• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Infusa Daun Salam (Syzygium polyanthum) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total Darah Tikus Jantan Galur Wistar Model Dislipidemia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Infusa Daun Salam (Syzygium polyanthum) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total Darah Tikus Jantan Galur Wistar Model Dislipidemia."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

EFEK INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH TIKUS JANTAN

GALUR WISTAR MODEL DISLIPIDEMIA

Entin Hartini, 2011, Pembimbing I : Prof. Dr. Susy Tjahjani dr., M.kes Pembimbing II : Sijani Prahastuti dr., M.kes.

Latar Belakang. Di seluruh dunia penyakit kardiovaskuler (PKV) merupakan penyebab kematian utama, menurut estimasi para ahli badan kesehatan sedunia (WHO), setiap tahun sekitar 50% penduduk dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit kardiovaskuler tersebut salah satunya adalah dislipidemia. Selain menggunakan obat penurun kolesterol, tanaman obat seperti daun salam menjadi pilihan dalam mencegah dan mengobati dislipidemia

Tujuan Penelitian. Mengetahui efek daun salam dan mengetahui dosis paling optimal dalam menurunkan kadar kolesterol total darah pada tikus jantan galur wistar model dislipidemia.

Metode. Hewan coba yaitu tikus jantan galur wistar dengan berat badan 200 – 300 gram, jumlah 25 ekor, dibagi dalam 5 kelompok (n=5), yang kemudian diinduksi diet tinggi lemak dan Propiltiourasil (PTU) 0,01% selama 2 minggu kemudian dilanjutkan dengan pemberian infusa daun salam per oral dengan dosis 5%, 10%, 20% dan simvastatin selama 2 minggu. Pengamatan penurunan kadar kolesterol dilakukan sebelum dan setelah pemberian infusa daun salam selama 2 minggu. Data diuji secara statistik menggunakan uji Anova dan Post Hoc LSD.

Hasil. Pada penelitian didapatkan pemberian infusa daun salam pada kelompok perlakuan menyebabkan penurunan kolesterol total secara bermakna (p<0,05) pada semua dosis. Efek tersebut tidak berbeda antara masing-masing dosis infusa daun salam dan simvastatin.

Simpulan. Penggunaan infusa daun salam dengan dosis 5%, 10% dan 20% memiliki efek menurunkan kadar kolesterol total darah tikus, dan memiliki efek yang sama dengan simvastatin.

(2)

iv

ABSTRACT

THE EFFECT OF BAY LEAF (Syzygium polianthum) TO DECREASE CHOLESTEROL BLOOD LEVEL IN DYSLIPIDEMIA MALE WISTAR RATS

Entin Hartini, 2011, Supervisor I : Prof. Dr. Susy Tjahjani dr. M.kes Supervisor II : dr. Sijani Prahastuti M.kes

Background. Cardiovascular disease (CVD) is the most common cause of death in the world, according to the expert from WHO, there are about 50% of people in the world death because of cardiovascular disease. There are so many factor relate to the incidence of CVD, including the high level of cholesterol in blood.

Purpose research. This study was conducted to know the effect of bay leaf to decrease cholesterol blood level level in rats, the optimal concentrate that can cause the effect, and effectiveness of bay leaf infusion compared with Simvastatin.

Method.Trial animal was male rats wistar weight 200-300 gram divide into 5 group (n=5), which then induced with high lipid diet and propiltiourasil (PTU) 0,1% for 2 weeks, continued with bay leaf infusa peroral in several doses for 2 weeks. Cholesterol measurements were performed before and after induction. The data was statistically analyzed using the Anova test and Post Hoc LSD test.

Result. Result of this research is there are decreasing in total cholesterol level in rats blood after the bay leaf infuse given (p-value 0,05) , and there is no significant difference for 5%, 10% , 20% doses and the bay leaf infuse has the same effect wich simvastatin.

Conclusion. Is the effect of lowering total cholesterol blood level of all infusion concentrations are similar to simvastatin.

(3)

iv DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

1.5. Kerangka Pemikiran ... 5

1.6. Hipotesis... .. 6

1.7. Metodologi ... 7

1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lipid ... 8

2.1.1. Kolesterol... ... 9

(4)

iv

2.1.1.2 Transport Kolesterol ... 11

2.1.1.3 Ekskresi Kolesterol... ... 12

2.1.2. Lipoprotein ... 12

2.1.2.1. Deskripsi protein ... 12

2.1.2.2. Pembagian Lipoprotein ... 13

2.1.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Kolesterol ... 15

2.2. Dislipidemia ... 16

2.3. Aterosklerosis ... 17

2.3.1. Patogenesis... ... 17

2.3.2. Gejala ... 19

2.3.3. Faktor Risiko ... 19

2.4. Pencegahan Dislipidemia ... 21

2.5. Obat Penurun Kolesterol... ... 21

2.5.1. Simvastatin ... 21

2.6. Tanaman ... 25

2.6.1. Klasifikasi ... 25

2.6.2. Sinonim, Nama Bahasa Daerah dan Asing ... 25

2.6.2.1. Sinonim... 25

2.6.2.2. Nama Bahasa Daerah ... 26

2.6.2.3. Nama Bahasa Asing ... 26

2.6.3. Morfologi, Habitat dan Persebaran Tanaman... 27

2.6.3.1. Morfologi Tanaman ... 27

2.6.3.2. Habitat dan Penyebaran ... 28

2.6.4. Kandungan Kimia tanaman ... 28

2.6.4.1. Flavonoid ... 28

2.6.4.2. Saponin dan Tanin ... 30

2.6.4.3. Niasin ... 30

(5)

iv

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Bahan,Alat dan Subjek Penelitian ... 32

3.1.1. Bahan Penelitian ... 32

3.1.2. Peralatan Penelitian ... 33

3.1.3. Subjek Penelitian ... 34

3.2. Metode Penelitian ... 34

3.2.1. Desain Penelitian ... 34

3.2.2. Variabel Penelitian ... 35

3.2.2.1. Definisi Konsepsional Variabel ... 35

3.2.2.2. Definisi Operasional ... 35

3.2.3. Besar Sampel ... 36

3.2.4. Prosedur Penelitian ... 36

3.2.4.1. Pengumpulan Bahan ... 36

3.2.4.2. Persiapan Bahan ... 37

3.2.4.2.1. Cara Pembuatan Pakan Tinggi lemak ... 37

3.2.4.2.2. Pembuatan Infusa Daun Salam ... 37

3.2.4.3. Prosedur Penelitian ... 39

3.2.5. Metode Analisa ... 40

3.2.5.1. Hipotesis Statistik ... 40

3.2.5.2. Kriteria Uji ... 40

3.2.6. Aspek Etika Penelitian ... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 42

4.1.1. Analisis Statistik ... 44

4.1.1.1. Pengujian Asumsi ... 44

4.1.1.2. Asumsi Homogenitas Varian ... 44

4.1.1.4 Uji Anova ... 44

(6)

iv

4.3. Pengujian Hipotesis ... 47

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 49

5.2. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN ... 54

(7)

iv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Kadar Lipid serum Menurut NCEP ATP III ... 16 Tabel 4.1. Rata-rata Kadar Kolesterol Total Darah Tikus Sebelum dan Sesudah

Perlakuan ... 42 Tabel 4.2. Analisis Data Statistik Post Hoc Test Selisih Penurunan Kadar

(8)

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Sintesis Kolesterol Kolesterol ... 11

Gambar 2.2. Struktur Kolesterol ... 11

Gambar 2.3. Struktur Lipoprotein ... 15

Gambar 2.4. Proses Pembentukan Aterosklerosis... 19

Gambar 2.5. Inhibisi Enzim HMG CoA Reduktase ... 23

Gambar 2.6. Kemiripan Struktur HMG dan Simvastatin ... 24

Gambar 2.7. Daun Salam ... 28

Gambar 3.1. Langkah-langkah Penelitian ... 40

Gambar 4.1 Diagram Rata-rata Kadar Kolesterol Total Darah Tikus Sebelum dan sesudah Perlakuan ... 43

(9)

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 PERBANDINGAN LUAS PERMUKAAN TUBUH BERBAGAI

HEWAN PERCOBAAN DAN MANUSIA ... 54

LAMPIRAN 2 PERHITUNGAN DOSIS ... 55

LAMPIRAN 3 HASIL PENELITIAN ... 57

(10)

59 Hewan

dengan dosis diketahui

Hewan yang dicari ekuivalensi dosisnya Mencit 20 g Tikus 200 g Marmot 400 g Kelinci 1,5 kg Kucing 2 kg Kera 4 kg Anjing 12 kg Manusia 70 kg Mencit 20 g

1,0 7,0 12,25 27,8 29,7 64,1 124,2 287,9

Tikus 200 g

0,14 1,0 1,74 3,9 4,2 9,2 17,8 56,0

Marmot 400 g

0,08 0,57 1,0 2,25 2,4 5,2 10,2 31,5

Kelinci 1,5 kg

0,04 0,25 0,44 1,0 1,08 2,4 4,5 14,2

Kucing 2 kg

0,03 0,23 0,41 0,92 1,0 2,2 4,1 13,0

Kera 4 kg

0,016 0,11 0,19 0,42 0,45 1,0 1,9 6,1

Anjing 12 kg

0,008 0,06 0,10 0,22 0,24 0,52 1,0 3,1

Manusia 70 kg

0,0026 0,018 0,031 0,07 0,076 0,16 0,32 1,0

(11)

60

!" " # " " $ %

Ekuivalensi dosis manusia → tikus 0,018 a. Dosis 5%

5gram x 0,018 = 0,09 gram ≈ 0,1 gram/hari 0olume yang diberikan 2ml

Jadi untuk dosis 1 ekor tikus adalah 0,1 gram/2ml/hari. Cara pembuatan :

Untuk pembuatan infusa daun salam 5%, daun salam yang telah dicuci dan dipotong9potong halus, ditimbang sebanyak 5 gram kemudian dimasukkan ke dalam panci infusa, tambahkan akuades 100 mL

Panaskan hingga mencapai suhu 90°C selama 15 menit.

Selanjutnya campuran tersebut dikeluarkan dari panci infusa. Kemudian disaring menggunakan alat penyaring dan kain penyaring untuk memperoleh larutan infusa 5%.

Infusa daun salam tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam botol dan ditutup dengan tutup karet yang rapat.

b. Dosis 10%

10gram X 0,018 = 0,18 gram ≈ 0,2 gram/hari 0olume yang diberikan 2ml

Jadi untuk pemberian 1 ekor tikus adalah 0,2 gram/2ml/hari Cara pembuatan :

40 ml infusa 5% di uapkan dengan cawan uap pada penangas air sampai tersisa 20 ml.

c. Dosis 20%

(12)

61

Jadi untuk pemberian 1 ekor tikus adalah 0,4 gram/2ml/hari Cara pembuatan :

80 ml infusa 5% di uapkan dengan cawan uap pada penangas air sampai tersisa 20 ml.

& !" " " %' "

Kebutuhan dosis manusia (BB 70 kg) =10 mg

Konversi ke kebutuhan tikus 0,018 x 10mg =0,18mg/hr

0olume yang dibutuhkan untuk melarutkan 0,18 mg Simvastatin adalah 2ml

Kebutuhan volume CMC 1% untuk simvastatin 1 tablet (10 mg) adalah = 10mg/ 0,18mg x 2ml

= 111,1ml ≈ 111ml

Maka volume yang di butuhkan untuk 10 mg simvastatin adalah 111,l ml CMC 1%.

(

" $ )! ! % *!$ " !$ ! $ * "

(13)

62

# " $ % +, " $ % -, " $ % &-, .!" #

* " Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post

114 135 157 132 139 93 128 99 152 95 104 121 152 122 111 97 135 83 116 94 112 140 104 96 97 92 116 95 122 104

97 135 120 101 107 91 113 100 131 96 112 124 125 122 84 70 120 100 127 95 Rata9

rata

-/01 ( ( 203 -/03 1103 &&02 4+02 &403 4101

5 ! % $ "0 !%! " $ " " " * *!$ " !$ ! $

"6 . ' " CHOL tot

N Mean

Std. Deviation

Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower Bound

Upper Bound

Aquadest 5 23.20 10.134 4.532 10.62 35.78 12 38

Salam 5% 5 9

17.00

11.336 5.070 931.08 92.92 930 93

Salam 10% 5 9

19.00

15.684 7.014 938.47 .47 946 95

Salam 20% 5 9

27.00

15.083 6.745 945.73 98.27 952 913

Simvastatin 5 9

32.80

15.222 6.807 951.70 913.90 957 918

Total 25 9

14.52

23.665 4.733 924.29 94.75 957 38

" !# !%! 7 !# 8 6 "

CHOL tot Levene Statistic

df1 df2 Sig.

.131 4 20 .969

8

CHOLNEW

Sum of

Squares

(14)

63

Between Groups 9694.640 4 2423.660 12.941 .000

Within Groups 3745.600 20 187.280

Total 13440.240 24

!" !6 " "

$ .$ !%. "! "

Dependent 0ariable: CHOLNEW LSD

(I) Faktor (J) Faktor

Mean Difference

(I9J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Aquadest Salam 5% 40.20(*) 8.655 .000 22.15 58.25

Salam 10% 42.20(*) 8.655 .000 24.15 60.25

Salam 20% 50.20(*) 8.655 .000 32.15 68.25

Simvastatin 56.00(*) 8.655 .000 37.95 74.05

Salam 5% Aquadest 940.20(*) 8.655 .000 958.25 922.15

Salam 10% 2.00 8.655 .820 916.05 20.05

Salam 20% 10.00 8.655 .262 98.05 28.05

Simvastatin 15.80 8.655 .083 92.25 33.85

Salam 10% Aquadest 942.20(*) 8.655 .000 960.25 924.15

Salam 5% 92.00 8.655 .820 920.05 16.05

Salam 20% 8.00 8.655 .366 910.05 26.05

Simvastatin 13.80 8.655 .127 94.25 31.85

Salam 20% Aquadest 950.20(*) 8.655 .000 968.25 932.15

Salam 5% 910.00 8.655 .262 928.05 8.05

Salam 10% 98.00 8.655 .366 926.05 10.05

Simvastatin 5.80 8.655 .510 912.25 23.85

Simvastatin Aquadest 956.00(*) 8.655 .000 974.05 937.95

Salam 5% 915.80 8.655 .083 933.85 2.25

Salam 10% 913.80 8.655 .127 931.85 4.25

Salam 20% 95.80 8.655 .510 923.85 12.25

* The mean difference is significant at the .05 level.

Semua Salam hanya berbeda nyata dengan Aquadest ==> Daun Salam berefek dalam menurunkan kolesterol, kekuatannya sama dengan Simvastatin

(15)
(16)
(17)
(18)

1

Di selurus dueia peeyakit kardiovaskuler (PKV) merupakae peeyebab utama

kematiae, meeurut estimasi para asli badae kesesatae dueia (WHO), setiap tasue

sekitar 50% peeduduk dueia meeieggal akibat peeyakit jaetueg dae pembulus

daras. Di Eropa dae Asia meeurut 1997, tercatat 15 juta

oraeg meeieggal akibat peeyakit jaetueg koroeer atau sama deegae 30% dari

total kematiae diselurus dueia. Di Iedoeesia pada tasue 1992-2000 proporsi

kematiae peeyakit jaetueg dae pembulus daras meegalami peeiegkatae cukup

tajam berdasarkae data Survei Kesesatae Rumas Taegga (SKRT) pada tasue

1992, aegka kematiae PKV sekitar 16,4% dae terus meegalami peeiegkatae dari

tasue ketasue. Pada tasue 1995 sampai 2001 aegka kematiae tersebut meeiegkat

dari 24% meejadi 26,4% (Libby P., 2005, Fatmas, 2006).

Berbagai peeelitiae meeyebutkae PKV dipeegarusi oles berbagai faktor baik

yaeg dapat dimodifikasi (siperkolesterolemia, obesitas, merokok, olas raga,

siperteesi, diabetes melitus) maupue yaeg tidak dapat di modifikasi (umur, jeeis

kelamie, geeetik). Peeiegkatae kadar trigliserida, kolesterol total, LDL, serta

peeurueae kadar HDL dalam serum (dislipidemia) merupakae peeyebab

aterosklerosis yaeg merupakae faktor risiko terpeetieg terjadieya peeyakit jaetueg

koroeer dae stroke iefark, dua dari peeyakit yaeg terkeeal sebagai

di Iedoeesia. Peeyakit Jaetueg Koroeer merupakae koedisi didapatkae

peeumpukae plak di dalam (atserosklerosis).

adalas pembulus daras yaeg memberi alirae daras kaya oksigee uetuk dipakai

oles otot jaetueg. Plak dapat terbeetuk dari lemak, kalsium, dae substaesi laie

yaeg dapat ditemukae di dalam daras. Peeumpukae plak meeyebabkae

(19)

2

jaetueg meeurue atau tidak ada sama sekali (Wasyu Widowati, 2007; Geeest J.,

., 2008).

Peecegasae PKV dapat dilakukae deegae meegeedalikae kadar kolesterol

serum dae fraksieya serta meeiegkatkae kadar HDL. Peeaeggulaegae tersadap

siperkolesterolemia adalas deegae peecegasae faktor risiko terutama dari diet,

olas raga, obesitas dae merokok (Libby P., 2005).

Sedaegkae obat–obatae yaeg dapat meeuruekae kadar kolesterol dae fraksieya

di berikae jika peeaggulae faktor risiko tidak bersasil. Goloegae obat tersebut

seperti statie, eiasie, asam fibrat, resie asam empedu dae obat peegsambat

peeyerapae kolesterol. Goloegae obat statie iei bekerja sebagai peegsambat

eezim sesiegga perubasae mevaloeat meejadi kolesterol

disambat (Kabo, 2008; Ballaetyee C., , 2007).

Obat – obat tersebut memiliki mekaeisme kerja, iedikasi, efektifitas dae efek

sampieg yaeg berbeda-beda. Efek sampieg dari obat tersebut diaetaraeya miopati,

tremor, vertigo, parestesia, gaegguae syaraf pusat, cemas, eyeri abdomee,

koestipasi, dae kembueg. Ditiejau dari segi ekoeomis, sarga goloegae obat

tersebut cukup masal (Suyatea, 2008).

Saat iei masyarakat lebis selektif dalam memilis peegobatae baik dalam

pemilisae sarga, maupue kaeduegae obat dae efek sampieg obat. Oles kareea itu

masyarakat meecari peegobatae altereatif yaeg amae dae muras. Seperti

meeggueakae basae-basae yaeg berasal dari alam, di Iedoeesia serieg disebut

peegobatae tradisioeal (Dalimartsa, 2008).

Hasil riset Lembaga Ilmu Peegetasuae Iedoeesia (LIPI, 2007) meeyebutkae,

Iedoeesia memiliki 30.000 spesies taeamae obat dari total 40.000 spesies yaeg

ada di selurus dueia. Namue Iedoeesia baru memaefaatkae sekitar 180 sebagai

basae baku obat basae alam dae sekitar 950 spesies yaeg berksasiat obat. Sejak

1997, WHO meecaeaegkae program sidup sesat melalui “ ”

(kembali ke alam). WHO juga melaporkae, sekitar 80 % dari jumlas maeusia di

dueia sekaraeg bergaetueg kepada pemaefaatae material taeamae obat uetuk

(20)

3

Daue salam merupakae salas satu taeamae yaeg cukup dikeeal dae mudas

ditemui di Iedoeesia. Sampai saat iei, kebaeyakae masyarakat saeya meegeeal

daue salam sebagai bumbu masak. Secara empiris taeamae iei digueakae sebagai

obat keecieg maeis, tekaeae daras tieggi, diare, memuruekae kadar kolesterol

dae meeuruekae kadar asam urat daras yaeg dibuat dalam beetuk air rebusae

daue salam. Meeurut beberapa literatur daue salam meegaedueg zat-zat kimia

seperti sitral, eugeeol, mieyak atsiri, taeie, sapoeie, flavoeoid, triterpeeoid dae

polifeeol. Uetuk meeuruekae kadar kolesterol daras digueakae daue salam

sebaeyak 10 – 15 gram direbus dalam air sebaeyak 750 ml siegga rebusae air

daue salam tersebut meejadi 250 ml, dikoesumsi 250 ml/sr (Aedersoe, .,

2008).

Flavoeoid merupakae aetioksidae yaeg dapat meeuruekae kadar kolesterol

dalam daras, melieduegi pembulus arteri dari kerusakae, meeguraegi jumlas

peeimbueae kolesterol di permukaae eedotel pembulus daras arteri. Peeelitiae

pada sewae meeggambarkae baswa flavoeoid dapat meeuruekae peroksidase

lipid pada tikus. Meeurut peeelitiae sebelumeya, mekaeisme kerja flavoeiod

deegae cara meegsambat sietesis kolesterol melalui

. Sedaegkae basae kimia sapoeie dapat membeetuk ikatae kompleks

yaeg tidak larut deegae kolesterol sesiegga kolesterol tidak dapat diserap oles

usus, dae basae kimia taeie bekerja deegae meegsambat peeyerapae lemak

(Csee et al, 2001; Eegliss, 2004)

Masis baeyak masyarakat Iedoeesia atau dueia yaeg belum meegetasui dae

masis sedikit peeelitiae yaeg dilakukae uetuk membuktikae maefaat daue salam.

Hal iei meedoroeg peeeliti uetuk melakukae peeelitiae meegeeai efek iefusa

daue salam tersadap peeurueae kadar kolesterol total daras meeggueakae sewae

coba tikus galur wistar jaetae yaeg diieduksi meejadi siperkolesterolemia deegae

(21)

4

Berdasarkae latar belakaeg, maka dapat diideetifikasikae masalas sebagai

berikut :

1. Apakas iefusa daue salam dapat meeuruekae kadar kolesterol total daras

tikus jaetae galur Wistar model dislipidemia.

2. Berapakas dosis optimal iefusa daue salam uetuk meeuruekae kadar

kolesterol total daras tikus jaetae galur Wistar model dislipidemia.

3. Adakas perbedaae poteesi iefusa daue salam dibaediegkae Simvastatie

tersadap kadar kolesterol total daras tikus jaetae galur Wistar model

dislipidemia

1. Maksud Peeelitiae

Meegetasui daue salam sebagai salas satu taeamae obat yaeg dapat

meeuruekae kadar kolesterol total.

2. Tujuae Peeelitiae

Tujuae dari peeelitiae iei adalas :

Meegukur efek iefusa daue salam tersadap peeurueae kadar kolesterol

total daras pada tikus jaetae galur wistar model dislipidemia.

Meeeetukae dosis optimal iefusa daue salam dalam meeuruekae kadar

kolesterol total daras pada tikus jaetae galur wistar model

dislipidemia.

Meegetasui perbedaae poteesi iefusa daue salam bila dibaediegkae

deegae Simvastatie dalam meeuruekae kadar kolesterol daras pada

(22)

5

!

1. Aspek akademis

Hasil peeelitiae iei disarapkae dapat memberi sumbaegae

ieformasi meedukueg peeelitiae basae obat ksususeya peegobatae

tradisioeal dae data ilmias meegeeai efek iefusa daue salam dalam

peeurueae kadar kolesterol total.

2. Aspek praktis

Hasil peeelitiae iei disarapkae dapat digueakae masyarakat

sebagai basae obat altereatif uetuk peegobatae siperkolesterolemia

setelas dilakukae beberapa peeelitiae.

" # $

Kolesterol diproduksi oles sati sebesar 80%, melalui raegkaiae pembeetukae

seeyawa eezim , mevaloeat, skualee, laeosterol, dae

aksireya terbeetuk kolesterol. Peeiegkatae kadar kolesterol dae fraksieya serta

peeurueae HDL merupakae faktor risiko terjadieya aterosklerosis.

Peegsambatae eezim sidroksilase dae reduktase yaeg diperlukae uetuk

perubasae meejadi mevaloeat dapat meeguraegi produksi kolesterol

dae fraksieya (Aedry Hartoeo, 200, Libby, 2008).

Beberapa peeelitiae meeyebutkae baswa daue salam meegaedueg flavoeoid,

mieyak atsiri, eugeeol, sapoeie, taeie, triterpeeoid dae polifeeol. Selaie flavoeoid

yaeg bekerja meegsambat , sapoeie juga bekerja dalam

beetuk perseeyawaae deegae kolesterol dae sidroksisteroid laieeya dae

dikeluarkae melalui salurae peecereaae (Oey, 2007).

Goloegae seyawa flavoeoid dapat meeuruekae kadar kolesterol total,

trigliserida, LDL serta meeiegkatkae HDLdeegae meegsambat eezim

sesiegga kolesterol dalam tubus meeurue. Diet tieggi flavoeoid

diketasui dapat meeuruekae risiko peeyakit kardiovaskuler kareea aetioksidae

(23)

6

Kaeduegae eiasie dapat memperbaiki kadar kolesterol. Niasie bekerja deegae

meeiegkatkae produksi Apo-A1 di sati dae memperlambat pembersisae Apo-A1

dae HDL deegae mekaeisme yaeg belum diketasui, sesiegga dapat meeiegkatkae

level Apo-A1 sebagai prekursor pembeetuk HDL dae meeiegkatkae HDL

(Rader, 2004; Vieceetius Agueg, 2008)

Sapoeie dapat meeuruekae kolesterol. Beberapa sipotesis yaeg meejelaskae

baswa sapoeie dapat membeetuk ikatae kompleks yaeg tidak larut deegae

kolesterol dari makaeae di dalam usus, sesiegga kolesterol tersebut tidak dapat

diserap, sapoeie dapat bergabueg deegae asam empedu dae kolesterol dari

makaeae membeetuk yaeg juga tidak dapat diserap oles usus, dae

sapoeie dapat meeiegkatkae peegikatae kolesterol dari makaeae oles serat,

sesiegga juga tidak dapat diserap oles usus (Areelia, 2004; Deddy Mucstadi,

2005)

Taeeie juga dapat meegsambat pembeetukae kolesterol deegae cara bereaksi

deegae proteie mukosa dae sel epitel usus sesiegga dapat meegsambat

peeyerapae lemak (Dorlaed, 2002)

% &'

Berdasarkae uraiae tersebut, maka dapat dibuat sipotesis sebagai berikut :

1. Iefusa daue salam dapat meeuruekae kadar kolesterol total daras tikus

jaetae galur Wistar model dislipidemia.

2. Dapat diteetukae dosis optimal iefusa daue salam yaeg dapat meeuruekae

kadar kolesterol total daras tikus jaetae galur Wistar model dislipidemia.

3. Iefusa daue salam memiliki perbedaae poteesi deegae Simvastatie dalam

meeuruekae kadar kolesterol total daras tikus jaetae galur Wistar model

(24)

7

( ' ' '

Peeelitiae iei dilakukae secara eksperimeetal melalui desaie peeelitiae

Raecaegae Acak Leegkap (RAL), dimaea membedakae lebis dari dua rata-rata

dae ueit percobaaeeya somogee, deegae fokus peeelitiae adalas uetuk

meegetasui efek iefusa daue salam dalam meeuruekae

kadar kolesterol total daras pada tikus jaetae galur wistar ( !")

yaeg diieduksi peeiegkatae kadar kolesterol secara eksogee. Data iei diaealisis

meeggueakae uji #$% satu aras dilaejutkae deegae uji beda rata-rata !&'

deegae α = 0,05 deegae meeggueakae peraegkat lueak komputer (program &(&&

)*"+).

) ' *

- Tempat peeelitiae : Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokterae

Ueiversitas Kristee Maraeatsa

(25)

49 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Infusa daun salam efek penurunan kadar kolesterol total darah pada tikus jantan galur wistar model dislipidemia.

2. Infusa daun salam memiliki potensi yang sama pada konsentrasi 5%, 10%, dan 20% dalam menurunkan kadar kolesterol total darah tikus jantan galur Wistar model dislipidemia.

3. Infusa daun salam pada semua dosis memiliki potensi yang sama dengan simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol total darah pada tikus jantan galur wistar model dislipidemia.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Akademis

1. Perlu penelitian lanjutan mengenai efek penurunan kadar kolesterol total darah dengan bentuk sediaan daun salam yang lainnya, misalnya ekstrak. 2. Durasi penelitian selanjutnya dapat diperpanjang (lebih dari 2 minggu)

agar efek penurunan kadar kolesterol total darah pada kelompok perlakuan maupun kelompok pembanding dapat terlihat lebih jelas dan akurat.

3. Pada penelitian lanjutan mengenai uji efektifitas dengan hewan non-roden dan uji toksisitas yang selanjutnya diteruskan dengan uji klinik agar daun salam dapat dijadikan fitofarmaka.

(26)

50

5.2.2 Saran Praktik

(27)

51

Arnelia. 2004. Fito-kimia komponen ajaib cegah PJK, DM, dan kankee. http://www.kimianet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1100397943&2.5 Januari 2011.

www.ars.usda.gov/research/publications/publications.htm

!""### $

%

! "

$ " & '(" " % ) * + ,

- . /0 * , . '! # 1

2 $ 0 2 3 # 4

- # 1 5 6 7 % 8 2 , %

$ % " % % & ' ( + 9 :

2 ; 8 5 . 7 5

1 9 4 $

, < = 2

, % ,, .8 . 2

$ (' ) '('

$ & $ $ * ) & &

<""### $7 % ;" 7 " + &+'+ & , .

5 6 1( + , - . /

, < 2 7 6#

5 . $ + $ !

<""# 7 7 $ "> %" " 7 ) ) + ,

5 7 ? @@+0 , <

5 9 2/. 5 ?

(28)

52

= % , & 1 " " $ $ "

$ / / <""### ; # %" 7 "

& ,

8 7 + 8 B* % . % 2

2 , % 2 , % 3

& , 8 . C ; ?

, 77 2 $ ; $ 5 ? =

- # < " = ; 2 ' B

@

7 % ' $

<"" % $ $ " " % " "$ $ $ " '"(& @" % "% 7 %" 9 % @ / 7

@@' - 9 8 % @ = ,

'' B@

* + 2 2 $ 7 2 $ % $ %

2 $ 7 * - % 2 2

2 ? = , 2 9

D

77 2 + % * $ ; *

$ 5 8 $ 6 % 5 - # 0 = 6

? 2 3 $ - $ .$% #B ! C6

. 5 # E A ( 0

- $ ' = 2 . .$2 6 ,

F %: C6 < .$ #B

/ 3 * '& $

/ . / 5

? ,

/ , - @ ' 6 = ;

2 1+ D 1+@

5 , & + 2 $ $ $ $ 4 $ $

2 <""### $ %"; # $ "&'@&@@)+ / 7

% + 2

5 'F :< 'B

(29)

53

7 5 E $ A # ( 2 3

$ ' .$ # %

7 @@+ . ( - %! ?

-? ' - 6

http://images.toiusd.multiply.multiplycontent.com/journal/item/17/Eugenia_Polya ntha. 12 Juli 2011

6 # 6 ' , < (

6 . # 6 6 &

789 2 ! . .

6 2 - $ $

6 <"" $ " @ @" "6 ). *

6 - # A A # .

& "

<""9 7 $ " G " " $ " # " @+"

1 ( / 7

6 % ?# % 6 6 . ? $

& "

" / $ <""7 B * 7 $ " H I'& (

/ 7

6 8 5 * %

8 C ; ? 0 +

,

E - 5 : $ 0 $

$ $ 5 : (

E $ % % #

2 ! "

$ " & &" "E $ * + ,

A A # ' 2 7 % %

Referensi

Dokumen terkait

Pada gambar tersebut dapat dilihat pada gambar pertama pola garis hitam di tengah merupakan estimasi Kalman Filter terhadap background model seperti di [6], kemudian

Dari hasil wawancara kepada 10 orang perawat rawat inap wanita di RS “X” kota Bandung, menunjukkan sebanyak 10 orang (100%) merasakan bahwa mereka tidak dapat melihat

Flash Disk adalah media penyimpan dari floppy driveB jenis lain yang umumnya mempunyai kapasitas memori 128 MB s/d 64 GB, dengan menggunakan interface jenis USBC (Universal

o Metropolitan Area Network (MAN) : jaringan kecepatan tinggi untuk node yang terdistribusi dalam jarak jauh (biasanya untuk satu kota atau suatu daerah besar).. o Wide Area

Tujuan: Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi motivasi kader dalam melaksanakan kegiatan posyandu lansia di Desa Ledug Kabupaten Banyumas Metode: Penelitian ini

Judul Karya Tulis Ilmiah : Pengaruh Diet Lakto Vegetarian Terhadap Faktor Risiko Sindrom Metabolik (Studi Rasio Lingkar Pinggang Panggul) pada Komunitas

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh input (tebu, jam tenaga kerja, dan jam mesin) terhadap jumlah gula pasir yang dihasilkan, besarnya tingkat elastisitas input

If you paraphrase or quote specific, retrievable information from social media, provide an in-text citation (with the author and date) and a reference list entry (with the