iii
TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN PENYIDIK MABES POLRI TERKAIT GAMBAR KORBAN KECELAKAAN PESAWAT SUKHOI SUPERJET-100 YANG DIDUGA GAMBAR PALSU YANG
DIUNGGAH MELALUI MEDIA JEJARING SOSIAL TWITTER
Abstrak
Eky Pratama 110110080364
Tugas Akhir ini mengangkat permasalahan tentang perbuatan yang diduga dilakukan oleh Yogi Samtani seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Lampung yang melakukan menipulasi terhadap Dokumen Elektronik berupa gambar korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet-100 yang jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat pada tanggal 9 Mei 2012 yang mengakibatkan kemarahan dan kecemasan dari masyarakat dan keluarga korban yang sedang menunggu kabar dari korban
kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet-100. Penulis mengangkat
permasalahan tersebut dengan tujuan yaitu pertama untuk membahas apakah perbuatan Yogi Samtani yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan manipulasi terhadap dokumen elektronik yaitu gambar korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet-100 dengan tujuan agar dokumen elektronik tersebut dianggap seolah-olah data yang otentik memenuhi unsur dalam Pasal 35 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, kedua untuk mebahas apakah ketentuan Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Pemalsuan surat dapat diterapkan terhadap perbuatan Yogi Samtani, dan ketiga apakah Lis Anggraeni dapat diminta pertangungjawaban pidana sebagai orang yang memberikan gambar kepada Yogi Samtani yang kemudian gambar tersebut di manipulasi oleh Yogi Samtani dan diunggah melalui media jejaring sosial Twitter atas permintaan dari Lis Anggraeni.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menggunakan metode penelitian dengan metode pendekatan yuridis normatif, metode penelitian dengan tahap pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan wawancara. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah baham hukum primer dan sekunder. Data tersebut kemudian digunakan untuk menggambarkan suatu objek permasalahan yang berupa
persesuaian antara fakta-fakta yang terjadi dengan peraturan
perundangn-undangan dan teori yang ada.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perbuatan Yogi Samtani telah memenuhi unsur sebagaimana diatur dalam Pasal 35 UU ITE dan Pasal 263 KUHP tentang Pemalsuan Surat yang juga dapat diterapkan terhadap perbuatan Yogi Samtani dan perihal Lis Anggraeni yang juga dapat diminta pertanggung jawaban secara pidana terkait dengan perbuatan Yogi Samtani.