• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DI LP3I SIDOARJO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DI LP3I SIDOARJO."

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

DI LP3I SIDOARJ O

SKRIPSI

Oleh :

RAHMAD EKA ARDIANTO NPM : 0832115031

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(2)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJ EMEN

PERPUSTAKAAN DI LP3I SIDOARJ O

OLEH :

RAHMAD EKA ARDIANTO

NPM : 0832115031

Telah Dipertahankan dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi J urusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada tanggal 12 April 2013

Dosen Penguji Dosen Pembimbing

1. 1.

Dr. Ir. Minto Waluyo, MM Dr. Ir. Minto Waluyo, MM NIP. 1961130 199003 1 001 NIP. 1961130 199003 1 001

2. 2.

Ir. Handoyo, MT Suseno Budi Prasetyo. ST. MT.

NIP . 19550708 198903 1 001 NIP. 19760503200501 1 002

3.

Ir. Sumiati, MT

NIP. 19601213 199103 2 001

Mengetahui

Kepala J ur usan Teknik Industri

Univer sitas Pembangunan Nasional ” Veteran ” J awa Timur

(3)

SKRIPSI

Telah dipertahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industr i

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada Tanggal : 12 April 2013

Tim Penguji : Dosen Pembimbing :

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Ir. Sutiyono, MT

(4)

Alhamdulillah berkat rahmat Tuhan YME yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Laporan Penelitian Tugas Akhir (Skripsi) dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan di LP3I Sidoarjo” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulisan skripsi ini dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program Sarjana Strata - 1 (S-1) di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Terselesaikannya Laporan Tugas Akhir (Skripsi) ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Allah SWT karena atas ijin-NYA lah laporan Tugas Akhir (Skripsi) ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya.

2. Orang Tua saya yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada saya. 3. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto,MP. Selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Ir. Sutiyono, MT. Selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5. Bapak Dr. Ir. Minto Waluyo, MM. Selaku ketua jurusan Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6. Bapak Dr. Ir. Minto Waluyo, MM..Selaku Dosen Pembimbing I 7. Bapak Suseno Budi P. ST. MT Selaku Dosen Pembimbing II 8. Dosen penguji Seminar 1 & 2 maupun Dosen Penguji Skripsi saya. 9. Istri saya yang setia menemani dan membantu dengan doa.

10.Ibu Lussy Widia Asmaraningtyas selaku pembimbing lapangan di LP3I Sidoarjo dan Seluruh karyawan LP3I Sidoarjo yang telah meluangkan waktunya terhadap penelitian saya.

11.Teman - teman dan Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi saya.

(5)

Akhir (Skripsi) ini terdapat kesalahan. Dan semoga Laporan Tugas Akhir (Skripsi) ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Surabaya,5 Maret 2013

Hormat kami

(6)

Alhamdulillah berkat rahmat Tuhan YME yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Laporan Penelitian Tugas Akhir (Skripsi) dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan di LP3I Sidoarjo” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulisan skripsi ini dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program Sarjana Strata - 1 (S-1) di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Terselesaikannya Laporan Tugas Akhir (Skripsi) ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Allah SWT karena atas ijin-NYA lah laporan Tugas Akhir (Skripsi) ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya.

2. Orang Tua saya yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada saya. 3. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto,MP. Selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Ir. Sutiyono, MT. Selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5. Bapak Dr. Ir. Minto Waluyo, MM. Selaku ketua jurusan Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6. Bapak Dr. Ir. Minto Waluyo, MM..Selaku Dosen Pembimbing I 7. Bapak Suseno Budi P. ST. MT Selaku Dosen Pembimbing II 8. Dosen penguji Seminar 1 & 2 maupun Dosen Penguji Skripsi saya. 9. Istri saya yang setia menemani dan membantu dengan doa.

10.Ibu Lussy Widia Asmaraningtyas selaku pembimbing lapangan di LP3I Sidoarjo dan Seluruh karyawan LP3I Sidoarjo yang telah meluangkan waktunya terhadap penelitian saya.

11.Teman - teman dan Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi saya.

(7)

Akhir (Skripsi) ini terdapat kesalahan. Dan semoga Laporan Tugas Akhir (Skripsi) ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Surabaya,5 Maret 2013

Hormat kami

(8)

KATA PENGANTAR ... i

2.1.2 Karakteristik Sistem……….… 8

2.1.3 Klasifikasi Sistem... 11

2.2 Informasi...……...………. 13

2.2.1 Definisi Informasi..………...………... 13

2.2.2 Siklus Informasi………... 14

(9)

2.3.1 DefinisiSistem Informasi...………... 17

2.3.2 Komponen Sistem Informasi... 18

2.3.3 Tipe Sistem Informasi... 20

2.4 Sistem Informasi Manajemen………... 21

2.5 Organisasi dan Informasi...……….………... 23

2.6 PengembanganSistem……….. 24

2.6.1 Perlunya Pengembangan Sistem…...………...…….... 24

2.6.2 Prinsip-prinsip Pengembangan Sistem………...………... 27

2.6.3 Pendekatan Pengembangan Sistem………...………. 29

2.6.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem... 31

2.6.4.1 Tahap Perencanaan Sistem... 32

2.6.4.2 Tahap Analisis Sistem... 32

2.6.4.3 Tahap Perancangan Sistem... 33

2.6.4.4 Tahap Implementasi Sistem... 34

2.6.5 Analis dan Pemrograman Sistem... 34

2.6.6 Alat – alat Pengembangan Sistem... 35

2.6.6.1 Bagan Alir... 36

2.6.6.2 Diagram Arus Data ( DAD )... 43

2.6.6.3 Diagram ER (Entity Relationship)... 48

2.6.6.4 HIPO (Hierarki Plus Input-Proses-Output)... 49

2.7 Desain SistemSecara Umum...…... 50

(10)

2.8 Pengertian Perpustakaan ...……... 55

2.8.1 Pengertian Perpustakaan ………. 55

2.8.2 Prosedur Perpustakaan ……….56

2.8.3 Rancangan SIM Perpustakaan LP3I Sidoarjo ………..58

2.9 Visual Basic...………... 59

2.10 Microsoft Access 2007... 61

2.11 Penelitian Terdahulu... 63

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian………….………...………... 64

3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel………. 64

3.2.1 Identifikasi Variabel ……… 64

3.2.2 Definisi Operasional Variabel ………..64

3.3 Metode Pengumpulan Data………..………. 65

3.4 Metode Pengolahan Data……….. 66

3.5 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah……….. 66

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Sistem……….………...………... 73

4.1.1 Struktur Organisasi, Sistem dan Prosedur, Serta Fungsi …….74

4.2 Analisa Sistem dan Identifikasi Prosedur...………. 74

4.2.1 Analisa Sistem………..75

4.2.1.1 Prosedur Daftar Anggota..……… 75

(11)

4.2.1.5 Prosedur Pembuatan Laporan..……… 76

4.2.2 Identifikasi Prosedur………..………..76

4.2.3 Analisa Kebutuhan Dokumen dan Informasi ………..76

4.2.3.1 Analisa Dokumen dan Laporan..……… 77

4.2.3.2 Analisa Kebutuhan Informasi...……… 77

4.2.3 Analisa Penjaringan Data ………78

4.3 Pengembangan Sistem dan Prosedur………..………. 78

4.3.1 Bagan Alir Dokumen yang Dirancang ...79

4.4 Diagram Arus Data ...……….. 80

4.5 Entity Relationship Diagram ...……….. 83

4.5.1 Entity Relationship Diagram.………...83

4.6 Perancangan Database………85

(12)

4.8.2 Validasi Rancangan SIM Perpustakaan Baru…...………90 4.9 Pembahasan ……… 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(13)

Tabel 4.1 Tabel Identifikasi Prosedur…………... 76

Tabel 4.2 Tabel Analisa Dokumen dan Laporan ... 77

Tabel 4.3 Tabel Analisa Kebutuhan Informasi... 78

Tabel 4.4 Tabel Analisa Penjaringan Data …...78

(14)

Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem... 11

Gambar 2.2 Transformasi data menjadi Informasi....………... 13

Gambar 2.3 Siklus Informasi... 14

Gambar 2.4 Pilar Kualitas Informasi... 15

Gambar 2.5 Hubungan Tipe Informasi dan Tingkatan Manajemen... 21

Gambar 2.6 Pengembangan Sistem... 26

Gambar 2.7 Siklus Hidup Pengembangan Sistem... 31

Gambar 2.8 Simbol yang digunakan di bagan alir sistem... 39

Gambar 2.9 Simbol yang digunakan di bagan alir dokumen... 41

Gambar 2.10 Simbol yang digunakan di bagan alir program... 43

Gambar 2.11 Notasi Proses DAD... 45

Gambar 2.12 Penjelasan di simbol proses... 46

Gambar 2.13 Simbol dari simpanan data di DAD... 47

Gambar 2.14 Diagram HIPO... 50

Gambar 2.15 Rancangan SIM Perpustakaan LP3I Sidoarjo ... 58

Gambar 3.1 Langkah-langkah pemecahan masalah... 67

Gambar 4.1 DAD Sistem lama yang di pakai……….…………. 73

Gambar 4.8 DAD Level 1 proses 4 ( Proses Pengembalian)…….……….83

Gambar 4.9 DAD Level 1 proses 5 ( Proses Pembuatan Laporan)…………....84

Gambar 4.10 ERD Sistem Informasi Perpustakaan………...84

Gambar 4.11 Tampilan Pembuka SIM Perpustakaan ….………..86

Gambar 4.12 Tampilan Pembuka SIM Perpustakaan ….………..86

(15)
(16)

ABSTRAKSI

Pada era globalisasi sekarang ini, perusahaan harus mampu menghadapi persaingan

bebas yang terjadi. Untuk itu semua sumber daya perusahaan harus dapat dikerahkan secara

maksimal dan profesional untuk mendukung keberhasilan perusahaan, yang tergantung pada

keberhasilan manajemen. Keberhasilan manajemen tersebut tergantung pada tersedianya

informasi yang relevan dari pengolahan data yang tepat. Agar pekerjaan informasi dapat

ditangani secara sistematis dan praktis, maka perlu adanya Sistem Informasi Manajemen.

LP3I Sidoarjo adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha pendidikan. Dari

usaha yang dijalankan, lembaga pendidikan ini telah berdiri cukup lama dan memiliki

perpustakaan. Selama ini prosedur peminjaman buku, pengembalian buku, data anggota dan

data buku masih dilakukan secara manual sehingga informasi menjadi lambat.

Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi ini, maka perlu dikembangkan suatu

sistem informasi yang memadai sehingga dapat memberikan informasi yang lebih baik dari

informasi yang diberikan oleh sistem yang ada selama ini. Perancangan sistem informasi

berbasis komputer ini diharapkan mampu menjawab permasalahan yang ada mengenai Sistem

Informasi Manajemen Perpustakaan selama ini.

Perancangan sistem informasi manajemen perpustakaan ini, menggunakan aplikasi

visual basic 6.0 dan menggunakan microsoft access sebagai databasenya. Software ini

memberikan banyak kelebihan dan keuntungan, diantaranya; ukuran software yang kecil,

software mudah penggunaannya, serta dapat menampung data yang cukup banyak.

(17)

ABSTRACT

In the current era of globalization, companies must be able to face free competition happens. For that all the company's resources should be deployed to the fullest and professionals to support the company's success, which depends on the success of management. Successful management depends on the availability of relevant information from appropriate data processing. Work order information can be handled in a systematic and practical, it is necessary to Management Information Systems.

LP3I Sidoarjo is a company engaged in the business of education. Of a business carried on, this institution has stood long enough and has a library. During this procedure borrowing books, returning books, data members and data books are still done manually so the information becomes slow.

To meet the need for this information, it is necessary to develop an adequate information system so as to provide better information than the information provided by the existing system for this. Design of computer-based information system was expected to answer the problems that exist on Library Management Information System for the.

The design of the library management information system, using Visual Basic 6.0 applications and uses Microsoft Access as the database. This software provides many advantages and benefits, including; small size of the software, the software is easy to use, and can hold quite a lot of data.

(18)

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini serta persaingan bebas yang terjadi, lembaga pendidikan yang bermunculan harus mampu bekerja dengan cepat, tepat dan benar agar dapat terus bertahan dalam persaingan yang kompetitif. Disetiap lembaga pendidikan, pengelolaan dan pemanfaatan manusia sebagai aset perusahaan turut serta memberikan peran. Seringkali masalah yang dihadapi adalah perlunya penyimpanan database yang baik, pengarsipan dokumen, pembuatan laporan – laporan hingga pengelolaan perpustakaan. Untuk itu diperlukan suatu teknologi informasi yang di dalamnya memberikan sistem multifungsi sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. Salah satu pendukung dalam kemajuan perusahaan adalah ketersediaan dan pengembangan sistem informasi manajemen di segala bidang. Karena sistem informasi manajemen dapat mengolah data dengan tepat, akurat dan fleksibel. Sehingga informasi yang diperoleh tersusun secara sistematis dan praktis. Hal ini akan menunjang kelancaran aktivitas di perusahaan atau instansi dalam kegiatan sehari-harinya.

(19)

berdiri cukup lama dan memiliki perpustakaan. Pada lembaga pendidikan ini sistem perpustakaan masih dilakukan secara manual.

Perpustakaan sebagai subsistem dari manajemen education merupakan hal yang vital bagi LP3I Sidoarjo, karena sangat berpengaruh terhadap output siswa. Sistem perpustakaan yang masih bersifat manual, yaitu dengan pencatatan langsung secara fungsinya akan mengakibatkan keterlambatan informasi buku, peminjaman dan siswa yang aktif meminjam di perpustakaan..

Melihat masalah diatas maka LP3I Sidoarjo, memerlukan suatu solusi yang tepat yang dapat membantu bagi para pelaksana, khususnya pihak bagian perpustakaan agar dapat pelayanan kepada siswa lebih efektif dan efisien. Dengan perkembangan teknologi berbasis komputer, diharapkan seorang pelaku perpustakaan lebih terbantu, dimana pelaku menjadi administrator yang bertugas menginputkan data dan komputer yang memproses dan mengeluarkan hasilnya, sehingga dengan adanya Perancangan Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan mempermudah petugas perpustakaan sehingga pelayanannya lebih cepat, lebih tepat serta pelaporannya kepada manajemen lebih akurat dan relevan

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas dapat dirumusan suatu permasalahan : ”Bagaimana merancang Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan di LP3I SIDOARJO agar pelayanan perpustakaan menjadi lebih

(20)

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah pada pembahasan Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan di lembaga pendidikan, maka permasalahan perlu dibatasi sebagai berikut :

1. Sistem informasi yang dibuat akan menggunakan perangkat lunak pendukung sistem informasi tersebut.

2. Tidak dilakukan analisa biaya pengadaan perangkat kerasnya.

3. Analisa perancangan sistem informasi tidak dilakukan dari segi kelayakan ekonomi.

4. Data yang di ambil hanya dari sistem manajemen perpustakaan saja.

1.4 Asumsi-Asumsi

Agar penelitian ini memberikan hasil pembahasan sistem informasi manajemen yang baik, maka perlu diberikan suatu asumsi sebagai berikut :

1. Tidak ada perubahan kebijaksanaan maupun restrukturisasi organisasi dari lembaga pendidikan

2. Karyawan dianggap mampu dan cukup handal dalam mengoperasikan program aplikasi komputer

(21)

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah ”Merancang Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan di LP3I SIDOARJO agar pelayanan perpustakaan menjadi lebih

cepat, tepat, serta pelaporan perpustakaan menjadi lebih akurat dan relevan”

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan Perancangan Sistem Informasi Manajemen ini diharapkan akan diperoleh manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Lembaga Pendidikan

- Dapat menyederhanakan sistem kerja manual yang sekarang dengan sistem yang terkomputerisasi dan juga dapat meningkatkan tingkat ketelitiannya.

- Membantu pengambilan keputusan dalam proses pemilihan alternatif terbaik sebagai keputusan yang tepat.

- Membantu kelancaran operasional kerja.

- Dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan secara tepat, cepat, akurat dan sederhana dalam waktu yang singkat sehingga dapat menunjang proses pengambilan keputusan.

- Memiliki sistem pengarsipan yang lebih rapi, efektif dan efisien.

2. Bagi Penulis

(22)

- Dapat mengembangkan pengetahuan yang selama ini hanya didapat secara teoritis untuk diterapkan dalam praktek nyata.

3. Bagi Universitas

- Sebagai bahan perbendaharaan perpustakaan dan studi banding bagi mahasiswa di masa yang akan datang.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan memahami pembahasannya, maka laporan ini secara sistematika adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, asumsi–asumsi yang digunakan, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan diuraikan teori-teori yang berhubungan dan berkenaan dengan topik-topik yang dibahas antara lain konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar sistem informasi manajemen, pengembangan sistem, alat-alat pengembangan sistem serta perancangan sistem yang digunakan sebagai dasar dalam menganalisa dan menyelesaikan masalah.

BAB III METODE PENELITIAN

(23)

didapat setelah data tersebut diolah serta flowchart pemecahan masalah.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan diuraikan mengenai analisa sistem, perancangan sistem, perancangan dan pengembangan sistem informasi, perancangan program komputer, implementasi program serta kelebihan penggunaan sistem informasi manajemen yang dirancang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan dan saran untuk perbaikan sistem informasi manajemen yang digunakan perusahaan saat ini.

(24)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Sistem

2.1.1 Definisi Sistem

Sistem adalah seperangkat elemen yang saling berhubungan dan saling

tergantung, yang merupakan alat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.Sebuah

sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama

untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.Berarti suatu sistem bukanlah

seperangkat unsur yang tersusun secara tidak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang

dapat dikenal saling melengkapi karena kesamaan maksud, tujuan dan sasaran.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponenya,

didefinisikan oleh Jerry FitzGerald (1981) sebagai berikut : ( Jogiyanto, 2005:2)

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai tujuan tertentu.”didefinisikan oleh Jerry FitzGerald (1981) sebagai

berikut:(Jogiyanto, 2005: 2)

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Lebih lanjut Raymond Mecleod, Jr. mendefinisikan sistem sebagai

berikut:(Mecleod, 2001: 11)

“Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud

(25)

Pendekatan suatu sistem merupakan suatu filsafat atau persepsi tentang

struktur yang mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dan operasi-operasi dalam suatu

organisasi dengan cara yang efisien dan yang paling baik.(Sutabri, 2003 : 10)

2.1.2 Ka rakter istik Sistem

Dalam menganalisa suatu sistem, kita perlu memperhatikan karakteristik

sistem itu sendiri. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu,

yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),

lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input),

keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

(Jogiyanto, 2005 : 3)

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang

artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem

atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari

sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung

komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai

sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih

besar yang disebut dengan supra system. Misalnya suatu perusahaan dapat disebut

dengan suatu sistem dan industri yang merupakan suatu sistem yang lebih besar dapat

disebut dengan supra system. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka

(26)

2. Batas Sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan suatu sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem

menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas

dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar

yang menguntungkan merupakan energi dari suatu sistem dan dengan demikian harus

tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan

dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari

sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran

(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang

lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat

berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan

(27)

input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

Sebagai contoh di dalam sistem computer, program adalah maintenance input yang

digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk

diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan

masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem

komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan

merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang

dibutuhkan.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa

bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem

akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-lapaoran keuangan dan

laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives). Kalau

suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

(28)

keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai

sasaran atau tujuan.

Gamba r 2.1 Kara kter istik sistem

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur

teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005, hal 6)

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya

adalah sebagai berikut: (Jogiyanto, 2005 : 6)

1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa

pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik

adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem

(29)

2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made

system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah

sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan

interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human- machine

system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem

informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut

penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic

system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.

Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga

keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari

sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan

program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa

depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis

tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Sistem terbuka adalah

(30)

ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau

subsistem yang lainnya.

2.2 Infor masi

2.2.1 Definisi Infor masi

Informasi sangat penting dalam suatu organisasi, sehingga suatu sistem yang

kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir.

Robert N. Anthony dan John Dearden menyebutkan keadaan dari sistem dalam

hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy.

Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut : (Jogiyanto, 2005

: 8) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih

berarti bagi yang menerimanya.

Transformasi data menjadi informasi dapat digambarkan sebagaimana

ditunjukkan oleh gambar 2.2. Dalam gambar tersebut, input adalah data yang akan

diolah oleh unit pengolah, dan output adalah informasi sebagai hasil pengolahan data

yang telah diinputkan tersebut. Suatu unit penyimpanan diperlukan sebagai alat

simpanan data, pengolah, maupun informasi. (Sutanta, 2003 : 10)

Gamba r 2.2 Transfor masi data menjadi infor masi

(31)

2.2.2 Siklus Infor ma si

Data dapat dikatakan suatu bentuk yang masih mentah dari suatu sistem yang

masih masih membutuhkan pengolahan lebih lanjut. Data diolah menjadi suatu model

yang dapat menghasilkan suatu informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian

menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan,

yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah

data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat

suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut juga dengan

siklus informasi (information cycle). (Jogiyanto, 2005 : 9)

Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing

cycles).

Gambar 2.3 Siklus Infor masi

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori

(32)

2.2.3 Kua lita s Infor masi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga

hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan

relevan (relevance). John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari

informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar.

Gamba r 2.4 Pilar kualitas infor masi

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori

dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005, hal 10)

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke

penerima informasi kemungkinan terjadi banyak gangguan (noise) yang dapat

(33)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang

sudah usang tidak akan mencapai nilai lagi. Karena informasi merupakan

landasan di dalam mengambil keputusan. Bila pengambilan keputusan

terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya

nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga

diperlukan teknologi-teknologi mutahir untuk mendapatkan, mengolah dan

mengirimkannya.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi

informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya

informasi mengenai sebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan

perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada

ahli teknik perusahaaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi

untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan

untuk akuntan.

2.2.4 Nila i Infor masi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu

manfaat dan biaya mendapatkannya. (Jogiyanto, 2005 : 11) Suatu informasi

dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya

mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang dipergunakan

di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

(34)

informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya,

karena sebagian informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam

perusahaan. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir

keuntungan dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.

Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness

atau cost benefit.

2.3 Sistem Infor masi

2.3.1 Definisi Sistem Infor masi

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis

sebagai berikut :(Jogiyanto, 2005: 11)

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Bagi suatu perusahaan publik yang besar suatu sistem informasi yang

sederhana mungkin tidak cukup. Tuntutan-tuntutan kegiatan bisnis serta

tuntutan-tuntutan peraturan yang berlaku memerlukan dikembangkannya beberapa sistem

informasi guna menunjang kegiatan kegiatan sehari-hari serta dasar bagi

(35)

2.3.2 Komponen Sistem Infor masi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa (Jogiyanto, 2005:

12) sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah

blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model

block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis

data (database block) dan blok kendali. Sebagai suatu sistem keenam blok tersebut

masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu

kesatuan untuk mencapai sasarannya. Keterangan untuk masing-masing blok adalah

sebagai berikut

1. Blok Masukan(input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model(model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran(output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen

(36)

4. Blok Teknologi(technology block)

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool- box) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan

dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga

bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak

(software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data(database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras

komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu

disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih

lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa,

supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik

juga berguna untuk efesiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses

atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut

dengan DBMS (Database Management System).

6. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya balam, api,

debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri,

kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya.

(37)

bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur

terjadi kesalahan-kesalahan dapat cepat langsung diatasi.

2.3.3 Tipe Sistem Infor masi

Sistem informasi sekarang tidak hanya sebagai pengumpul data dan

pengolahnya menjadi informasi berupa laporan-laporan keuangan saja, tetapi

memiliki peranan yang lebih penting di dalam menyediakan informasi bagi

manajemen untuk fungsi-fungsi perencanaan, alokasi-alokasi sumber daya,

pengukuran dan pengendalian. Laporan-laporan dari sistem informasi memberikan

informasi kepada manajemen mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi di

dalam organisasi untuk menjadi suatu bukti yang berguna di dalam menentukan

tindakan yang akan diambil. Sistem informasi dapat menyediakan tiga macam tipe

informasi untuk tingkatan manajemen yang berbeda, yaitu : (Jogiyanto, 2005: 69)

1. Informasi pengumpulan data (scorekeeping information)

Merupakan informasi yang berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk

menjawab pertanyaan :”Am I doing well or badly?” (Apakah saya sudah

mengerjakan dengan baik atau belum ?). informasi ini berguna bagi manajer

bawah untuk mengevaluasi kinerja personil-personilnya.

2. Informasi pengarahan perhatian (attention directing information)

Merupakan informasi untuk membantu manajemen memusatkan perhatian pada

masalah-masalah yang menyimpan, ketidakberesan, ketidakefesienan dan

kesempatan-kesempatan yang dapat dilakukan. Informasi ini untuk menjawab

(38)

seharusnya saya amati?). informasi ini akan membantu manajemen menengah

untuk melihat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

3. Informasi pemecahan masalah (problem solving information)

Merupakan informasi untuk membantu manajer atas mengambil keputusan

memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Informasi ini untuk menjawab

pertanyaan :”Of the several ways of doing the job, which is the best?”

(manakah yang terbaik dari beberapa cara melakukan pekerjaan?) problem

solving biasanya dihubungkan dengan keputusan-keputusan yang tidak

berulang-ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh

manajemen tingkat atas.

Ga mbar 2.5 Hubunga n tipe infor masi dan tingkatan manajemen

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori

dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005)

2.4 Sistem Infor masi Ma najemen

Sistem Informasi Manajemen ( Manajement Informasi System atau sering

(39)

menyajikan informasi, guna mendukung fungsi operasi manajemen dan pengambilan

keputusan didalam sebuah organisasi.

Menurut Gordon B Darwis, didefinisikan sistem informasi manajemen adalah

: “Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem manusia atau mesin yang terpadu

untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan

pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat

keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) dari computer, prosedur

pedoman, model-model analisa, perencanaan, pengendalian dan pengambilan

keputusan dan database”.

Semua sistem-sistem informasi dimaksudkan untuk memberikan informasi

kepada semua tingkatan informasi manajemen, yaitu: (Jogiyanto, 2005: 16)

1. Manajemen tingkat bawah (lower level management)

Manajemen tingkat bawah atau operating manajemen yaitu tempat

berlangsungnya operasi perusahaan.

2. Manajemen tingkat menengah (middle level manjement)

Manajemen tingkat menengah yang berarti bahwa tanggung jawab untuk

melaksanakan rencana dan memastikan tercapainya tujuan.

3. Manejemen tingkat atas (top level management)

Manajemen tingkat atas atau executive management yang berarti bahwa segala

keputusan yang diambil akan mempengaruhi pada seluruh organisasi yang akan

datang.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Sistem informasi manajemen dapat di

(40)

bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama

antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan

fungsi pengolahan data, menerima masukan(input) berupa data-data, kemudian

mengolahnya(processing),dan menghasilkan keluaran(output) berupa informasi

sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata

yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang,

mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan

memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna

mencapai tujuan.(Sutanta, 2003 :19)

2.5 Or ganisasi dan Infor masi

Organisasi adalah sistem yang saling mempengaruhi antara orang dalam

kelompok kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan organisasi secara

keseluruhan tidak mungkin dijalankan oleh satu orang saja. Organisasi dapat

diibaratkan sebagai satu kesatuan tubuh manusia yang bekerja sama sehingga fungsi

tubuh manusia dapat berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan.

Dalam sebuah organisasi, informasi diibaratkan sebagai sistem urat syaraf.

Struktur organisasi dan kebutuhan akan informasi saling berkaitan secara mutlak.

Informasi juga mempengaruhi penyusunan organisasi melalui cara mendesain sistem

informasinya. Sistem informasi ini harus selaras dengan struktur organisasi dan

pelimpahan wewenang dalam perusahaan. Untuk itu, organisasi harus disusun

menurut arus informasi dan faktor – faktor informasi yang dipilih untuk

(41)

2.6 Pengembangan Sistem

2.6.1 Per lunya Pengemba ngan Sistem

Sistem dikembangkan untuk medukung fungsi-fungsi operasi manajemen dan

pengambilan keputusan. Oleh karena itu pengembangan sistem berawal dari suatu

kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi. Pengembangan sistem

dapat berarti suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara

keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa

hal, yaitu sebagai berikut: (Jogiyanto, 2005: 35)

1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang

lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :

a. Ketidakberesan.

Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem tersebut

tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Ketidakberesan ini

dapat berupa :

- Kecurangan-kecurangan yang disengaja sehingga menyebabkan kurang

amannya kebenaran dari data perusahaan;

- Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat

menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin;

- Tidak efesiennya operasi;

- Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

(42)

Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru.

Karena adanya perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama tidak

efektif lagi, sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua

kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities).

Organisasi mulai merasakan bahwa teknilogi informasi ini perlu digunakan

untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam

proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh pihak manajemen.

Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efesiensi waktu sangat

menetukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah

disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada. Bila pesaing dapat

memanfaatkannya, sedang perusahaan tidak dapat memanfaatkan teknologi ini,

maka kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing.

3. Adanya instruksi-instruksi(directives)

Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena ada instruksi-instruksi

dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti peraturan pemerintah.

Karena adanya permasalahan tersebut, maka sistem yang baru perlu

dikembangkan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul,

meraih kesempatan-kesempatan yang ada atau memenuhi instruksi yang

(43)

Ga mbar 2.6 Pengembangan sistem

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori

dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005: 37)

Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan

terjadi peningkatan-peningkatan di sistem yang baru. Peningkatan-peningkatan ini

berhubungan dengan PIECES(performance, information, economy, control, efficiency

dan service), yaitu sebagai berikut ini. (Jogiyanto, 2005: 38)

1. Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru

sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan

response time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan

suatu saat tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara

dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk

menanggapi pekerjaan tersebut.

2. Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang

(44)

3. Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau

keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

4. Control (pengendalian), peningkatan pengendalian untuk mendeteksi dan

memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang akan

terjadi.

5. Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda

dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya

yang digunakan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber

daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi

dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.

6. Service (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh

sistem.

2.6.2 Pr insip Pengemba ngan Sistem

Beberapa prinsip utama di dalam proses pengembangan sistem adalah

sebagai berikut ini. (Jogiyanto, 2005: 38)

1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen

Sistem yang dikembangkan harus dapat mendukung kebutuhan yang diperlukan

oleh manajemen.

2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar

Sistem informasi yang akan dikembangkan membutuhkan modal yang tidak

(45)

3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik

Dalam pengembangan sistem informasi sangat memerlukan orang terdidik yang

dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada dan terhadap

solusi-solusi yang mungkin dilakukan.

4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses

pengembangan system.

Sebelum proses pengembangan sistem dilakukan, maka harus di buat terlebih

dahulu skedul atau jadwal kerja yang menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan

tugas-tugas pekerjaan yang akan dilakukan, sehingga proses pengembangan

sistem dapat dilakukan dan selesai dengan berhasil sesuai dengan waktu dan

anggaran yang direncanakan.

5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut

Prinsip ini kelihatan bertentangan dengan prinsip nomor 4, tetapi tidak

demikian. Tahapan kerja dari pengembangan sistem di prinsip nomor 4

menunjukkan langkah-langkah yang harus dilakukan dan langkah-langkah ini

dapat saja tidak harus urut, tetapi dapat dilakukan secara bersama-sama.

6. Jangan takut membatalkan proyek

Keputusan untuk meneruskan suatu proyek atau membatalkannya memang

harus dievaluasi dengan cermat. Apabila memang suatu proyek terpaksa harus

dihentikan atau dibatalkan karena sudah tidak layak lagi, maka harus dilakukan

dengan tegas.

(46)

Kegagalan untuk membuat suatu dokumentasi kerja adalah salah satu hal yang

sering terjadi dan merupakan kesalahan kritis yang dibuat oleh analisis sistem.

Dokumentasi harus dibuat pada waktu proses dari pengembangan sistem itu

sendiri masih dalam proses, karena dokumentasi ini dapat dihasilkan dari hasil

kerja tiap-tiap langkah di pengembangan sistem.

2.6.3 Pendekatan Pengembangan Sistem

Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu sebagai

berikut ini. (Jogiyanto, 2005: 53)

1. Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur (dipandang dari metodologi

yang digunakan).

Pendekatan klasik merupakan lawan dari pendekatan terstruktur. Metodologi

pendekatan klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan

di sistem life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pendekatan sistem akan

berhasil jika mengikuti tahapan di sistem life cycle. Tetapi dalam prakteknya

hal ini berjalan dengan baik karena pendekatan ini tidak memberikan pedoman

lebih lanjut tentang bagaimana melakukan tahapan tersebut secara lebih

terperinci. Pendekatan ini pada dasarnya mencoba menyediakan kepada analisis

sistem tambahan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem di

samping tetap mengikuti ide dari sistem life cycle.

2. Pendekatan sepotong lawan pendekatan sistem (dipandang dari sasaran yang

akan dicapai)

Pendekatan sepotong merupakan pendekatan pengembangan sistem yang

(47)

aplikasi yang dipilih dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di sistem

informasi atau tanpa memperhatikan sasaran keseluruhan dari organisasi. Yang

diperhatikan hanya sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja. Pendekatan

sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari

organisasi, tidak hanya menekankan pada sasaran dari sistem informasi saja.

3. Pendekatan bawah-naik lawan pendekatan atas-turun (dipandang dari cara

menentukan kebutuhan dari sistem)

Pendekatan bawah-naik (bottom-up approach) dimulai dari level bawah

organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini

dimulai dari dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi

dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan

transaksi tersebut. Pendekatan ini menekankan pada data yang akan diolah

terlebih dahulu, informasi yang dihasilkan menyusul mengikuti datanya.

Pendekatan atas-turun (top-down approach) dimulai dari level atas organisasi

yaitu perencanaan strategi. Dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan

kebijaksanaan organisasi kemudian diikuti dengan dilakukannya analisis

kebutuhan informasi yang dilanjutkan dengan pemrosesan transaksi.

4. Pendekatan sistem-menyeluruh lawan pendekatan moduler (dipandang dari cara

mengembangkannya)

Pendekatan sistem menyeluruh merupakan pendekatan yang mengembangkan

sistem serentak secara menyeluruh. Pendekatan ini kurang tepat diterapkan

pada sistem yang komplek sehingga akan sulit untuk dikembangkan.

(48)

bagian atau modul yang sederhana, sehingga akan lebih mudah dipahami atau

dikembangkan.

5. Pendekatan lompatan jauh lawan pendekatan berkembang (dipandang dari

teknologi yang akan digunakan)

Pendekatan lompat jauh menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak

dengan menggunakan teknologi canggih. Banyak mengandung resiko karena

perkembangan komputer yang cepat memerlukan investasi yang seketika.

Pendekatan berkembang menerapkan teknologi canggih hanya untuk

aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja dan akan terus dikembangkan pada periode

berikutnya sesuai dengan kebutuhan.

2.6.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Daur atau siklus dari pengembangan sistem merupkan suatu bentuk yang

digunakan untuk menggambarkan tahapan utama atau bertingkat dalam tahapan

tersebut dalam proses pengembangan. Tahapan utama siklus hidup pengembangan

sistem digambarkan sebagai berikut :

Ga mbar 2.7 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

(Sumber : Jogiyanto, Analisis Dan Desain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan

(49)

2.6.4.1 Taha p per encanaan sistem (system planning)

Perencanaan sistem merupakan langkah awal yang memberikan pedoman

dalam melakukan pengembangan sistem informasi yang harus sejalan dengan arah,

tujuan dan strategi bisnis organisasi.

2.6.4.2 Ta hap a nalisis sistem (analysis system)

Tahap ini merupakan tahap penguraian dari suatu sistem informasi yang

utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mendefinisikan dan

mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan perbaikannya.

Analisa sistem (sistem analysis) dapat didefinisikan sebagai berikut:

(Jogiyanto, 2005: 129)

Suatu penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh dalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan untuk kemudian dapat diusulkan

perbaikannya.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus

dilakukan oleh sistem sebagai berikut :

a. Identify (mengidentifikasi masalah)

Langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat

(50)

b. Understand (memahami kerja dari sistem yang ada)

Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem

yang ada beroperasi. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data

yang diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Analisis sistem dapat

mengumpulkan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada,

yaitu dengan cara wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilan

sample.

c. Analyze (menganalisis hasil penelitian)

Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil

penelitian yang telah dilakukan. Menganalisis hasil penelitian sering sulit

dilakukan analisis sistem yang masih baru mencoba untuk memecahkan

masalah tanpa menganalisisnya.

d. Report (membuat laporan hasil analisis)

Setelah proses analisis sistem ini selesai dilakukan, tugas berikutnya dari

analisis sistem dan timnya adalah membuat laporan hasil analisis. Laporan ini

diserahkan kepada steering commite yang nantinya akan diserahkan ke pihak

manajemen.

2.6.4.3 Tahap perancangan sistem (design system)

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analisis sistem telah

(51)

sekarang bagi analisis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem

tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem.

Perancangan sistem dibagi dalam dua bagian, antara lain :

a. Perancangan sistem secara umum atau konseptual, perancangan logika

atau secara makro.

b. Perancangan sistem terinci atau secara fisik.

Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi

dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user bukan untuk

pemrogram. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model, input, output,

database, teknologi dan control.

2.6.4.4 Taha p implementasi sistem (system implementation)

Tahap ini menerapkan sistem baru untuk menggantikan sistem lama. Selain

itu untuk menjaga sistem, diperlukan perawatan sistem karena berkaitan dengan

penggembangan teknologi perangkat lunak dan perangkat keras serta perkembangan

itu sendiri.

2.6.5 Ana lis Dan Pemrogra m Sistem

Analis sistem (systems analysis) adalah orang menganalisis sistem

(mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan

pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan, sedangkan

(52)

aplikasi tertentu berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat oleh analis sistem

(Jogiyanto, 2005 : 64).

Analis sistem merupakan orang yang tepat untuk mengembangkan sistem

informasi ini berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh pemakai

sistem, sedang pemrogram yang akan membuat program aplikasinya. Terdapat

perbedaan tanggung jawab antara analis sistem dan pemrogram sistem, akan tetapi

ada juga analisis sistem yang melakukan tugas-tugas seperti pemrogram dan

sebaliknya ada juga pemrogram yang melakukan tugas-tugas yang dilakukan oleh

analis sistem.

2.6.6 Alat-a lat Pengemba ngan Sistem

Alat-alat yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah berupa suatu

gambar atau diagram atau grafik, data dictionary, structured English, pseudocode,

serta formulir-formulir untuk mencatat dan menyajikan data.

Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk gambar atau grafik

diantaranya adalah sebagai berikut ini.

a. HIPO diagram, digunakan di metodologi HIPO dan metodologi yang

lainnya.

b. Data flow diagram, digunakan di metodologi structured system analysis and

design.

c. Structured chart, digunakan di metodologi structured system analysis and

design.

(53)

e. Warnier/Orr diagram, digunakan di metodologi Warnier/Orr

f. Jackson’s diagram, digunakan di metodologi Jackson System Development.

Alat-alat lain yang digunakan dan sifatnya umum adalah suatu bagan.Bagan

dapat diklasifikasikan sebagai berikut ini. (Jogiyanto, 2005: 63)

1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas

a. Bagan alir sistem

b. Bagan alir program, yang dapat berupa :

- Bagan alir logika program

- Bagan alir program komputer terinci

c. Bagan alir kertas kerja

d. Bagan alir hubungan database

e. Bagan alir proses

f. Gantt chart

2. Bagan untuk menggambarkan tata letak

3. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil

a. Bagan distribusi kerja

b. Bagan organisasi

2.6.6.1 Ba gan Alir

Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow)

didalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan untuk alat

(54)

a. Bagan Alir Sistem

Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara

keseluruhan sistem. Bagan ini dijelaskan urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang

ada didalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan sistem.

Bagan alir sistem digambar dengan menggunakan simbol-simbol yang tampak

sebagai berikut :

Simbol dokumen

Simbol kegiatan offline Simbol kegiatan manual

Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer

Menunjukkan pekerjaan manual

File non komputer yang diarsipkan dapat berupa urut angka, urut huruf, urut tanggal

Simbol kartu plong

(55)

Simbol pengurutan offline

Simbol pita magnetik

Simbol hard disk

Simbol disket

(56)

Gambar 2.8 Simbol-simbol ya ng digunakan dibaga n a lir system

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori

dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005, hal 796)

b. Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir atau paperwork

flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir

termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini mengunakan

simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan didalam bagan alir sistem.

Bagan alir dokumen digambar dengan menggunakan simbol-simbol sebagai

berikut: (Jogiyanto, 2005: 796)

Adalah file non-komputer yang diarsip urut nomor (numerical)

Adalah file non-komputer yang diarsip urut huruf (alfabetical) Simbol penghubung

Menunjukkan penghubung kehalaman yang masih sama atau ke halaman yang lain

N

(57)

Adalah file non-komputer yang diarsip urut tanggal

(cronological)

d. Simbol Proses

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program computer

e. Simbol Hard disk

Adalah simbol yang menunjukkan input atau output

menggunakan hard disk.

f. Simbol Diskette

Menunjukkan input atau output menggunakan diskette

g. Simbol Keyboard

Menunjukkan input yang menggunakan on-line keyboard

h. Simbol Penjelasan

Menunjukkan penjelasan dari suatu proses

i. Simbol Penghubung

Menunjukkan penghubung yang masih menjadi satu halaman

Menunjukkan penghubung ke halaman lain

j. Simbol Keputusan

(58)

Menunjukkan adanya penyeleksian kondisi

k. Simbol Display

Menunjukkan output yang ditampilkan di monitor

l. Simbol Garis Alir

Menunjukkan arus dari proses

m.Simbol Titik Terminal

Menunjukkan awal dan akhir suatu proses

Ga mbar 2.9 Simbol ya ng digunakan di bagan alir dokumen

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori

dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005: hal 10)

c. Bagan Alir Skematik

Bagan alir skematik merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem,

yaitu untuk menggambarkan prosedur didalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan

alir skematik selain mengunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga mengunakan

gambar-gambar komputer dan peralatan yang digunakan. Maksud penggunaan

gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang

paham dengan simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini

memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarkannya.

(59)

Bagan alir program merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci

langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir

sistem. Bagan alir program dibuat dengan menggunakan simbol-simbol sebagai

berikut :

Simbol input/output

Simbol input/output digunakan untuk mewakili data input/output

Simbol proses

Simbol proses digunakan untuk mewakili suatu proses

Simbol garis alir

Simbol garis alir digunakan untuk menunjukkan arus dari data

Simbol penghubung

Simbol keputusan

Simbol proses terdefinisi

Simbol penghubung digunakan untuk menunjukkan sambungan dari bagan alir yang

(60)

Gambar 2.10 Simbol-simbol ya ng digunakan dibaga n alir pr ogr am

(Sumber : Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi , 2005, hal 796)

Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu, bagan alir logika

program dan bagan alir program komputer terinci. Bagan alir logika program

digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah didalam program komputer

secara logika. Bagan alir program ini dipersiapkan oleh analisis sistem. Bagan alir

program komputer terinci digunakan untuk menggambarkan intruksi-intruksi

program komputer secara terinci. Bagan alir ini disiapkan oleh pemrogram.

2.6.6.2 Diagr am Ar us Data (DAD) atau Data Flow Diagra m (DFD)

Diagram arus data merupakan gambaran suatu sistem yang telah ada atau

sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan

lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan

sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (file kartu,

microfiche, hard disk, tape, diskette, dan sebagainya). DAD merupakan alat yang

digunakan pada metodologi pengembangan sistem terstruktur (structured analysis

and design). DAD merupakan alat yang cukup popular saat ini, karena dapat Simbol persiapan

Simbol titik terminal

Simbol persiapan digunakan untuk memberi nilai awal suatu besaran

(61)

menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur dan jelas.Lebih lanjut

DAD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik. Beberapa simbol yang

digunakan di DAD antara lain :

1. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)

Kesatuan luar merupakan kesatuan dilingkungan luar sistem yang dapat berupa

orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang

akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar

dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak atau kotak dengan sisi kiri dan

atasnya membentuk garis tebal. Kesatuan luar dapat diberi identifikasi dengan

huruf kecil diujung kiri atas.

2. Arus Data

Arus data (data flow) di DAD diberi simbol sutu panah. Arus data ini mengalir

diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus

data dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses

sistem. Arus data sebaliknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama

dari arus data dituliskan disamping garis panah.

3. Proses

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau

komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan

arus data yang akan keluar dari proses. Untuk Physical Data Flow

Diagram(PDFD), proses dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer,

sedang untuk Logical Data Flow diagram (LDFD), suatu proses hanya

Gambar

Gambar 2.3 Siklus Informasi
Gambar 2.5 Hubungan tipe informasi dan tingkatan manajemen
Gambar 2.6 Pengembangan sistem
Gambar 2.7 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka pengambilan data primer untuk penelitian guna menyususn skripsi dengan judul “ Pengaruh Akses Pembiayaan Terhadap Pertumbuhan UKM Di Kabupaten Gowa Dengan

Indikator yang terakhir yaitu ketepatan, dalam perlindungan dan pemberdayaan pasar tradisional hal yang masih kurang tepat diantaranya perlindungan lokasi usaha yang strategis

Dengan menggunakan media pembelajaran yang masih analog tersebut kebanyakan siswa merasa bosan dan siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan

Kemampuan guru mengelola kelas meliputi (1) pemahaman wawasan guru akan landasan dan filsafat pendidikan (2) guru memahami potensi dan keberagaman peserta didik ,

Selain itu dengan dibuatnya segala persetujuan Dewan Komisaris kepada Direksi dalam wujud akta otentik, akan membuat seorang Direksi dalam menjalankan perusahaan tidak akan

Berdasarkan konsepsi tersebut diatas, maka studi AMDAL ini akan diawali dengan suatu telaan terhadap peraturan perundang–undangan yang berlaku (terutama yang

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa banyaknya remaja yang telah terpengaruh dengan adanya sosial media, remaja yang seharusnya menghabiskan waktu untuk