 18
b. Perjuangan Para Tokoh Setelah Kebangkitan Nasional ... 21
C. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 25
D. Kerangka Berfikir ... 27
E. Definisi Operasional ... 27
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode dan Prosedur Penelitian... 29
1. Metode Penelitian ... 29
2. Desain Penelitian ... 29
3. Lokasi Penelitian ... 30
4. Subjek Penelitian ... 31
5. Waktu Penelitian ... 31
6. Instrumen Penelitian... 32
a. Instrumen Pembelajaran ... 33
b. Instrumen Pengungkap Data ... 33
7. Prosedur Penelitian... 33
a. Tahap Pendahuluan (Pra Tindakan) ... 34
b. Tahap Tindakan ... 34
Siklus ... 34
Siklus II ... 36
8. Rencana Pengolahan dan Uji Keabsahan Data ... 36
a. Analisis Kualitatif ... 36
b. Analisis Kuantitatif ... 37
ix
A. Deskripsi Awal Pra-Penelitian ... 38
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan... 40
1. Proses Perkembangan Pembelajaran dan Pembahasannya ... 40
a. Siklus I ... 40
1) Perencanaan (Plan) ... 40
2) Pelaksanaan (Action) ... 41
3) Observasi (Observe) ... 48
4) Refleksi (Reflecterd) ... 50
b. Siklus II ... 52
1) Perencanaan (Plan) ... 52
2) Pelaksanaan (Action) ... 53
3) Observasi (Observe) ... 57
4) Refleksi (Reflecterd) ... 58
2. Perkembangan Hasil Belajar dan Pembahasannya ... 59
a. Siklus I ... 59
b. Siklus II ... 62
C. Peningkatan Hasil Belajar dan Pembahasannya ... 64
D. Keterbatasan Penelitian ... 68
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 70
B. Rekomendasi ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 73
Sutrisno, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
Berdasarkan atas pengolahan data dari hasil penelitian yang telah
dilaksanakan oleh peneliti sebanyak dua siklus dengan menerapkan model
pembelajaran make-a match untuk meningkatkan hasil belajar siswa, pada
mata pelajaran IPS dalam materi perlawanan terhadap pihak Belanda pada
masa sebelum dan setelah kebangkitan nasional di kelas V SDN X Kota
Bandung, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran dengan menggunakan model make-a match dapat
membangun minat serta motivasi siswa dalam belajar. Hal ini terlihat dari
antusiasnya siswa dalam bergotong-royong untuk menemukan pasangan
kartu yang mereka punya pada permainan make-a match tersebut. Siswa
sangat merasa senang dalam kegiatan pembelajaran, walaupun pada
awalnya mereka masih malu-malu dan kebingungan dengan pola
pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Dalam pembelajaran, peran guru
sangat penting dalam mengarahkan serta membimbing siswa dalam
pembelajaran, juga kemampuan mengelola kelas harus dimiliki dengan baik
oleh guru.
2. Perolehan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS dengan
menggunakan model pembelajaran make-a match, mengalami peningkatan
yang cukup segnifikan pada setiap siklusnya yang mencapai 19%.
Pernyataan tersebut didasarkan atas perbandingan hasil belajar yang
diperoleh siswa pada siklus I sebesar 71% dan pada siklus II sebesar 90%.
Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi cukup
merata dengan tingkat pencapaian hasil belajar siswa yang tergolong cukup
tinggi.
Berdasarkan uraian di atas tadi, maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran make-a match dapat meningkatkan minat, serta
71
Sutrisno, 2015
perlawanan terhadap pihak Belanda pada masa sebelum dan setelah kebangkitan
nasional.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan atas kesimpulan yang telah dirumuskan berdasarkan hasil
penelitian serta pembahasan, terdapat beberapa rekomendasi yang berupa
masukan ataupun saran dari peneliti untuk berbagai macam pihak, seperti
kepala sekolah, guru, maupun peneliti yang akan melakukan penelitian yang
sama. Adaupun rekomendasi yang diajukan oleh peneliti, diuraikan sebagai
berikut.
1. Sekolah hendaknya mendukung penuh peneliti dalam melakukan
penelitian ini, guna untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran yang
nantinya bisa diterapkan di sekolah tersebut, sebagai upaya untuk
memperbaiki kualitas pendidikan yang dianggap masih kurang, terutama
pada peningkatan hasil belajar siswa..
2. Guru kelas agar dapat menerapkan hasil penelitian ini pada proses
pembelajaran, guna meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
tertentu, dan dapat mengembangkan model pembelajaran make-a match ini
pada mata pelajaran lainnya, guna untuk memperbaiki kualitas pendidikan.
Selian itu juga, guru harus lebih berupaya dalam mengembangkan model
tersebut dengan melakukan penelitian tindakan kelas dan penelitian ini
dapat digunakan sebagai rujukan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, sebelum melakukan penelitian agar
mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, termasuk RPP,
instrumen pengungkap data dan yang lainnya agar kegiatan penelitian dapat
berjalan dengan baik. Peneliti harus lebih banyak mengkaji berbagai
literatur tentang bagaimana pengelolaan kelas yang baik pada penerapan
model ini. Agar dapat meningkatkan hasil pembelajaran secara maksimal,
peneliti harus lebih berinovasi serta kritis dalam mengembangkan model