• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Pembelajaran Al-Quran Berbasis Adobe Flash untuk Anak Usia Dini Dengan Metode Tilawati.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modul Pembelajaran Al-Quran Berbasis Adobe Flash untuk Anak Usia Dini Dengan Metode Tilawati."

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

RIZAL FIRMANSYAH NPM : 0735010041

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

(2)

untuk Anak Usia Dini Dengan Metode Tilawati

Disusun Oleh : RIZAL FIRMANSYAH

NPM. 0735010041

Telah disetujui untuk mengetahui Ujian Negara Lisan Gelombang VI Tahun Akademik 2012/2013

Pembimbing I,

Moh. Irwan Afandi, S.T, M.Sc NPT. 376070702201

Pembimbing II,

Priza Pandunata, S.Kom, M.Sc NPT. 283010640212

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

(3)

untuk Anak Usia Dini Dengan Metode Tilawati

Disusun Oleh : RIZAL FIRMANSYAH

NPM. 0735010041

Telah dipertahankan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Pada Tanggal 19 Juli 2012

Tim Pembimbing, 1

Moh. Irwan Afandi, S.T, M.Sc NPT. 376070702201

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran Jawa Timur

Ir. Sutiyono,M.T.

Moh. Irwan Afandi, S.T, M.Sc NPT. 376070702201

3

(4)

KETERANGAN REVISI

Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa mahasiswaberikut:

Nama : RIZAL FIRMANSYAH

NPM : 0735010041

Jurusan : SISTEM INFORMASI

Telah mengerjakan revisi pra rencana (design)/ skripsi ujian lisan gelombang IV,

TahunAjaran 2012/2013 dengan judul:

(5)

iii

Seiring dengan kemajuan teknologi, kebutuhan akan pendidikan dalam pengembangan Informasi Teknologi telah menjadi suatu kebutuhan bagi lapisan masyarakat. Termasuk diantaranya “Modul Pembelajaran Al-Quran Berbasis Adobe Flash untuk Anak Usia Dini Dengan Metode Tilawati” yang bergerak di bidang

tutorial, dimana membutuhkan suatu aplikasi yang dapat digunakan sebagai media informasi untuk pendidikan dengan TPA dan TPQ yang lain.

Dalam Tugas Akhir ini, bertujuan untuk merancang dan membuat suatu tutorial pendidikan yang digunakan untuk berlangsungnya proses kurikulum dari Taman Pendidikan Al-QUR’AN secara modern, cepat dan efektif, sehingga akan bermanfaat bagi para siswa – siswi dalam meningkatkan kemampuan dan kualitas membaca Al-Qur’an dengan benar dan berirama nada rost standart nasional. Hal tersebut telah memberikan kemampuan bakat dan minatnya siswa – siswi dengan mandiri.

Dengan pembuatan aplikasi ini, dapat memperoleh kesimpulan bahwa dengan program ini siswa – siswi dapat mengetahui tata ajar baca Al- Qur’an dengan Metode Tilawati berbasis Adobe Flash yang sesuai dengan nada rost standar nasional. Serta dengan aplikasi ini juga dapat memudahkan Metode Tilawati dalam mengimplementasikan dan menerapkan siswa – siswi di TPA secara cepat, efektif, praktis dan interaktif.

(6)

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

Laporan Tugas Akhir ini dengan judul “ Modul Pembelajaran Al-Quran Berbasis Adobe Flash untuk Anak Usia Dini Dengan Metode Tilawati ” dengan baik meskipun penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini kurang sempurna.

Tugas Akhir ini merupakan mata kuliah yang wajib di tempuh di Fakultas

Teknologi Industri Jurusan Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Surabaya Jawa Timur. Dengan selesainya Tugas Akhir ini tidak terlepas

dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis.

Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kedua Orang Tua kami yang telah membesarkan, mendidik, serta

memberikan kasih sayang yang berlimpah hingga penulis bisa sampai

pada jenjang pendidikan ini.

2. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri

UPN “Veteran” Jawa Timur. Bapak Nur Cahyo Wibowo, S.Kom,

M.Kom selaku Ketua Jurusan Sistem Informatika UPN “Veteran”

Jawa Timur.

3. Bp. Moh. Irwan Afandi, ST, MSc sebagai dosen pembimbing pertama dan Bp. Priza Pandunata, S.Kom sebagai dosen pembimbing kedua yang

telah memberikan petunjuk, masukan, bimbingan, dorongan serta kritik

yang bermanfaat bagi penulis sejak awal hingga terselesainya laporan

(7)

5. Ibu Hj. Aniek Dijah selaku guru pembimbing Tugas Akhir di TPQ

Barokah Sruni yang telah membantu kami dan para pengajar TPQ

Al-Barokah Sruni yang tidak bisa sebutkan satu persatu yang sudah

memberikan dukungan, kerendahan hati, memberikan peluang kepada

penulis dan membantu penulis mendapatkan segala informasi tentang

dinas sehingga penulis dapat menyelesaikan program Tugas Akhir ini.

Tidak lupa mengucapkan terimakasih atas kesabarannya menunggu

hasil program Tugas Akhir ini.

6. Terima kasih kepada teman – teman Sistem Informasi :

Buat teman-teman semuanya terima kasih udah kasih dukungan terus

buat menyelesaikan Tugas Akhir yang sudah sharing tentang masalah

program dan semua teman – teman yang tidak bisa kami sebutkan satu

persatu yang selalu mendukung dan memberikan semangat pada

penulis”

Penyusun sebagai manusia biasa pasti mempunyai keterbatasan dan banyak

sekali kekurangan, terutama dalam pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis sangat

membutuhkan kritik dan saran yang membangun dalam memperbaiki penulisan

laporan ini.

Surabaya, 30 Mei 2011

(8)

vi

1.4Tujuan Penelitian... 4

1.5Manfaat... 5

2.1 Pembelajaran Berbantuan Komputer / Computer Aided Instruction (CAI). 9

2.1.1 Pengertian Pembelajaran Berbantuan komputer... 9

2.1.2 Sejarah Perkembangan Computer Aided Instruction... 11

2.1.3 Model-Model Computer Aided Instruction... 12

2.1.4 Perencanaan Computer Aided Instruction (CAI)... 13

2.1.5Kelebihan dan Kekurangan Computer Aided Instruction (CAI)... 14

2.1.5.1 Kelebihan Computer Aided Instruction (CAI)... 14

2.1.5.2 Kekurangan Computer Aided Instruction (CAI)... 16

2.2 Macromedia Flash... 17

2.2.1 Manfaat Menggunakan Macromedia Flash... 18

2.2.2 Area Kerja Macromedia Flash... 19

2.2.3 Action Script……… 26

2.2.4 Animasi dalam Flash……… 29

2.2.5 Macam-macam Animasi……….. 29

2.2.5.1 Animasi Sel (Cell Animation)……… 29

2.2.5.2 Animasi Frame (Frame Animation)……….. 29

2.2.5.3 Animasi Sprite (Sprite Animation)……… 29

2.2.5.4 Animasi Lintasan (Path Animation)……….. 30

2.2.5.5 Animasi Spline (Spline Animation)………... 30

2.2.5.6 Animasi Vektor (Vecktor Animation)……… 30

(9)

vii

4.1Pembuatan Aplikasi Tilawati Al-Qur’an…... 61

4.1.1 Membuat Project pada Adobe Flash CS 3 profesional………... 62

4.1.2 Membuat Intro dalam program ……….. 62

4.2 Teknik Pembuatan Penulisan Arabic ……… 68

4.3 Button……… 72

4.4 Aplikasi Tilawati……… 73

4.4.1 Kembali ke Intro... 74

4.4.2 Aplikasi Deskripsi Tilawati…. ……….. 74

4.4.3 Aplikasi Video... 75

4.4.4 Aplikasi Video Movie………...……….. 76

(10)

viii

5.1 Skenario Uji Coba……….. 79

5.2 Pelaksanaan Uji Coba………. 79

5.2.1 Uji Coba pada tampilan Intro……….. 80

5.2.2 Uji Coba pada Menu Utama (Home menu)………. 80

5.2.3 Uji Coba Deskripsi Metode Tilawati……… . 81

5.2.4 Uji Coba Tampilan Tentang Saya……….. 82

5.2.5 Uji Coba Menu Video……… 82

5.2.6 Uji coba pada tampilan video movie……….. 83

5.2.7 Uji coba pada tampilan menu tilawati……… 83

5.2.8 Uji coba pada tampilan materi tilawati………... 84

5.2.9 Uji Coba pada tampilan highlight pada tilawati………. 84

5.2.10 Uji coba pada tampilan macam jilid Metode Tilawati……… 85

5.2.11 Uji coba pada tampilan Logo Sponsorship………. 85

5.3 Kuisioner……… 86

5.4 Hasil Kuisioner……….. 86

BAB V : Penutup... 87

6.1 Kesimpulan... 88

6.2 Saran... 88

(11)

ix

Gambar 2.10 ActionScript pada aplikasi Adobe Flash CS3……… 28

Gambar 3.1 Flowchart susunan aplikasi Menu Utama……… 46

Gambar 3.2 Flowchart Susunan aplikasi Menu Deskripsi……… 47

Gambar 3.3 Flowchart Susunan aplikasi Menu Video Motivation……….. 48

Gambar 3.4 Flowchart susunan aplikasi pada Menu Tilawati……….. 49

Gambar 3.5 Flowchart susunan aplikasi pada Menu Jilid Tilawati……….. 50

Gambar 3.6 Overview Intro………. 56

Gambar 3.7 Overview Home Menu……… 57

Gambar 3.8 Overview Deskripsi Tilawati………... 58

Gambar 3.9 Overview Menu Video……… 58

Gambar 3.10 Overview Menu Tilawati………... 59

Gambar 3.11 Overview Materi Tilawati………. 60

Gambar 3.12 Overview Macam Jilid Tilawati………... 60

Gambar 4.1 Home Project Adobe Flash……… 62

Gambar 4.2 Merubah ukuran dimensi dokumen ……….. 62

Gambar 4.3 Intro pertama ……… 63

Gambar 4.4 Menggunakan Fungsi Convert to Simbol ………..… 64

Gambar 4.5 Menggunakan Fungsi Insert Keyframe……….…... 64

Gambar 4.6 Menggunakan Fungsi Create Motion Tween………. 65

Gambar 4.7 Fungsi Animasi dengan Motion Tween ……… 66

Gambar 4.8 Fungsi Animasi Adobe Flash……… 66

Gambar 4.9 Memasukkan Logo Sponsorship Aplikasi………. 67

Gambar 4.10 Animasi Cahaya melalui “create shape tween”………... 68

Gambar 4.11 Membuat Penulisan Arabic……….. 69

Gambar 4.12 Picture dalam aplikasi Adobe Flash………. 69

Gambar 4.13 Animasi Highlight dalam huruf dan Angka Arabic ……… 70

Gambar 4.14 Bentuk Variatif dalam Adobe Flash ……… 70

Gambar 4.15 Tampilan Sub materi Metode Tilawati ……….. 71

Gambar 4.16 Membuat Keseluruhan Objek Mask………. 71

Gambar 4.17 Action Script 2.0 pada halaman jilid 4………. 72

Gambar 4.18 Action Script 2.0 pada halaman scane 1……… 73

(12)

x

Gambar 4.23 Aplikasi Video Movie Motivasi………. 76

Gambar 4.24 Aplikasi Menu Tilawati……….. 76

Gambar 4.25 Aplikasi Materi Metode Tilawati………... 77

Gambar 4.26 Aplikasi Macam Jilid Tilawati……… 78

Gambar 5.1 Tampilan Intro………. 80

Gambar 5.2 Menu Utama (Home Menu)………. 80

Gambar 5.3 Tampilan Deskripsi Metode Tilawati………... 81

Gambar 5.4 Tampilan Deskripsi Pengembangan Aplikasi Tilawati……… 82

Gambar 5.5 Tampilan Video Metode Tilawati……… 82

Gambar 5.6 Tampilan Video Movie Metode Tilawati………. 83

Gambar 5.7 Tampilan Menu Tilawati……….. 83

Gambar 5.8 Tampilan Sub Menu Materi Tilawati………... 84

Gambar 5.9 Tampilan Menu Tilawati (highlight)……… 84

Gambar 5.10 Tampilan Macam Jilid Tilawati………. 85

(13)

xi

Tabel 3.1 Elemen – elemen Aplikasi………...……… 54

Tabel 3.2 Background Aplikasi……… 55

Tabel 5.1 Kuesioner Uji Coba Aplikasi ……… 86

(14)

1 1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini sangat

pesat. Salah satu bidang yang telah mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan

perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan. Pada dasarnya pendidikan

merupakan suatu proses komunikasi dan informasi kepada siswa, yang berisi tentang

informasi-informasi pendidikan dan memiliki unsur-unsur yang mendidik sebagai

sumber informasi. Media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi. Dengan

melihat data tahun 90 – an dimana semakin hari, umat islam yang tidak bisa membaca

Al-Qur’an semakin banyak dan belum lagi yang belum faham akan makna serta

kandungan Al-Qur’an, maka para aktifis yang sudah lama didalam TPA atau TPQ

terdorong untuk membuat suatu metode pembelajaran Al-Qur’an yang diharapkan

dapat mudah dipelajari (Drs. H. Hasan Sadzili.dkk.2004).

Salah satu metode tata cara ajar pembelajaran Al-Qur’an yang sangat

dominan dalam perkembangan zaman sekarang ini yaitu dibina sejak dini. Bertujuan

untuk melestarikan tingkat kefahaman dalam keagamaan terutama Agama Islam.

Dalam penganalisaan para ulama’ Islam di Indonesia telah menghimbau bahwa

pokok permasalahan disini adalah sistem pendidikan Al-Qur’an yang tidak dimulai

dari sejak dini. Oleh karena itulah, Sebagai efektifitas pembelajaran Al-Qur’an dalam

mengembangkan tata ajar bacaan, maka di pembinaan Al Qur’an dimulai dari usia

anak 4 - 12 tahun. Salah satu upaya para ulama’ dalam pelestarian dan

pengembangan Pembelajaran Al Qur’an. Maka Metode Tilawati dibuat sarana jalan

alternatif dari selain Qur’an Karim. Adapun kelebihan Metode Tilawati

Al-Qur’an yaitu : Menggunakan metode CBSA ( cara belajar santri aktif ). Jadi bukanlah

guru yang aktif dalam pembelajaran metode ini melainkan santri yang aktif membaca,

Eja langsung, dimana santri tidak perlu mengeja huruf dan tanda satu persatu,

(15)

warna yang berbeda Modul, yaitu santri yang sudah mengkhatamkan jilidnya

kemudian dapat melanjutkan jilid selanjutnya, Menggunakan Teknik Klasikal, dimana

ustad memberi contoh dan santri mengikutinya bersama – sama, ataupun

menggunakan teknik privat atau individual yaitu santri membaca secara perorangan

didepan uztadz atau uztadzah dengan menggunakan kartu drill, Melagukan bacaan

(mulai jilid 1 -5) dengan menggunakan Irama Rost Standar Nasional, Pengenalan

huruf – huruf hijaiyah asli serta angka – angka arab dimulai dari satu sampai seribu,

Menggunakan khot standar dengan tinta warna merah ( untuk materi baru ) dan tinta

warna hitam ( untuk materi lalu ), Pengenalan terhadap baca’an-baca’an dan istilah –

istilahnya, Pengenalan huruf – huruf sambung dalam jilid pertama, Pengenalan

terhadap huruf – huruf awal surat ( fawatihussuwar ) yang muqhotto’ah pada jilid 3

sampai dengan jilid 5. Dan diberikan secara konstan (terus menerus), Setelah

mengkhatamkan tilawati (jilid 6) maka bisa dilanjutkan dengan Al – Qur’an Juz 1

bukan Juz Amma’.

Dalam upaya ikut menjaga memberdayakan pembacaan Al-Qur’an, suatu

media pembelajaran tentang Metode Tilawati Al-Qur’an dapat dihadirkan dengan

memanfaatkan teknologi komputer yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

dan rasa cinta terhadap Agama Islam.

Terciptanya Metode Tilawati Al-Qur’an ini oleh tim penyusun buku yaitu

Drs. H. Hasan Sadzili, Drs. H.M Thohir Al Aly, M.Ag, KH. Masrur Masyhud, Drs. H.

Ali Muaffa. Didalamnya berisi Metode yang sangat bergantung pada tata cara

membaca dari audio suara. Akan tetapi dalam Metode Tilawati mempunyai

kekurangan yaitu bagi ustadz dan ustadzah yang akan menggunakan metode ini harus

mengikuti pelatihan atau harus bisa membaca secara tartil, dengan pendakatan irama

lagu rost yang digunakan dalam Metode Tilawati ini. Jika diterapkan pada anak –

anak khususnya usia pra sekolah dikhawatirkan irama tersebut tidak dapat terjaga

secara intensif, pada huruf-huruf yang pelafalannya agak sulit tidak dibolehkan

menggunakan pendekatan, jadi sejak awal santri harus bisa melafadkan huruf dengan

baik, benar dan fasih, untuk materi baca’an mad (panjang) hanya disajikan atau

(16)

Dikarenakan Metode Tilawati terdapat kekurangan. Maka terdapat juga

kurangnya efektif dan intraktif dalam mengimplementasikan pembelajaran tersebut di

media masyarakat, Sehingga membutuhkan sebuah aplikasi untuk mengurangi

kekurangan tersebut. Sebagai pendukung kekurangan Metode Tilawati yang bertujuan

untuk memudahkan pengenalan dan kelancaran dalam pembelajaran Tilawati ini.

Maka dibuat aplikasi program yang berbeda, yaitu dengan perubahan yang lebih

interaktif serta interface yang lebih menarik dari program Metode Tilawati Al-Qur’an,

ditujukan agar pengguna terutama siswa anak usia dini dari 4 - 12 tahun bisa lebih

mudah, mengerti, dan memiliki keinginan untuk mempelajari serta memahami

Metode Tilawati Al-Qur’an dan mau mengimplementasikannya. Pada Metode

Tilawati dikembangkan dengan aplikasi menu materi pengenalan yang disertakan

suara disetiap materi Metode Tilawati Al-Qur’an.

Aplikasi Metode Tilawati ini akan dibangun menggunakan Adobe Flash CS

3 Profesional dikarenakan dengan menggunakan Action Script bisa menciptakan

animasi dan motion graphic yang bagus, menghibur dan interaktif kepada anak – anak

atau masyarakat sekitar. Aplikasi ini juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam

pengajaran dan pembelajaran Metode Tilawati Al-Qur’an ataupun digunakan secara

mandiri oleh Pengguna.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat

dirumuskan masalah dalam Tugas Akhir ini, yaitu:

Bagaimana membuat aplikasi Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK)

dengan tema Metode Tilawati Al-Qur’an Pelajaran Tata Cara Ajar baca’an Al-Qur’an

(17)

1.3 Batasan Masalah

Adapun Batasan permasalahan dari aplikasi yang akan dibangun adalah

sebagai berikut :

1. Aplikasi ini dibuat menggunakan Adobe Flash CS 3 Profesional yang mana

terdapat Action Script sebagai pendukungnya.

2. Metode Tilawati al-Qur’an berbasis Adobe Flash CS 3 Profesional

penggunaan modul pembelajaran ini hanya pada jilid 1.

3. Dalam Metode Tilawati Basis Adobe Flash CS 3 Profesional ditampilkan

berupa aplikasi desktop dengan berupa materi Metode Tilawati Al-Qur’an

yang disertai dengan beberapa tampilan animasi multimedia.

4. Program ini digunakan oleh siswa-siswi yang berusia dini dari 4 - 6 tahun.

5. Hasil program ini akan diujicoba oleh TPQ AL-BAROKAH di Sidoarjo.

1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan aplikasi adalah :

1. Mengembangkan Modul Pembelajaran Al-Quran Berbasis Adobe Flash

untuk Anak Usia Dini Dengan Metode Tilawati.

2. Program Adobe Flash akan lebih inovasi dalam mempelajari cara

membaca dan menghafal Al-Qur’an dengan Metode Tilawati al-Qur’an.

3. Untuk mendeskripsikan Aplikasi Metode Tilawati Pada Siswa.

4. Mengembangkan tingkat kemampuan membaca Al-Quran siswa Usia 4 - 6

tahun di TPQ Al- Barokah Sidoarjo setelah diterapkannya Metode Tilawati

berbasis Adobe Flash.

5. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat Aplikasi

Metode Tilawati Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al Quran

(18)

1.5 Manfaat

1. Bagi Siswa

Agar siswa memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan

benar, baik makhraj dan bacaan sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

2. Bagi Guru

Diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan

pembelajaran membaca Al-Qur’an yang sederhana, mudah, praktis,

menarik dan cepat tetapi mampu meningkatkan prestasi siswa dalam

penangkapan daya akal siswa - siswi di usia dini.

3. Bagi Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi alternatif untuk melaksanakan

proses pembelajaran yang bisa diterapkan oleh para pendidik di TPQ, dan

diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan kemampuan

siswa, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

4. Bagi Pengetahuan

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi dalam upaya

peningkatan pembelajaran baca Al-Qur’an, serta menjadi pembanding

metode - metode pembelajaran baca Al-Qur’an yang telah diterapkan.

1.6 Metodologi Penelitian

Untuk dapat mencapai keinginan dalam pembuatan aplikasi

pembelajaran ini, maka perlu dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Studi Literatur.

Mengumpulkan referensi yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi

secara lengkap baik dari internet maupun sumber-sumber yang lainnya

(19)

mencari contoh – contoh aplikasi apa saja yang sudah dibuat

menggunakan Adobe Flash sebagai tambahan referensi Tugas Akhir

ini.

2. Analisis dan Perancangan Aplikasi

Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap sistem yang akan

dibangun menggunakan Adobe Flash untuk membuat aplikasi.

3. Pembuatan Aplikasi

Pada tahan ini sistem yang telah dirancang kemudian diimplementasikan

kedalam bahasa pemrograman yakni bahasa pemrograman Action Script.

4. Uji Coba dan Evaluasi

Pada tahap ini setelah aplikasi selesai dibuat maka dilakukan pengujian

aplikasi untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut telah bekerja dengan

benar sesuai dengan konsep yang diajukan.

5. Pembuatan Kesimpulan.

Pada tahap ini dalam bagian akhir pembuatan Tugas Akhir. Dibuat

kesimpulan dan saran dari hasil pembuatan aplikasi yang diperoleh sesuai

dengan dasar teori yang mendukung dalam pembuatan aplikasi tersebut

yang telah dikerjakan secar keseluruhan.

6. Penyusunan Penelitian.

Pada tahap ini merupakan tahap terakhir dari pengerjaan Tugas Akhir.

Buku ini disusun sebagai laporan dari seluruh proses pengerjaan Tugas

Akhir. Dari penyusunan buku ini diharapkan dapat memudahkan pembaca

(20)

1.7 Sistematika Penulisan

Secara garis besar penulisan laporan Tugas Akhir ini terdiri dari keenam bab.

Adapun sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan permasalahan yang ada beserta solusi

yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Penjelasan tersebut akan dibagi-bagi menjadibeberapa sub

bab yaitu latar belakang, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan dari pembuatan tugas akhir, manfaat yang

diperoleh, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori-teori dasar yang dipakai

untuk menyelesaikan permasalahan, yaitu teori-teori yang

berkaitan dengan sistem Metode Tilawati Al-Qur’an dan

konsep – konsep dari Adobe Flash.

BAB III : PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang gambaran umum dan perancangan

dari aplikasi pembelajaran yang dibuat. Perancangan aplikasi

pembelajaran yang dibuat meliputi Metode Tilawati

Al-Qur’an beserta tata ajar pembacaan Al-Al-Qur’an.

BAB IV : IMPLEMENTASI

Bab ini membahas tentang implementasi dari apliksai yang

dibuat secara keseluruhan serta melakukan pengujian dan

evaluasi terhadap aplikasi yang dibuat untuk mengetahui

apakah aplikasi tersebut dapat menyelesaikan permasalahan

(21)

BAB V : UJI COBA DAN EVALUASI

Bab ini menjelaskan tentang pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui apakah aplikasi yang dibuat sesuai dengan

konsep yang sebenarnya.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran.

Kesimpulan dan saran yang ada pada bab ini didapatkan

dari evaluasi pada bab empat. Kesimpulan akan menjelaskan

dari hasil evaluasi aplikasi, sedangkan saran akan

menjelaskan saran / masukan untuk pengembangan aplikasi

lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber – sumber literatur

yang digunakan dalam pembuatan laporan ini.

LAMPIRAN

Pada bagian ini berisi tentang keseluruhan konfigurasi pada

pembuatan Metode Tilawati dengan Pemrograman Aplikasi berbasis

(22)

9 BAB II DASAR TEORI

2.1 Pembelajaran Berbantuan Komputer / Computer Aided Instruction (CAI) Perkembangan teknologi khususnya dibidang Teknologi Informasi yang

semakin pesat serta semakin ketatnya persaingan mengharuskan para pendidik

harus lebih inovatif dalam pengoptimalan proses pembelajaran. Pembelajaran

Berbantuan Komputer merupakan sarana yang baik digunakan dalam proses

belajar mengajar karena dapat menjadikan pembelajaran menjadi lebih efektif

dan efisien (Sigit, dkk, 2008). Untuk itulah diperlukan Sistem Pembelajaran

Berbantuan Komputer.

Pada saat ini para pendidik sudah mulai mendapatkan akses untuk

menggunakan berbagai macam teknologi guna meningkatkan efektifitas proses

belajar mengajar. Komputer sebagai salah satu produk teknologi dinilai tepat

digunakan sebagai alat bantu pembelajaran. Berbagai macam pendekatan

instruksional yang dikemas dalam bentuk program pembelajaran Berbantuan

Komputer atau CAI (Computer Aided Instruction) seperti : Drill dan Practice,

simulasi, tutorial dan permainan bisa diperoleh lewat komputer. Dalam dua puluh

lima tahun terakhir ini perkembangan CAI terutama dinegara maju sangatlah

pesat. Banyak penelitian eksperimen tentang CAI telah dilakukan untuk

mengevaluasi efektifitas berbagai program CAI.

2.1.1 Pengertian Pembelajaran Berbantuan Komputer

Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK/CAI) terkait langsung dengan

pemanfaatan komputer dalam kegiatan pembelajaran didalam dan diluar kelas,

baik secara individu maupun secara kelompok. CAI dapat diartikan sebagai

bentuk pembelajaran yang menempatkan komputer dalam peran guru, dimana

siswa berinteraksi secara langsung dengan komputer dan kontrol sepenuhnya

ditangan siswa sehingga memungkinkan siswa sesuai kemampuan dan memilih

(23)

Dengan demikian maka Computer Aided Instruction (CAI) dalam proses

pembelajaran sebagai alat bantu bagi guru dalam menyampaikan materi ajar

kepada peserta didik. Guru maupun siswa dapat berperan central dalam

mengoperasikan komputer tersebut, ini berarti bahwa penggunaan CAI perlu

direncanakan secara matang, baik menyangkut bahan ajar, waktu yang

diperlukan, kompetensi yang akan dicapai atau sarana pendukung lainnya.

Sehingga peserta didik dapat berinteraksi aktif secara langsung dengan komputer

yang disediakan, hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan yang

ditampilkan oleh komputer ataupun menyanpaikan pertanyaan untuk memperoleh

penjelasan yang lebih mendalam dari komputer, sehingga terjadi interaksi dialog

yang komunikatif timbal balik antara peserta didik dengan komputer. Dalam

merancang dan memilih CAI yang baik dan efektif perlu dipikirkan tujuan

pemanfaatannya, keterkaitan dengan kurikulum, maupun kompetensi yang akan

dicapai ( Rusman, 2007).

Salah satu aspek yang memainkan peranan penting dalam kesuksesan

implementasi Computer Aided Instruction adalah tersedia materi ajar yang

dirancang sesuai dengan kebutuhan. Dengan tersedianya materi ajar tersebut pada

berbagai topik dan juga tingkatan akan sangat membantu guru dalam proses

belajar mengajar. Bentuk bantuan tersebut dapat berupa penelususran topik

dengan cepat, kelengkapan sumber belajar, penyimpanan yang kompak serta

dapat mengvisualisasikan penjelasan secara interaktif (Surjono,1996).

Jadi dapat disimpulkan bahwa CAI adalah salah satu metode pembelajaran

yang digunakan untuk membantu pengajar dalam mengajarkan materi secara

interaktif dalam sebuah program tutorial dengan menggunakan suatu aplikasi

komputer. Dalam menyampaikan pembelajaran, perangkat lunak CAI dapat

mengontrol berbagai proses, seperti penyajian materi kepada pemakai untuk

dibaca dan dipelajari, memberikan petunjuk dan pelatihan mengenai materi yang

dipelajari, memberikan pertanyaan dan masalah pertanyaan dan masalah untuk

dijawab serta memberikan penilain dari hasil belajar kepada pemakai. Pemakai

dapat berinteraksi melalui alat-alat input seperti keyboard atau penekanan tombol

dengan menggunakan mouse yang hasilnya dapat ditampilkan melalui layar

(24)

2.1.2 Sejarah Perkembangan Computer Aided Instruction

Pada pertengahan tahun 1950 sampai awal tahun 1960, kolaborasi antara

Universitas Stanford di California dan perusahaan Internasional Business

Machines (IBM) memperkenalkan CAI pada sekolah dasar. Pada saat itu,

program CAI merupakan presentasi linier dari informasi dengan

menambahkan sesi latihan dan praktek. Sistem CAI mula-mula ini terkendala

oleh kurangnya modal untuk memperoleh, merawat, ataupun menggunakan

komputer yang tersedia pada masa itu.

Universitas Illinois bersama dengan Control Data Corporation

menciptakan suatu sistem CAI mula-mula yang diberi nama Programmed

Logic for Automatic Teaching Operation (PLATO) yang digunakan oleh para

pelajar dengan tingkatan yang lebih tinggi. Sistem ini terdiri dari sebuah

komputer mainframe yang dapat mendukung lebih dari 100 terminal untuk

digunakan oleh masing-masing murid. Di tahun 1985, lebih dari 100 sistem

PLATO beroperasi di Amerika. Sejak tahun 1978 hingga 1985, pengguna

masuk ke dalam sistem PLATO selama 40 juta jam. PLATO juga

memperkenalkan suatu sistem komunikasi antar siswa yang juga merupakan

tahap awal ditemukannya mode e-mail (pesan yang disampaikan secara

elektronik dari komputer yang satu ke komputer yang lain). Sistem

Time-Shared Interactive Computer-Controlled Information Televition (TICCIT)

adalah proyek CAI yang dikembangkan oleh perusahaan Mitre dan Universitis

Brigham Young di Utah. Berdasarkan teknologi komputer dan televisi, TICCIT

telah digunakan diawal tahun 1970 untuk mengajar matematika dan bahasa

inggris tahap awal.

Dengan tersedianya komputer personal yang lebih murah dan kuat di tahun

1980, penggunaan CAI berkembang dengan pesat. Tahun 1980, hanya 5 %

dari Sekolah Dasar dan 20 % dari Sekolah Menengah di Amerika yang

menggunakan komputer untuk membantu proses pembelajaran. Tetapi 3 tahun

kemudian, kedua angka tersebut berlipat ganda dengan pesat, dan diakhir

Dekade, hampir semua sekolah di Amerika dan juga di negara maju lainnya

(25)

Kini perkembangan CAI merambah sampai ke Internet. Dengan

menyambungkan milyaran komputer, siswa dapat mengakses bermilyaran

informasi yang tentu saja dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk

meneliti suatu bidang pembelajaran.

2.1.3 Model-Model Computer Aided Instruction

Ditinjau dari peran apa yang diperankan program komputer, menurut

Merril (Rusman, 2007) secara spesifik menyatakan bahwa CAI merupakan

pengguna komputer untuk membantu dalam aktifitas pembelajaran. Pada

umumnya digunakan dengan mengacu penerapan tutor, misalnya Member Drill

and Practice, Tutorial, Simulation, and Games. Definisi ini selaras dengan

Merril (Rusman,2007), yang menyatakan bahwa semua aplikasi komputer

dalam pendidikan dapat diklasifikasikan sebagai tutor atau tool.

Menurut Budiarjo (1991), model CAI bisa dibedakan menjadi lima

jenis, yaitu :

a. Tutorial

Model ini memakai teori dan strategi pembelajaran dengan

memberikan materi, pertanyaan, contoh, latihan dan kuis agar murid

dapat menyelesaikan suatu masalah. Informasi atau mata pelajaran

disajikan dalam modul-modul kecil lalu disusul dengan pertanyaan.

Respon siswa dianalisis komputer ( dibandingkan dengan jawaban yang

telah diintegrasikan oleh pembuat program ) umpan balik yang benar

diberikan. Teknik mengajar, teknik evaluasi, alternatif pertanyaan dan

jawabannya dipersiapkan dengan baik sehingga siswa merasa

berinterkasi langsung dengan pengajar. Bentuk tutorial ini biasa dipakai

dalam segala tingkat pendidikan.

b. Latih dan Praktek

Model ini merupakan salah satu bentuk CAI dimana metode pengaran

dilakukan dengan memberikan pelatihan yang berulang-ulang.

Pendekatan ini menekankan pembelajaran dengan menghafal tanpa

(26)

dilatih dengan memberikan latihan yang terus-menerus sehingga materi

kan tertanam dalam otak. Bentuk ini cocok dipakai dalam tingkat

pendidikan dasar.

c. Pemecahan Masalah

Pada model ini siswa dituntut untuk menganalisis masalah dan

memecahkannya. Tujuannya agar siswa dapat memperoleh pengertian

yang lebih mendalam mengenai masalah yang sangat kompleks.

d. Simulasi

Model ini digunakan untuk mengkaji permasalahan yang rumit, aspek

penting dari objek dicatat oleh komputer, model dibuat semirip mungkin

dengan model nyata dari permasalahan yang dipelajari oleh siswa

sehingga siswa dapat mengkaji kaitan antara besaran objek yang penting,

cara ini banyak digunakan di biologi, tranportasi, ekonomi dan ilmu

komputer.

e. Model Permainan

Untuk dunia akademis, permainan seringkali dapat dimanfaatkan

untuk menembah pengetahuan dengan cara yang santai karena didalam

permainan terdapat unsur hiburan. Permainan dapat dilakukan

berulangkali sehingga dapat melatih kecepatan respon dari pemakai.

Metode ini dapat juga berupa simulasi yang mempunyai lawan dalam

melakukan permainan.

2.1.4 Perencanaan Computer Aided Instruction (CAI)

Untuk merencanakan CAI perlu dilakukan observasi sebagai berikut :

a. Biaya untuk mengonversi instruksi dalam kelas menjadi format

elektronik multimedia.

b. Migrasi semua kursus pada saat yang bersamaan atau dalam suatu

bagian.

(27)

d. Memeriksa efektivitas dari proses Migrasi.

e. Isu-isu mengenai faktor manusia dalam penerimaan Migrasi ke CAI dan

latihan terbaik untuk mengatasi faktor-faktor tersebut.

2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Computer Aided Instruction (CAI)

Kelebihan dan Kekurangan Computer Aided Instruction (CAI) adalah

sebagai berikut :

2.1.5.1 Kelebihan Computer Aided Instruction (CAI)

Kelebihan dalam penerapan CAI (sugilar, 1996) diantaranya adalah sebagai

berikut :

a. Meningkatkan Interaksi

Interaksi disini adalah aktifitas pertukaran informasi antara komputer

dengan penggunanya dalam hal ini siswa. Ketika komputer ini

menampilkan suatu pesan maka siswa harus meresponnya. Karena kerja

komputer berdasarkan respon yang diberikan siswa, maka pelajaran

dalam CAI terikat langsung oleh respon yang diberikan oleh siswa.

Dengan CAI maka interaksi antara siswa dengan materi lebih banyak

karena siswa langsung menyimak materi tanpa ada rasa takut, terlalu

cepat dan sebagainya.

b. Individualisasi

Individualisasi diawali dengan pre-test, dimana pre-test ini

digunakan untuk mengetahui bahwa siswa telah memiliki kemampuan

prasarat yang dibutuhkan untuk kesuksesan belajar siswa selanjutnya.

Individualisasi digunakan untuk membuat pelajaran lebih menarik, lebih

(28)

c. Efektifitas Biaya

Salah satu alasan kuat digunakannya CAI adalah masalah

administrasi karena penggunaan pelayanan dalam CAI tidak

membutuhkan kehadiran seorang guru, CAI dapat digunakan dimalam

hari, hari-hari libur yang mana biasanya guru tidak bisa hadir. Dengan

kata lain waktunya bisa kapan saja.

d. Motivasi

Banyak siswa yang menganggap bahwa CAI sangat menarik

perhatian mereka, walaupun alasan ketertarikan mereka terhadap CAI

sangat beragam. Beberapa siswa mengatakan bahwa belajar dengan

mesin sangat berbeda dengan belajar dengan guru. Siswa lain

mengatakan mereka menyukai CAI karena mereka tertarik pada

komputer sehingga pembelajaran menjadi efisien atau dengan CAI maka

proses pembelajaran dapat dikendalikan oleh tingkat kemampuan siswa.

e. Umpan Balik

Umpan balik lebih cepat diterima dalam penggunaan CAI

dibandingkan media yang sulit atau tidak bisa menerima umpan balik,

jawaban siswa bisa dievaluasi dengan cepat. Kemampuan komputer

untuk mengevaluasi dan merespon lebih cepat dibandingkan kemampuan

instruktur. Kemampuan ini membuat CAI efektif dan Efisien.

f. Keutuhan Pelajaran

Dengan CAI beberapa bentuk aktifitas seperti membaca, melihat

video tape dapat ditampilkan dalam satu layar. Melalui CAI dapat

meyakinkan bahwa topik-topik akan disajikan secara utuh. Hal ini

berbeda sekali dengan kegiatan pembelajaran yang konvesional apabila

guru menjelaskan suatu bagian topik terlalu lama maka topik yang lain

(29)

g. Kendali Peserta Belajar

Salah satu hal yang menarik dari siswa dan CAI adalah terjaminnya

kewenangan penuh (otoritas) siswa dalam mengambil

keputusan-keputusan penting selama proses instruksional untuk memperbesar hasil

belajar individu. Jadi siswa dapat menentukan topik-topik apa saja yang

disuka dan siswa bebas untuk memilih untuk memulai pelajaran.

2.1.5.2 Kekurangan Computer Aided Instruction (CAI)

Kekurangan dalam penerapan CAI diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Sangat bergantung pada kemampuan membaca dan keterampilan visual

siswa.

b. Membutuhkan tambahan keterampilan pengembangan diluar

keterampilan yang dibutuhkan untuk pengembangan pembelajaran yang

lama.

c. Tidak semua materi yang dapat diajarkan melalui CAI misalnya dalam

hal kegiatan fisik seperti olahraga dan instrumen musik sulit

disampaikan melalui CAI secara sempurna.

d. Memerlukan waktu pengembangan yang lama, membutuhkan investasi

awal yang cukup besar untuk memulai mengimplementasikan CAI

misalnya Design dan pembuatan program, membeli komputer dan

sebagainya.

e. Kemungkinan siswa untuk belajar secara tidak sengaja (incidental

learning) menjadi terbatas. Penggunaan CAI menuntut budaya

self-learning dimana seseorang memotivasi diri sendiri agar mau belajar.

f. Karena teknologi yang digunakan beragam, ada kemungkinan teknologi

tersebut tidak sejalan dengan yang sudah ada dan terjadi konflik

(30)

2.2 Macromedia Flash

Dalam pengembangannya aplikasi Metode Tilawati Al-Qur’an ini akan

dibuat dengan Tools Macromedia Flash CS 3 Profesional yang menggunakan

Action Script sebagai Bahasa Pemrograman.

Multimedia adalah kombinasi dan teks foto, seni grafis, suara, animasi,

dan elemen-elemen video yang dimanipulasi secara digital. Meskipun

definisi multimedia sangat sederhana, cara untuk menjalankannya sangat

kompleks. Multimedia secara khusus dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

multimedia linier adalah multimedia yang tidak melibatkan user secara

langsung dalam proses berjalannya seperti contoh film dan televisi. User

hanya perlu duduk siam dan menonton sedangkan multimedia nonlinier

adalah multimedia yang melibatkan user secara langsung di mana user

diberikan kontrol navigasi agar dapat menjelajah ke dalam isi dari

multimedia tersebut sesuai dengan keinginan (Vaughan, 2006).

Macromedia akhirnya berhasil menciptakan sebuah alat bantu yang

berguna bagi para designer web. Dimulai pada tahun 1996 beberapa program

pembantu mula tersedia dalam membantu untuk pembuatan gambar animasi

dalam bentuk GIF yang digunakan oleh web designer. Saat ini pembuatan

situs web biasanya banyak menggunakan aplikasi Flash. Dengan

menggunakan Flash mereka membuat sebuah penyajian hasil produksi

kepada para konsumen yang disertakan ke dalam sebuah CD-ROM. Kini

Macromedia Flash telah mampu mengubah wajah perancangan web dimana

selam ini didominasi oleh HTML dan Javascript. Flash MX kini mampu

berkomunikasi dengan script-script server dan program menggunakan standar

Variabel URL dan XML. Suara yang dihasilkan dapat diekspor menjadi MP3

dengan kualitas yang tinggi walaupun sangat interaktif namun hasil yang

didapatkan tetap sebuah file yang ukurannya kecil dan cocok untuk file web.

Macromedia Flash merupakan software yang populer sebagai solusi

animasi dan multimedia untuk web dengan plug-in yang telah tersedia secara

default dimayoritas browser. Metode animasi Flash ialah animasi vektor

(31)

2.2.1 Manfaat Menggunakan Macromedia Flash

Macromedia Flash dirancang untuk membuat animasi pada halaman web

bagi presentasi kompleks maupun sederhana bahkan membuat program yang

dapat berjalan dengan sendirinya. Manfaat menggunakan Macromedia Flash

adalah sebagai berikut :

a. Dari segi pemrograman, fitur pemrograman yang tidak terlalu rumit

sehingga memungkinkan bagi seorang programer pemula sekalipun

dapat membuat situs web yang sederhana tanpa melibatkan begitu

banyak kode pemrograman.

b. Besarnya kapasitas file yang dihasilkan begitu kecil sehingga

memungkinkan pembuatan animasi dan presentasi menjadi lebih

portable (ringkas).

c. Pembuatan executable file apabila file ini dimainkan, tidak diperlukan

lagi keterlibatannya seluruh program pembangunan dalam hal

Macromedia Flash ini, selain manfaat tersebut diatas Macromedia

Flash MX memiliki fasilitas-fasilitas sebagai berikut :

• Tersedianya fasilitas ekspor dan impor grafik dan suara dari Macromedia Flash

• Tersedianya Drawing Tools yang memungkinkan pemakai membuat animasi pada jendela Macromedia Flash.

• Tersedianya pustaka (library) yang dapat digunakan oleh pemakai.

• Tersedia pencampuran antara animasi dan suara, yang apabila dibuat dengan program lain membutuhkan prosedur yang lebih

banyak.

• Untuk pemrograman tingkat lanjut, file yang dihasilkan oleh Macromedia Flash dapat digunakan sebagai sub bagian

(32)

• Keterhubungannya dengan Macromedia Freehand maupun Adobe Illustrator yang memungkinkan file hasil kedua

program diatas diekspor langsung ke Macromedia Flash.

• Dapat menampilkan macam-macam gambar teks dan animasi dengan tingkat detail yang sangat tinggi.

• Dapat menggabungkan suara dalam format MP3 dalam aplikasi kita, teknologi kompresi MP3 yang sangat bagus kita dapat

membuat suatu animasi yang panjang dengan suara

bermacam-macam tanpa takut ukuran file-nya yang membesar.

• Mempermudah dalam membuat suatu aplikasi multimedia yang berbasis web.

2.2.2 Area Kerja Macromedia Flash

Adobe Flash CS3 Professional, merupakan software yang dirancang

untuk membuat animasi berbasis vector dengan hasil yang mempunyai

ukuran yang kecil. Awalnya software ini memang diarahkan untuk

membuat animasi atau aplikasi berbasis internet (online). Tetapi pada

perkembangannya banyak digunakan untuk membuat animasi atau aplikasi

yang bukan berbasis internet (offline). Dengan Actionscript 3.0 yang

dibawanya, Adobe Flash CS3 Professional dapat digunakan untuk

mengembangkan game atau bahan ajar seperti kuis atau simulasi. Contoh

dari game atau bahan ajar dapat Anda lihat di www.e-dukasi.net atau pada

Pesona Edukasi. Dari pengalaman penulis menjadi juri di Lomba

Pengembangan Bahan Ajar Interaktif untuk SMA yang diadakan oleh

Depdiknas, banyak karya bagus yang dibuat oleh peserta (guru) dengan

menggunakan software Adobe Flash CS3 Professional. Penggunaan Adobe

Flash CS3 Professional untuk animasi atau pembuatan bahan ajar interaktif

tidaklah sulit, tool-tool yang tersedia cukup mudah digunakan, beberapa

template dan component juga sudah disediakan dan siap digunakan.

(33)

pada komputer yang digunakan, berikut ini langkah awal untuk mengenal

penggunaan Adobe Flash CS3 Professional.

A. Cara Membuka

Untuk membuka program Adobe Flash CS3 Professional, Anda dapat

melakukan salah satu cara berikut:

• Klik icon Adobe Flash CS3 Professional ada dekstop (Layar monitor).

• Klik Start Menu→ All Programs → Adobe Master Collection CS3→ Adobe Flash CS3 Professional.

• Beberapa saat akan muncul jendela dialog seperti berikut:

Gambar 2.1 Jendela Dialog

• Pilih Create New→Flash File (ActionScript 2.0) untuk memulai membuat file baru.

(34)

B. Mengenal Jendela Kerja

1. Mengenal Menu Dasar

Berikut merupakan tampilan standar jendela kerja Adobe Flash

CS3 Professional, saat Anda memulai membuat file baru.

Gambar 2.2 Jendela Kerja Adobe Flash

Jendela kerja Flash 8 terdiri atas :

Menubar

• Berisi kumpulan menu atau perintah-perintah yang digunakan dalam Adobe Flash CS3.

(35)

Toolbar

• Toolbar merupakan panel berisi berbagai macam tool. Tool-tool tersebut dikelompokkan menjadi empat kelompok: Tools; berisi

tombol-tombol untuk membuat dan mengedit gambar, View; untuk

mengatur tampilan lembar kerja, Colors; menentukan warna yang

dipakai saat mengedit, Option; alat bantu lain untuk mengedit

(36)

Gambar 2.4 Toolbar pada aplikasi Adobe Flash CS3

Timeline Tool

• Timeline atau garis waktu merupakan komponen yang digunakan untuk mengatur atau mengontrol jalannya animasi. Timeline terdiri

dari beberapa layer. Layer digunakan untuk menempatkan satu atau

beberapa objek dalam stage agar dapat diolah dengan objek

lain.Setiap layer terdiri dari frame-frame yang digunakan untuk

mengatur kecepatan animasi. Semakin panjang frame dalam layer,

maka semakin lama animasi akan berjalan.

Gambar 2.5 Layer pada aplikasi Adobe Flash CS3

Stage

Stage disebut juga layar atau panggung. Stage digunakan untuk

memainkan objek-objek yang akan diberi animasi. Dalam stage

(37)

Panel

Beberapa panel penting dalam Adobe Flash CS3 Professional,

diantaranya panel: Properties, Filters & Parameters, Actions,

Library, Color dan Align & Info & Transform.

Gambar 2.6 Panel pada aplikasi Adobe Flash CS3

Properties

Panel Properties akan berubah tampilan dan fungsinya mengikuti

bagian mana yang sedang diaktifkan. Misalnya Anda sedang

mengaktifkan Line tool, maka yang muncul pada jendela

properties adalah fungsi - fungsi untuk mengatur line / garis

(38)

Gambar 2.7 Properties pada aplikasi Adobe Flash CS3

Library

Panel Library mempunyai fungsi sebagai perpustakaan simbol /

media yang digunakan dalam animasi yang sedang dibuat. Simbol

merupakan kumpulan gambar baik movie, tombol (button), suara,

dan gambar statis (graphic).

Gambar 2.8 Library pada aplikasi Adobe Flash CS3

2. Dokumen Properties

• Fungsi Dokumen Properties adalah untuk melakukan pengaturan ukuran layar, warna background, frame rate, dan

(39)

kotak dialog Dokumen Properties, pilih jendela Properties di

bawah layar, kemudian pilih tombol Size.

Gambar 2.9 Dokumen Properties pada aplikasi Adobe Flash CS3

2.2.3 Action Script

Salah satu kelebihan Adobe Flash Cs3 dibanding perangkat lunak

animasi yang lain yaitu adanya ActionScript. ActionScript adalah bahasa

pemrograman Adobe Flash CS3 yang digunakan untuk membuat animasi atau

interaksi. ActionScript mengizinkan untuk membuat intruksi berorientasi action

(40)

melakukan perintah). Sama dengan bahasa pemrograman yang lain, ActionScript

berisi banyak elemen yang berbeda serta strukturnya sendiri. Kita harus

merangkainya dengan benar agar ActionScript dapat menjalankan dokumen sesuai

dengan keinginan. Jika tidak merangkai semuanya dengan benar, maka hasil yang

didapat akan berbeda atau file flash tidak akan bekerja sama sekali. ActionScript juga

dapat diterapkan untuk action pada frame, tombol, movie clip, dan lain-lain. Action

frame adalah action yang diterapkan pada frame untuk mengontrol navigasi movie,

frame, atau objek lain. Salah satu fungsi ActionScript adalah memberikan sebuah

konektivitas terhadap sebuah objek, yaitu dengan menuliskan perintah-perintah

didalamnya. Tiga hal yang harus diperhatikan dalam ActionScript yaitu:

1. Event

Event merupakan peristiwa atau kejadian untuk mendapatkan aksi

sebuah objek. Event pada Adobe Flash Cs3 ada empat, yaitu:

a. Mouse event

Event yang berkaitan dngan penggunaan mouse.

b. Keyboard Event

Kejadian pada saat menekan tombol keyboard.

c. Frame Event

Event yang diletakkan pada keyframe.

d. Movie Clip Event

Event yang disertakan pada movie clip.

2. Target

Target adalah objek yang dikenai aksi atau perintah. Sebelum dikenai

aksi atau perintah, sebuah objek harus dikonversi menjadi sebuah simbol

dan memiliki nama instan. Penulisan nama target pada skrip

(41)

3. Action Panel

Pemberian action merupakan lagkah terakhir dalam pembuatan

interaksi antar objek. Action dibagi menjadi dua antara lain:

a. Action Frame adalah action yang diberikan pada keyframe.

Sebuah keyframe akan ditandai dengan huruf a bila pada keyframe tersebut

terdapat sebuah action.

b. Action Objek adalah action yang diberikan pada sebuah objek, baik

berupa tombol maupun movie clip. ActionScript diketikkan pada panel

actions yang tersedia pada software. ActionScript hanya dapat dituliskan

pada objek yang bertipe Movie Clip, keyframe, Button, dan objek

components. ActionScript tidak dapat digunakan pada objek tulisan atau

gambar lain yang bukan bertipe Movie Clip. Jadi bila ingin menggunakan

ActionScript pada suatu objek, objek tersebut harus diubah menjadi

Movie Clip terlebih dahulu. Untuk membuka panel Actions, klik tulisan

Action yang ada pada jendela panel. Berikut tampilan dari panel

ActionScript pada Adobe Flash CS 3.

(42)

2.2.4 Animasi dalam Flash

Kata animasi diambil dari kata ANIMATION; TO ANIMATE,

dan apabila kita lihat dalam kamus bahasa Inggris - Indonesia artinya

kurang lebih adalah hidup atau menghidupkan. Jadi kurang lebih

definisinya adalah menghidupkan segala macam benda atau obyek mati

seolah-olah terlihat hidup bila dinikmati. Arti kehidupan disini bukan

berarti memberi nyawa yang merupakan hak Tuhan, akan tetapi karena

animsai itu adalah ilusi sebuah kehidupan walaupun sekarang ini

pengertian animasi telah melebar hingga memiliki pengertian segala

sesuatu yang mempunyai elemen gerak namun sekali lagi elemen gerak

animasi adalah ilusi.

2.2.5 Macam-macam Animasi

2.2.5.1 Animasi Sel (Cell Animation)

Kata ‘cell’ berasal dari ‘celluloid’ yang merupakan material yang

digunakan untuk membuat film bergerak pada saat animasi awal

Sekarang material film dibuat dari asetat (acetate) bukan celluloid.

2.2.5.2 Animasi Frame (Frame Animation)

Animasi Frame adalah bentuk animasi yang mempunyai gambar

berseri ditepi halaman berurutan. Jika jempol membuka buku dengan

cepat, maka gambar akan kelihatan bergerak.

2.2.5.3 Animasi Sprite (Sprite Animatiorn)

Animasi Sprite serupa dengan animasi tradisional, yaitu objek yang

diletakkan dianimasikan pada bagian puncak grafik dengan latar belakang

(43)

2.2.5.4 Animasi Lintasan (Path Animation)

Animasi lintasan adalah animasi dari objek yang bergerak

sepanjang garis kurva yang telah ditentukan sebagai lintasan.

2.2.5.5 Animasi Spline (Spline Animation)

Spline adalah representasi matematis dari kurva. Objek bergerak

biasanya tidak mengikuti garis lurus, misalnya bentuk kurva, program

animasi komputer memungkinkan untuk membuat animasi spline dengan

lintasan gerak berbentuk kurva.

2.2.5.6 Animasi Vektor (Vecktor Animation)

Animasi vektor serupa dengan animasi sprite.Animasi sprite

menggunakan bitmap untuk sprite.Animasi vektor menjadikan objek

bergerak dengan memfariasikan ketiga parameter ujung pangkal, arah,

dan panjang pada segmen-segmen garis yang menentukan objek.

2.2.5.7 Animasi Karakter (Character Animation)

Animasi karakter merupakan sebuah cabang khusus animasi.

Animasi karakter dapat dilihat dalam film kartun.Animasi ini berbeda

dengan animasi lainnya, misalnya animasi logo yang melibatkan bentuk

non organik dengan penggandaan yang banyak.Animasi karakter

menghasilkan gerakan yang hierarkis.

2.2.5.8 Computational Animation

Animasi ini membutuhkan waktu singkat tanpa membuat boros

memori komputer. Dengan computational animation, untuk

menggerakkan objek dilayar cukup dengan memvariasikan koordinat x

(44)

2.2.5.9 Morphing

Morphing merupakan sebuah animasi yang dapat berubah dari satu

bentuk yang lain dengan menampilkan serangkaian frame yang begitu

halus saat bentuk pertama mengubah dirinya menjadi bentuk yang lain.

2.3 Materi Pembelajaran Metode-Metode bacaan Al-Qur’an 2.3.1. Metode Al-Barqy

Metode pembelajaran baca-tulis ini bernama Al-barqy yang berarti

kilat, maksudnya belajar membaca dan menulis huruf Al-Qur’an dengan

cepat dan tidak memakan waktu yang lama. Metode ini dapat dipakai

secara klasik dalam kegiatan belajar mengajar didalam kelas dengan

seorang guru, karena metode ini adalah metode semi SAS (Struktural

Analitik Sintatik). Metode semi SAS adalah menggunakan struktur kata

atau tidak mengikuti bunyi mati atau sukun .

Dengan menggunakan sistem empat lembaga, yaitu:

a) A-DA-RA-JA

b) MA-HA-KA-YA

c) KA-TA-WA-MA

d) SA-MA-LA-BA

Metode empat kata lembaga ini mudah diserap oleh anak, sebab empat

kata lembaga ini merupakan kata Indonesia yang mudah dimengerti dan

dihafalkan oleh anak, sehingga metode ini dinamakan “metode anti lupa”,

karena anak bisa mengingat sendiri tanpa bantuan orang lain bila sedang

lupa. Metode Al-barqy dapat digunakan mengajar secara klasik dengan

keadaan masyarakat yang majemuk yaitu didalamnya masyarakat santri

atau priyayi bahkan ada pula masyarakat minus. Dengan mengajarkan

pelajaran yang lebih mudah terlebih dahulu, kemudian yang sedang dan

berakhir dengan pelajaran yang lebih sulit, serta ditambah dengan

pelajaran ilmu tajwid sehingga nantinya anak tidak hanya membaca dan

menulis Al-Qur’an saja akan tetapi dapat membaca Al-Qur’an sesuai

(45)

Secara teoritis, metode Al-Barqy apabila diterapkan pada anak kelas VI

SD hanya memerlukan waktu 8 jam, bahkan bagi anak SLTA keatas hanya

cukup 6 jam, sedangkan jika buku Al-Barqy diterapkan pada anak TK

dengan cara bermain, maka dapat memicu kecerdasan. Adapun fase yang

harus dilalui dalam metode Al-Barqy, antara lain:

1) Fase Analitik, yaitu guru memberikan contoh bacaan yang berupa

kata-kata lembaga dan santri mengikutinya sampai hafal, dilanjutkan

dengan pemenggalan kata lembaga dan terakhir evaluasi yaitu dengan

cara guru menunjukkan huruf secara acak dan santri membacanya.

2) Fase Sistetik, yaitu satu huruf digabung dengan yang lain hingga

berupa suatu bacaan, misal: A-DA-RA-JA menjadi A-RA-JAA-A

3) Fase Penulisan, yaitu santri menebali tulisan yang berupa titik-titik.

4) Fase Pengenalan bunyi A-I-U, yaitu pengenalan pada tanda baca

fathah, kasroh, dhommah.

5) Fase Pemindahan, yaitu pengenalan terhadap bacaan atau bunyi arab

yang sulit, maka didekatkan pada bunyi-bunyi Indonesia yang

berdekatan.

6) Fase Pengenalan Mad, yaitu mengenalkan santri pada bacaan-bacaan

panjang.

7) Fase Pengenalan Tanda sukun, yaitu mengenalkan bacaan-bacaan

yang bersukun.

8) Fase pengenalan tanda syaddah, yaitu mengenalkan bacaan-bacaan

yang bersyaddah.

9) Fase pengenalan huruf asli, yaitu mengenalkan huruf asli (tanpa

harokat).

10) Fase pengenalan pada huruf yang tidak dibaca, yaitu mengenalkan

santri pada huruf yang tidak terdapat tanda saksi (harokat) atau tidak

dibaca.

11) Fase pengenalan huruf yang musykil, yaitu mengenalkan huruf yang

biasa dijumpai di Al-Qur’an.

12) Fase pengenalan menyambung, yaitu mengenalkan santri pada

(46)

13) Fase pengenalan tanda waqof, yaitu mengenalkan pada tanda-tanda

baca seperti yang sering ditemukan di Al-Qur’an.

2.3.2 Metode Iqro’

Metode Iqro’ adalah cara cepat membaca Al-Qur’an yang terdiri dari 6

jilid, dilengkapi buku tajwid praktis dan dalam waktu relatif singkat.

Metode ini dalam praktek pelaksanaannya tidak membutuhkan alat-alat

yang bermacam-macam dan metode ini dapat ditekankan pada bacaan

(mengeluarkan bacaan huruf atau suara huruf Al-Qur’an) dengan fasih

dan benar sesuai dengan makhrojnya dan bacaannya. Metode Iqro’ secara

praktis terbagi atas tiga bentuk, Diantaranya:

a) Privat

Bentuk ini sering disebut dengan metode drill, yaitu cara mengajar yang

dilakukan oleh ustadz dengan jalan melatih ketrampilan baca pada anak

didik terhadap bahan yang telah diberikan. Cara ini dilakukan dengan

berhadapan langsung antara ustadz dengan anak didik. Cara ini terbagi

dalam tiga teknis, Diantaranya:

a. Listening Skill: siswa berlatih untuk mendengarkan bunyi huruf yang ada

dalam buku paket Iqro’ dari ustadz.

b. Oral Drill: siswa berlatih dengan lisannya untuk mengucapkan apa yang

didengar dari ustadz.

c. Reading Drill: siswa berlatih untuk membaca huruf yang telah didengar

dan diucapkan (M. Ch. Mu’min, 1991)

b) Klasikal

Yaitu cara mengajar yang dilakukan oleh ustadz, dengan membentuk

klasikal dari anak satu kelas untuk mencapai suatu tujuan secara

bersama-sama. Cara ini dimaksudkan untuk mendapatkan timbal balik antara

individu agar saling mempercayai dan menumbuhkan rasa sosialisasi antar

(47)

c) Bentuk mandiri

Bentuk ini sering disebut dengan metode pekerjaan rumah yaitu cara

mengajar yang dilakukan ustadz dengan jalan memberi tugas khusus pada

anak didik untuk mengerjakan sesuatu diluar jam pelajaran. Pada bentuk

seorang ustadz membaca, menggambar dan menulis dari

lembaran-lembaran yang disediakan dari sekolah.

Adapun kelebihan Metode Iqro’ adalah sebagai berikut:

a. Anak didik mudah menerima yang telah diberikan oleh ustadz melalui

buku-buku pelajaran (Iqro’).

b. Anak didik dapat membaca huruf Al-Qur’an dengan lancar dan sesuai

dengan makhrojnya.

c. Anak didik dapat membaca Al-Qur’an dengan lancar sesuai dengan

bacaan kalimatnya (tajwid).

Sedangkan kelemahan metode Iqro’ adalah sebagai berikut:

a. Anak didik hanya bisa membaca huruf Al-Qur’an dengan baik dan lancar

b. Anak didik kurang dapat menulis Al-Qur’an terutama pada huruf atau

kalimat yang pendek dari surat Al-Qur’an .

Bagi anak didik yang lemah berfikir maka lemah sekali menerima pelajaran

yang diberikan oleh ustadz.

2.3.3 Metode Qira’aty

Al-Qur'an merupakan mukjizat terbesar yang diberikan Allah kepada

Rosulullah SAW. Mempelajari Al-Qur'an serta mengamalkannya

merupakan suatu kewajiban kita sebagai umat muslim. Pendekatan

terbaik dalam mempelajari Al-Qur'an adalah Tallaqi dan Musyafahah yaitu

berhadapan langsung antara guru dan murid, seperti yang dilakukan oleh

Malaikat Jibril dengan Rosulullah SAW ketikapertama kali wahyu

diturunkan. Metode Qiro’aty adalah suatu metode/cara cepat yang

digunakan untuk bacaAl-Qur’an yang langsung memasukkan dan

mempraktekkan bacaan dengan cara tartilsesuai dengan Qoidah ilmu

(48)

tahun 1986 bertepatan pada tanggal 1 Juli. Sebagaimana yang diucapkan

oleh H. M. Nur Shodiq Achrom sebagai penyusun dalam bukunya “Sistem

Qoidah Qiro’aty”, metode iniadalah cara cepat membaca Al-Qur’an yang

lebih menekankan pada praktek baca Al-Qur’an sesuai dengan Qoidah

ilmu tajwid. Sesuai dengan latar belakang atau sejarah awal adanya

metode Qiro’aty ini, maka metode ini mempunyai suatu strategi serta

prinsip dalam pembelajaran.

Seorang pengajar Qiraati harus melalui tahap-tahap yang antara lain

pembinaan yang dilakukan disetiap koordinator masing-masing, tashih

guru,pembekalan motodologi, sampai dengan PPL. Hal ini dimaksudkan

agar guru Qiraati mengajar sesuai kaidah ilmu tajwid dan bil lisaanil

'aroby, karena prinsip Qiraati adalah "jangan wariskan yang salah karena

yang benar itu mudah".

Strategi Pembelajaran

Agar proses dalam belajar mengajar sesuai dengan apa yang diharapkan

maka harus menggunakan strategi mengajar, diantaranya:

1) Strategi secara umum

Individual atau Privat atau Sorogan

Santri bergiliran membaca satu persatu, satu atau dua halaman

sesuai dengan kemampuannya.

Klasikal-individual

Sebagian waktu digunakan guru untuk menerangkan pokok-pokok

pelajaran secara klasikal sekedar 2 atau 3 halaman, dan sebagian

lagi untuk individual atau sorogan.

Klasikal-baca simak

Strategi ini digunakan untuk mengajarkan membaca dan

menyimak bacaan Al-Qur’an orang lain. Dasar yang digunakan

(49)

“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an maka dengarkanlah baik-baik

dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapatkan

rahmat.”

Caranya:

a. Guru menerangkan pokok pelajaran mulai dari kelompok

halaman terendah (secara klasikal), kemudian santri dites satu

persatu dan disimak oleh santri lain.

b. Dilanjutkan kelompok halaman berikutnya. Guru menerangkan

pokok pelajarannya, lalu santri dites satu persatu dan disimak oleh

semua santri.

Demikian seterusnya.

Untuk sorogan dapat diterapkan pada kelas yang terdiri dari

beberapa jilid, dalam satu kelas. Sedangkan untuk

Klasikal-Individual dan Klasikal Baca Simak hanya bisa diterapkan untuk

kelas yang terdiri dari satu jilid saja.

2) Strategi secara khusus

Agar kegiatan belajar mengajar Al-Qur’an dapat berjalan

dengan baik sehingga tercapai keberhasilan yang maksimal maka

perlu diperhatikan syarat-syaratsebagai berikut:

a. Guru harus menekan kelas dengan memberi pandangan

menyeluruh terhadap semua santri sampai semuanya tenang,

kemudian mengucapkan salam dan membaca do’a iftitah.

b. Pelaksanaan pelajaran selama satu jam ditambah 15 menit untuk

variasi (do’a - do’a harian, bacaan sholat, do’a ikhtitam atau

hafalan-hafalan lainnya).

c. Usahakan setiap anak mendapat kesempatan membaca satu

(50)

d. Wawasan dan kecakapan anak harus senantiasa dikembangkan

dengan sarana dan prasarana yang ada.

e. Perhatian guru hendaknya menyeluruh, baik terhadap anak yang

maju membaca maupun yang lainnya.

f. Penghayatan terhadap jiwa dan karakter anak sangat penting

agar anak tertarikdan bersemangat untuk memperhatikan

pelajaran. Jika ada yang diam terus dan tidak mau membaca

maka guru harus tetap membujuknya dengan sedikit pujian.

g. Motivasi berupa himbauan dan pujian sangat penting bagi anak,

terutama anak Pra TK. Anak jangan selalu dimarahi, diancam

atau ditakut-takuti, tapi kadang kala perlu dipuji dengan

kata-kata manis, didekati serta ucapan dan pendapatnya ditanggapi

dengan baik.

h. Guru senantiasa menanti kritik yang sifatnya membangun demi

meningkatkan mutu TKQ, jangan cepat merasa puas.

i. Jaga mutu pendidikan dengan melatih anak semaksimal mungkin.

j. Idealnya untuk masing-masing kelas/jilid terdiri dari:

1) Pra Taman Kanak-kanak : 10 anak

2) Jilid I : 15 anak

3) Jilid II Al-Qur’an : 20 anak

Masing-masing dengan seorang guru

k. Agar lebih mudah dalam mengajar, sebaiknya disediakan

alat-alat peraga dan administrasi belajar mengajar didalam kelas,

antara lain:

1) Buku Data Siswa.

2) Buku Absensi Siswa.

3) Kartu/Catatan Prestasi Siswa (dipegang siswa).

4) Catatan Prestasi Siswa (dipegang guru).

(51)

3) Prinsip Dasar Pembelajaran

Demi efektif dan efisien metode Qiro’aty, maka ustadz harus

menggunakan prinsip-prinsip ang telah ditentukan, diantaranya:

Prinsip yang harus dipegang oleh ustadz, yaitu:

Teliti dalam menyampaikan semua materi pelajaran

Waspada terhadap bacaan santri, yakni bisa mengkoordinasikan

antara mata, telinga, lisan dan hati.

Tegas dalam arti disiplin dan bijaksana terhadap kemampuan

santri.

Tidak boleh menuntun (Daktun).

Prinsip yang harus dipegang oleh santri, yaitu:

CBSA : Cara Belajar Santri Aktif

LCTB : Lancar Cepat Tepat dan Benar.

Adapun buku Qiraati tidak dijual secara bebas, karena Qiraati tidak

menjual buku tapi mentransfer ilmu, sehingga buku hanya bisa

didapatkan pada koordinator amanah buku sesuai dengan wilayah

amanahnya. Untuk menjadi guru Qiraati yang baik dan berhasil,

maka KH. Dahlan Salim Zarkasy menurut wasiatnya adalah : guru

harus sabar dan ikhlas, guru harus selalu istiqomah tadarus

Al-Qur'an dan guru harus Istiqomah Sholat Tahajjud.

2.3.4 Metode Tartil

Metode tartil adalah suatu cara dalam pembelajaran baca-tulis

dengan cepat, mudah bagi anak-anak dan orang dewasa. Dalam metode

tersebut diharapkan bagi santri atau anak didik membaca Al-Qur’an

dengan harmonisasi nada-nada. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

Tartili / membaca dengan harmonisasi nada-nada (QS.

(52)

Artinya: Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Quran itu dengan

perlahan-lahan.

Metode tartil adalah merupakan suatu metode baca Al-Qur’an

memperindah suara bacaan Al-Qur’an.Hal ini tentu saja sesuai dengan

ma’raj-ma’rajnya agar makna yang terkandung didalamnya tidak rusak

dan berpindah arti. Dalam Al-Qur’an ditegaskan Allah:

Artinya: Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan

perlahan lahan.(QS. Al-Muzammil:4)

2.3.5 Metode Yanbu’a

Metode Yanbu’a adalah suatu kitab Thoriqoah (metode) untuk

mempelajari baca dan menulis serta menghafal Al-Qur’an dengan cepat,

mudah dan benar bagi anak maupun orang dewasa, yang dirancang

dengan rosm usmaniy dan menggunakan tanda-tanda waqof yang ada

didalam Al-Qur’an Rosm Usmaniy, yang dipakai di Negara-negara Arab

dan Negara Islam.

Juga diajarkan cara menulis dan membaca tulisan pegon (tulisan

bahasa Indonesia / jawa yang ditulis dengan huruf Arab). Contoh-contoh

huruf yang sudah dirangkai semuanya dari lafadz Al-Qur’an, kecuali

beberapa lafadz. Timbulnya Yanbu’a adalah suatu usulan dan dorongan

alumni pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an, agar para alumni selalu ada

hubungan dengan pondok, disamping usulan dari masyarakat luas juga

dari Lembaga Pendidikan Ma’arif serta Muslimat terutama dari cabang

Kudus dan Jepara. Mestinya dari pihak pondok sudah menolak, karena

menganggap cukup metode yang sudah ada, tapi karena desakan yang

terus menerus dan memang dipandang perlu, terutama untukmenjalin

keakraban antara alumni dengan pondok serta untuk menjaga dan

memelihara keseragaman bacaan, maka dengan tawakkal dan memohon

pertolongan kepada Allah tersusunlah kitab YANBU’A yang meliputi

Gambar

Gambar 2.1  Jendela Dialog
Gambar 2.2  Jendela Kerja Adobe Flash
gambar lain yang bukan bertipe Movie Clip. Jadi bila  ingin  menggunakan
gambar berikut :
+7

Referensi

Dokumen terkait

//koordinat x movie clip ini sama dengan nilai variable xawal2 this._x = xawal3;. //koordinat y movie clip ini sama dengan nilai variable yawal2 this._y

Skripsi dengan judul “Penerapan Metode Tilawati Dalam Pembelajaran Membaca Al-Quran Di TPQ Baiturrahman Desa Sambirobyong Sumbergempol Tulungagung” ini ditulis oleh

mengusulkan sebuah aplikasi media pembelajaran tenses bahasa Inggris menggunakan Adobe Flash CS 3. Dengan media pembelajaran digital ini diharapkan dapat mengoptimalkan siswa

PERANCANGAN GAME EDUKATIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI DENGAN ADOBE FLASH CS 5..

a. Produk yang dihasilkan berupa Modul Interaktif berbasis Adobe Flash CS 6 pada Kompetensi Dasar Jurnal Penyesuaian. Sasaran dari media ini adalah siswa kelas

Dengan adanya metode pembelajaran interaktif melalui adobe flash ini diharapkan dapat menarik minat belajar siswa/i serta dapat meningkatkan kemampuan mereka

PERANCANGAN GAME EDUKATIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI DENGAN ADOBE FLASH CS 5..

Ilyas Marwal, MA pencapaian pembelajaran Al-Qur‟an di MTA Nurani, Jagakarsa, Jakarta Selatan terbukti cukup efektif, sebagaimana yang beliau katakan: “Karena kami melihat dan