SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Ilmu Administrasi Bisnis Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Oleh :
LIA OKTAVIANI
NPM. 1042010017
YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
Disusun Oleh :
LIA OKTAVIANI
NPM 1042010017
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi
Menyetujui,
Pembimbing Utama
Dra. Siti Ning Farida, M. Si
NIP 196407291990032001
Mengetahui,
DEKAN
Oleh:
LIA OKTAVIANI
NPM 1042010017
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi Program Studi
Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 23 Mei 2014
Pembimbing Utama
Tim Penguji:
1. Ketua
Dra. Siti Ning Farida, M. Si
Dra. Lia Nir awati, M. Si
NIP 196407291990032001
NIP 196009241993032001
2. Sekretaris
Dra. Siti Ning Farida, M. Si
NIP 196407291990032001
3. Anggota
Susi Hariyawati, S. Sos, M. Si
NIP 1964021519910302001
Mengetahui,
DEKAN
hidayah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi dengan judul “Strategi
Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam Mengembangkan
Usahanya (Studi Kasus pada CV PLAN>net Desain di Surabaya)” dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Ning Farida, Dra., M.Si
selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan, nasehat serta motivasi kepada penulis. Dan penulis juga
banyak menerima dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moril, materiil
maupun spirituil. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Ibu Hj. Suparwati, Dra., M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2.
Ibu Lia Nirawati, Dra., M.Si selaku ketua Program Studi Ilmu Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3.
Ibu Siti Ning Farida, Dra., M.Si selaku sekretaris Program Studi Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4.
Bapak/Ibu dosen Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu
kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
Dengan segala keterbatasan yang penulis miliki, semoga laporan skripsi
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan khususnya bagi penulis.
Surabaya, Mei 2014
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
ABSTRAKSI ... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah ... 1
1.2
Rumusan Masalah ... 7
1.3
Tujuan Penelitian ... 8
1.4
Manfaat Penelitian ... 8
1.4.1
Secara Praktis ... 8
1.4.2
Secara Teoritis ... 8
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1
Penelitian Terdahulu ... 10
2.2
Landasan Teori ... 13
2.2.1
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ... 13
2.2.1.1
Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah ... 13
2.2.3
Strategi Fungsional ... 23
2.2.3.1
Strategi di Bidang Keuangan ... 27
2.2.3.2
Strategi di Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia 29
2.2.3.3
Strategi di Bidang Pemasaran ... 31
2.2.3.4
Strategi di Bidang Produksi ... 42
2.2.4
Analisis SWOT ... 44
2.2.5
Penjualan ... 52
2.2.5.1
Proses Penjualan ... 54
2.2.5.2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Penjualan .. 56
2.2.6
Profit ... 58
2.3
Kerangka Berpikir ... 59
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 61
3.2
Batasan Masalah Penelitian ... 63
3.3
Lokasi Penelitian ... 63
3.4
Unit Analisis Penelitian ... 64
3.5
Subyek dan Informan Penelitian ... 65
3.6
Teknik Pengumpulan Data ... 66
4.1.2
Visi dan Misi ... 72
4.1.3
Struktur Organisasi ... 73
4.1.4
Job Description ... 75
4.2
Hasil Penyajian Data ... 77
4.2.1
Identitas Informan ... 78
4.2.2
Hasil Penelitian CV PLAN>net Desain ... 79
4.2.2.1
Analisis SWOT ... 82
4.2.2.2
Strategi Keuangan ... 84
4.2.2.3
Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia ... 86
4.2.2.4
Strategi Pemasaran ... 87
4.2.2.5
Strategi Produksi ... 91
4.3
Pembahasan ... 92
4.3.1
Analisis SWOT ... 92
4.3.2
Strategi Keuangan ... 95
4.3.3
Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia ... 97
4.3.4
Strategi Pemasaran ... 100
4.3.5
Strategi Produksi ... 104
Lampiran 2 Panduan Wawancara untuk Karyawan: Desain ... xxii
Lampiran 3 Panduan Wawancara untuk Karyawan: Administrasi ... xxiv
Lampiran 4 Panduan Wawancara untuk Karyawan: Project Manager ... xxvi
Lampiran 5 Panduan Wawancara untuk Karyawan: Produksi ... xxviii
Lampiran 6 Panduan Wawancara untuk Pelanggan: Bapak Yohannes ... xxx
Lampiran 7 Panduan Wawancara untuk Pelanggan: Bapak Ricky ... xxxii
LIA OKTAVIANI
1042010017
ABSTRAKSI
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang didasarkan pada strategi bisnis
yang dilakukan oleh CV PLAN>net Desain dan merupakan strategi awal dalam
mengembangkan usahanya sehingga dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Meskipun dalam kegiatan produksinya masih menggunakan peralatan seadanya
dengan tenaga manusia. CV PLAN>net Desain berada di Jalan Medokan Asri Tengah
MA 2-Q No. 16 Surabaya ini sudah hampir 7 tahun tetap eksis menjalankan usahanya
yang bergerak di bidang
advertising
. Kendala utama CV PLAN>net Desain adalah
saat terjadi persaingan dalam hal harga produk yang tidak sesuai dengan kenaikan
harga material.
CV PLAN>net Desain merupakan salah satu Usaha Menengah di bidang jasa
advertising
khususnya memvisualkan
marketing support
yang mampu bertahan di
antara pesaing-pesaingnya. Usaha ini dapat bertahan karena memiliki strategi bisnis
yang mengutamakan pada kecepatan, keefektivitasan dan kualitas.
Metode yang diterapkan berupa pendekatan kualitatif deskriptif dengan tujuan
untuk menggambarkan realita sosial yang kompleks dengan menerapkan
konsep-konsep teori yang telah ada. Hasil penelitian berdasarkan analisis data yang
didapatkan dari hasil wawancara kepada pemilik, karyawan dan pelanggan CV
PLAN>net Desain.
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang diperoleh, maka dapat
diketahui strategi bisnis yang dilakukan oleh CV PLAN>net Desain dalam
mengembangkan usahanya yang meliputi Analisis SWOT dan strategi bisnis di
bidang Keuangan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pemasaran dan Produksi.
LIA OKTAVIANI
1042010017
ABSTRACT
The study is a qualitative research which based on a business strategy that is
carried out by
CV PLAN>net Desain
and an initial of strategy in developing a
business that can survive in long periods of time. Although still in its production
activities using sophisticated tools by human power.
CV PLAN>net Desain
placed in
Medokan Asri Tengah MA 2-Q No. 16 Surabaya
has been almost seven years still
exist of doing business in advertising. The main obstacle of CV PLAN>net Desain is
if there is competition in terms of product prices that do not correspond to material
price increases.
CV PLAN>net Desain
is one of Medium Enterprises in the field of advertising
services specifically visualized marketing support to surviving among its competitors.
This business can survive because it has a business strategy that prioritizes on the
speed, effectiveness and quality.
The method is applied in the form of qualitative descriptive approach with the
aim to describe the complex social reality by applying the concepts of existing
theories. The results based on the analysis of data obtained from interviews to the
owner, employees and customers of
CV PLAN>net Desain
.
Based on the results obtained and a discussions of the research, it can be seen
that the business strategy which done by
CV PLAN>net Desain
in developing a
business that includes a SWOT analysis and business strategy in the areas of
Finance, Human Resource Management, Marketing and Production.
1.1
Latar Belakang Masalah
Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai
peranan penting dalam kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah baik di
sektor tradisional maupun modern. Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang
merupakan salah satu pilar perekonomian nasional, akhir-akhir ini banyak
mendapat perhatian. Hal tersebut disebabkan karena kemampuannya bertahan
dalam menghadapi krisis ekonomi dan menyerap tenaga kerja sangat membantu
kelangsungan perekonomian Negara.
Karena Usaha Mikro Kecil dan Menengah dianggap masyarakat mampu
untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat yang bergerak di
sektor formal maupun informal, maka masyarakat mulai berpikir untuk
menjalankan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang memiliki inovasi dalam
kegiatannya.
Karena semakin banyaknya Usaha Mikro Kecil dan Menengah, maka
mengakibatkan semakin ketatnya persaingan yang membuat pelaku bisnis
agar mampu bertahan menghadapi persaingan. Oleh karena itu, penyesuaian diri
pelaku bisnis terhadap perkembangan keadaan mutlak diperlukan.
Mengembangkan strategi pemasaran yang tepat bukanlah suatu
pekerjaan yang mudah, maka dari itu diperlukan dukungan dari semua
karyawan. Untuk mencapai strategi pemasaran kompetitif yang efektif, pelaku
bisnis harus memperoleh informasi mengenai para pesaingnya dan secara terus
menerus mampu membandingkan antara produk, harga, saluran distribusi dan
promosinya dengan pesaing yang terdekat. Dengan cara ini, maka pelaku bisnis
dapat menemukan bidang yang memiliki keunggulan dan kelemahan kompetitif.
Dalam menghadapi persaingan pasar yang ketat, membedakan
penerapan strategi pemasaran merupakan suatu keharusan. Keunggulan dasar
yang diperoleh perusahaan ketika mampu menerapkan strategi pemasaran
adalah dapat meningkatkan kinerja pemasaran dan pembelanjaan organisasi.
Kreativitas adalah kemampuan seorang individu untuk menciptakan
ide-ide baru atau menempatkan perspektif baru pada ide-ide-ide-ide lama. Sedangkan hasil
dari kreativitas adalah sesuatu yang bisa berupa barang atau gagasan yang
belum pernah ada sebelumnya karena berbagai kemungkinan. Perilaku kreatif
seseorang dipengaruhi oleh motivasi berkreativitas, kebebasan dan sumber daya
tinggi, menikmati dan puas atas tantangan dalam pekerjaannya, dalam hal ini
adalah membuat program pemasaran yang tepat guna.
Yang menjadi salah satu masalah yang harus dihadapi dalam
mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah menengah adalah masalah
permodalan. Sebagian besar modal tersebut berasal dari modal sendiri. Menurut
Subanar (2001 : 33), penentuan lokasi usaha juga sangat penting sehubungan
dengan efisiensi biaya dalam memperoleh bahan baku, menghemat biaya
transportasi dalam distribusi dan penjualan produk akhir. Untuk mencapai hasil
yang maksimal, maka selayaknya komponen-komponen dalam Usaha Mikro
Kecil dan Menengah mempunyai kualifikasi efisien, efektif serta produktif.
Dalam hal ini adalah biaya yang efisien, teknik produksi dan program
pemasaran yang efektif serta tenaga kerja dan penggunaan aktiva perusahaan
secara produktif bisa lebih menguntungkan bagi suatu Usaha Mikro Kecil dan
Menengah.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu
bagian penting dari perekonomian suatu Negara atau daerah. Meskipun dilihat
dari skala ekonominya tidak seberapa jauh, namun jumlah UMKM sangat besar
dan sumbangan yang diberikan selama ini baik bagi masyarakat maupun Negara
dapat dirasakan hasilnya. Peran penting tersebut telah mendorong banyak
Negara termasuk Indonesia untuk terus berupaya mengembangkan UMKM.
pentingnya keberadaan UMKM yaitu, Pertama karena UMKM sering mencapai
peningkatan produktifitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi. Kedua,
karena kinerja UMKM cenderung lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga
kerja yang produktif. Ketiga, karena UMKM memiliki keunggulan dalam hal
fleksibilitas daripada usaha besar (pustaka.unpad.ac.id).
Pada penelitian ini objek penelitiannya adalah Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) CV PLAN>net Desain di Surabaya. CV PLAN>net
Desain adalah sebuah agency BTL (
Below the Line
) yang terdiri dari anak-anak
muda yang kreatif dan inovatif. CV PLAN>net Desain terfokus dalam
memvisualkan
Marketing Support
, oleh karena itu perusahaan ini mengajukan
diri menjadi vendor untuk dapat bekerja sama dengan perusahaan lain. Bidang
yang ditangani adalah perancangan desain hingga aplikasi akhir di media yang
dikehendaki.
CV PLAN>net Desain juga memiliki
workshop
yang menangani:
Percetakan seperti
leaflet
, brosur, kalender, poster,
sticker
, kupon, dan
sebagainya,
indoor/outdoor digital printing
(lebar media maksimal 5 meter dan
panjang 50 meter tanpa sambungan),
workshop
indoor
seperti mebel,
counter
,
display acrylic
,
booth
pameran,
stage
,
home theater
, dan sebagainya, workshop
outdoor
media seperti
neonbox, shop sign, billboard, wallpainting
, dan
sebagainya, dan juga
marchandise
seperti gantungan kunci, payung,
ballpoint
,
Beberapa perusahaan yang bergerak di bidang sejenis dan menjadi
pesaing CV PLAN>net Desain adalah CV Ide Kreatifku, CV ARGA Furniture,
CV Jatayu Astana Yasa Ananta dan CV Vio Design. Para pesaing tersebut
memiliki strategi bisnis yang dapat menjadi ancaman bagi CV PLAN>net
Desain. Namun CV PLAN>net Desain memiliki strategi yang berbeda dari para
pesaing-pesaingnya yaitu lebih menekankan pada strategi harga, yaitu CV
PLAN>net Desain memberikan harga yang telah sesuai dengan kualitas produk
yang dihasilkan. Kemudian perusahaan memiliki sumber daya manusia yang
berkualitas sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik dan menerapkan
standar operasional dimana ketika proses
installment
karyawan harus senantiasa
menjaga kerapian dan kebersihan. CV PLAN>net Desain juga mengembangkan
pemasarannya melalui
website
untuk mendapatkan
client
, karena sejauh ini CV
PLAN>net Desain telah berhasil bekerjasama dengan pelanggannya yaitu
perusahaan-perusahaan seperti PT. Procter & Gamble Indonesia, PT. Garam
(Persero) Indonesia, PT. Kraft Indonesia, PT. Sari Husada, PT. Pertamina, PT.
Johnson & Johnson Indonesia, PT. Semen Gresik, dan sebagainya. Maka dari
itu CV PLAN>net Desain berusaha mempertahankan
client
dengan memberikan
kualitas mulai dari konsep desain sampai dengan proses
installment
yang sesuai
dengan harapan konsumen.
Komitmen sumber daya manusia dan perpaduan kelompok kerja juga
permasalahan manajemen yang lebih tinggi menunjukkan bahwa kegagalan
strategi dan perencanaan diakibatkan karena kurangnya sumber daya manusia
yang cocok dan mencukupi yang mengakibatkan kreativitas dalam program
pemasaran tidak berjalan. Untuk mengatasi hal tersebut, CV PLAN>net Desain
berupaya mengelola sumber daya manusia yang dimiliki agar dapat menjadi
tenaga kerja yang produktif.
Dengan banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang jasa
advertising
,
CV PLAN>net Desain Surabaya berupaya untuk merebut pasar dengan
melakukan berbagai inovasi. CV PLAN>net Desain merupakan salah satu
Usaha Menengah di bidang jasa periklanan yang mampu bertahan di antara
pesaing-pesaingnya. Maka dari itu pemilik melakukan strategi bisnis agar
usahanya tetap bertahan lama serta konsumen mau menggunakan jasa yang
ditawarkan. Dalam hal ini CV PLAN>net Desain memberikan pelayanan
kepada konsumen dan harga yang dapat ditawar dikarenakan hal tersebut sangat
diperhatikan oleh konsumen sebelum melakukan pembelian. Sehingga
konsumen merasa puas dan CV PLAN>net Desain dapat bersaing dengan
perusahaan lain dalam hal strategi bisnis yang dilakukan.
Strategi bisnis di CV PLAN>net Desain ditentukan dengan empat hal
yaitu keuangan, manajemen sumber daya manusia, pemasaran dan produksi.
Karena empat hal tersebut yang dinilai dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam
usaha kecil itu berbeda-beda, hal ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk diteliti
apakah strategi yang diterapkan usaha kecil tersebut cukup mampu
mengembangkan usahanya.
Analisis SWOT dapat membantu para pelaku bisnis supaya dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya dapat berjalan sesuai rencana bisnis dan
tercapai tujuannya. Pelaku bisnis harus berani mengakui apa saja kekuatan
(
strengths
), kelemahan (
weaknesses
), peluang (
opportunities
) dan ancaman
(
threats
) yang ada dalam kegiatan bisnisnya agar dapat melakukan strategi yang
tepat sasaran dalam menjalankan bisnisnya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan
suatu penelitian mengenai strategi bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) yang berjudul “Strategi Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) dalam Mengembangkan Usahanya (Studi Kasus pada CV PLAN>net
Desain di Surabaya)”.
1.2
Rumusa n Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat
dirumuskan permasalahan yaitu “bagaimana strategi bisnis yang dilakukan oleh
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi
bisnis yang dilakukan oleh CV PLAN>net Desain di Surabaya.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Secara Pr aktis
Diharapkan dapat digunakan untuk kepentingan ilmiah, perbendaharaan
dan referensi kepustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur, khususnya di bidang strategi bisnis yang digunakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah CV PLAN>net Desain yang berlokasi di Jalan Medokan Asri
Tengah MA II-Q No. 16 Surabaya untuk mengembangkan usahanya yang
meliputi Analisis SWOT di bidang Keuangan, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Pemasaran dan Produksi. Dapat mengembangkan, menerapkan ilmu
dan menambah referensi bagi mahasiswa angkatan bawah sehingga dapat
memberikan manfaat bagi semua yang membaca laporan ini sebagai referensi
dalam pembuatan laporan selanjutnya.
1.4.2
Secara Teor itis
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk meninjau kembali
apa yang harus dilakukan dalam mengambil kebijakan dalam pemecahan
Kecil dan Menengah CV PLAN>net Desain yang berlokasi di Jalan Medokan
Asri Tengah MA II-Q No. 16 Surabaya untuk mengembangkan usahanya yang
meliputi Analisis SWOT di bidang Keuangan, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Pemasaran dan Produksi sebagai masukan atau pertimbangan bagi
2.1
Penelitian Ter dahulu
2.1.1
Sukhr on (2009) dengan penelitian yang ber judul “Str ategi pada
Bisnis Besi Tua”.
1.
Bagaimana strategi bisnis besi tua yang dilakukan pada CV
Musakkul Komar.
2.
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah informasi
yang berupa narasi-narasi kualitatif yang dihasilkan dalam
wawancara mendalam (
in depth interview
), observasi berperan serta
(
participant observation
), penelitian lapangan (
field research
),
dokumen dan studi literatur. Setelah itu dianalisis menggunakan
analisis SWOT yaitu
Strenghts
,
Weaknesses
,
Opportunities
dan
Threat
.
3.
CV Musakkul Komar merupakan suatu usaha di bidang besi tua.
Para pelaku bisnis besi tua harus mempunyai strategi bisnis yang
baik untuk mengembangkan usahanya sehingga tetap dapat bersaing.
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kualitatif tentang
strategi bisnis tua pada CV Musakkul Komar dengan menggunakan
strategi bisnis utama yang meliputi Strategi Keuangan, Produksi,
Pemasaran dan Sumber Daya Manusia.
4.
Kesimpulan Penelitian tersebut adalah CV Musakkul Komar di
dalam mengelola keuangan belum menerapkan prinsip akuntansi
pada umumnya. CV Musakkul Komar hanya mencatat jumlah
seluruh hasil penjualan kemudian dikurangi dengan jumlah
pembelian serta biaya-biaya lainnya. Dari sisi produksi CV
Musakkul Komar dalam memperoleh produk selalu menyediakan
yang terbaru untuk dapat menarik daya minat pelanggan. Pemasaran
pada CV Musakkul Komar yaitu hanya dengan memberikan
informasi kepada pelanggan maupun kepada teman-teman seprofesi
mereka. Sumber Daya Manusia pada CV Musakkul Komar yaitu
mendapatkan tenaga kerja dari penduduk sekitar perusahaan sendiri.
2.1.2
Saihur Rohman (2010) dengan penelitian yang ber judul “Str ategi
Bisnis Usaha Batik Madur a”.
1.
Strategi bisnis apakah yang dilakukan batik “TRESNA art” di
Bangkalan Madura dalam melakukan usahanya.
2.
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah informasi
yang berupa narasi-narasi kualitatif yang dihasilkan dalam
wawancara mendalam (
in depth interview
), observasi berperan serta
metode tersebut karena dianggap sesuai dengan tujuan penelitian
yang dicapai.
3.
Salah satu batik yang saat ini digemari konsumen adalah batik
Madura. Batik Madura diyakini memiliki keunikan dan kekhasan
yang tidak dimiliki produk-produk batik dari daerah lain yang ada di
Indonesia. Oleh karena itu peneliti dalam penelitiannya hanya
memfokuskan penelitian tentang strategi bisnis yang dijalankan oleh
“TRESNA art” yang meliputi : Strategi Keuangan, Strategi
Produksi, Strategi Pemasaran dan Strategi Sumber Daya Manusia.
4.
Kesimpulan penelitian tersebut adalah secara umum “TRESNA art”
menunjukkan peningkatan kondisi usaha batik, namun para
pengrajin batik masih mengelola bisnis secara tradisional. Hal ini
ditunjukkan bahwa untuk mengelola keuangan pihak “TRESNA art”
masih menggunakan cara pencatatan manual sedangkan dalam
mengembangkan produk pengrajin masih mendominasi menawarkan
batik berdasarkan motif yang mereka yakini laku di pasar belum
2.2
Landasan Teor i
2.2.1
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
2.2.1.1
Penger tian Usaha Mikr o Kecil dan Menengah
Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah peluang
usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan
yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur oleh
undang-undang. Usaha kecil adalah peluang usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar.
Di Indonesia terdapat tiga pengertian Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) yaitu :
1.
Menurut Biro Pusat Statistik (BPS), suatu usaha yang dijalankan
oleh kurang dari 4 tenaga kerja disebut industri rumah tangga,
kemudian jika usaha dijalankan oleh 5-19 tenaga kerja maka
digolongkan sebagai industri kecil dan jika usaha dijalankan oleh
20-99 pekerja digolongkan sebagai industri menengah.
2.
Menurut Kementerian Industri dan Perdagangan, usaha yang
mempunyai nilai aset (tidak termasuk tanah dan bangunan) dengan
suatu usaha yang memiliki aset antara 200 juta - 5 milyar rupiah
tergolong usaha kecil dan menengah.
3.
Menurut Kementerian Usaha Kecil dan Menengah serta Bank
Indonesia, usaha berskala kecil adalah usaha yang mempunyai
modal kurang dari 200 juta rupiah (tidak termasuk tanah dan
bangunan) atau memiliki penjualan kurang dari 1 milyar rupiah per
tahun (pustaka.unpad.ac.id).
Biro Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan usaha kecil dengan
ukuran tenaga kerja, yaitu 5 sampai dengan 19 orang pekerja yang
terdiri dari pekerja kasar yang dibayar, pekerja pemilik dan pekerja
keluarga. Perusahaan industri yang memiliki tenaga kerja kurang dari 5
orang diklasifikasikan sebagai industri rumah tangga (
home industry
).
Berbeda dengan klasifikasi yang dikemukakan oleh Stanley dan Morse,
bahwa industri yang menyerap tenaga kerja 1-9 orang termasuk industri
kerajinan rumah tangga. Industri kecil menyerap 10-49 tenaga kerja,
industri sedang menyerap 50-99 tenaga kerja dan industri besar
menyerap tenaga kerja 100 orang atau lebih (Suryana, 2001 : 84).
Ada dua definisi usaha kecil yang dikenal di Indonesia
(Suhardjono, 2003 : 33), yaitu :
1.
Definisi usaha kecil menurut Undang-Undang Nomor 9 tahun 1995
Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki hasil
penjualan tahunan maksimal Rp 1 milyar dan memiliki kekayaan
bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2.
Menurut kategori Biro Pusat Statistik (BPS), usaha kecil identik
dengan industri kecil dan industri rumah tangga. BPS
mengklasifikasikan industri berdasarkan jumlah pekerjanya, yaitu
industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang, industri kecil
dengan pekerja 5-19 orang, industri menengah dengan pekerja
20-99 orang, industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih.
Menurut Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998, usaha kecil
adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang
usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu
dilindungi untuk mencegah persaingan usaha yang tidak sehat
(id.wikipedia.org).
Sedangkan definisi usaha menengah menurut Instruksi Presiden
Nomor 10 tahun 1999 adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki
kekayaan bersih lebih besar dari 200 juta sampai dengan paling banyak
10 milyar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
Hingga saat ini belum terdapat keseragaman pendapat terhadap
definisi yang tepat tentang usaha mikro kecil dan menegah di
Indonesia. Maka berdasarkan referensi dari Bank Indonesia, Biro Pusat
Statistik dan Departemen Koperasi, dapat disimpulkan pengertian
tentang usaha mikro kecil dan menengah. Dari definisi tersebut dapat
dibedakan beberapa pengertian tentang usaha mikro, usaha kecil,
menengah dan usaha besar.
a.
Usaha mikro merupakan usaha ekonomi yang dikembangkan
dengan perhitungan aset mulai dari 5 juta rupiah dengan tenaga
kerja kurang dari 5 orang.
b.
Usaha kecil adalah usaha ekonomi yang dikembangkan dengan
perhitungan aset (di luar tanah dan bangunan) mulai dari 5 juta
rupiah sampai kurang dari 200 juta rupiah dengan jumlah tenaga
kerja mulai dari 5 - 19 orang. Pengertian usaha kecil menurut Surat
Edaran Bank Indonesia No. 261/1/UKK tanggal 29 Mei 1993
adalah usaha yang memiliki total aset maksimum 600 juta rupiah,
tidak termasuk tanah dan bangunan.
c.
Usaha menengah adalah usaha ekonomi yang dikembangkan
dengan perhitungan aset mulai dari 200 juta rupiah sampai kurang
dari 600 juta rupiah dengan jumlah tenaga kerja mulai 20 sampai
d.
Usaha kecil dan menengah adalah kegiatan usaha berskala kecil
yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok dalam mengelola
bahan baku menjadi barang jadi atau barang setengah jadi menjadi
barang jadi, agar memiliki nilai tambah yang lebih tinggi untuk
dijual dan memperoleh keuntungan.
Batasan usaha kecil dan menengah – Industri dagang menurut
keputusan yang telah dikeluarkan :
1.
Menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995 : mengenai usaha kecil
dan menengah, yang disebut dengan usaha kecil adalah suatu usaha
yang mempunyai kekayaan bersih maksimum 200 juta rupiah di
luar tanah dan bangunan atau mempunyai omset penjualan
maksimal 1 milyar rupiah per tahun.
2.
Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1999 mengenai usaha kecil
dan menengah industri dagang, yang disebut dengan usaha
menengah adalah usaha yang mempunyai kekayaan bersih lebih
besar dari 200 juta rupiah sampai dengan maksimal 10 milyar
rupiah. Usaha kecil dan menengah binaan Dirjen IKDK
berdasarkan SK Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 589
tahun 1999 adalah usaha yang mempunyai nilai investasi
seluruhnya
sampai
dengan
1
milyar
rupiah
Bentuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berupa
perusahaan perorangan, persekutuan, seperti misalnya firma dan CV
maupun perseroan terbatas. Dari perspektif dunia diakui bahwa Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memainkan suatu peran yang
sangat vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak
hanya di negara yang sedang berkembang, tetapi juga di
negara-negara maju. Di negara-negara maju UMKM sangat penting, karena kelompok
usaha tersebut menyerap paling banyak tenaga kerja dibandingkan
usaha besar. Tidak hanya di negara yang sedang berkembang saja,
tetapi juga di banyak negara kontribusi UMKM terhadap pembentukan
atau pertumbuhan
product domestic bruto
(PDB) paling besar
dibandingkan kontribusi usaha besar.
Menurut Aharoni dalam Tambunan (2009), jumlah UMKM di
negara adidaya tersebut mencapai sedikitnya di atas 99 persen dari
jumlah unit usaha dari semua kategori. Perusahaan-perusahaan tersebut
merupakan inti dari basis industri di Amerika Serikat. UMKM juga
sangat penting di negara Eropa, khususnya Eropa Barat. Di Belanda
misalnya, jumlah UMKM sekitar 95 persen dari jumlah perusahaan di
negara kincir angin tersebut (Bijmolt dan Zwart dalam Tambunan,
2009). Di Amerika Serikat, juga di negara-negara industri maju lainnya
Kanada UMKM merupakan motor penting dari pertumbuhan ekonomi,
inovasi dan progres teknologi (Thornburg dalam Tambunan, 2009).
2.2.1.2
Kar akter istik Usa ha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Di Negara yang sedang berkembang UMKM yang ada memiliki
karakteristik yang berbeda dengan usaha besar, karakteristik yang
dimiliki adalah (Tambunan, 2009 : 2) :
1.
Jumlah perusahaan sangat banyak, jauh melebihi jumlah usaha
besar. Terutama dari kategori usaha mikro dan usaha kecil. Berbeda
dengan usaha besar dan usaha menengah, usaha mikro dan usaha
kecil tersebar di seluruh pelosok pedesaan, termasuk di
wilayah-wilayah yang terisolasi. Oleh karena itu, kelompok usaha ini
mempunyai suatu signifikansi lokal yang khusus untuk ekonomi
pedesaaan. Dengan kata lain, kemajuan pembangunan ekonomi
pedesaan sangat ditentukan oleh kemajuan pembangunan UMKM
nya.
2.
Walaupun banyak barang yang diproduksi oleh UMKM juga untuk
masyarakat kelas menengah dan atas, terbukti secara umum bahwa
pasar utama bagi UMKM adalah untuk barang-barang konsumsi
sederhana dengan harga relatif murah, seperti pakaian jadi dengan
desain sederhana, mebel dari kayu, bambu dan rotan, barang-barang
plastik. Barang-barang ini memenuhi kebutuhan sehari-hari
masyarakat miskin atau masyarakat berpendapatan rendah. Namun
demikian, banyak juga UMKM yang membuat barang-barang
nonkonsumsi, seperti peralatan-peralatan produksi, berbagai macam
mesin sederhana dan/atau komponen-komponennya, bahan-bahan
bangunan dan barang-barang setengah jadi lainnya untuk kebutuhan
kegiatan-kegiatan di banyak sektor seperti industri, konstruksi,
pertanian, perdagangan, pariwisata dan transportasi.
3.
Seperti yang sering dikatakan di dalam tulisan, satu keunggulan dari
UMKM adalah tingkat fleksibilitasnya yang tinggi, relatif mampu
bersaing terhadap pesaingnya yaitu usaha besar. Berry dkk (2001)
dalam Tambunan (2009) menyatakan kelompok usaha ini dilihat
sangat penting di industri-industri yang tidak stabil atau
ekonomi-ekonomi yang menghadapi perubahan-perubahan kondisi pasar
yang cepat, seperti kondisi ekonomi 1997-1998 yang dialami oleh
beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
2.2.1.3
Kekuatan dan Kelemahan Usaha Mikr o Kecil dan Menengah
(UMKM)
Usaha Mikro Kecil dan Menengah memiliki kekuatan dan
kelemahan tersendiri (Suryana, 2001 : 85-86). Beberapa kekuatan
1.
Memiliki kebebasan untuk bertindak.
Bila ada perubahan, misalnya perubahan produk baru, teknologi
baru dan perubahan mesin baru, usaha kecil mampu bertindak
dengan cepat untuk menyesuaikan dengan keadaan yang telah
berubah tersebut. Sedangkan pada perusahaan besar tindakan
tersebut sulit untuk dilakukan.
2.
Fleksibel.
Perusahaan kecil dapat menyesuaikan dengan kebutuhan setempat.
Bahan baku, tenaga kerja dan pemasaran produk usaha kecil pada
umumnya menggunakan sumber-sumber setempat yang bersifat
lokal.
3.
Tidak mudah goncang.
Karena bahan bakunya lokal, maka perusahaan kecil tidak rentan
terhadap fluktuasi bahan baku impor.
Sedangkan kelemahan perusahaan kecil dapat dikategorikan ke
dalam dua aspek, antara lain:
1.
Kelemahan Struktural, yaitu kelemahan dalam strukturnya,
misalnya kelemahan dalam bidang manajemen dan organisasi,
kelemahan
dalam
pengendalian
mutu,
kelemahan
dalam
mengadopsi dan penguasaan teknologi, kesulitan mencari
2.
Kelemahan
Kultural.
Kelemahan
kultural
mengakibatkan
kelemahan struktural, kurangnya akses informasi dan lemahnya
berbagai persyaratan lain guna memperoleh akses permodalan,
pemasaran dan bahan baku, seperti informasi peluang dan cara
memasarkan produk; informasi untuk mendapatkan bahan baku
murah dan mudah didapat; informasi untuk memperoleh fasilitas
dan bantuan pengusaha besar dalam menjalin hubungan kemitraan;
informasi tentang tata cara pengembangan produk baik desain,
kualitas, maupun kemasannya; serta informasi untuk menambah
sumber permodalan dengan persyaratan yang terjangkau.
2.2.2
Ma najemen Str ategi
Kondisi lingkungan bisnis yang dinamis dan semakin cepatnya
perubahan membuat persaingan usaha juga semakin ketat. Untuk
menghadapi hal tersebut, suatu usaha bisnis perlu suatu strategi bisnis
untuk memenangkan persaingan agar kelangsungan hidup usahanya
tetap terjamin.
Strategi menempatkan sebuah organisasi dalam menentukan
tempat bisnis dan cara bisnis untuk bersaing. Strategi menunjukkan
arahan umum yang ingin ditempuh oleh suatu organisasi (perusahaan)
penting. Setiap organisasi yang dikelola secara baik memiliki strategi,
walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit.
Menurut Chandler dalam Rangkuti (2004 : 3), Strategi
merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan yang berkaitan
dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas
alokasi sumber daya.
Louis (2002 : 67) mendefinisikan bisnis terdiri dari semua
aktifitas yang bertujuan mencari laba dan perusahaan yang
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh sebuah sistem
ekonomi. Sebagian bisnis menghasilkan barang-barang berwujud
seperti mobil, sereal untuk makan pagi dan
chip computer
, sebagian
lainnya memproduksi jasa seperti asuransi, konser musik, penyewaan
mobil dan penginapan.
2.2.3
Str ategi Fungsional
Ada tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk
memperoleh keunggulan bersaing (Porter dalam Rangkuti, 2004 : 6)
yaitu :
1.
Keunggulan biaya keseluruhan (
Cost Leadership
)
2.
Diferensiasi
Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih
tinggi dibandingkan dengan pesaingnya, jika dia dapat memberikan
harga jual yang lebih murah daripada pesaingnya dengan nilai atau
kualitas produk yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat dicapai
oleh perusahaan tersebut karena perusahaan memanfaatkan skala
ekonomis, efisiensi produksi, penggunaan teknologi, kemudahan akses
dengan bahan baku dan sebagainya.
Perusahaan dapat melakukan strategi diferensiasi dengan
menciptakan persepsi terhadap nilai tertentu pada konsumennya,
misalnya : persepsi terhadap keunggulan kinerja produk, inovasi
produk, pelayanan yang baik dan
brand image
yang lebih unggul.
Selain itu strategi fokus dapat diterapkan untuk memperoleh
keuntungan bersaing sesuai dengan segmentasi dan pasar sasaran yang
diterapkan.
Pada dasarnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tipe
strategi (Rangkuti, 2004 : 6-7), diantaranya adalah :
1.
Strategi Manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dilakukan oleh
manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro.
Misalnya: strategi pengembangan produk, strategi penerapan
mengenai keuangan, strategi mengenai tenaga kerja dan
sebagainya.
2.
Strategi Investasi
Strategi investasi merupakan kegiatan yang berorientasi
pada investasi. Misalnya: apakah perusahaan ingin melakukan
strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan
penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali
suatu devisi baru dan sebagainya.
3.
Strategi Bisnis
Strategi bisnis disebut juga strategi bisnis secara fungsional
karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan
manajemen. Misalnya: strategi pemasaran, strategi produksi atau
operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan
strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.
Identifikasi dan penentuan strategi di bidang fungsional sangat
penting karena dapat lebih memperjelas strategi utama dengan
identifikasi yang spesifik dan terperinci tentang bagaimana manajer
harus mengelola bidang-bidang fungsional tertentu di masa
mendatang. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain bagi manajemen
dengan memberikan perhatian utama pada bidang-bidang fungsional
seperti: keuangan, sumber daya manusia, pemasaran dan produksi.
Manajemen keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan
fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa
kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara
ekonomis yaitu diukur berdasarkan
profit
. Tugas manajemen keuangan
adalah merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh dan
dengan cara apa modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat
dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.
Manajemen
sumber daya
manusia
adalah
penerapan
manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya
manusia yang terbaik bagi bisnis yang dijalankan dan bagaimana
sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap
bekerjasama dengan perusahaan.
Manajemen
pemasaran
adalah
kegiatan
manajemen
berdasarkan
fungsinya
yang
pada
intinya
berusaha
untuk
mengidentifikasi apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan bagaimana
cara pemenuhan kebutuhannya dapat diwujudkan.
Manajemen
produksi
adalah
penerapan
manajemen
dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen
dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, mulai dari pemilihan
lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam suatu
proses produksi (windasirumapea.wordpress.com). Secara rinci
strategi bisnis atau fungsional dijelaskan sebagai berikut :
2.2.3.1
Str ategi di Bidang Keuangan
Manajemen keuangan merupakan bagian dari perusahaan
fungsinya adalah mengorganisasikan perolehan dana, menggunakan
dana dan sekaligus mengendalikan dana tersebut dalam rangka
memaksimalkan nilai perusahaan.
Menurut Umar (2005 : 38), dana dapat diperoleh dari berbagai
sumber diantaranya yaitu sumber internal dan eksternal. Selanjutnya
dana tersebut dikendalikan melalui manajemen kas yang pada tahapan
selanjutnya dana tersebut diinvestasikan baik untuk investasi jangka
pendek maupun investasi jangka panjang guna memperoleh laba.
Secara garis besar sumber dana dibagi atas tiga golongan
diantaranya :
1)
Sumber Internal
2)
Sumber Eksternal
Sumber eksternal seperti pinjaman jangka pendek dan pinjaman
jangka panjang. Pinjaman jangka pendek diantaranya kredit
leveransir dan kredit rekening koran, sedangkan pinjaman jangka
menengah yaitu KMK permanen, KIK, leasing dan pinjaman
jangka panjang yaitu kredit hipotek dan kredit obligasi.
3)
Modal sendiri
Modal sendiri seperti : saham preferen dan deviden.
Dalam perencanaan dan penggunaan sumber dana ada
beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang penggunaan
biaya (Suryana, 2001 : 95-96) diantaranya adalah :
1)
Biaya Awal
2)
Proyeksi atau rancangan keuangan yang mencakup pembukuan
neraca harian, proyeksi atau rancangan neraca pendapatan (
income
statements
), proyeksi atau rancangan necara aliran kas (
cash flow
statement
).
3)
Analisis pulang pokok. Biaya awal (
start-up cost
) adalah biaya
yang diperlukan ketika perusahaan akan berdiri. Biaya awal
perusahaan yang baru berdiri pada umumnya meliputi biaya awal
peralatan kantor), biaya (sewa) bangunan, biaya asuransi serta
biaya tambahan atau biaya secara umum.
Moeljadi (2006 : 66-67) menyatakan bahwa di dalam bisnis
digunakan empat anggaran berikut :
1)
Anggaran fisik (
physical
),
2)
Anggaran biaya (
cost
) yaitu disiapkan untuk setiap kategori
pengeluaran utama dari perusahaan, seperti: biaya pabrik atau
produksi, biaya penjualan dan biaya administrasi,
3)
Anggaran keuntungan (
profit
) yaitu disiapkan berdasarkan
informasi yang berasal dari anggaran penjualan dan anggaran
biaya, dan
4)
Anggaran kas (
cash
) yang dikembangkan melalui semua
informasi anggaran yang didiskusikan sebelumnya menjadi dasar
kas.
2.2.3.2
Str ategi di Bidang Manajemen Sumber Daya Ma nusia
Menurut Louis (2002 : 318), manajemen sumber daya manusia
(
human resources management
) yaitu fungsi untuk menarik,
mengembangkan dan mempertahankan para karyawan handal dalam
menjalankan aktivitas yang diperlukan untuk memenuhi tujuan
meliputi perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perekrutan dan
penyeleksian, pelatihan dan pengevaluasian kinerja, tunjangan serta
kompensasi dan pemberhentian karyawan. Dalam melaksanakan tugas
ini, para manajer sumber daya manusia memenuhi tujuan tersebut
dengan :
(1)
Menyediakan karyawan yang andal dan terlatih untuk organisasi,
(2)
Memaksimalkan keefektivan karyawan dalam organisasi, dan
(3)
Memenuhi
kebutuhan
masing-masing
karyawan
dengan
memberikan kompensasi, peluang untuk berkembang dan
meningkatkan karier, tunjangan dan kepuasan kerja.
Sedangkan menurut Umar (2005 : 331), manajemen sumber
daya manusia didefinisikan sebagai perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan
kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan
secara terpadu. Tugas manajemen sumber daya manusia untuk
mengelola unsur manusia secara baik agar memperoleh tenaga kerja
yang mencintai dan puas dengan pekerjaannya.
Kualitas, sikap dan perilaku sumber daya manusia sangat
dipengaruhi oleh perkembangan sosial, politik, kebudayaan dan
faktor-faktor eksternal, antara lain berupa perkembangan pendidikan,
jumlah penawaran tenaga kerja, perkembangan sosial, perburuhan,
agama, budaya dan sistem nilai masyarakat lainnya. Sedangkan
faktor-faktor internal sumber daya manusia dipengaruhi oleh manajemen
sumber daya manusia itu sendiri, yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya
manusia. Fungsi kedua, yaitu fungsi operasional yang terdiri atas
pengadaan,
pengembangan,
kompensasi,
pengintegrasian,
pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja. Fungsi ketiga yaitu
kedudukan manajemen sumber daya manusia dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara terpadu (Umar, 2005 :
136-137).
2.2.3.3
Str ategi di Bidang Pemasar an
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang
dilakukan oleh perusahan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan dan mencapai laba maksimal. Kegiatan atau aktivitas
pemasaran tidak hanya sekedar menjual barang dan jasa tetapi juga
merupakan suatu kegiatan pemasaran. Pemasaran juga dapat dikatakan
sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
melalui proses pertukaran. Pemasaran juga merupakan suatu upaya
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan
nama perseorangan atau kelompok, mereka memperoleh yang
dibutuhkan dan yang diinginkan melalui pembuatan dan pertukaran
produk dan nilai dengan pihak lain. Kegiatan pemasaran harus dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen agar konsumen mempunyai
pandangan yang baik terhadap perusahaan serta dapat menarik minat
konsumen untuk membeli produknya.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dimana setiap individu
dan kelompok mendapatkan apa yang diinginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai (Kotler, 2007 : 6).
Pemasaran adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang
mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan
value
dari
satu inisiator
stakeholder
(Alma, 2004 : 3). Dari kedua definisi
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu
kegiatan strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran
sesuatu yang bernilai satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemasaran mencakup kegiatan perusahaan yang
a.
Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Produk
Kebutuhan konsumen adalah suatu keadaan dimana
perasaan kekurangan kepuasan atas dasar tertentu. Keinginan
adalah dorongan dari pemuas kebutuhan yang lebih lama.
Permintaan produk adalah keinginan untuk membeli
produk-produk yang didukung oleh suatu kemampuan untuk membelinya.
b.
Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada
seseorang untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan orang
tersebut.
c.
Nilai, Biaya dan Kepuasan
Nilai
adalah perkiraan
konsumen
akan kapasitas
keseluruhan produk untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan nilai
tersebut konsumen merasa puas dan tidak ragu atas biaya yang
dikeluarkan.
d.
Pertukaran, Transaksi dan Hubungan
Pertukaran adalah perbuatan untuk mendapatkan produk
yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu
sebagai penggantinya. Transaksi adalah pertukaran nilai antara dua
pihak, para pemasar yang cerdik selalu membangun hubungan
e.
Pasar
Pasar yang terdiri dari semua pelanggan potensial yang
sama-sama mempunyai kebutuhan atau keinginan yang mampu
terlibat dalam pertukaran untuk memuaskan kebutuhan atau
keinginan. Jadi ukuran pasar tergantung banyaknya orang yang
memiliki kebutuhan dan ingin menawarkan sumber daya tersebut
sebagai pengganti apa yang mereka inginkan.
f.
Pemasar dan Pemasaran
Pemasar adalah seseorang yang mencari sumber daya orang
lain dan mau menawarkan sesuatu yang berharga dalam
pertukaran. Sedangkan pemasaran adalah proses sosial dan
manajerial dimana masing-masing individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan, penawaran dan pertukaran produk yang bernilai bagi
pihak lain.
Menurut Supranto dalam Suryana (2001 : 97), sesuai dengan
definisi pemasaran yaitu kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan
konsumen (
probe
), menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen (
product
), menentukan tingkat
harga (
price
), mempromosikan agar produk dikenal konsumen
maka tujuan pemasaran adalah bagaimana agar barang dan jasa yang
dihasilkan disukai, dibutuhkan dan dibeli oleh konsumen.
Sesuai dengan tujuan pemasaran, maka inti dari pemasaran
adalah penciptaan nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan daripada nilai
yang diciptakan oleh pihak pesaing. Strategi usaha yang cocok dengan
konsep tersebut adalah “memproduksi barang dan jasa apa yang dapat
dijual” dan bukan “menjual barang dan jasa apa yang dapat
diproduksi”. Prinsip dasar pemasaran adalah menciptakan nilai bagi
pelanggan (
costumer value
), keunggulan bersaing (
competitive
advantages
) dan fokus pemasaran (
focus
).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran
adalah kegiatan manusia dimana kegiatan tersebut ditujukan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jadi sebenarnya
pemasaran menggabungkan beberapa kegiatan yang dirancang untuk
memberi arti melayani, memuaskan konsumen sambil mencapai tujuan
organisasi.
Kegiatan pemasaran timbul apabila manusia memutuskan
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya dengan cara tertentu
yang bertujuan memberikan kepuasan baik kepada penjual maupun
pembeli.
Penanganan proses pertukaran memerlukan banyak waktu dan
keahlian. Manajemen pemasaran terjadi apabila sekurang-kurangnya
satu pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk
mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang
dikehendakinya.
Untuk memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang
dapat membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan serta
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, maka dalam
kegiatan pemasaran harus ada yang mengkoordinasi yang dikenal
dengan istilah manajemen perusahaan.
Swastha (2002 : 7) mendefinisikan manajemen pemasaran
sebagai penganalisaan, perencanaan dan pengawasan
program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar
yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.
Hal di atas sangat tergantung pada penawaran organisasi dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang bertujuan
menghasilkan kepuasan-kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat. Titik
keinginan pasar dan menentukan harga, mengadakan komunikasi dan
distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong serta melayani
pasar.
Jadi, manajemen pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses
manajemen yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu
perusahaan. Kegiatan ini menimbulkan pertukaran yang diinginkan
baik yang menyangkut barang maupun jasa. Proses pertukaran baik
yang ditimbulkan oleh penjual maupun pembeli yang menguntungkan
kedua belah pihak, maka penentuan produk, harga, promosi dan
tempat disesuaikan dengan sikap dan perilaku konsumen, dipengaruhi
sedemikian rupa sehingga menjadi sesuai dengan produk-produk
perusahaan.
Pemilihan strategi pemasaran yang tepat sangat menentukan
keberhasilan usaha pemasaran suatu produk terutama dalam iklim
usaha yang sangat ketat saat ini.
Strategi pemasaran itu sendiri terdiri dari unsur-unsur
pemasaran barang yang terpadu meliputi
product, place, price
dan
merupakan alat untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan
perkembangan perusahaan sehingga menghasilkan keuntungan.
Strategi pemasaran yang baik tidak hanya untuk menghasilkan
keuntungan perusahaan pada saat ini saja, tetapi juga memberikan
keuntungan di masa mendatang. Kotler (2007 : 6-7) berpendapat
bahwa “Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana
berdasarkan hal tersebut unit bisnis diharapkan dapat mencapai
sasaran pemasaran”. Adapun strategi pemasaran ini terdiri dari
pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran serta alokasi
pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang
diharapkan serta kondisi persaingan. Secara teoritis strategi pemasaran
memiliki dua kegiatan pokok diantaranya adalah :
1)
Memilih pasar yang ingin dijadikan sasaran pemasaran (
Target
Market
).
2)
Merumuskan dan menyusun suatu kombinasi dari berbagai unsur
dalam pemasaran (
Marketing Mix
).
Perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu menggunakan
strategi
marketing mix
sebagai perantara dalam memuaskan kebutuhan
dan dalam melakukan kegiatan pemasaran khususnya dalam
menentukan bentuk suatu perangkat sarana yang pokok dalam sistem
Untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar ataupun
konsumen yang dipilih maka perusahaan harus membuat suatu rencana
yang baik untuk memasuki segmen pasar yang dipilih.
Keputusan-keputusan dalam pemasaran dapat dikelompokkan ke dalam empat
strategi yaitu strategi produk, strategi harga, strategi distribusi dan
strategi promosi.
Menurut Swastha (2002 : 78)
Marketing Mix
adalah kombinasi
dari keempat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem
pemasaran perusahaan yang meliputi: produk, struktur harga, sistem
distribusi dan kegiatan promosi.
a.
Produk (
Product
)
Produk adalah suatu sifat yang kompleks, baik dapat
diraba, termasuk kemasan, warna, prestise perusahaan dan
pengecer, pelayanan perusahaan dan pengelola yang diterima oleh
pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya (Swastha,
2002 : 194).
Produk memiliki empat karakteristik yaitu :
1.
Kualitas atau mutu
2.
Ciri-ciri
3.
Gaya atau corak
b.
Harga (
Price
)
Harga adalah jaminan uang (ditambah beberapa produk
apabila memungkinkan) yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari produk dan layanannya (Swastha, 2002 :
241).
Dalam hal ini harga suatu produk jelas sekali merupakan
faktor yang amat menentukan perilaku konsumen, harga sering
dijadikan indikator yang amat menentukan dalam perilaku
konsumen, harga sering dijadikan indikator kualitas bagi
konsumen, konsumen sering menggunakan harga sebagai kriteria
utama dalam menentukan nilainya. Barang dengan harga tinggi
biasanya dianggap superior dan barang yang mempunyai harga
rendah dianggap interior (rendah tingkatannya).
c.
Saluran Distribusi (
Place
)
Saluran distribusi adalah suatu jalur yang dilalui oleh arus
barang-barang dari produsen ke perantara akhirnya sampai pada
pemakai (Swastha, 2002 : 285).
Lembaga-lembaga yang turut ambil bagian dalam
penyaluran barang diantaranya adalah :
1.
Produsen
3.
Konsumen
Saluran distribusi ini merupakan suatu instruktur yang
menggambarkan situasi pemasaran yang berbeda (seperti
produsen) dipertimbangkan sebagai fungsi yang harus dilakukan
memasarkan barang secara efektif. Dalam penyaluran barang
konsumen, terdapat lima macam saluran yang ditunjukkan untuk
pasar konsumen. Pada setiap saluran produsen mempunyai
alternatif yang sama untuk menggunakan kantor dan cabang
penjualan. Selanjutnya produsen juga pedagang besar, berbagai
macam pengecer.
Adapun macam-macam saluran distribusi yaitu sebagai berikut :
1.
Produsen – konsumen
2.
Produsen – pengecer – konsumen
3.
Produsen – pedagang besar – konsumen
4.
Produsen – agen – pengecer – konsumen
5.
Produsen – agen – pedagang besar – pengecer – konsumen
d.
Promosi (
Promotion
)
Promosi adalah arus informasi atau persuasi suatu arah
yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada
tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swastha,
mendorong masyarakat untuk membeli produk-produk mereka
melalui media massa atau dengan cara lain.
2.2.3.4
Str ategi di Bidang Produksi
Perumusan dan penetapan strategi di bidang produksi penting
dilakukan untuk dijadikan sebagai tuntutan kerja para manajer.
Pengalaman menunjukkan bahwa ada dua komponen yang biasanya
menjadi perhatian utama diantaranya adalah :
1)
Sarana dan prasarana kerja
Komponen ini menyangkut berbagai keputusan. Misalnya:
tentang lokasi usaha, besaran usaha, pemakaian fasilitas kerja dan
penggantiannya.
2)
Pengadaan sarana dan prasarana kerja
Pada umumnya terdapat dua jenis pilihan dalam hal
pengadaan sarana dan prasarana kerja yaitu dengan cara menyewa
atau membeli. Pilihan mana yang akan digunakan diukur
berdasarkan pada biaya, masing-masing memiliki kelebihan dan
kelemahan. Oleh karena itu, rincian yang lebih jelas perlu dibuat
dan dimasukkan sebagai bagian strategi fungsional dan
Secara fungsional bidang manajemen produksi dan operasional
perlu menerapkan sistem perencanaan dan pengawasaan
kegiatan-kegiatannya untuk memperlancar proses pengambilan keputusan,
antara lain adalah :
a.
Tingkat inventaris yang tepat;
b.
Prosedur pembelian;
c.
Pengendalian mutu;
d.
Tingkat produktifitas kerja;
e.
Jadwal produksi;
f.
Pencarian tenaga kerja;
g.
Penggunaan fasilitas kerja;
h.
dan sebagainya
Jadi, manajemen produksi bertindak sebagai proses yang
secara berkesinambungan dan efektif menjalankan fungsi-fungsi
manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara
efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
Persediaan didefinisikan sebagai barang yang disimpan untuk
digunakan atau dijual pada periode mendatang. Persediaan dapat
berupa bahan baku yang disimpan untuk diproses, komponen yang
diproses, barang dalam proses pada proses manufaktur dan barang jadi
berguna untuk menjadikan proses produksi dan pemasaran stabil.
Persediaan bahan baku bertujuan untuk mengurangi ketidakpastian
produksi akibat fluktuasi pasokan bahan baku. Persediaan penyangga