• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA CARA PEREKAMAN DATA WAJIB PAJAK DI BAGIAN PDI (PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI) PADA KKP PRATAMA BADUNG UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TATA CARA PEREKAMAN DATA WAJIB PAJAK DI BAGIAN PDI (PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI) PADA KKP PRATAMA BADUNG UTARA."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i

TATA CARA PEREKAMAN DATA WAJIB PAJAK DI BAGIAN PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI PADA

KPP PRATAMA BADUNG UTARA

Oleh :

A.A NGURAH KT SIDI ADNYANA NIM : 1306043023

Tugas Akhir Studi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Perpajakan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Denpasar

(2)

Tugas Akhir Studi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing serta diuji pada tanggal………

Tim Penguji : Tanda tangan

1. Ketua : Dr. I Gede Ary Wirajaya, SE., M.Si. ………

2. Sekretaris : I Made Karya Utama, SE., M.Com., Ak. ………

Mengetahui,

Ketua Program Pembimbing

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesikan tugas akhir studi ini

dengan Judul “Tata Cara Perekaman Data Wajib Pajak Di Bagian

Pengolahan Data Dan Informasi Pada KPP Pratama Badung Utara”.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Studi ini tidak akan berhasil tanpa

bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya

dalam Penyusunan Tugas Akhir Studi ini. Dalam kesempatan ini, penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S. selaku Pembantu Dekan I

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

3. Bapak Drs. I Komang Ardana, MM. Selaku Ketua Program Diploma III

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universita Udayana.

4. Bapak Dr. I Gede Ary Wirajaya, SE., M.Si., selaku pembimbing Tugas

Akhir Studi yang telah banyak membantu dan memberikan pengarahan dan

bimbingan kepada penulis pada saat PKL dan dalam penyusunan Laporan

Praktik Kerja Lapangan (PKL).

5. Bapak I Made Karya Utama, SE., M.Com., Ak. Selaku Pembimbing

Akademik yang selalu senantiasa memberikan semangat, dorongan,

pengarahan dan nasehat kepada penulis saat melaksanakan studi di Program

(4)

6. Seluruh staf dosen yang telah banyak membimbing penulis selama

mengikuti kuliah pada Program Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Udayana.

7. Seluruh Panitia Tugas Akhir Studi.

8. Bapak Bambang Widodo selaku pimpinan Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Badung Utama yang telah banyak membantu dan memberikan pengarahan

dan bimbingan kepada penulis pada saat PKL dan dalam penyusunan Tugas

Akhir Studi.

9. Seluruh karyawan dan karyawati di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Badung Utara yang telah banyak membantu penulis saat melaksanakan

kegiatan Praktik Kerja Lapangan.

10. Orang Tua Penulis dan Kakak Kandung Penulis yang selalu memberikan

dukungan moral maupun material untuk memotivasi penulis dalam

penyusunan Tugas Akhir Studi ini.

11. Teman dan sahabat penulis, Decky Sanjya, Wayan Jyoti Subali, Gery

Astrana Putra, Ngakan Putu Bayu Mahayasa, Made Dwi Arsa Wijaya, Made

Wira Adi Pratama, Ni Putu Ayu Widiayani, Made Sucipta, Ratta Astawa,

Ngurah KT Sidi Adnyana, Tangkas Made Adi Wibowo yang tiada henti

memberikan masukan dan semangat kepada penulis.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam menyumbangkan pikiran, saran

dan kritik secara langsung maupun tidak langsung sehingga menyelesaikan

(5)

v

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir Studi

ini, masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena

keterbatasan kemampuan serta pengalaman penlis. Namun demikian Tugas Akhir

Studi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.

Denpasar, Mei 2016

(6)

Judul : Tata Cara Perekaman Data Wajib Pajak di Bagian PDI (Pengolahan Data dan Informasi)

Nama : A.A Ngurah Kt Sidi Adnyana

Nim : 1306043023

ABSTRAK

Salah satu jenis SPT yang menjadi sumber data di KPP Pratama Badung Utara adalah SPT Masa Pajak Penghasikan (PPh) Pasal 23/26. SPT tersebut kemudian diproses dengan cara direkam ke dalam Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP) untuk selanjutanya dimanfaatkan oleh Account Representative (AR) di Seksi Pengawasan dan Konsultasi melalui kegiatan Himbauan Pembetulan SPT untuk tujuan Intensifikasi. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dan memahami bagaimana Tata Cara Perekaman Data Wajib Pajak di Bagaian PDI Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara.

Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Semua data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.

Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Tata Cara Perekaman Data Wajib Pajak sesuai ketentuan peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia yang berlaku saat ini.

(7)

vii DAFTAR ISI

Isi Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.3 Kegunaan Penelitian ... 3

1.4 Sistematika Penelitian ... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 5

2.1.1 Pengertian Pajak ... 5

2.1.2 Fungsi Pajak ... 6

2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak ... 6

2.1.4 Pengertian Wajib Pajak ... 7

2.1.5 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ... 8

2.1.6 Tarif Pajak ... 9

BAB II METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 10

3.2 Objek Penelitian ... 10

3.3 Identifikasi Variabel ... 10

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 10

3.5 Jenis dan Sumber Data... 11

3.6 Metode Pengumpulan Data... 11

3.7 Teknik Analisis Data ... 12

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umun Daerah penelitian ... 13

4.1.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Badung Utara ... 13

4.1.2 Letak dan wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara ... 15

(8)

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 20 4.2.2 Tata cara Perekaman Data Wajib Pajak di Bagian PDI

(Pengolahan Data dan Informasi) dengan PMK Nomor

479/KMK.01/2010 ... 20 4.2.1 Prosedur Perekaman Data Wajib Pajak Pada Aplikasi

SIDJP Pengolahan SPT ... 21

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ... 22 5.2 Saran ... 22

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Isi Tabel Halaman

4.1 Wilayah Kerja KPP Pratama Badung Utara ... 15

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Pasal 1 angka 1 UU No. 28

Tahun 2007). Pajak merupakan ujung tombak pembangunan sebuah negara karena

pajak merupakan sumber penerimaan yang menopang pembiayaan pembangunan

yang bersumber dari dalam negeri.

Data dan informasi dari Wajib Pajak merupakan komponen penting yang

berguna untuk mengoptimalkan potensi pajak yang ada. Direktorat Jenderal Pajak

(DJP) membutuhkan data dan informasi yang lengkap dan akurat sebagai

pendukung upayanya dalam rangka Ekstensifikasi dan Intensifikasi pajak.

Ekstensifikasi merupakan tujuan dari pemanfaatan data Wajib Pajak yang belum

ber-NPWP sedangkan Intensifikasi merupakan tujuan dari pemanfaatan data

dalam rangka himbauan Pembetulan SPT maupun dalam rangka

konseling/pemeriksaan/penelitian/ pengawasan. Ekstensifikasi bermanfaat dalam

menggali potensi penerimaan pajak sedangkan Intensifikasi bermanfaat dalam

meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.

(11)

2

peraturan perundang-undangan perpajakan (Mardiasmo, 2013). Salah satu jenis

SPT yang menjadi sumber data di KPP Pratama Badung Utara adalah SPT Masa

Pajak Penghasikan (PPh) Pasal 23/26. SPT tersebut kemudian diproses dengan

cara direkam ke dalam Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP) untuk

selanjutanya dimanfaatkan oleh Account Representative (AR) di Seksi

Pengawasan dan Konsultasi melalui kegiatan Himbauan Pembetulan SPT untuk

tujuan Intensifikasi.

Di dalam KPP Seksi yang bertugas melakukan perekaman SPT adalah

Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI). Seksi PDI bertugas 3

mengumpulkan, mencari, mengolah data, serta menyajikan informasi perpajakan,

oleh karena itu seksi PDI memiliki peran yang sangat penting karena dari hasil

pekerjaan Seksi PDI lah semua data dan Informasi terkait tujuan Ekstensifikasi

dan Intensifikasi didapatkan. Seperti yang telah disebutkan, perekaman SPT

merupakan salah satu cara pemrosesan data yang hasilnya akan diakses untuk

dimanfaatkan sebaik-baiknya. Melihat pentingnya perekaman SPT dalam rangka

Intensifikasi pajak maka diperlukan perekaman yang efektif supaya data yang

dihimpun dalam basis data lengkap dan akurat. Oleh karena itu penulis ingin

mencari untuk mencari tahu perekaman data wajib pajak di bagian Pengolahan

Data dan Informasi (PDI) untuk membuat Tugas Akhir dengan judul “TATA

CARA PEREKAMAN DATA WAJIB PAJAK DI BAGIAN PDI

(PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI) PADA KANTOR PELAYANAN

(12)

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami

bagaimana Tata Cara Perekaman Data Wajib Pajak di Bagaian PDI Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara.

1.3 Kegunaan Penelitian Laporan

Adapun manfaat dari penulis tersebut adalah :

1) Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan

tambahan ilmu pengetahuan sekaligus dapat digunakan untuk bahan

perbandingan dalam mengadakan penelitian serlanjutnya bagi peningkatkan

mutu pendidikan di bidang Perpajakan khususnya mengenai Tata Cara

Perekaman Data Wajib Pajak Di Bagian PDI Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Badung Utara.

2) Kegunan Praktis

Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

masukan bagi wajib pajak untuk mengetahui Tata Cara Perekaman Data

Wajib Pajak Di Bagian PDI Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara.

1.4 Sistematika Penelitian

Untuk memberikan gambaran lebih lanjut terutama dalam hal Tata Cara

Perekaman Data Wajib Pajak Di Bagian PDI Penulis menyusun laporan tugas

(13)

4 Bab I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan Latar Belakang, Tujuan dan Manfaat penulisan

Laporan dan Sistematika Penulisan.

Bab II : Kajian Puatka

Dalam bab ini diuraikan tentang Tata Cara Perekaman Data Wajib

Pajak Di Bagian PDI (Pengolahan Data dan Informasi).

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini menguraikan Lokasi Penelitian, Objek Peneletian,

Identifikasi Variabel, Jenis dan Sumber Data, Metode Pengumpulan

Data serta Teknik Analisi Data.

Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum daerah penelitian

dan pembahasan hasil penelitian mengenai Tata Cara Perekaman

Data Wajib Pajak Di Bagian PDI (Pengolahan Data dan Informasi).

Bab V : Penutup

Bab ini merupakan bab penutup yang mengemukakan tentang

simpulan dan saran berdasarkan hasil pembahasan yang telah

(14)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Pajak

Pengertian pajak menurut (Mardiasmo; 2011) Pajak adalah iuran rakyat

kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan

tidak mendapatkan jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan

dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum

Pengertian pajak menurut (P.J.A. Adriani; 2011) Pajak adalah iuran

masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib

membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak

mendapata prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya

adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan tugas

negara menyelenggarakan pemerintahan.

Kesimpulan Pengertian Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang

terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan

digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

(Pasal 1 angka 1 UU No. 28 Tahun 2007). Pajak merupakan ujung tombak

pembangunan sebuah negara karena pajak merupakan sumber penerimaan yang

(15)

6 2.1.2 Fungsi Pajak

Fungsi pajak menurut (Mardiasmo; 2011) dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

1) Fungsi Budgetair

Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintahan untuk membiayai

pengeluaran-pengeluarannya.

2) Fungsi mengatur (regulered)

Pajak sebagai alat untuk mengatur melaksanakan kebijakan pemerintah dalam

bidang sosial dan ekonomi.

Contoh:

a. Pajak yang tinggi dikenakan terhadap minuman keras untuk mengurangi

konsumsi minuman keras

b. Pajak yang tinggi dikenakan terhadapa barang-barang mewah untuk

mengurangfi gaya hidup konsumtif.

c. Tarif pajak untuk ekspor sebesar 0% untuk mendorong ekspor produk

Indonesia di pasaran dunia.

2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak

Sistem pemungutan pajak menurut (Mardiasmo; 2011) di Indonesia dapat

dibagi menjadi 3, yaitu:

1) Official Assessent System

Adalah suatu sistem pemungutan yang member wewenang kepada

pemerintah (Fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh

wajib pajak.

Ciri-cirinya:

(16)

b. Wajib pajak bersifat pasif

c. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh

fiskus

2) Self Assissment System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang

kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang

terutang.

a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada

Wajib Pajak sendiri.

b. Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetot, dan melaporkan

sendiri pajak yang terutang.

c. Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi

3) With Holding System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang

kepada pihak ketiga ( bukan Fiskus dan bukan Wajib Pajak yang

bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib

pajak.

2.1.4 Pengertian Wajib Pajak

Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak,

pemotongan pajak, dan pemungutan pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban

perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan undang-undangan perpajakan.

(17)

8

Wajib Pajak Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang

merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan

usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya.

Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama atau dalam bentuk apapun.

2.1.5 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

NPWP adalah nomor yang di berikan kepada wajib pajak sebagai sarana

yang merupakan tanda pengenal atau identitas bagi setiap Wajib Pajak dalam

melaksanakan hak dan kewajibannya dibidang perpajakan. Nomor Pokok Wajib

Pajak juga dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan

dalam pengawasan administrasi perpajakan. Dengan memiliki NPWP Wajib Pajak

memperoleh beberapa manfaat langsung lainnya seperti persyaratan ketika

melakukan pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan sebagai

persyaratan pinjaman bank. Terhadap Wajib Pajak yang tidak mendaftarkan diri

untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak dikeni sanksi sesuai dengan

ketentuan peraturan perpajakan. NPWP terdiri dari 15 digit, meliputi 9 digit

pertama merupakan kode Wajib Pajak dan 6 digit (3 digit kode KPP dan 3 digit

berikutnya kode kantor Cabang/Pusat) berikutnya merupakan Kode Administrasi

(18)

2.1.6 Tarif Pajak

Terdapat 4 (empat) macam tarif pajak yang berlaku di Indonesia yang

dapat dijabarkan sebagai berikut.

a) Tarif Sebanding/ Proporsional

Tarif berupa persentase yang tetap terhadap berapapun jumlah yang

dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional terhadap

besarnya nilai yang dikenakan pajak.

b) Tarif Tetap

Tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun jumlah yang

dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap.

c) Tarif Progresif

Persentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai

pajak semakin besar.

d) Tarif Degresif

Persentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel UTAUT yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk melakukan akses ke dalam Sistem Informasi Kemahasiswaan di

Cara kerja motor bensin empat langkah yang pertama adalah langkah hisap yaitu piston bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) untuk menghisap bahan bakar

ANALISIS BEBAN KERJA PADA STASIUN SORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING.. DAN BIOMEKANIKA UNTUK MENENTUKAN JUMLAH OPERATOR

TES has nine activities as follows: (1) Strengthening the manufacture of evacuation planning in the area including the tsunami hazard map or tsunami risk map which more detailed

Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, sedang maupun rendah, prestasi belajar siswa yang diajar dengan model TPS lebih baik dibandingkan prestasi belajar

Menjawab soal dengan menggunakan kata-kata atau teks tertulis... satu di antara penggunaan representasi mate- matis dalam matematika terdapat pada ma- teri SPLDV. Pada materi

proses dan hasil dari metode yang digunakan telah berjalan dengan baik

• Beberapa jenis bahan kimia mengandung racun. Periksa label pada bahan kimia yang anda gunakan. Beberapa proses jauh lebih berbahaya dari yang lain. Bahan tersebut.. dapat masuk