• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010 – 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010 – 2014"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Aspek Akar Permasalahan Rekomendasi Stakeholder

Perat uran Turunan

Belum t ersedianya perat uran perundangan t urunan dari

Undang-undang di bidang Pendidikan

Perlunya melakukan koordinasi dengan K/ L t erkait unt uk mempercepat penerbit an perat uran perundangan t urunan di bidang pendidikan

M elengkapi perat uran perundangan t urunan yang diamanat kan undang-undang di bidang

pendidikan.

[TT1]

Lit erasi Keaksaraan

M asih t erdapat provinsi yang angka lit erasinya di bawah t arget

nasional

Perlu program lit erasi yang lebih int ensif

M engembangkan kebijakan t erobosan unt uk M emenuhi komit men global unt uk pencapaian sasaran-sasaran M illenium Development Goals (M DGs), Educat ion For All (EFA), dan Educat ion for

Sust ainable Development (EfSD).

[TT2]

Kualit as Pendidikan Indonesia di kancah

global

M asih rendahnya prest asi pendidikan indonesia dalam kancah int ernasional sepert i

TIM SS dan PISA

Peningkat an kualit as sist em pendidikan secara menyeluruh.

M engembangkan kebijakan t erobosan unt uk M emenuhi komit men global unt uk pencapaian sasaran-sasaran M illenium Development Goals (M DGs), Educat ion For All (EFA), dan Educat ion for

Sust ainable Development (EfSD).

[TT2]

Pendidikan di daerah t erdepan, t erpencil dan rawan bencana

Kurangnya perhat ian kesejaht eraan pada guru-guru di

daerah t erdepan, t erpencil dan rawan bencana

Perlu adanya t unjangan khusus unt uk guru-guru di daerah t erdepan, t erpencil dan rawan bencana yang

didasarkan pada indeks kemahalan

M enjamin t ingkat kesejaht eraan t enaga pendidik dan kependidikan di daerah t erdepan, t erpencil dan

rawan bencana

[TT3]

Hak unt uk memperoleh akses

pendidikan pada masyarakat miskin

M asih adanya kelompok masyarakat miskin yang belum memperoleh akses pendidikan

Perlunya jaminan akses pendidikan bagi masyarakat miskin

M enjamin keberpihakan t erhadap masyarakat miskin unt uk memperoleh akses pendidikan berkualit as seluas-luasnya pada semua sat uan

pendidikan

[TT4]

M uat an mat eri kurikulum

Kurikulum pendidikan sarat dengan mat eri t ambahan yang

t idak relevan dengan proses t umbuh kembang anak.

Perlunya muat an mat eri kurikulum mengacu kepada st andar isi dan memperhat ikan pot ensi pesert a didik

M enerapkan St andar Nasional Pendidikan dengan menekankan keseimbangan ant ara

olahpikir, olahrasa, olahhat i, dan olahraga;

[TT5]

Perekrut an dan penempat an t enaga

pendidik

Belum sepenuhnya pelaksanaan perat uran perundangan t erkait perekrut an dan penempat an t enaga pendidik

Peningkat an koordinasi t erkait perekrut an dan penempat an t enaga pendidik

M engembangkan kebijakan pemberdayaan t enaga pendidik dan kependidikan dengan

memperhat ikan profesionalisme.

(2)

Perekrut an dan penempat an t enaga

pendidik

M asih adanya t enaga pendidik t idak relevan dengan

lat ar belakang pendidikan

Peningkat an koordinasi t erkait perekrut an dan penempat an t enaga pendidik

M engembangkan kebijakan pemberdayaan t enaga pendidik dan kependidikan dengan

memperhat ikan profesionalisme.

[TT6]

Kinerja Guru dan Dosen t ersert ifikasi.

Belum t ampaknya peningkat an kinerja guru dan

dosen yang t ersert ifikasi.

Perlu adanya evaluasi dan pembinaan berkelanjut an t erhadap guru dan dosen yang t ersert ifikasi.

M engembangkan kebijakan pemberdayaan t enaga pendidik dan kependidikan dengan

memperhat ikan profesionalisme.

[TT6]

Remunerasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Belum dit erapkannya remunerasi yang mempert imbangkan prest asi

Perlu adanya sist em remunerasi berbasis kinerja

M engembangkan kebijakan pemberdayaan t enaga pendidik dan kependidikan dengan

memperhat ikan profesionalisme.

[TT6]

Part isipasi Pendidikan Tingginya disparit as angka

part isipasi ant arwilayah M emfasilit asi pemerat aan akses pendidikan

M empert ahankan peningkat an kualit as pendidikan dalam upaya pemenuhan St andar Pelayanan M inimal (SPM ) ant argender dan ant arw ilayah

[TT7]

Rasio guru t erhadap pesert a didik

Tingginya disparit as Rasio guru t erhadap pesert a didik

ant arwilayah

Pemerat aan dist ribusi guru

M empert ahankan peningkat an kualit as pendidikan dalam upaya pemenuhan St andar

Pelayanan M inimal (SPM ) ant argender dan ant arwilayah

[TT7]

Kualifikasi Guru Terjadinya Disparit as kualifikasi

guru Pemberian perluasan akses bagi guru unt uk st udi lanjut

M empert ahankan peningkat an kualit as pendidikan dalam upaya pemenuhan St andar

Pelayanan M inimal (SPM ) ant argender dan ant arwilayah

[TT7]

St andar Pelayanan M inimal di Perguruan

Tinggi

Belum t ersedianya St andar Pelayanan M inimal (SPM ) unt uk

Perguruan Tinggi.

Perlunya SPM unt uk penjaminan kualit as pendidikan di Perguruan Tinggi.

M empert ahankan peningkat an kualit as pendidikan dalam upaya pemenuhan St andar

Pelayanan M inimal (SPM ) ant argender dan ant arwilayah

[TT7]

Penyelenggaraan pendidikan dasar

menengah

M asih t erdapat ket idakmerat aan bant uan pendidikan t erhadap lembaga pendidikan yang dikelola

oleh masyarakat

Perlu pemerat aan bant uan pendidikan t erhadap lembaga pendidikan yang dikelola oleh masyarakat

M empert ahankan peningkat an kualit as pendidikan dalam upaya pemenuhan St andar

Pelayanan M inimal (SPM ) ant argender dan ant arwilayah

[TT7]

Kat egori sat uan pendidikan

M asih t erdapat t ingginya disparit as kat egori sat uan pendidikan dan ant arw ilayah

Priorit as peningkat an kualit as sekolah diperunt ukkan bagi sat uan pendidikan yang belum berkat egori SPM .

M empert ahankan peningkat an kualit as pendidikan dalam upaya pemenuhan St andar

Pelayanan M inimal (SPM ) ant argender dan ant arwilayah

(3)

Kat egori sat uan pendidikan

Belum efekt ifnya pelaksanaan St andar Pelayanan

M inimal (SPM ) oleh set iap pemerint ah kabupat en dan

pemerint ah kot a

Priorit as peningkat an kualit as sekolah diperunt ukkan bagi sat uan pendidikan yang belum berkat egori SPM .

M empert ahankan peningkat an kualit as pendidikan dalam upaya pemenuhan St andar

Pelayanan M inimal (SPM ) ant argender dan ant arwilayah

[TT7]

Kualit as lulusan SM K

Kualit as t enaga t erampil menengah lulusan SM K belum

selaras dengan kebut uhan lapangan kerja.

M eningkat kan kualit as dan relevansi lulusan SM K .

M eningkat kan kualit as pendidikan kejuruan/ vokasi unt uk memenuhi kebut uhan lokal

dan nasional sert a mampu bersaing secara global.

[TT8]

SDM Kreat if

Pengembangan kreat ivit as belum mendapat kan perhat ian dalam

penyelenggaraan pendidikan

Perlunya pengembangan kreat ivit as pesert a didik dalam pendidikan

M enghasilkan SDM kreat if melalui pendidikan yang diperlukan dalam pengembangan ekonomi

kreat if.

[TT9]

Pembiayaan Pendidikan

M asih t erdapat biaya pendidikan yang belum t erjangkau oleh masyarakat

miskin

Perlu pengat uran pembiayaan pendidikan yang proporsional dengan pendapat an orang t ua

Pembiayaan Pendidikan

Belum t epat nya dasar alokasi pemberian bant uan pendidikan

Peningkat an keefekt ifan bant uan pendidikan kepada pesert a didik yang miskin

Penganggaran

Belum opt imalnya penerapan penganggaran berbasis kinerja dan kerangka pengeluaran jangka

menengah.

Perlunya upaya-upaya t erobosan unt uk mendorong opt imalisasi penerapan penganggaran berbasis kinerja

dan kerangka pengeluaran jangka menengah

M engembangkan kebijakan-kebijakan unt uk memperkuat dan memperluas penerapan sist em

penganggaran berbasis kinerja dan kerangka pengeluaran jangka menengah.

[TT11]

Peran M asyrakat dan Dunia Indust ri

Rendahnya kont ribusi dunia usaha dan dunia indust ri dalam pengembangan pendidikan dan

penelit ian

Perlu dikembangkan pola kemit raan pendanaan pendidikan dengan dunia usaha dan dunia indust ri,

organisasi masyarakat

M eningkat kan kemit raan yang sinergis dengan dunia usaha dan indust ri, organisasi masyarakat ,

dan organisasi profesi

[TT12]

Keselarasan Program Pendidikan dan Lapangan pekerjaan

Belum selarasnya program pendidikan dengan kebut uhan

lapangan kerja

Diperlukan pemet aan dan relevansi ant ara program pendidikan dengan kebut uhan lapangan pekerjaan.

M eningkat kan kemit raan yang sinergis dengan dunia usaha dan indust ri, organisasi masyarakat ,

dan organisasi profesi

[TT12] M engimplement asikan st rukt ur biaya t ot al

pendidikan set iap sat uan pendidikan dengan mempert imbangkan indeks daya beli masyarakat .

(4)

Anggaran Pendidikan di Daerah

Kurangnya komit men pemerint ah daerah unt uk memenuhi ket ent uan anggaran fungsi pendidikan 20% dari belanja

daerah

Peninjauan ulang alokasi anggaran unt uk penyelenggaraan kegiat an pendidikan melalui koordinasi dengan K/ L t erkait dan Pemerint ah Daerah.

M eningkat kan koordinasi yang efekt if dengan

kement erian/ lembaga lain dan pemerint ah daerah [TT13]

Pendat aan pendidikan Belum adanya sist em pendat aan pendidikan yang sahih

Revit alisasi sist em pendat aan pendidikan di lingkungan Depdiknas, lint as K/ L , dan ant ar pusat dan daerah

M eningkat kan koordinasi yang efekt if dengan

kement erian/ lembaga lain dan pemerint ah daerah [TT13]

Keselarasan Program Pendidikan dan Lapangan pekerjaan

Belum selarasnya program pendidikan dengan kebut uhan

lapangan kerja

Koordinasi ant ar K/ L dalam menyelaraskan program pendidikan dengan kebut uhan lapangan kerja

M eningkat kan koordinasi yang efekt if dengan

kement erian/ lembaga lain dan pemerint ah daerah [TT13]

Akhlak

Adanya penyalahgunaan narkoba dan kemorosot an moral dan jat i

diri bangsa

Inst ensifikasi pendidikan moral dan melakukan koordinasi dengan K/ L t erkait .

M engembangkan kebijakan yang mengint egrasikan muat an budi pekert i, kebanggaan w arga negara, peduli kebersihan, peduli lingkungan, dan peduli ket ert iban dalam penyelenggaraan pendidikan

[TT14]

Globalisasi Pendidikan

M araknya pendirian dan operasi lembaga pendidikan asing yang

t idak berkualit as.

M empert egas perat uran pendirian dan operasi lembaga pendidikan asing

M enjamin efisiensi pelaksanaan ot onomisasi sat uan pendidikan t ermasuk penyelenggaraan Badan

Hukum Pendidikan (BHP)

[TT15]

Ujian Nasional M asih t erjadi penyimpangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional

Perlu penyempurnaan sist em penyelenggaraan dan pengaw asan Ujian Nasional

M emperbaiki dan meningkat kan Kredibilit as sist em

Ujian Nasional [TT16]

Parent ing educat ion dan homeschooling

Belum adanya jaminan kualit as penyelenggaraan parent ing

educat ion dan homeschooling

Perlu upaya memfasilit asi penyelenggaraan parent ing

educat ion dan homeschooling

M engembangkan kebijakan yang kondusif dalam penyelenggaraan parent ing educat ion dan

homeschooling

[TT17]

Penyelenggaraan PAUD

Belum merat anya kualit as

penyelenggaraan PAUD M eningkat kan kualit as penyelenggaraan PAUD

M engembangkan kebijakan yang kondusif dalam

penyelenggaraan PAUD [TT18]

Kerjasama Pendidikan dengan lembaga pendidikan asing

Sedikit nya Perguruan Tinggi yang mendapat kan pengakuan

int ernasional

Perlunya kebijakan yang kondusif dalam meningkat kan kualit as Perguruan Tinggi menuju pengakuan

int ernasional

M engembangkan Kebijakan yang kondusif unt uk mewujudkan Perguruan Tinggi menjadi World Class

Universit y (WCU)

(5)

Profesionalisme Dosen

Belum seimbangnya kegiat an t ridharma dosen t erut ama minimnya kegiat an penelit ian dan

sedikit nya jumlah publikasi int ernasional

Perlunya perluasan akses unt uk melakukan kegiat an penelit ian dan meningkat kan kompet ensi penulisan

publikasi int ernasional

M engembangkan Kebijakan yang kondusif unt uk mewujudkan Perguruan Tinggi menjadi World Class

Universit y (WCU)

[TT19]

Pemanfaat aan TIK

Rendahnya pemanfaat an dan penyebarluasan pemanfaat an TIK

dalam bidang pendidikan

Perlunya upaya-upaya Terobosan unt uk lebih mendorong pemanfaat an TIK di bidang Pendidikan

M engembangkan kebijakan-kebijakan unt uk memperkuat dan memperluas pemanfaat an TIK di

bidang pendidikan

[TT20]

Referensi

Dokumen terkait

Pembinaan tersebut telah menghasilkan output yang langsung bisa dirasakan oleh masyarakat, dengan menggerakkan dosen dan mahasiswanya, STIE Perbanas Surabaya telah

[r]

Dalam tugas akhir ini dilakukan simulasi dan analisis untuk mengetahui pengaruh Capacity Planning terhadap kapasitas trafik data pada jaringan Wifi mesh dengan

[r]

Kondisi itu yang ingin kita berikan, orang tua mendorong gimana belajar lebih baik kemudian kalau untuk wilayah perempuan karna banyak perempuan bekerja diluar

reaksi yang sering muncul dalam diri remaja, dapat bergerak ke arah negatif maupun.. positif tergantung

Sehubungan dengan evaluasi dokumen kualifikasi paket Perencanaan Pembangunan Gedung PI KAT , maka perlu dilakukan pembuktian kualifikasi dengan melakukan verifikasi terhadap semua

Dermatitis atopik ialah keadaan peradangan kulit kronis residif disertai gatal yang umumnya terjadi pada bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam