• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA PERUBAHAN) Jalan P. Gadjah Mada Pacitan, Kodepos Telp/Faks (0357)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA PERUBAHAN) Jalan P. Gadjah Mada Pacitan, Kodepos Telp/Faks (0357)"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 7

RENCANA STRATEGIS

( RENSTRA PERUBAHAN)

TAHUN 2016-2021

DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

KABUPATEN PACITAN

Jalan P. Gadjah Mada Pacitan, Kodepos 63518 Telp/Faks (0357) 883271 e-mail: dinkopdanum@pacitankab.go.id

(2)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 8

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

Jalan Jendral Soedirman Nomor 149 Pacitan 63511

P A C I T A N

KEPUTUSAN

KEPALA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN PACITAN

NOMOR : 188.45 / 01.2 / 408.33 / 2017

TENTANG

PENETAPAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN PACITAN TAHUN 2016 – 2021

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PACITAN,

Menimbang : a. Bahwa untuk menjabarkan lebih lanjut RPJMD

Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 , perlu menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD).

b. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 97 ayat (5) Permendagri nomor 54 tahun 2010, Rencana Strategis Satuan Perangkat Kerja Daerah (RENSTRA SKPD) disahkan oleh Kepala Dearah dalam suatu keputusan.

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro tentang Rencana Strategis Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan Tahun 2016 – 2021.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

(3)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 9

2. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

3. Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang – undang Nomor 12 Tahun 2008;

5. Undang – undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor : 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Masyarakat;

11. Peraturan Pemerintah Nomr 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

13. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

(4)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 10

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 18 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Pacitan;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi Dinas Daerah dan Sekretariat DPRD;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 20 Tahun 2007 Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Pacitan;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 21 Tahun 2007 tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pacitan;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 22 Tahun 2007 tentang Organisasi Kecamatan dan Keluarahan Kabupaten Pacitan;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 2010 tentang Tata Cara Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan;

22. Peraturan Daerha Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pacitan Tahun 2005 – 2025;

23. Peraturan Kabupaten Daerah Pacitan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016;

24. Peraturan Nomor 63 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi,

(5)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 11

Serta Tata Kerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan;

25. Keputusan Bupati Nomor 188.45 / 240.B / 408.21 / 2011 tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD) Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016;

MEMUTUSKAN Menetapkan,

Kesatu : Rencana Strategis Dinas Koperasi dan Usaha

Mikro Kabupaten Pacitan tahun 2016 – 2021

sebagaimana tersebut dalam Lampiran

Keputusan ini.

Kedua : Penetapan ini menjadi pedoman unit kerja di

Lingkungan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dalam menyusun rancangan Renja SKPD.

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan : di Pacitan

Pada Tanggal : 02 Januari 2017

TEMBUSAN : Keputusan ini disampaikan kepada:

Yth. 1. Sdr. Inspektur Kabupaten Pacitan;

2. Sdr. Kepala BAPPEDA dan PM Kabupaten Pacitan KEPALA DINAS

KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN ACITAN

Dra. ENY SETYOWATI, MM.

Pembina Utama Muda

(6)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 12

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

Jalan P.Gadjah Mada Nomor 1 Pacitan 63511

P A C I T A N

Website : dinaskoperasi.pacitankab.go.id Email : dinkopdanum@pacitankab.go.id

KEPUTUSAN

KEPALA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN PACITAN

NOMOR : 188.45 / 100 / 408.33 / 2018

TENTANG

PENETAPAN PERUBAHAN KEDUA RENCANA STRATEGIS ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN PACITAN TAHUN 2016 – 2021

KEPALA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN PACITAN,

Menimbang : a. Bahwa untuk menjabarkan lebih lanjut RPJMD

Kabupaten Pacitan 2016 – 2021 , perlu menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD).

b. bahwa sesuai dengan ketentuan Permendagri nomor 86 tahun 2017 Tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan Daerah, Tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah tentang rencana pembanganan jangka panjang daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah dan rencana kerja pemerintah daerah. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro tentang Perubahan Kedua Rencana Strategis Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan Tahun 2016 – 2021.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

(7)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 13

2. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

3. Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Undang – undang Nomor 12 Tahun 2008;

5. Undang – undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor : 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah kepada Pemerintah, Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Masyarakat;

11. Peraturan Pemerintah Nomr 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

13. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010

tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

(8)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 14

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 18 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Pacitan;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi Dinas Daerah dan Sekretariat DPRD;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 20

Tahun 2007 Organisasi Dinas Daerah

Kabupaten Pacitan;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 21 Tahun 2007 tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pacitan;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 22 Tahun 2007 tentang Organisasi Kecamatan dan Keluarahan Kabupaten Pacitan;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 2010 tentang Tata Cara Ruang Wilayah Kabupaten Pacitan;

22. Peraturan Daerha Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pacitan Tahun 2005 – 2025;

23. Peraturan Kabupaten Daerah Pacitan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016;

24. Peraturan Bupati Pacitan Nomor 55 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 63 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi, Serta Tata Kerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan;

25. Keputusan Bupati Nomor 188.45 / 240.B / 408.21 / 2011 tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD) Kabupaten Pacitan Tahun 2011 – 2016;

(9)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 15

MEMUTUSKAN Menetapkan,

Kesatu : Perubahan Kedua Rencana Strategis Dinas

Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan tahun 2016 – 2021 sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini.

Kedua : Penetapan ini menjadi pedoman unit kerja di

Lingkungan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dalam menyusun rancangan Renja Perangkat Daerah.

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan : di Pacitan

Pada Tanggal : 07 Agustus 2018

TEMBUSAN : Keputusan ini disampaikan kepada:

Yth. 1. Sdr. Inspektur Kabupaten Pacitan; 2. Sdr. Kepala BAPPEDA Kabupaten Pacitan

KO PERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN PACITAN

Dra. ENY SETYOWATI, MM.

Pembina Utama Muda NIP. 19640401 199003 2 008

(10)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 16 KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya semata, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kabupaten Pacitan telah berhasil menyusun Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan Tahun 2016-2021 sebagai salah satu bagian dari substansi Perencanaan Strategis Pemerintah Kabupaten Pacitan.

Penyusunan Rencana Strategis ini mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pacitan Tahun 2016- 2021, serta dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya perubahan yang selalu berkembang dalam kehidupan organisasi dan masyarakat.

Tuntutan masyarakat agar setiap pelaksanaan tugas pemerintah dan pembangunan dapat dipertanggungjawabkan dan dirasakan oleh masyarakat. Perencanaan strategis ini diharapkan dapat dijadikan pedoman dan acuan oleh segenap unsur pelaksanaan pembangunan di bidang Koperasi dan Usaha Mikro.

Oleh karena itu dibutuhkan kesiapan dan kemampuan aparatur Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan yang dilandasi sikap mental, disiplin dan konsistensi terhadap perencanaan yang telah ditetapkan.

0 08

(11)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 17 BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Rencana Strategis Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan yang selanjutnya disingkat dengan RENSTRA OPD adalah Dokumen Perencanaan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro untuk Periode 5 (Lima) tahun.

Secara umum Renstra OPD diharapkan dapat menjawab 2 ( dua ) hal yang mendasar yaitu :

1. Arah pelayanan yang akan dilaksanakan dan hendak dicapai OPD dalam 5 ( Lima ) tahun kedepan.

2. Langkah – langkah strategis yang perlu dilakukan agar tujuan

yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Pacitan, merupakan Dokumen Perencanaan Jangka Menengah yang menjadi dasar Penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RENJA) dan Rencana Kerjadan Anggaran ( RKA ) Dinas. Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro juga merupakan salah satu perangkat dasar pengukuran kinerja atas pelayanan yang diberikan pada masyarakat di bidang Dinas Koperasi dan Usaha Mikro yang akan dievaluasi setiap akhir tahun dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah( LAKIP ).

B. Landasan Hukum

Landasan Hukum yang digunakan dalam penyusunan Renstra ini adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

(12)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 18

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dirubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan ,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang

Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2005 – 2025;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2016-2021;

8. Peraturan Bupati Pacitan Nomor 63 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, , serta Tata Kerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan.

9. Peraturan Bupati Pacitan Nomor 27 Tahun 2018 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan.

10. Peraturan Bupati Pacitan Nomor 55 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 63 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, , serta Tata Kerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan.

(13)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 19

11. Peraturan Bupati Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penetapan Perubahan Kedua Recana Strategis Perangkt Daerah Kabupaten Pacitan 2016-2021.

C. Maksud dan Tujuan 1. Maksud

Maksud dari penyusunan Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro adalah untuk memberikan arah kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam Menjalankan berbagai program dan kegiatan untuk jangka waktu lima tahun kedepan.

2. Tujuan

Tujuan dari penyusunan Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan adalah:

a. Untuk menetapkan program prioritas dan kegiatan strategis selama 5 ( Lima) Tahun.

b. Memberikan Landasan Kebijakan Strategi 5 (Lima) Tahunan dalam rangka pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Daerah sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan.

D. Sistematika Penulisan

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan Tahun 2016-2021 disusun dengan sistematika sebagai berikit :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Landasan Hukum

C. Maksud dan Tujuan D. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI

DAN USAHA MIKRO

A. Tugas, Fungsi dan Strukutur Organisasi Dinas

Koperasi dan Usaha Mikro

(14)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 20

C. Kinerja Pelayanan Dinas Koperasi dan Usaha

Mikro

D. Tantangan dan Peluang Pengembangan

Pelayanan Dinas Dinas Koperasi dan Usaha Mikro

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas

dan Fungsi Pelayanan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro

B. Telaahan, Visi, Misi dan Program Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih

C. Telaahan Renstra K/L dan Renstra

Provinsi/Kabupaten/Kota

D. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan

Kajian Lingkungan Hidup Strategis

E. Penentuan Isu – Isu Strategis

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

BAB V SRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI RENCANA POGRAM DAN KEGIATAN SERTA

PENDANAAN

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

BAB VI PENUTUP

(15)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 21 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

A. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KOPERASI USAHA MIKRO

1. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro merupakan unsur pelaksana bidang Koperasi, Usaha Mikro, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; 2. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro mempunyai tugas membantu

Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah, bidang tenaga kerja serta bidang transmigrasi yang meliputi koperasi, usaha mikro, pemberdayaan koperasi, tenaga kerja dan transmigrasi, serta tugas pembantuan yang diberikan kepada Kabupaten;

3. Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi koperasi;

b. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi usaha mikro;

c. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi pemberdayaan koperasi;

d. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi tenaga kerja dan transmigrasi;

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(16)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 22

4. Susunan organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro terdiri dari :

a. Sekretariat

Sekretariat berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sekretariat dipimpin oleh sekretaris. Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan kegiatan, pembinaan dan pemberian dukungan pelayanan adminitratif yang meliputi umum, kepegawaian, keuangan, program, evaluasi dan pelaporan kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Dinas. Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana, menyelenggarakan fungsi ;

1) Pengkoordinasian dan pembinaan pelaksanaan

kegiatan;

2) Pemberi dukungan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian;

3) Pemberian dukungan pelayanan administrasi keuangan; 4) Pemberian dukungan pelayanan administrasi program,

evaluasi dan pelaporan; dan

5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat terdiri dari :

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub

Bagian. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian,

mempunyai tugas :

a) Menyiapkan dan melaksanakan ketatausahaan

(17)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 23

b) Menyiapkan dan melaksanakan ketatalaksanaan rumah tangga;

c) Menyiapkan dan melaksanakan ketatalaksanaan perlengkapan dan barang milik daerah;

d) Menyiapkan dan melaksanakan ketatalaksanaan persuratan dan kearsipan;

e) Menyiapkan dan melaksanakan ketatalaksanaan kehumasan dan protokol;

f) Menyiapkan dan melaksanakan ketatalaksanaan kepegawaian; dan

g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2) Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas :

a) Melaksanakan pengelolaan anggaran; b) Melaksanakan perbendaharaan dan gaji; c) Melaksanakan verifikasi dan akuntansi; d) Melaksanakan pelaporan keuangan;dan

e) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan

Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris, dipimpin oleh Kepala Sub Bagian dan mempunyai tugas :

a) Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan rencana program dan kegiatan;

(18)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 24

b) Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan rencana strategis;

c) Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data; d) Menyiapkan bahan penyusunan laporan;

e) Menyiapkan bahan penyusunan evaluasi dan laporan kinerja; dan

f) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. Bidang Koperasi

Bidang Koperasi melaksanakan sebagian tugas Dinas Koperasi dan Usaha Mikro di bidang koperasi, yang meliputi

kelembagaan koperasi, pembinaan koperasi dan

pengawasan koperasi. Bidang Koperasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan dipimpin oleh Kepala Bidang. Bidang Koperasi dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi :

1) Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,

pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi kelembagaan koperasi;

2) Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,

pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi pembinaan koperasi;

3) Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,

pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi pengawasan koperasi;

4) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(19)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 25 Bidang Koperasi terdiri atas :

1) Seksi Kelembagaan Koperasi

Seksi Kelembagaan Koperasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Koperasi yang terkait dengan kelembagaan koperasi yang meliputi :

a) Memfasiltasi pembentukan koperasi, perubahan

anggaran dasar, penggabungan, peleburan, dan pembubaran koperasi;

b) Memproses izin pembukaan kantor cabang koperasi; c) Menganalisa dokumen permohonan izin usaha

simpan pinjam koperasi;

d) Melaksanakan advokasi hukum koperasi;

e) Melaksanakan fasilitasi pemeringkatan koperasi; f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2) Seksi Pembinaan Koperasi

Seksi Pembinaan Koperasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dan dipimpin

oleh Kepala Seksi. Seksi Pembinaan Koperasi

mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Koperasi yang terkait dengan pembinaan koperasi, meliputi :

a) Menyiapkan dan melaksanakan sosialisasi peraturan perundang-undangan ;

b) Melaksanaan Pembinaan organisasi dan tata laksana koperasi;

c) Menganalisis data dan jumlah koperasi; d) Melaksanakan revitalisasi koperasi;

(20)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 26

e) Melaksanakan bimbingan dan konsultasi penerapan akuntabilitas koperasi, dan standarisasi pelayanan koperasi; dan

f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3) Seksi Pengawasan Koperasi

Seksi Pengawasan Koperasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dan dipimpin oleh Kepala Seksi. Seksi ini mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Koperasi yang terkait dengan pengawasan koperasi, meliputi :

a) Menyiapkan bahan kebijakan pengawasan dan pemeriksaan koperasi;

b) Melaksanakan fasilitasi audit koperasi;

c) Melaksanakan pemeriksaan dan pengawasan aspek kelembagaan, usaha dan penerapan kepatuhan koperasi;

d) Menyusun rekomendasi, penerapan sanksi pada koperasi;

e) Melaksanakan penilaian kesehatan usaha simpan pinjam koperasi;

f) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pengawasan koperasi; dan

g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Bidang Usaha Mikro

Bidang Usaha Mikro berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan dipimpin oleh Kepala Bidang. Bidang Usaha Mikro melaksanakan sebagian tugas

(21)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 27

Dinas meliputi pemberdayaan usaha mikro, promosi dan pemasaran, serta fasilitasi dan pengembangan usaha.

Bidang Usaha Mikro dalam melaksanakan tugas juga menyelenggarakan fungsi :

1) Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,

pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi pemberdayaan usaha mikro;

2) Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,

pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi promosi dan pemasaran;

3) Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,

pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi fasilitasi dan pengembangan usaha; dan 4) Pelaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Usaha Mikro Terdiri dari: 1) Seksi Pemberdayaan Usaha Mikro

Seksi Pemberdayaan Usaha Mikro berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Usaha Mikro yang terkait dengan pemberdayaan usaha mikro, meliputi :

a) Melaksanakan kegiatan pendataan, fasilitasi

kemudahan perijinan dan penguatan kelembagaan Usaha Mikro;

b) Melaksanakan peningkatan standardisasi dan Hak Kekayaan Intelektual produk Usaha Mikro;

c) Melaksanakan monitoring, analisis, evaluasi dan pelaporan pengembangan dan penguatan jaringan usaha;

(22)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 28

d) Melaksanakan pengembangan peluang usaha,

investasi dan pendampingan Usaha Mikro;

e) Mengkoordinasikan pendataan izin usaha mikro ( IUM );

f) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2) Seksi Promosi dan Pemasaran

Seksi Promosi dan Pemasaran berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Usaha Mikro yang terkait dengan promosi dan pemasaran, meliputi :

a) Menyiapkan bahan rumusan kebijakan di bidang promosi, pemasaran, pengembangan jaringan dan kerjasama;

b) Melaksanakan fasilitasi pengembangan akses pasar,

pemetaan potensi pasar, pelaksanaan

pengembangan lembaga pemasaran dan jaringan distribusi;

c) Melaksanakan kegiatan pengembangan promosi dan pemasaran produk unggulan Usaha Mikro;

d) Menyiapkan bahan pengumpulan, pengolahan data dan fasilitasi dalam rangka pengembangan jaringan dan kerjasama Usaha Mikro;

e) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan promosi dan kerjasama Usaha Mikro;

f) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(23)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 29 3) Seksi Fasilitasi dan Pengembangan Usaha.

Seksi ini berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dan dipimpin oleh Kepala Seksi. Seksi Fasilitasi dan Pengembangan Usaha mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Usaha Mikro yang terkait dengan fasilitasi dan pengembangan usaha yang meliputi:

a) Menyiapkan bahan rumusan kebijakan di bidang Fasilitasi dan Pengembangan Wirausaha;

b) Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di bidang Fasilitasi Pengembangan Informasi dan Wirausaha;

c) Melaksanakan kebijakan, pemantauan, analisis,

evaluasi, dan pelaporan di bidang Fasilitasi Pengembangan Informasi dan Wirausaha;

d) Menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan kewirausahaan;

e) Menfasilitasi penumbuhan wirausaha baru;

f) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

d. Bidang Pemberdayaan Koperasi

Bidang Pemberdayaan Koperasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan dipimpin oleh

Kepala Bidang. Bidang Pemberdayaan Koperasi

melaksanakan sebagian tugas Dinas yang meliputi Fasilitasi usaha koperasi, pengembangan dan penguatan usaha koperasi serta peningkatan kualitas SDM Koperasi.

Bidang Pemberdayaan Koperasi menyelenggarakan fungsi :

1) Perumusan kebijaan, pelaksanaan kebijakan,

(24)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 30

administrasi fasilitasi usaha koperasi;

2) Perumusan kebijaan, pelaksanaan kebijakan,

pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi pengembangan dan penguatan koperasi ;

3) Perumusan kebijaan, pelaksanaan kebijakan,

pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi peningkatan kualitas SDM koperasi; dan 4) Pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala

Dinas.

Bidang Pemberdayaan Koperasi terdiri dari : 1) Seksi Fasilitasi Usaha Koperasi

Seksi ini berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dan dipimpin oleh Kepala Seksi. Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan koperasi yang terkait dengan fasilitasi usaha koperasi yang meliputi :

a) Menyiapkan bahan kebijakan teknis fasilitasi usaha koperasi;

b) Menyiapkan bahan bimbingan diversivikasi peluang usaha koperasi disektor riil;

c) Membuat konsep kemitraan antara koperasi dan badan usaha lainnya;

d) Memfasilitasi fungsi Pusat Layanan Usaha Terpadu PLUT ) dan;

e) Mengembangkan akses pasar bagi produk koperasi; f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

(25)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 31 2) Seksi Pengembangan dan Penguatan Usaha

Koperasi

Berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dan dipimpin oleh Kepala Seksi. Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang

Pemberdayaan koperasi yang terkait dengan

pengembangan dan penguatan usaha koperasi. Tugas yang dimaksud meliputi :

a) Menyiapkan bahan kebijakan pengembangan,

penguatan diversifikasi dan restrukturisasi usaha koperasi;

b) Melaksanakan pendampingan usaha dan penguatan usaha koperasi;

c) Mengembangkan perluasan akses pembiayaan / permodalan bagi koperasi;

d) Menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi

dan pelaporan perkuatan permodalan,

pengembangan dan penguatan usaha koperasi; dan e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3) Seksi Peningkatan Kualitas SDM Koperasi.

Seksi ini berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dan dipimpin oleh Kepala

Seksi.Seksi ini mempunyai tugasmelaksanakan

sebagian tugas Bidang Pemberdayaan koperasi yang terkait dengan peningkatan kualitas SDM. Tugas yang dimaksud meliputi:

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan peningkatan kualitas SDM Koperasi;

b) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi

(26)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 32

c) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota koperasi;

d) Melaksanakan bimbingan teknis administrasi usaha koperasi; dan

e) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

e. Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Dinas dan dipimpin oleh Kepala Bidang.

Melaksanakan sebagian tugas Dinas Koperasi dan Usaha Mikro yang meliputi penempatan dan perluasan kerja, transmigrasi, pelatihan dan produktifitas tenaga kerja, pembinaan hubungan industrial dan syarat kerja, serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro.

Bidang ini menyelenggarakan fungsi :

1) Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,

pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan

administrasi penempatan, perluasan kerja dan

transmigrasi;

2) Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,

pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi pelatihan dan produktifitas tenaga kerja;

3) Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,

pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi pembinaan hubungan industrial dan syarat kerja; dan

4) Pelaksanakan fungsi lain yag diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(27)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 33 Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdiri dari : 1) Seksi Penempatan, Perluasan Kerja dan

Transmigrasi

Berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dan dipimpin oleh Kepala Seksi. Mempunyi tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang terkait dengan penempatan, perluasan kerja dan transmigrasi yang meliputi :

a) Menyiapkan bahan penyusunan rumusan dan

program kerja penempatan, perluasan kerja dan transmigrasi;

b) Menyelenggarakan program perluasan kerja, dan

melaksanakan pembinaan dan penyuluhan

transmigrasi, pendaftaran dan seleksi;

c) Melaksanakan penyebarluasan pasar kerja,

pendaftaran pencari kerja dan lowongan kerja;

d) Melaksanakan pembinaan, penyuluhan, bimbingan, seleksi serta rekrutmen dalam rangka penempatan tenaga kerja Antar Kerja Lokal (AKL), Antar Kerja Daerah (AKAD), dan Antar Negara (AKAN);

e) Menyelenggarakan bimbingan teknis Teknologi Tepat Guna (TTG) dan pembentukan tenaga kerja mandiri, Usaha Mandiri Sektor Informal (UMSI), Tenaga kerja Sukarela (TKS), Tenaga Kerja Mandiri Terdidik (TKMT), dan Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional (TKPMP);

f) Menerbitkan dan mengendalikan perizinan pendirian bursa kerja swasta, Unit Pelayanan Rekrutmen dan Pemberangkatan (UP3), Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS);

(28)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 34

g) Memberikan rekomendasi penyelenggaraan Job Fair, penerbitan rekomendasi pembuatan paspor Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI), monitoring dan evaluasi penempatan tenaga kerja, penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA);

h) Melaksanakan kerjasama pngerahan, penempatan

lokasi transmigrasi, pemberdayaan calon

transmigrasi, penampungan, pengangkutan dan pengawalan transmigrasi;

i) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2) Seksi Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja

Berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dan dipimpin oleh Kepala Seksi. Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang terkait dengan pelatihan dan produktifitas tenaga kerja yang meliputi : a) Menyiapkan bahan penyusunan rumusan program

Seksi Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja, laporan dan evaluasi kegiatan;

b) Melaksanakan bimbingan, pembinaan, pelaksanaan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh Lembaga

Pendidikan Swasta atau Pemerintah dan

produktifitas tenaga kerja baik ketrampilan teknis maupun manajerial;

c) Merekomendasi perizinan pelatihan kerja swasta

serta kerjasama pelatihan dengan instansi

pemerintah maupun swasta;

d) Memasarkan dan menyalurkan lulusan lembaga pelatihan ke perusahaan dan organisasi yang membutuhkan;

(29)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 35

e) Melaksanakan bimbingan, penyuluhan lulusan dan

pemberdayaan usaha mikro dalam rangka

peningkatan dan pengembangan produktifitas;

f) Menyelenggarakan dan mengesahkan kontrak

perjanjian pelatihan permagangan;

g) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3) Seksi Pembinaan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja

Berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dan dipimpin oleh Kepala Seksi. Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang terkait dengan pembinaan hubungan industrial dan syarat kerja yang meliputi :

a) Menyiapkan bahanpenyusunan rumusan program seksi pembinaan, hubungan industrial dan syarat kerja, laporan dan evaluasi kegiatan;

b) Memfasilitasi penyusunan serta pengesahan

peraturan perusahaan, pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama, pencatatan Kesepakatan Kerja Waktu

Tertentu (KKWT) berdasarkan peraturan

Perundangan Ketenagakerjaan yang berlaku;

c) Melaksanakan pembentukan, pembinaan, dan

pencatatan lembaga kerja Bipartit dan koperasi karyawan;

d) Memberikan bimbingan kepada perusahaan tentang Perjanjian Kerja (PK), Peraturan Perusahaan dan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) berdasarkan Peraturan Perundangan Ketenagakerjaan yang berlaku;

(30)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 36

e) Melaksanakan pencegahan dan penyelesaian

perselisihan hubungan industrial, mogok kerja dan penutupan perusahaan;

f) Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan pada perusahaan dalam rangka program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek);

g) Melaksanakan pembinaan kelembagaan bagi pelaku hubungan industrial, melaksanakan verifikasi dan pencatatan keanggotaan Serikat Pekerja/Serikat Buruh;

h) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

f. UPT Balai Latihan Kerja

UPT Balai Latihan Kerja berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas dan Dipimpin oleh Kepala UPT. UPT Balai Latihan Kerja melaksanakan sebagian tugas Dinas dibidang teknis operasional pelatihan kerja.

UPT Balai Latihan Kerja menyelenggarakan fungsi :

1) Penyusunan rencana anggaran dan evaluasi pelatihan;

2) Pelaksanaan suvey dalam rangka penyusunan kebutuhan pelatihan (Training Need Analysis) sesuai kejuruan pelatihan yang dimiliki;

3) Penyusunan program pelatihan berdasarkan hasil Training Need Analysis sesuai dengan kejuruan pelatihan yang ada; 4) Penyiapan susunan konsep dan rencana pemasaran program

pelatihan;

5) Penyusunan, pengelolaan dan penyajian data dan informasi pelatihan;

6) Penyiapan susunan konsep dan rencana penyelenggaraan pelatihan;

(31)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 37

7) Penyiapan, sumberdaya pelatih, fasilitas pelatihan dan administrasipelatihan;

8) Pelaksanaan rekruitmen dan seleksi peserta pelatihan sesuai prosedur;

9) Penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi (

Competensy Based Training ) yang diselenggarakan dilembaga pelatihan yang terdiri atas Pelatihan Institusional dan Pelatihan MTU ( Mobil Training Unit );

10) Penempatan peserta pelatihan ditempat kerja dalam kerangka pelatihan On The Job Training ( OJT ) sesuai program pelatihan yang dijalankan;

11) Penerbitan sertifikat pelatihan dan / atau sertifikat kompetensi bagi peserta pelatihan yang memenuhi syarat;

12) Penyelenggaraan pelatihan dengan sumber anggaran swadana dan pembiayaan pihak ketiga sesuai peraturan yang berlaku;

13) Pelaksanaan evaluasi pelaksanaan program pelatihan yang telah dijalankan;

14) Penyelenggaraan uji kompetensi sesuai dengan peraturan yang berlaku;

15) Pelaksanaan koordinasi dan pengembangan kerjasama pelatihan dengan unit kerja pada perangkat daerah lainnya, Pemerintah Desa / Kelurahan / Kecamata, kelompok masyarakat dan pihak swasta;

16) Pembangunan dan pengembangan kolaborasi, jaringan dan kemitraan dengan perusahaan dan stakeholder menyangkut program pelatihan kerja dan penyaluran kerja pasca pelatihan;

17) Pendayagunaan fasilitas dan peralatan pelatihan, produksi dan jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku; dan

18) Pelaksanaan funsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(32)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 38

UPT Balai Latihan Kerja merupakan UPT Kelas B. Susunan organisasi UPT Balai Latihan Kerja terdiri dari Kepala UPT dan kelompok jabatan fungsional.

g. UPT Pengelola Dana Bergulir.

UPT Pengelola Dana Bergulir berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Dinas dan dipimpin oleh Kepala UPT. UPT Pengelola Dana Bergulir melaksanakan sebagaian tugas Dinas dibidang teknis operasional pengelolaan dana bergulir.

UPT Pengelolaan Dana Bergulir mempunyai fungsi :

1) Penyusunan dan pelaksanaan kerja dan anggaran UPT Pengelolaan Dana Bergulir;

2) Penerimaan permohonan / usulan / proposal pinjaman dana bergulir;

3) Pelaksanaan verifikasi terhadap usulan pinjaman dana bergulir;

4) Penetapan penerimaan program dana bergulir;

5) Pelaksanaan penyaluran pinjaman dan penagihan

pengembalian dana bergulir;

6) Pelaksanaan pencatatan, penyimpanan, pembukuan,

pelaporan, dan pertanggungjawaban dana bergulir;

7) Pelaksanaan pemantauan kelancaran proses penyaluran dana; dan

8) Pelaksanaan funsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan

kegiatan sesuai dengan bidang tenaga fungsional masing –

masing berdasarkan peraturan perundang – undangan yang

(33)
(34)

Renstra dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 24

B. SUMBER DAYA OPD

1. Kepegawaian

Dalam melaksanakan tugas, Dinas Koperasi Usaha MIkro Kabupaten Pacitan didukung oleh pegawai sejumlah 50orang terdiri :

a. Berdasarkan Status Pegawai :

NO PEGAWAI JUMLAH %

1 PNS 34 50

2 NON PNS 34 50

TOTAL 68 100

b. Berdasarkan Jenis Kelamin :

NO PEGAWAI JUMLAH % 1 LAKI - LAKI 35 51 2 PEREMPUAN 33 49 TOTAL 68 100 c. Berdasarkan Pendidikan NO PENDIDIKAN JUMLAH % 1 PASCA SARJANA 5 7 2 SARJANA 46 67 3 DIPLOMA 1 2 4 SLTA 15 22 5 SLTP 1 2 6 SD - - TOTAL 68 100

d. Berdasarkan Golongan Kepangkatan

NO GOLONGAN KEPANGKATAN JUMLAH %

1 GOLONGAN IV 6 16,22

(35)

Renstra dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 25

3 GOLONGAN II 2 8,11

4 GOLONGAN I 1 2,70

TOTAL 34 100

2. Perlengkapan

Perlengkapan yang digunakan untuk menunjang kegiatan operasional Dinas Koperasi Usaha Mikro antara lain :

NO JENIS BARANG JUMLAH

1 MOBIL 1 Unit

2 MOBIL MTU 1 Unit

3 SEPEDA MOTOR 9 Unit

4 LAPTOP / KOMPUTER 27 Unit

5 PRINTER 20 Unit

6 PROYEKTOR 7 Unit

7 FAX 2 Unit

8 TELP 1 Unit

9 KAMERA 3 Unit

C. Kinerja Pelayanan OPD

1. Angka Partisipasi Angkatan Kerja

Berdasarkan publikasi ILO (International Labour Organization) tenaga kerja dikatakan sebagai penduduk usia kerja, yaitu penduduk usia 15 tahun atau lebih, seiring dengan program wajib belajar 9 tahun. Angkatan kerja merupakan bagian penduduk yang sedang bekerja dan siap masuk pasar kerja, atau dapat dikatakan sebagai pekerja dan merupakan potensi penduduk yang akan masuk pasar kerja.

Angka Partisipasi Angkatan Kerja

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015

Angka Partisipasi Angkatan Kerja 70,24 70,81 78,9 68,85 82,48

Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pacitan, tahun 2016

Angka partisipasi angkatan kerja pada tahun 2011 sebesar 70,24, mengalami peningkatan pada tahun 2012 dan 2013 menjadi 70,81 dan 78,9, akan

(36)

Renstra dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 26

tetapi pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 68,85, dan kembali meningkat menjadi 82,48 pada tahun 2015.

a. Angka Sengketa Pengusaha-Pekerja Per Tahun

Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun pada tahun 2011 sebesar 5 perusahana,mengalami penurunan sampai dengan tahun 2015 menjadi 4 perusahaan per tahun. Berikut adalah tabel angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun tahun 2011 – 2015 :

Angka Sengketa Pengusaha-Pekerja Per Tahun

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015

Angka Sengketa Pengusaha-Pekerja Per Tahun

5 4 4 4 4

Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pacitan, tahun 2016

b. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah suatu indikator ketenagakerjaan yang memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif secara ekonomi dalam kegiatan sehari-hari merujuk pada suatu waktu dalam periode survei. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja menunjukkan persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja. Rasio ini menggambarkan partisipasi angkatan kerja pada tiap kelompok umur dan jenis kelamin. TPAK menurut kelompok umur biasanya memiliki pola huruf ”U” terbalik. Pada kelompok umur muda (15-24) tahun, TPAK cenderung rendah, karena pada usia ini mereka lebih banyak masuk kategori bukan angkatan kerja (sekolah). Begitu juga pada kelompok umur tua (diatas 65 tahun), TPAK rendah dikarenakan mereka masuk pada masa purnabakti (pensiun).

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

70,81 79,71 68,85 98,37 101,6

Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pacitan, tahun 2016

Tingkat partisipasi angkatan kerja pada tahun 2011 sebesar 70,81% meningkat menjadi 79,71% pada tahun 2012, menurun menjadi 68,85% tahun

(37)

Renstra dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 27

2013, dan kemudian meningkat menjadi 98,37% pada tahun 2014 dan 101,6% pada tahun 2015.

c. Tingkat Pengangguran Terbuka

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

Tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2010 sebesar 0,87% mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya sampai dengan kondisi terakhir tahun 2014 menjadi 1,08%. Berikut adalah tabel tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Pacitan tahun 2010 – 2014:

Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014

Tingkat Pengangguran Terbuka 0,87 1,54 1,02 0,99 1,08

Sumber: BPS Kabupaten Pacitan, tahun 2015

d. Keselamatan danPerlindungan

Capaian jumlah keselamatan dan perlindungan perusahaan pada tahun 2011 sebesar 16%, mengalami penurunan tahun 2012 menjadi 14%. Pada tahun 2013 mulai meningkat menjadi 15% dan kembali meningkat pada tahun 2014 dan 2015 menjadi 21,9% dan 31,9%. Berikut adalah tabel jumlah keselamatan dan perlindungan perusahaan di Kabupaten Pacitan tahun 2011– 2015 :

Keselamatan dan Perlindungan (%)

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015

Keselamatan dan Perlindungan

16 14 15 21,9 31,9

Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pacitan, tahun 2016

e. Penyelesaian Perselisihan Buruh dan Pengusaha Terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah

Capaian perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah pada tahun 2011 sebesar 100%. Hal ini berarti seluruh perselisihan buruh dan pengusaha yang melibatkan kebijakan pemerintah

(38)

Renstra dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 28

dapat diselesaikan dngan baik. Capaian 100% ini bertahan sampai dengan tahun 2013, sedangkan tahun 2014 menurun menjadi 4,1%, dan pada tahun 2015 kembali meningkat menjadi 100%.

2. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.

a. Persentase Koperasi Aktif

Koperasi Aktif adalah koperasi yang dalam dua tahun terakhir mengadakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) atau koperasi yang dalam tahun terakhir melakukan kegiatan usaha. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah koperasi aktif dibagi dengan jumlah seluruh koperasi di Kabupaten Pacitan.

Persentase Koperasi Aktif (%)

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015

Persentase Koperasi Aktif 85,51 87,13 87,30 87,42 87,47

Sumber: Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pacitan, tahun 2016

Koperasi aktif pada tahun 2011 mencapai 85,51 mengalami peningkatan setiap tahunnya, dengan kondisi sampai dengan tahun 2015 mencapai 87,47%, telah terjadi peningkatan selama 5 tahun sebesar 1,96%.

b. Jumlah UKM non BPR/LKM UKM

Jumlah UMKM non BPR/LKM UKM pada tahun 2011 mencapai 20.843 unit mengalami peningkatan setiap tahunnya, dengan kondisi sampai dengan tahun 2015 mencapai 22.106 unit. Berikut capaian indikator jumlah UMKM non BPR/LKM UKM secara lengkap disajikan sebagaimana tabel berikut:

Jumlah UKM non BPR/LKM UKM (Unit)

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah UKM non BPR/LKM UKM

20.843 21.114 21.326 21.671 22.106

(39)

Renstra dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 29 c. Jumlah BPR/LKM

Jumlah BPR/LKMpada tahun 2011 mencapai 5.369 unit mengalami peningkatan setiap tahunnya, dengan kondisi sampai dengan tahun 2015 mencapai 5.534 unit. Berikut adalah tabel jumlah BPR/LKM di kabupaten pacitan tahun 2011 – 2015 :

Jumlah BPR/LKM (Unit)

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah BPR/LKM 5.369 5.371 5.371 5.443 5.534

Sumber: Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pacitan, tahun 2016

d. Usaha Mikro dan Kecil

JumlahUsaha Mikro dan Kecil di Kabupaten Pacitan mengalami peningkatan dari 20.838 unit pada tahun 2011, meningkat menjadi 22.206 unit pada tahun 2015.

Jumlah Usaha Mikro dan Kecil

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015

Usaha Mikro dan Kecil 20.838 21.109 21.321 21.665 22.206

(40)

Renstra dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 30 3. Kinerja Pelayanan SKPD

Tabel. 2.1

PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

No Indikator Kinerja T. SPM T.IK K Target Ind Lainn ya

Target Renstra OPD Tahun ke Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaia pada tahun ke

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 Persentase Koperasi Mandiri 1,21 1,41 1,81 2,22 2,42 1,21 1,41 1,81 2,22 2,42 1,21 1,41 1,81 2,22 2,42 2 Jumlah UM non BPR/LKMUM (unit) 22.2 33 22.34 5 22.56 5 22.78 5 23.0 05 22.23 3 22.3 45 22.56 5 22.7 85 22.0 05 22.2 33 22.3 45 22.5 65 22.78 5 22.00 5 3 Jumlah BPR/LKM (unit) 5.53 6 5.538 5.540 5.542 5.54 2 5.536 5.53 8 5.540 5.54 2 5.54 2 5.53 6 5.53 8 5.54 0 5.542 5.542 4 Persentase Usaha Mikro yang dibina 3,48 3,49 3,50 3,51 3,52 3,48 3,49 3,50 3,51 3,52 3,48 3,49 3,50 3,51 3,52 5 Peningkatan UM yang mendapat bantuan 1,44 1,45 1,46 1,47 1,48 1,44 1,45 1,46 1,47 1,48 1,44 1,45 1,46 1,47 1,48

(41)

Renstra dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 31 modal (%) 6 Peningkatan Jumlah Wira ,Usaha Baru (%) 3,25 3,43 3,61 3,80 3,97 3,25 3,43 3,61 3,80 3,97 3,25 3,43 3,61 3,80 3,97 7 Jumlah bank dan cabang 11 12 13 13 14 11 12 13 13 14 11 12 13 13 14 8 Jumlah perusahaan asuransi dan cabang 4 4 5 5 6 4 4 5 5 6 4 4 5 5 6 9 Persentase penduduk yang bekerja 98,9 6 98,97 98,98 98,99 99 98,96 98,9 7 98,98 98,9 9 99 98,9 6 98,9 7 98,9 8 98,99 99 10 Persentase penyelesaian perselisihan pekerja dan pengusaha 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 11 Tingkat partisipasi angkatan kerja (%) 75 76,5 78 79,5 81 75 76,5 78 79,5 81 75 76,5 78 79,5 81 12 Tingkat Penganggura n terbuka 1,04 1,03 1,02 1,01 1 1.04 1,03 1,02 1,01 1 1.04 1,03 1,02 1,01 1

(42)

Renstra dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 32 13 Keselamatan dan Perlindungan 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 14 Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah(%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 15 Persentase Pembinaan tenaga kerja (%) : 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 16 Persentase Penempatan tenaga kerja melalui mekanisme AKL, AKAD dan AKAN (%) 60 61,2 62,4 63,6 64,8 60 61,2 62,4 63,6 64,8 60 61,2 62,4 63,6 64,8 17 Persentase Transmigran swakarsa (% ) 66,6 7 66,67 66,67 66,67 66,6 7 66,67 66,6 7 66,67 66,6 7 66,6 7 66,6 7 66,6 7 66,6 7 66,67 66,67 18 Persentase Transmigran 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

(43)

Renstra dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 33 yang ditempatkan (%) 19 Rasio lulusan S1/S2/S3 563 574 585 596 607 563 574 585 596 607 563 574 585 596 607 20 Rasio ketergantung an 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49

(44)

RenstraDinasKoperasidan Usaha Mikro Page 48

D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Strategi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kabupaten Pacitan dalam pengembangan pelayanan yaitu dengan mengetahui Faktor kunci keberhasilan yang berfungsi untuk lebih memfokuskan arah organisasi dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi. Arah tersebut dilakukan dengan cara menetapkan tujuan dan strateginya secara efektif dan efisien dengan mempertimbangkan faktor kunci tersebut.

Faktor-faktor kunci keberhasilan (critical success factors)merupakan faktor-faktor yang sangat berperan dalam pencapaian keberhasilan organisasi dalam memberikan pelayanan publik. Faktor-faktor ini ditetapkan dengan terlebih dahulu menganalisis lingkungan internal dan eksternal, dalam rangka menentukan tingkat urgensi dan dampak serta penentuan skala prioritas.

1. Tantangan

a. Adanya pasar bebas telah menyebabkan produk kita sulit bersaing.

b. Persaingan antar daerah semakin tinggi, karena masing-masingnya berkepentingan.

c. Terbukanya kesempatan berusaha bagi pengusaha dari daerah sekitar dan pengusaha luar.

d. Adanya asumsi bahwa harga barang kebutuhan lebih murah di daerah lain dibandingkan dengan harga di Kota sendiri

e. Terbatasnya lapangan kerja tidak sebanding dengan

pertumbuhan jumlah angkatan kerja.

f. Rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan tidak sebanding dengan tuntutanpasar kerja.

g. Rendahnya tingkat pemahaman pengusaha, pekerja/buruh terhadap peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan. h. Rendahnya tingkat kesejahteraan pekerja/buruh.

i. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan semakin

tinggi.

2. Peluang

a. BUMN/Swasta yang dapat dijadikan mitra dan bapak angkat untuk memacu perkembangan usaha kecil, menengah, koperasi, relatif cukup banyak.

b. Adanya kerjasama antar daerah dengan menjalin kemitraan dengan daerah lain.

(45)

RenstraDinasKoperasidan Usaha Mikro Page 48

c. Terbukanya pasar regional dan global untuk memasarkan produk

d. Perkembangan yang signifikan tentang teknologi informasi dan komonikasi

e. Adanya Balai Latihan Kerja dan lembaga-lembaga latihan swasta.

f. Tersedianya calon tenaga kerja.

g. Terdapat perusahaan yang mampu menampung tenaga kerja. h. Adanya lembaga/perusahaan pengerah penempatan tenaga

kerja.

i. Adanya organisas pengusaha dan organisasi pekerja.

j. Adanya perangkatPeraturan Perundang-undangan tentang

(46)

RenstraDinasKoperasidan Usaha Mikro Page 48

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

A. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Tujuan dan Sasaran jangka menengah menunjukkan tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditentukan. Berikut ini merupakan rumusan tujuan dan sasaran serta indikator sasaran dan target yang ditentukan untuk dicapai tahun 2016 – 2021 sebagai berikut:

1. Tujuan

a. Terselenggarakannya tata kelola pemerintahan yang baik di bidang koperasi dan usaha mikro

b. Meningkatkan kualitas angkatan kerja

c. Meningkatkan daya saing ekonomi daerah melalui koperasi dan usaha mikro

2. Sasaran

a. Meningkatnya akuntabilitas Dinas Koperasi dan Usaha Mikro b. Meningkatnya pelayanan Perangkat Daerah

c. Menurunnya pengangguran

(47)

RenstraDinasKoperasidan Usaha Mikro Page 48

TABEL 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan OPD

NO TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN SASARAN

INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Terselenggarakan nya tata kelola pemerintahan yang baik dibidang koperasi,usaha mikro Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan OPD Dinas Koperasi dan Usaha Mikro

Meningkatnya akuntabilitas Dinas Koperasi, Usaha Mikro

Nilai hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat

Baik Baik Baik Baik Baik

Meningkatnya pelayanan

Perangkat Daerah

Nilai SAKIP Perangkat Daerah B B B B B 2 Meningkatkan kualitas angkatan kerja Persentase penurunan penganguran Menurunnya pengangguran Tingkat pengangguran terbuka 1,04 1.03 1,02 1,01 1 3 Meningkatkan daya saing ekonomi daerah melalui koperasi dan usaha mikro

Persentase pertumbuhan koperasi yang mandiri Meningkatnya kemandirian usaha mikro dan koperasi

Persentase koperasi yang mandiri 1,21 1,41 1,81 2,22 2,42 Persentase peningkatan jumlah wirausaha baru Persentase jumlah wirausaha baru 3,25 3,43 3,61 3,8 3,97

(48)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 55 BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

1. Strategi

Strategi dalam renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan 2016-2021, adalah langkah- langkah upaya yang ditempuh untuk mewujudkan visi dan misi. Untuk itu langkah upaya yang perlu dilakukan adalah:

a. Meningkatkan pelayanan publik secara professional.

b. Menerapkan reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas tata kelola Pemerintahan.

c. Memperluas kesempatan kerja dan usaha.

d. Meningkatkan peran usaha mikro dan koperasi dalam aktifitas ekonomi untuk mendukung sektor unggulan daerah.

2. Kebijakan

Untuk mengimplementasikan strategi dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan yang telah telah ditetapkan, maka perlu dirumuskan kebijakan-kebijakan strategis yang menjadi pedoman bagi perumusan dan operasionalisasi program lima tahun dari renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro. Kebijakan strategis tersebut, adalah :

a. Peningkatan pelayanan publik yang prima berbasis IT

b. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

c. Peningkatan kapasitas dan ketrampilan angkatan kerja untuk memenuhi kebutuhan pasar

d. Penguatan dan pemberdayaan usaha mikro dan koperasi

e. Pengembangan sistem kemitraan usaha mikro dan koperasi dengan sektor unggulan daerah.

(49)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 56

Tabel 5.1

Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

Visi : Maju dan Sejahtera Bersama Rakyat

Misi I : Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang bersih, efektif dan Akuntabel

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. Terwujudnya pemerintahan yang profesional dan menerapkan good governance 1. Meningkatnya pelayanan publik yang prima 2. Meningkatnya transparansi, akuntabilitas kinerja dan pengelolaan keuangan daerah 1. Meningkatkan pelayanan publik secara professional 2. Menerapkan reformasi birokrasi dan peningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan 1.1 Peningkatan pelayanan publik berbasis IT 1.2 Peningkatan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

Misi II : Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sosial masyarakat

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. Percepatan penanggulang an kemiskinan 1.1. Menurunnya penganggura n 1.1 Memperluas kesempatan kerja dan usaha 1.1. Peningkatan kapasitas dan ketrampilan angkatan kerja untuk memenuhi kebutuhan pasar

Misi III : Membangun perekonomian masyarakat dengan mengerahkan potensi daerah didukung ketersediaan infrastruktur yang memadai

Tujuan Sasaran Strategi ArahKebijakan

1. Meningkatkan daya saing ekonomi daerah

1.1. Meningkatnya kemandirian usaha mikro dan

1.1 Meningkatkan peran usaha mikro dan

1.1 Penguatan dan pemberdayaan usaha mikro dan

(50)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 57 koperasi koperasi dalam aktifitas ekonomi untuk mendukung sektor unggulan daerah koperasi 1.2 Pengembangan sistem kemitraan usaha mikro dan koperasi dengan sektor unggulan daerah

(51)

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Page 58 BAB VI

RENCANA POGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui capaian keberhasilan sasaran dan tujuan. Sedangkan Program dimaksudkan sebagai kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan OPD guna mencapai sasaran tertentu. Dengan adanya program dan kegiatan diharapkan pula dapat menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang dihadapi.

Gambaran tentang Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif tersaji pada Tabel sebagai berikut:

PROGRAM dan KEGIATAN KELUARAN

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Tingkat pemenuhan kebutuhan dan

pemeliharaan sarana prasarana kerja sesuai standar daerah

Peningkatan dan Pengelolaan Administrasi Perkantoran

Pemenuhan belanja barang/jasa, modal dan belanja pegawai perangkat daerah

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Tingkat pemenuhan kebutuhan dan

pemeliharaan sarana prasarana kerja sesuai standar daerah

Pengadaan peralatan gedung kantor Jumlah sarana prasarana peralatan

gedung kantor

Pengadaan sarana prasarana gedung kantor

Jumlah pemenuhan sarana prasarana gedung kantor

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Hasil nilai evaluasi SAKIP Perangkat Daerah

Perencanaan , Evaluasi dan Pelaporan Program Perangkat Daerah

Jumlah dokumen Perencanaan , Evaluasi dan Pelaporan Program Perangkat Daerah

Pengelolaan Keuangan Perangkat Daerah

Jumlah dokumen perencanaan dan laporan capaian kinerja keuangan Perangkat Daerah

Penyusunan perencanaan dan laporan capaian kinerja perangkat daerah

Jumlah dokumen perencanaan, dan laporan capaian kinerja PD

Referensi

Dokumen terkait

Seiring perkembangan teknologi, permasalahan tersebut dapat ditanggulangi dengan sebuah metode pembelajaran di bidang Teknologi Informasi yaitu dengan memanfaatkan teknologi

pada minyak yang digunakan. Produk kontrol dengan kadungan PJO 0 % dan 

Penurunan tersebut disebabkan turunnya Ib pada seluruh subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar -1.08 persen, subsektor tanaman hortikultura sebesar -1.05

Implementasi produk tabungan fajar gold pada BMT Fajar Kantor Cabang Bandar Lampung telah sesuai dengan prinsip ekonomi islam dan tidak melanggar

Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Budiman, dkk (2010) yang berjudul Hubungan Status Demografi Dengan Kepuasan Masyarakat Tentang Pelayanan Jamkesmas di

Aku suka dengan gayamu...kita tidak keberatan kalau kamu merokok, disekeliling kita sudah biasa kok banyak orang yang merokok.. Asal kamu tidak merokok didepan orang sakit saja...”

Atau dengan kata lain basa kuat akan diubah menjadi air oleh garam buffer fosfat yang mengalami perubahan bentuk dari asam lemah menjadi basa

Kekuatan tekan hancur alloy-glass ionomer sesuai aturan pabrik lebih besar daripada kekuatan tekan hancur kelompok sampel dengan pengurangan rasio bubuk alloy